MILLENIAL
(ANALISIS PESAN DAKWAH PADA KOMIK DI INSTAGRAM
@IQOMIC FOUNDER SANDY PRIYA UTOMO)
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun oleh :
YOGI IKHSAN NUR ILMI
NIM. 1811510075
FAKULTAS DAKWAH
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2022 M – 1443 H
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT Remaja Rosadakarya), 2013, hal.
109.
tabligh akbar, bahkan obrolan-obrolan dalam konteks membangun pemahaman
yang mendalam seputar ajaran agama Islam.
2
Ali Mahfudz, Hidayat Al-Mursyidin, (Cairo; Dar Al-Kutub Al-Arabiyah), 1952 h 1.
3
Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, .... h. 17
4
Dailanur, M. Nur, Metode Dakwah Rasulullah SAW kepada Golongan Non Muslim di
Madinah, (Jurnal wardah, vol. 28, No.1) 2017, Hal. 88.
khususnya seni wayang.5 Melihat masyarakat pada saat itu yang masih kental
dengan hindu, budha dan kepercayaan lama, maka dari itu, Wali Songo
menyebarkan agama dengan memperpadukan antara seni dan budaya.
Melihat dari dakwah yang disampaikan oleh Raasulullah SAW dan juga
Wali Songo, metode dakwah yang dilakukan keduanya tidak jauh dengan
memanfaatkan sebuah media. Media sangatlah penting karena menjadi salah satu
unsur yang menunjang proses berlangsungnya aktivitas dakwah.
5
Purwadi, Dakwah Sunan Kalijaga, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007) h. 122.
6
Aminudin, Konsep Dasar Dakwah, Al-Munzir Vol. 9, No. 1, Mei 2016 (Fakultas
Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kendari), hal. 36
dengan berkembangnya teknologi saat ini, pesan-pesan dakwah dapat
disampaikan melalui beberapa media di antaranya adalah media sosial.
Perlu kita ketahui bahwa terdapat banyak cara yang dilakukan melalui
sebuah media sosial, salah satunya menyampaikan pesan dakwah dengan baik.
Hadirnya aplikasi media sosial seperti, facebook, twitter,Instagram, yang saat ini
telah banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai media berdakwah dan
menerima pesan-pesan dakwah, termasuk media Instagram.
Hal ini menunjukan bahwa media sosial Instagram menjadi media sosial
yang banyak digunakan untuk kepentingan masyarakat salah satunya berdakwah.
Sebagai contoh para da’i yang memliki akun Instagram dan mempunyai beribu-
ribu follower, seperti Ustadz Abdul Somad, Babeh Haikal, Felixsiauw, Hanan
Attaki dan lain sebagainya. Berinovasi dalam melakukan kegiatan berdakwah
merupakan salah satu hal yang paling penting dalam menjawab perubahan
zaman. Perlu kita ketahui bahwa di zaman modern saat ini terkadang orang-orang
jenuh dengan penyampaian dakwah yang dilakukan secara tatap muka ataupun
hanya mendengarkan kajian-kajian yang monoton sehingga muncul salah satu
inovasi yang menurut penulis mempunyai peluang yang cukup efektif dalam
menyampaikan pesan dakwah kepada mad’u yaitu melalui media bergambar atau
komik.
Iqomic adalah salah satu akun yang cukup banyak memiliki pengikut atau
followers dan postingan yang dipublish. Lebih dari 482 ribu akun yang
mengkutinya juga 24 ribu postingan yang diunggahnya. Terus terang hal ini
menunjukan bahwa Iqomic sudah cukup menarik banyak pengguna Instagram
dibandingkan dengan akun Instagram yang lain yang memiliki followers dibawah
akun instagram Iqomic.
Gambar 1.1
Sumber : Akun Isntagram @Iqomic.
8
Siti Ulya Faza Adilah, Aang Ridwan, Dindin Solahudin, Komik Sebagai Media Dakwah,
(Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam: Vol. 4, No. 4) 2019, hal. 365-366.
9
https://www.gomuslim.co.id/read/komunitas/2018/11/25/9674/-p-komunitas-iqomic-
dakwah-kreatif-lewat-karya-komik-islam-p-.html, diakses pada 19 Maret 2022, pukul 14.02 WIB.
Maka dari itu, penulis sangat tertarik untuk mengangkat skripsi ini yang
berjudul Komik Sebagai Media Dakwah Millenial (Analisi isi pesan dakwah
dalam komik yang terkandung dalam akun instagram Iqomic).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Akademis
2. Secara Praktisi
Penulis mengharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan dan
menambah wawasan bagi para teoris, praktis, dan pemikir dakwah agar suatu
saat dapat menulis komik yang lebih kreatif dalam meniingkatkan pesan-pesan
yang disampaikan sehingga dapat menarik para khalayak untuk membaca.
F. Kerangka Teori
1. Instagram
11
Rully Shoumi Marfu’ah, NIM: 211015034, Pesan Moral dalam Komik Online
(Analisis Semiotika Terhadap Line Webtoon “Sarimin” Episode 1-26 Karya Nagaterbang, Institut
Agama Islam Negeri Ponorogo,Ushuluddin Adab dan Dakwah, Komunikasi Penyiaran Islam,
2019.
12
Witanti Prihatiningsih, Motif Penggunaan Media Sosial Instagram di Kalangan
Remaja, (Jurnal Communication VIII, No. 1), April 2017, hal. 52.
Instagram juga menjadi wadah untuk membentuk citra diri, dimana
semakin banyak angka followers atau pengikut dan like (menyukai) di
beberapa pemilik akun akan semakin terlihat bahwa si pengguna memiliki
citra diri yang tinggi, juga dapat menjadi figur remaja-remaja masa kini.13
2. Komik
13
Dinda Marta Almas Zakirah, Mahasiswa dan Instagram, (Jurnal S1 Sosiologi FISIP
Universitas Airlangga) 2018, hal. 6.
14
Zakiyah Romadlany, Farhan, Pengguna Instagram Sebagai Trend Media Dakwah
Masa Kini, Jurnal El-Furqania Vol. 5 No. 1, (Febuari, 2019), Universitas Nurul Jadid Paiton
Probolinggo, h. 107.
15
Wulandari Pratiwi dan Riza Kurniawan, Penerapan Media Komik sebagai Media
Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 3 Ponorogo, (Jurnal UNESA 2014), h. 4.
masa abad ke-9, karikatur dikembangkan dengan memasukan balon-balon
ujaran yang melahirkan bentuk buku komik modern.16
Menurut F. Lacassin, komik adalah sarana pengungkapan yang
benar-benar orisinal, karena menggabungkan gambar dengan teks. Komik
berbeda dengan karya lain yang mirip, yaitu cerita gambar dengan sinema
(meskipun dengan sinema terdapat analogi yang dalam sehingga saling
pengaruh pun sering terjadi).17
Komik didefenisikan sebagai suatu bentuk kartun yang
mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang
erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan
hiburan kepada para pembaca.
McCloud menjelaskan bahwa gambar-gambar yang berurutan
merupakan sarana komunikasi yang unggul. Ia dapat dipergunakan untuk
menyampaikan pesan-pesan ilmiah yang bukan merupakan cerita, namun
ditampilkan mirip cerita.18
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa komik merupakan sarana
komunikasi yang baik dalam penyampaian karakter kartun beserta alur
cerita yang menarik minat masyarakat untuk dibaca juga sebagai media
penyampaian pesan yang cukup efektif.
b. Unsur-unsur Komik
16
Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makan, (Yogyakarta: Jalasutra), 2011 hal. 180
17
Marcel Bonnneff, Komik Indonesia, (Jakarta: keperpustakaan populer gramedia), 2008
hal. 4
18
Burhan Nurgiyantoro, Sastra Anak, (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press,
2013), h.411
meliputi panel perhalaman, balon bacaan atau balon kata memiliki jenis
yang berbeda atau disesuaikan.19
3. Milenial
Media sosial saat ini telah menjadi ruang yang sudah sangat
familiar digunakan sebagian masyarakat Indonesia, khususnya dikalangan
generasi millenial. Anak muda yang kita kenal dengan istilah anak
milenial yang akrab dengan sesuatu yang serba digital. Generasi milenial
adalah teminologi generasi yang saat ini banyak diperbincangkan oleh
banyak kalangan di seluruh dunia. Milenial atau juga dikenal sebagai Gen
Y adalah kelompok demografis setelah Generasi X.
19
Annisa Aura Lelyani, Kajian Unsur-unsur Komik dan Sains dalam Buku Komik
Edukasi Diri di Indonesia Sebagai Alternatif Bahan Ajar, (Pensa E-Jurnal: Pendidikan Sains, Vol.
9 No. 2), Juli 2021, hal.6.
20
Yanuar Surya Putra, Teori Perbedaan Generasi, (Among Makarti Vol.9 No.18),
Desember 2016 h. 124.
21
Sirajul Fuad, Nursyirwan Effendi, Elva Roanig Roem, Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan
Sosial, (Jurnal Satwika, Vol. 5, No. 1), April 2021 h. 70
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Obyek Penelitian
3. Subyek Penelitian
4. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data utama atau data pokok yang diperoleh
langsung dari subyek penelitian, adapun data primer yang digunakan
dalam penelitian ini adalah berupa potonga-potongan gambar dalam komik
di postingan instagram Iqomic.
b. Data Skunder
a. Dokumentasi
6. Analisis Data
a. Analisis Semiotika
22
Bambang Mudjiyanto, Emilsyah Nur, “Semiotika Dalam Metode Penelitian Komunikasi”,
(Jurnal Penelitian Komunikasi, Informatika dan Media Masa), 9 April 2013, hal. 75.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis semiotika
model Roland Barthes. Digunakan untuk menganalisis pesan dakwah
dalam komik pada instagram iqomic. Metode analisi semiotika adalah
metode yang mempelajari kehidupan melalui tanda-tanda dalam
masyarakat atau pada suatu gambar.23
23
Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makan, (Yogyakarta: Jalasutra), 2011 hal.
24
Bambang Mudjiyanto, Emilsyah Nur, “Semiotika Dalam Metode, ... 9 April 2013, h. 74.
25
Al Fiatur Rohmaniah, “Kajian Semiotika Rolan Barthes”, (Al-Ittishol, Jurnal komunikasi dan
penyaiaran islam Vol. 2 No. 2), Juli 2021, hal. 130.
Barthes tak sebatas memahami proses penandaan, dia juga melihat
aspek lain dari penandaan, yaitu mitos yang menandai suatu masyarakat.
Prespektif Barthes tentang mitos ini menjadi salah satu ciri khas
semiologinya yang membuka ranah baru semiologi, yakni penggalian
masyarakat. Dalam bentuk praktisnya, Barthes mencoba membongkar
mitos-mitos modern masyarakat melalui berbagai kajian kebudayaan.
Analisis semiotika dapat diterapkan untuk hampir semua teks media tv,
radio, surat kabar, majalah, film, dan foto.26
Table 1
1. Signifier 2. Signified
(Penanda) (Petanda)
3. Denotative Sign
(Tanda Denotative)
4. Connotative Signifier 5. Connotative Signified
(Penanda Konotasi) (Petanda Konotasi)
6. Connotative Sign (Tanda Konotasi)
Dalam penelitian ini objek atau tanda yang akan diamati adalah
sebuah komik yang diunggah oleh akun Iqomic melalui sosial media
Instagram dengan upaya penyebaran dakwah di era digital. peneliti akan
menganalisis objek dengan menggunakan pendekatan semiotik Roland
Barthes.
26
Ibid.
H. Sistematika Pembahasan
BAB I : Pendahuluan
I. Daftar Pustaka
Bonnneff Marcel. 2008. “Komik Indonesia”. Jakarta: keperpustakaan
populer gramedia.
Adilah Siti Ulya Faza, Aang Ridwan, Dindin Solahudin, “Komik Sebagai
Media Dakwah”, Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam: Vol. 4, No. 4, (2019),
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung, h. 365-366.
https://www.suara.com/tekno/2022/02/23/191809/jumlah-pengguna-media-sosial-
indonesia-capai-1914-juta-per-2022, diakses pada 19 Maret 2022, pukul 10.37
WIB.
https://www.gomuslim.co.id/read/komunitas/2018/11/25/9674/-p-komunitas-
iqomic-dakwah-kreatif-lewat-karya-komik-islam-p-.html, diakses pada 19 Maret
2022, pukul 14.02 WIB.