Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP KOMUNIKASI EFEKTIF

Disusun Oleh :
Arif Endarto, Amd.Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DEHASEN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat,
hidayah, serta karuniaNya kepada kelompok kami sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “ Konsep Komunikasi Efektif” tepat pada waktunya.
Makalah ini ditulis sebagai persyaratan dalam memenuhi tugas individu mata kuliah
keperawatan anak..
Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna dan banyak kesalahan,
oleh karena saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

Bengkulu 25 oktober 2019

( Penulis )

2
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 4
C. Tujuan ............................................................................................................................... 5
D. Manfaat ............................................................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................. 6
A. Pengertian Komunikasi Efektif ......................................................................................... 6
B. Fungsi Komunikasi Efektif ............................................................................................... 7
C. Unsur-Unsur Komunikasi Efektif ..................................................................................... 7
D. Cara Komunikasi Efektif ................................................................................................ 10
E. Hambatan dalam Komunikasi Efektif.............................................................................12
BAB III PENUTUP ...............................................................................................................14
A. Kesimpulan .....................................................................................................................14
B. Saran .............................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sosialnya, manusia perlu melakukan komunikasi agar dapat
berinteraksi dengan manusia lainnya. komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat
fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Profesor Wilbur Schramm
menyebutnya bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk,
sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan
komunikasi [2].
Salah satu hal yang menyebabkan banyak orang berselisih paham adalah karena
kurangnya komunikasi. Komunikasi terkadang menjadi hal yang disepelekan, padahal
kesalahan dalam komunikasi dapat menimbulkan sebuah permasalahan yang runyam dalam
relasi dua atau lebih orang. Sejak bayi, manusia telah memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi, yakni melalui tangisan serta ekspresi wajah. Karena komunikasi merupakan
“bakat alam” manusia yang sudah dimiliki secara alami, maka banyak yang menganggap jika
komunikasi adalah sesuatu yang biasa-biasa saja dan tidak perlu dipelajari. Pada
kenyataannya, komunikasi merupakan proses yang sangat kompleks. Hal ini terjadi karena
komunikasi tidak melibatkan satu individu, namun juga melibatkan individu-individu lain
dengan sifat dan latar belakang yang berbeda.
Semua orang dapat berkomunikasi dengan caranya masing-masing, tetapi tidak
semuanya mampu berkomunikasi secara efektif. Penulis menyusun makalah yang membahas
mengenai konsep komunikasi efektif ini dengan tujuan agar penulis dan pembaca dapat
mengetahui bagaimana konsep komunikasi efektif itu sehingga dalam berkomunikasi menjadi
lebih baik lagi.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1. Apa pengertian komunikasi efektif ?
2. Apa fungsi komunikas efektif?
3. Apa saja unsur-unsur komunikasi efektif ?
4. Bagaimana cara melakukan komunikasi efektif?
5. Apa saja hambatan dalam melakukan komunikasi efektif ?

4
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan pada makalah ini yaitu untuk mengetahu :
1. Pengertian komunikasi
2. Fungsi komunikas
3. Unsur-unsur komunikasi
4. Cara melakukan komunikasi efektif
5. Hambatan dalam komunikasi efekif

D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Manfaat makalah ini bagi penulis adalah penulis dapat memahami konsep komunikasi
efektifpada kegiatan keperawatan dan menerapkannya dalam menjalankan tugas sehingga
tujuan kegiatan keperawatan dapat tercapai secara maksimal.

2. Bagi Masyarakat
Adapun manfaat makalah ini bagi masyarakat yaitu dengan mengetahuinya konsep
komunikasi terapeutik ini komunikasi antar pasien/ klien dan perawat dapat terjalin secara
efektif.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Efektif


Komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris, berasal dari kata latin communis
yang artinya sama, communico, communication,atau communicareyang artinya
membuatsama (to make common). Jadi, kalau dua orang terlibat komunikasi, maka
komunikasi itu dapat dikatakan berhasil apabila ada kesamaan makna mengenai apa yang
dikomunikasikan. Kesamaan bahasa yang digunakan belum tentu menimbulkan kesamaan
makna.
Komunikasi efektif adalah pertukaran informasi, ide, perasaan yang menghasilkan
perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik antara pemberi pesan dan penerima
pesan. Pengukuran efektivitas dari suatu proses komunikasi dapat dilihat dari tercapainya
tujuan si pengirim pesan. [1]. Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu
menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam
proses komunikasi.
Tujuan dari Komunikasi Efektif sebenarnya adalah memberi kan kemudahan dalam
memahami pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi
sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informsi lebih jelas dan lengkap, serta dapat
dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau komunikan. Tujuan lain
dari Komunikasi Efektif adalah agar pengiriman informasi dan umpan balik atau feed back
dapat seinbang sehingga tidak terjadi monoton. Selain itu komunikasi efektif dapat melatih
penggunaan bahasa nonverbal secara baik.
Keterampilan yang harus dimiliki dalam melakukan komunikasi efektif adalah
keterampilan mendengarkan dan bertanya. Dalam proses berkomunikasi, seseorang harus
mampu mendengarkan dan memahaminya dengan baik. Kemudian mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang saling memiliki keterkaitan dan mengarah pada suatu solusi atau ketenangan
untuk masing-masing pihak. Sehingga tujuan utama dalam komunikasi yang efektif adalah
sebuah solusi. Tak ada satupun orang yang mau disalahkan, inilah konsep dasar dari
komunikasi efektif.
Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp mengatakan bahwa komunikasi yang efektif
dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling tinggi derajatnya
antara komunikator dan komunikan dalam setiap komunikasi. Komunikasi yang lebih efektif
terjadi apabila komunikator dan komunikan terdapat persamaan dalam pengertian, sikap dan

6
bahasa. Komunikasi dapat dikatakan efektif apa bila komunikasi yang dilakukan dimana :
1. Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh
pengirimnya.
2. Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti
dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.
3. Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk
menindaklanjuti pesan yang dikirim.

B. Fungsi Komunikasi Efektif


Komunikasi interpersonal dianggap efektif, jika orang lain memahami pesan dengan
benar, dan memberikan respon sesuai dengan yang diinginkan. Komunikasi yang efektif
berfungsi membantu untuk:
1.Membentuk dan menjaga hubungan baik antar individu
2.Menyampaikan pengetahuan/ informasi
3.Mengubah sikap dan perilaku
4.Pemecahan masalah hubungan antar manusia
5.Citra diri menjadi lebih baik
6.Jalan menuju sukses.
Komunikasi yang efektif akan membantu mengantarkan kepada tercapainya tujuan
tertentu, sebaliknya jika komunikasi efektif tidak tidak berhasil maka akibatnya bisa sekedar
membuang waktu, sampai akibat buruk yang tragis.Harus disadari bahwa komunikasiefektif
akan membantu jalan menuju tercapainya apapun tujuan yang dilakukan. Apapun kedudukan,
ketrampilan komunikasi secara efektif merupakan modal penting dalam sebuah keberhasilan.

C. Unsur-Unsur Komunikasi Efektif


Untuk menciptakan sebuah komunikasi yang efektif, maka sebuah proses komunikasi
harus mengandung unsur-unsur komunikasi. Unsur-unsur komunikasi setidaknya harus terdiri
dari enam hal, yaitu sumber, komunikator, pesan, channel, komunikasi itu sendiri, dan efek.
1. Sumber
Sumber sebagai salah satu unsur dalam unsur-unsur komunikasi adalah dasar yang
digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan yang
hendak disampaikan. Sumber sebagai salah satu unsur dalam unsur-unsur komunikasi dapat
berwujud dalam berbagai bentuk. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku, dokumen, dan
lain sebagainya.

7
2. Komunikator
Komunikator sebagai salah satu unsur dari unsur-unsur komunikasi dapat dipahami
sebagai orang yang membawa dan menyampaikan pesan. Dalam komunikasi, komunikator
memiliki peranan yang sangat penting untuk menentukan keberhasilan dalam memengaruhi
komunikan (penerima pesan). Komunikator harus memiliki ketrampilan untuk memilih
sasaran dan menentukan tanggapan yang hendak dicapai. Sebelum melakukan proses
komunikasi, komunikator harus memperhitungkan apakah komunikan mampu menangkap
pesan yang disampaikannya. Komunikator juga harus bisa menentukan media yang akan
digunakan untuk melakukan persuasi sehingga lebih efisien dalam mencapai sasaran.
3. Pesan
Unsur-unsur komunikasi yang ketiga adalah pesan. Pesan sebagai salah satu unsur
dalam unsur-unsur komunikasi dapat dipahami sebagai materi yang diberikan oleh
komunikator kepada komunikan. Pesan dapat disampaikan oleh komunikator dalam berbagai
cara, misalnya saja melalui kata-kata, nada suara, hingga gerak tubuh dan ekspresi wajah.
Pesan sebagai salah satu unsur dalam unsur-unsur komunikasi dapat berwujud dalam
berbagai bentuk, diantaranya:
a. Pesan informatif
Pesan informatif bersifat memberikan keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang
menuntun komunikan untuk mengambil keputusan

