MODUL PERKULIAHAN
U002100010 –
Pendidikan Anti
Korupsi dan
Etik UMB
KOMUNIKASI EFEKTIF
Komunikasi Efektif
Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh
05
Riri Pratiwi, SE.,M.Ak
Semua Semua
KONSEP KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI EFEKTIF
Istilah komunikasi dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata latin
communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti menjadikan sesuatu milik
bersama. Sama disini maksudnya adalah sama makna (dalam Onong Uchjana, 2007:9).
Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian
pesan (komunikator) dan orang yang menerima pesan (komunikan) (Mulyana, 2007).
Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami
satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one
another) (West & Turner, 2009).
Tujuan Komunikasi
Manusia adalah makhluk sosial, bahkan tidak ada seorangpun yang mampu hidup sendiri.
oleh karena itu sudah selayaknya media komunikasi secara psikologis dapat membantu
manusia untuk menyatakan identitas dirinya sehingga kita dapat menyampaikan apa yang
ada dalam dirinya kepada orang lain.
2. Memahami orang lain. Kita sebagai komunikator harus mengerti benar aspirasi
masyarakat tentang apa yang diinginkan kemauannya.
3. Supaya gagasan dapat diterima orang lain. Kita berusaha agar gagasan kita dapat
diterima orang lain dengan pendekatan persuasive bukan memaksakan kehendak.
4. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu, demi mencapai sebuah tujuan.
5. Fungsi ekonomi. Untuk keperluan transaksi usaha yang berkaitan dengan finansial,
barang dan jasa.
Prinsip Komunikasi
1. Komunikasi harus memiliki tujuan dan maksud yang jelas sehingga bisa dipahami
oleh orang lain.
3. Komunikasi mengandung dimensi isi (pesan tersurat dari apa yang disampikan
kepada komunikan).
5. Komunikasi dipengaruhi oleh dimensi ruang dan waktu. Komunikasi yang terjadi
pada situasi tertentu dapat memunculkan persepsi yang dapat diartikan berbeda
oleh orang lain. Misal bersiul saat orang tua menasihati kita, sehingga orang tua
akan mengira kita telah mengejeknya.
Unsur/Elemen Komunikasi
Elemen komunikasi adalah bagian-bagian dasar yang mendasari suatu proses ketika
seseorang dengan orang lain saling menyampaikan pesan. Berikut penjeasan mengenai
unsur-unsur yang membentuk sistem komunikasi :
1. People/orang/sumber/komunikator
Komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam proses
komunikasi. Komunikator tidak hanya berperan sebagai pengirim pesan saja, namun
juga memberikan respons dan menjawab pertanyaan yang disampaikan sebagai
dampak dari proses komunikasi yang berlangsung, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
2. Pesan/informasi
3. Komunikan/penerima/receiver.
4. Chanel/sarana
5. Umpan balik/feedback.
1. Credibility.
Kredibilitas berkaitan erat dengan kepercayaan. Seorang komunikator yang baik harus
memiliki kredibilitas agar pesan yang disampaikan dapat tersasar dengan baik.
Beberapa hal yang berhubungan dengan kredibilitas misalnya kualifikasi atau tingkat
keahlian seseorang. Contoh, seorang dokter dianggap mempunyai kredibilitas ketika ia
menyampaikan hal-hal tentang kesehatan.
2. Context.
Konteks berupa kondisi yang mendukung ketika berlangsungnya komunikasi. Supaya
komunikasi berjalan efektif, konteks yang tepat menjadi hal yang menarik perhatian
komunikan.
3. Content.
Isi pesan merupakan bahan atau ,materi inti dari apa yang hendak disampaikan
kepada audiens. Komunikasi menjadi efektif apabila isi pesan mengandung sesuatu
yang berarti dan penting untuk diketahui oleh komunikan.
4. Clarity.
Pesan yang jelas alias tidak menimbulkan penafsiran yang bermacam-macam adalah
kunci keberhasilan komunikasi. Kejelasan informasi adalah hal penting yang bisa
mengurangi dan menghindari risiko kesalahpahaman pada komunikan.
6. Capability of Audience.
7. Channels of Distributions.
Selain berbicara secara langsung kepada audiens, ada cara lain untuk berkomunikasi,
yaitu menggunakan media. Bentuk-bentuk media komunikasi yang biasa digunakan
saat ini adalah media cetak ataupun elektronik. Pertimbangkan secara matang
pemilihan media yang sesuai dan tepat sasaran agar tidak terjadi komunikasi yang sia-
sia.
Menurut Rakhmat (1994:12), komunikasi yang efektif ditandai oleh lima hal berikut ini:
1. Pengertian, artinya penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksud
oleh komunikator. Pesan yang disampaikan oleh partisipan komunikasi harus
benar-benar dapat dipahami oleh kedua belah pihak. Kegagalan dalam
memahami pesan ini disebut kegagalan komunikasi primer (primary breakdown in
communication).
