Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Rumah Sakit Permata Bunda Malang

4.1.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Permata Bunda Malang

Gambar 4.1 : RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA MALANG

Rumah Sakit Permata Bunda berdiri pada tanggal 30 Juli 2005 dan

pada awal berdirinya Rumah Sakit Permata Bunda bergerak dalam

bidang pelayanan kesehatan yakni Rumah Sakit Bersalin. Rumah Sakit

Permata Bunda ini berdiri karena untuk menyediakan pelayanan

kesehatan yang baik di sekitar rumah warga yang padat. Selain itu juga

karena letak lokasi yang strategis berada di sekitar fasilitas pendidikan

38
dan berbagai tempat usaha yang padat, memungkinkan untuk berdirinya

Rumah Sakit Permata Bunda ini. Hal ini memudahkan warga dalam

memperoleh fasilitas pelayanan kesehatan yang baik, memadai, dan

mudah.

Dalam waktu satu tahun berdirinya Rumah Sakit Permata Bunda

mendapat evaluasi dari Dinas Kesehatan Kota dan Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Timur untuk mengembangkan pelayanannya menjadi

Rumah Sakit Umum. Pada tanggal 22 Januari 2007, Rumah Sakit

Bersalin Permata Bunda berganti nama menjadi Rumah Sakit Permata

Bunda.

4.1.1.2 Profil Rumah Sakit Permata Bunda Malang

1. Nama Rumah Sakit : Permata Bunda

2. Alamat : Jl.Soekarno-Hatta No.75 Malang

3. Telepon : (0341) 487487-407462

4. Fax : (0341) 474242

5. Email : rs_permatabunda@yahoo.co.id

6. Status Kepemilikan : PT Metropolitan Medistra Centro

7. Nama Direktur : dr. Tuty Satrijawati, M.kes

8. Kelas Rumah Sakit : Type D

9. Nomor Registrasi RS : HK.07.06./III/2373/09

10. Luas Lahan : 3210 M2

11. Jumlah Tempat Tidur : 65 TT


4.1.1.3 Visi Misi dan Motto Rumah Sakit Permata Bunda Malang

Visi

Rumah Sakit Permata Bunda menjadi rumah sakit yang

memberikan pelayanan prima dan berorientasi pada mutu serta

keselamatan pasien.

Misi

1. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang profesional.

2. Peningkatan sarana dan prasarana.

3. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan baik

secara preventif, promotif, kuratif, maupun rehabilitatif.

Motto

”Keselamatan Pasien Prioritas Kami”

4.1.1.4 Sistem Pelayanan di Rumah Sakit Permata Bunda Malang

Rumah Sakit Permata Bunda membuka pelayanan 24 jam untuk

pasien gawat darurat/IGD, pelayanan laboratorium, pelayanan

persalinan, antar jemput pasien rawat inap menggunakan ambulance,

dan instalasi farmasi. RS Permata Bunda juga memiliki beragam poli

dibuka dari pukul 07.00 – 21.00. Selain poli umum juga ada poli

spesialis antara lain :

a. Poli Kandungan

b. Poli Umum

c. Poli Gigi
d. Poli Anak

e. Poli Mata

f. Poli Penyakit Dalam

g. Poli Bedah

h. Poli THT

i. Poli Kulit Kelamin

j. Poli Saraf

Rumah Sakit Permata Bunda juga melayani pasien rawat inap,

disini pasien bisa memilih kelas dan dokter yang diinginkan. Kelas –

kelas di RS Permata Bunda pun bervariasi dengan harga yang bervariasi

pula.

Tabel 4.1 : Harga Kelas Perawatan di Rumah Sakit Permata Bunda

KELAS NAMA RUANG SEWA KAMAR

III Mutiara Rp. 150.000,-

II Pirus Rp. 200.000,-

I Ruby Rp. 250.000,-

IA Shapire Rp. 375.000,-

VIP Emerald Rp. 500.000,-

VVIP Berlian Rp. 600.000,-

Sumber : Rumah Sakit Permata Bunda Malang

4.1.1.5 Struktur Organisasi di Rumah Sakit Permata Bunda

Malang
PT. METROPOLISTA MEDISTA CENTRO

DIREKTUR PENASEHAT

SPI KELOMPOK JABATAN


FUNGSIONAL

Kepala Seksi Kepala Kepala Seksi Kepala


Pelayanan Seksi Umum&Kep Seksi
&Penunjang Keperawat egawaian Keuangan
Medis an
Sub Seksi Sub Seksi Sub Seksi Sub Seksi
Pelayanan Asuhan Kepegawaian Bendahara
Medis Keperawat
Sub Seksi an Sub Seksi Sub Seksi
Sub Seksi
Penunjang Logistik Umum & Laporan &
Medis Keperawat Tata Usaha Akuntansi
an
Terdiri dari :

1. Komite Medis (Komed)


2. Komite Keperawatan (Koper)
3. Komite Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (PMKP)
4. Komite Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI)
5. Tim Keselamatan Pasien
Rumah Sakit (KPRS)
6. Tim Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3RS)

Gambar 4.2 : Strutkur Organisasi di RS Permata Bunda

4.1.1.6 Struktur Organisasi Rekam Medis RS Permata Bunda

Malang
Sesuai dengan keputusan kelapa Rumah Sakit Permata Bunda

tentang urusan kerja medis dan tata kerja urusan kerja rekam medis,

maka dibuat struktur pengelola urusan kerja rekam medis.

Ka Seksi
PELAYANAN MEDIS
& PENUNJANG
MEDIS

Ka Unit

REKAM MEDIS

TEMPAT PENERIMAAN PENGOLAHAN DATA


PENYIMPANAN
PASIEN DAN LAPORAN

TPP RJ / TPP RI / TPP


IGD ASEMBLING CODING INDEKSING PELAPORAN

Gambar 4.3 : Struktur Organisasi Rekam Medis RS Permata Bunda

Malang

4.1.1.7 Sumber Daya Manusia Unit Rekam Medis


Setiap bagian di unit rekam medis mempunyai tugas dan perannya

masing-masing. Berikut daftar pegawai rekam medis di Rumah Sakit

Permata Bunda :

Tabel 4.2 : Sumber Daya Manusia (SDM) Unit Rekam Medis


Bagian Pendidikan Jumlah SDM

Kepala RM D3 RM 1 orang

Pelaporan dan Pengolahan


D3 RM 1 orang
Data

Assembling dan Koding D3 RM 1 orang

RDF
D3 RM 2 orang
(Retrievall,Distribution,Filling)

D3 RM 4 orang

TPP RJ,TPP IGD, TPP RI S1 1 orang

SLTA 1 orang

Total 11 orang

Sumber : Rumah Sakit Permata Bunda Malang

4.2. Pembahasan

4.2.1.

Klaim rumah sakit adalah tagihan yang berupa biaya atas pelayanan

yang telah diberikan kepada pasien peserta asuransi dalam hal ini

BPJS Kesehatan.Klaim yang ditagikan oleh Rumah Sakit Permata

Bunda Malang,berupa harga sesuai peraturan gubernur yang berlaku


sehingga tidak terlihat selisih jumlah tagihan antara nilai real dengan

nilai berdasar INACBG;s, klaim yang ditagihkan keBPJS sebelum

tanggal 5 setiap bulannya. Penyerahan data klaim mengikuti akidah

persyaratan yang telah disepakati dalam perjanjian kontrak kerjasama.

Klaim BPJS per pasien yang dianggap sah adalah berkas pasien

pulangyang berupa:

1. Surat EligibilitasPeserta(SEP)

2. Surat keterangan rawat inap

3. Resume medis yang ditandatangani oleh DPJP

4. Bukti pelayanan lain yang ditandatangani oleh DPJP

4.2.2. Penyebab Pending claim berkas BPJS Rawat inap dan Rawat jalan

1. Coder salah dalam mengkoding diagnose

2. Kurang lengkapnya penunjang klinis

3. Coder tidak bisa membaca tulisan Diagnosa dokter


4.2.4. Presentase berkas klaim Rawat inap dan Rawat jalan yang kembali

(Pending).
4.3 Pembahasan

Ketepatan penulisan diagnose dan kelengkapan berkas yang tidak tepat

akan mengakibatkan berkas yang di kirim ke BPJS di kembalikan lagi

ke Rumah Sakit Permata Bunda.

4.3.1 Klaim BPJS per pasien yang dianggap sah

(1).Surat Eligibilitas Peserta (SEP)

Surat Eligibilitas Peserta (SEP) adalah surat yang membuktikan bahwa

peserta ini adalah peserta yang masih aktif dan ditanggung oleh BPJS.

Surat ini muncul disaat pasien dating dan mendaftar berobat kerumahsakit

sehingga tanpa ada terbitnya Surat Eligibilitas Peserta (SEP) makapasien

tidak akan dilayani di rumah sakit. Begitupun saat pasien akandirawat

inap, mereka harus mendapat surat ini sebagai tanda bahwaselama

dirawat inap dan dalam pengobatan ataupun tindakan, BPJSkesehatan

akan menanggung seluruh biaya perawatan dan pelayanan medis selama

itu.

(2).Surat keterangan rawat inap

Surat keterangan rawat inap adalah surat pengantar dari spesialis kepada

pasien untuk mendapatkan layanan medis rawat inap untuk mengobati

penyakitnya Surat ini bisa berasal dari poliklinik atau dari Instalasi Gawat

Darurat (IGD) saat pasien berobat.Surat ini harus ditandatangani oleh

dokter spesialis atau yang diberi limpahan wewenang misalnya dokter


ruangan. Surat ini berisi tentang diagnose dan rencana terapi serta tindakan

selama rawat inap.

(3).Resume medis yang ditandatangani oleh DPJP

Resume medis adalah kesimpulan perjalanan penyakit seorang pasien yang

dipulangkan oleh DPJP dan diberikan di saat dia pulang berupa resume

medis tertulis. Resume medis dibuat oleh DPJP sesuai dengan bentuk

format yang berlaku di rumah sakit tersebut. Pada kenyataanya DPJP

hanya menuliskan diagnose utama dan diagnose sekunder bila ada serta

jenis obat yang akan diberikan. Diakhir resume,DPJP wajib membubuhkan

tandatangan sebagai tanda keaslian dan sahnya resume medis tersebut.

(4).Bukti pelayanan lain yang ditandatangani oleh DPJP

a) Laporan operasi

b) Protokol terapi dan regimen (jadwal pemberian obat) pemberian obat

khusus

c) Perincian tagihan Rumah Sakit (manual billing)

d) Berkas pendukung lain yang diperlukan.(hasil laborat)


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini untuk mencari faktor-faktor penyebab klaim tertunda BPJS

Kesehatan Rumah Sakit Permata Bunda Malang berdasarkan dari data dan

observasi yang kami lakukan maka didapatkan ketidak sesuaian INA CBG’s

sebesar 4,8 %. Hal ini disebabkan ketidaksamaan koding dan diagnose dari

rumah sakit dengan koding dari verifikator BPJS Kesehatan. Penyamaan

persepsi tentang diagnose antara DPJP, koder rumah sakit dan verifikator

harus ditingkatkan untuk semakin meminimalisir ketidaksesuaian koding.


Dalam penelitian ini kami juga menemukan ketidaklengkapan berkas Claim

BPJS Rawat jalan dan Rawat inap sebesar 4,3%. Hal ini diakibatkan standard

penilaian diagnose penyakit menurut BPJS Kesehatan harus diterapi sesuai

keadaan sedangkan bagi DPJP tidak semua penyakit harus diberikan terapi

yang agresif dan intervesif tetapi diagnose tetaplah ditulis sebagai bahan acuan

pertimbangan penanganan medis dimasa datang.Temuan terbesar pada

penelitian ini adalah Coder salah dalam mengkoding diagnose . Ini timbul

karena Coder tidak dapat membaca diagnose tulisan dokter ada resume medis

tertulis.

5.2 Saran

Petugas koding

Perlu adanya pelatihan bagi petugas koding .

Dokter Penanggung JawabPasien(DPJP)

Penulisan diagnose oleh DPJP diharapkan dapat dibaca dan dimengerti oleh

petugas koding.

Casemix
Berkoordinasi secara aktif dengan DPJP dalam penyelesaian klaim yang

tertunda akibat resume medis yang belum lengkap.dan kode diagnose yang

tidak sesuai.

Anda mungkin juga menyukai