Perempuan (S7P)
SKRIPSI
Disusun Oleh:
NIM : 19661017
2023
1
DAFTAR ISI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
selama ini ada di dalam bentuk fisik seperti berita, buku dan lainnya, di era
pola dan cara interaksi dan komunikasi manusia. Internet secara positif
adanya pertukaran pesan, gagasan, nilai dan tanda dalam sebuah sistem informasi
demokratis dan terbuka. Artinya, sebagai sebuah sarana, internet bisa diakses oleh
siapapun dan dapat pula digunakan untuk kepentingan apapun. Tentunya, sebagai
1
Muhammad Sholeh, Izza Wildan Ridhoni, dan Untung Joko Basuki, "PENGEMBANGAN
APLIKASI ALQURAN ONLINE DENGAN MEMANFAATKAN REST API", Jurnal Device Vol. 12 No. 2
(2022), hlm. 52.
2
akses ekonomi, akses edukasi, akses politik, akses informasi, akses rekreasi,
Pada zaman sekarang, yang menjadi tolak ukur era modern dan gIobalisasi
pesat bagi dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, apabila ada suatu bangsa
bangsa atau negara itu dapat dikatakan negara yang tidak maju dan terbelakang
dunia komunikasi dan informasi telah membawa kita ke dunia global dan
mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru Islam sangat mendukung
menciptakan sebuah ruang sosial baru berbasis virtual, dengan itu manusia
mudah menyesuaikan diri untuk hidup dalam dua dunia, yaitu dunia nyata dan
penemuan media sosial, tidak serta merta menggantikan atau menghilangkan pola
2
Ridwan Rustandi, "Cyberdakwah: Internet sebagai Media baru dalam Sistem Komunikasi
Dakwah Islam", NALAR: Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam, Vol. 3 No. 2 (2019), hlm. 88.
3
Muya Syaroh Iwanda Lubis, "Teknologi informasi dan komunikasi dalam perspektif
islam", Publik Reform Vol. 8 No. 1 (2021), hlm. 87.
3
melainkan justru melengkapi pola interaksi yang sudah ada (Collins & Wellman,
Media sosial juga dimanfaatkan dalam dunia bisnis, politik, hiburan dan lain-lain
luar biasa. Internet dan media sosial bisa dikatakan sebagai tonggak dari
memberikan dampak terbesar pula bagi manusia. Situasi kekinian bisa dikatakan
satu fenomena penting proses globalisasi telah melahirkan generasi gadget, istilah
millennial saat ini adalah mereka yang yang berusia 17-36 tahun, mereka yang
kini berperan sebagai mahasiswa, early jobber, dan orang tua muda. Millennial
lahir antara tahun 1981-2000 (Ali dan Lilik Purwandi, 2017: 8).5
millennial, banyak tindak tanduk yang tidak sesuai dengan jalur islam.
4
Collins dan Wellman dalam Hafidz Muftisany, Dakwah di Media Sosial, (Perpustakaan RI
Nasional: CV. Intera: 2021), hlm. 1.
5
Ali dan Lilik Purwandi dalam Muslimin Ritonga, "Penerapan Metode Dakwah Mau’idzah
Hasanah di Era Hoax Millenial (Pemuda Warga Puri Domas Sleman Yogyakarta)", Jurnal Al-Munzir, Vol.
12 No. 1 (2019), hlm. 52.
4
dalam memilih idola dan lain sebagainya.6 Di era millenial ini tren pemuda hijrah
makin berkembang, disaat semakin kuat pengaruh budaya luar yang masuk ke
Indonesia, semakin gencar pula para da’i untuk mendakwahkan hijrah kepada
kaum muda.
yang sebelumnya tidak berjilbab memutuskan mengenakan jilbab lebar atau yang
penampilan dengan jenggot dan celana di atas mata kaki sebagai penanda.
dengan hal baru yang dimilikinya dan ingin menggali lebih banyak informasi
memunculkan bentuk baru dari komunitas yang sebelumnya hanya terbentuk dari
melakukan interaksi antar individu sehingga hubungan antar manusia dapat terjalin
6
Izmatul Ummah, Elis Mila Rosa, dan Rizal Samsul Mutaqin, "Interpretasi Hadis dan
Strategi Dakwah (Studi Kasus Komunitas Pemuda Hijrah Yuk Ngaji)", ULIL ALBAB: Jurnal Ilmiah
Multidisiplin Vol. 1 No. 11 (2022), hlm. 4135.
7
Abraham Zakky Zulhazmi dan Erma Priyanti, "Eksistensi komunitas hijrah dan dakwah
masa kini: Studi komunitas jaga sesama Solo", Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 40 No. 2 (Institut Agama Islam
Negeri Surakarta, 2020), hlm.169.
8
Irma Yuliana, dkk., "Analisis jejaring media sosial untuk pemetaan pada komunitas online",
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATi), (Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, 2015), hlm.
14.
9
Nadya Zsalsabilla Rahmania dan I. N. Pamungkas, "Komunikasi interpersonal komunitas
online www. rumahtaaruf. com", Jurnal Manajemen Komunikasi, Vol. 3 No. 1 (Bandung: Universitas
5
lembaga, organisasi dan komunitas Islam yang bergerak di bidang dakwah, salah
satunya bukti yaitu adanya komunitas Islam. Komunitas Islam adalah sebuah
kelompok sosial dari beberapa individu Muslim dari berbagai latar belakang yang
berbeda, umumnya memiliki ketertarikan dan tujuan yang sama untuk menyiarkan
Islam.
keseimbangan antara potensi mental spiritual dan juga potensi intelektual dalam
aktivitas dakwah dimulai dari proses perencanaan pesan dakwah, pengiriman oleh
antisipasi kendala dakwah, penerimaan pesan dakwah oleh madh’u sampai dengan
Penggunaan media internet dan representasi da’i dari kalangan anak muda
dapat dipandang sebagai salah satu faktor pendorong masifnya gerakan dakwah
ruang komunikasi virtual internet baik dalam bentuk website, media sosial
S7P didominasi oleh beberapa kalangan yang berada pada rentang usia
17-50 tahun dengan jumlah sekitar 150 peserta perseasonnya dan alumni
kelasnya. Aktivisme dakwah ini tidak hanya memanfaatkan kajian rutin dan
diskusi, tetapi juga memanfaatkan medium dakwah digital melalui media sosial,
11
Ridwan Rustandi dalam Rustandi dan Hanifah, "Dakwah Komunitas di Pedesaan dalam
Perspektif Psikologi Komunikasi", Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi
Islam Vol. 8 No. 3 (Bandung: UIN Sunan Gunung Djati, 2020), hlm. 303-304.
7
mulai pukul 19.45 WIB sampai dengan pukul 22.00 WIB melalui Zoom atau
siaran langsung di channel Youtube S7P. Selain itu, S7P juga menyebarkan
sukses tidaknya suatu program dakwah dinilai dari metode dakwahnya.12 Salah
satu metode yang digunakan dalam komunitas S7P adalah metode diskusi.
pendapat.13 Metode ini dimaksudkan untuk mendorong mitra dakwah berpikir dan
َ ك بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّتِ ْي ِه َي اَحْ َس ۗنُ اِ َّن َربَّكَ هُ َو اَ ْعلَ ُم بِ َم ْن
ض َّل َ ِّع اِ ٰلى َسبِ ْي ِل َرب
ُ اُ ْد
َع َْن َسبِ ْيلِ ٖه َوه َُو اَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِد ْين
12
Dzikron Abdullah, Filosof Dakwah, (Semarang: Fakultas Dakwah IAIN Walisongo, 1993),
hlm. 1.
13
Sheh Sulhawi Rubba, Metodologi Islamisasi Ala Indonesiawi
Http://eprints.sunanampel.ac.id/590/1/metodologi__islamisasi_ala_indonesiawi.pdf., diakses pada 12 Juli
2022, pukul 19:00.
8
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk." QS.
An-Nahl[16]: 125 14
Berdasarkan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat An Nahl ayat 125,
dengan satu cara atau satu metode, namun berbagai cara dapat dilakukan sesuai
menyampaikan dakwah, yaitu: dakwah bïl ḥikmah, bil mauidzah hasanah dan bil
dakwah bil lisan (dakwah melalui lisan/perkataan), dakwah bil qalam (dakwah
Dalam kaitan ini, menurut hemat penulis, ustadzah dan peserta komunitas
dakwah S7P juga telah menerapkan metode diskusi sesuai dengan kaidah yang
dari penerapan diskusi adalah hadirnya kedamaian dan keserasian tanpa konflik
pemahaman ilmu agama. Para peserta yang mengikuti kelas dakwah ini tentunya
14
Departemen Agama RI, Robbani (Al-Quran Per Kata Tajwid Warna), (Jakarta Timur: PT.
Surya Prima Sinergi, 2012), hlm. 282.
15
Departemen Agama RI, Al-quran dan Terjemah, (Bandung: JART, 2005), hlm. 282.
16
Mohammad Ali Aziz dalam Bobby Rachman Santoso, "Revitalisasi Metode Dakwah
Anakronistis Dai Generasi Milenial", Tasâmuh Vol. 17 No. 1, (Institut Agama Islam Negeri Tulungagung:
2019): 133-154. hlm 135.
9
memiliki tujuan yang sama yaitu menambah, mengkaji, dan mengaplikasikan ilmu
yang didapat. Mereka memiliki dasar pijak yang sama, yaitu: sama-sama seorang
sebagai metode dakwah adalah bertukar pikiran tentang suatu masalah keagamaan
sebagai pesan dakwah antar beberapa orang dalam tempat tertentu. Dalam diskusi,
pasti ada dialog yang tidak hanya sekedar bertanya, tetapi juga memberikan
sanggahan atau usulan. Dari penjelasan tentang latar belakang masalah diatas,
maka peneliti tertarik mengangkat penelitian ini dan akan menfokuskan kajiannya
B. Rumusan Masalah
1. Media apa saja yang digunakan untuk kegiatan dakwah komunitas S7P?
dakwah S7P?
C. Batasan Masalah
10
peneliti membatasi masalah dengan ruang lingkup yang sempit. Adapun batasan
diskusi yang dilakukan oleh ustadzah di komunitas dakwah S7P, hanya melihat
media apa saja yang digunakan untuk kegiatan dakwah komunitas S7P dan
penelitian ini hanya melihat manfaat metode diskusi dalam kegiatan dakwah
D. Tujuan Penelitian
mengungkapkan arah dan tujuan umum dari apa yang akan dicapai atau
masalah.
2. Untuk mengetahui media apa saja yang digunakan untuk kegiatan dakwah
komunitas S7P
E. Manfaat Penelitian
11
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi salah satu wadah
untuk menyebarkan agama Islam secara online dan menjadi acuan dalam
2. Manfaat Praktis
khalayak muslim bahwa ilmu agama bisa dicari dan didapatkan kapanpun
Sekolah 7 Perempuan.
F. Kajian Literatur
Penelitian masa lalu di atur dalam tinjauan sebagai jenis pemeriksaan dari
Negeri Sunan Gunung Djati Bandung tahun 2019 dengan judul "Metode
12
Nahdatul Ulama".17
Dalam hal ini yang menjadi persamaan dengan penelitian yang akan
kualitatif deskriptif.
berkomunikasi yang sesuai dengan kaidah atau ketetapan yang ada adalah
dan merasa lebih diperhatikan, memilih diksi yang sesuai dengan konteks
dengan penelitian yang akan datang adalah pada bagian jenis metode,
lebih aktif berdiskusi dan lebih banyak belajar tentang materi yang akan
daring ini, agar semua mahasiswa dapat ikut serta berdiskusi melaui
aplikasi zoom dari awal hingga akhir. Dalam hal ini yang menjadi
penelitian ini dengan penelitian yang akan datang adalah pada bagian jenis
19
Dedi Setiawan, dkk., "Pengaruh Metode Diskusi Menggunakan Aplikasi Zoom Terhadap Hasil
Belajar Mahasiswa", Jurnal Edumaspul, Vol. 6 No. 1, (Padang: Universitas Negeri Padang, 2022).
14
G. Penjelasan Judul
1. Metode Diskusi
a) Metode
b) Diskusi
tentang suatu topik atau masalah, atau untuk mencari jawaban dari
a) Ustadzah
20
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), https://kbbi.web.id/metode, di akses pada hari Selasa
03 April 2023, pukul 16:40.
21
Girls Trap, Martin dalam Shendy Maftalia Fifadhilni, "Teknik Kombinasi: Metode Ceramah,
Diskusi dan Tanya Jawab", Jurnal, (Universitas Riau: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, 2022), hlm. 4.
15
yang besar dan strategis, karena guru menjadi barisan terdepan dalam
keteladanan.
b) Peserta
bagian.23 Dalam hal ini, yang dimaksud peserta adalah mereka yang
ikut serta dan bergabung dalam komunitas dakwah S7P, ikut serta
3. Dakwah
didatangkan sesuatu itu. Jika dikatakan, "Daa Ila asy-syai," maka berarti
22
Zuhairini dalam Muslim, Mulyanto, dkk., "Peran Ustadzah dalam Proses Bimbingan
Menghafal Al-Qur'an pada Anak Usia Dini di Griya Qur'an Al-Madani Kota Palembang", Jurnal Ilmu
Pengetahuan Sosial, (Palembang: Universitas Sriwijaya, 2020), hlm. 250.
23
https://jagokata.com/arti-kata/peserta.html, diakses pada 10 November 2022, pukul 08:42.
16
gital," "Daa Ila ash-shalah," "Daa Ila ad-din," Daa lla al-madzhab,"
jiwa sesuai dengan taraf pengetahuan yang mereka fahami. Kepada Ahl
dengan cara yang terbaik, yaitu dengan logika dan retorika yang halus,
4. Komunitas Dakwah
lisan, maupun tulisan, atau dapat terjadi secara individual maupun massal,
baik secara personal "face to face" maupun secara modern yang dilakukan
para ustadz, kiai, mubaligh lewat media elektronik dan media cetak.
Perubahan keyakinan, sikap dan perilaku itu terjadi setelah ada proses
tujuan yang sama yaitu untuk menyebarkan agama Islam sesuai dengan al-
26
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Komunitas, di akses pada 9 November 2022, pukul 20:40.
27
AB Syamsuddin, Pengantar Sosiologi Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2016), hlm. 37-38.
18
para da'i dalam menyebarkan ajaran syiar islam dengan efisiensi dan
materi disampaikan oleh para ustadzah melalui kelas zoom dan youtube
yang telah terjadwal dan kelas dilakukan dalam kurun waktu 2 bulan.
dominan. Untuk itu dakwah haruslah dikemas dengan cara dan metode
yang tepat dan pas. Dakwah harus tampil secara aktual, faktual, dan
H. Metode Penelitian
28
Teddy Khumaedi dan Siti Fatimah, "Urgensi Dakwah Melalui Media Sosial", Al-Mubin;
Islamic Scientific Journal Vol. 2 No. 2 (Bogor: Institut Ummul Quro Al-Islami, 2019), hlm. 111.
29
Akhmad Sukardi, "Metode dakwah dalam mengatasi problematika remaja", Al-
Munzir Vol. 9 No.1 (IAIN Kendari, 2018), hlm. 23.
19
Metode dapat dipahami sebagai cara yang dipilih peneliti dalam proses
analisis, metode sintesis, metode pengujian atas data, dan lainnya. Satu hal yang
harus diperhatikan adalah bahwa metode tidak boleh dijadikan dasar untuk
dahulu sebelum merumuskan masalah dan tujuan penelitian. Kesalahan ini sering
dipicu oleh rumor atas masing-masing metode, seperti kuantitatif itu sulit dan
1. Jenis Penelitian
30
Asfi Manzilati, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma, Metode dan Aplikasi, (Malang:
Universitas Brawijaya Press, 2017), hlm. 8.
31
Muh. Fitrah dan Luthfiyah, Metodologi Penelitian: Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas dan
Studi Kasus, (Sukabumi: CV Jejak, 2017) hlm. 44.
32
Albi Anggito, Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Sukabumi: CV. Jejak, 2018),
hlm. 9.
20
dalam penelitian kualitatif adalah data yang pasti. Data yang pasti adalah
data yang sebenarnya terjadi sebagaimana adanya, bukan data sekadar yang
terlihat, terucap, tetapi data yang mengandung makna di balik yang terlihat
dan terucap tersebut. Misal data orang yang menangis harus dipastikan
bahwa orang tersebut menangis karena sedih atau justru karena bahagia.
2. Subjek Penelitian
33
Eko Sugiarto, Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif Skripsi dan Tesis, (Yogyakarta: Suaka
Media, 2015), hlm. 9.
21
merupakan peserta kelas dakwah dan staff Sekolah 7 Perempuan. Kelas ini
namun diambil dari beberapa pertemuan kelas yang memiliki makna dari
dibutuhkan untuk menjawab masalah dan apa, dimana, atau siapa sumber
penelitian, peneliti dapat menentukan jenis data yang perlu digali, berikut
yang baik, atau memenuhi persyaratan sebagai data yang valid dan dapat
dipercaya.
atau bahan yang disediakan alam (dalam arti luas) yang harus dicari,
dikumpulkan dan dipilih oleh peneliti. Data bisa terdapat pada segala
a) Data Primer
22
Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik
dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil
yang di proleh peneliti ialah hasil wawancara dari ustadzah, staff, dan
b) Data Sekunder
Data sekunder dapat diperoleh dari pihak lain yang bersifat saling
cara meneliti, sesuai atau tidak alat yang digunakan dan apa yang terjadi
(S7P).
b) Wawancara
tujuan yang serius dan ditetapkan lebih dulu yang dirancang untuk
dibutuhkan lebih lama, analisis data juga lebih sulit. Pada teknik ini,
c) Dokumentasi
37
Sarnawi M Dasim, "Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Sains Sekolah
Dasar", Skripsi, (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2012), hlm. 90.
38
https://marhenieka.staff.telkomuniversity.ac.id/files/2016/11/Meeting-8-Interview.pdf, diakses
pada 13 November 2022, pukul 21:04.
24
5. Teknik Sampling
pemilihan subjek yang akan diteliti. Berikut ini diuraikan beberapa istilah
umum yang perlu dipahami di dalam sampling, antara lain: (1) Unit
observasi (unit analisis), yaitu unit dasar yang dijadikan objek observasi
lengkap dan utuh, terdiri dari nilai atau ukuran peubah-peubah yang
bersifat majemuk. (3) Sampel, yaitu himpunan unit observasi (bagian dari
dan diandalkan.40
tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan atau
memiliki ciri khusus yang tidak bisa didekati dengan prosedur statistik.
yang sarat informasi. Memilih sampel, dalam hal ini informan kunci
40
Nina Nurdiani, "Teknik sampling snowball dalam penelitian lapangan." ComTech: Computer,
Mathematics and Engineering Applications Vol. 5 No. 2 (Jakarta: BINUS University, 2014), hlm. 1111.
41
Hasan Bisri, Skripsi: Konsep Diri Mahasiswa Tegal Dalam Berintraksi Sosial Di Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon (Studi Deskriptif Analisis pada Organisasi Primordial Ikatan
Mahasiswa Tegal (IMT) Tahun Angkatan 2018/2019), (Cirebon: IAIN Syekh Nurjati, 2021), hlm. 9.
26
atau situasi sosial lebih tepat dilakukan dengan sengaja atau bertujuan,
masalah yang akan diteliti oleh peneliti sehingga sampel tersebut dapat
6. Analisis Data
bersifat iteratif. Hal ini berarti ada perulangan dan keterkaitan antara
yaitu (a) upaya mencari data adalah proses lapangan dengan berbagai
pencarian makna secara terus menerus sampai tidak ada lagi makna lain
a) Reduksi Data
dipilih peneliti.
b) Penyajian Data
43
Ahmad Rijali, "Analisis Data Kualitatif", Jurnal Alhadharah, Vol. 17 No. 33, (UIN Antasari
Banjarmasin, 2018), hlm. 84.
28
tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih, sehingga
tinjauan ulang catatan lapangan, (3) tinjauan kembali dan tukar pikiran
I. Sistematika Penulisan
penjelasan mengenai rah dari penelitian yang akan dilakukan dan menjabarkan
inti dari perumusan masalah yang menyebabkan peneliti tertarik untuk meneliti
dakwah. Hal tersebut jugalah yang merupakan tujuan yang perlu dijawab dalam
penelitian ini. Pembatasan masalah pun diperlukan agar penelitian ini tidak terlalu
meluas dari hal yang seharusnya tidak dibahas. Manfaat dari penelitian ini turut
dijelaskan agar kedepannya hasil penelitian ini dapat bermanfaat di masa depan
44
Ahmad Rijali, "Analisis Data Kualitatif", Jurnal Alhadharah, Vol. 17 No. 33, (UIN Antasari
Banjarmasin, 2018), hlm. 91-94.
29
secara keseluruhan.
ini. Dalam hal ini, metode yang digunakan merupakan metode kualitatif deskriptif
yaitu metode yang menggunakan data kualitatif serta hasil dari penelitian
dijabarkan secara deskriptif dan teknik yang digunakan yaitu teknik purposive
tertentu.
Bab empat, pada bab ini dideskripsikan hasil dari penelitian dan
pengamatan yang peneliti lakukan selama meneliti metode diskusi antara ustadzah
Bab lima, merupakan bab penutup yang merupakan pemaparan dari hasil
akhir serta kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta saran-saran yang
disampaikan secara jelas dan terperinci sehingga dapat dengan mudah dipahami
oleh pihak-pihak tertentu dan dapat diterapkan dengan mudah untuk mengangkat
hal yang sama dalam penelitian bentuk pendekatan diskusi antara ustadzah dengan