b. Pesan persuasif
Pesan persuasif adalah pesan yang berisikan bujukan yang bertujuan untuk
memberikan perubahan sikap komunikan. Perubahan yang terjadi merupakan perubahanan
yang tidak dipaksakan, melainkan berasal dari kehendak diri sendiri.
c. Pesan koersif
Pesan koersif adalah kebalikan dari pesan persuasif. Pesan koersif bersifat memaksa
dengan mengandalkan sanksi-sanksi untuk menekan komunikan.
4. Channel
Channel merupakan unsur-unsur komunikasi yang selanjutnya. Channel merupakan
saluran penyampaian pesan atau sering juga disebut dengan media komunikasi. Media
komunikasi dapat dibagi ke dalam dua kategori, yakni media komunikasi personal dan media
komunikasi massa. Media komunikasi personal digunakan oleh dua orang atau lebih untuk
saling berhubungan. Sifat dari media komunikasi ini pribadi, sehingga dampaknya tidak bisa

8
dirasakan oleh orang banyak. Contoh dari media komunikasi personal adalah telepon,
aplikasi chatting (whatsapp, line, BBM), dan juga Skype.
Media komunikasi yang kedua adalah media komunikasi massa. Media komunikasi
ini digunakan untuk mengkomunikasikan pesan dari satu atau beberapa orang kepada
khalayak ramai. Karena sifatnya yang masif, maka media komunikasi massa dapat memiliki
dampak yang besar bagi banyak orang. Contoh media komunikasi massa adalah televisi,
radio, hingga yang terbaru adalah media sosial (instagram, twitter, youtube).
5. Komunikasi
Unsur-unsur komunikasi yang selanjutnya adalah komunikasi itu sendiri. Komunikasi
sebagai salah satu unsur dalam unsur-unsur komunikasi dapat dibedakan dalam berbagai
macam kategori, mulai dari segi sifatnya, arahnya, hingga jumlah orang yang terlibat di
dalamnya. Unsur-unsur komunikasi ini umumnya dibedakan berdasarkan kategori sifat, yakni
dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.
a. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan simbol-simbol
verbal. Simbol-simbol verbal ini dapat diwujudkan ke dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Unsur-unsur komunikasi secara lisan dapat dilakukan oleh dua orang atau lebih melalui
hubungan tatap muka secara langsung tanpa ada jarak maupun peralatan yang menjadi
medianya. Unsur-unsur komunikasi lisan dapat terlihat pada kegiatan “ngobrol” yang
dilakukan oleh orang-orang ketika berada di kantor, sekolah, kampus, ataupun tempat-tempat
lainnya.
Selain secara lisan, unsur-unsur komunikasi verbal juga dapat dilakukan melalui tulisan.
Unsur-unsur komunikasi ini dapat berupa surat-menyurat konvensional, surat elektronik
(email), chatting, dan lain sebagainya.
b. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal merupakan unsur-unsur komunikasi dalam bentuk komunikasi
yang dilakukan tanpa menggunakan kata-kata, melainkan melalui simbol-simbol lainnya.
Komunikasi non verbal dapat ditunjukkan oleh tubuh manusia secara alami melalui gerak
isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata. Sementara itu, komunikasi non
verbal dapat pula ditunjukkan dari hal-hal lain seperti gaya berpakaian, potongan rambut,
intonasi suara, hingga gaya berjalan.

9
6. Efek
Unsur-unsur komunikasi yang selanjutnya adalah efek. Efek merupakan unsur-unsur
komunikasi yang memiliki definisi hasil akhir dari suatu komunikasi. Efek komunikasi dapat
beraneka macam dan dapat dilihat dalam tiga kategori:
a. Personal opinion
Personal opinion adalah sikap dan pendapat seseorang pada suatu masalah tertentu
b. Publik opinion
Public opinion merupakan penilaian sosial mengenai suatu hal berdasarkan proses
pertukaran pikiran.
c. Majority opinion
Majority opinion dapat dipahami sebagai pendapat yang disetujui oleh sebagian besar
publik atau masyarakat.

D. Cara Komunikasi Efektif


Komunikasi efektif dapat dilakukan oleh setiap orang. Jika ada yang merasa tidak
mampu, hal ini lebih karena masalah pembiasaan saja. Melatih orang berkomunikasi secara
efektif bisa dilakukan dengan langsung pada prakteknya. Walaupun sepintas mudah, hal ini
dapat membantu setiap individu untuk mencapai sebuah kesuksesanbaik di dalam kehidupan
pribadinya maupun dalam kehidupan karirnya
Cara melakukan komunikasi efektif diantaranya :
1. Komunikasi verbal efektif
 Berlangsung secara timbal balik.
 Makna pesan dapat disampaikan secara ringkas dan jelas
 Bahasa yang digunakan mudah untuk dipahami.
 Cara penyampaian mudah diterima.
 Disampaikan secara tulus.
 Mempunyai tujuan yang bisa ditangkap jelas.
 Memperhatikan norma yang berlaku.
 Disertai dengan humor atau cara-cara menyenangkan lainnya.
2. Komunikasi nonverbal efektif
 Penampilan fisik yang meyakinkan lawan bicara.
 Sikap tubuh dan gesture.
 Ekspresi wajah.
 Sentuhan.

10
Komunikasi efektif dapat tercapai jika memenuhi beberapa faktor berikut, yaitu :
Komunikasi yang efektif memerlukan beberapa kondisi atau elemen atau faktor. Kita bahas
di bawah ini:
1. Pra-berpikir
Pra-berpikir tentang pesan adalah kualitas penting dari komunikasi yang efektif. Pra-
berpikir memungkinkan pengirim untuk mengembangkan pesan kreatif dan mengirimkannya
secara efisien.
2. Tujuan Khusus
Komunikasi terjadi dengan tujuan tertentu. Oleh karena itu, komunikator harus
mengetahui tujuan komunikasi dan harus mengatur pesan yang sesuai.
3. Ketepatan Waktu
Kegunaan setiap pesan tergantung pada pengiriman yang tepat waktu. Jika pesan tidak
dikirim pada waktu yang tepat, utilitasnya hilang. Jadi komunikator harus
mempertimbangkan waktu komunikasi.
4. Keringkasan yang Padat Isinya
Kualitas penting lain dari komunikasi yang efektif adalah bahwa pesan harus singkat.
Pesan singkat adalah pesan yang hanya berisi fakta-fakta yang relevan dan perlu,
menghindari pengulangan dan mengatur dengan benar.
5. Kelengkapan
Komunikasi yang efektif mentransmisikan pesan yang lengkap sehingga penerima dapat
memahami arti penuh dari pesan tersebut. Pengirim tidak boleh mengorbankan kelengkapan
untuk mencapai keringkasan.
6. Kebenaran
Komunikasi yang efektif hanya berisi pesan yang benar. Informasi yang salah,
dimanipulasi, dan dibesar-besarkan mengganggu penerima dan membuat komunikasi tidak
efektif.
7. Persuasif
Persuasif adalah kualitas penting dari komunikasi yang efektif. Ini membantu untuk
mengembangkan sikap positif penerima Anda terhadap pesan tersebut.
8. Kekonkretan
Komunikasi bisnis menjadi efektif - ketika itu mengesampingkan fakta yang tidak
relevan. Konkret sangat penting untuk mengekspresikan pandangan komunikator kepada
penerima secara jelas.

11
9. Umpan Balik
Komunikasi yang efektif selalu menjaga pemberian umpan balik. Umpan balik
memastikan bahwa pesan telah mencapai penerima yang dimaksud.
10. Saling Menarik
Ketika komunikasi mempertimbangkan kepentingan pengirim dan penerima, komunikasi
dianggap sebagai komunikasi yang efektif. Jika pesan mengabaikan kepentingan penerima,
komunikasi mungkin gagal mencapai tujuannya.
11. Penggunaan Bahasa yang Tepat
Komunikasi yang efektif selalu menggunakan bahasa yang tepat. Bahasa yang sesuai
menghindari kata-kata yang ambigu dan kompleks, isyarat non-verbal yang menyesatkan,
jargon teknis, kata-kata puitis dan lain-lain.
12. Mempertimbangkan Penerima
Seorang komunikator yang efektif memikirkan tentang pengetahuan penerima,
kemampuan, minat, asal dan lain-lain. Ini meningkatkan kegunaan dan penerimaan
komunikasi.
13. Penggunaan Media yang Tepat
Memilih media yang cocok sangat penting untuk komunikasi yang sukses. Pengirim
harus memilih media tertulis atau lisan tergantung pada sifat dan pentingnya pesan,
ketersediaan waktu, biaya, kemampuan penerima, dan lain-lain.
14. Menekankan pada Hubungan Informal
Komunikator memerlukan perhatian untuk membangun hubungan informal dengan
penerima bersama dengan hubungan formal karena memastikan keberhasilan komunikasi.
15. Mendengarkan Secara Efektif
Komunikator juga merupakan pendengar yang efektif. Dia harus mendengarkan respons
penerima dengan penuh perhatian. Oleh karena itu, pengirim harus memiliki kemampuan
untuk mendengar respons penerima dengan penuh perhatian.

E. Hambatan dalam Komunikasi Efektif


Hambatan adalah faktor-faktor yang dapat mengganggu penerimaan suatu pesan. Karena
terganggu maka penerima pesan juga bisa salah dalam memaknai balik pesan yang diterima.
Faktor yang berpotensi menjadi penghambat dalam komunikasi yang efektif adalah:[2]

12
1. Perbedaan Status sosial antara komunikan dan komunikator. misalnya saja karyawan
harus tunduk atau patuh terhadap apapun yang dikatakan atasannya, sehingga karyawan
tersebut takut menyampaikan aspirasi atau pendapatnya.
2. problem semantik, menyangkut bahasa yang digunakan komunikator dalam
menyampaikan pesan. Kesalahan penyebutan bisa mengakibatkan sebuah kesalah -
pahaman dan beda penafsiran.
3. Distorsi persepsi, disebabkan perbedaan cara pandang yang sempit pada diri sendiri dan
perbedaan cara berpikir pada orang lain. Hal ini menimbulkan hambatan perbedaan
persepsi dan wawasan satu dengan yang lainnya.
4. Perbedaan Budaya, dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras dan bahasa serta
agama yang berbeda sehingga ada beberapa penggunaan kata yang memiliki arti berbeda
pada tiap suku.
5. Gangguan fisik, gangguan lingkungan fisik seperti suara riuh orang-orang, suara
petir,hujan dan cahaya yang kurang jelas.
6. Keterbatasan saluran komunikasi, gangguan yang disebabkan pada media yang
dipergunakan dalam melancarkan komunikasi misal sambungan telephone yang terputus-
putus, suara radio yang hilang tenggelam, atau gambar yang buram.
7. Tidak ada umpan balik/tanggapan, hambatan dimana pesan yang disampaikan sang
pengirim tidak di beri tanggapan. Maka yang selanjutnya terjadi adalah komunikasi satu
arah yang sia-sia dan tidak efektif. [1]

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi efektif adalah pertukaran informasi, ide, perasaan yang menghasilkan
perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik antara pemberi pesan dan penerima
pesan. Pengukuran efektivitas dari suatu proses komunikasi dapat dilihat dari tercapainya
tujuan si pengirim pesan.
Tujuan dari Komunikasi Efektif adalah memberi kan kemudahan dalam memahami
pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa
yang digunakan oleh pemberi informsi lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan
dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau komunikan.

B. Saran
Perlu dilakukan pendampingan sumber materi lain atau mencari sumber lain seperti
jurnal dan paper dalam mempelajari konsep komunikasi efektif.

14
DAFTAR PUSTAKA

[1]http://nurseviliansyah.blogspot.com/2015/07/konsep-
komunikasiterapeutik.html#.XcKvBK8xXIV
[2]https://www.kompasiana.com/elisigiro/552af7c1f17e61145bd623cc/pentingnya-
komunikasi-dalam-kehidupan-manusia

[3] http://ciputrauceo.net/blog/2016/2/18/unsur-unsur-komunikasi-efektif

[4] https://www.kompasiana.com/sontoloyo10521/5c64cbef43322f65b81ef4e7/15-kualitas-
komunikasi-efektif?page=all

[5] Anjaswarni, Tri. 2016. Komunikasi dalam Keperawatan. Jakarta : PUSDIK SDM
Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan.

[6] Dwihartanti, Muslikhah. 2004. Komunikasi yang Efektif. Disampaikan pada kegiatan
Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2004“Penyuluhan tentang Komunikasi yang
Efektif bagi Guru TK di Kecamatan Panjatan”

[7]http://digilib.uinsby.ac.id/287/3/Bab%202.pdf

[8] http://eprints.ums.ac.id/27326/2/04._BAB_1.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai