Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MATA KULIAH

PENDIDIKAN KEWAARGANEGARAAN

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU REMAJA

Oleh :
Nama : SANTRIANI
NIM :859144232
UPBJJ-UT : 78/ UT MATARAM

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


UNIVERSITAS TERBUKA
2020
BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : SANTRIANI


Nomor Induk Mahasiswa/ NIM :859144232
Kode / Nama Mata Kuliah : MKDU / Pendidikan Kewarganegaraan
Kode / Nama UPBJJ : 78/ UT MATARAM
Masa Ujian : 2020/21.1 (2020.2)

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


UNIVERSITAS TERBUKA
2020
PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU REMAJA

I. PENDAHULUAN
Teknologi informasi khususnya media komunikasi sudah makin berkembang di bidang
cybermedia. Sudah banyak situs, aplikasi dan media sosial yang telah diciptakan dengan
harapan sosialisasi umat manusia yang semakin membaik karena adanya kepraktisan dalam
melakukan komunikasi tanpa adanya batas ruang dan waktu. Pola kehidupan sehari-hari
telah berubah sejak adanya teknologi internet, karena dengan adanya teknologi internet,
bumi seakan menjadi desa kecil yang tidak pernah tidur, semua jenis kegiatan dapat
difasilitasi oleh teknologi internet (Oetomo, 2007: 11). Direktorat Jendral Aplikasi
Informatika (Aptika) Kementrian Kominfo, mengungkapkan pengguna internet di Indonesia
saat ini mencapai 82 juta orang dan berada pada peringkat ke-8 dunia. Dari angka tersebut
95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial. Direktur Pelayanan
Informasi Internasional Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), Selamatta
Sembiring mengatakan, situs jejaring sosial yang paling banyak diakses adalah Facebook
dan Twitter. Indonesia menempati peringkat 4 pengguna Facebook terbesar setelah USA,
Brazil, dan India. Dari jumlah pengguna internet tersebut menunjukkan bahwa 80%
diantaranya adalah remaja berusia 15-19 tahun (Kemenkominfo, 2013).
Media sosial merupakan website yang ditujukan untuk menjalin pertemanan dan
sosialisasi di internet. Media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial.
Media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi
dialog interaktif. Perkembangan media sosial berdampak pada berkomunikasi kita saat ini.
Munculnya web 2.0 memungkinkan orang membangun hubungan sosial serta berbagi
informasi (Nasrullah, 2015). Media sosial menurut Paramitha dalam jurnal Andreani
(2013:12) media sosial adalah media yang didesain untuk memudahkan interaksi sosial yang
bersifat interaktif atau dua arah. Media sosial berbasis pada teknologi internet yang
mengubah pola penyebaran informasi dari yang sebelumnya bersifat satu ke banyak audiens,
banyak audiens kebanyak audiens.
Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi
feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang
cepat dan tak terbatas. Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial mempunyai pengaruh
yang besar dalam kehidupan seseorang. Seseorang yang awalnya kecil bisa menjadi besar
dengan media sosial, atau sebaliknya. Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja, media
sosial sudah menjadi candu yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media
sosial. Kalangan remaja yang mempunyai media sosial biasanya memposting tentang
kegiatan pribadinya, curhatannya, serta fotofoto bersama teman.
Dalam media sosial siapapun dapat dengan bebas berkomentar serta menyalurkan
pendapatnya tanpa rasa khawatir. Hal ini dikarenakan dalam internet khususnya media sosial
sangat mudah memalsukan jati diri atau melakukan kejahatan. Padahal dalam
perkembangannya di sekolah, remaja berusaha mencari identitasnya dengan bergaul
bersama teman sebayanya. Namun saat ini seringkali remaja beranggapan bahwa semakin
aktif dirinya di media sosial maka mereka akan semakin dianggap keren dan gaul.
Sedangkan remaja yang tidak mempunyai media sosial biasanya dianggap kuno atau
ketinggalan jaman dan kurang bergaul. Kata remaja berasal dari kata bahasa latin adolescere
yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah ini mempunyai arti yang lebih luas
lagi yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik.
Masa remaja menunjukan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum
memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Masa remaja merupakan
masa transisi sebab pada saat itu, seseorang telah meninggalkan masa kanakkanak namun ia
juga belum memasuki masa dewasa. Kalangan remaja yang menjadi hiperaktif di media
sosial ini juga sering memposting kegiatan sehari-hari mereka yang seakan menggambarkan
gaya hidup mereka yang mencoba mengikuti perkembangan jaman. Namun apa yang
mereka posting di media sosial tidak selalu menggambarkan keadaan social life mereka yang
sebenarnya. Ketika para remaja tersebut memposting sisi hidup nya yang penuh kesenangan,
tidak jarang kenyataannya dalam hidupnya mereka merasa kesepian. Manusia sebagai aktor
yang kreatif mampu menciptakan berbagai hal, salah satunya adalah ruang interaksi dunia
maya. Setiap individu mampu menampilkan karakter diri yang berbeda ketika berada di
dunia maya dengan dunia nyata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media
sosial Menjelaskan mengenai apa saja pengaruh media sosial bagi remaja dimasa
perkembangannya kemudian untuk mengetahui apa saja pengaruh terhadap perilaku remaja
yang disebabkan oleh media sosial saat ini.
II. KAJIAN PUSTAKA

A. REMAJA
Remaja berasal dari kata lain(Adolance)yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi
dewasa. Istilah Adolance mempunyai arti yang lebih luas dan mencakup kelebihan
mental,emosional,sosial dan fisik. Istilah ini mempunyai arti yang lebih luas lagi yang
mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa remaja menunjukan
dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa
dan tidak lagi memiliki status anak. Masa remaja merupakan masa transisi sebab pada saat
itu, seseorang telah meninggalkan masa kanakkanak namun ia juga belum memasuki masa
dewasa.
Batasan usia remaja yang umum digunakan para ahli adalah 12 dan 21 tahun. Rentang
usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga yaitu 12-15 tahun sama dengan masa remaja
awal,15-18 tahun sama dengan remaja pertengahan dan 18-21 tahun sama dengan masa
remaja akhir. Menurut pendapat monks,knoers,dan handitono membedakan masa remaja
menjadi empat bagian yaitu:
1. Masa pra remaja10-12 tahun
2. Masa remaja awal 12-15 tahun
3. Masa remaja pertengahan 15-18 tahun
4. Masa remaja akhir 18-21 tahun
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak menjadi dewasa yang mengalami
perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa remaja.
Ciri-ciri remaja:
1. Pertumbuhan remaja
Pertumbuhan fisik mengalami perubahan dengan cepat,lebih cepat dibandingkan dengan
masa anak-anak dan dewasa
2. Perkembangan seksual
Seksual mengalami perkembangan yang kadang-kadang menimbulkan masalah dan
menjadi penyebab timbulnya perkelahian,bunuh diri dan sebagainya
3. Cara berfikir
Cara berfikir menyangkut sebab dan akibat,misalnya remaja duduk di depan
pintu,kemudian orang tuanya melarangnya sambil berkata "pantang",andai yang
dilarang itu anak kecil pasti ia akan menuruti perintah orang tuanya,tetapi remaja yang
dilarang itu akan mempertanyakan mengapa ia dilarang duduk di depan pintu.
4. Emosi yang meluap-luap
Keadaan emosi remaja masih erat hubungannya dengan keadaan hormon,suatu saat ia
bisa senang sekali,dilain waktu ia bisa sedih sekali,dilain waktu ia juga bisa marah
sekali.
5. Mulai tertarik pada lawan jenis
Dalam kehidupan sosial remaja mereka lebih tertarik pada lawan jenisnya dan iapun
mulai untuk pacaran
6. Menarik perhatian lingkungan
Pada masa ini remaja mulai menarik perhatian lingkungan berusaha mendapatkan
status,dan peran melalui kegiatan remaja di kampung-kampung
7. Terikat dengan kelompok
Remaja dalam kehidupan sosialnya tertarik pada kelompok sebayanya,sehingga tidak
jarang orang tua diduakan,sedangkan kelompoknya dinomor satukan.

B. SOSIAL MEDIA
Media Sosial Media sosial merupakan website yang ditujukan untuk menjalin
pertemanan dan sosialisasi di internet. Media sosial adalah media online yang mendukung
interaksi sosial. Media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah
komunikasi menjadi dialog interaktif. Perkembangan media sosial berdampak pada
berkomunikasi kita saat ini. Munculnya web 2.0 memungkinkan orang membangun
hubungan sosial serta berbagi informasi (Nasrullah, 2015). Media sosial menurut Paramitha
dalam jurnal Andreani (2013:12) media sosial adalah media yang didesain untuk
memudahkan interaksi sosial yang bersifat interaktif atau dua arah. Media sosial berbasis
pada teknologi internet yang mengubah pola penyebaran informasi dari yang sebelumnya
bersifat satu ke banyak audiens, banyak audiens kebanyak audiens.
Karakteristik Media Sosial Menurut Purnama (2011:116) media sosial mempunyai beberapa
karakteristik khusus diantaranya:
1) Jangkauan (reach): daya jangkauan media sosial dari skala kecil hinga khalayak
global.
2) Aksesibilitas (accessibility): media sosial lebih mudah diakses oleh publik dengan
biaya yang terjangkau.
3) Penggunaan (usability): media sosial relatif mudah digunakan karena tidak
memerlukan keterampilan dan pelatihan khusus.
4) Aktualitas (immediacy): media sosial dapat memancing respon khalayak lebih cepat.
5) Tetap (permanence): media sosial dapat menggantikan komentar secara instan atau
mudah melakukan proses pengeditan.
Menurut(putri et al.2016)dalam jumlahnya media sosial(sosial networking)adalah
sebuah media online,dimana penggunanya bisa lebih mudah berpartisipasi,berbagi dan
menciptakan isi meliputi blok. Sementara jaringan sosial merupakan situs dimana setiap orang
bisa membuat web peg,jaringan sosial terbesar antaralain Facebook,my face dan twiter. Jika
media tradisional menggunakan media cetak dan media sosial mengajak siapa saja yang tertarik
untuk perpartisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka,memberi
komentar,serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan terbatas.
Sekarang ini teknologi media sosial memiliki berbagai bentuk seperti misalnya,majalah
digital,forum internet,weblog,bloksosial,Wiki jaringan sosial,foto atau gambar,Vidio
blogging,wall posting,berbagai musik atau lagu,chatting,bahkan volp atau voiceoverip,dan
sebagainya. Jenis Media Sosial Menurut (Badrul, Studi, & Informasi, 2015) menyebutkan saat
ini ada tujuh jenis social media, namun inovasi dan perubahan terus terjadi. Social media yang
ada saat ini:
1) Jejaring sosial seperti facebook, myspace dan bebo. Situs ini memungkinkan orang
untuk membantu halaman web pribadi dan terhubung dengan teman-temannya untuk
bebagi konten komunikasi.
2) Blog, merupakan bentuk terbaik dari media sosial, berupa jurnal online dengan
pemuatan tulian terbaik, yaitu tulisan terbaru ada di halaman terdepan.
3) Wikis seperti Wikipedia dan ensiklopedia online website. Wikis memperoleh siapa saja
utuk mengisi atau mengedit informasi didalamnya, bertindak sebagai sebuah dokumen
atau database komunal.
4) Podcasts, menyediakan file-file audio dan video dengan berlangganan melalui layanan
seperti Itunes dari Apple.
5) Forum, area untuk diskusi online, seputar topik dan minat tertentu. Forum sudah ada
sebelum media sosial dan menjadi komunitas online yang kuat dan populer.
6) Komunitas konten seperti flickr (untuk berbagi foto), del.icio.us (link bookmarked) dan
youtube (video). Komunitas ini mengatur dan berbagi jenis konten tertentu.
7) Microblogging, situs jejaring sosial dikombinasikan blog, dimana sejumlah kecil konten
(update) didistribusikan secara online dan melalui jaringan mobile phone, twitter adalah
pemimpin layanan ini

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam
kehidupan seseorang. Seseorang yang awalnya kecil bisa menjadi besar dengan media
sosial, atau sebaliknya. Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja, media sosial sudah
menjadi candu yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media sosial.
Kalangan remaja yang mempunyai media sosial biasanya memposting tentang kegiatan
pribadinya, curhatannya, serta fotofoto bersama teman.
Dalam media sosial siapapun dapat dengan bebas berkomentar serta menyalurkan
pendapatnya tanpa rasa khawatir. Hal ini dikarenakan dalam internet khususnya media sosial
sangat mudah memalsukan jati diri atau melakukan kejahatan. Padahal dalam
perkembangannya di sekolah, remaja berusaha mencari identitasnya dengan bergaul
bersama teman sebayanya. Namun saat ini seringkali remaja beranggapan bahwa semakin
aktif dirinya di media sosial maka mereka akan semakin dianggap keren dan gaul.
Sedangkan remaja yang tidak mempunyai media sosial biasanya dianggap kuno atau
ketinggalan jaman dan kurang bergaul. Hal tersebut sesuai dengan teori perkembangan
remaja yang mengatakan bahwa masa remaja merupakan masa perkembangan dalam segala
hal. Sehingga menjadi labil atau mudah dipengaruhi merupakan suatu ciri dari remaja
sendiri. Masa remaja menunjukan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja
belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Masa remaja
merupakan masa transisi sebab pada saat itu, seseorang telah meninggalkan masa kanak-
kanak namun ia juga belum memasuki masa dewasa. Saat ini teknologi internet dan mobile
phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat.
Kaum remaja saat ini sangat ketergantungan terhadap media sosial. Mereka begitu
identik dengan smartphone yang hampir 24 jam berada di tangan dan sangat sibuk
berselancar di dunia online yang seakan tidak pernah berhenti. Apalagi kini untuk
mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya
dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses
media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya
di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga
mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-
berita. Melihat hal ini, Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN) bersama Yahoo! melakukan
riset mengenai penggunaan internet di kalangan remaja. Hasilnya menunjukkan, kalangan
remaja usia 15-19 tahun mendominasi pengguna internet di Indonesia sebanyak 64%.
Kalangan remaja yang menjadi hiperaktif di media sosial ini juga sering memposting
kegiatan sehari-hari mereka yang seakan menggambarkan gaya hidup mereka yang mencoba
mengikuti perkembangan jaman, sehingga mereka dianggap lebih populer di
lingkungannya. Namun apa yang mereka posting di media sosial tidak selalu
menggambarkan keadaan social life mereka yang sebenarnya. Ketika para remaja tersebut
memposting sisi hidup nya yang penuh kesenangan, tidak jarang kenyataannya dalam
hidupnya mereka merasa kesepian. Manusia sebagai aktor yang kreatif mampu menciptakan
berbagai hal, salah satunya adalah ruang interaksi dunia maya.
Dampak positif media sosial antara lain sebagai berikut:
a. Menjaga silaturrahmi dengan keluarga ataupun dengan saudara yang jauh,dan sudah
lama tidak bertemu,kemudian lewat media sosial hal itu dapat dilakukan.
b. Memperluas jaringan pertemanan dengan menggunakan media sosial kita bisa
berkomunikasi dengan siapa saja bahkan dengan yang belum dikenal sekalipun
c. Sebagai sumber belajar dan mengajar media sosial memiliki dampak yang sangat besar
,sekalian dapat brwosing dan belajar ilmu pengetahuan yang baru.Karna internet banyak
topik dan sumber pengetahuan yang baru dengan mencari topik di internet anda
selangkah lebih maju saat pembelajaran di dalam kelas
d. Media penyebaran informasi banyak dalam tempo beberapa menit setelah kejadian,kita
telah menikmati informasi tersebut
e. Media sosial sebagai media promosi dalam berbisnis hal ini dapat memungkinkan para
pengusaha kecil dapat mempromosikan produknya tanpa mengeluarkan biaya yang
besar
f. Media sosial sebagai media komunikasi,dapat berkomunikasi dengan media sosial dunia
g. Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan pengguna media sosial dapat
belajar beradaptasi bersosialisasi dengan publik
Dampak negatif media sosial antara lain sebagai berikut:
a. Susah bersosialisasi dengan orang-orang sekitar dikarenakan mereka malas belajar
berkomunikasi secara nyata orang yang aktif dalam media sosial,jika bertemu lansung
nyatanya adalah orang yang pendiam dan tidak banyak bergaul
b. Kejahatan dalam dunia Maya,kejahatan ini dikenal dengan nama cybercream,kejahatan
dunia banyak macamnya seperti hacking,cracking,spaming dan lainya
c. Pornografi dengan adanya penyampaian informasi yang dimiliki internet seseorang
memosting foto yang akan jadi privasinya sendiri di media sosial
d. Berkurangnya kinerja belajar ,mahasiswa yang lain media sosial pada saat mengerjakan
pekerjaannya akan mengurangi pekerjaannya dan mengurangi waktu belajar.
e. Media sosial hanya mementingkan diri sendiri mereka jadi tidak sadar dengan
lingkungan mereka,karna mereka banyak menghabiskan waktu di internet terutama
media social.
Dampak lain dari pesatnya perkembangan media sosial dikalangan remaja sebagai alat
komunikasi yang mudah digunakan oleh siapa saja dan dapat diakses dimana saja aadalah
membuat fenomena besar terhadap arus informasi, tidak hanya itu pertumbuhan media sosial
membawa trend baru dalam masyarakat sebagai ajang untuk melakukan tindakan
penindasan secara online atau yang lebih dikenal dengan sebutan cyberbullying. Adanya
media sosial memudahkan pengguna untuk melakukan cyberbullying, pelaku dapat
memposting tulisan kejam atau mengunggah foto yang berhubungan dengan individu lain
dengan tujuan mengintimidasi dan merusak nama baik korban sehingga korban merasa
tersakiti dan malu, sedangkan pelaku merasa puas dan senang karena tujuannya telah
tercapai. Cyberbullying itu sendiri Menurut Smith (dalam Monica dkk : 2015) adalah
kesalahan dari penggunaan teknologi informasi yang merugikan atau menyakiti dan
melecehkan orang lain dengan sengaja secara berulang-ulang. Cyberbullying dapat terjadi
pada kelompok yang saling mengenal dan kelompok orang yang tidak mengenal. Oleh
karena itu penggunaan internet hususnya media social hari ini harus lebih dimanfaatkan
dalam hal yang bermafaat. Pengawasan terhadap remaja dalam penggunaannya juga sangat
penting untuk membantu mengurangi dampak yang akan ditimbulkan.

IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa media social dangat berpengaruh terhadap
perilaku yang ditimbulkan oleh remaja. Prilaku ini membentuk karakter remaja yang
keliatan sempurna dimedia social padahal sangat bertolak belekang dengan kehidupan nyata
mereka. Selain itu juga akan mamapu membuat remaja mudah membullly dengan kejahatan
yang disebut sebagai cyberbullying.
B. Saran
Dalam penulisan ini penulis menyadari banyak kekurangan sehingga penulis
menyarankan pada peneliti berikutnya supaya lebih luas lagi dalam melakukan kajian dan
pembahasan bukan hanya dampak dari media sosial terhadap prilaku remaja tapi juga bisa
membahas dampak lain seperti lingkungan keluarga, sekolah, pergaulan dan yang lainnya.

Daftar Pustaka:
Badrul, M., Studi, P., & Informasi, S. (2015). Prediksi Hasil Pemilu Legislatif Dengan
Menggunakan Algoritma K-Nearest Neighbor. Jurnal Pilar Nusa Mandiri,
XI(2), 152–160.
Maya, N. (2015). Fenomena cyberbullying di kalangan pelajar. Fakultas Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politik, 4(3).
Nasrullah, R. (2015). Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi.
Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Sarwono, J. (2013). IBM SPSS Advanced Statistik. Yogyakarta, Indonesia: Penerbit Andi.
Satalina, D. (2014). Kecenderungan perilaku cyberbullying ditinjau dari tipe kepribadian
ekstrovert dan introvert. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 2(2), 294–310.
Zulkifli L. (2003). Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Kaplan, Andreas M.; Michael Haenlein (2010) "Users of the world, unite! The challenges
and opportunities of Social Media". Business Horizons 53(1): 59–68

Anda mungkin juga menyukai