2
Bacalah soal berikut dengan cermat, kemudian saudara jawab dan diunggah
pada tempat yang telah disediakan:
1. Hukum Islam bersumber dari Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia.
1. Wajib : Wajib ini harus dilakukan oleh mereka yang memenuhi syarat
atau orang yang sudah mukallaf yakni sudah dewasa dan berakal
sehat. Dengan kata lain, jika kamu mengerjakannya maka akan
mendapat pahala. Namun, bila ditinggalkan akan mendapat dosa.
Contohnya adalah salat lima waktu, puasa Ramadan, membayar
zakat, dan menunaikan haji bagi yang mampu.
2. Sunnah atau sunnat adalah perkara yang dianjurkan bagi umat Islam.
Artinya, jika dikerjakan maka akan mendapatkan pahala, namun jika
tidak dikerjakan tidak apa-apa. Contohnya yaitu salat sunnah dan
puasa Senin-Kamis.
3. Haram : Jika kamu meninggalkannya maka mendapat pahala,
sedangkan jika dikerjakan mendapat siksa dan dosa. Contohnya
adalah mencuri, berzina, mabuk, membunuh, berjudi, dan lainnya
4. Makruh : Makruh adalah larangan terhadap suatu perbuatan tetapi
larangan tidak bersifat pasti. Artinya, jika dilakukan tidak berdosa,
sedangkan jika ditinggalkan akan mendapat pahala. Contoh makruh
adalah makan sambil berdiri atau berkumur saat sedang berpuasa.
5. Mubah : Mubah adalah hukum di mana seorang boleh mengerjakan
suatu perkara tanpa mendapat pahala dan dosa. Contoh mubah
adalah adalah makan dan minum.
1. Prinsip Tauhid
Tauhid adalah prinsip umum hukum Islam. Prinsip ini menyatakan bahwa
semua manusia ada dibawah satu ketetapan yang sama, yaitu ketetapan
tauhid yang dinyatakan dalam kalimat La’ilaha Illa Allah (Tidak ada tuhan
selain Allah). Prinsip ini ditarik dari firman Allah QS. Ali Imran Ayat 64.
Berdasarkan atas prinsip tauhid ini, maka pelaksanaan hukum Islam
merupakan ibadah. Dalam arti perhambaan manusia dan penyerahan dirinya
kepada Allah sebagai manipestasikesyukuran kepada-Nya. Dengan demikian
tidak boleh terjadi setiap mentuhankan sesama manusia dan atau sesama
makhluk lainnya. Pelaksanaan hukum Islam adalah ibadah dan penyerahan
diri manusia kepada keseluruhan kehendak-Nya.
Dari prinsip umum tauhid ini, maka lahirlah prinsip khusus yang merupakan
kelanjutan dari prinsip tauhid ini, umpamanya yang berlaku dalam fiqih ibadah
sebagai berikut :
Berdasarkan prinsip tauhid ini melahirkan azas hukum Ibadah, yaitu Azas
kemudahan/meniadakan kesulitan. Dari azas hukum tersebut terumuskan
kaidah-kaidah hukum ibadah sebagai berikut :
a. Al-ashlu fii al-ibadati tuqifu wal ittiba’ --- yaitu pada pokoknya ibadah itu
tidak wajib dilaksanakan, dan pelaksanaan ibadah itu hanya mengikuti apa
saja yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya ;
2. Prinsip Keadilan
b. QS. Al-An‟am : 152 --- Perintah kepada manusia agar berlaku adil dalam
segala hal terutama kepada mereka yang mempunyai kekuasaan atau yang
berhubungan dengan kekuasaan dan dalam bermuamalah/berdagang ;
c. QS. An-Nisa : 128 --- Kemestian berlaku adil kepada sesama isteri ;
Dari prinsip keadilan ini lahir kaidah yang menyatakan hukum Islam dalam
praktiknya dapat berbuat sesuai dengan ruang dan waktu, yakni suatu kaidah
yang menyatakan elastisitas hukum Islam dan kemudahan dalam
melaksanakannya sebagai kelanjutan dari prinsip keadilan, yaitu : .......
2) al-Husna wa al-qubh.
4. Prinsip Kebebasan/Kemerdekaan
5. Prinsip Persamaan/Egalite
Prinsip persamaan yang paling nyata terdapat dalam Konstitusi Madinah (al-
Shahifah), yakni prinsip Islam menentang perbudakan dan penghisapan
darah manusia atas manusia. Prinsip persamaan ini merupakan bagian
penting dalam pembinaan dan pengembangan hukum Islam dalam
menggerakkan dan mengontrol sosial, tapi bukan berarti tidak pula mengenal
stratifikasi sosial seperti komunis.
6. Prinsip At-Ta‟awun
Prinsip ini memiliki makna saling membantu antar sesama manusia yang
diarahkan sesuai prinsip tauhid, terutama dalam peningkatan kebaikan dan
ketakwaan.
7. Prinsip Toleransi
tetapi mencakup seluruh ketentuan hukum Islam, baik muamalah sipil, hukum
pidana, ketetapan peradilan dan lain sebagainya.(11)
d. Jelaskan pengertian taat kepada hukum Allah SWT sesuai dengan isi
kandungan An-Nisaa’/4:59!
Taat adalah contoh sifat baik seseorang yang bisa juga dikatakan patuh
terhadap hukum atau aturan yang diberikan Allah. Dalam bersifat taat,
Seseorang harus mampu mengerjakan dan selalu berpegang teguh terhadap
perintah Allah. Taat juga bisa artikan bentuk perilaku, perkataan dan pikiran.
Dari ketiga bentuk tersebut saling memiliki hubungan atau keterkaitan untuk
melakukan bersifat taat.
- Saat bulan ramadhan, Saya selalu berpuasa penuh dari waktunya sahur
sampai terdengar adzan maghrib pada waktunya berbuka
2. Al-Quran dan Sunnah menjadi sumber moral dan akhlak bagi manusia. Suri
tauladan pelaksanaannya ada pada diri Rasulullah SAW. Dalam kerangka
pendidikan dan pembinaan akhlak manusia.
a. Jelaskan sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan QS. An-
Nahl/16:125!
Sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan Surah An-Nahl ayat 125
adalah berdasarkan Al-Quran dan Al-Hadits. Jadi perilaku, akhlak, dan moral
yang kita tunjukkan harus sesuai dengan apa yang diajarkan dalam kitab Al-
Quran dan apa yang diajarkan oleh Rasulullah dalam Al-Hadits. Contohnya
dalam Surah An-Nahl ayat 125 kita diperintahkan untuk bersikap, berperilaku,
dan berbicara kepada orang lain dengan cara yang baik, santun, lemah
lembut. Kita harus mengetahui cara berkomunikasi sesuai dengan
karakteristik orang yang kita ajak bicara namun tetap dengan cara santun dan
baik. Apabila kita tidak setuju dengan pendapat orang tersebut, kita tetap
diperintahkan untuk menyampaikan ketidaksetujuan kita dengan cara yang
baik. Termasuk ketika kita ingin memberikan nasihat, maka sampaikan juga
nasihat-nasihat yang baik, positif, memotivasi, serta dengan penyampaian
dan perkataan yang baik.
Pembahasan:
b. Jelaskan peranan agama sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan QS.
Al-Ahzab/33:21!
PEMBAHASAN
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi
untukmu semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya.
Potensi pengembangan teknologi itu berasal dari apa yang ada di bumi
ciptaan Allah.
Penjelasan: