Kelompok 1 :
Andi Andini (200900001)
Andra Augie Regina Marisa (200900076)
Ilham Putra Ramadhan(200900055)
Marfin Teguh Aprianda (200900050)
Nuraini Fadillah (200900016)
i
DAFTAR ISI
2.7 Model Bryant dan Wallace...........................................................................................9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam pembuatan makalah ini, yaitu sebagai
berikut :
- Model Melvin De Fleur
- Model Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble
- Model HUB 151
- Model Black and Whitney
- Model Bruce Westley dan Malcom McLean
- Model Maletzke
- Model Bryant dan Wallace
1.3 Tujuan
iii
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam model Melvin D Fleur, sumber dan pemancar tidak berada di satu posisi. Baginya,
antara sumber dengan pemancar berbeda tahapannya dalam aktivitas komunikasi massa. Saluran
menjadi media massa yang mampu menyebarkan pesan-pesan yang dikemukakan sumber.
Sementara itu fungsi penerima pesan adalah sebagai orang yang dikenai sasaran pesan yang
disebarkan dan pengiterpretasi pesannya.
Tujuannya adalah menguraikan pesan dan memberikan mereka interpretasi penerima. Hal ini
sama dengan fungsi otak. Upan balik adalah respon dari tujuan kepada sumber.Model ini
menekannkan fakkta bahwa gangguan boleh mencampuri banyak hal dalam proses komunikasi
massa dan tidak semata-mata diidentifikasi dengan saluran atau media. Titik tekan utama model
De Fleur ini adalah untuk mencapai berbagai pengertian makna pesan antara sumber dan tujuan
negara
1
Dengan memasukkan perangkat media massa (mass medium device) dan
perangkat umpan balik (feedback device). Melvin L. DeFleur mengggambarkan sumber
(source), pemancar (transmitter), penerima (receiver) dan sasaran (destination) sebagai
fase-fase yang terpisah dalam proses komunikasi massa.
Menurut Defleur dalam buku Deddy Mulyana: 2000, “Komunikasi bukanlah
sebuah pemindahan makna. Komunikasi terjadi dengan seperangkat komponen operasi di
dalam sistem teoritis, konsekuensinya adalah isomorpis diantara internal penerima
kepada seperangkat simbol, sumber dan penerima.”
Perbedaan fungsi receiver dalam model DeFleur adalah penerima informasi dan
menyandi-baliknya-Sehigga mengubah peristiwa fisik informasi menjadi pesan (sistem
simbol yang signifikan).
Contoh: Dalam percakapan biasa, receiver ini merujuk kepada alat pendengaran
manusia, yang menerima getaran udara dan mengubahnya menjadi impuls saraf, sehingga
menjadi simbol verbal yang dapat dikenal. Dalam komunikasi tertulis, mekanisme visual
mempunyai fungsi yang sejajar.
Teori ini pada dasarnya, penjelasan tentang menghubungkan antara isi media,
sifat masyarakat, dan perilaku khalayak. Teori Ini menyatakan bahwa orang-orang dalam
masyarakat urban telah menjadi bergantung pada komunikasi massa untuk membantu
mereka dalam menerima informasi yang mereka butuhkan.
2
2.2 Model Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble
3
Contoh, pembaca surat kabar bisa mengirim umpan balik terhadap pesan yang disajikan
melalui media massa yang bersangkutan, misalnya kesalahan data yang pernah di
beritakannya.
Ada satu ciri lain yang menyertai model ini. Ketika seorang audience merespons
pesan-pesan yang dikemukakan melalui surat kabar kemudian menyampaikannya melalui
surat kabar, menurut Gamble dan Gamble ia berposisi sebagai komunikator. jadi,
penerima pesan bisa berposisi sebagai komunikator karena dia memberikan umpan balik.
Sementara itu pihak pengelola media karena menerima pesan dari komunikan (yang
berposisi sebagai komunikator), berposisi sebagai komunikan lantaran ia menerima pesan
dari penerima pesan yang berposisi sebagai komunikator.
Kesimpulannya, media massa sedekar alat atau intrumen di dalam komunikasi
massa yang memberikan kesempatan untuk merekam dan mengirimkan informasi
pengalaman secara cepat kepada audience yang tersebar dan heterogen. Misalnya mereka
memperluas ide dan gagasan manusia dengan kemampuannya mengatasi ruang dan
waktu. Bahkan bisa dikatakan media massa bisa mengirimkan pesan denagn skala yang
tidak terbatas.
4
2.3 MODEL HUB
Model komunikasi hub adalah model lingkaran yang dinamis dan berputar secara
terus-menerus. Model hub juga dapat di artikan lingkaran konsentris yang bergetar
sebagai sebuah rangkaian proses aksi reaksi lebih jelasnya bisa dilihat pada gambaran
model komunikasi massa dari Hub sebagai berikut
Di dalam proses penyebaran ide dan gagasan komunikator dibantu oleh media
amplification atau pengerasan pengerasan ini juga berarti perluasan atau extension
tujuannya adalah agar pesan yang dikeluarkan sejelas dan terkomplit mungkin.
Misalnya ide dan gagasan komunikator dalam televisi diperluas, dikeraskan nya
suara oleh volume televisi kepada para penontonnya. Srmentara dalam media cetak
ide atau gagasan komunikator diperluas oleh jangkauan media cetak.
Di samping itu media massa sebagai alat saluran komunikasi massa tidak bisa
berdiri sendiri ada banyak faktor yang mempengaruhi proses peredaran pesan-pesannya.
contohnya ada komunikator, kode, penapis informasi, media massa itu sendiri,
pengatur, menyaring, komunikan, dan efek.
Model hub juga mengakui bahwa ada gangguan atau pemutarbalikan fakta yang
turut serta dalam Proses penyampaian pesan. pemutarbalikan fakta ini sangat terlihat
ketika media Meliput perang. karena kepentingan politik kelompok tertentu media
massa sengaja memutarbalikkan fakta dalam memberikan data statistik jumlah korban
perang atau karena kurang mengadakan cek dan Ricek, Media massa
memberitahukan peristiwa dari 1 segi atau kelompok.
5
Contoh : anda melemparkan kerikil atau batu ke dalam kolam, akan terbentuk
gelombang dari pusat lemparan batu menuju ke luar yang artinya gelombang itu
lambat laun semakin lemah, menyebar dengan gelombang yang semakin renggang di
saat Air menuju keluar atau menjauh dari pusat lemparan Batu bersama gelombang juga
ada air yang masuk lagi ke pusat ketika kita melemparkan batu tersebut.
Dalam bukunya, mereka berdua memperkenalkan model yang lebih umum yang
membagi proses komunikasi menjadi empat wilayah yakni, sumber pesan, umpan balik,
dan audiensi. Masing-masing mempunyai ciri yang berbeda ini umumnya melekat pada
komunikasi massa. untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam gambar berikut.
6
2.5 Model Bruce Westley dan Malcom McLean
Model yang dibangun oleh Westley dan McLean sangat menekankan peran
gatekeeper dalam proses komunikasi massa.
7
Contoh kasus dalam model Westley dan McLean adalah ketika seorang
reporter melaporkan sebuah kejadian kerusuhan disuatu tempat, reporter
menjelaskan secara detail bagaiman kerusuhan tersebut bisa terjadi hingga korban
yang ada. Ketika laporan tersebut berada di tangan editor, ia bisa saja tidak
memasukkan seluruh informasi yang ada dan berita tersebut disebarkan melalui
lembaga media massa daring. Audience akan menilai kelengkapan informasi
yang didapat dan mengirim feedback secara tidak langsung kepada editor ataupun
gatekeeper.
Model yang dikemukakan oleh ilmuwan Jerman Maletzke (1963) ini, di awal
perkembangannya secara sederhana menggambarkan peta media massa "bawah tanah" di
Berlin. Jika dilihat sekilas, model komunikasi massa ini sangat rumit. Akan tetapi, jika
diperhatikan dengan seksama justru lebih sederhana. Model ini merupakan
pengembangan dari model umum komunikasi yang sering dinamakan Communicator
(C) , Medium (M), dan Receiver (R). bahkan jika diperhatikan hampir menyerupai model
Berlo (Model S-M-C-R).
Tidak banyak keistimewaan model Maletzke ini. Bahkan model ini terlalu detail
sehingga justru kelihatan sangat umum. Misalnya, bagaimana lingkungan komunikator
berpengaruh terhadap apa yang akan disiarkan dan apa yang terjadi pada diri penerima
pesannya.
8
2.7 Model Bryant dan Wallace
Model dari Bryan dan Wallace ini khas untuk mengamati model arus pesan
dalam media radio dan televisi. Misalnya, ada pesan yang disebarkan dengan memakai
peralatan pengeras suara (yang berkaitan erat dengan unit - unit lainnya) dan di sisi lain
ada pendengar yang juga berkaitan erat dengan unit - unit yang mengitari pendengar.
Ada juga umpan balik yang dilakukan pendengar kepada komunikator. Baik komunikator
maupun pendengar memiliki seperangkat nilai, motivasi, perasaan, sikap tertentu
yang berasal dari lingkungannya dan memengaruhi proses penerimaan serta
penyebaran pesan pesanya.
Secara khusus, model ini tidak memasukan gatekeeper dalam proses peredaran
pesan. Oleh karena itu, model ini bisa dikatakan masih terlalu umum di dalam
menggambarkan model komunikasi massa. Sebab, sebagaimana kita ketahui gatekeeper
adalah hal yang mutlak harus ada dalam saluran komunikasi massa yang merupakan
elemen utamanya.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/32659633/MODEL_KOMUNIKASI_MASSA
https://www.researchgate.net/publication/335526440_Kecemasan_Dalam_Public_Speaking_Stu
di_Kasus_Pada_Presentasi_Makalah_Mahasiswa
11