Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 3 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

NAMA : KHOERUN NISA NIM : 042182832

1. Jelaskan pengertian budaya akademik!


Jawab : Budaya akademik, yaitu menggunakan tradisi keilmuan yang di dasarkan
prinsip-prinsip rasionalitas yang lurus. Islam menuntut kepada manusia untuk
mengedepankan rasionalitas ilmiah dalam setiap tindakannya, dalam era modern
disebut dengan budaya akademik. Dijelaskan dalam QS.Al-Baqarah/2 ayat 111,
yang artinya :

“Tunjukanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar”.

Seorang muslim yang memiliki karakter budaya akademik adalah orang yang
mampu mengoptimalkan kemampuan spiritualnya untuk selalu ingat kepada Allah
dalam setiap keadaan, disebut dengan istilah ulul albab yang secara kebahasaan
mengandung arti orang-orang yang memiliki akal murni. Mereka mempunyai 2
karakter yaitu :

1. Orang yang selalu mengingat Allah dalam keadaan sendiri, duduk atau dalam
keadaan berbaring.

2. Mereka selalu memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.

2. Jelaskan bagaimana apresiasi atau penghargaan Al-Quran terhadap orang-orang


yang berilmu (berbudaya akademik)?
Jawab : Dapat dilihat dari seringnya Al-quran menyebut kata ‘ilm (yang artinya
pengetahuan) dengan segala devarasinya (pecahannya) yang mencapai lebih dari
800 kali. Perhatian Islam terhadap ilmu pengetahuan antara lain :

1. Wahyu Al-quran yang turun pada masa awal mendorong manusia untuk
memperoleh ilmu pengetahuan. Wahyu Al-quran yang pertama kali turun
adalah 5 ayat di QS.Al-Alaq/96 ayat 1-5. Kemudian disusul awal ayat di
QS.Al-Qalam/68 ayat 1-5.

2. Tugas manusia sebagai khalifah Allah di bumi akan sukses jika memiliki ilmu
pengetahuan, hal ini dijelaskan dalam QS.Al-Baqarah/2 ayat 30-31.

3. Muslim yang baik tidak pernah berhenti untuk menambah ilmu, dijelaskan
dalam QS.Thaha/20 ayat 114. Al-quran membedakan antara orang
berpengetahuan dan yang tidak berpengetahuan, dijelaskan dalam QS.Az-
Zumar/39 ayat 9.
TUGAS 3 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
NAMA : KHOERUN NISA NIM : 042182832

4. Orang yang berilmu akan dimuliakan oleh Allah, dijelaskan dalam QS.Al-
Mujaadilah/58 ayat 11. Oleh karena itu, kesuksesan hidup hanya milik orang
yang berilmu dan beriman. Orang yang beriman tetapi tidak memiliki ilmu
pengetahuan, maka tidak akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah SWT,
dijelaskan dalam QS.Al-A’raf/7 ayat 179.

3. Bagaimana petunjuk Al-Quran untuk meningkatkan etos kerja?


Jawab : Untuk meningkatkan etos kerja berdasarkan petunjuk Al-quran, yaitu :

1. Manajemen waktu, seorang muslim dituntut untuk dapat mempergunakan


waktu dengan efektif agar dapat diisi dengan segala aktivitas yang positif.
Dijelaskan dalam QS.Al-Insyirah/94 ayat 7-8. Namun, kunci keberhasilan
dalam segala pekerjaan yang dilakukan bukan hanya pada etos kerja saja
melainkan disandarkan kepada ridha Allah SWT.

2. Bekerja sesuai bidang dan kompetensinya. Apabila seseorang melakukan


pekerjaan yang bukan bidang keahliannya dan tidak memiliki kompetensi,
maka akan tidak akan memperoleh hasil yang maksimal dan kegagalan.
Dijelaskan dalam QS.Al-Isra/17 ayat 84.

3. Pekerjaan yang dilakukan tidak boleh menjadikannya lupa kepada Allah, hal
ini dijelaskan dalam QS.Al-Jumu’ah/62 ayat 9.

4. Etos kerja yang tinggi tidak boleh melupakan shalat dan zakat. Shalat
merupakan bagian dari ibadah yang membuat manusia tetap berkomunikasi
dengan Allah. Ketika memperoleh hasil dari sebuah pekerjaan, tetap harus
menyisihkan sebagian hasil untuk diberikan kepada saudara-saudara sesama
umat Islam yang kurang mampu (fakir-miskin), dijelaskan dalam QS.An-
Nur/24 ayat 37 dan QS.Al-Maidah/5 ayat 90-91.

4. Jelaskan tentang arti penting sikap terbuka dan jujur sebagai bagian dari cara
meningkatkan etos kerja dan meraih keberhasilan!
Jawab : Islam sangat menekankan agar manusia bersikap jujur, dijelaskan dalam
QS.Al-Ahzab/33 ayat 70 dan QS.At-Taubah/9 ayat 119. Sikap terbuka yang
dimiliki manusia akan menjadikan hidupnya merasa nyaman, karena tidak ada
yang perlu ditutupi, sehingga etos kerja dan kinerjanya menjadi maksimal.
TUGAS 3 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
NAMA : KHOERUN NISA NIM : 042182832

5. Jelaskan tentang makna sikap adil dalam Islam!


Jawab : Bersikap adil dalam Islam umumnya mengandung berbagai spektrum
makna, tidak hanya pada proses penetapan hukum atau terhadap pihak yang
berselisih melainkan menyangkut segala aspek kehidupan beragama, antara lain :
1. Adil dalam aspek Aqidah, dijelaskan dalam QS.Al-Hadid/57 ayat 25 dan
QS.Ar-Rahman/55 ayat 7-8.
2. Adil dalam aspek Syari’ah, khususnya yang berkaitan dengan muamalah Al-
quran menekankan perlunya manusia berlaku adil, termasuk adil dalam
menetapkan hukum. Dijelaskan dalam QS.Al-Baqarah/2 ayat 282.
3. Adil dalam aspek Akhlak, keadilan bukan hanya dituntut kepada orang lain,
namun kepada diri sendiri juga. Dijelaskan dalam QS.Al-An’am/6 ayat 152.
Quraish Shihab menyatakan bahwa ucapan seseorang terdiri dari 3
kemungkinan :
- Jujur atau benar, bermakna positif dan negatif, serius atau berbanda.
- Ucapan yang salah, ada yang disengaja (bohong) ada juga yang tidak
disengaja (keliru).
- Omong kosong, ada yang dimengerti tetapi tidak berfaedah sama sekali,
namun ada juga yang tidak dimengerti.

Sumber Referensi Jawaban :


Buku Materi Pokok MKDU4221 Pendidikan Agama Islam

Anda mungkin juga menyukai