Disusun Oleh :
TAHUN 2023
Oleh :
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
Program Praktik Kerja Lapangan
Telah disetujui :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas tuntunan rahmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan di rumah skit
umum gunung maria tomohon. Laporan praktik kerja lapangan ini disisin untuk
memenuhi tuntutan akademik dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Maria
Tomohon.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan praktik kerja lapangan ini
tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan
ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang terkait :
1. Ibu Pricilia Toreh, S.Kep.,Ns, selaku dosen pembimbing praktik kerja
lapangann kelompok 4 Prodi administasi Rumah Sakit Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Gunung Maria Tomohon
2. Bapak Stevevay X R Pitoy, A.Md.RMIK, selaku pembimbing lapangan
sekaligus kepala bagian Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Gunung Maria
Tomohon.
Kami menyadari laporan praktek kerja lapangan ini tidak luput dari berbagai
kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan
perbaikan sehingga laporan praktek kerja lapanga ini dapat memberikan manfaat
bagi bidang pendidikan dan penerapan di lapangan serta bisa dikembangkan
sebagai bahan acuan kedepan bagi mahasiswa prodi Adminisrtasi Rumah Sakit.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Administrasi rumah sakit dan rekam medis sangat erat kaitannya karena
keduanya merupakan dua bidang yang saling mendukung dan berkolaborasi dalam
penyelenggaraan layanan kesehatan.
Rekam medis adalah rekaman atau catatan tentang siapa, apa, mengapa,
bilamana dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa
perawatan, atau kata lainnya pengertian rekam medis adalah rekaman mengenai
hasil pengobatan terhadap pasien. Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan
dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (Pasal 46 ayat (1) UU Praktik
Kedokteran) rekam medis dalam PMK 24 Tahun 2022 rekam medis adalah
dokumen yang berisikan data identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan,
dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis elektronik
adalah rekam medis yang dibuat dengan menggunakan sistem elektronik yang
diperuntukan bagi penyelenggaraan rekam medis. Tujuan rekam medis berdasarkan
Hatta (1985) terdiri dari beberapa aspek diantaranya aspek administrasi, legal,
finansial, riset, edukasi dan dokumentasi.
Pengelolaan rekam medis telah menjadi bagian penting dari sejarah pelayanan
kesehatan selama berabad-abad. Pada zaman dahulu, informasi medis diabadikan
secara manual dalam catatan tulisan tangan. Namun, seiring perkembangan
teknologi dan informasi, metode pencatatan med+is mengalami transformasi besar.
Pada abad ke-20, muncul sistem pencatatan medis elektronik yang memungkinkan
penyimpanan data secara digital, yang memberikan kemudahan dalam mengakses
dan berbagi informasi antara berbagai penyedia layanan kesehatan.
1
c. Untuk memahami dan mengetahui alur dokumen berkas rekam medis pasien
rawat jalan dan rawat inap.
d. Untuk mengetahui dan memahami permasalahan dan kesulitan dalam
pengolahan dokumen di instalasi rekam medis.
e. Untuk memahami dan mengetahui alur retensi dan pemusnahan dokumen
rekam medis.
f. Untuk memahami dan mengetahui pengurusan berkas apa saja yang
dikeluarkan dari instalasi rekam medis.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rumah Sakit
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara peripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat (peraturan mentri kesehatan No.
340/MENKES/PER/III/2010). Rumah sakit merupakan instrumen masyarakat
dan menjadi titik fokus untuk mengkoordiansi dan menghantar pelayanan
penderita pada komunitasnya. Berdasarkan hal tersebut, rumah sakit dapat
dipandang sebagai suatu struktur terorganisasi yang menggabungkan bersama
semua profesi kesehatan, fasilitas diagnostik dan terapi, dan perbekalan serta
fasilitas fisik kedalam suatu sistem terkoordinasi untuk penghantaran pelayanan
kesehatan bagi masyarakat (siregar, 2012).
3
4
1. Berdasarkan kepemilikan
a. Rumah sakit pemerintah
Rumah sakit pemerintah terdiri atas rumah sakit vertikal yang lansung
dikelola oleh Departemen Kesehatan, rumah sakit pemerintah daerah,
rumah sakit militer, dan rumah sakit BUMN.
b. Rumah sakit swasta
Rumah sakit ini bertanggung jawab terhadap penyantun dana dan
umumnya tidak memungut pajak kepada pelanggan mereka. Rumah
sakit ini dapat bersifat profit dan nonprofit.
2. Berdasarkan Jenis Pelayanan
a. Rumah sakit umum
Rumah sakit umum memberi pelayanan kepada berbagai penderita
dengan berbagai jenis penyakit, memberi pelayanan diagnosis dan terapi
untuk berbagai kondisi medik, seperti penyakit dalam, bedah, pediatrik,
psikiatri, ibu hamil, dan sebagainya.
b. Rumah sakit khusus
Rumh sakit khusus adalah rumah sakit yang memberi pelayanan
diagnosis dan pengobatan khusus untuk penderita dengan kondisi medik
tertentu.
3. Klasifikasi rumah sakit umum pemerintah
Rumah sakit umum pemerintah pusat dan daerah diklasifikasikan menjadi
rumah sakit kelas A, B, C, dan D.
a. Rumah sakit umum kelas A, adalah rumah sakit umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan
subspesialistik luas.
b. Rumah sakit umum kelas B, adalah rumah sakit umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik sekurang-kurangnya sebelas
spesialistik dan subspesialistik terbatas.
c. Rumah sakit umum kelas C, adalah rumah sakit umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik dasar.
5
d. Rumah sakit umum kelas D, adalah rumah sakit umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik dasar.
Dalam arti luas. Sebagaimana pendapat dari The Liang Gie yang menyatakan
bahwa administrasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok
orang dalam suatu kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sehingga dapat
dikatakan bahwa pengertian administrasi dalam arti luas adalah suatu usaha atau
kegiatan tertentu yang dilakukan secara bekerja sama antara individu-individu
dalam suatu kelompok guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
7
6
tujuan dan kebijaksanaan tertentu pada tingkat administrasi. Administrasi lebih luas
dari pada manajemen karena manajemen sebagai salah satu unsur dan menerapkan
inti dari admnistrasi.
BAB III
Pada tanggal 5 Mei 1898, berlayarlah menuju Indonesia keenam Suster dari
Belanda dan tibah di Pelabuhan Manado pada tanggal 17 Juli 1898 disambut oleh
Pastor Onel SJ ( Pastor Paroki Manado). 18 Juli 1898, selama 9 jam perjalanan
Manado - Tomohon dengan menggunakan roda sapi yang merupakan kendaraan
tradisional rakyat Minahasa , keenam Suster tibah di Tomohon merupakan daerah
misi pertama Societas JMJ berkarya di luar Eropa dan sekolah bagi anak-anak gadis
adalah karya pertama Societas JMJ di tanah Minahasa.
Bulan Oktober tahun 1901 Societas JMJ membelih pekarangan dan rumah
besar milik Mayor Wenas di Kelurahan Kolongan ( sekarang ) dan dijadikan
sebagai Biara Walterus. Karya awal medis berupa poliklinik darurat dan sederhana
pada sebuah bagunan dibelakang pastoran Katolik Tomohon Utara (sekarang
7
8
Pentahbisan bagian utama gedung rumah sakit dilakukan pada malam tanggal
10 Februari 1930 oleh Mgr. Panis (Prefek Apostolik Sulawesi) dan di hadiri oleh
Resident Manado (Tn. Schmidt), pamong praja, walikota Manado, 7 orang dokter
dan para pemuka dalam dunia perdagangan. 11 Februari 1930 bagian lain dari
rumah sakit diberkati oleh Mgr. Panis. Sejak tahun 1930 sampai dengan 1954
rumah sakit dikenal dengan nama Rooms Katholiek Ziekenhuis ( R. K. Z)
Marienheuvel. Pada Jaman pendudukan Jepang rumah sakit sempat diganti menjadi
Tomohon Byoing. April 1954 sampai sekarang dikenal dengan nama rumah sakit
Gunung Maria. Bersama-sama rumah sakit Budi Mulia Bitung, rumah sakit Budi
setia Langian, rumah sakit Hermana Lembean dan rumah sakit cantia Tompaso
Baru berada di bawah naungan Yayasan Ratna Meriam dan pada tanggal 7 Oktober
2011 seluruh karya kesehatan Societas JMJ di Selawesi Utara, berada di bawah
naungan badan hukum berbentuk perseroan terbatas yaitu PT. Ratna Timur
Tumarendem.
