Anda di halaman 1dari 16

1

MODUL PERKULIAHAN

U002100010 –
Pendidikan Anti
Korupsi dan
Etik UMB
KOMUNIKASI EFEKTIF

Abstrak Sub-CPMK (lihat di RPS)

Manusia adalah makhluk sosial. Setelah mempelajari modul ini diharapkan


Sebagai makhluk sosial, manusia mahasiswa mampu menemahami dan
akan berinteraksi dengan orang menjelaskan mengenai:
lain. Dalam interaksi tersebut terjadi 1. Konsep Komunikasi dan Komunikasi
Efektif
komunikasi. 2. Konsep Ragam Komunikasi
3. Konsep Hukum Komunikasi Efektif

Komunikasi Efektif
Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

05
Riri Pratiwi, SE.,M.Ak
Semua Semua
KONSEP KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI EFEKTIF

Pengertian Komunikasi dan Komunikasi Efektif

Istilah komunikasi dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata latin
communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti menjadikan sesuatu milik
bersama. Sama disini maksudnya adalah sama makna (dalam Onong Uchjana, 2007:9).
Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian
pesan (komunikator) dan orang yang menerima pesan (komunikan) (Mulyana, 2007).
Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami
satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one
another) (West & Turner, 2009).

Komunikasi yang efektif adalah proses pertukaran ide, pemikiran, pengetahuan


dan informasi sedemikian rupa sehingga tujuan atau niat dapat terpenuhi dengan sebaik
mungkin. Dengan kata sederhana, ini tidak lain adalah penyajian pandangan oleh
pengirim dengan cara yang paling dipahami oleh penerima. Tubs (2000: 29) mengatakan:
“Komunikasi dikatakan efektif bila pesan seperti yang dimaksud oleh pengirim berkaitan
dengan pesan seperti yang ditangkap dan diterima oleh penerima; biasanya
mengharapkan satu hasil/lebih sebagai tujuan komunikasi”.

Tujuan Komunikasi

Manusia adalah makhluk sosial, bahkan tidak ada seorangpun yang mampu hidup sendiri.
oleh karena itu sudah selayaknya media komunikasi secara psikologis dapat membantu
manusia untuk menyatakan identitas dirinya sehingga kita dapat menyampaikan apa yang
ada dalam dirinya kepada orang lain.

Pada umumnya tujuan komunikasi tujuan antara lain (Arwani,2002), yaitu:

1. Memberikan pemahaman kepada komunikan. Kita sebagai komunikator harus


menjelaskan kepada komunikan (penerima) dengan sebaik-baiknya dan tuntas
sehingga mereka dapat mengerti apa yang kita maksud.

2. Memahami orang lain. Kita sebagai komunikator harus mengerti benar aspirasi
masyarakat tentang apa yang diinginkan kemauannya.

3. Supaya gagasan dapat diterima orang lain. Kita berusaha agar gagasan kita dapat
diterima orang lain dengan pendekatan persuasive bukan memaksakan kehendak.

4. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu, demi mencapai sebuah tujuan.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


2 Riri Pratiwi, SE., M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Fungsi Komunikasi

Fungsi Komunikasi di antaranya adalah

1. Fungsi informasi. Untuk memberitahukan sesuatu (pesan) kepada pihak tertentu,


dengan maksud agar komunikan dapat memahaminya.

2. Fungsi ekspresi. Sebagai wujud ungkapan perasaan/pikiran komunikator atas apa


yang dia pahami terhadap sesuatu hal / permasalahan.

3. Fungsi kontrol. Menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, dengan


memberi pesan berupa perintah, peringatan, penilaian, dan lain sebagainya.

4. Fungsi sosial. Untuk keperluan rekreatif dan keakraban hubungan di antara


komunikator dan komunikan

5. Fungsi ekonomi. Untuk keperluan transaksi usaha yang berkaitan dengan finansial,
barang dan jasa.

Prinsip Komunikasi

1. Komunikasi harus memiliki tujuan dan maksud yang jelas sehingga bisa dipahami
oleh orang lain.

2. Setiap pelaku komunikasi mempunyai potensi komunikasi meskipun seseorang


tersebut tidak menyampaikan sepatah katapun kepada orang lain

3. Komunikasi mengandung dimensi isi (pesan tersurat dari apa yang disampikan
kepada komunikan).

4. Komunikasi dikatakan mengandung dimensi hubungan. Hubungan dimaksudkan


adalah adanya reaksi non verbal yang muncul akibat adanya komunikasi.

5. Komunikasi dipengaruhi oleh dimensi ruang dan waktu. Komunikasi yang terjadi
pada situasi tertentu dapat memunculkan persepsi yang dapat diartikan berbeda
oleh orang lain. Misal bersiul saat orang tua menasihati kita, sehingga orang tua
akan mengira kita telah mengejeknya.

6. Komunikasi itu bersifat sistemik. Komunikasi yang terjadi melibatkan sistem


internal dan eksternal. Sistem internal melipui nilai-nilai yang sudah tertanam
dalam dirinya, sedangkan sistem eksternal merupakan lingkungan diluar individu,

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


3 Riri Pratiwi, SE., M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
termasuk kata-kata yang ia pilih untuk berbicara, isyarat fisik, suara berisik,
penataan ruangan, cahaya, dan temperature ruangan.

Unsur/Elemen Komunikasi

Elemen komunikasi adalah bagian-bagian dasar yang mendasari suatu proses ketika
seseorang dengan orang lain saling menyampaikan pesan. Berikut penjeasan mengenai
unsur-unsur yang membentuk sistem komunikasi :

1. People/orang/sumber/komunikator

Komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam proses
komunikasi. Komunikator tidak hanya berperan sebagai pengirim pesan saja, namun
juga memberikan respons dan menjawab pertanyaan yang disampaikan sebagai
dampak dari proses komunikasi yang berlangsung, baik secara langsung maupun
tidak langsung.

2. Pesan/informasi

Pesan merupakan keseluruhan apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan


dapat berupa kata-kata, tulisan, gambaran atau perantara lain. Inti pesan akan selalu
mengarah pada tujuan akhir komunikasi itu.

3. Komunikan/penerima/receiver.

Komunikan merupakan penerima pesan atau berita yang disampaikan oleh


komunikator. Komunikan bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk
kelompok. Dalam proses komunikasi, komunikan adalah elemen penting karena
dialah yang menjadi sasaran komunikasi dan bertanggung jawab untuk dapat
mengerti pesan yang disampaikan dengan baik.

4. Chanel/sarana

Sarana komunikasi/channel biasa disebut dengan media yang digunakan sebagai


penyalur pesan dalam proses komunikasi. Pemilihan sarana/media dalam proses
komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan.

5. Umpan balik/feedback.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


4 Riri Pratiwi, SE., M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Umpan balik dapat dimaknai sebagai jawaban komunikan atas pesan yang
disampaikan oleh komunikator kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis,
komunikator dan komunikan terus menerus bertukar peran.

Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Efektif

Agar komunikasi bisa berlangsung efektif, perlu diperhatikan faktor-faktor yang


mempengaruhinya. Menurut Scoot M Cultip dan Allen dalam bukunya Effective Public
Relations, faktor-faktor tersebut disebut dengan The Seven Communication, yaitu:

1. Credibility.
Kredibilitas berkaitan erat dengan kepercayaan. Seorang komunikator yang baik harus
memiliki kredibilitas agar pesan yang disampaikan dapat tersasar dengan baik.
Beberapa hal yang berhubungan dengan kredibilitas misalnya kualifikasi atau tingkat
keahlian seseorang. Contoh, seorang dokter dianggap mempunyai kredibilitas ketika ia
menyampaikan hal-hal tentang kesehatan.

2. Context.
Konteks berupa kondisi yang mendukung ketika berlangsungnya komunikasi. Supaya
komunikasi berjalan efektif, konteks yang tepat menjadi hal yang menarik perhatian
komunikan.

3. Content.
Isi pesan merupakan bahan atau ,materi inti dari apa yang hendak disampaikan
kepada audiens. Komunikasi menjadi efektif apabila isi pesan mengandung sesuatu
yang berarti dan penting untuk diketahui oleh komunikan.

4. Clarity.
Pesan yang jelas alias tidak menimbulkan penafsiran yang bermacam-macam adalah
kunci keberhasilan komunikasi. Kejelasan informasi adalah hal penting yang bisa
mengurangi dan menghindari risiko kesalahpahaman pada komunikan.

5. Continuity and consistency.


Agar komunikasi berhasil, maka pesan atau informasi perlu disampaikan secara
berkesinambungan atau kontinyu. Misalnya, pesan pemerintah yang menganjurkan
masyarakat untuk menggunakan kendaran umum dibandingkan kendaraan pribadi
harus selalu disampaikan melalui berbagai media secara terus menerus supaya pesan
itu dapat tertanam dalam benak dan mempengaruhi perilaku masyarakat.

6. Capability of Audience.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


5 Riri Pratiwi, SE., M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila sang penerima pesan memahami dan
melakukan apa yang terdapat pada isi pesan. Dalam hal ini, tingkat pemahaman
seseorang bisa berbeda-beda tergantung beberapa faktor, contohnya latar belakang
pendidikan, usia ataupun status sosial.

7. Channels of Distributions.
Selain berbicara secara langsung kepada audiens, ada cara lain untuk berkomunikasi,
yaitu menggunakan media. Bentuk-bentuk media komunikasi yang biasa digunakan
saat ini adalah media cetak ataupun elektronik. Pertimbangkan secara matang
pemilihan media yang sesuai dan tepat sasaran agar tidak terjadi komunikasi yang sia-
sia.

Menurut Rakhmat (1994:12), komunikasi yang efektif ditandai oleh lima hal berikut ini:

1. Pengertian, artinya penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksud
oleh komunikator. Pesan yang disampaikan oleh partisipan komunikasi harus
benar-benar dapat dipahami oleh kedua belah pihak. Kegagalan dalam
memahami pesan ini disebut kegagalan komunikasi primer (primary breakdown in
communication).

2. Kesenangan, artinya komunikasi yang dilakukan oleh kedua belah pihak


diharapkan menimbulkan rasa hangat, akrab, dan menyenangkan. Pada konteks
ini tidak semua komunikasi ditujukan untuk menyampaikan informasi, tetapi
komunikasi bisa ditujukan untuk membangun hubungan insani. Perasaan senang
dalam komunikasi dapat disimpulkan dalam ungkapan "Saya Ok – Kamu Ok".

3. Mempengaruhi sikap, artinya komunikasi yang dijalin ditujukan untuk


mempengaruhi orang lain. Strategi mempengaruhi orang lain dalam komunikasi
dilakukan dengan cara persuasi, yaitu proses mempengaruhi pendapat, sikap, dan
tindakan orang dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang
tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sehndiri. Berbagai kegiatan politik,
terutama pada saat kampanye adalah contoh konkret komunikasi persuasi dengan
tujuan mempengaruhi masyarakat (pemilih) untuk memilih partai atau orang
tertentu sebagai calon legislatif diberbagai tingkatan.

4. Hubungan Sosial yang baik, artinya komunikasi yang dilakukan lebih


diorientasikan kepada penciptaan hubungan sosial yang baik. Komunikasi
ineterpesonal (antarpribadi) secara lebih khusus berupaya membangun hubungan
yang baik (human relation). Pada sisi ini tidak dapat dipungkiri bahwa komunikasi

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 Riri Pratiwi, SE., M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
menjadi penting sebagai jembatan yang menghubungkan antarindividu dalam
menciptakan hubungan sosial yang baik. Manusia adalah makhluk sosial, di mana
manusia mau tidak mau membutuhkan kehadiran orang lain dalam hidupnya.

5. Tindakkan, artinya efektivitas komunikasi diukur dari sejauh mana kesedian orang-
orang yang diajak berkomunikasi mau bertindak sesuai dengan pesan yang
disampaikan komunikator. Pada komunikasi yang berujung melahirkan tindakan
ini seorang komunikator haruslah orang yang pandai mempengaruhi,
mempersuasi, dan sekaligus meyakinkan komunikan. Proses ini tidaklah
gampang. Tidak semua orang memiliki kemampuan dalam mempengaruhi orang
lain. Seorang komunikator yang mampu mempengaruhi orang lain adalah mereka-
mereka yang memiliki kredibilitas sehingga komunikan percaya kepada pesan
yang disampaikannya.

KONSEP RAGAM KOMUNIKASI

Jenis-Jenis Komunikasi

a. Komunikasi verbal (verbal communication)

Merupakan bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan


dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral).

b. Komunikasi non-verbal (non-verbal communication)

Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak


menggunakan komunikasi non-verbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Melalui
komunikasi non-verbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan mengenai berbagai
macam persaaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, dan berbagai macam
perasaan lainnya. Bentuk komunikasi non-verbal sendiri di antaranya adalah, bahasa
isyarat, ekspresi wajah, sandi, simbol- simbol, warna dan intonasi suara.

c. Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication)

Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau
tidak, misalnya berpikir. Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-
hari dalam upaya memahami diri pribadi diantaranya adalah; berdo’a, bersyukur,
instrospeksi diri dengan meninjau perbuatan kita dan reaksi hati nurani kita,
mendayagunakan kehendak bebas, dan berimajinasi secara kreatif (Mulyana, 2007).

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


7 Riri Pratiwi, SE., M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
d. Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication)

Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka,


yang memungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung.

e. Komunikasi kelompok

Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan sekelompok kecil


orang (small-group communication). Komunikasi antar pribadi berlaku dalam
komunikasi kelompok (Mulyana, 2007).

f. Komunikasi publik

Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah


orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi publik meliputi
ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar, dan lain-lain. Ciri-ciri komunikasi publik adalah:
berlangsung lebih formal; menuntut persiapan pesan yang cermat, menuntut
kemampuan menghadapi sejumlah besar orang; komunikasi cenderung pasif; terjadi di
tempat umum yang dihadiri sejumlah orang; merupakan peristiwa yang direncanakan;
dan ada orang-orang yang ditunjuk secara khusus melakukan fungsi-fungsi tertentu
(Mulyana, 2007).

g. Komunikasi organisasi (organizational communication)

Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan
berlangsung dalam jaringan yang lebih besar dari komunikasi kelompok. Komunikasi
organisasi juga melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi
publik tergantung kebutuhan (Mulyana, 2007).

h. Komunikasi massa (mass communication)

Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa cetak


maupun elektronik yang dikelola sebuah lembaga atau orang yang dilembagakan yang
ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar, anonim, dan heterogen. Pesan-
pesannya bersifat umum, disampaikan secara serentak, cepat dan selintas (Mulyana,
2007).

Bentuk Komunikasi

1. Aggressive Communication

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


8 Riri Pratiwi, SE., M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Bentuk komunikasi ini mempunyai kecenderungan untuk merendahkan,
mengendalikan, atau menghukum orang lain. Komunikasi jenis ini sering memaksakan
kehendak kepada komunikan.

2. Passive Communication (Submissive)

Komunikasi ini merupakan lawan dari komunikasi agresif di mana orang tersebut
cenderung untuk mengalah dan tidak dapat mempertahankan kepentingannya sendiri.
Gambarannya bahwa orang dengan komunikasi pasif selalu tampak menerima apapun
yang disampaikan kepadanya meskipun hatinya menolak.

3. Assertive Communication

Komunikasi asertif (assertive communication) adalah komunikasi yang terbuka,


menghargai diri sendiri dan orang lain. Komunikasi asertif tidak menaruh perhatian
hanya pada hasil akhir, tetapi juga hubungan perasaan antar manusia.

Model Komunikasi
Model merupakan gambaran sederhana untuk menjelaskan atau menerapkan teori.
Model komunikasi diperlukan untuk membantu kita memahami komunikasi dan
menspesifikasi bentuk-bentuk komunikasi dalam hubungan antar manusia. Model
komunikasi sangat beragam dari berbagai ahli yang dipengaruhi oleh latar belakang yang
berbeda- beda. Model komunikasi ini mempunyai manfaat dan fungsi yang penting dalam
komunikasi, diantaranya adalah: 1. Menjelaskan element element dalam komunikasi, 2.
Acuan dalam membuat riset dalam komunikasi dan 3. Memprediksikan kemungkinan
sukses ataupun gagalnya sebuah proses komunikasi.

1. Model S – R (Sender - Receiver)


Model S – R merupakan model komunikasi yang paling dasar. Model satu arah dapat
digambarkan pada saat seseorang menonton TV, membaca Koran, mendengarkan
radio, dimana penerima pesan tidak memberikan feedback kepada penyampai
pesan. Model dua arah, model yang memungkinkan pengirim dan penerima pesan
dapat bergantian perannya,sehingga tercipta hubungan timbal balik yang aktif.

2. Model Aristoteles
Model Aristoteles adalah Model yang paling klasik dan disebut juga model retoris.
Menurut Aristoteles Komunikasi terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan
pembicaraannya kepada khalayak (publik) dalam upaya mengubah sikap mereka. Ia
mengemukakan 3 unsur dasar proses komunikasi yaitu pembicara, pesan dan

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 Riri Pratiwi, SE., M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
pendengar. Oleh karena semua bentuk komunikasi publik melibatkan persuasi,
Aristoteles tertarik menelaah sarana persuasi yang paling efektif dalam pidato.
Menurut Aristoteles,persuasi dapat dicapai oleh siapa anda (etos—keterpercayaan
anda), argument anda (logos—logika dalam pendapat anda) dan dengan memainkan
emosi khalayak (pathos—emosi khalayak).

3. Model Lasswell
Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses
komunikasi adalah menjawab pertanyaan: Who (siapa), Says What (mengtakan apa),
In Which Channel (melalui apa), To Whom (untuk siapa), With What Effect
(dampaknya apa).

4. Model Shannon dan Weaver


Model ini menjelaskan bahwa komunikasi merupakan informasi sebagai pesan
ditransmisikan dalam bentuk pesan kepada penerima (reciever) untuk mencapai
tujuan komunikasi tertentu yang dalam prosesnya memliki kemungkinan terjadinya
noise atau gangguan. Model Shannon dan Weaver dapat diterapkan kepada konteks-
konteks komunkasi lainnya seperti komunikasi antarpribadi, komunikasi public atau
komunikasi massa.

LIMA HUKUM KOMUNIKASI EFEKTIF

Banyak ahli komunikasi yang memiliki kesamaan pandangan mengenai hubungan antara
proses komunikasi dan kinerja perkantoran. Mereka bersepakat bahwa komunikasi efektif
dan tingkat kinerja perkantoran berhubungan secara signifikan. Memperbaiki komunikasi
perkantoran berarti memperbaiki kinerja perkantoran. Perkantoran yang berfungsi baik,
ditandai oleh adanya kerjasama secara sinergis dan harmonis dari berbagai komponen.
Senantiasa terjadi komunikasi, kerjasama, saling koreksi, dan terdapat sistem pembagian
tugas antarkomponen tersebut.

Suatu perkantoran dikonstruksi dan dipelihara dengan komunikasi. Artinya, ketika proses
komunikasi antarkomponen tersebut dapat diselenggarakan secara harmonis, maka
perkantoran tersebut semakin kokoh dan kinerja perkantoran akan meningkat.

Lima (5) Hukum Komunikasi Yang Efektif (The 5 Inevitable Laws of


Effective Communication) dikembangkan dan dirangkum dalam satu kata

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


10 Riri Pratiwi, SE., M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
yang mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH1, yang berarti
merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah
upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati,
tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.

Hukum # 1: Respect

Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap


menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Rasa
hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita
berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya manusia ingin dihargai
dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik atau memarahi seseorang,
lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaaan seseorang. Jika
kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati,
maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan
meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan
sebagai sebuah tim.

Bahkan menurut mahaguru komunikasi Dale Carnegie dalam bukunya How to Win
Friends and Influence People, rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar
dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan yang jujur
dan tulus.Seorang ahli psikologi yang sangat terkenal William James juga mengatakan
bahwa "Prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia adalah kebutuhan
untuk dihargai."Dia mengatakan ini sebagai suatu kebutuhan (bukan harapan ataupun
keinginan yang bisa ditunda atau tidak harus dipenuhi), yang harus dipenuhi.Ini adalah
suatu rasa lapar manusia yang tak terperikan dan tak tergoyahkan. Lebih jauh Carnegie
mengatakan bahwa setiap individu yang dapat memuaskan kelaparan hati ini
akan menggenggam orang dalam telapak tangannya.

Charles Schwabb, salah satu orang pertama dalam sejarah perusahaan Amerika yang
mendapat gaji lebih dari satu juta dolar setahun, mengatakan bahwa aset paling besar
yang dia miliki adalah kemampuannya dalam membangkitkan antusiasme pada orang
lain. Dan cara untuk membangkitkan antusiasme dan mendorong orang lain melakukan
hal-hal terbaik adalah dengan memberi penghargaan yang tulus. Hal ini pula yang
menjadi satu dari tiga rahasia manajer satu menit dalam buku Ken Blanchard dan
Spencer Johnson, The One Minute Manager.

1
Lihat http://rasimunway.blogspot.com/2011/05/reach-lima-hukum-komunikasi-efektif.html

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


11 Riri Pratiwi, SE., M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Hukum # 2: Empathy

Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi
yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati
adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum
didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.

Secara khusus Covey menaruh kemampuan untuk mendengarkan sebagai salah satu


dari 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif, yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih
dahulu, baru dimengerti (Seek First to Understand – understand then be understood to
build the skills of empathetic listening that inspires openness and trust). Inilah yang
disebutnya dengan Komunikasi Empatik.

Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun
keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau
sinergi dengan orang lain.  Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat
menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan
penerima pesan (receiver) menerimanya.

Oleh karena itu dalam ilmu pemasaran (marketing) memahami perilaku konsumen


(consumer's behavior) merupakan keharusan. Dengan memahami perilaku konsumen,
maka kita dapat empati dengan apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, minat, harapan
dan kesenangan dari konsumen. Demikian halnya dengan bentuk komunikasi lainnya,
misalnya komunikasi dalam membangun kerjasama tim.

Kita perlu saling memahami dan mengerti keberadaan orang lain dalam timkita.Rasa
empati akan menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa respek akan membangun
kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun teamwork.

Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu mengerti
dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita
akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan dari penerima.

Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap perseptif atau siap
menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan sikap yang positif. Banyak
sekali dari kita yang tidak mau mendengarkan saran, masukan apalagi kritik dari orang
lain. Padahal esensi dari komunikasi adalah aliran dua arah. Komunikasi satu arah tidak
akan efektif manakala tidak ada umpan balik (feedback) yang merupakan arus balik dari
penerima pesan. Oleh karena itu dalam kegiatan komunikasi pemasaran above the lines

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


12 Riri Pratiwi, SE., M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
(mass media advertising) diperlukan kemampuan untuk mendengar dan menangkap
umpan balik dari audiensi atau penerima pesan.

Hukum # 3: Audible

Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika
empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan
balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh
penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media
atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima
pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media
maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan
yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal
ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh
penerima pesan.

Dari sisi delivery channel, penggunaan teknologi bisa membantu melipatgandakan


pancaran sinyal pesan yang ingin disampaikan sehingga bisa diterima oleh jauh lebih
banyak orang.Ini yang disebut sebagai kerjacerdas.Misalnya saja, dengan menggunakan
media Internet, kita bisa berkomunikasi dengan sangat mudah dan murah kepada banyak
orang. Pendeknya High Tech namun tetap High Touch.

Hukum # 4: Clarity

Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang
terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan
multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Ketika saya bekerja di
Sekretariat Negara, hal ini merupakan hukum yang paling utama dalam
menyiapkan korespondensi tingkat tinggi. Karena kesalahan penafsiran atau pesan yang
dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidak
sederhana.

Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu
mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga
dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota tim kita.
Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya
akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


13 Riri Pratiwi, SE., M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Hukum # 5: Humble

Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati.
Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa
menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Sikap
Rendah Hati pada intinya antara lain: sikap yang penuh melayani (dalam bahasa
pemasaran Customer First Attitude), sikap menghargai, mau mendengar dan menerima
kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani mengakui
kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri,
serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.

Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada lima hukum pokok komunikasi yang
efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya
dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain yang penuh dengan
penghargaan (respect), karena inilah yang dapat membangun hubungan jangka panjang
yang saling menguntungkan dan saling menguatkan. 

Pendapat lain mengemukakan, bahwa untuk membangun komunikasi yang efektif perlu
memperhatikan hal-hal berikut:

1. Kontak Mata

Hal pertama yang dilakukan seorang pembicara yang baik adalah menatap lawan
bicara dan mengambil jeda untuk memulai sebuah pembicaraan. Ini merupakan
salah satu cara yang membantu untuk menciptakan kesan baik pada lawan bicara.
Usahakan mempertahankan kontak mata sepanjang pembicaraan, agar lawan
bicara Anda tak merasa diabaikan.

2. Ekspresi Wajah

Wajah merupakan cermin kepribadian individual. Ekspresi wajah mengungkapkan


pikiran yang sedang melintas pada diri seseorang. Sebagi contoh: sebuah senyum
mengungkap keramah-tamahan dan kasih-sayang;Mengangkat alis mata
menunjukan ekpresi heran; Mengernyitkan dahi menyampaikan ketakutan dan
kegelisahan. Semua emosi dan berbagai macam tingkah manusia diekspresikan
dalam emosi yang berbeda yang tergambar di wajah.Jadi saat melakukan
komunikasi tunjukan ekspresi bahwa Anda tertarik dengan bahan pembicaraan.

3. Postur Tubuh

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


14 Riri Pratiwi, SE., M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Setiap gerak-gerik tubuh saat berbicara mesti dikoordinasikan dengan kekuatan
meyakinkan dari Anda. Mereka bisa jadi semacam tambahan untuk cara efektif
yang dapat ditangkap secara visual daripada secara verbal. Sebagai contoh:
menundukan kepala menunjukkan penyelesaian pernyataan; mengangkat kepala
menunjukkan akhir pertanyaan; Terlalu sering menggerakan bagian tubuh
mengungkapkan sedang bergegas atau kebingungan. Untuk itu perhatikan gerak-
gerik Anda saat melakukan komunikasi dengan lawan bicara.

4. Selera Berbusana

Busana memiliki tugas penting dalam menimbulkan kesan. Orang yang berbusana
sesuai dengan struktur tubuh mereka nampak lebih menarik. Penampilan fisik
seseorang dan busana yang dikenakan membuat dampak pasti pada proses
komunikasi. Kita semua berbusana dan mungkin banyak diantara kita tak terlalu
memperhatikan, namun hal kecil ini memiliki peran untuk sebuah efektif. Jika kita
memperhatikan bagaimana cara berbusana, hal itu akan memperbaiki kemampun
komunikasi kita.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


15 Riri Pratiwi, SE., M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
 Primi Artiningrum, dkk., 2013. Etika dan Perilaku Profesional Sarjana. Jakarta:
Graha Ilmu.

 http://repository.unpkediri.ac.id/2479/1/BAB%201%20Dasar%20Komunikasi.pdf
 https://ilmukomunikasi.uma.ac.id/2020/12/23/komunikasi-yang-efektif/
 https://media.neliti.com/media/publications/324491-mengembangkan-komunikasi-
efektif-dalam-p-a4b1a5a9.pdf
 https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13988/Berkomunikasi-Secara-
Efektif-Ciri-Pribadi-yang-Berintegritas-Dan-Penuh-semangat.html#:~:text=Menurut
%20Wikipedia%20komunikasi%20efektif%20adalah,tercapainya%20tujuan%20si
%20pengirim%20pesan.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


16 Riri Pratiwi, SE., M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai