Disusun oleh :
KELOMPOK III
M. Afdal Syarif
Zifkha Z Idrus
Asri Armiyanty
Rasa ingin tahu manusia terhadap hal-hal yang ada di sekitarnya sangatlah besar.
Dari zaman ke zaman dapat terlihat perubahan dalam suatu sistem sosial yang terdapat di
masyarakat akibat dari rasa ingin tahu manusia yang besar. Diawali dari rasa ingin tahu
itulah, manusia selalu mengeksplor apa yang ada di sekitarnya, baik itu yang baik atau
bahkan yang buruk, kemudian ingin menyampaikan hasil pengeksplorasiannya selama ini
kepada orang lain. Apa lagi di era Globalisasi yang dimana semuanya serba global atau
universal, setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi lebih dikenal
banyak orang di dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini menyebabkan terjadinya
perubahan peradaban yang sangat pesat, masuknya era digital mulai mengubah cara
bersifat personal, kemudian dapat berkembang menjadi proses penyampaian pesan yang
bersifat masal, sehingga informasinya menjadi lebih luas jangkauannya serta dapat
merubah suatu pola kehidupan masyarakat yang lebih luas lagi. Media massa merupakan
salah satu sarana untuk pengembangan kebudayaan, bukan hanya budaya dalam
pengertian seni dan simbol tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata-cara, mode,
semakin banyak macamnya, alat komunikasi modern yang dulunya hanya segelintir orang
yang bisa menikmatinya, contoh nyata yang sering kita jumpai kini hampir setiap orang
memiliki yang namanya handphone. Apa lagi sekarang adanya jaringan internet yang
ruang dan waktu. Hal ini sangat membantu kita dalam menjalankan segala kegiatan kita
apabila tidak ada waktu yang cukup tersedia untuk melakukan sesuatu hal sevara
mudah menggunakan smartphone, laptop, tablet, dan masih banyak lagi macamnya.
Dewasa ini bersosialisasi dapat dilakukan dengan jaringan internet yang cukup
mudah untuk mengaksesnya dan memberikan segala kemudahan berbagi informasi antara
satu dengan yang lain dan terlebih dengan adanya ponsel pintar yang sedang marak
belakangan ini, semakin mempermudah untuk mengakses internet dan saling berbagi
melalui media sosial yang ada. Tentu kehadiran media sosial ini dapat membantu
manusia untuk saling berbagi dan saling berkomunikasi, menyebarkan hal menjadi lebih
mudah.
Sementara itu media sosial sendiri memang didesain menarik. Media sosial
mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan
feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang
cepat dan tak terbatas. Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media
sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter
misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah
mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan
terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju,
tetapi juga di Indonesia. Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua
orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti
televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak,
dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar,
tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social
media dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar,
video, grafis, dan berbagai model content lainnya. Karena semakin mudah mengakses
Dimana maraknya kasus-kasus penipuan yang terjadi, yang dilakukan oleh oknum-
oknum yang tidak bertanggungjawab. Selain itu yang belum lama ini terjadi adalah
muda. Semakin banyak generasi muda yang teracuni dengan sosial media bahkan data
menyebutkan bahwa dari 17,6 juta pemilik akun jejaring sosial facebook berasal dari
Indonesia, dan 360.000 orang di antaranya berumur 13 tahun. Melihat data diatas betapa
mengkhawatirkan bila sekarang generasi muda kita banyak yang terjerumus pada hal hal
negatif. Dengan kemajuan zaman maka adab sopan santun mulai tergerus. Etika dalam
berbicara dengan orang yang lebih tua semakin diabaikan. Sikap individualistis dan tidak
peduli dengan lingkungan sekitar adalah bagian yang tidak terpisahkan dari permasalahan
generasi muda. Banyak dari generasi muda lebih menikmati hidup bila bersama-sama
tanpa berupaya untuk mendapatkan hasil yang setimpal dengan aktivitas yang dilakukan.
Berdasarkan apa yang sudah dijelaskan sebelumnya maka penulis tertarik untuk
membuat sebuah makalah yang membahas tentang “Fenomena Sosial Generasi Muda
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Kerangka Teori
a. Generasi muda
Generasi Muda adalah terjemahan dari young generation lawan dari old age.
dirinya.
Melihat kata "Generasi muda" yang terdiri dari dua kata yang majemuk, kata yang
kedua adalah sifat atau keadaan kelompok individu itu masih berusia muda dalam
kelompok usia muda yang diwarisi cita-cita dan dibebani hak dan kewajiban, sejak dini
telah diwarnai oleh kegiatan-kegiatan kemasyarakatan dan kegiatan politik. Maka dalam
keadaan seperti ini generasi muda dari suatu bangsa merupakan "Young Citizen".
Pengertian generasi muda erat hubungannya dengan arti generasi muda sebagai generasi
penerus.
Yang dimaksud "Generasi Muda" secara pasti tidak terdapat satu definisi yang
dianggap paling tepat akan tetapi banyak pandangan yang mengartikannya tergantung
dari sudut mana masyarakat melihatnya. Namun dalam rangka untuk pelaksanaan suatu
program pembinaan bahwa "Generasi Muda" ialah bagian suatu generasi yang berusia 16
sampai 30 tahun. Generasi muda merupakan generasi penerus bangsa yang nantinya akan
meneruskan estafet kepemimpinan dan membangun negeri ini di masa yang akan datang.
Tentu yang kita harapkan pemimpin dikemudian hari dapat membawa bangsa dan negeri
Merujuk pada UU No. 40/2009 tentang Kepemudaan, generasi muda atau pemuda
pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh)
tahun1. Sementara itu dalam konteks demografi dan antropologis, generasi muda dibagi
ke dalam usia persiapan masuk dunia kerja, atau usia produktif antara 15 hingga 40
tahun. Saat ini terdapat 40.234.823 penduduk Indonesia masuk dalam kategori generasi
muda. Sementara dari sudut pandang sosial budaya. Generasi muda dari sudut pandang
ini memiliki sifat majemuk dengan aneka ragam etnis, agama, ekonomi, domisili, dan
bahasa. Mereka memiliki ciri ekosistem kehidupan yang terbagi ke dalam masyarakat
Pertama, generasi muda kerap kali memiliki mental yang tidak berorientasi pada
mutu. Kecenderungan tersebut diperkuat dengan keinginan untuk mencoba sesuatu tanpa
berupaya untuk mendapatkan hasil yang setimpal dengan aktivitas yang dilakukan.
Karakteristik ini menggejala pada hampir semua generasi muda. Mentalitas ini secara
2
umum membentuk karakteristik generasi muda yang sekedar menampilkan figure
kromo, dan cenderung berani tanpa memperhitungkan baik dan buruknya. Karakteristik
ini bersesuaian dengan sikap berani yang cenderung mengarah pada kenekatan. Meski
begitu, secara positif, sikap ini memberikan kekuatan mentalitas bagi generasi muda
untuk mengambil posisi memimpin dalam situasi yang secara normal sulit dilakukan oleh
masyarakat umum. Sehingga tak heran apabila mentalitas suka menerabas ini mengganjar
generasi muda sebagai agen perubahan (agent of change), karena proses perubahan harus
diawali sikap menolak situasi yang ada, dan generasi muda menjadi garda terdepan dari
Ketiga, karena secara psikologis masih labil, generasi muda cenderung memiliki
karakter yang tidak percaya diri, mudah putus asa, minder dan cenderung berupaya
menghindari masalah, karena adanya perasaan bahwa dirinya tidak akan mampu
mengemban tugas dan tanggung jawab tersebut. Di sisi lain sikap tersebut juga
Keempat, generasi muda juga cenderung kurang memiliki sikap disiplin, sulit di
atur dan cenderung anti kemapanan. Karakteristik ini menjadi basis bagi generasi muda
untuk menampilkan eksistensinya dan melawan atau setidaknya tidak mengikuti aturan
yang ada, sebagai bagian dari bentuk protes atau sekedar menarik perhatian bahwa yang
bersangkutan eksis.
tanggung jawab yang diembannya. Pada konteks tertentu, sikap ini diikuti oleh aktifitas
negative. Namun di sisi lain tidak sedikit ekses dari sikap kurang bertanggung jawab ini
berbuah positif.
b. Social Media
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog,jejaring sosial, wiki,
forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial
contohnya wikipedia.
Blog = User lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti
blogspot
Konten = para user dari pengguna website ini saling meng-share konten –
konten media, baik seperti video, ebook, gambar, dan lain – lain. contohnya
youtube
Situs jejaring sosial/ microblog =Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat
dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto – foto. Contoh
dimana user bisa muncul dalam bentuk avatar – avatar yang diinginkan serta
online.
Virtual social world = Dunia virtual yang dimana penggunanya merasa hidup
di dunia virtual, sama seperti virtual game world, berinteraksi dengan yang
lain. Namun, Virtual Social World lebih bebas, dan lebih ke arah kehidupan,
PEMBAHASAN
Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam
setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang
sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan. Dalam kacamata ilmu sosiologi bahwa
Media Sosial memiliki ikatan sosial yang menghubungkan orang bersama. Teknologi baru
telah melahirkan suatu tipe kelompok baru, yaitu komunitas elektronik. Media sosial dapat
digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain Proses Advokasi, baik untuk badan usaha
dan sosial. Hal ini dapat meliputi periklanan, pemasaran, propaganda, public relations, dan
komunikasi politik, Pengayaan dan pendidikan, Hiburan, musik, dan olahraga, bahkan
permainan video dan komputer. Penggunaan Media untuk segala macam kegiatan inilah
mengubah cara lama dengan efisiensi ruang dan waktu yang disediakan oleh Media.
Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi; cara
dan pola pikir masyarakat, faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk,
penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi dan faktor eksternal seperti bencana alam
dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Ini yang
sering kita lihat sekarang, begitu deras nya pengaruh dari luar yang masuk ke Indonesia.
Contoh nyata ketika budaya Korea Selatan masuk melalui sektor musik. Banyak musisi
mereka yang mengadakan tour ke Indonesia dan memperkenalkan budaya mereka, jenis
makanan mereka, tradisi bahkan gaya hidup. Selain itu masih banyak lagi pengaruh-
pengaruh dari luar yang masuk ke Indonesia, seperti Jepang, Turki, India, Amerika.
Namun selain derasnya pengaruh yang mask di Indonesia, masih ada kelompok-
kelompok tertentu yang masih menjaga dari terpengaruhnya Globalisasi. Seperti Masyarakat
Badui Dalam yang dimana mereka tinggal di wilayah yang notabene sudah mengalami
kemajuan. Mungkin ada beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya
yang lambat, sifat masyarakat yang sangat tradisional, ada kepentingan-kepentingan yang
tertanam dengan kuat dalam masyarakat, prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru, rasa
takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan, hambatan ideologis dan
Pada saat ini jejaring sosial dengan mudah kita akses pembuatanya pun gratis dan
dengan mudah kita laksanakan. tapi apa kita sadari bahwa jejaring sosial memiliki dampak
positif maupun dampak negatifnya ?. Seiring dengan perkembangan teknologi dan internet
di tanah air maupun didunia, semakin banyak pula pilihan media jaringan sosial online,
sebut saja Facebook, Tagged, Frienster, twitter, myspace, bebo dan yang terakhir dan mulai
naik daun adalah Instagram, dan masih banyak lagi. Dengan menjamurnya media jaringan
sosial tersebut tentunya memberi dampak positif dan negatif yang berpengaruh pada
kehidupan sosial. Berikut adalah dampak positif dan negatif dari media sosial :
1. Dampak positif
menyebar melalui situs jejaring sosial. Hanya dalam tempo beberapa menit
setelah kejadian, kita telah bisa menikmati informasi tersebut. Ini sangatlah
bermanfaat bagi kita sebagai manusia yang hidup di era digital seperti sekarang
keterampilan teknis dan sosial merupakan kebutuhan yang wajib dipenuhi agar
bisa bertahan hidup dan berada dalam neraca persaingan di era modern seperti
sekarang ini. Hal ini sangatlah penting, tidak ada batasan usia, semua orang butuh
untuk berkembang.
berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan dengan orang yang belum kita kenal
sekalipun dari berbagai penjuru dunia. Kelebihan ini bisa kita manfaatkan untuk
menambah wawasan, bertukar pikiran, saling mengenal budaya dan ciri khas
bahasa inggris dengan memanfaatkan fasilitas call atau video call yang disediakan
Dapat menyebabkan stress yang dibawa penyakit ini yaitu aktivitas otak dan
yang disebabkan oleh radiasi monitor. Sering terjadi rasa nyeri di Punggung
alur kerja gen, menghambat respons sistem imun, tingkat hormon, dan fungsi
menunjukkan kepada kita bahwa hadir bersama dalam satu wilayah geografis itu
terhadap orang lain juga dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius, seperti
sosial media dan teknologi informasi Nukman Luthfie, selain harus waspada,
orang tua juga harus mempelajari secara mendalam media sosial ini demi masa
depan anak-anak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perubahan dalam suatu sistem sosial yang terdapat di masyarakat adalah akibat dari rasa
ingin tahu manusia yang besar. Diawali dari rasa ingin tahu itulah, manusia selalu
mengeksplor apa yang ada di sekitarnya, baik itu yang baik atau bahkan yang buruk,
kemudian ingin menyampaikan hasil pengeksplorasiannya selama ini kepada orang lain.
Pesatnya perkembangan media sosial kini menyebabkan semua orang dapat berekspresi
dengan bebas dengan memiliki media sendiri (internet). Perubahan sosial budaya saat ini
terjadi begitu cepat karena cepatnya arus informasi melalui media. Perubahan itu terjadi
sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan,
dibantu dengan efisiensi waktu dan tempat yang disediakan oleh media sosial. namun semua
hal itu tidak akan berjalan baik apabila tidak digunakan dengan cara yang benar, karena
dapat juga berimbas buruk bagi penggunanya dalam kehidupan sosial bahkan kesehatan.
Agar Dimasa mendatang kita bisa jauh lebih baik lagi, jika ada pengaruh dari luar maka
ada baiknya kita menyaring apa yang datang dari luar agar tidak mengakibatkan dampa yag
tidak baik untuk kita. Kita harus lebih banyak lagi belajar dan terus melatih ilmu yang kita
peroleh. Kami sadari dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik
dari segi penulisan maupun dari susunan kalimatnya. Maka dari itu,penulis sangatlah butuh
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Agar penulisan makalah dilain
kesempatan bisa jauh lebih baik lagi. Pesan dari kami jangan pernah berhenti untuk belajar,
karena kunci kesuksesan adalah dengan cara terus belajar dan terus berusaha. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga bagi para pembaca yang budiman
dan Semoga kita bisa menjaga diri kita agar tidak berlebihan dalam melakukan sesuatu.
Hasan, Erwin M. (2002). Gerakan Pemuda Pelajar Berjuang: Kappi, Kesatuaan Aksi Pemuda
Pelajar Indonesia. Jakarta;Gerakan Nasional Patriot Indonesia.
http://irwansahaja.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-media-sosial-manfaat-dan.html
http://www.slideshare.net/ramdani77/pengaruh-sosial-media-dalam-kehidupan-bersosialisasi
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ………………..….…………………………………………ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………..…...........iii
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………3
C. Tujuan……………………………………………………….…......................3
D. Kerangka Teori………………………………………….…………………...3
Bab II Pembahasan
A. Pengaruh media social terhadap perubahan social di masyarakat…………...7
B.Dampak positif maupun negative dari social media ..………………….……9
1. Dampak Poisitif……………………………………………………………….9
2. Dampak negatif……….………………………………………………………10
Bab III Penutup
A.Kesimpulan ……………………………………………………….…….........11
B.Kritik dan Saran ……………………………………………………………..11