Anda di halaman 1dari 6

Dibutuhkan perimbangan antara kesempatan untuk membaca secara ekstensif dan intensif.

Membaca ekstensif mengacu pada serangkaian kegiatan membaca tanpa ada batas-batas
seperti ujian, tes, dan pengukuran untuk menilai seberapa dalam pengertian dan/atau
pemahaman atas bacaan tersebut. Bahan-bahan yang paling sesuai untuk membaca ekstensif
adalah teks-teks cerita. Teks-teks macam ini sangat berperan untuk penambahan kosa kata,
nilai-nilai keutamaan, dan sikap dasar berempati. Membaca intensif mengacu pada
serangkaian kegiatan membaca sebagaimana yang dituntut oleh buku teks. Membaca intensif
mewarnai kegiatan instruksional di kelas. Membaca intensif biasanya ditargetkan untuk
memperoleh pengetahuan tertentu, dan diikuti oleh pengukuran untuk menilai tingkat
pemahaman.

1.Membaca Ekstensif

Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Obyeknya meliputi sebanyak mungkin teks
dalam waktu yang sesingkat mungkin.oleh karena itu yang menjadi tujuan dan tuntutan
kegiatan membaca ekstensif adalah untuk memahami isi ang penting-penting dengan cepat
dan dengan demikian membaca secara edisien dapat terlaksana.( Broughton cs 1978 : 92 ).
Membaca ekstensif terbagi menjadi tiga, yaitu :

 Membaca survei, Sebelum kita mulai membaca maka biasanya kita meneliti terlebih
dahulu apa-apa yang akan kita telaah. Kita mensurvei bahan bacaan yang akan
dipelajari, yang akan ditelaah, dengan jalan : memeriksa, meneliti indeks-indeks
daftar kata-kata yang terdapat dalam buku-buku, judul-judul bab yang terdapat dalam
buku-buku yang bersangkutan.
 Membaca sekilas,Membaca sekilas atau skimming adalah sejenis membaca yang
membuat mata kita bergerak dengan cepat melihat, memperhatikan bahan bahan
tertulis untuk mencari serta mendapatkan informasi, penerangan.

Ada tiga tujuan utama dalam membaca sekilas, yaitu:

a) Untuk memperoleh suatu kesan umum dari suatu buku atau artikel, tulisan singkat.

b) Untuk menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan.

c) Untuk menemukan/menempatkan bahan yang diperlukan dalam perpustakaan.

( Albert 1961a : 30 ).

 Membaca dangkal, Membaca dangkal atau superficial reading pada dasarnya


bertujuan untuk memperoleh pamahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang
tidak mendalam dari suatu bahan bacaan. Membaca superficial ini biasanya dilakukan
bila kita membaca demi kesenangan, membaca bacaan ringan yang mendatangkan
kebahagiaan diwaktu senggang. Misalnya cerita pendek, novel ringan dan sebagainya.
(Broughton 1978 : 92 ) .
2.Membaca Intensif

Membaca intensif adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara cermat untuk
memperoleh pemahaman teks bacaan secara cepat dan akurat.Untuk mencapai kemampuan
membaca tersebut pembaca harus memiliki ketrampilan – ketrampilan seperti berikut
§ Mengenali lambang – lambang tulis suatu bahasa
§ Memahami dan menggunakan butir- butir leksial yang tak dikenali
§ Memahami infomasi tersurat
§ Memahami fungsi komunikatif kalimat dan ujaran
§ Memahami makna – makna konseptual
§ Memahami hubungan antar kalimat dalam paragraf
§ Memahami hubungan antar paragraf dalam bacaan
§ Mengenali dan memahami fungsi sarana kohesi dan koherensi
§ Mengidentifikasi sarana petunjuk konteks
§ Mengidentifikasi butir – butir informasi penting dalam teks
§ Membedakan ide utama dan ide pendukung
§ Menyarikan butir – butir penting untuk membuat simpulan
§ Menyleksi butir – butir informasi sesuai dengan kebutuhan
§ Membaca cepat untuk mendapatkan gambaran umum bacaan
§ Membaca cepat untuk menemukan informasi khusus
§ Mengubah gaya penyajiaan teks.

May(dalam marzano,1995)membagi tingkat – tingkat pemahaman dalam membaca intensif


dalam empat klasifikasi yakni:
§ Pemahaman literal,merupakan ketrampilan memahami yang paling sederhana .ketrampilan ini
merupakan ketrampilan menemukan makna kata dan kalimat dalam konteks secara langsung.
§ Interpretasi,adalah pemahaman melibatkan ketrampilan berpikir yang diperlukan pembaca
untuk mengidentifikasi gagasan dan makna yang tidak secara eksplisit dinyatakan dalam teks.
§ Pemahaman kritis,adalah ketrampilan membaca yang dimiliki oleh pembaca yang tidak hanya
mampu memaknai bacaan secara literal dan menginterpretasikannya.
§ Pemahaman kreatif,ini merupakan ketrampilan membaca yang berada pada tingkatan paling
tinggi. Disamping memiliki tiga kemampuan diatas pembaca pada kategori ini mampu
menerapkan gagasan gagasan yang ada pada teks atau bacaan kesituasi baru.
Teknik membaca intensif bertolak pada teori skemata.Menurut Rumelhart(1983) inti dari
sebuah pemahaman ditentukan oleh struktur kognitif yang disebut skemata.Skemata itu
terbagi menjadi tiga kategori yaitu:

§ Skemata isi berkaitan dengan isi pengetahuan tem atau topik ilmu
§ Skemata formal berkaitan dengan bentuk penyampaian pesan .
§ Skemata linguistik berkaitan dengan kompetensi bahasa dan berbahasa.
Teknik – teknik membaca intensif yang prosedur pelaksanaannya berlandaskan pada teori
membaca interaktif dari Rumelhart.Teknik teknik dimaksud lazim digunakan untuk
kepentingan studi yakni:
Ø Teknik SQ3R (SURTABAKU)
Teknik ini cocok /lebih tepat digunakan untuk membaca buku.Prosedur pelaksanaan nya
dalam membaca intensif menempuh langkah – langkah sebagai berikut
· Survei (Menjajagi).Pada langkah ini ,pembaca melakukan penjajagan atau survei awal
mengenai gambaran umum isi itu sebelum kegiatan membaca yang sesungguhnya.Hal - hal
yang perlu diperhatikan dalam survei adalah sebagai berikut:
§ Bagian pendahuluan,melilputi halaman cover luar (Judul buku,pengarang ,penerbit,tempat dan
tahun terbit,edisi,daftar isi ,daftar tabel,daftar grafik,kata pengantar,abstrak.
§ Bagian isi,meliputi urutan dan tata penyajian isi buku
§ Bagian akhir/penutup meliputi :bagian kesimpulan dan rekomendasi ,biografi
penulis,apendiks,daftar pustaka.
· Question (Bertanya).Setelah memperoleh gambaran umum mengenai buku yang akan
dibacanya,langkah berikutnya adalah mengajukan sejumlah pertanyaan yang berkenaan
dengan buku tersebut.
· Read (membaca)Langkah selanjutnya adalah membaca ,terdapat beberapa teknik membaca
yang bisa anda gunakan.Dengan berpedoman pada pertanyaan yang anda rumuskan,kegiatan
membaca yang anda lakukan akan bersifat fleksibel ,yakni kegiatan membaca yang
disesuaikan dengan bahan,jenis,tingkat kesulitan bahan,tujuan,keperluan,dari pembacanya.
· Racite(menceritakan)Setelah kegiatan membaca dilakukan,langkah berikutnya adalah
mengecek hasil baca tersebut melalui langkah penceritaan kembali,maksudnya setelah
kegiatan membaca selesai dilakukan anda akan menginternalisasikan kedalam sistem memori
anda guna menyakinkan perolehan informasi yang anda dapatkan dengan menggunakan kata
– kata sendiri,
· Review (Meninjau ulang)Untuk memastikan pemahaman anda terhadap buku yang anda
baca langkah terakhir adalah meninjaunulang seluruh rangkaian kegiatan membaca
anda,terutama butir – butir penting yang mungkin belum anda kuasai.
Ø Teknik KWLH
Teknik ini adalah singkatan dari Know,Want,Learned,dan How.Prosedur pelaksanaan teknik
KWLH dalam membaca intensif menempuh langkah – langkah sebagai berikut:
a. Know (pengetahuan siap)Langkah pertama dari teknik ini adalah pengecekan pengetahuan
siap yang dimiliki pembaca mengenai topik bacaan yang akan dibacanya.
b. Want (Keinginan/keperluan)Berdasarkan pengecekan pengetahuan siap yang sudah
tersedia,langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi hal – hal yang ingin atau hendak
diketahui lebih lanjut mengenai topik tersebut.
c. Learned (keharusan mempelajari)Berbekal hal – hal yang ingin dan harus diketahui dari
bacaan itu,langkah berikutnya adalah mempelajari hal – hal dimaksud melalui kegiatan
membaca.
d. How (pengontrolan hasil baca “bagaimana?”Melalui kegiatan membaca,pembaca berusaha
mencari,menemukan,dan mempelajari apa yang diperlukan dari bacaan.Untuk meyakinkan
diri bahwa apa yang telah dipelajari itu dianggap memadai dan cukup dikuasai,langkah
berikutnya adalah melakukan perenungan dan internalisasi.
Ø Teknik CATU
CATU merupakan kependekan dari cari,tulis-kembali,dan uji.Teknik ini lebih cocok
digunakan untuk membaca karya – karya ilmiah yang lebih pendek mengenai suatu topik
tertentu,misalnya artikel – artikel ilmiah ,bab – bab atau sub –subbab sebuah buku..Langkah
– langkah kegiatan membaca ini meliputi prosedur berikut:
a. Cari (CA)Langkah ini mengharuskan pembaca untuk mencari butir – butir penting
bacaan,setelah sebelumnya menentukan informasi fokus yang hendak dipelajari.Pada teknik
ini pembaca tidak dituntut untuk melakukan penjajagan awal atau survei terlebih
dahulu,karena informasi fokus yang hendak dipelajari sudah tertentu.
b. Tulis-kembali (T)Pada langkah ini ,pembaca akan menginternalisasikan apa yang sudah
diperoleh dan dipahaminya dari bacaan itu dengan cara menulisnya kembali dengan
menggunakan kata – kata sendiri.Seperti membuat ringkasan,peta konsep dalam bentuk
bagan atau skema,dan lain sebagainya.
c. Uji (U)Langkah terakhir dari teknik ini adalah pengujian atau pengecekan
pemahaman.Untuk mengukur keterandalan dan keterpercayaannya,pembaca perlu malakukan
pengujian atau pengecekan hasil baca.Jika hal ini dapat dilakukan dengan mudah,artinya dia
telah memahami dan menguasai apa yang telah dipelajari atau dibacanya itu dengan baik.

Yang dimaksud dengan membaca intensif atau intensive reading adalah studi seksama, telaah
teliti, dan penanganan. Kuesioner, latihan pola-pola kalimat, latihan kosa kata, telaah kata-
kata, dikte dan diskusi umum merupakan bagian dan teknik membaca intensif. ( Brooks
1964 : 172-173 ). Yang termasuk ke dalam kelompok membaca intensif ini adalah:

a) Membaca telaah isi

Menelaah isi sesuatu bacaan menuntut ketelitian, pemahaman, kekritisan berpikir serta
ketrampilan menangkap ide-ide yang tersirat dalam bahan bacaan.

( Albert 1961a : 35 )

b) Membaca telaah bacaan

Pada hakikatnya segala sesuatu terlebih-lebih sesuatu yang konkrit itu terdiri atas bentuk
dan isi, atas form and meaning, atas jasmani dan rohani. Begitu pula dengan bacaan, yang
terdiri dari isi (content) dan bahasa (language). Isi dianggap sebagai yang bersifat rohaniah,
sedangkan bahasa sebagai yang bersifat jasmaniah. Kedua-duanya merupakan dwi tunggal
yang utuh. Keserasian antara isi dan bahasa sesuatu bahan bacaan mencerminkan kaindahan
serta kemanunggalannya. Membaca telaah bahasa mencakup pula: membaca bahasa (asing)
atau (foreign) language reading, membaca sastra (literary reading).

( Badudu ; 1975 : 51 )

PRINSIP- PRINSIP KARYA ILMIAH

Untuk dapat membedakan apakah suatu karya tulis tergolong ilmiah atau nonilmiah, terdapat
prinsip-prinsip dalam sebuah karya ilmiah. Prinsip prinsip karya ilmiah tersebut, yaitu :

1. Objektivitas
Pada prinsip yang pertama ini, penulis diharuskan untuk tidak mengemukakan
pendapatnya. Penulis harus bersikap jujur, terbuka, dan mengesampingkan
perasaannya. Segala sesuatu yang ditulisakan penulis harus apa adanya.
2. Empiris
Prinsip yang kedua, segala sesuatu yang dikemukakan penulis harus berdasarkan
fakta.
3. Rasional Pada prinsip yang ketiga, penulis membahas sesuatu harus berdasarkan
rasio atau dapat diterima akal sehat, baik proses maupun cara penulisannya.
4. Dedukatif dan Induktif Pada prinsip yang terakhir,membahas mengenai penyimpulan
penemuan. Dalam penelitian digunakan hipotesis (sesuatu yang dianggap benar untuk
mengutarakan pendapat, tetapi kebenarannya belum bisa dibuktikan) untuk menuntun
penelitian dalam mengumpulkan data (deduktif). Setelah data terkumpul, peneliti
mempelajari datanya satu per satu, peneliti mengemukakan penemuannya melalui
pendekatan induktif (Hardjodipuro, 1982).

Anda mungkin juga menyukai