Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Menyusun Strategi Komunikasi Publik


(Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Komunikasi Public dan Massa)

Dosen Pengampu: Dr. Aliyandi A.Lumbu, S.Sos, M.Kom.I

Disusun oleh :
Oktavia Anggraeni (2204012008)
Kelas S1 Komunikasi Penyiaran Islam (A)

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO LAMPUNG
2024

1|Page
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Menyusun Strategi Komunikasi Public”,
dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Komunikasi Public dan Massa.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang bagaimana cara Menyusun
Strategi Komunikasi Public bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Aliyandi A.Lumbu, S.Sos, M.Kom.I
selaku dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Public dan Massa. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikannya
makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Metro, 28 Februari 2024

Penulis

2|Page
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.........................................................................................................2

DAFTAR ISI.......................................................................................................................3

BAB I

PENDAHULUAN...............................................................................................................

A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................4
C. Tujuan Kepenulisan.................................................................................................4

BAB II

PEMBAHASAN..................................................................................................................

1. Pengertian Komunikasi…………………………………………………………..5
2. Pengertian Komunikasi Publik…………………………………………………..6
3. Pengertian Strategi Komunikasi…………………………………………………7
4. Pengelolaan Strategi Komuniaksi Publik………………………………………..8
5. Tantangan Komunikasi Publik………………………………………………….10

BAB III

PENUTUP...........................................................................................................................

Kesimpulan..........................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................17

3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komununikasi publik atau public communication kini menjadi kajian yang hangat dari waktu
ke waktu,menarik pada istilahnya, komunikasi publik merupakan salah satu bentuk
komunikasi itu sendiri.perlu dibedakan pengertian antara komunikasi publik dengan
komunikasi massa. Dari segi cakupannya, komunikasi publik lebih besar ketimbang
komunikasi massa.

Komunikasi publik itu tidak heterogen, pesan yang disampaikan lebih cepat, biasanya
menggunakan media nambun tidak harus menggunakan media. komunikasi publik
jangkauannya lebih luas lagi. Selain menggunakan media massa, komunikasi publik juga
menggunakan e-mail, blog, jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, Yahoo Messengger,
Handphone (SMS), dan medium lain yang bisa menjangkau khalayak luas/banyak seperti aksi
demo, seminar, diskusi, dan sebagainya. Adapun Komunikasi massa mengandung pengertian
yang lebih spesifik yakni berkomunikasi melalui media massa atau communicating with
media. Saluran komunikasi massa adalah media massa itu sendiri seperti surat kabar,
majalah, website, radio, dan televisi.

Dari segi teknis, komunikasi publik dikenal dengan banyak istilah, yaitu
•Urusan publik (public affairs)
•Informasi publik (public information)
•Hubungan publik (public relations) atau Humas
Mengacu pada penjelasan diatas, dapat saya simpulkan bahwa komunikasi publik merupakam
kombinasi antara hubungan dengan media massa. Komunikasi public adalah penyampaian pe
san(massage), berupa ide atau gagasan informasi, ajakan, dan sebagainya kepada orang banya
k. Sarananya, bisa berupa media massa, bisa pula melalui orasi pada rapat umum atau aksi de
monstrasi, blog, situs jejaring sosial, kolom komentar wabsite/blog, email, spanduk ataupun y
ang bisa menjangkau publik. Komunikasi publik memerlukan keterampilan komunikasi lisan
dan tulisan agar pesan dapat disampaikan secara efektif dan efisien. Komunikasi publik dapat
dilakukan oleh siapa pun, dapat pula dilakukan oleh seorang komunikator publik profesional.
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami
oleh pihak lain.Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan
dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. Walaupun komunikasi sudah dipelajari
sejak lama, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 21 karena pertumbuhan

4|Page
komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”. Hal ini dikarenakan
peningkatan teknologi informasi dan komunikasi. Alat komunikasi terus berkembang, yang
dahulunya manusia menggunakan surat menyurat dalam berkomunikasi jarak jauh, sampai
munculnya telegraf, telepon, handphone, dan saat ini jaringan internet. semua alat
komunikasi tersebut memudahkan manusia dalam berkomunikasi walau pada akhirnya dapat
berdampak buruk bagi yang tidak menggunakannya sesuai kebutuhannya.
strategi komunikasi public mencakup perkembangan pesat dalam teknologi komunikasi,
penetrasi media sosial, perubahan perilaku konsumen, serta pentingnya citra dan reputasi per
usahaan. Dengan demikian, strategi komunikasi public menjadi krusial dalam mempengaruhi
persepsi publik dan membangun hubungan yang kuat dengan konsumen. Strategi komunikasi
public mencakup perkembangan teknologi komunikasi yang pesat, seperti internet, media sos
ial, dan aplikasi pesan instan. Hal ini telah mengubah cara orang berinteraksi dan mengakses i
nformasi. Selain itu, penetrasi media sosial telah menciptakan platform baru untuk berbagi inf
ormasi dan memengaruhi opini publik. Perubahan perilaku konsumen, seperti preferensi terha
dap merek yang memiliki nilai dan misi yang sejalan dengan mereka, juga telah mendorong p
erusahaan untuk memperhitungkan strategi komunikasi public mereka secara lebih menyelur
uh. Citra dan reputasi perusahaan kini merupakan aset yang sangat berharga, karena dapat me
mengaruhi kesuksesan bisnis mereka. Oleh karena itu, strategi komunikasi public menjadi kr
usial dalam membangun hubungan yang kuat dengan konsumen, menangani krisis, dan mema
stikan pesan perusahaan tersampaikan dengan jelas dan efektif. Dengan demikian, latar belak
ang strategi komunikasi public saat ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, per
ubahan perilaku konsumen, serta pengakuan akan pentingnya citra dan reputasi perusahaan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah kami yaitu
berkaitan dengan:
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi secara umum?
2. Apa yang dimaksud dengan komunikasi publik?
3. Apa yang dimaksud dengan strategi komunikasi publik?
4. Bagaimana pengelolaan Stategj Komuniaksi Publik?
5. Apa saja tantangan dari komunikasi publik?
6. Apa saja tujuan dari penyusunan startegi komunikasi publik?

C. Tujuan Penulisan
1. Agar pembaca dan penulis tahu apa itu komunikasi
2. Agar pembaca dan penulis tahu apa itu komunikasi publik
3. Agar pembaca dan penulis tahu startegi komunikasi itu apa
4. Agar pembaca dan penulis tahu bagaimana pengelolaan Stategj Komuniaksi Publik

5|Page
5. Agar pembaca dan penulis tahu tantangan apa saja yang terjadi pada komunikasi
publik
6. Agar pembaca dan penulis tahu tujuan dari penyusunan strategi komunikasi publik

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Komunikasi
Manusia tidak bisa hidup tanpa adanya orang lain, mereka saling mengadakan interaksi satu s
ama lain dalam kepentingan yang sama maupun dalam bentuk yang berbeda, saling tukar piki
ran dan pendapat untuk menyatukan persepsi.
Untuk kebutuhan semuanya itu tak terlepas dari adanya komunikasi antar individu dan indivi
du dengan kelompok manusia itu sendiri. Dengan berkomunikasi manusia bisa memahami or
ang lain. Komunikasi sebagai alat penghubung dalam menyampaikan pesan dari komunikator
kepada komunikan. Komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses sosial maka dalam kom
unikasi terjadi interaksi dan saling mempengaruhi.
Haold D. Lasswell (1972) mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi
ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut,” Who, Says what, In which channel, To whom,
with what effect”. Pendapat Lasswell dalam komunikasi mengandung lima unsur antaranya:
- Komunikator ( communicator, source, sender)
- Pesan ( message)
- Media ( channel, media)
- Komunikan ( communicant)
- Efek (effect). ( Uchayana Efendi, 2007 : 10)
Jika diambil suatu kesimpulan bahwa komunikasi merupakan kebutuhan manusia dalam
melakukan hubungan dengan manusia lain baik dalam bentuk mempengaruhi orang lain, men
gekspresikan diri maupun untuk mempelajari tentang dunia orang lain. Dalam melakukan ko
munikasi dapat dilakukan dengan cara langsung maupun melalui media masa baik dalam bent
uk verbal dan non verbal.1

2. Pengertian Komunikasi Publik


Komunikasi publik adalah penyampaian pesan (message), berupa ide atau gagasan, informasi,
ajakan, dan sebagainya kepada orang banyak. Sarananya, bisa media massa, bisa pula melalu
i orasi pada rapat umum atau aksi demonstrasi, blog, situs jejaring sosial, kolom komentar di
website/blog, e-mail, milis, SMS, surat, surat pembaca, reklame, spanduk, atau apa pun yang
bisa menjangkau publik. Jelasnya, komunikasi publik memerlukan keterampilan komunikasi l
isan dan tulisan agar pesan dapat disampaikan secara efektif dan efisien. Komunikasi publik d
1
Artis, A. (2011). Strategi komunikasi public relations. Sosial Budaya, 8(2), 184-197.

6|Page
apat diakukan oleh siapa pun, dapat pula dilakukan oleh seorang komunikator publik profesio
nal. Mereka yang termasuk komunikator publik profesional antara lain, manager dan staf PR/
Humas, wartawan, penyiar radio, presenter, penyaji ramalan cuaca, dan sebagainya. Dengan
hadirnya kecanggihan teknologi komunikasi saat ini, banyak orang bisa melakukan komunika
si publik. Sekadar contoh, jika kita mengunggah sebuah komentar pada sebuah kolom koment
ar yang dapat diakses banyak orang, maka hal itu sudah termasuk dalam kategori komunikasi
publik. Jika kita mengatakan sesuatu di ruang publik yang dapat diakses banyak orang, maka
aktivitas komunikasi publik sudah terjadi. Ciri utama komunikasi publik adalah penyampaian
pesan penting untuk diketahui publik atau biasa dikenal dengan informasi publik. Ini mengan
dung pengertian bahwa materi informasi publik adalah hal-hal yang menyangkut urusan publi
k (public affairs) dan diharapkan bisa menggugah reaksi dari banyak orang.2

3. Pengertian Strategi Komunikasi


Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk
mencapai suatu tujuan.Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai
peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukan bagaimana taktik
operasionalnya.
Demikianlah pula strategi komunikasi merupakan paduan dan perencanaan komunikasi (com
munication planning) dan manajemen komunikasi (communication management) untuk menc
apai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjuk
an bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan dalam arti kata bahwa pendekatan
(approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung dari situasi dan kondisi.
Strategi komunikasi merupakan penentu berhasil tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif.
Dengan demikian, strategi komunikasi, baik secara makro (plammed multi-media strategi) m
aupun secara mikro (single communication medium strategi) mempunyai fungsi ganda (Effen
dy, 2000 : 300) :
- Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif dan instruktif secara
sistematik kepada sasaran untuk memperoleh hasil optimal.
- Menjembatani “cultural gap” akibat kemudahan diperolehnya dan kemudahan dioperasional
kannya media massa yang begitu ampuh yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.
Seperti halnya dengan strategi dalam bidang apapun, strategi komunikasi harus didukung ole
h teori, karena teori merupakan pengetahuan berdasarkan pengalaman yang sudah diuji keben
arannya.
Banyak teori komunikasi yang sudah diketengahkan oleh para ahli, tetapi untuk strategi komu
nikasi teori yang memadai baiknya untuk dijadikan pendukung strategi komunikasi ialah apa
yang dikemukakan oleh Horald D. Lasswell yaitu cara yang terbaik untuk menerangkan kegia
tan komunikasi adalah menjawab pertanyaan “Who Says What In Which Channel To Whom
With What Effect?” komponen komunikasi yang berkolerasi secara fungsional pada paradig
ma Lasswell itu merupakan jawaban pertanyaan yang diajukan.

2
Kholisoh, N., & Yenita, Y. (2015). Strategi Komunikasi Public Relations dan Citra Positif Organisasi (Kasus Publi
c Relations Rumah Sakit “X” di Jakarta). Jurnal Ilmu Komunikasi, 13(3), 195-209.

7|Page
- Who Siapa : Komunikator
- Says What Mengatakan apa : Pesan
- In Which Channel Melalui saluran apa : Media
- To Whom Kepada siapa : Komunikan
- With What Effect Dengan efek apa : Efek

1. Who ( Komunikator )
Dalam proses komunikasi ada komunikator, yaitu orang yang mengirim dan menjadi sumber
informasi dalam segala situasi. Penyampaian informasi yang dilakukan dapat secara sengaja
maupun tidak sengaja.
2. Says What ( Pesan )
Komunikator menyampaikan pesan-pesan kepada sasaran yang dituju. Pesan yaitu sesuatu ya
ng dikirimkan atau yang disampaikan. Pesan yang disampaikan dapat secara langsung maupu
n tidak langsung dan dapat bersifat verbal maupun non verbal..
3. In Which Channel ( Media yang digunakan )
Dalam menyampaikan pesan-pesannya, komunikator harus menggunakan media komunikasi
yang sesuai keadaan dan pesan disampaikan. Adapun media adalah sarana yang digunakan un
tuk menyalurkan pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.
4. To Whom ( Komunikan )
Komunikan merupakan individu atau kelompok tertentu yang merupakan sasaran pengiriman
seseorang yang dalam proses komunikasi ini sebagai penerima pesan, Dalam hal ini komunik
ator harus cukup mengenal komunikan yang dihadapinya sehingga nantinya diharapkan mend
apatkan hasil yang maksimal dari pesan yang disampaikan.
5. With What Effect ( Efek )
Efek adalah respon, tanggapan atau reaksi komunikasi ketika ia atau mereka menerima pesan
dari komunikator. Sehingga efek dapat dikatakan sebagai akibat dari proses komunikasi.
Dengan berpolakan formula Lasswell itu, komunikasi didefinisikan sebagai “proses penyamp
aian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui suatu media yang menimbulkan efe
k”.(Effendy, 1991 : 68)3

4. Pengelolaan Strategi Komuniaksi Publik


Pertama, berbicara di depan publik dengan cara membaca naskah. Cara ini mudah dilakukan
karena pembicara hanya membaca naskah yang sudah disiapkan. Cara ini masih sering kita ju
mpai dalam situasi resmi seperti pidato pejabat yang diwakili (dibacakan) orang lain, pidato y

3
Afkarina, N. I. (2018). Strategi komunikasi humas dalam membentuk public opinion lembaga pendidikan. Id
aarah, 2(1), 50-63.

8|Page
ang disiarkan radio atau televisi. Keunggulannya : lancar karena tinggal membaca saja, tidak
ada yang salah karena sudah dipikirkan berulang-ulang, dapat diwakilkan orang lain, dapat di
arsipkan. Sedangkan kelemahannya :kurang komunikatif, terasa kaku, tanpa penghayatan, tid
ak dapat menyesuaikan dengan situasi dan reaksi pendengar, tidak menarik.
Kedua, menghafal naskah. Naskah yang sudah ada tidak dibaca dalam berpidato, tetapi dihaf
alkan lebih dahulu kemudian diucapkan dalam berpidato. Berpidato dengan cara menghafalka
n naskah hanya bisa dilakukan kalau naskahnya pendek.
Ketiga, berbicara dengan cara pontanitas. Pembicara tidak menyiapkan naskah, tidak memba
ca naskah, tidak menghafal bahkan menulis pokok-pokok isi pidato tidak dilakukan. Yang dil
akukan hanya memikirkan masalah apa yang akan disampaikan ketika ia dipersilahkan oleh p
embaca acara.
Keempat, dengan cara menjabarkan kerangka. Pembicara menyiapkan pokok-pokok isi pidat
o kemudian menyusunnya dalam bentuk kerangka pidato. Selain itu, pembicara juga dapat m
embuat catatan khusus yang diperlukan dalam berpidato.4
Langkah-langkah yang harus dipersiapkan untuk berbicara di depan publik :
➢ memilih topik dan tujuan
➢ topik sesuai bagi speaker dan audience
➢ culturally sensitive
Topik harus mempunyai tujuan yang spesifik. Tujuan komunikasi publik bersifat informatif d
an persuasif. Tujuan informatif bila sifatnya memberikan penjelasan, mempertegas, mengore
ksi kesalahpahaman, mendemonstrasikan cara kerja. Sedangkan persuasif bila komunikasi pu
blik bertujuan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku.

Ada beberapa langkah penting yang dapat diambil dalam pengelolaan strategi komunikasi pu
blik, antara lain:
1. Identifikasi Tujuan Komunikasi: Tentukan dengan jelas tujuan dari strategi komunikasi pu
blik yang ingin dicapai, apakah untuk membangun citra, menyampaikan informasi, atau mem
promosikan program tertentu. Setiap strategi komunikasi publik harus dimulai dengan tujuan
yang jelas. Tujuan komunikasi dapat bervariasi, mulai dari memberikan informasi, mempeng
aruhi pendapat, memobilisasi tindakan, hingga membangun hubungan baik dengan masyarak
at. Dengan mengidentifikasi tujuan yang spesifik, pengambil keputusan komunikasi dapat me
ngarahkan upaya mereka dengan lebih efektif.
2. Identifikasi Audiens: Kenali dengan baik audiens yang akan menjadi sasaran dari pesan-pe
san komunikasi publik. Pertimbangkan faktor demografis, psikografis, dan kebutuhan komuni
kasi mereka. Penting untuk mengenali siapa audiens yang akan menjadi sasaran dari pesan ko
munikasi. Identifikasi audiens mencakup penentuan demografi seperti usia, jenis kelamin, lok
asi geografis, pendapatan, dan kebiasaan konsumsi media. Selain itu, pemahaman mendalam
terhadap kebutuhan, kekhawatiran, dan preferensi audiens juga merupakan bagian penting dar
i identifikasi audiens.
4
Wildan Hakim.2014. Strategi komunikasi public. Paper. Jakarta. 15 Januari

9|Page
3. Penentuan Pesan: Buat pesan-pesan komunikasi yang jelas, sesuai dengan tujuan dan audie
ns yang dituju. Pastikan pesan tersebut mudah dipahami dan relevan dengan konteks saat ini.
Pesan yang disampaikan harus didasarkan pada tujuan komunikasi dan kebutuhan audiens. Pe
san tersebut harus disusun dengan memperhitungkan fakta yang akurat, kekuatan emosional y
ang dapat mempengaruhi audiens, dan panggilan tindakan yang jelas. Menggabungkan komp
onen-komponen ini dalam satu pesan dapat meningkatkan efektivitas komunikasi publik.

4. Pemilihan Media Komunikasi: Pilih media komunikasi yang tepat untuk menyampaikan pe
san-pesan tersebut kepada audiens. Pertimbangkan media sosial, press release, konferensi per
s, dan bentuk komunikasi publik lainnya. Media komunikasi yang dipilih harus sesuai dengan
audiens dan pesan yang ingin disampaikan. Misalnya, jika audiens utama adalah generasi mil
enial, media sosial mungkin menjadi pilihan yang lebih efektif daripada iklan di surat kabar.
Pemilihan media komunikasi juga harus memperhatikan bagaimana audiens mengakses infor
masi dan pada waktu yang tepat untuk mencapai mereka secara efektif.
5. Penyusunan Strategi Konten: Buat strategi konten yang menarik dan informatif untuk men
arik perhatian audiens. Gunakan metode storytelling, visualisasi data, dan konten-konten krea
tif lainnya. Strategi konten adalah fondasi dari komunikasi publik yang kuat. Hal ini melibatk
an merumuskan rencana yang terperinci terkait dengan konten-konten apa yang akan diprodu
ksi, bagaimana konten tersebut akan disajikan, dan siapa yang menjadi sasarannya. Dalam pe
nyusunan strategi konten, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan termasuk identifikasi topi
k yang relevant, pembuatan narasi yang kuat, pemilihan gaya bahasa yang sesuai dengan audi
ens target, serta penggunaan gambar, video, atau grafik yang mendukung pesan yang ingin di
sampaikan. Selain itu, strategi konten juga mencakup pemilihan platform atau media yang ak
an digunakan untuk mendistribusikan konten tersebut.
6. Pelaksanaan dan Evaluasi: Terapkan strategi komunikasi publik yang telah disusun dengan
baik, dan lakukan evaluasi berkala untuk melihat efektivitasnya. Lakukan perbaikan dan peny
esuaian jika diperlukan. Setelah strategi konten disusun, langkah berikutnya adalah tahap pela
ksanaan. Ini melibatkan produksi konten sesuai dengan rencana yang telah dibuat, penjadwal
an distribusi konten, dan interaksi langsung dengan audiens. Pelaksanaan strategi konten dapa
t mencakup berbagai jenis konten, mulai dari artikel, video, infografis, hingga posting media
sosial, yang semuanya harus sesuai dengan rencana konten yang telah dirumuskan. Selain itu,
pelaksanaan strategi konten juga mencakup respons terhadap tanggapan dari audiens, baik itu
melalui komentar, pesan, atau interaksi langsung. Langkah ini penting untuk memastikan bah
wa konten tidak hanya diproduksi, tetapi juga diterima dan dimengerti oleh audiens. Evaluasi
strategi konten merupakan tahap yang tidak kalah pentingnya. Di sini, hasil dari konten yang
telah diproduksi dievaluasi secara kritis. Evaluasi ini melibatkan pengukuran kinerja konten,
analisis interaksi audiens, dan pengukuran dampak konten terhadap tujuan komunikasi yang t
elah ditetapkan. Metrik-metrik seperti tingkat keterlibatan (engagement), jumlah klik, waktu t
ayang, dan pertumbuhan jumlah pengikut (followers) dapat diukur untuk menilai sejauh mana
konten berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan. Evaluasi yang cermat memberikan wawasa
n berharga yang dapat digunakan untuk meningkatkan strategi konten di masa depan.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, pengelolaan strategi komunikasi publik dapat be
rjalan dengan lebih lancar dan efektif dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

10 | P a g e
5. Tantangan Komunikasi Publik
Ada tantangan besar agar bisa melakukan komunikasi publik secara baik dan benar. Pada tata
ran lembaga, biasanya urusan komunikasi publik ini dibebankan kepada bagian atau divisi pu
blic relations (PR). Untuk menjalankan tugasnya, PR harus mampu mengembangkan model k
omunikasi yang berkualitas. Ukuran kualitas di sini adalah kemampuan mengemas sebuah sis
tem pengelolaan informasi dan pengemasan informasi yang dibutuhkan publik secara akurat
dan menarik. Sebab, dengan adanya informasi yang sesuai dengan kebutuhan publik maka ke
puasan publik akan bisa tercapai, sementara dengan informasi yang berkualitas maka kredibil
itas lembaga di mata publik juga makin meningkat. Aktivitas komunikasi publik pada dasarn
ya berkaitan dengan tindakan sosialisasi dan pendidikan terhadap publik. Komunikasi publik,
tidak hanya berlaku untuk publik luar melainkan juga untuk publik internal. Karena jika di an
tara publik internal tidak ada relasi yang harmonis, maka akan berdampak buruk terhadap citr
a organisasi. Kondisi tersebut justru memproduksi pesan negatif dan melahirkan citra negatif
organisasi di mata publik. Pada konteks ini, maka public relations harus bisa membentuk nila
i-nilai, pemahaman, sikap-sikap, sampai perilaku dari publik agar sejalan dengan kebutuhan o
rganisasi.

4. Tujuan Penyusunan Strategi Komunikasi Publik


Strategi komunikasi publik bertujuan untuk mencapai beberapa hal yang penting.
Pertama, untuk membangun hubungan yang kuat dengan publik, sehingga organisasi dapat
memahami kebutuhan, keinginan, dan kekhawatiran mereka. Membangun hubungan yang ku
at dengan publik melibatkan proses interaksi dan keterlibatan yang berkelanjutan antara orga
nisasi dan publiknya. Hal ini mencakup:

1. Keterbukaan: Transparansi dan keterbukaan dalam berkomunikasi dengan publik, termasu


k menyampaikan informasi yang relevan dan penting.
2. Keterlibatan: Melibatkan publik dalam proses pengambilan keputusan atau pengembangan
inisiatif, sehingga mereka merasa dihargai dan didengar.
3. Responsif: Merespons masukan, pertanyaan, atau kekhawatiran publik dengan cepat dan ef
ektif untuk membangun kepercayaan.
4. Konsistensi: Menjaga konsistensi dalam pesan dan perilaku organisasi untuk mempertahan
kan kepercayaan dan keandalan.
5. Kesesuaian budaya: Memahami dan menghargai nilai, norma, dan kebutuhan budaya dari b
eragam segmen publik untuk menciptakan hubungan yang efektif.
6. Menciptakan hubungan dua arah: Mendorong dialog dan komunikasi dua arah untuk memp
erkuat keterlibatan dan interaksi antara organisasi dan publik.
Membangun hubungan yang kuat dengan publik melibatkan komitmen jangka panjang untuk
memahami, merespons, dan berinteraksi dengan publik secara positif, sehingga menciptakan

11 | P a g e
kepercayaan dan dukungan yang berkelanjutan.

Kedua, untuk membangun citra yang positif dengan memberikan informasi yang jujur, transp
aran, dan relevan kepada publik. Membangun citra positif melibatkan proses yang bertujuan u
ntuk menanamkan persepsi yang baik atau menguntungkan terhadap suatu organisasi, merek,
atau individu di mata publik. Ini melibatkan beberapa aspek, antara lain:
1. Kepemimpinan yang baik: Menunjukkan kepemimpinan yang kuat, etis, dan berkomitmen
pada nilai-nilai positif yang diinginkan oleh publik.
2. Reputasi yang baik: Membangun reputasi yang solid dengan konsistensi dalam perilaku, ko
mitmen pada kualitas, dan pelayanan yang unggul.
3. Komunikasi efektif: Mengomunikasikan dengan jelas dan persuasif mengenai nilai, tujuan,
dan kontribusi organisasi kepada publik.
4. Keterlibatan sosial: Terlibat dalam kegiatan sosial dan kegiatan amal yang mendukung mas
yarakat lokal atau isu-isu yang penting bagi publik.
5. Responsif terhadap masalah: Tanggap terhadap masalah atau isu-isu yang berkembang, da
n menunjukkan upaya nyata untuk memperbaiki atau memecahkan masalah tersebut.
6. Integritas dan kejujuran: Memegang teguh prinsip-prinsip integritas dan kejujuran dalam se
tiap interaksi dan keputusan yang diambil.
Dengan membangun citra positif yang kuat, organisasi dapat memperoleh kepercayaan, duku
ngan, dan loyalitas publik yang berkelanjutan, serta menjadi pilihan yang diinginkan dalam p
ersaingan pasar. Membangun citra positif melibatkan serangkaian upaya yang ditujukan untu
k menciptakan persepsi yang menguntungkan dan membangun reputasi yang baik dalam mat
a publik. Ini melibatkan:
1. Branding: Membangun identitas merek yang kuat dengan menonjolkan nilai-nilai positif, v
isi, dan komitmen organisasi.
2. Komunikasi: Mengomunikasikan pesan-pesan yang konsisten dan relevan kepada publik m
elalui beragam saluran komunikasi, termasuk media sosial, surat kabar, dan siaran pers.
3. Keterlibatan: Terlibat dalam kegiatan sosial, amal, dan tanggung jawab sosial perusahaan
(CSR) yang mendukung masyarakat dan isu-isu penting.
4. Kesesuaian budaya: Memahami dan menghargai keberagaman budaya, nilai, dan norma di
antara publik sasaran, dan menyesuaikan upaya membangun citra dengan konteks budaya yan
g relevan.
5. Responsivitas: Menanggapi umpan balik, pertanyaan, atau kekhawatiran publik dengan cep
at dan berupaya menyelesaikan masalah dengan transparansi.
6. Konsistensi: Menjaga konsistensi dalam perilaku dan komunikasi organisasi untuk memeli
hara citra positif yang telah dibangun.
Membangun citra positif merupakan upaya jangka panjang yang melibatkan dedikasi terhada
p responsabilitas sosial, integritas, dan kualitas. Dengan memperkuat persepsi positif dan rep

12 | P a g e
utasi yang baik, organisasi dapat memenangkan dukungan, kepercayaan, dan loyalitas publik
yang berkelanjutan.

Ketiga, untuk menyebarkan informasi secara efektif dengan menggunakan saluran komunika
si yang sesuai dengan tujuan dan audiens yang dituju. Menyebarkan informasi yang efektif m
elibatkan proses yang berfokus pada penyebaran pesan atau data yang relevan, akurat, dan di
desain untuk mencapai tujuan tertentu. Ini melibatkan beberapa elemen, seperti:
1. Identifikasi audiens: Memahami siapa target audiensnya, baik dalam hal demografi maupu
n preferensi komunikasi, sehingga pesan dapat disesuaikan dengan cara yang tepat.
2. Ketersediaan informasi: Memastikan bahwa informasi yang disebarkan mudah diakses, dik
elola dengan baik, dan tersedia dalam format yang sesuai dengan kebutuhan audiens.
3. Kualitas informasi: Menjamin keakuratan, kejelasan, dan relevansi informasi agar dapat di
pahami dengan baik oleh audiens.
4. Penggunaan saluran komunikasi yang efektif: Memilih saluran komunikasi yang tepat, ter
masuk media sosial, situs web, siaran pers, dan cara-cara lainnya untuk menjangkau audiens
dengan efektif.
5. Keterlibatan audiens: Menciptakan kesempatan bagi audiens untuk terlibat dan berinteraksi
dengan informasi yang disebarkan, seperti melalui pertanyaan, diskusi, atau umpan balik.
6. Evaluasi dampak: Melakukan evaluasi terhadap seberapa efektif informasi yang disebarkan
dalam mencapai tujuan tertentu, dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Dengan menyebarkan informasi yang efektif, sebuah organisasi atau individu dapat mencapai
tujuan komunikasi mereka, membangun hubungan yang kuat dengan audiens, dan mempenga
ruhi persepsi dan sikap mereka secara positif.
Keempat, untuk mencapai tujuan organisasi dengan memastikan bahwa pesan yang disampai
kan mendukung pencapaian tersebut.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Aktivitas komunikasi publik pada dasarnya berkaitan dengan tindakan sosialisasi dan pen
didikan terhadap publik. Komunikasi publik, tidak hanya berlaku untuk publik luar melainka
n juga untuk publik internal. Karena jika di antara publik internal tidak ada relasi yang harmo
nis, maka akan berdampak buruk terhadap citra organisasi. Kondisi tersebut justru memprodu
ksi pesan negatif dan melahirkan citra negatif organisasi di mata publik. Pada konteks ini, ma
ka public relations harus bisa membentuk nilai-nilai, pemahaman, sikap-sikap, sampai perilak
u dari publik agar sejalan dengan kebutuhan organisasi. Melalui pengemasan pesan-pesan ko
munikasi publik yang lebih banyak berisikan tentang apa dan siapa serta apa manfaat keberad
aan organisasi. Pesan-pesan ini dapat dikomunikasikan melalui media massa atau media lain
yang dipilih sesuai dengan target sasaran.

13 | P a g e
Jadi, materi tentang menyusun strategi komunikasi publik menekankan pentingnya mere
ncanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi strategi komunikasi yang efektif. Langkah-langk
ahnya meliputi identifikasi audiens, penggunaan saluran komunikasi yang tepat, pengembang
an pesan yang jelas, dan pengukuran efektivitas komunikasi. Tujuan utamanya adalah mencip
takan hubungan yang kuat dengan publik, membangun citra yang positif, serta menyebarkan i
nformasi secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Daftar Pustaka

Artis, A. (2011). Strategi komunikasi public relations. Sosial Budaya, 8(2), 184-197.

Wildan Hakim.2014. Strategi komunikasi public. Paper. Jakarta. 15 Januari

Afkarina, N. I. (2018). Strategi komunikasi humas dalam membentuk public opinion

14 | P a g e
lembaga pendidikan. Idaarah, 2(1), 50-63.

Kholisoh, N., & Yenita, Y. (2015). Strategi Komunikasi Public Relations dan Citra Positif
Organisasi (Kasus Public Relations Rumah Sakit “X” di Jakarta). Jurnal Ilmu Komunikasi,
13(3), 195-209.

15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai