Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KOMUNIKASI MASSA

TENTANG MODEL – MODEL KOMUNIKASI MASSA


(Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Massa)
DOSEN PENGAMPU, SANDRA OLIFIA, S.Sos., M.Si.

Kelompok 1 :
Andi Andini (200900001)
Andra Augie Regina Marisa (200900076)
Ilham Putra Ramadhan(200900055)
Marfin Teguh Aprianda (200900050)
Nuraini Fadillah (200900016)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul (Model – Model Komunikasi
Massa) ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas (SANDRA
OLIFIA, S.Sos., M.Si. ) pada bidang study komunikasi massa. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang model – model komunikasi massa bagi para
pembaca dan juga bagi saya sebagai penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu SANDRA OLIFIA, S.Sos., M.Si., selaku
dosen di bidang study Komunikasi Massa, yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kami sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... iii
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. iii
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... iii
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Model Melvin De Fleur ...............................................................….........…...........  1
2.2 Model Michael W Gamble dan Teri Kwal Gamble ................................................ 3
2.3 Model HUB 151 ......................................................................................................  5
2.4 4.Model Black dan Whitney .......................................................................................6
2.5 Model Bruce Westley dan Malcolm Mclean ..............................…........................ 7
2.6 Model Maletzke .......................................................................................…............ 8

2.7 Model Bryant dan Wallace...........................................................................................9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi massa (mass communication) adalah proses penyampaian pesan


(informasi, gagasan) kepada orang banyak (publik) melalui media massa –media cetak,
elektronik/penyiaran, dan media online (internet). Dalam buku yang di muat nurudin,
terdapat banyak model model komunikasi massa dari berbagai pendapat para ahli.
Bentuk dari model model tersebut ada dari Melvin De Fleur, Model Michael W
Gamble dan Teri Kwal Gamble, Model HUB 151, Model Black dan Whitney , Model
Bruce Westley dan Malcolm Mclean, Model Maletzke, Model Bryant dan Wallace.
Untuk itu, betapa pentingnya komunikasi massa dalam kehidupan sehari hari maupun
dalam pekerjaan.
Dari model model tersebut, kita dapat mempelajari berbagai cara dalam
Berkomunikasi Massa yang baik dan benar.
 

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam pembuatan makalah ini, yaitu sebagai
berikut :
- Model Melvin De Fleur
- Model Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble
- Model HUB 151
- Model Black and Whitney
- Model Bruce Westley dan Malcom McLean
- Model Maletzke
- Model Bryant dan Wallace

1.3 Tujuan

1. Menyelesaikan tugas makalah dari dosen untuk mengetahui proses Komunikasi


Massa
2. Melihat kasus dari beberapa sudut pandang.
3. Mengetahui sebuah model Komunikasi Massa menurut Para Ahli.

iii
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Model Melvin De Fleur

Dalam model Melvin D Fleur, sumber dan pemancar tidak berada di satu posisi. Baginya,
antara sumber dengan pemancar berbeda tahapannya dalam aktivitas komunikasi massa. Saluran
menjadi media massa yang mampu menyebarkan pesan-pesan yang dikemukakan sumber.
Sementara itu fungsi penerima pesan adalah sebagai orang yang dikenai sasaran pesan yang
disebarkan dan pengiterpretasi pesannya.
Tujuannya adalah menguraikan pesan dan memberikan mereka interpretasi penerima. Hal ini
sama dengan fungsi otak. Upan balik adalah respon dari tujuan kepada sumber.Model ini
menekannkan fakkta bahwa gangguan boleh mencampuri banyak hal dalam proses komunikasi
massa dan tidak semata-mata diidentifikasi dengan saluran atau media. Titik tekan utama model
De Fleur ini adalah untuk mencapai berbagai pengertian makna pesan antara sumber dan tujuan
negara

1
Dengan memasukkan perangkat media massa (mass medium device) dan
perangkat umpan balik (feedback device). Melvin L. DeFleur mengggambarkan sumber
(source), pemancar (transmitter), penerima (receiver) dan sasaran (destination) sebagai
fase-fase yang terpisah dalam proses komunikasi massa.
Menurut Defleur dalam buku Deddy Mulyana: 2000, “Komunikasi bukanlah
sebuah pemindahan makna. Komunikasi terjadi dengan seperangkat komponen operasi di
dalam sistem teoritis, konsekuensinya adalah isomorpis diantara internal penerima
kepada seperangkat simbol, sumber dan penerima.”
Perbedaan fungsi receiver dalam model DeFleur adalah penerima informasi dan
menyandi-baliknya-Sehigga mengubah peristiwa fisik informasi menjadi pesan (sistem
simbol yang signifikan).
Contoh: Dalam percakapan biasa, receiver ini merujuk kepada alat pendengaran
manusia, yang menerima getaran udara dan mengubahnya menjadi impuls saraf, sehingga
menjadi simbol verbal yang dapat dikenal. Dalam komunikasi tertulis, mekanisme visual
mempunyai fungsi yang sejajar.
Teori ini pada dasarnya, penjelasan tentang menghubungkan antara isi media,
sifat masyarakat, dan perilaku khalayak. Teori Ini menyatakan bahwa orang-orang dalam
masyarakat urban telah menjadi bergantung pada komunikasi massa untuk membantu
mereka dalam menerima informasi yang mereka butuhkan.

2
2.2 Model Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble

Media massa dalam komunikasi massa bersifat tidak menghancurkan jenis


komunikasi yang lain, tetapi justru memperluasnya. Bahkan, komunikasi massa itu
sendiri mempengaruhi jenis komunikasi yang lain, misalnya dalam soal materi pesan
yang dijadikan bahan komunikasi. Seorang guru yang menceritakan suatu kejadian katual
dari media massa kepada murid-muridnya merupakan salah satu contoh. Guru tersebut
sedang melakukan komunikasi kelompok kepada murid-muridnya dengan bahan utama
berasal dari media massa. Hal ini berarti dalam komunikasi kelomppok didukung atau
berasal dari bahan yang disajikan dalam komunikasi massa.
Perbedaan yang mencolok dari pola itu adalah digunakannya media massa
modern sebagai salah satu unsur yang mempengaruhi model komunikasi yang dijalankan.
Perbedaan lain adalah dikemukakannya fungsi gatekeeper dalm model ini. Gatekeeper
tidak saja ikut menentukan baik tidaknya pesan yang akan disampaikan lewat media
massa, tetapi juga bisa melakukan fungsi kontrol bahkan penyesoran. Dari model ini bisa
dikatakan bahwa berkualitas atau tidaknya pesan-pesan ke audience sangat tergantung
pada peran gatekeeper.

Sumber pesan mengalirkan pesan yang “diedit” oleh penapis informasi.


Kemudian pesan tersebut disebarkan melalui peralatan media massa, lalu diterima oleh
audience. Proses penerimaan pesan yang dilakukan oleh audience dipengaruhi oleh
berbagai gangguan. Alur pesan selanjutnya , audience memberikan umpan balik pada
pengirim pesan melalui berbagi macam saluran. Saluran itu dapat berupa media massa
atau melalui saluran lain seperti telepon, surat, faksimil, dan lain-lain.

3
Contoh, pembaca surat kabar bisa mengirim umpan balik terhadap pesan yang disajikan
melalui media massa yang bersangkutan, misalnya kesalahan data yang pernah di
beritakannya.
Ada satu ciri lain yang menyertai model ini. Ketika seorang audience merespons
pesan-pesan yang dikemukakan melalui surat kabar kemudian menyampaikannya melalui
surat kabar, menurut Gamble dan Gamble ia berposisi sebagai komunikator. jadi,
penerima pesan bisa berposisi sebagai komunikator karena dia memberikan umpan balik.
Sementara itu pihak pengelola media karena menerima pesan dari komunikan (yang
berposisi sebagai komunikator), berposisi sebagai komunikan lantaran ia menerima pesan
dari penerima pesan yang berposisi sebagai komunikator.
Kesimpulannya, media massa sedekar alat atau intrumen di dalam komunikasi
massa yang memberikan kesempatan untuk merekam dan mengirimkan informasi
pengalaman secara cepat kepada audience yang tersebar dan heterogen. Misalnya mereka
memperluas ide dan gagasan manusia dengan kemampuannya mengatasi ruang dan
waktu. Bahkan bisa dikatakan media massa bisa mengirimkan pesan denagn skala yang
tidak terbatas.

4
2.3 MODEL HUB

Model komunikasi hub adalah model lingkaran yang dinamis dan berputar secara
terus-menerus. Model hub juga dapat di artikan lingkaran konsentris yang bergetar
sebagai sebuah rangkaian proses aksi reaksi lebih jelasnya bisa dilihat pada gambaran
model komunikasi massa dari Hub sebagai berikut

Di dalam proses penyebaran ide dan gagasan komunikator dibantu oleh media
amplification atau pengerasan pengerasan ini juga berarti perluasan atau extension
tujuannya adalah agar pesan yang dikeluarkan sejelas dan terkomplit mungkin.
Misalnya ide dan gagasan komunikator dalam televisi diperluas, dikeraskan nya
suara oleh volume televisi kepada para penontonnya. Srmentara dalam media cetak
ide atau gagasan komunikator diperluas oleh jangkauan media cetak.
Di samping itu media massa sebagai alat saluran komunikasi massa tidak bisa
berdiri sendiri ada banyak faktor yang mempengaruhi proses peredaran pesan-pesannya.
contohnya ada komunikator, kode, penapis informasi, media massa itu sendiri,
pengatur, menyaring, komunikan, dan efek.
Model hub juga mengakui bahwa ada gangguan atau pemutarbalikan fakta yang
turut serta dalam Proses penyampaian pesan. pemutarbalikan fakta ini sangat terlihat
ketika media Meliput perang. karena kepentingan politik kelompok tertentu media
massa sengaja memutarbalikkan fakta dalam memberikan data statistik jumlah korban
perang atau karena kurang mengadakan cek dan Ricek, Media massa
memberitahukan peristiwa dari 1 segi atau kelompok.

5
Contoh : anda melemparkan kerikil atau batu ke dalam kolam, akan terbentuk
gelombang dari pusat lemparan batu menuju ke luar yang artinya gelombang itu
lambat laun semakin lemah, menyebar dengan gelombang yang semakin renggang di
saat Air menuju keluar atau menjauh dari pusat lemparan Batu bersama gelombang juga
ada air yang masuk lagi ke pusat ketika kita melemparkan batu tersebut.

2.4 MODEL BLACK AND WHITNEY

Dalam bukunya, mereka berdua memperkenalkan model yang lebih umum yang
membagi proses komunikasi menjadi empat wilayah yakni, sumber pesan, umpan balik,
dan audiensi. Masing-masing mempunyai ciri yang berbeda ini umumnya melekat pada
komunikasi massa. untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam gambar berikut.

Model ini kurang begitu detail menampilkan elemen-elemen dalam komunikasi


massa misalnya, Model ini tidak memberikan peranan gate keeper sebagai penapis atau
palang pintu informasi . Namun sebenarnya model sederhana ini dapat memudahkan
untuk memahami proses alur pesan yang berjalan.

Contoh: Dengan mennggunakan televisi sebagai alat media massa, komunikator


memberi informasi kepada khalayak guna menjadikan khalayak menjadi lebih tau.

6
2.5 Model Bruce Westley dan Malcom McLean

Model yang dibangun oleh Westley dan McLean sangat menekankan peran
gatekeeper dalam proses komunikasi massa.

 X menunjukan pada peristiwa atau sumber informasi.


 A adalah komunikator dalam komunikasi massa yag diperankan oleh reporter.
 C adalah gatekeeper yang diperankan oleh seorang editor yang menghapus,
menekankan kembali, atau menambahkan laporan yang ditulis reporter
berdasarkan peristiwa yang diliputnya denga data lain.
 B adalah audience yang membaca, mendengarkan atau melihat kejadian yang
sudah dilaporkan gatekeeper setelah sebelumnya ditulis reporter.
Pembaca bisa merespons editor (fBC) atau reporter ((fBA) berkenaan
dengan ketepatan atau kepentingan beritanya. Editor bisa juga menyediakan umpan
balik kepada reporter (fCA).
Dengan melihat model tersebut, posisi seorang reporter dengan editor
berbeda. Meskipun dalam praktiknya demikian, keduanya bisa menambah dan
mengurangi suatu fakta yang disajikan. Model tersebut seolah menekankan
kedudukan antara reporter dan editor terpisah. Padahal dalam kajian komuikasi massa
keduanya adalah komuikator (wakil dari lembaga media massa). Perbedaa tersebut
tidak perlu dirisaukan karena model ini tetap menggambarkan proses komunikasi
massa. Bisa jadi, Westle dan McLean hanya mencoba membuat model lebih detail.

7
Contoh kasus dalam model Westley dan McLean adalah ketika seorang
reporter melaporkan sebuah kejadian kerusuhan disuatu tempat, reporter
menjelaskan secara detail bagaiman kerusuhan tersebut bisa terjadi hingga korban
yang ada. Ketika laporan tersebut berada di tangan editor, ia bisa saja tidak
memasukkan seluruh informasi yang ada dan berita tersebut disebarkan melalui
lembaga media massa daring. Audience akan menilai kelengkapan informasi
yang didapat dan mengirim feedback secara tidak langsung kepada editor ataupun
gatekeeper.

2.6. Model Maletzke

Model yang dikemukakan oleh ilmuwan Jerman Maletzke (1963) ini, di awal
perkembangannya secara sederhana menggambarkan peta media massa "bawah tanah" di
Berlin. Jika dilihat sekilas, model komunikasi massa ini sangat rumit. Akan tetapi, jika
diperhatikan dengan seksama justru lebih sederhana. Model ini merupakan
pengembangan dari model umum komunikasi yang sering dinamakan Communicator
(C) , Medium (M), dan Receiver (R). bahkan jika diperhatikan hampir menyerupai model
Berlo (Model S-M-C-R).

Tidak banyak keistimewaan model Maletzke ini. Bahkan model ini terlalu detail
sehingga justru kelihatan sangat umum. Misalnya, bagaimana lingkungan komunikator
berpengaruh terhadap apa yang akan disiarkan dan apa yang terjadi pada diri penerima
pesannya.

8
2.7 Model Bryant dan Wallace

Model dari Bryan dan Wallace ini khas untuk mengamati model arus pesan
dalam media radio dan televisi. Misalnya, ada pesan yang disebarkan dengan memakai
peralatan pengeras suara (yang berkaitan erat dengan unit - unit lainnya) dan di sisi lain
ada pendengar yang juga berkaitan erat dengan unit - unit yang mengitari pendengar.
Ada juga umpan balik yang dilakukan pendengar kepada komunikator. Baik komunikator
maupun pendengar memiliki seperangkat nilai, motivasi, perasaan, sikap tertentu
yang berasal dari lingkungannya dan memengaruhi proses penerimaan serta
penyebaran pesan pesanya.
Secara khusus, model ini tidak memasukan gatekeeper dalam proses peredaran
pesan. Oleh karena itu, model ini bisa dikatakan masih terlalu umum di dalam
menggambarkan model komunikasi massa. Sebab, sebagaimana kita ketahui gatekeeper
adalah hal yang mutlak harus ada dalam saluran komunikasi massa yang merupakan
elemen utamanya.

Contohnya : Pembicara berbicara tentang masalah yang telah banyak dibahas


dan dieksplorasi. Penonton kurang lebih akrab dengan kepala sekolah masalah dan
argumen. Tapi dia telah menemukan apa yang dia fikirkan untuk menjadi argumen kuat
yang bisa dia kembangkan dengan menarik.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pembahasan model komunikasi sangat penting yntuk mengetahui bagaimana proses


terjadinyakomunikasi massa tersebut, penting juga untuk mengetahui bagaimana proses
komunikasi massa itu bekerja, apa dan siapa unsur – unsurnya, dan bagaimana kaitannya satu
sama lain.
Dari model - model komunikasi massa yang telah dijelaskan diatas, prinsip dari
keseluruhan adalah sama. Namun setiap model komunikasi massa memiliki keunggulan dan
kekurangannya masing – masing.

10
DAFTAR PUSTAKA

Buku Pengantar Komunikasi Massa (Nurudin, 2004)

https://www.academia.edu/32659633/MODEL_KOMUNIKASI_MASSA

https://www.researchgate.net/publication/335526440_Kecemasan_Dalam_Public_Speaking_Stu
di_Kasus_Pada_Presentasi_Makalah_Mahasiswa

11

Anda mungkin juga menyukai