Type : Kelas C
9
No Kode RS : 71 03 052
Nomor : 63/Wkt/VII-2014
Nomor : 783/Menkes/SK/VIII/2009
1. Tim Marketing
2. Komite Medis
3. Komite Keperawatan
4. Bagian JKN
5. SPI ( Satuan Pemeriksa Internal )
x
11
BAB IV
12
13
a. Tugas Pokok :
a) Mengkoordinir semua kegiatan yang berhubungan dengan catatan medis
(rekam medis).
b) Membuat laporan perkembangan statistik perhari, perbulan, dan pertahun.
c) Membantu manager penunjang medis dan perencanaan, koordinasi,
pembinaan, dan pengawasan di bidang rekam medis.
d) Memberikan laporan perkembangan Rumah Sakit kepada pimpinan atau
pejabat Rumah Sakit.
a. Uraian Tugas :
a) Menerima rekam medis dari poliklinik dan ruang perawatan.
b) Menyortir dan menyusun kembali kelengkapan kualitas dan kuantitas
apabila ada rekam medis yang kurang lengkap/ tercecer.
c) Mengembalikan rekam medis yang kurang lengkap dalam pengisian rekam
medis ke poliklinik atau ruang prawatan.
d) Setelah di cek kebenaran diserahkan ke bagian coding untuk diberi nomor
kode penyakit.
Coding adalah salah satu kegiatan pengolahan data rekam medis untuk
memberikan kode dengan huruf atau dengan angka atau kombinasi huruf dan
angka yang mewakili komponen data.
a. Uraian Tugas :
a) Membantu tugas coding dan fille.
b) Membantu perencanaan pengadaan formulir rekam medis yang sudah habis.
14
a. Uraian Tugas :
a) Menyimpan dan menyusun berkas rekam medis yang sudah lengkap
kedalam rak file rekam medis.
b) Melayani permintaan peminjaman berkas rekam medis untuk pasien lama.
c) Menyimpan kembali berkas rekam medis yang sudah dikembalikan dari unit
terkait.
Dalam kegiatan ini petugas bertanggung jawab untuk mengelola data dan
menganaliis laporan.
a. Uraian Tugas :
a) Membantu laporan baik pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap.
b) Laporan bulanan surveilens terpadu.
c) Mengumpulkan formulir isian sensus ditiap bangsal setiap hari
d) Membuat sensus harian.
b) Laporan extren
16
17
dokter. Akan tetapi ada beberapa dokter yang sudah biasa melakukan pengkodingan
sehingga ada beberapa kode yang sudah diketahui oleh dokter. Yang
berkewenangan melakukan pengkodingan adalah petugas rekam medis.
Sistem Rawat jalan di Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon sudah tersusun
secara baik mulai dari masuknya Pasien sampai Keluarnya pasien. Tentu saja
sudah sesuai prosedur yang ditetapkan. Berikut adalah alur rekam medis pasien
rawat inap :
2. didistribusikan
1. Berkas awal dari
di ruangan rawat
tempat pendaftaran
inap pasien
3. setelah pasien
7. Berkas
keluar rumah
yang sudah
sakit,berkas akan
lengkap
diantar ke ruang
disimpan
rekam medis
6. berkas
akan di
4. Diperiksa
sensus untuk
kelengkapan
keperluan
pelaporan
5. Bekas yg sudah
lengkap akan
dikoding oleh
petugas di rekam
medis
Hasil yang kami dapatkan bahwa, Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon
menggunakan sistem perangkat lunak yang membantu jalannya kinerja di Rumah
Sakit ini. Sistem yang digunakan adalah HCM-Soft. Dalam instalasi rekam medis
aplikasi ini digunakan untuk mencetak antrian pasien, pengecekkan data kunjungan
pasien rawat inap dan sampai pada penelusuran berkas rekam medis.
Maria Tomohon baru diadakan satu kali selama berdirinya Rumah Sakit.Hal tersbut
dikarenakan minimnya sumber daya mannusia, serta waktu pemilahan berkas
dokumen rekam medis. Pemusnahan ini dilakukan dengan cara Pembakaran.Cara
ini dinilai efektif bagi Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon karena dinilai mudah
dilakukan.Untuk prosesnya dilakukan dengan menggali lubang kemudian
memasukkan semua berkas rekam medis yang telah dipilah untuk dibakar.
Kemudian setelah selesai pembakaran lubang yang telah digali akan di tutup
kembali dengan tumpukan tanah.
BAB VI
6.2 Saran
6.2.1 Bagi Instalasi Rekam Medis
20
21
Kemenkes RI. 2007. Standar Informasi Perekam medis dan Informasi Kesehatan
Sakit. Indonesia.
Indonsia.
22
DOKUMENTASI
23
24