Anda di halaman 1dari 24

Tugas Terstruktur Dosen Pengampu

Metodologi Dakwah H.Abdurrahman, S.Sos.I, MA

OPTIMALISASI MEDIA SOSIAL UNTUK MENGKOMUNIKASIKAN


PESAN-PESAN DAKWAH

Disusun Oleh
Maisyarah : 190104020147

Muhammad Hadi : 190104020071

Raudatul Jannah : 190104020060

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM
BANJARMASIN
2021

i|Page
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
OPTIMALISASI MEDIA SOSIAL UNTUK MENGKOMUNIKASIKAN
PESAN-PESAN DAKWAH ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Metodologi Dakwah. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi penulis dan juga si pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Penulis juga menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampua dan
pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik. Oleh karena itu,
penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, usul,
dan saran yang membangun sangat penulis nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat untuk para pembacanya


dan bisa membangkitkan motivasi untuk lebih memodirnisir pola-pola dakwah
dengan pemanfaatan media kontemporer. Aamiin Ya Robbal Alamiin.

Banjarmasin, 20 Maret 2021

Penulis

ii | P a g e
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pesan Dakwah
B. Trend Masyarakat dalam memilih Media Komunikasi
C. Perkenalan Seputar Media Sosial
D. Peran dan Kelebihan Media Sosial dalam Dakwah
BAB III
E. Memaksimalkan Konten Video Dakwah di Media sosial
F. YouTube Sebagai Media Penyampaian Pesan Dakwah yang Efektif
G. Komunikasi Viral : Replikasi Konten Dakwah
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

iii | P a g e
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dakwah memiliki tujuan untuk mengubah tingkah laku manusia dari
tingkah laku negative kepada tingkah laku yang positif. Enum Asmaya
menyatakan bahwa pencapaian tujuan dakwah ini perlu media dakwah yang
benar-benar dapat menyampaikan pesan-pesan dakwah. Kegiatan dakwah
menjadi hal yang mendasar dalam islam. Bagaimana tidak, tanpa dakwah maka
ajaran islam tidak akan sampai dan dipahami oleh umat manusia. Selain alasan
tersebut, islam juga mendorong umatnya untuk berbuat kebaikan sekaligus
mengajak orang lain agar menjadi insan yang baik, berakhlak dan
berpengetahuan.
Kata dakwah merupakan bentuk mendasari dari kata yad’u dan da’a yang
artinya adalah memanggil, mengundang, mengajak, menyeru, mendorong, dan
memohon. Ibnu Taimiyah mengartikan dakwah sebagai proses usaha untuk
mengajak masyarakat untuk beriman kepada Allah SWT dan Rasullullah SAW
dan menaati apa yang diperintahkan Allah dan rasulnya, menjauhi larangannya.
Unsur-unsur dakwah menurut Muhammad Sulthonadalah da’I, mad’u, metode
dakwah (uslub), media dakwah (wasilah al-da’wah), pesan dakwah (maudu’),
tujuan Dakwah.
Dakwah pada era milenial benar-benar harus memanfaatkan media,
utamanya media-media baru. Perkembangan teknologi komunikasi telah
mengubah cara orang berkomunikasi. Saat ini, hamper setiap orang
menggunakan internet dalam mengirim, mencari, dan membaca informasi.
Dalam berinteraksi pun kebanyakan melalui media sosial disbanding komunikasi
langsung. Hal ini sangat dimungkinkan terjadi setidaknya dipengaruhi beberapa
faktor. Antara lain, pesatnya perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi, juga kecenderungan masyarakat milenial yang sangat bergantung
pada media. Kaitanya dengan dakwah, peran media benar-benar sangat strategis

4|Page
dalam upaya penyampaian pesan dakwah. Media mampu menembus batas-batas
ruang dan waktu. Artinya, meski dengan jarak jauh komunikasi sangat
memungkinkan untuk tetap dilakukan. Tidak hanya itu, media juga menawarkan
kecepatan waktu dalam menyediakan beragam informasi.
Media ini tumbuh kian pesat. Dulu, media elektronik seperti televisi dan
radio menjadi piihan favorit dalam mencari informasi. Keunggulannya adalah
mampu mengirim pesan suara dan gambar (visual). Saat ini realita itu mulai
bergeser. Public tidak lagi berpusat pada media elektronik sebagai sumber
informasi. Justru, kegandrungannya saat ini beralih ke new media (internet).
Perkembangan media baru sebenarnya merujuk pada perubahan dalam
proses produksi media, distribusi, dan penggunaan. Media baru tidak terlepas
dari aspek digitality, interacivity, hypertextuality, dispersal, dan virtuality.
Dalam konsep digitality semua proses media digital diubah (disimpan) ke dalam
bilangan, sehingga keluarannya (output) dalam bentuk sumber online, digital
disk, atau memory drives yang akan diubah dan diterima dalam layar monitor
atau dalam bentuk ‘hardcopy’. Konsep interacivity merujuk kepada adanya
kesempatan dimana teks dalam media baru mampu memberikan users untuk
‘write back into the text’. Sedangkan konsep dispersal media baru lebih kepada
proses produksi dan distribusi media menjadi decentralised dan mengandalkan
keaktifan individu (high individuated). Batasan new media lebih pada konteks
dan konsep budaya kontemporer dari praktik media dari pada seperangkat
teknologi itu sendiri (medium).
Zaman sekarang, new media merupakan perkembangan baru dari media-
media yang telah digunakan manusia. Karakternya yang merupakan bentuk
digital tentu memudahkan dalam bertukar informasi dan berbagai kegiatan
lainnya. Era milenial menuntut kecepatan dan kemudahan dalam mengakses
informasi. Sementara dakwah belum seutuhnya memanfaatkan ragam media
yang terus berkembang. Untuk itu, perlu optimalisasi komunikasi dakwah
melalui pemanfaatan media baru (new media), utamanya media sosial,
mengingat segmentasi mad’u sangat komplek jika ditinjau dari berbagai sisi.

5|Page
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pesan dakwah ?
2. Bagaimana trend masyarakat dalam memilih media komunikasi ?
3. Apa itu media sosial ?
4. Apa peran dan kelebihan media sosial dalam dakwah ?
5. Bagaimana memaksimalkan konten video dakwah pada media sosial ?
6. Apa itu replikasi konten dakwah ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari pesan dakwah
2. Untuk mengetahui bagaimana trend masyarakat dalam memilih media
komunikasi
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan media sosial
4. Untuk mengetahui apa saja peran dan kelebihan media sosial dalam kegiatan
dakwah
5. Untuk mengetahui bagaimana pemaksimalan konten video dakwah pada
media social
6. Untuk mengetahui apa itu replikasi konten dakwah

6|Page
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pesan Dakwah

Pesan secara tekstual dapat diartikan sebagai sebutan kepada setiap pemberitahuan,
kata atau komunikasi baik lisan maupun tulisan yang dikirimkan satu orang kepada
orang lain. Pesan menjadi inti dari setiap proses komunikasi. Menurut Onong Uchjana
Effendy, pesan merupakan terjemahan dari bahasa asing “message” yang artinya adalah
lambang membawakan pikiran atau perasaan si penyampai pesan atau komunikator.

Dizaman sekarang serba canggih dan modern saat ini, teknologi komunikasi
semakin berkembang pesat. Media sosial tidak dapat dipisahkan dengan pengguna
internet dengan kewujudan facebook,twitter, instagram, dan lin-lain. Dakwah juga harus
dilakukan dengan cara-cara yang arif dan bijaksana, tidak konfrontatif, diskriminatif dan
provokatif. Media sosial dinilai efektif sebagai sarana berdakwah. Namun, berdakwah
melalui media sosial harus memperhatikan etika dan norma-norma bermedia sosisal.
Sehingga benar-benar mendatangkan kemanfaatan bukan sebaliknya menimbulkan
permasalahan.

Akan tetapi ketika seorang pendakwah telah bersedia memberi pesan dakwah nya
maka pasti ada proses dimana seorang da’I telah mencari dan memberi informasi yang
akurat sesuai dengan ajaran islam itu sendiri tanpa ada keraguan lagi mereka dengan
senang hati menyampaikan pesan tersebut kepada seluruh umat manusia. masing-
masing tugas baik dari da’I ataupun mad’u adalah mencari kebenaran atas apa yang
akan disampaikan dan apa yang telah diterima agar tidak diterima agar tak ada
kesalahan-kesalahan dalam memahami ajaran agama islam itu sendiri.

Sedangkan dakwah adalah misi penyebaran ajaran agama Islam sepanjang sejarah
dan sepanjang zaman. Kegiatan tersebut dilakukan melalui lisan (bi al-lisan), tulisan (bi
al-kitabah) dan perbuatan (bi al-hal). Ini artinya dakwah menjadi misi yang abadi untuk
sosialisasi nilai-nilai islam. Dan juga dakwah adalah upaya yang paling efektif dalam
rangka menyebarkan agama islam, karena melalui kegiatan dakwah, seluruh pesan-
pesan syariat disampaikan kepada manusia. Pada hakekatnya dakwah adalah ajakan
kepada yang baik dan mencegah dari yang segala perbuatan yang mungkar, dengan
dilakukan oleh masyarakat pada umumnya. Apapun bentuk dakwahnya, yang pokok
adalah mengajak kepada kebaikan dan kebenaran, inilah yang dinamakan dengan
dakwah.

7|Page
Maddah (materi dakwah) adalah pesan yang disampaikan oleh Da’i kepada Mad’u
yang mengundang kebenaran dan kebaikan bagi manusia yang bersumber dari Al-
Qur’an dan Hadist. Allah sendiri memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk
memilih materi dakwah yang cocok dengan situasi dan kondisi objek dakwah. Namun,
materi tetap tidak tergeser dari ajaran islam.

Secara global dapat dikatakan bahwa materi dakwah dapat diklarifikasikan menjadi tiga
pokok, sebagai berikut :

- Masalah Keimanan (akidah)

Akidah secara etimologi berarti ikatan dan sangkutan. Sifat akidah


adalah mengikat dan menjadi sangkutan atau gantungan segala sesuatu. Secara
teknis, akidah adalah iman atau keyakinan. Akidah islam memiliki hubungan
erat dengan rukun iman sebagai azas seluruh ajaran islam. Masalah pokok yang
menjadi materi dakwah adalah akidah islamiah. Dari akhlak inilah yang
membentuk moral (akhlak) manusia. Selain tentang tauhid, materi tentang
akidah islamiah terkait dengan ajaran tentang adanya malaikat, kitab suci, para
rasul, hari akhir, dan qadar baik dan buruk. Dengan demikian ajaran pokok
dalam akidah mencakup enam elemen yang biasa disebut dengan rukun iman
seperti yang sudah kita jelas pada penjelasan diatas tadi. Arti iman adalah
pengikraran yang bertolak datangnya langsung dari hati. Iman juga bisa berarti
sikap yang jiwa yang tertanam dalam hati yang diaktualisasikan dalam perkataan
dan perbuatan. Iman sebagai materi dakwah tidak sekedar rukun iman, tetapi
mencakup seluruh masalah yang dilarang Allah SWT sebagai lawannya.

- Masalah Syariah

Syariah adalah segala ketentuan yang diberikan oleh Allah untuk hamba-
hambanya melalui para Nabi dan Rasul, baik yang berkenaan dengan
pelaksanaan amal (perbuatan) furu’iyah (cabang) yang dituangkan dalam ilmu
fiqih, atau yang menyangkut keyakinan keyakinan pokok yang dituangkan
dalam ilmu ushuluddin (pokok-pokok agama). Syariah berperan sebagai
peraturan-peraturan lahir yang bersumber dari wahyu mengenai tingkah laku
manusia. Syari’at islam lalu menerima setiap pembaruan yang ada tanpa adanya
filter sebaliknya. Syariah dibagi menjadi dua bidang yaitu ibadah dan muamalah.
Ibadah adalah cara manusia berhubungan dengan tuhan. Dalam hal ini yang
berkaitan dengan ibadah adalah rukun islam. Sedangkan muamalah adalah
ketetapan Allah yang langsung berhubungan dengan kehidupan sosial manusia
seperti warisan, hukum, keluarga, jual beli, dan lain-lain. Demikian juga

8|Page
larangan-larangan seperti minum, berzina, mencuri, dan sebagainya termasuk
pula masalah-masalah yang menjadi materi dakwah Islam (nahi anil munkar).
Tujuan materi dakwah syariah adalah untuk memberikan cara pandang yang
benar dan jernih pada setiap kejadian berdasarkan hujjah atau dalil-dalil yang
sudah ditetapkan Allah SWT.

