Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Al-Ittishal Al-Jamahiry”
Dosen Pengampu :
1
KATA PENGANTAR
Ucapan terima kasih tak lupa kami tunjukan kepada ustadzah Umi Hanifah,
M.Pd.I, selaku dosen pengampu mata kuliah Al-Ittishal Al-Jamahry dan seluruh
pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini dapat dikatakan jauh dari
kesempurnaan dan banyak kekurangan serta kesalahan. Untuk itu, kami perlu
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah yang
akan datang.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi adalah proses kegiatan pengoperan/penyampaian
warta/berita/informasi yang mengandung arti dari satu pihak (seseorang
atau tempat) kepada pihak (seseorang atau tempat) lain dalam
usaha mendapatkan saling pengertian. Kamus Besar Bahasa Indonesia
menyatakan bahwa komunikasi adalah pengiriman atau penerimaan pesan
atau berita antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak1.
Komunikasi adalah hubungan antara manusia balik individu
maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak
disadari. Komunikasi adalah bagian terpenting bagi kehidupan manusia.
Keberhasilan seseorang pun dapat dilihat dari keterampilannya dalam
berkomunikasi. Kurangnya komnunikasi akan menghamabt perkembangan
kepribadian. Salah satu konteks komunikasi ini adalah komunikasi massa.
Komunikasi masalah Khalayak komunikasi massa adalah sasaran
penyebaran pesanpesan media massa. Khalayak media massa terdiri atas
berbagai ragam individu dan kelompok yang berbeda-beda dan tersebar
luas. Khalayak media massa sangat besar dan beragam kondisi dan
kepentingan. Media massa biasanya menargetkan khalayak bagi. produk
yang dihasilkannya (pesan) dengan segmentasi khalayak tertentu. Khalayak
media massa dapat mengkonsumsi pesan-pesan media secara serempak dan
terbuka.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian model komunikasi massa?
2. Apa saja model komunikasi massa?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian model komunikasi massa
2. Untuk mengetahui apa saja model komunikasi massa
1
Fenny Oktavia, Upaya Komunikasi Interpesonal Kepala Desa dalam Memediasi Kepentingan PT,
Jurnal Ilmu Komunikasi 2016, vol 4, p.241
4
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam model ini diterangkan bahwa media massa tidak langsung atau
mempengaruhi audience, tetapi melalui perantaraan pihak lain. Pihak lain
yang dimaksud adalah pemimpin opini/pemuka pendapat tersebut. Model
ini didasari oleh bukti bahwa efek media massa terbatas. Bahwa masyarakat
menerima terpaan media massa secara tidak langsung yakni melalui
perantaraan/Pengaruh yang mengenai audience tidak disebabkan oleh
terpaan media massa, tetapi pihak lain. Jadi, pemimpin opini disini
berfungsi sebagai penerusan pesan-pesan media massa. Bahkan, pesan-
pesan yang diterima audience sudah diinterpretasikan oleh para pemimpin
opini tersebut.
2
http://repository.radenfatah.ac.id/10442/2/BAB%20II.pdf, diakses pada 17 September 2022,
pukul 15.30 wib.
3
https://pakarkomunikasi.com/model-komunikasi-massa, diakses pada 18 September 2022,
pukul 12.30 wib.
5
Model ini sangat sederhana. Kelemahan model ini adalah hanya
mengamati alir pesan yang disiarkan media massa dan sampai ke audience.
Model ini juga tidak menunjukkan bagaimana dampak media massa
terhadap perilaku audience. Sebab, semua perubahan berasal dari
interpretasi pemimpin opini meskipun pesan-pesan yang disampaikannya
berasal dari media massa.
6
4. Model Michael W. Gamble Dan Teri Kwal Gamble
Model komunikasi massa yang dikemukakan oleh W.Gamble dan Kwal
Gamble bisa dijadikan sebagai alat pembeda dengan model komunikasi
secara umum. Peralatan media massa menjadi alat utama yang harus ada
dalam komunikasi massa. Media massa telah memperluas pikiran dan
perasaan manusia. Disini media telah berperan untuk melayani semua
kepentingan komunikasi manusia.
Peralatan media massa menjadi alat utama yang harus ada dalam
komunikasimassa. Sumber pesan mengalirkan pesan yang diedit oleh
pentapis informasikemudian disebarkan melalui peralatan media massa lalu
diterima oleh audience setelah sebelumnya dipengaruhi oleh gangguan-
gangguan. Berikutnya audience memberikan umpan balik pada pengirim
pesan melalui berbagai macam saluran.
Didalam model ini, pesan tidak sekedar bisa dinikmati secara terbatas.
Seperti kalau kita melakukan komunikasi interpersonal atau komunikasi
kelompok. Tetapi pesan-pesan itu diperluas kepada audience yang
jumlahnya sangat besar. Jadi, saluran komunikasi massa berfungsi untuk
memperluas jangkauan siarannya.
4
Fadlun Maros, “Model Komunikasi Massa” ,2016 diakses pada 15 September 2022
https://www.academia.edu/32659633/MODEL_KOMUNIKASI_MASSA
7
6. Model Black And Whitney
Jay Black dan Federick C. Whitney dalam bukunya Introduction to Mass
Communication (1988) memperkenalkan model yang lebih umum. Merkea
membagi proses komunikasi menjadi empat wilayah, yakni sumber, pesan,
umpan balik, dan audience. Masing-masing mempunyai ciri yang berbeda
dan melekat pada komunikasi massa. Model ini kurang begitu detail
menampilkan elemen dalam komunikasi massa. Misalnya model ini tidak
memberikan peranan gatekeeper dalam proses komunikasi massa. Namun
sebenarnya, model sederhana ini dapat memudahkan untuk memahami
proses alur pesan yang berjalan. Akan tetapi, terlepas dari kekurangan
tersebut, model ini telah menggambarkan proses dalam komunikasi massa.
8. Model Malatzke
Dikemukakan oleh ilmuwan Jerman Maletzke pada tahun 1963. Diawal
perkembangannya secara sederhana menggambarkan peta media massa
bawah tanah di Berlin. Model ini merupakan pengembangan dari model
umum komunikasi yang sering dinamakan Communicator (C), Medium
(M), dan Receiver (R).
Tidak banyak keistimewaan model ini. Bahkan model ini terlalu detail
sehinggan justru kelihatan sangat umum. Misalnya, bagaimana lingkungan
komunikator berpengaruh terhadap apa yang akan disiarkan dan apa yang
terjadi pada diri penerima pesannya.
8
Secara khusus, model ini tidak memasukkan gatekeeper dalam proses
peredaran pesan. Oleh karena itu, model ini bisa dikatakan masih terlalu
umum didalam menggambarkan model komunikasi massa.
Sebab, gatekeeper adalah hal yang mutlak harus ada dalam saluran
komunikasi massa yang merupakan elemen utamanya.5
5
Hamada Nofita Putri, “9 Model Komunikasi Massa menurut para ahli” 4 oktober 2021,
diakses pada 15 September 2022 https://vocasia.id/blog/model-komunikasi-massa-
menurut-para-ahli/
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Model komunikasi massa merupakan suatu acuan atau gambaran yang
bisa dijadikan sebagai titik tengah guna mempermudah para audiens
dalam memahami beberapa informasi yang sedang atau akan dibahas
nantinya, agar tidak sampai melenceng jauh dari topik pembahasan.
2. Model komunikasi massa ada beebrapa macam, antara lain: model alir
dua tahap, model alir banyak tahap, model melvi de fluer, model
Michael w gamble, model HUB, model black, model bruce Westley,
model malatzke, model Bryant.
10
DAFTAR PUSTAKA
Fadlun Maros, “Model Komunikasi Massa” ,2016 diakses pada 15 September 2022
https://www.academia.edu/32659633/MODEL_KOMUNIKASI_MASSA
Hamada Nofita Putri, “9 Model Komunikasi Massa menurut para ahli” 4 oktober
2021, diakses pada 15 September 2022 https://vocasia.id/blog/model-
komunikasi-massa-menurut-para-ahli/
http://repository.radenfatah.ac.id/10442/2/BAB%20II.pdf, diakses pada 17
September 2022, pukul 15.30 wib.
https://pakarkomunikasi.com/model-komunikasi-massa, diakses pada 18
September 2022, pukul 12.30 wib.
11