Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

MATA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


‘Fenomena Sosial Generasi Muda terhadap Sosial Media’

Disusun oleh :

KELOMPOK III

Arya Basrin Vanath

M. Afdal Syarif

Dwi Maharani K Rumain

Zifkha Z Idrus

Asri Armiyanty

SMA NEGERI 1 SERAM BAGIAN TIMUR


KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT, karena dengan karunianya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ‘Fenomena Sosial Generasi Muda terhadap Sosial
Media’Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, namun kami
berhasil menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami berterimakasih kepada Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kami
yang telah membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga
mengucapkan kepada teman-teman kelompok yang juga member kontribusi baik langsng
maupun tak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis sagat mengharapkan kritik dan saran yang besifat membangun guna
sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bula, 17 Agustus 2022


Penyusun
Kelompok III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Rasa ingin tahu manusia terhadap hal-hal yang ada di sekitarnya sangatlah besar.

Dari zaman ke zaman dapat terlihat perubahan dalam suatu sistem sosial yang terdapat di

masyarakat akibat dari rasa ingin tahu manusia yang besar. Diawali dari rasa ingin tahu

itulah, manusia selalu mengeksplor apa yang ada di sekitarnya, baik itu yang baik atau

bahkan yang buruk, kemudian ingin menyampaikan hasil pengeksplorasiannya selama ini

kepada orang lain. Apa lagi di era Globalisasi yang dimana semuanya serba global atau

universal, setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi lebih dikenal

banyak orang di dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini menyebabkan terjadinya

perubahan peradaban yang sangat pesat, masuknya era digital mulai mengubah cara

berkomunikasi masyarakat sekarang. Bertahap dari komunikasi yang tadinya hanya

bersifat personal, kemudian dapat berkembang menjadi proses penyampaian pesan yang

bersifat masal, sehingga informasinya menjadi lebih luas jangkauannya serta dapat

merubah suatu pola kehidupan masyarakat yang lebih luas lagi. Media massa merupakan

salah satu sarana untuk pengembangan kebudayaan, bukan hanya budaya dalam

pengertian seni dan simbol tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata-cara, mode,

gaya hidup dan norma-norma. (Dennis McQuil, 1987:1).

Munculnya teknologi informatika yang semakin canggih juga menjadi sebab

berubahnya pola berkomunikasi. Dimasa sekarang kemajuan teknologi informatika

semakin banyak macamnya, alat komunikasi modern yang dulunya hanya segelintir orang

yang bisa menikmatinya, contoh nyata yang sering kita jumpai kini hampir setiap orang

memiliki yang namanya handphone. Apa lagi sekarang adanya jaringan internet yang

memudahkan seseorang bekomunikasi dimanapun dan kapanpun tanpa ada pembatas

ruang dan waktu. Hal ini sangat membantu kita dalam menjalankan segala kegiatan kita

apabila tidak ada waktu yang cukup tersedia untuk melakukan sesuatu hal sevara

bersamaan. Dengan adanya teknologi informatika yang semakin maju banyak

bermunculan pula aplikasi-aplikasi social media yang merupakan sarana berkomunikasi

mudah menggunakan smartphone, laptop, tablet, dan masih banyak lagi macamnya.
Dewasa ini bersosialisasi dapat dilakukan dengan jaringan internet yang cukup

mudah untuk mengaksesnya dan memberikan segala kemudahan berbagi informasi antara

satu dengan yang lain dan terlebih dengan adanya ponsel pintar yang sedang marak

belakangan ini, semakin mempermudah untuk mengakses internet dan saling berbagi

melalui media sosial yang ada. Tentu kehadiran media sosial ini dapat membantu

manusia untuk saling berbagi dan saling berkomunikasi, menyebarkan hal menjadi lebih

mudah.

Sementara itu media sosial sendiri memang didesain menarik. Media sosial

mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan

feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang

cepat dan tak terbatas. Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media

sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter

misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah

mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan

terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju,

tetapi juga di Indonesia. Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua

orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti

televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak,

maka lain halnya dengan media.

Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan social media

dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar,

tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social

media dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar,

video, grafis, dan berbagai model content lainnya. Karena semakin mudah mengakses

informasi menyebabkan banyaknya penyimpangan dalam menggunakan sosial media.

Dimana maraknya kasus-kasus penipuan yang terjadi, yang dilakukan oleh oknum-

oknum yang tidak bertanggungjawab. Selain itu yang belum lama ini terjadi adalah

terkuaknya kasus prostitusi online yang melibatkan beberapa publik figure.


Hal ini juga berdampak pada kehidupan sosial masyarakat terutama pada generasi

muda. Semakin banyak generasi muda yang teracuni dengan sosial media bahkan data

menyebutkan bahwa dari 17,6 juta pemilik akun jejaring sosial facebook berasal dari

Indonesia, dan 360.000 orang di antaranya berumur 13 tahun. Melihat data diatas betapa

mengkhawatirkan bila sekarang generasi muda kita banyak yang terjerumus pada hal hal

negatif. Dengan kemajuan zaman maka adab sopan santun mulai tergerus. Etika dalam

berbicara dengan orang yang lebih tua semakin diabaikan. Sikap individualistis dan tidak

peduli dengan lingkungan sekitar adalah bagian yang tidak terpisahkan dari permasalahan

generasi muda. Banyak dari generasi muda lebih menikmati hidup bila bersama-sama

dengan kelompoknya, namun tidak terjadi apabila berada di tengah lingkungan

sekitarnya. Kecenderungan tersebut diperkuat dengan keinginan untuk mencoba sesuatu

tanpa berupaya untuk mendapatkan hasil yang setimpal dengan aktivitas yang dilakukan.

Berdasarkan apa yang sudah dijelaskan sebelumnya maka penulis tertarik untuk

membuat sebuah makalah yang membahas tentang “Fenomena Sosial Generasi Muda

terhadap Sosial Media ”

B. Rumusan Masalah

 Bagaimanakah pengaruh sosial media terhadap perubahan sosial di masyarakat

khususnya generasi muda?

 Apakah dampak positif maupun negatif dari sosial media?

C. Tujuan

 Mengetahui pengaruh sosial media terhadap kemungkinan perubahan sosial masyarakat

khususnya generasi muda.

 Mengetahui dampak positif dan negatif media sosial.

D. Kerangka Teori

a. Generasi muda

Generasi Muda adalah terjemahan dari young generation lawan dari old age.

Youth mengandung arti populasi remaja/anak muda/pemuda yang sedang membentuk

dirinya.
Melihat kata "Generasi muda" yang terdiri dari dua kata yang majemuk, kata yang

kedua adalah sifat atau keadaan kelompok individu itu masih berusia muda dalam

kelompok usia muda yang diwarisi cita-cita dan dibebani hak dan kewajiban, sejak dini

telah diwarnai oleh kegiatan-kegiatan kemasyarakatan dan kegiatan politik. Maka dalam

keadaan seperti ini generasi muda dari suatu bangsa merupakan "Young Citizen".

Pengertian generasi muda erat hubungannya dengan arti generasi muda sebagai generasi

penerus.

Yang dimaksud "Generasi Muda" secara pasti tidak terdapat satu definisi yang

dianggap paling tepat akan tetapi banyak pandangan yang mengartikannya tergantung

dari sudut mana masyarakat melihatnya. Namun dalam rangka untuk pelaksanaan suatu

program pembinaan bahwa "Generasi Muda" ialah bagian suatu generasi yang berusia 16

sampai 30 tahun. Generasi muda merupakan generasi penerus bangsa yang nantinya akan

meneruskan estafet kepemimpinan dan membangun negeri ini di masa yang akan datang.

Tentu yang kita harapkan pemimpin dikemudian hari dapat membawa bangsa dan negeri

ini kearah yang lebih baik.

Merujuk pada UU No. 40/2009 tentang Kepemudaan, generasi muda atau pemuda

didefinisikan sebagai “Warga negara Indonesia yang memasuki periode penting

pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh)

tahun1. Sementara itu dalam konteks demografi dan antropologis, generasi muda dibagi

ke dalam usia persiapan masuk dunia kerja, atau usia produktif antara 15 hingga 40

tahun. Saat ini terdapat 40.234.823 penduduk Indonesia masuk dalam kategori generasi

muda. Sementara dari sudut pandang sosial budaya. Generasi muda dari sudut pandang

ini memiliki sifat majemuk dengan aneka ragam etnis, agama, ekonomi, domisili, dan

bahasa. Mereka memiliki ciri ekosistem kehidupan yang terbagi ke dalam masyarakat

nelayan, petani, pertambangan, perdagangan, perkantoran dan sebagainya2.

Pertama, generasi muda kerap kali memiliki mental yang tidak berorientasi pada

mutu. Kecenderungan tersebut diperkuat dengan keinginan untuk mencoba sesuatu tanpa

berupaya untuk mendapatkan hasil yang setimpal dengan aktivitas yang dilakukan.

Karakteristik ini menggejala pada hampir semua generasi muda. Mentalitas ini secara

2
umum membentuk karakteristik generasi muda yang sekedar menampilkan figure

keberanian semata tanpa memperhitungkan akibatnya.

Kedua, generasi muda cenderung memiliki karakteristik suka menerabas; hantam

kromo, dan cenderung berani tanpa memperhitungkan baik dan buruknya. Karakteristik

ini bersesuaian dengan sikap berani yang cenderung mengarah pada kenekatan. Meski

begitu, secara positif, sikap ini memberikan kekuatan mentalitas bagi generasi muda

untuk mengambil posisi memimpin dalam situasi yang secara normal sulit dilakukan oleh

masyarakat umum. Sehingga tak heran apabila mentalitas suka menerabas ini mengganjar

generasi muda sebagai agen perubahan (agent of change), karena proses perubahan harus

diawali sikap menolak situasi yang ada, dan generasi muda menjadi garda terdepan dari

perubahan kea rah yang lebih baik tersebut.

Ketiga, karena secara psikologis masih labil, generasi muda cenderung memiliki

karakter yang tidak percaya diri, mudah putus asa, minder dan cenderung berupaya

menghindari masalah, karena adanya perasaan bahwa dirinya tidak akan mampu

mengemban tugas dan tanggung jawab tersebut. Di sisi lain sikap tersebut juga

mengancam eksistensi kepemimpinan generasi muda karena karakterstik tersebut.

Keempat, generasi muda juga cenderung kurang memiliki sikap disiplin, sulit di

atur dan cenderung anti kemapanan. Karakteristik ini menjadi basis bagi generasi muda

untuk menampilkan eksistensinya dan melawan atau setidaknya tidak mengikuti aturan

yang ada, sebagai bagian dari bentuk protes atau sekedar menarik perhatian bahwa yang

bersangkutan eksis.

Karakteristik yang kelima ditegaskan dengan kurangnya generasi muda pada

tanggung jawab yang diembannya. Pada konteks tertentu, sikap ini diikuti oleh aktifitas

negative. Namun di sisi lain tidak sedikit ekses dari sikap kurang bertanggung jawab ini

berbuah positif.
b. Social Media

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan

mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog,jejaring sosial, wiki,

forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial

yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Jenis-Jenis Sosial Media

 Proyek Kolaborasi= Website mengijinkan usernya untuk dapat mengubah,

menambah, ataupun me-remove konten – konten yang ada di website ini.

contohnya wikipedia.

 Blog = User lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti

curhat ataupun mengkritik kebijakan pemerintah. contohnya wordpres dan

blogspot

 Konten = para user dari pengguna website ini saling meng-share konten –

konten media, baik seperti video, ebook, gambar, dan lain – lain. contohnya

youtube

 Situs jejaring sosial/ microblog =Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat

terhubung dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung

dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto – foto. Contoh

facebook

 Virtual game world = Dunia virtual, dimana mengreplikasikan lingkungan 3D,

dimana user bisa muncul dalam bentuk avatar – avatar yang diinginkan serta

berinteraksi dengan orang lain selayaknya di dunia nyata. contohnya game

online.

 Virtual social world = Dunia virtual yang dimana penggunanya merasa hidup

di dunia virtual, sama seperti virtual game world, berinteraksi dengan yang

lain. Namun, Virtual Social World lebih bebas, dan lebih ke arah kehidupan,

contohnya second life.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengaruh Media sosial terhadap perubahan sosial di masyarakat.

Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam

setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang

selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia

sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan. Dalam kacamata ilmu sosiologi bahwa

Media Sosial memiliki ikatan sosial yang menghubungkan orang bersama. Teknologi baru

telah melahirkan suatu tipe kelompok baru, yaitu komunitas elektronik. Media sosial dapat

digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain Proses Advokasi, baik untuk badan usaha

dan sosial. Hal ini dapat meliputi periklanan, pemasaran, propaganda, public relations, dan

komunikasi politik, Pengayaan dan pendidikan, Hiburan, musik, dan olahraga, bahkan

permainan video dan komputer. Penggunaan Media untuk segala macam kegiatan inilah

yang mampu memunculkan gejala-gejala perubahan struktur sosial pada masyarakat,

mengubah cara lama dengan efisiensi ruang dan waktu yang disediakan oleh Media.

Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi; cara

dan pola pikir masyarakat, faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk,

penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi dan faktor eksternal seperti bencana alam

dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Ini yang

sering kita lihat sekarang, begitu deras nya pengaruh dari luar yang masuk ke Indonesia.

Contoh nyata ketika budaya Korea Selatan masuk melalui sektor musik. Banyak musisi

mereka yang mengadakan tour ke Indonesia dan memperkenalkan budaya mereka, jenis

makanan mereka, tradisi bahkan gaya hidup. Selain itu masih banyak lagi pengaruh-

pengaruh dari luar yang masuk ke Indonesia, seperti Jepang, Turki, India, Amerika.

Namun selain derasnya pengaruh yang mask di Indonesia, masih ada kelompok-

kelompok tertentu yang masih menjaga dari terpengaruhnya Globalisasi. Seperti Masyarakat

Badui Dalam yang dimana mereka tinggal di wilayah yang notabene sudah mengalami

kemajuan. Mungkin ada beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya

kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain. perkembangan IPTEK

yang lambat, sifat masyarakat yang sangat tradisional, ada kepentingan-kepentingan yang
tertanam dengan kuat dalam masyarakat, prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru, rasa

takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan, hambatan ideologis dan

pengaruh adat atau kebiasaan.

B. Dampak positif maupun negatif dari sosial media.

Pada saat ini jejaring sosial dengan mudah kita akses pembuatanya pun gratis dan

dengan mudah kita laksanakan. tapi apa kita sadari bahwa jejaring sosial memiliki dampak

positif maupun dampak negatifnya ?. Seiring dengan perkembangan teknologi dan internet

di tanah air maupun didunia, semakin banyak pula pilihan media jaringan sosial online,

sebut saja Facebook, Tagged, Frienster, twitter, myspace, bebo dan yang terakhir dan mulai

naik daun adalah Instagram, dan masih banyak lagi. Dengan menjamurnya media jaringan

sosial tersebut tentunya memberi dampak positif dan negatif yang berpengaruh pada

kehidupan sosial. Berikut adalah dampak positif dan negatif dari media sosial :

1. Dampak positif

 Sebagai media penyebaran informasi Informasi yang up to date sangat mudah

menyebar melalui situs jejaring sosial. Hanya dalam tempo beberapa menit

setelah kejadian, kita telah bisa menikmati informasi tersebut. Ini sangatlah

bermanfaat bagi kita sebagai manusia yang hidup di era digital seperti sekarang

ini. Cakrawala dunia serasa berada dalam sentuhan jari kita.

 Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial Mengasah

keterampilan teknis dan sosial merupakan kebutuhan yang wajib dipenuhi agar

bisa bertahan hidup dan berada dalam neraca persaingan di era modern seperti

sekarang ini. Hal ini sangatlah penting, tidak ada batasan usia, semua orang butuh

untuk berkembang.

 Memperluas jaringan pertemanan Dengan menggunakan jejaring sosial, kita bisa

berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan dengan orang yang belum kita kenal

sekalipun dari berbagai penjuru dunia. Kelebihan ini bisa kita manfaatkan untuk

menambah wawasan, bertukar pikiran, saling mengenal budaya dan ciri khas

daerah masing-masing, dll.


Hal ini dapat pula mengasah kemampuan berbahasa seseorang. Misalnya, belajar

bahasa inggris dengan memanfaatkan fasilitas call atau video call yang disediakan

di situs jejaring sosial.

2. Selain itu media sosial juga memiliki dampak negatif:

 Menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain di sini, sehingga mengharuskan

kita banyak mengeluarkan uang yang mungkin kurang bermanfaat,

 Dapat menyebabkan stress yang dibawa penyakit ini yaitu aktivitas otak dan

tekanan darah meningkat karena terisolir dari internet,

 Menyebabkan Computer Vision Syndrome (CVS) yaitu gangguan fungsi mata

yang disebabkan oleh radiasi monitor. Sering terjadi rasa nyeri di Punggung

penderita karena syaraf di punggungnya terganggu akibat radiasi monitor.

 Selain itu, berdampak pada sisi-sisi biologis manusia. Di antaranya, mengubah

alur kerja gen, menghambat respons sistem imun, tingkat hormon, dan fungsi

arteri serta memengaruhi kondisi mental. Buntutnya, hal tersebut potensial

meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti kanker, stroke, penyakit jantung,

dan dementia (semacam kelainan jiwa).

 Mengurangi makna pentingnya komunikasi itu sendiri.

 Kemampuan sosialisasi manusia makin tergerus, begitu juga dalam memahami

bahasa tubuh lawan bicara. ´Ini mungkin mekanisme evolusioner yang

menunjukkan kepada kita bahwa hadir bersama dalam satu wilayah geografis itu

lebih bermanfaat,´ ungkapnya. Sigman menandaskan,´Pasti ada perbedaan antara

kehadiran nyata dan penampakan virtual´.

 Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer akan jarang

berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik

yang lemah bahkan obesitas

 Perilaku berkurangnya aktifitas -berinteraksi langsung secara face to face

terhadap orang lain juga dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius, seperti

kanker, struk, penyakit jantung, dan dementia (kepikunan). Menurut pengamat

sosial media dan teknologi informasi Nukman Luthfie, selain harus waspada,

orang tua juga harus mempelajari secara mendalam media sosial ini demi masa

depan anak-anak.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perubahan dalam suatu sistem sosial yang terdapat di masyarakat adalah akibat dari rasa

ingin tahu manusia yang besar. Diawali dari rasa ingin tahu itulah, manusia selalu

mengeksplor apa yang ada di sekitarnya, baik itu yang baik atau bahkan yang buruk,

kemudian ingin menyampaikan hasil pengeksplorasiannya selama ini kepada orang lain.

Pesatnya perkembangan media sosial kini menyebabkan semua orang dapat berekspresi

dengan bebas dengan memiliki media sendiri (internet). Perubahan sosial budaya saat ini

terjadi begitu cepat karena cepatnya arus informasi melalui media. Perubahan itu terjadi

sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan,

dibantu dengan efisiensi waktu dan tempat yang disediakan oleh media sosial. namun semua

hal itu tidak akan berjalan baik apabila tidak digunakan dengan cara yang benar, karena

dapat juga berimbas buruk bagi penggunanya dalam kehidupan sosial bahkan kesehatan.

B. Kritik Dan Saran

Agar Dimasa mendatang kita bisa jauh lebih baik lagi, jika ada pengaruh dari luar maka

ada baiknya kita menyaring apa yang datang dari luar agar tidak mengakibatkan dampa yag

tidak baik untuk kita. Kita harus lebih banyak lagi belajar dan terus melatih ilmu yang kita

peroleh. Kami sadari dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik

dari segi penulisan maupun dari susunan kalimatnya. Maka dari itu,penulis sangatlah butuh

kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Agar penulisan makalah dilain

kesempatan bisa jauh lebih baik lagi. Pesan dari kami jangan pernah berhenti untuk belajar,

karena kunci kesuksesan adalah dengan cara terus belajar dan terus berusaha. Semoga

makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga bagi para pembaca yang budiman

dan Semoga kita bisa menjaga diri kita agar tidak berlebihan dalam melakukan sesuatu.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..


Daftar Pustaka

Hasan, Erwin M. (2002). Gerakan Pemuda Pelajar Berjuang: Kappi, Kesatuaan Aksi Pemuda
Pelajar Indonesia. Jakarta;Gerakan Nasional Patriot Indonesia.

Membangun Karakter Generasi Muda http://www.beritaindonesia.co.id/humaniora/


(Diakses, 13 Maret 2012).
UU No. 40/2009 Tentang Kepemudaan Pasal 1

http://irwansahaja.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-media-sosial-manfaat-dan.html

http://www.slideshare.net/ramdani77/pengaruh-sosial-media-dalam-kehidupan-bersosialisasi
DAFTAR ISI

Halaman
COVER ........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ………………..….…………………………………………ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………..…...........iii
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………3
C. Tujuan……………………………………………………….…......................3
D. Kerangka Teori………………………………………….…………………...3
Bab II Pembahasan
A. Pengaruh media social terhadap perubahan social di masyarakat…………...7
B.Dampak positif maupun negative dari social media ..………………….……9
1. Dampak Poisitif……………………………………………………………….9
2. Dampak negatif……….………………………………………………………10
Bab III Penutup
A.Kesimpulan ……………………………………………………….…….........11
B.Kritik dan Saran ……………………………………………………………..11

Daftar Pustaka ...………………………………………………………………........12

Anda mungkin juga menyukai