- Masalah Akhlak

Akhlak bentuk tunggal dari Khuluq, yang berarti budi pekerti, perangai,
tingkah laku, atau tabiat. Akhlak ada dua macam yaitu akhlak baik (mahmudah)
dan juga akhlak buruk (mazmumah). Akhlak mahmudah berisi akhlak akhlak-
akhlak yang positif, amanah, sabar, dan sebagainya. Sedangkan akhlak
mazmumah berupa sifat buruk, sombong, dendam, dengki, khianat, dan lain
sebagainya. Pentingnya akhlak tidak semata-mata berhubungan dengan Allah
SWT akan tetapi juga berkaitan dengan sesama makhluk hidup seperti dengan
manusia, dengan Rasulullah, orang tua, diri sendiri, keluarga, tetangga, dan
masyarakat. Pada dasarnya Akhlak adalah ajaran tentang nilai etis dalam islam.
Materi akhlak dalam islam mengajarkan mengenai sifat dan kriteria perbuatan
manusia serta berbagai kewajiban yang harus dipenuhi. Karena semua manusia
harus mempertanggung jawabkan setiap perbuatannya. Maka islam benar-benar
mengajarkan kriteria perbuatan dan kewajiban yang mendatangkan kebahagiaan
bukan kejahatan. Materi akhlak sangat luas sekali yang tidak saja bersifat
lahiriah, tetapi juga sangat melibatkan pikiran. Akhlak dunia (agama) mencakup
berbagai aspek, mulai dari akhlak kepada Allah hingga kepada sesama makhluk.

B. Trend Masyarakat dalam Memilih Media Komunikasi


Jenis media yang cenderung disukai masyarakat adalah media yang
mendukung efektivitas dan efesiensi. Jika ditelaah mengapa seseorang jarang
menonton televise dan lebih banyak menghabiskan waktu memainkan gadgetnya.
Jawabannya adalah, karena fleksibel dari sisi waktu dan tempat. Dengan adanya
media komunikasi, maka komunikasi dapat dilakukan secara efektif. Keefektifitan
inilah yang dimanfaatkan baik oleh komunikator maupun komunikan dalam
melakukan hubungan komunikasi. Karena media komunikasi sendiri merupakan
sarana atau alat yang memudahkan dalam menyampaikan suatu pesan atau informasi
komunikan sebagai penerima pesan. Itulah sebabnya kenapa media komunikasi
memiliki fungsi yang efektif dalam proses komunikasi.
Langkah optimalisasinya dapat digunakan dengan memanfaatkan teknologi
dikoneksikan pada jaringan internet. Generasi pada zaman sekarang ini pun dikenal
sangat ketergantungan dengan internet, senang menghabiskan hidupnya dijejaring
media daring atau juga bisa disebut media sosial, dan selalu mengikuti
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka pemanfaatan

9|Page
teknologi mutakhir untuk memudahkan aktivitas sehari-hari. Di era milenial ini
masyarakat melihat dan menikmati dunia melalui layar ponsel dan elektronik-
elektronik canggih lainnya yang memudahkan segala pengaksesan informasi secara
instan. Media sosial yang memungkinkan seseorang saling beromunikasi dengan
satu orang dengan lainnya tidak perlu jarak dan waktu hanya perlu koneksi internet.
Saat media sosial memiliki dampak yang sangat besar terhadap penyampaian pesan-
pesan dakwah kesemua penjuru.
Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran
dibutuhkan modal yang banyak, maka lain halnya dengan media sosial. Seseorang
pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan
internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat
mahal, dan digunakan sendirian tanpa memerlukan bantuan yang lain. Pengguna
media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan,
gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.
Berbicara mengenai media sosial, tidak terlepas dari kelebihannya dalam
fasilitasi membagi ide, bekerja sama, dan membangun komunitas. Selain kecepatan
informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam media
sosial adalah alasan mengapa media sosial berkembang pesat. Tidak terkecuali,
keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan menciptakan personal branding.
Fenomena inilah yang telah membuka peluang yang cukup luas bagi setiap
muslim yang bereksplorisasi melakukan kegiatan dakwah. Pemahaman mengenai
dakwah pun seiring waktu mengalami perubahan kearah yang lebih transparan dan
fleksibel. Dakwah tidak lagi melulu hanya dalam majelis taklim dan sebatas
kewajiban diatas mimbar. Siapa saja kini dapat melakukan atau menyampaikan
pesan-pesan dakwahnya dengan berbagai metode dan memanfaatkan berbagai
instrumen. Salah satunya adalah media sosial. Media sosial dapat dimanfaatkan
sebagai media untuk menyebarkan dakwah pada khalayak tanpa terbatas kepada
sesama muslim.
C. Perkenalan Seputar Media Sosial
Media sosial adalah aplikasi berbasis internet (media online) yang
penggunaanya bisa membuat web page pribadi, kemudian dapat saling terhubung
berbagi informasi dan berkomunikasi. Blog dan jejaring sosial merupakan bentuk
media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Media
sosial mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis
web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Media sosial memiliki
ciri-ciri antara lain : pesan-pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang
saja, namun bisa disampaikan untuk banyak orang. Pesan disampaikan bebas, tanpa
harus melalui gate keeper, pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat
dibandingkan media lainnya. Dan penerima pesan yang menentukan interaksi.
Perkembangan media sosial kini semakin pesat. Hampir setiap orang
memiliki akun media sosial. Hal ini karena kemudahan dalam pengaksesannya yang
dapat diakses kapan pun dan dimana puntanpa harus mengeluarkan banyak biaya.

10 | P a g e
Cukup menggunakan handphone yang dikoneksikan pada jaringan internet. Jika
untuk memiliki media tradisional seperti televise, radio, atau koran dibutuhkan
modal yang lumayan banyak atau ribet dalam budgetnya, maka lain halnya dengan
media sosial. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses media sosial dengan
jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun. Medis sosial adalah
sarana yang dibuat untuk memudahkan interaksi sosial dan komunikasi dua arah.
Dengan semua kemudahan yang diberikan oleh media sosial ini, penyebaran
informasi dari satu individu ke individu lainnya menjadi sangat mudah. Dengan
demikian, media sosial adalah media online yang penggunanya dapat saling
berpartisipasi melalui blog, jejaring sosial, forum, dan dunia virtual. Blog dan
jejaring sosial merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh
masyarakat seluruh dunia. Media sosial digunakan untuk bersosialisasi satu sama
lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia saling berinteraksi
tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Media sosial terbagi dalam beberapa jenis, yaitu : social networks, (jejaring
sosial), media sosial untuk bersosialisasi dan berinteraksi seperti : facebook,
instagram, dll. Discus media, media sosial yang memfasilitasi obrolan. Share, media
sosial yang memfasilitasi untuk saling berbagi file, video, music, dll. Publish,
seperti blog. Social game, seperti mobile legend. Virtual world, seperti livecast,
livestream, dan micro blog. Media sosial memungkinkan seseorang berkomunikasi
satu sama lain dimanapun dan kapanpun, tidak peduli seberapa jauh jarak mereka,
dan tidak peduli siang ataupun malam. Saat ini media sosial memiliki dampak besar
pada generasi Y. mereka terlahi pada saat revolusi teknologi informasi dsn
komunikasi serta jumlah populasinya yang cukup besar, yaitu sekitar 34 persen dari
penduduk Indonesia. Umumnya, generasi milenial lahir dalam rentang tahun 1981
sampai 1994. Dengan demikian generasi ini sudah mengenal teknologi seperti
computer, video games, smartphone, dan ketergantungan dengan internet.
Generasi ini dikenal sangat ketergantungan dengan internet, senang
menghabiskan hidupnya dijejaring media daring, dan selalu mengikuti
perkembangan teknologi mutakhir untuk memudahkan aktivitas sehari-hari.
Generasi ini melihat dunia, tidak secara langsung melainkan mereka berselancar
didunia maya. Mulai dari berkomunikasi, berbelanja online, dan mendapatkan
informasi dan ada banyak kegiatan lainnya. Banyak dari kalangan milenial
melakukan semua komunikasi melalui text messaging atau chatting dunia maya
dengan membuat akun media sosial seperti twitter, facebook, line, dan sebagainya.
D. Peran dan Kelebihan Media Sosial dalam Dakwah
Media berperan dalam sampainya pesan. Setidaknya dalam empat hal yaitu :
efektivitas, efesiensi, konkret, dan motivatif. Media mempermudah penyampaian
informasi, sebagai sarana untuk mempercepat sampainya informasi, membantu
mempercepat isi pesan yang sifatnya abstrak, dan media juga dapat memotivasi

11 | P a g e
penggunanya melakukan aktivitas komunikasi dibandingkan dengan komunikasi
tidak bermedia.

Adapun penggunaan media dalam islam bertujuan untuk mempermudah


penyampaian pesan-pesan agama supaya sampai kepada masyarakat luas lebih cepat
secara bersamaan, melalui media komunikasi modern hal tersebut bisa dicapai lebih
banyak daripada komunikasi tidak bermedia. Sementara itu, media bisa berperan
dalam pembinaan umat, penyerapan ajaran islam bisa lebih mudah dilakukan,
kemudian bisa merubah tingkah laku pemeluknya. Pembentukan pandangan hidup
dan karakter islam bisa dihubungkan dengan peran media komunikasi.

Dan media sosial (medsos) telah menjadi fenomena yang semakin mengglobal
dan mengakar. Keberadaannya nyaris tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.
Sebagai bentuk aplikasi dalam komunikasi secara virtual, media sosial merupakan
hasil dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Media sosial merupakan
sebuah media online, dimana para penggunannya melalui aplikasi berbasis internet
dapat berbagi, berpartisipasi, dan menciptakan konten berupa vlog, wiki, forum,
jejaring sosial, dan ruang dunia virtual yang disokong oleh teknologi media sosial
yang paling banyak digunakan dan tumbuh pesat diantara lainnya.

Dengan memaksimalkan media sosial untuk mengkomunikasikan penyampaian


pesan-pesan dakwah, maka pesannya akan lebih cepat diterima oleh banyak orang.
Mengingat jarak yang terlalu luas, tidak mungkin dapat dijangkau secara
keseluruhan dengan menggunakan komunikasi langsung. Selain itu, pesan-pesan
dakwah yang hendak disampaikan akan lebih cepat diterima. Tidak hanya itu,
dakwah dengan bermedia juga akan terlihat lebih menarik karena kecendrungan
banyak orang yang menyukai perangkat teknologinya seperti ponsel cerdas, gadget,
computer, dan lainnya. Belum lagi tingginya kebutuhan akan informasi yang telah
membuat ketergantungan dengan perangkat media. Maka dengan beberapa alasan
tersebut, media sangat berperan dalam kegiatan penyampaian pesan dalam
komunikasi. Dengan mengoptimalkan penggunaannya akan memaksimalkan media
sosial sebagai sarana penyampaian pesan-pesan dakwah. Apalagi jika ditinjau
dengan teori influence bahwa media dapat memberikan pengaruh kepada individu
secara langsung maupun tidak langsung.

Kelebihannya media sosial pun sudah unggul dibandingkan dengan media


lainnya untuk memudahkan proses penyampain pesan-pesan dakwah, diantaranya :
pertama, tidak terhalang oleh ruang dan waktu. Dakwah melalui media sosial
(internet) dapat diakses dimana saja, oleh siapa saja, dan kapan saja. Kedua, dakwah
menjadi lebih variatif. Dakwah tidak lagi disampaikan secara dengan cara

12 | P a g e
konvensional, kehadiran cyber memberikan banyak cara untuk menyampaikan
pesan-pesan dakwah. Selain itu, materi dakwah bisa dalam bentuk gambar, audio, e-
book, (buku elektronik) ataupun video, sehingga objek dakwah dapat memilih
bentuk media yang disukai. Ketiga, jumlah pengguna internet semakin meningkat.
Pertumbuhan pengguna internet yang selalu meningkat. Pertumbuhan pengguna
internet yang selalu meningkat merupakan kabar baik bagi para da’I yang akan
berdakwah di dunia maya, karena objek dakwah pun semakin meningkat. Keempat,
hemat biaya dan energy. Dengan menyajikan materi dakwah di internet, objek
dakwah tidak perlu datang ke narasumber dan membeli buku untuk menjawab
masalah yang dihadapi. Sehingga bisa membantu saudara kita agar tidak
mengeluarkan biaya dan tenaga ekstra guna memperoleh informasi yang mereka
cari.

Dengan demikian, strategi yang dilakukan dalam kegiatan membangun jaringan


dakwah adalah dengan memanfaatkan perkembangan global connection. System ini
merupakan salah satu alternative untuk dijadikan sebagai wasilah untuk berdakwah.
Aspek keuntungan yang diperoleh dengan pemanfaatan jaringan internet ini antara
lain dapat mempererat jalinan persaudaraan antara satu dengan lainnya juga
memberikan informasi dalam waktu yang singkat (aspek sosial), dapat berdiskusi
mengenai perkembangan islam (aspek agama) serta pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Melalui media sosial (internet), pesan-pesan dakwah dapat dengan mudah


diakses oleh siapa saja sehingga manfaatnya dapat dirasakan banyak orang. Maka,
sesungguhnya media sosial (internet) menjadi media terbaik untuk menjangkau
mad’u secara global, mengirimkan pesan ke lebih banyak pengguna, dengan biaya
yang murah dan mampu mengkomunikasikan informasi dalam waktu singkat.
Banyaknya pengguna media sosial menjadi peluang meningkatkan jumlah penyerap
pesan-pesan dakwah.

Akan tetapi ada pula dampak negatifnya; diantaranya; bekurangnya interaksi


interpersonal secara langsung, menyebabkan kecanduan, serta persoalan etika dan
hukum karena kontennya yang melanggar moral, privasi serta peraturan. Sehingga,
pada akhirnya melahirkan budaya baru dimasyarakat tentang pemanfaatan waktu
yang dipengaruhi oleh media sosial. Pengguna media sosial sekarang tidak hanya di
waktu luang saja, namun juga pada waktu-waktu sibuk, karena di manfaatkan
sebagai sarana untuk bekerja. Batasan waktu, ruang dan jangkauan menjadi hilang,
sehingga gaunnya pun menjadi laus tanpa sekatsekat seperti pada efek dari media
konvensional. Oleh karenanya, kearifan dalam pemakaian media sosial harus

13 | P a g e
dipertimbangkan karena dampaknya sulit diprediksi, apalagi kalau kontennya
melanggar kepatutan, etika, norma-norma masyarakat, budaya dan yang lainnya.

14 | P a g e
BAB III

PEMBAHASAN

E. Memaksimalkan Konten Video Dakwah di Media Sosial


Walaupun dakwah selama ini di identikkan dengan ceramah melalui media
lisan (dakwah bil-lisan). Namun, seiring perkembangan zaman, di era
globalisasi ini dimana trend informasi dan komunikasi semakin canggih, media
teknologi seperti internet atau media sosial akan segera menggesernya.
Sekalipun dakwah dengan lisan masih tetap eksis, maka media teknologi melalui
media sosial akan mengambil peranan yang cukup signifikan dalam proses
penyebaran pesan-pesan dakwah.
Media Sosial menawarkan multimedia berupa gambar, video, maupun
design yang disebarluaskan ke pengguna lainnya dan salah satu cara yang
lumayan efektif pada zaman sekarang ini adalah video. Dengan memaksimalkan
penyebaran video yang berisikan pesan-pesan dakwah ini melalui YouTube,
Instagram, ataupun video-video yang disebarkan melalui whatsapp dan lain-lain.
Hal ini tentu mendapatkan nilai positif bagi para da’i maupun mad’u nya.
Adapun langkah-langkah yang dapat dimanfaatkan oleh seorang da’i agar dapat
benar-benar menyampaikan pesan-pesan dakwahnya adalah melalui :
a. Instagram
menurut Bambang Dwi Atmoko, instagram adalah sebuah aplikasi dari
handphone yang khusus untuk media sosial yang merupakan salah satu dari
media digital yang mempunyai fungsi yang hampir sama dengan twitter,
namun perbedaanya terletak pada pengambilan foto dalam bentuk atau tempat
untuk berbagi informasi terhadap penggunanya. Instagram sendiri menjadi
aplikasi media sosial yang dapat memberikan informasi yang sangat cepat
dan terkini. Banyak informasi yang dibagikan oleh para pengguna tentang
kejadian yang baru saja terjadi yang bisa kita dapatkan bahkan lebih cepat
dibanding informasi tersebut tayang di televisi. Hal tersebut karena para
pengguna instagram memiliki dorongan untuk mengunggah informasi
tersebut dalam bentuk gambar maupun video, sehingga informasi tersebut
mendapat respon dan menjadi bahan pembicaraan informative di dunia maya.
Dengan keunikan instagram yang ada pada bingkai foto maupun video
berbentuk persegi, juga fitur edit foto maupun video berbentuk persegi, juga
fitur edit foto dan video inilah menjadi penarik minat pengguna untuk
memposting di instagram. Keunikan lain instagram ada pada durasi video
yang diberikan instagram yaitu tidak melebihi 60 detik, sehingga menjadi
tantangan bagi pengguna agar bisa mengemas pesannya dengan lebih baik
karena batas waktu yang disediakan oleh pihak Instagram. Penggunaan fitur-
fitur instagram saat ini sangat banyak dipakai oleh pengguna instagram
khususnya para komunitas yang menamakan diri mereka sebagai komunitas
vidgram. Biasanya mereka mengunggah video-video pribadi, informasi,
komedi, fashion, dan apa yang saat ini hangat diperbincangkan. Penonton dari

15 | P a g e
video-video mereka sangatlah banyak, bisa mencapai satu juta lebih tayangan,
dan ini menjadi motivasi bagi para Da’i untuk menghadirkan dakwah diantara
video-video mereka kepada para pengguna instagram menggunakan fitur
vidgram (video instagram) ini.
Dalam proses dakwah, konten-konten bermuatan islam dengan
penyajian yang kreatif dan menarik banyak diminati oleh pengguna lainnya
sehingga kegiatan dakwah dan konten-konten islami dalam instagram
menjadi konten-konten yang disukai dan menjadi tren dimasyarakat.
Masyarakat sangat menyukai konten dakwah yang ada di Instagram terutama
para kalangan remaja milenial yang tentunya mereka tidak ingin ketinggalan
zaman dan dirasa dakwah lewat instagram lebih efektif untuk menarik hati
khususnya kaum anak muda. Konten islami yang kreatif membuat masyarakat
tidak bosan untuk menikmati dan bahkan ikut membagikan konten dakwah
tersebut ke media sosial lain. Pada intinya isi pesan instagram memberikan
manfaat bagi penggunanya.
Instagram juga dapat memberikan inspirasi bagi penggunanya dan dapat
meningkatkan kreatifitas, karena instagram mempunyai fitur yang dapat
membuat foto atau video menjadi lebih indah, lebih artistic, dan menjadi lebih
bagus.

b. Facebook
Facebook merupakan salah satu aplikasi social networking yang paling
mudah menambah teman disbanding yang lainnya danlebih informatif, bisa
saling tukar komentar difoto, di note atau wall yang kita tulisi. Aplikasi ini
mempermudah interaksi sosial dengan orang yang diinginkan dan menjadi
sarana bertukar pengetahuan serta wawasan antar pengguna facebook. Facebook
menjadi salah satu kosakata penting dalam pergaulan sosial ditingkat global.
Kalangan professional, pengusaha, politisi, selebriti, mahasiswa, dn siswa
sekolah. Saat ini, semakin banyak pengguna internet yang masuk-masuk dalam
situs facebook.
Perkembangan facebook sangat pesat sehingga menimbulkan pemanfaatan
yang beragam. Facebook saat ini menjadi fenomena sendiri dalam dunia maya.
Situs jejaring social ini merupakan situs dengan anggota paling banyak
digunakan. Sehingga potensinya pun sangat besar sebagai media informasi
maupun sebagai media informasi untuk berdakwah. Facebook bisa digunakan
untuk chating, mengirim pesan kepada semua teman, update info, update
kegiatan, mengirim artikel, mencari teman, bahkan teman yang sebelumnya
belum pernah bertatap muka. Semua itu bisa dilakukan untuk kegiatan dakwah
dengan cara memasukkan unsure dakwah atau unsure-unsure yang berhubungan
dengan ajaran Islam, lalu disebarluaskan dalam waktu yang singkat dan cepat.
Bisa dikatakan bahwa Facebook juga merupakan aplikasi yang sangatlah banyak
peminatnya disemua kalangan. Seseorang dapat dengan mudah mengakses dan
mencari informasi tentang seseorang tokoh-tokoh pendakwah yang sesuai
dengan karakteristik yang masyarakat butuhkan.

16 | P a g e
c.YouTube
YouTube merupakan aplikasi yang sangat efesien digunakan oleh para da’i
untuk menyebarkan syiar-syiar dakwah sebagaimana yang telah dikonsepkan
oleh pendakwah tersebut untuk mad’u. karena YouTube adalah penyedia
layanan video terbesar saat ini dan merupakan media untuk upload secara gratis.
Para pengguna dapat memuat, menonton, dan berbagi klip secara gratis.
YouTube juga sangat cocok bagi yang ingin mencari informasi tanpa harus
membaca artikel. Pada umumnya video-video di YouTube adalah video klip,
acara TV, flim serta video buatan para penggunanya sendiri. Manfaat lain dari
pengguna YouTube adalah bahwa isinya dapat disiarkan kepada jutaan pemirsa.
YouTube tersedia dihampir setiap Negara di dunia dan di setiap computer yang
memiliki akses internet, serta dikunjungi setiap hari oleh jutaan orang.

You tube merupakan situs berbagi video yang berkantor pusat di san
Bruno Calofornia Amerika Serikat. Maka, dengan adanya media sosial berbasis
video seperti ini, siapapun dan kapan pun orang dapat mengakses untuk
memanfaatkan video yang ada didalam situ tersebut sekaligus juga dapat
mengunggah video kedalamnya yang nantinya akan dapat disaksikan oleh
banyak orang. Untuk itu media ini sangat layak untuk dijadikan sebagai sarana
untuk berdakwah bagi para da’i.

YouTube juga merupakan salah satu tempat flesharing bagi semua


membernya dimana kitabisa mencari atau upload video rekaman kita untuk
dapat disaksikan oleh orang lain. Dalam konteks dakwah, kebutuhan publik akan
video durasi pendek dalam rangka menjawab kebutuhannya sangat tinggi.
Beberapa fakta menunjukan banyaknya media mania yang menonton YouTube.
Karena kemudahan dalam mengakses dan mengoprasikan aplikasi-aplikasi
tersebut, hal ini tentu sangat membantu da’i dalam mengembangkan pesan-pesan
dakwahnya. Dan para da’i pun bisa menggunakan strategi-strategi dalam hal
menyampaikan pesan dakwah agar bisa memaksimalkan proses penyebarannya
pesan dakwah tersebut dengan beberapa cara, yaitu ;
 Menciptakan konten yang menarik agar tetap banyak yang tertarik untuk
mendengar dan menerima informasi dakwah yang disampaikan oleh da’i
 Menggunakan tema yang jarang digunakan masyarakat (tetap melihat
apa yang masyarakat butuhkan)
 Penggunaan tutur bahasa dan gesture tubuh yang baik. Ini sangat perlu
diperhatikan karena ketika memulai menggunakan teknologi cerdas
tersebut tidak semua orang akan memahami apa yang disampaikan.
 Pemilihan waktu yang tepat ketika mau melakukan dakwah secara
langsung maupun secara virtual.
Ketika semua orang dapat mengakses pesan dakwah yang dilakukan da’i
maka da’i sangatl ah perlu memperhatikan pengembangan pesan tersebut agar
tetap eksis dimata mad’u nya. Dan da’i sangatlah perlu memperhatikan segala

17 | P a g e
halnya agar tetap banyak yang menanti pesan-pesan dakwah lainnya. Maka bisa
dikatakan, hanya dengan melalui media virtual, pesan dakwah akan
tersampaikan kepada mad’u secara merata.
Akan tetapi ketika seorang pendakwah telah tersedia memberi pesan
berdakwah nya maka pasti ada proses dimana seorang da’I telah mencari dan
memberikan informasi yang akurat sesuai dengan ajaran islam itu sendiri tanpa
ada keraguan lagi mereka dengan senang hati menyampaikan pesan tersebut
kepada seluruh umat manusia. masing-masing tugas baik dari da’I ataupun
mad’u adalah mencari kebenaran atas apa yang akan disampaikan dan apa yang
telah diterima agar tidak ada kesalahan-kesalahan dalam memahami ajaran
agama islam itu sendiri.

F. YouTube Sebagai Media Penyampaian Pesan Dakwah yang Efektif


Seiring berkembangnya teknologi internet muncullah situs YouTube
sebagai media berbagi video untuk menyebarkan berbagai informasi dan
hiburan. YouTube bisa diartikan sebagai media baru dengan internet sebagai
cara mengaksesnya. Kehadiran YouTube sebagai salah satu kanal, tidak hanya
dimanfaatkan sebagai hiburan saja. Bahkan youtube mulai banyak dimanfaatkan
sebagai alat komunikasi dakwah. YouTube memiliki pengguna yang setiap
waktu semakin bertambah. Laporan terakhir google menyebutkan, bahwa
pengguna di Indonesia sendiri mencapai 50 juta pengguna aktif perbulannya dari
146 juta pengaksesnya nya. Hal ini menandakan YouTube sebagai paltfrom
populer yang akan terus digunakan mayoritas masyarakat.
YouTube sebagai media komunikasi yang baru juga menjadi tempat
dakwah baru bagi beberapa ustadz dan ulama. Beberapa nama seperti ustadz
Abdul Somad (UAS), Ustadz Ali Hidayat (UAH), Gus Muwafiq (GM), Ustadz
Hannan Attaki, dan Ustadz Felix Siauw menggunakan berbagai strategi
penyebaran konten, hal ini memperkuat alasan digunakannya YouTube oleh
mereka sebagai media komunikasi baru.
Laporan YouTube tahun 2016 menyebutkan bahwa YouTube menjadi
situs online video provider paling dominan di dunia. Dengan menguasai 43%
pasar. Dioerkirakan 20 jam durasi video di upload ke Youtube setiap menitnya
dengan 6 miliyar views perhari. YouTube kini telah menjadi berbagai macam
kebutuhan dari penggunany, fitur-fitur yang ditawarkan dengan kemajuan

18 | P a g e
teknologi YouTube saat ini sangat membantu dari berbagai aspek kebutuhan
yang dibutuhkan sang pengguna. Memiliki lebih dari satu miliar pengguna,
hampir sepertiga dari semua pengguna internet dan setiap hari orang menonton
ratusan juta jam video YouTube dan menghasilakn miliaran kali penayangan.
YouTube secara keseluruhan, telah menjangkau lebih banyak pemirsa yang
berusia 18-34 dan 18-49 tahun daripada jaringan kabel manapun di dunia.
Sebelum hadirnya YouTube, masyarakat mengandalkan informasi
berbasis audio visual dari televisi. Sementara televisi memilik konsep tayang
yang terjadwal. Masyarakat tidak bisa memilih informasi sesuai dengan pilihan
waktu. Masyarakat menyesuaikan jadwal tayang sebuah acara. Berbeda dengan
YouTube yang bisa diakses kapanpun dan dimanapun asalkan wilayah tersebut
terjangkau oleh jaringan.
Selain itu terdapat beberapa karakteristik dari YouTube yang membuat
banyak dari YouTube yang membuat banyak dari sebagian pengguna betah
menggunakannya.
1. Tidak ada batasan durasi untuk mengunggah video. Hal ini yang
membedakan youtube dengan beberapa aplikasi lain yang mempunyai
batasan durasi minimal semisal instagram, snapchat, dan sebagainya.
2. System pengaman yang mulai akurat. Youtube membatasi pengamanannya
dengan tidak mengizinkan video yang mengandung sara, illegal, dan aka
memberikan pertanyaan konfirmasi sebelum mengunggah video.
3. System offline. Youtube mempunyai fitur baru bagi penggunanya untuk
menonton videonya yanitu system offline. System ini memudahkan para
pengguna untuk menonton videonya pada saat offline tetapi pada
sebelumnya video tersebut harus di download terlebih dahulu.
4. Tersedia editor sederhana. Pada menu awal mengunggah video, pengguna
akan ditawarkan untuk mengedit videonya terlebih dahulu. Menu yang
ditawarkan adalah memotong video, memfilter warna, atau menambah efek
perpindahan video.

19 | P a g e
Inilah kiranya bagaimana YouTube merupakan media yang paling massif
menyebarkan informasi dan konsep baru media dalam rancang komunikasi
berbagai kebutuhan masyarakat. Perkembangan media sosial Youtube
memberikan arah baru bagi terciptanya model dakwah yang lain dengan format
berbagi link dan video. Pengajian selama ini secra konvensional membutuhkan
ruang dan waktu tertentu, maka dengan youtube bisa memungkinkan jamaah
untik mendapatkan konten dakwah atau pengajian keseluruh dunia dan bisa
dilhat orang banyak kalangan sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Youtube
juga mampu memberikan akses kepada pengguna dengan cara melihat secara
online ataupun offline, seperti hal nya yang sudah diterangkan diatas tadi.
Dengan kesempatan inilah dakwah Islam bisa mengambil peran baru dalam
konsep penyebaran ilmu pengetahuan dan keagamaan yang dimanfaatkan oleh
para da’i atau juru dakwah dengan seoptimal mungkin.
G. Komunikasi Viral : Replikasi Konten Dakwah
Konten atau pesan dakwah harus di viralkan. Viral jika dikaitkan dengan
komunikasi yang dapat memaknai proses komunikasi yang secara berantai
memperbaiki diri. Konsep kerjanya sepeti berkembang biaknya virus, yaitu
memperbanyak (mereplikasi) dirinya. Strategi viral dahulu terjadi dari orang
perorang, tersebar dari mulut ke mulut. Sedangkan kini, dengan perkembangan
media yang sangat canggih, viral terjadi di ruang-ruang media sosial dala
pergaulan di dunia maya. Misalnya dengan berkicau di twiteer, menyebarkan
tautan berita, video, dan sebagainya. Viral semacam ini sangat memungkinkan
konten dakwah dapat menyebar dengan cepat.
Menyebarkan konten dakwah melalui media tidak cukup melakukan viral
saja. Namun, juga harus mengetahui traffic yang ramai dan pas untuk
menyebarkannya. Tanpa mengetahui dan menyesuaikan dengan waktu
kebanyakan orang mengakses sebuah media, maka pesan bisa saja tidak akan
sampai kepada banyak orang. Pesan-pesan dakwah yang ingin disampaikan pun
harus dikemas dengan semenarik mungkin agar meiliki daya tarik sehingga
dapat diterima dengan baik oleh para mad’u.

20 | P a g e
Pesan mempunyai tiga komponen yaitu : makna, symbol yang digunakan
untuk berbentuk perintah, intruksi, dan sebagainya. Beberapa konsep pesan tadi
dapat menjadi acuan dalam mengemas pesan dakwah. Jika dikombinasikan,
mengemasnya dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain sebagaimana
yang dikemukakan Wilson yaitu dengan memperhatikan dimensi-dimensi
abstraksi pesan, kesesuain pendengar, jenis-jenis perancangan strategi pesan
untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk mengkoordinasikan dengan berbagai
macam tujuan, jenis-jenis tema isi pesan, pemilihan kata-kata yang khusus, dan
lain-lain. Maka, agar pesan dapat diterima dengan baik oleh komunikan (para
penerima pesan), maka pesan komunikasi yang terdiri dari isi pesan dan
lambang harus diproduksi dengan sangat hati-hati.
Melalui media virtual, pesan dakwah akan tersampaikan kepada mad’u
secara merata. Namun mad’u wajib menelaah kembali apa yang disampaikan
oleh da’i bukan karena adanya keraguan terhadap apa yang disampaikan oleh si
da’i. akan tetapi, ada baiknya ketika apa yang diterima oleh mad’u dari da’i
dicari kebenarannya atau menyesuaikan. Misalnya, ayat-ayat yang digunakan
oleh si da’i dalam menyampaikan pesan dakwah tersebut. Mad’u juga harus
cerdas dalam menerima pesan dakwah.

21 | P a g e
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banyak cara untuk berdakwah. Para da’I menggunakan media sosial
sebagai media dakwah dengan cara aktif berbagi tulisan karya-karya mereka.
Para da’I telah menyuguhkan pesan-pesan moral yang dapat diterima oleh objek
dakwah. Pesan da’I dimedia sosial berbentuk kisah, puisi, kata mutiara, dan
essay. Meteri dakwah berkaitan dengan akidah, syariah, dan akhlak sebagi dasar
hubungan vertikal dan horizontal. Jika da’I memang terpaksa menggukan istilah
yang sulit dipahami, maka harus disertai penjelasan-penjelasan agar pembaca
tidak salah pengertian. Respon balik atas komentar pembaca perlu mendapat
perhatian lagi, sebab terkadang pertanyaan yang disampaikan muncul karena
ketidakpahaman dari pesan da’i.
Menebar kebaikan adalah tugas semua umat yang dapat dilakukan tidak
mesti secara langsung. Bertatap muka baru dapat menebar kebaikan diera
teknologi canggih saat ini memberi kita peluang untuk selalu bisa berbuat baik
dan menerima hal-hal positif dari orang lain. Dalam hal ini dakwah adalah cara-
cara menebar kebaikan sesuai syariat islam, dimana dalam artian dakwah adalah
seruan, ajakan, panggilan untuk berbuat kebaikan. Proses penyebaran dakwah di
generasi milenial saat ini didukung penuh dengan teknologi canggih yang hanya
butuh sambungan internet sehingga dapat terhubung kepada mad’u dengan tanpa
harus bertemu secara langsung. Dengan fitur-fitur yang sangat mendukung di
media sosial, pendakwah dapat memanfaatkannya sebagai alat penghubung
antara da’i dan mad’u baik secara berkala maupun secara terus menerus.
Era digital ini sangatlah menjadi alternatif bagi pendakwah untuk
menyampaikan pesan-pesan dakwahnya. Di dukung oleh teknologi yang canggih
dengan adanya media baru atau biasa disebut dengan media sosial. Dengan

22 | P a g e
memanfaatkan media baru atau media sosial, pendakwah sangat terbantu dalam
menyampaikan pesan-pesan syiar Islam.
Media sosial adalah medium perataraan dalam kalangan masyarakat kini.
Berbagai informasi dan maklumat dapat diberikan secara menyeluruh dan
terperinci. Media sosial juga dalam hal perkembangannya pun sangat pesat.
Hampir setiap orang memiliki akun media sosial. Hal ini dikarenakan karena
media sosial dapat diakses kapanpun dan dimanapun tanpa harus banyak
mengeluarkan banyak biaya.
Para da’i menggunakan media sosial sebagai media penyebaran dakwah
dengan cara aktif berbagi tulisan, video, karya-karya mereka. Para da’i telah
menyuguhkan pesan-pesan moral yang dapat diterima oleh objek dakwah.
Dakwah merupakan upaya memengaruhi orang lain dengan cara
persuasif, tidak boleh memaksa, menyebarkan isu-isu yang bersifat provokatif
dan celaan yang menimbulkan permusuhan. Maka dari itu dakwah harus
dilakukan dengan serius dan benar melalui aturan-aturan yang benar dan bijak,
sehingga diterima dengan komitmen yang sama terhadap kebenaran islam.

B. Saran
Penyusun menyadari bahwa penyusun makalah ini banyak
kekurangannya, maka dari itu penyusun makalah ini sangat mengharapkan kritik
,saran, dan masukan dari pembaca dan dosen pengampu mata kuliah agar
makalah ini jadi lebih baik . Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua
pembaca.

23 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Andi Abdul Muis. 2001. Komunikasi Islami. Bandung: Remaja Rosdakarya.


Abdul Baqi, DKK. 2005. Mutiara Hadits Shahih Bukhari Muslim. (Surabaya: bina
ilmu ).
Siti Muriah. 2000. Metodologi Dakwah. Yogyakarta: Mitra Pustaka.
Aep Kusnawan, DKK. 2009. Dimensi Ilmu Dakwah. (Bandung: Widya Padjadjaran )
Enjang AS. 2009. Dimensi Ilmu Dakwah. (Bandung: widya Padjadjaran).
M. Aminuddin Sanwar. 1985. Pengantar Studi Ilmu Dakwah, Semarang: Fakultas
Dakwah IAIN Walisongo.
Tajiri, Hajir. 2014. Kajiandakwahmultiperspetif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/komunikasi/article/download/2912/2083

24 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai