Etik UMB
Komunikasi Efektif
Abstract Kompetensi
Sebagai makhluk sosial, manusia akan Setelah membaca modul ini, mahasiswa
berinteraksi dengan orang lain. Dalam diharapkan mampu untuk :
berinteraksi tersebut terjadi
komunikasi. Komunikasi yang efektif menjelaskan peran komunikasi, cara-
akan menghasilkan saling pengertian cara berkomunikasi dan berkomunikasi
dan terjadilah hubungan social efektif
sebagaimana diharapkan
Komunikasi Efektif
5.1 Pengertian Komunikasi
Untuk dapat berkomunikasi secara efektif kita perlu memahami unsur-unsur komunikasi,
antara lain:
1. Komunikator.
Pengirim (sender) yang mengirim pesan kepada komunikan dengan menggunakan media
tertentu. Unsur yang sangat berpengaruh dalam komunikasi, karena merupakan awal
(sumber) terjadinya suatu komunikasi
3. Media.
Saluran (channel) yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai sarana
berkomunikasi. Berupa bahasa verbal maupun non verbal, wujudnya berupa ucapan,
tulisan, gambar, bahasa tubuh, bahasa mesin, sandi dan lain sebagainya.
4. Pesan.
Isi komunikasi berupa pesan (message) yang disampaikan oleh Komunikator kepada
Komunikan. Kejelasan pengiriman dan penerimaan pesan sangat berpengaruh terhadap
kesinambungan komunikasi.
5. Tanggapan.
Merupakan dampak (effect) komunikasi sebagai respon atas penerimaan pesan.
Diimplentasikan dalam bentuk umpan balik (feed back) atau tindakan sesuai dengan pesan
yang diterima.
Berkomunikasi, insya Allah, kita dapat menjalin saling pengertian dengan orang lain karena
komunikasi memiliki beberapa fungsi yang sangat penting, di antaranya adalah:
1. Tersampaikannya gagasan atau pemikiran kepada orang lain dengan jelas sesuai
dengan yang dimaksudkan.
2. Adanya saling kesefamanan antara komunikator dan komunikan dalam suatu
permasalahan, sehingga terhindar dari salah persepsi.
3. Menjaga hubungan baik dan silaturrahmi dalam suatu persahabatan, komunitas atau
jama’ah.
4. Aktivitas ‘amar ma’ruf nahi munkar di antara sesama umat manusia dapat diwujudkan
dengan lebih persuasif dan penuh kedamaian.
Manusia harus berinteraksi dengan manusia lainnya dan berbagai cara banyak dilakukan,
salah satunya adalah dengan berkomunikasi. Dengan perkembangan teknologi sekarang,
berkomunikasi banyak ragam dan manusia dimudahkan dengan kemajuan tersebut. Guna
perkembangan diri lebih baik, menguasai ilmu komunikasi adalah wajib hukumnya. Selain
bisa memudahkan juga bisa menjadi satu kemampuan untuk sukses diri.
Berkomunikasi berbeda dengan berbicara. Sepintas memang tidak ada bedanya tetapi
berkomunikasi jauh lebih memiliki penekanan terhadap apa yang disampaikan. Seseorang
yang pandai berkomunikasi memiliki banyak kemudahan dalam urusannya. Sebaliknya,
seseorang yang pandai berbicara bisa mengandung arti ganda. Maksudnya, pandai
berbicara untuk keperluan positif tetapi juga bisa negatif. Sedangkan, berkomunikasi lebih
memiliki nuansa positif dalam penyampaiannya sehingga orang yang pandai berkomunikasi
lebih mampu mengungkapkan kepada lawan bicara apa maksud dari yang disampaikannya.
Berkomunikasi memiliki satu ukuran keberhasilan dan ini biasanya dikenal dengan satu
istilah berkomunikasi efektif, yang bisa mengandung arti cara melakukan penyampaian
pesan kepada si penerima pesan tanpa berlebihan dan disampaikan dengan tepat sasaran.
Artinya, apa yang dikomunikasikan kepada lawan bicara langsung pada poin-poin penting.
Adanya penambahan bumbu pembicaraan itu perlu tetapi dalam berkomunikasi efektif, tidak
menjadikan bumbu-bumbu bicara lebih dari pada inti pembicaraan. Karena itu, orang yang
ahli dalam berkomunikasi efektif, cara penuturannya disukai oleh orang lain/lawan bicara.
Tidak sedikit orang sekarang ini banyak berlatih agar bisa menjadi komunikator unggul dan
betapa besar biaya yang dikeluarkan agar bisa tercapai keinginannya tersebut. Dalam hal
Tidak jarang orang, karena ingin dikenal cakap dalam berkomunikasi, dia sering
memaksakan pemakaian kalimat yang kurang dipahami lawan bicara dan dalam
penyampaiannya pun cenderung berputar-putar. Kata orang sekarang, boros
dalam kalimat. Ini terkadang bisa menjemukan, selain itu kondisi orang yang sering
berkomunikasi dengan kondisi point to point akan merasa berputar-putar. Bila hal ini terjadi,
tujuan yang ingin disampaikan akan mengawang-ngawang sehingga tujuan utama akan
tidak tercapai.
Inilah mengapa banyak orang bisa meniru atau mengatakan bisa berkomunikasi efektif
tetapi bila tanpa berlatih dengan baik dengan banyak orang dan banyak kasus ditemui.
Hasilnya akan sangat berbeda. Bagaimanapun, seperti yang kita bisa lihat di media
elektronik. Begitu, mudah dan pintarnya para komunikator berpengalaman dalam
menyampaikan pesan yang ingin disampaikan tanpa kesan menggurui dan bisa diterima
dengan baik. Ini adalah inti dari komunikasi efektif.
Sampai sekarang, mengapa banyak orang yang ingin belajar dengan baik agar bisa menjadi
komunikator yang efektif sebab dengan ini, banyak kebermanfaatan yang bisa didapat. Bila
ini bisa direalisasikan, akan sangat memudahkan pekerjaan dan pencapaian usaha kita.
Terlebih, bagi seorang pengusaha atau wiraswasta, pembicara, guru, ustad atau lainnya,
memiliki kemampuan berkomunikasi efektif adalah wajib. Hal ini agar apa yang mereka
sampai bisa memberikan pengaruh baik bagi yang mendengarkan. Dengan kondisi ini, maka
tak heran bila terjadi juga penyalahgunaan cara berkomunikasi yang efektif ini. Apalagi, di
era sekarang di mana orang berlomba agar bisa mewujudkan apa yang diinginkan dengan
cara apapun.
Berkomunikasi efektif bila dilihat selama ini banyak memberikan manfaat daripada
ketidakmanfaatnya. Banyaknya orang yang mampu berkomunikasi efektif menjadi satu
tanda bahwa kecendrungan menjadi lebih pintar dalam berinteraksi adalah perlu. Banyak
juga orang yang pandai bicara tetapi banyak orang yang merasa jengah dan tidak nyaman
bersama dengan tipe orang yang pandai bicara ini. Hal ini disebabkan kemampuan
berbicara yang tidak diiringi dengan dasar niatan yang baik, kecenderungan untuk menjadi
Ada beberapa sikap yang perlu dicermati oleh seseorang dalam berkomunikasi, khususnya
komunikasi verbal, yaitu antara lain:
Ada lima prinsip atau cara dalam berkomunikasi yang efektif. Dan lima prinsip atau cara ini
disingkat dengan REACH. Sesuai dengan singkatannya, komunikasi efektif dimaksudkan
agar tersampaikannya atau teraihnya pesan atau isi dari komunikasi itu.
1. Respect berarti rasa hormat dan saling menghargai orang lain. Pada prinsipnya, manusia
ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik atau memarahi
seseorang, maka lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaaan
seseorang. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan
menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi.
Selanjutnya, hal ini akan meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun
secara keseluruhan sebagai sebuah tim.
2. Empathy adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi
yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati
adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum
didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.
3. Audible bermakna antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika
empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik
dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima
pesan. Dalam komunikasi personal, hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara
atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.
4. Care berarti perhatian akan apa yang disampaikan oleh pembicara sehingga membuat
pembicara merasa diperhatikan . Care berarti juga menyimak secara seksama apa isi
pembicaraan dari lawan bicara.
5. Humble berarti rendah hati. Prinsip kelima dalam membangun komunikasi yang efektif
adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan prinsip pertama.
Untuk membangun rasa menghargai orang lain biasanya didasari oleh sikap rendah hati
yang kita miliki.
Setelah Anda mengetahui hal ini, ada hal yang perlu Anda ketahui dalam bagaimana
menjadi pendengar yang baik. Menurut Imam Ghazali, untuk menjadi pembicara yang baik
haruslah menjadi pendengar yang baik. dan dalam berkomunikasi yang efektif, menjadi
pendengar yang baik itu ternyata tidak semudah yang diperkirakan. Hal ini dikarenakan kita
harus mengenal lebih dalam suasana hati sang pembicara. Dan dalam berkomunikasi yang
efektif ini Anda harus mengetahui ragam menjadi pendengar.
Gaya ini tepat apabila pembicara memang meminta nasihat atau evaluasi / kritik.
Gaya pendengar sebagai “guru” atau “ingin menjadi guru”. Ini mengimplikasikan pendengar
lebih tahu dari permasalahan pembicara.
Gaya ini tepat apabila pembicara tidak dapat menentukan atau memutuskan perasaannya
atau memang pembicara datang dan minta interpretasi dari pendengar.
Gaya ini tepat apabila pembicara mengindikasikan kebutuhan dukungan atau memang
pembicara minta pertolongan untuk merubah sikap.
Gaya yang tepat untuk menunjukkan bahwa pendengar benar-benar mengerti apa yang
dikatakan atau dimaksudkan oleh pembicara.
Gaya bicara yang membantu pembicara untuk memperjelas apa yang dimaksud oleh
pembicara.
Dalam komunikasi banyak hal yang terlibat di dalamnya. Salah satu faktor penting akan hal
ini adalah karakter Anda sendiri.
Di Jepang, sebuah perusahaan sangat memperhatikan cara Anda berkomunikasi. Tetapi ini
tidak hanya sampai di sini saja. Artinya, cara komunikasi Anda sangat ditentukan oleh
golongan darah Anda. Karena semua bentuk emosi berasal dari aliran darah. Dan golongan
darah Anda sangat menentukan kaakter Anda, dan berlanjut pada cara Anda
berkomunikasi.
Demikianlah apa yang ditesiskan Furukawa Takeji pada tahun 1927 melalui tesisnya “The
Study of Temperament through Blood Type” yang diluncurkan di Ochanomizu Women's
University.
Anda boleh percaya atau tidak. Tetapi jika Anda akan melamar pekerjaan di sebuah
perusahaan Jepang, maka golongna darah Anda akan ditanya dalam sebuah form aplikasi
melamar kerja. Dengan mengetahui golongan darah Anda, maka perusahaan tersebut dapat
menempatkan Anda pada pos kerja yang sesuai dengan karakter Anda.
Berikut karakter golongan darah manusia beserta karakter dan cara berkomunikasinya.
Febe Victoria Chen, 2012, Soft Skill for success, Sikap Tepat Karier
Hebat,BIP Gramedia, Jakarta
Sumber Internet :
http://www.akuinginsukses.com/14-teknik-komunikasi-yang-paling-efektif/