5. Tindakkan, artinya efektivitas komunikasi diukur dari sejauh mana kesedian orang-
orang yang diajak berkomunikasi mau bertindak sesuai dengan pesan yang
disampaikan komunikator. Pada komunikasi yang berujung melahirkan tindakan
ini seorang komunikator haruslah orang yang pandai mempengaruhi,
mempersuasi, dan sekaligus meyakinkan komunikan. Proses ini tidaklah
gampang. Tidak semua orang memiliki kemampuan dalam mempengaruhi orang
lain. Seorang komunikator yang mampu mempengaruhi orang lain adalah mereka-
mereka yang memiliki kredibilitas sehingga komunikan percaya kepada pesan
yang disampaikannya.
Jenis-Jenis Komunikasi
Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau
tidak, misalnya berpikir. Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-
hari dalam upaya memahami diri pribadi diantaranya adalah; berdo’a, bersyukur,
instrospeksi diri dengan meninjau perbuatan kita dan reaksi hati nurani kita,
mendayagunakan kehendak bebas, dan berimajinasi secara kreatif (Mulyana, 2007).
e. Komunikasi kelompok
f. Komunikasi publik
Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan
berlangsung dalam jaringan yang lebih besar dari komunikasi kelompok. Komunikasi
organisasi juga melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi
publik tergantung kebutuhan (Mulyana, 2007).
Bentuk Komunikasi
1. Aggressive Communication
Komunikasi ini merupakan lawan dari komunikasi agresif di mana orang tersebut
cenderung untuk mengalah dan tidak dapat mempertahankan kepentingannya sendiri.
Gambarannya bahwa orang dengan komunikasi pasif selalu tampak menerima apapun
yang disampaikan kepadanya meskipun hatinya menolak.
3. Assertive Communication
Model Komunikasi
Model merupakan gambaran sederhana untuk menjelaskan atau menerapkan teori.
Model komunikasi diperlukan untuk membantu kita memahami komunikasi dan
menspesifikasi bentuk-bentuk komunikasi dalam hubungan antar manusia. Model
komunikasi sangat beragam dari berbagai ahli yang dipengaruhi oleh latar belakang yang
berbeda- beda. Model komunikasi ini mempunyai manfaat dan fungsi yang penting dalam
komunikasi, diantaranya adalah: 1. Menjelaskan element element dalam komunikasi, 2.
Acuan dalam membuat riset dalam komunikasi dan 3. Memprediksikan kemungkinan
sukses ataupun gagalnya sebuah proses komunikasi.
2. Model Aristoteles
Model Aristoteles adalah Model yang paling klasik dan disebut juga model retoris.
Menurut Aristoteles Komunikasi terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan
pembicaraannya kepada khalayak (publik) dalam upaya mengubah sikap mereka. Ia
mengemukakan 3 unsur dasar proses komunikasi yaitu pembicara, pesan dan
3. Model Lasswell
Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses
komunikasi adalah menjawab pertanyaan: Who (siapa), Says What (mengtakan apa),
In Which Channel (melalui apa), To Whom (untuk siapa), With What Effect
(dampaknya apa).
Banyak ahli komunikasi yang memiliki kesamaan pandangan mengenai hubungan antara
proses komunikasi dan kinerja perkantoran. Mereka bersepakat bahwa komunikasi efektif
dan tingkat kinerja perkantoran berhubungan secara signifikan. Memperbaiki komunikasi
perkantoran berarti memperbaiki kinerja perkantoran. Perkantoran yang berfungsi baik,
ditandai oleh adanya kerjasama secara sinergis dan harmonis dari berbagai komponen.
Senantiasa terjadi komunikasi, kerjasama, saling koreksi, dan terdapat sistem pembagian
tugas antarkomponen tersebut.
Suatu perkantoran dikonstruksi dan dipelihara dengan komunikasi. Artinya, ketika proses
komunikasi antarkomponen tersebut dapat diselenggarakan secara harmonis, maka
perkantoran tersebut semakin kokoh dan kinerja perkantoran akan meningkat.
Hukum # 1: Respect
Bahkan menurut mahaguru komunikasi Dale Carnegie dalam bukunya How to Win
Friends and Influence People, rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar
dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan yang jujur
dan tulus.Seorang ahli psikologi yang sangat terkenal William James juga mengatakan
bahwa "Prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia adalah kebutuhan
untuk dihargai."Dia mengatakan ini sebagai suatu kebutuhan (bukan harapan ataupun
keinginan yang bisa ditunda atau tidak harus dipenuhi), yang harus dipenuhi.Ini adalah
suatu rasa lapar manusia yang tak terperikan dan tak tergoyahkan. Lebih jauh Carnegie
mengatakan bahwa setiap individu yang dapat memuaskan kelaparan hati ini
akan menggenggam orang dalam telapak tangannya.
Charles Schwabb, salah satu orang pertama dalam sejarah perusahaan Amerika yang
mendapat gaji lebih dari satu juta dolar setahun, mengatakan bahwa aset paling besar
yang dia miliki adalah kemampuannya dalam membangkitkan antusiasme pada orang
lain. Dan cara untuk membangkitkan antusiasme dan mendorong orang lain melakukan
hal-hal terbaik adalah dengan memberi penghargaan yang tulus. Hal ini pula yang
menjadi satu dari tiga rahasia manajer satu menit dalam buku Ken Blanchard dan
Spencer Johnson, The One Minute Manager.
1
Lihat http://rasimunway.blogspot.com/2011/05/reach-lima-hukum-komunikasi-efektif.html
Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi
yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati
adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum
didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.
Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun
keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau
sinergi dengan orang lain. Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat
menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan
penerima pesan (receiver) menerimanya.
Kita perlu saling memahami dan mengerti keberadaan orang lain dalam timkita.Rasa
empati akan menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa respek akan membangun
kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun teamwork.
Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu mengerti
dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita
akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan dari penerima.
Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap perseptif atau siap
menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan sikap yang positif. Banyak
sekali dari kita yang tidak mau mendengarkan saran, masukan apalagi kritik dari orang
lain. Padahal esensi dari komunikasi adalah aliran dua arah. Komunikasi satu arah tidak
akan efektif manakala tidak ada umpan balik (feedback) yang merupakan arus balik dari
penerima pesan. Oleh karena itu dalam kegiatan komunikasi pemasaran above the lines
Hukum # 3: Audible
Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika
empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan
balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh
penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media
atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima
pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media
maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan
yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal
ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh
penerima pesan.
Hukum # 4: Clarity
Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang
terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan
multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Ketika saya bekerja di
Sekretariat Negara, hal ini merupakan hukum yang paling utama dalam
menyiapkan korespondensi tingkat tinggi. Karena kesalahan penafsiran atau pesan yang
dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidak
sederhana.
Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu
mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga
dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota tim kita.
Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya
akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita.
Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati.
Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa
menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Sikap
Rendah Hati pada intinya antara lain: sikap yang penuh melayani (dalam bahasa
pemasaran Customer First Attitude), sikap menghargai, mau mendengar dan menerima
kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani mengakui
kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri,
serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.
Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada lima hukum pokok komunikasi yang
efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya
dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain yang penuh dengan
penghargaan (respect), karena inilah yang dapat membangun hubungan jangka panjang
yang saling menguntungkan dan saling menguatkan.
Pendapat lain mengemukakan, bahwa untuk membangun komunikasi yang efektif perlu
memperhatikan hal-hal berikut:
1. Kontak Mata
Hal pertama yang dilakukan seorang pembicara yang baik adalah menatap lawan
bicara dan mengambil jeda untuk memulai sebuah pembicaraan. Ini merupakan
salah satu cara yang membantu untuk menciptakan kesan baik pada lawan bicara.
Usahakan mempertahankan kontak mata sepanjang pembicaraan, agar lawan
bicara Anda tak merasa diabaikan.
2. Ekspresi Wajah
3. Postur Tubuh
4. Selera Berbusana
Busana memiliki tugas penting dalam menimbulkan kesan. Orang yang berbusana
sesuai dengan struktur tubuh mereka nampak lebih menarik. Penampilan fisik
seseorang dan busana yang dikenakan membuat dampak pasti pada proses
komunikasi. Kita semua berbusana dan mungkin banyak diantara kita tak terlalu
memperhatikan, namun hal kecil ini memiliki peran untuk sebuah efektif. Jika kita
memperhatikan bagaimana cara berbusana, hal itu akan memperbaiki kemampun
komunikasi kita.
http://repository.unpkediri.ac.id/2479/1/BAB%201%20Dasar%20Komunikasi.pdf
https://ilmukomunikasi.uma.ac.id/2020/12/23/komunikasi-yang-efektif/
https://media.neliti.com/media/publications/324491-mengembangkan-komunikasi-
efektif-dalam-p-a4b1a5a9.pdf
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13988/Berkomunikasi-Secara-
Efektif-Ciri-Pribadi-yang-Berintegritas-Dan-Penuh-semangat.html#:~:text=Menurut
%20Wikipedia%20komunikasi%20efektif%20adalah,tercapainya%20tujuan%20si
%20pengirim%20pesan.