Anda di halaman 1dari 15

KOMUNIKASI PUBLIK

MAKALAH
Diajaukan Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Manajemen Humas Pendidikan
Dosen Pengampu : Syarifah, Dra., M.M

Oleh:
Asfia Salsanisa (12110320540)
Fira Wahyuni Putri (12110320446)
Muhammad Ruvi Anugerah (12110310436)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
ridho dan kekuatan kepada kita sehingga makalah ini dapat memberikan ridho
kepada kita sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam
semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi uswatun
hasanah kita serta yang kita nantikam syafaatnya kelak di hari kiamat.
Selanjutnya dengan kerendahan hati karena adanya kesulitan dan
keterbatasan yang menghambat proses penyusunan makalah ini, dengan segala
hormat kami sampaikan rasa yang sedalam–dalamnya kepada Dosen Syarifah,
Dra., M.M Atas bimbingan, dorongan,dan petunjuk tersebut kami hanya dapat
berdo’a dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka
menjadi jerih payah mereka menjadi amal soleh di sisi Allah SWT. Aamiin.

Pekanbaru, 08 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................ii


DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................1
A. Latar Belakang ....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................3
A. Pengertian Komunikasi Publik ...........................................................................3
B. Pelaku Komunikasi Publik ..................................................................................4
C. Bentuk Komunikasi Publik dan Karakteristik Komunikasi Publik ....................4
D. Penyampaian Komunikasi Publik dan Tujuan Komunikasi Publik ....................6
E. Teori Komunikasi Publik ....................................................................................8
BAB III PENUTUP .......................................................................................................11
A. Kesimpulan .........................................................................................................11
B. Saran ...................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi publik adalah elemen kunci dalam berbagai aspek kehidupan sosial,
politik, dan bisnis di masyarakat modern. Di era digital dan globalisasi saat ini, peran
komunikasi publik semakin penting dalam mempengaruhi opini publik, membangun
citra merek, mendukung pembuatan kebijakan, serta mempromosikan berbagai isu
dan informasi yang relevan. Oleh karena itu, memahami esensi komunikasi publik
serta perannya dalam dunia kontemporer menjadi sangat penting. Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah lanskap komunikasi publik
secara signifikan. Media sosial, platform online, dan perangkat seluler telah
menciptakan peluang baru dalam menyebarkan pesan dan berinteraksi dengan publik.
Namun, tantangan yang sama besarnya muncul dalam bentuk penyebaran informasi
yang salah atau tendensius, serta adanya ancaman privasi dan keamanan yang
berkaitan dengan komunikasi publik.
Pentingnya penelitian dan pemahaman yang lebih mendalam tentang komunikasi publik
terletak pada kemampuannya untuk memengaruhi perubahan sosial, membentuk opini publik,
dan memengaruhi kebijakan. Dalam konteks inilah makalah ini bertujuan untuk menggali
lebih dalam konsep, teori, dan praktik komunikasi publik, serta bagaimana pengaruhnya
terhadap masyarakat dan kebijakan. Makalah ini juga akan menyoroti perkembangan terkini
dalam komunikasi publik, termasuk dampak teknologi dan perubahan paradigma dalam
mengelola krisis komunikasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Komunikasi Publik?
2. Bagaimana Pelaku Komunikasi Publik?
3. Bagaimana Bentuk Komunikasi Publik dan Karakteristik Komunikasi Publik?
4. Bagaimana Penyampaian Komunikasi Publik dan Tujuan Komunikasi Publik?
5. Bagaimana Teori Komunikasi Publik?

