Anda di halaman 1dari 7

MEDIA MASSA SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN ISLAM DALAM

MEMBANGUN MASYARAKAT MADANI DI ERA DIGITALISASI

(MEMBANGUN MASYARAKAT MADANI DI ERA DIGITALISASI)

Fathiya Aulia Khoirunnisa

225150600111027

Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi, Departemen Sistem Informasi, Fakultas


Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Abstrak

Masyarakat madani merupakan masyarakat ideal yang dicita – citakan. Untuk


mewujudkan terciptanya masyarakat madani tidaklah semudah membalikkan telapak
tangan semata. Perlu proses yang panjang. Salah satu cara untuk mewujudkannya
melalui pendidikan Islam. Akan tetapi, dengan adanya kemajuan globalisasi sekarang
menjadikan pendidikan Islam tidak terlalu menarik, terutama dikalangan remaja. Perlu
adanya sesuatu yang biasa dan sering diamati, salah satunya adalah media massa.
Dibutuhkan peranan media massa sebagai sarana menyampaikan pendidikan dalam
membangun masyarakat madani.

Keywords: Masyarakat madani, pendidikan Islam, media massa.

A. Latar Belakang
Perkembangan globalisasi yang sedang berlangsung sekarang ini membawa
dampak tersendiri bagi kehidupan masyarakat, terutama bagi masyarakat Indonesia.
Kemajuan teknologi komunikasi telah membabat habis batas – batas yang
mengisolasi kehidupan manusia. Oleh karena itu, manusia bebas untuk mendapatkan
informasi dari luar jangkauan wilayah dimana ia tinggal. Selain itu, arus perdagangan,
dan berbagai macam bentuk aktivitas kehidupan global lainnya dapat masuk secara
bebas di era yang bisa disebut dengan era digitalisasi.
Masyarakat mau tidak mau dengan terpaksa harus mau menyadari bahwa
pentingnya memperjuangkan hak – hak asasinya serta harus mampi bertanggung
jawab terhadap kehidupan dalam membangun keadaan masyarakat sendiri. Oleh
karena itu, kelangsungan hidup mendatang ini sudah menjadi kelaziman apabila
menjadi tanggung jawab bersama untuk memajukannya. Tentu saja, ini bukanlah
tugas per individu saja. Perlu adanya campur tangan dari masyarakat luas dan
pemerintah.
Masyarakat yang diinginkan tentunya adalah masyarkat yang damai,
sejahtera, terbuka, maju, dan modern atau yang dikenal dengan “Civil Madani”
(masyarakat madani). Gagasan masyarakat madani sesungguhnya baru popular di
Indonesia, sekitar awal tahun 90-an. Sebenarnya awal konsep ini mulai berkembang
di Eropa Barat dengan memiliki akar sejarah awal dalam peradaban masyarakat Barat
di abad XVIII, atau kini berusia sekitar 250 tahun. Ide modern tentang Civil Society
ini oleh Jonh Locke dan generasi berikutnya digunakan untuk menyelesaikan probem
tentang social order yang muncul di akhir abad XVII. Istilah “masyarakat madani”
sebagai penerjamahan dari istilah “Civil Society”, awalnya diperkenalkan oleh Dato
Anwar Ibrahim dalam ceramah Simposium Nasional yang diselenggarakan dalam
rangka pertemuan ilmiah Festival Istiqlal 26 September 1995 di Jakarta. Kemudian
konsep tersebut dipopulerkan ileh Nur Cholis Majdid (Pidati Halah Bihalal 29 Januari
1999).

B. Pengertian Masyarakat Madani


Kata “madani” berasal dari Bahasa Arab yang artinya beradab. Tamaddun
berarti peradaban. Istilah masyarakat madani adalah penerjemahan dari Civil Society.
Muhammad HR. Songge menjelaskan bahwa civil society atau masyarakat
madani adalah suatu bentuk masyarakat yang mandiri, sederajat, setara, demokratis,
berkeadilan, dan menjunjung tinggi nilai – nilai kemanusiaan. hal ini sangat sejalan
denga napa yang telah dijelaskan oleh Nurcholis M. mengenai masyarakat madani
atau berperadaban seperti yang dicontohkan Nabi. Muhammad SAW selama sepuluh
tahun di Madinah. Beliau membangun masyarakat yang adil, terbuka, dan demokratis
berlandaskan taqwa kepada Allah SWT dan berlandaskan ajaran – Nya. Inilah hablum
minallah, tali hubungan dengan Allah.
Secara umum, dapat diapahami bahwa masyarakat madani ialah masyarakat
yang dapat menghargai kemanusiaan, menjunjung tinggi rasa humanism, berbudi
pekerti baik, toleransi.
Berbicara mengenai masyarakat madani di era digitalisasi ini merupakan satu
kebutuhan yang tidak bisa ditawar lagi untuk segara direalisasikan. Situasi seperti ini
disebabkan masyarakat modern yang hampa agama akan gelisah, cemas, dan serba
bingung. Oleh karena itu, masyarakat madani merupakan solusi damai dalam
perbedaan. Dengan demikian, tujuan utama Pendidikan adalah terwujudnya
masyarakat madani. Dengan kata lain tegaknnya nilai – nilai hubungan sosial yang
luhur, seperti toleransi, dan pluralisme.

C. Peranan dan Manfaat Media Massa


Era digitalisasi yang semuanya serba digital dan modern ini tidak dapat
terlepas dari media massa modern. Media massa modern ini menunjukkan system
dimana pesan – pesan diproduks, dipilih, disiarkan, doterima, dan ditanggapi oleh
masyarakat. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan, dan sikap kepada
komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak dan menggunakan media.
Media massa mempunyai karakteristik massal yang termasuk di dalamnya adalah
pers (media cetak), radio, televisi, dan film. Keempat jenis tersebut sangat
berpengaruh dalam membentuk masyarakat madani dan pembangunan.
Peran media massa dalam pembangunan menuju masyarakat madani menurut
Gunadi (1998:88):
1. Menjaga kepentingan umum
Informasi yang disampaikan media massa membuat masyarakat sadar
akan kepentingan mereka.
2. Membentuk opini
Kesadaran ini menggugah pemikiran dan pembahasan serta dialog yang
akhirnya membawa kepada satu kesamaan pendapat.
3. Mendidik
Semakin banyak pembangunan akan mendorong masyarakat untuk
semakin giat mencari pengetahuan baru.

Manfaat dari peranan media massa dalam pembangunan menuju masyarakat


yang madani, yaitu sebagai berikut :

1. Memperluas pandangan
Masyarakat bisa mellihat ke sekelilingnya dengan lebih luas, melewati
batas – batas ynag menghalangi pendangan. Perkembangan media massa
dengan kecanggihan teknologi komunikasi yang dipergunakan,
membuat ruang, waktu, dan jarak menjadi singkat. Dunia tanpa batas
yang hadir melalui media massa berdampak kepada perubahan cara
pandang masyarakat, bisa kea rah yang lebih baik tetapi juga bisa kea rah
yang buruk.
2. Meningkatkan pengharapan
Harapan yang akan berhasil ditingkatkan oleh media massa, bukan hanya
berupa harapan masing – masing individu tetapi juga aspirasi nasional
secara keseluruhan.
3. Menggairahkan iklim pembangunan
Pengaharapan yang berhasil ditimbulkan akan memudahkan masyarakat
untuk diajak berpartisipasi dalam mengisi dan meningkatkan
pembangunan.

D. Membangun Masyarakat Madani Melalui Media Massa Berbalut Pendidikan


Islam
Realitanya, untuk membangun sebuah masyarakat di era digital ini tidak
semudah membalikan telapak tangan. Diperlukan sebuah proses yang panjang untuk
membangun masyarakat madani, salah satunya melalui proses pendidikan, karena
substansinya adalah terciptanya kehidupan masyarakat yang penuh dengan
kecerdasan, kreatifitas, keadaban, kejujuran, keadilan, keterbukaan dan penuh nilai –
nilai yang bersumber religuisitas. Membangun masyarakat madani berarti
membangun sikap dan perilaku masyarakat, agar tercipta keseimbangan hidup
jasmani dan rohani dalam hidup masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sederhananya, pendidikan Islam diartikan sebagai bentuk usaha sadar yang
dilakukan secara sistematik untuk membentuk masyarakat didik sesuai dengan
tuntutan Islam. Hakekatnya, pendidikan Islam adalah proses penanaman dan
pewarisan nilai – nilai budaya Islam untuk memperdayakan dan atau
mengembangkan potensi, sekaligus proses produksi nilai – nilai budaya Islam baru
sebagai hasil interaksi potensi dengan lingkungan zaman yang terus maju ke depan
dan berkembang dalam setiap bagian kehidupan.
Pada era digitalisasi, kita bisa menggunakan media massa sebagai salah satu
sarana pedidikan Islam untuk membangun masyarakat yang berakal dan berakhlak,
seperti apa yang diinginkan dari terciptanya sebuah masyarakat madani yang
diharapkan bisa membangun peradaban dunia menjadi lebih baik.
Dalam praktiknya, kita bsia menggunakan sosial media untuk membagikan
sebuah pelajaran pendidikan Islam dalam bentuk yang lebih kekinian sesuai dengan
perkembangan zaman. Pelajaran tersebut dapat dibentuk sedemikian menarik dan
sejelas mungkin agar bisa diterima oleh masyarakat, khususmya masyarakat yang
beragama Islam, yang sekiranya masih awam tentang Islam secara mendalam.
Secara teoritis, pendidikan Islam memiliki peranan yang sangat besar untuk
membangun sebuah lingkungan dengan masyarakat yang madani didalamnya. Hal ini
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Dari segi tujuan, kesimpulan dari pendapat para ahli, salah satunya
pendapat dari Ibnu Sina adalah mewujudkan manusia yang berakhlak
mulia, di samping mencerdaskan akal pikiran dan ketrampilannya.
Dengan demikian, akan lahir manusia – manusia yang pandai, terampil
dengan akhlak mulia.
2. Dari sifatnya, pendidikan Islam tidak memisahkan antara pengajaran dan
pendidikan. Pengajaran biasanya diartikan sebagai kegiatan mengisi otak
anak dengan ilmu pengetahuan sedangkan pendidikan adalah membina
tingkah laku, kepribadian atau sikap. Dua hal ini tidak dapat dipisahkan
untuk membentuk seseorang.
3. Dari segi pendidik/guru, pendidikan Islam menghendaki agar seorang
guru di samping memiliki pengetahuan yang mendalam dan luas tentang
ilmu yang akan diajarkannya, juga harus mampu untuk menyampaiknya
secara efektif dan efesien, dan memiliki akhlak yang mulia. Ini sangat
perlu diimplemntasikan dalam kehidupan nyata seorang guru karena guru
merupakan contoh untuk muridnya.
4. Dari segi pengajarannya, pendidikan Islam bisa diberikan dengan cara-
cara pengajaran yang bijaksana, manusiawi (humanis) dan sesuai dengan
perkembangan zaman.
5. Dari segi sasarannya, pendidikan Islam ditujukan untuk semua manusia,
tanpa membeda-bedakan jenis kelaminnya. Dengan demikian, semua
umat manusia akan memperoleh kesempatan untuk mendapatkan ilmu
yang sama antara individu dengan yang lainnya.
6. Dari segi lingkungannya, pendidikan Islam menggunakan seluruh
lingkungan pendidikan, mulai dari lingkungan rumah tetangga (keluarga),
masyarakat sampai dengan sekolah maupun perguruan tinggi.

E. Penutup
Berdasar dari uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa peranan media massa
sebagai sarana pendidikan Islam dalam membangun masyaraka madani di era
digitalisasi adalah :
1. Menjaga kepentingan umum
Informasi yang disampaikan media massa membuat masyarakat sadar
akan kepentingan mereka. Terutama dalam mendidik jiwa agar selain
pandai namun juga berakhlak mulia.
2. Membentuk opini
Kesadaran ini menggugah pemikiran dan pembahasan serta dialog yang
akhirnya membawa kepada satu kesamaan pendapat.
3. Mendidik
Semakin banyak pembangunan akan mendorong masyarakat untuk
semakin giat mencari pengetahuan baru.

DAFTAR PUSTAKA

Azra, A. (2002). Pendidikan Tinggi Agama Islam. Membangun Masyarakat Indonesia


Baru.

Hall, J. (1995). Civil Society: Theory, History, Comperation. Cambridge: Polity Press.

Majdid, N. (1993). Islam Doktrin dan Peradaban. Jakarta: Yayasan Wakaf Pramamadina.

Anda mungkin juga menyukai