1
2
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Komunikasi Publik
2. Untuk Mengetahui Pelaku Komunikasi Publik
3. Untuk Mengetahui Bentuk Komunikasi Publik dan Karakteristik Komunikasi
Publik
4. Untuk Mengetahui Penyampaian Komunikasi Publik dan Tujuan Komunikasi
Publik
5. Untuk Mengetahui Teori Komunikasi Publik
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Publik


James Robins mengatakan bahwa komunikasi adalah saluran untuk melakukan dan
menerima pengaruh, mekanisme perubahan, alat untuk mendorong motivasi serta pranata
dan sarana yang memungkinkan suatu organisasi mencapai tujuannya. Tanpa komunikasi
takkan ada interaksi antarpersonal, tak ada kelompok, tak ada pemerintahan, bahkan tak
ada masyarakat seperti dewasa ini. Tanpa komunikasi, kekacauanlah yang merajalela.1
Komunikasi publik adalah salah satu bentuk komunikasi dari segi jumlah atau
banyaknya komunikan (audiens) selain komunikasi intrapribadi, komunikasi
antarpribadi, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa. Komunikasi publik sering
diidentikkan dengan komunikasi massa karena jumlah audiens yang banyak, padahal
keduanya berbeda dari segi saluran (channel). Komunikasi massa adalah komunikasi
melalui media massa (communicating with media).2
Komunikasi publik juga dapat diartikan sebagai pertukaran pesan dengan sejumlah
orang yang berada dalam sebuah organisasi atau yang di luar organisasi, secara tatap
muka atau melalui media. Pengertian lain mengatakan bahwa komunikasi publik
merupakan suatu komunikasi yang dilakukan di depan banyak orang. Dalam komunikasi
publik pesan yang disampaikan dapat berupa suatu informasi, ajakan, gagasan.
Sarananya, bisa media massa, bisa pula melalui orasi pada rapat umum atau aksi
demonstrasi, blog, situs jejaring sosial, kolom komentar di website/blog, e-mail, milis,
SMS, surat, surat pembaca, reklame, spanduk, atau apa pun yang bisa menjangkau
publik. Yang pasti, Komunikasi Publik memerlukan keterampilan komunikasi lisan dan
tulisan agar pesan dapat disampaikan secara efektif dan efisien. Komunikasi publik sering
juga disebut dengan komunikasi massa. Namun, komunikasi publik memiliki makna yang
lebih luas dibanding dengan komunikasi massa. Komunikasi massa merupakan

1
Yosieana Duli Deslima, Komunikasi Publik dan Sistem Sosial Masyarakat dalam Menghadapi
Pandemi Covd-19, Ath-Thariq, Vol. 04, No. 02 (2020), h. 227.
2
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013). h.3

3
4
komunikasi yang lebih spesifik, yaitu suatu komunikasi yang menggunakan suatu media
dalam menyampaikan pesannya.
B. Pelaku Komunikasi Publik
Komunikasi Publik dapat diakukan oleh siapa pun, dapat pula dilakukan oleh seorang
komunikator publik profesional. Mereka yang termasuk Komunikator Publik Profesional
antara lain, manajer dan staf PR/Humas, wartawan, penyiar radio, presenter, penyaji
ramalan cuaca, dan sebagainya. Kecanggihan teknologi komunikasi saat ini membuat
semua orang bisa melakukan komunikasi publik. Sekadar contoh, jika kita memposting
sebuah komentar pada sebuah kolom komentar yang dapat diakses banyak orang, maka
itu Komunikasi Publik. Jika kita mengatakan sesuatu di ruang publik yang dapat diakses
banyak orang, maka itu Komunikasi Publik.
Ciri utama Komunikasi Publik adalah berisi pesan yang penting diketahui publik,
dikenal dengan Informasi Publik. Yang dikomunikasikan menyangkut urusan publik
(Public Affairs) atau yang diharapkan menggugah orang banyak. Sebagai contoh,
lembaga-lembaga survei selalu mengumumkan hasil surveinya kepada media massa,
pengamat yang tidak diwawancara media mengirimkan komentarnya tentang isu aktual
kepada wartawan, dan sebagainya.3
C. Bentuk Komunikasi Publik dan Karakteristik Komunikasi Publik
1. Bentuk Komunikasi Publik
Bentuk komunikasi publik terdiri dari komunikasi dari atas kebawah dan
Komunikasi dari Bawah ke Atas
a. Komunikasi dari Atas ke Bawah
Secara sederhana, transformasi informasi dari manajer dalam semua level ke
bawahan merupakan komunikasi dari atas ke bawah (top-down atau down-ward
communications). Aliran komunikasi dari manajer ke bawahan tersebut,
umumnya terkait dengan tanggung jawab dan kewenangannya dalam suatu
organisasi. Seorang manajer yang menggunakan jalur komunikasi ke bawah

3
Dody Setyawan & Dkk, Peran Komunikasi Publik dalam Menanggapi gelombang Disinformasi
Covid-19, PUBLISIA: Jurnal Ilmu Administrasi Publik, Volume: 6(2), (2021), h. 170.
5
memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi, mengarahkan, mengordinasikan,
memotivasi, memimpin, dan mengendalikan berbagai kegiatan yang ada di level
bawah.
b. Komunikasi dari Bawah ke Atas
Dalam struktur organisasi, komunikasi dari bawah ke atas (bottom-up atau
upward communications) berarti alur pesan yang disampaikan berasal dari bawah
(karyawan) menuju ke atas (manajer). Pesan yang ingin disampaikan mula-mula
berasal dari para karyawan yang selanjutnya disampaikan ke jalur yang lebih
tinggi, yaitu ke bagian pabrik, ke manajer produksi, dan akhirnya ke manajer
umum
2. Karakteristik Komunikasi Publik
Karakteristik komunikasi publik yang membedakan dengan komunikasi yang
lainnya adalah:
a. Satu pihak (pendengar) cenderung lebih pasif.
b. Interaksi antara sumber dan penerima terbatas.
c. Umpan balik yang diberikan terbatas.
d. Dilakukan di tempat umum seperti di kelas, auditorium, tempat ibadah.
e. Dihadiri oleh sejumlah besar orang.
f. Biasanya telah direncanakan.
g. Sering bertujuan untuk memberikan penerangan, menghibur
Melansir dari buku Ilmu Komunikasi karya Bonaraja Purba, dkk, berikut beberapa
ciri komunikasi publik:
a. Biasanya ditemui dalam berbagai aktivitas, seperti kuliah umum, rapat akbar,
khotbah, ceramah, dan lainnya.
b. Komunikator atau pembicara dan komunikan atau pendengarnya bisa
diidentifikasi.
c. Interaksi antara komunikator serta komunikan sangat terbatas, sehingga
umpan baliknya pun juga bersifat terbatas. Tak jarang pula, komunikator tidak
bisa mengidentifikasi satu per satu komunikannya.
d. Pesan yang disampaikan sifatnya impersonal (tidak bersifat pribadi).
6
e. Komunikan atau pendengarnya merupakan sejumlah besar orang yang anonim
serta heterogen.
f. Sumber komunikasi (komunikator) mengendalikan pesan yang dibuat dan
disebarkannya.
g. Akses dari sumber terhadap penerima (komunikan) bisa langsung dan mudah.
Sebaliknya akses penerima terhadap sumber sulit terwujud
D. Penyampaian Komunikasi Publik dan Tujuan Komunikasi Publik
1. Penyampain Komunikasi Publik
Persiapan komunikasi publik yang baik hendaklah diikuti dengan cara
penyampaian yang baik sehingga memungkinkan komunikasi itu efektif. Kualitas
penyampaian komunikasi publik ditentukan oleh pesan yang sengaja dimaksudkan
dan juga oleh pesan yang tidak sengaja disampaikan. Pembicara bertanggung jawab
memberikan presentasi yang berharga dalam arena itu bertanggung jawab untuk
menyampaikan seefektif mungkin.4 Untuk menyampaikan persentasi lisan dengan
baik perlu diperhatikan beberapa hal seperti berikut:
a. Kontak Mata
Kontak mata adalah teknik komunikasi nonverbal yang sangat membantu si
pembicara dalam menjelaskan idenya kepada pendengar. Di samping mempunyai
kekuasaan yang membujuk, kontak mata juga membantu untuk menjaga perhatian
pendengar. Seorang pembicara yang berhasil harus menjaga kontak mata dengan
pendengarnya. Untuk mendapatkan hubungan dengan pendengar si pembicara
harus menjaga kontak mata langsung dengan pendengar kira-kira 75% dari waktu
persentasinya. Kontak mata dengan pendengar membantu si pembicara
mengetahui dan memonitor pendengar dan merupakan balikan bagi si pembicara
mengenai pesan yang disampaikan.
b. Vokalik
Kecepatan berbicara, nada dan irama suara, serta penekanan pada kata-kata
tertentu perlu diperhatikan dalam komunikasi publik. Komunikasi publik yang

4
Suheri, Peran Komunikasi Publik dalam Menyampaikan Dakwah Islam, Jurnal Network Media
Vol: 1 No. (2018), h. 67.
7
disampaikan dengan suara yang jelas dan enak didengar dapat memukau
pendengar. Tetapi sebaliknya komunikasi publik yang disampaikan dengan suara
yang tidak bervariasi, monoton akan membosankan para pendengarnya, sehingga
mengurangi perhatian pendengar.
c. Ketepatan
Seringkali suatu komunikasi publik disampaikan dalam situasi informal atau
dalam suasana pendengar rileks, maka penyampaian komunikasi publik
hendaknya disesuaikan dengan situasi tersebut. Begitu juga sebaliknya, bila
kondisi formal maka cara penyampaian komunikasi publik juga bersifat formal.
Disamping mempertimbangkan kondisi dan topik pembicaraan, juga
dipertimbangkan apa yang diharapkan si pendengar untuk didengar.
d. Perencanaan
Kunci strategi yang terbaik adalah perncanaan. Oleh karena itu sebelum
penyampaian komunikasi publik, si pembicara terlebih dahulu telah membuat
perencanaan yang matang. Pilihan topik pembicaraan yang cocok untuk diberikan
pada pendengar dengan berdasarkan analisis pendengar. Persiapkan materi yang
diperlukan dan rencanakan bagaimana strategi penyampaian yang cocok dengan
pendengaran.5
2. Tujuan Komunikasi Publik
Tujuan umum dari komunikasi publik terutama sekali adalah untuk memberi
informasi kepada sejumlah besar orang mengenai organisasi misalnya mengenai
aktivitas-aktivitas organisasi dan hasil produksi organisasi. Selain itu komunikasi
publik juga bertujuan untuk menjalin hubungan antara organisasi dengan masyarakat
diluar organisasi. Komunikasi publik juga dapat digunakan untuk member hiburan.
Tujuan-tujuan tersebut berhubungan satu sama lain dan sulit untuk dipisahkan. Di
samping adanya tujuan umum juga terdapat tujuan khusus yang perlu ditetapkan.
Tujuan-tujuan khusus ini dinyatakan dalam bentuk pernyataan dalam kalimat yang
lengkap.

5
Richard West, Pengantar Teori Komunikasi : Teori dan Aplikasi (Jakarta : Salemba Humanika,
2008) hlm. 5.
8
E. Teori Komunikasi Publik
Adapun teori komunikasi publik terdiri dari beberapa hal berikut:
1. Pemasaran Sosial (Social Marketing)
Pemasaran sosial merupakan penerapan konsep pemasaran pada aktivitas non
komersial yang digunakan sebagai upaya untuk mengubah sikap dan perilaku
khalayak dalam rangka mengatasi permasalahan sosial agar menuju kehidupan
yang lebih baik. Tujuan utama pemasaran sosial adalah mempengaruhi dan
mengubah perilaku kita agar bermanfaat, baik secara sosial maupun terhadap
lingkungan. Itu mempromosikan manfaat bersama bagi masyarakat dalam jangka
panjang. Pemasaran sosial memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.
2. Communication – Persuasion Matrix Theory
Model ini baik digunakan saat mendesain komunikasi publik. Model yang dikenal
juga dengan model input-output ini, dapat digunakan untuk mengajak dan
membujuk masyarakat agar terlibat aktif dalam pelaksanaan PSBB. Pemerintah
sebagai sumber komunikasi harus kredibel, dapat dipercaya, dan memiliki daya
tarik. Pesan yang disampaikan dikemas secara sederhana, mudah dipahami, dan
memiliki dasar yang kuat. Memilih media komunikasi yang efisien dan efektif
sehingga pesan dapat diterima dengan cepat dan memiliki daya jangkau yang luas.
3. Teori Agenda Setting (Agenda Setting Theory)
Agenda Setting adalah menciptakan public awareness (kesadaran masyarakat)
dengan menekankan sebuah isu yang dianggap paling penting untuk dilihat,
didengar, dibaca, dan dipercaya di media massa. Sebagai contoh misalnya tim
redaksi Mata Najwa. Dalam menentukan topik apa yang akan diangkat tiap
minggu, biasanya mereka akan mengumpulkan isu-isu yang potensial dan
memiliki banyak nilai berita yang bisa menarik perhatian publik. Misalnya isu
tentang banjir Jakarta, Sunda Empire, atau virus corona.
4. Teori Difusi Inovasi (Difussion of innovations theory)
Difusi Inovasi adalah teori tentang bagaimana sebuah ide dan teknologi baru
tersebar dalam sebuah kebudayaan . Teori ini dipopulerkan oleh Everett Rogers
pada tahun 1964 melalui bukunya yang berjudul Diffusion of Innovations. Ia
9
mendefinisikan difusi sebagai proses dimana sebuah inovasi dikomunikasikan
melaluiberbagai saluran dan jangka waktu tertentu dalam sebuah system sosial.
Inovasi merupakan ide, praktik, atau objek yang dianggap baru oleh manusia atau
unit adopsi lainnya. Teori ini meyakini bahwa sebuah inovasi terdifusi ke seluruh
masyarakat dalam pola yang bisa diprediksi. Beberapa kelompok orang akan
mengadopsi sebuah inovasi segera setelah mereka mendengar inovasi tersebut.
Sedangkan beberapa kelompok masyarakat lainnya membutuhkan waktu lama
untuk kemudian mengadopsi inovasi tersebut. Ketika sebuah inovasi banyak
diadopsi oleh sejumlah orang, hal itu dikatakan exploded atau meledak.
5. Teori Sosial Kognitif (social cognitive theory)
Teori ini menitikberatkan pada bagaimana dan mengapa orang-orang cenderung
untuk meniru apa yang dilihat melalui media. Ini adalah teori yang fokus pada
kapasitas kita untuk belajar dengan mengalaminya secara langsung. Proses belajar
melalui pengamatan ini bergantung pada sejumlah faktor. Meliputi faktor
kemampuan subyek untuk memahami dan mengingat apa yang ia lihat,
mengidentifikasi karakter bermedia, dan berbagai hal yang membimbing kepada
proses pemodelan perilaku. Teori sosial kognitif adalah salah satu teori yang
paling sering digunakan untuk meneliti media dan komunikasi massa.
6. Teori Self – Efficacy
Self-efficacy merupakan keyakinan dalam diri seseorang terhadap kemampuan
yang dimiliki bahwa ia mampu untuk melakukan sesuatu atau mengatasi suatu
situasi bahwa ia akan berhasil dalam melakukannya. Sebagaimana Bandura
mengemukakan bahwa self-efficacy merupakan keyakinan orang tentang
kemampuan mereka untuk menghasilkan tingkat kinerja serta menguasai situasi
yang mempengaruhi kehidupan mereka, kemudian self-efficacy juga akan
menentukan bagaimana orang merasa, berpikir, memotivasi diri dan berperilaku.
7. Teori Uses dan Gratification
Uses-and-gratifications (U & G) merupakan salah satu teori yang banyak
digunakan dalam penelitian tentang penggunaan media. Teori ini memberikan
perhatian pada apa yang dilakukan khalayak terhadap media. Teori yang awalnya
10
dikembangkan Kazt dan Gurevic memiliki banyak perkembangan khususnya pada
konsep gratifikasinya
8. Teori Tindakan Beralasan dan Teori Perilaku Terencana (Theory of Reasoned Action dan
Theory of Planned Behavior)
Theory of Reasoned Action dan Theory of Planned Behavior yang digagas oleh Icek
Ajzen merumuskan kombinasi antara sikap pribadi, norma yang dirasakan orang lain
yang berpengaruh, dan motivasi untuk mematuhi segala prediktor perilaku yang dituju.
Mekanisme ini didasarkan pada nilai harapan yang mendalilkan bahwa sikap diprediksi
oleh keyakinan tentang kemungkinan bahwa perilaku yang diberikan menyebabkan
konsekuensi tertentu, dikalikan dengan evaluasi seseorang terhadap konsekuensi tersebut.
9. Dual-Process Theories
Dual-process theories adalah dua teori yang menjadi satu pendekatan. Kedua teori
tersebut adalah Elaboration Likelihood Model yang digagas oleh Richard Petty dan John
Cacioppo dan Heuristic Systematic Model yang digagas oleh Alice Eagly Shelly Chaiken.
Kedua model ini berpendapat bahwa orang memproses pesan persuasif melalui dua cara.
Cara pertama, orang hanya melakukan sedikit usaha mental ketika memproses pesan
persuasi. Sebaliknya, mereka sedikit terbujuk secara otomatis bergantung pada isyarat
atau heuristik perifer seperti kredibilitas dan daya tarik.6

6
Achmad Mucharam, Membangun komunikasi Publik yang efektif, IKON Jurnal Ilmu
Komunikasi Vol. XXVII No.1 (2022), h. 73.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi publik adalah salah satu bentuk komunikasi dari segi jumlah atau
banyaknya komunikan (audiens) selain komunikasi intrapribadi, komunikasi
antarpribadi, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa. Komunikasi publik sering
diidentikkan dengan komunikasi massa karena jumlah audiens yang banyak, padahal
keduanya berbeda dari segi saluran (channel). Komunikasi massa adalah komunikasi
melalui media massa (communicating with media).
Persiapan komunikasi publik yang baik hendaklah diikuti dengan cara penyampaian
yang baik sehingga memungkinkan komunikasi itu efektif. Kualitas penyampaian
komunikasi publik ditentukan oleh pesan yang sengaja dimaksudkan dan juga oleh pesan
yang tidak sengaja disampaikan. Pembicara bertanggung jawab memberikan presentasi
yang berharga dalam arena itu bertanggung jawab untuk menyampaikan seefektif
mungkin.
Tujuan umum dari komunikasi publik terutama sekali adalah untuk member informasi
kepada sejumlah besar orang mengenai organisasi misalnya mengenai aktivitas-aktivitas
organisasi dan hasil produksi organisasi. Selain itu komunikasi publik juga bertujuan
untuk menjalin hubungan antara organisasi dengan masyarakat diluar organisasi.
Komunikasi publik juga dapat digunakan untuk member hiburan.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
informasi dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

11
DAFTAR PUSTAKA

Deslima. Y. D, (2020), Komunikasi Publik dan Sistem Sosial Masyarakat dalam


Menghadapi Pandemi Covd-19, Ath-Thariq, Vol. 04, No. 02
Mucharam. A, (2022), Membangun komunikasi Publik yang efektif, IKON Jurnal Ilmu
Komunikasi Vol. XXVII No.1.
Mulyana. D, (2013), Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar Bandung: Remaja Rosdaka.
Setyawan. D & Dkk, (2021), Peran Komunikasi Publik dalam Menanggapi gelombang
Disinformasi Covid-19, PUBLISIA: Jurnal Ilmu Administrasi Publik, Volume:
6(2).
Suheri, (2018), Peran Komunikasi Publik dalam Menyampaikan Dakwah Islam, Jurnal
Network Media Vol: 1 No. (2).
West. R, (2008), Pengantar Teori Komunikasi : Teori dan Aplikasi, Jakarta : Salemba
Humanika.

12

Anda mungkin juga menyukai