NPM : 21801071165
Kelas : PBSI 2E
Pengertian SQ4R
SQ4R dicetuskan oleh Franciss Robinson. SQ4R adalah pengembangan dari SQ3R
dengan menambahkan unsur reflect, yaitu aktifitas memberikan contoh dari bahan bacaan dan
mmbayangkan konteks aktual yang relevan. Menurut Nurhadi (dalam Kablilah,2015) teknik
SQ4R ini digunakan dalam membaca untuk studi, dimana membaca untuk memahami isi buku
atau isi bacaan sehingga pemahaman yang komprehensif (mendalam dan padat) tentang isi buku
atau bacaan dapat tercapai.
SQ4R pada prinsipnya merupakan singkatan langkah-langkah mempelajari teks yang meliputi :
1. Survey, maksudnya memeriksa atau meneliti atau mengidentifikasi seluruh isi teks.
2. Question, maksudnya menyusun daftar pertanyaan yang relevan dengan teks.
3. Read, maksudnya membaca teks secara aktiv untuk mencari jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan yang telah tersusun.
4. Reflect, maksudnya aktivitas memberikan contoh dari bahan bacaan.
5. Recite, maksudnya menghafal setiap jawaban yang telah ditemukan.
6. Review, maksudnya meninjau ulang se;uruh jawaban atas pertanyaan yang tersusun pada
langkah kedua dan ketiga.
Kekurangan SQ3R:
1. Alokasi waktu yang digunakan untuk memahami teks dengan teknik ini mungkin tidak
banyak perbedaan dengan mempelajari teks biasa.
2. Siswa sulit dikondisikan saat berdiskusi dengan teman sebangkunya dalam mempelajari
teks materi pelajaran.
Pengertian KWLH
Dalam kegiatan pembelajaran yang mengaitkan pengetahuan yang tersedia dengan apa
yang dibaca akan melibatkan teknik membaca yang sering disebut teknik membaca KWLH.
KWLH adalah singkatan dari berikut :
1. K (know) yang berarti apa yang telah diketahui atau pengetahuan apa yang dimiliki
seorang pembaca sebelum ia membaca suatu bacaan.
2. W (want) yang berarti apa yang hendak diketahui oleh seorang pembaca sebelum
membaca suatu bacaan
3. L (learned) yang berarti apa yang telah diketahui atau diperoleh seorang pembaca setelah
melakukan kegiatan membaca.
4. H (how) yang berarti bagaimana cara seorang pembaca untuk mendapatkan informasi
tambahan yang berkaitan dengan kegiatan pembacaan selanjutnya.
Apa yang disampaikan dari penjelasan di atas merupakan suatu teknik membaca yang
bersifat kritis di mana seorang pembaca harus memperhatikan hal sebagai berikut.
a. Mengingat kembali pengetahuan atau informasi yang telah diketahui dan dimiliki
sebelum melakukan suatu kegiatan membaca.
b. Membayangkan atau menentukan hal apa yang ingin diketahui atau dicari pada suatu
bacaan yang ingin dibaca.
c. Melakukan pembacaan terhadap bacaan yang telah dipilih sebelumnya.
d. Mengetahui apa yang telah diperoleh atau didapat setelah melakukan kegiatan membaca
pada suatu bacaan.
e. Menentukan hal apa lagi yang perlu diperoleh atau dicari terkait dengan pembacaan
selanjutnya.
Melalui teknik pembacaan KWLH ini akan memperbolehkan seorang pembaca untuk melakukan
hal-hal sebagai berikut:
a. Mengkaitkan atau menghubungkan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pembaca
dengan bacaan yang dibaca.
b. Menentukan apa yang ingin diperoleh oleh seorang pembaca terhadap kegiatan membaca
yang ia lakukan.
c. Menentukan bahan atau informasi apalagi yang perlu diperoleh terkait dengan kegiatan
membaca yang akan dilakukan selanjutnya.
Pada konteks pengajaran, pelajar biasanya menggunakan kerangka teknik KWLH
sebagai berikut:
1. Know (K) Apa yang sudah diketahui?
2. Want (W) Apa yang hendak diketahui?
3. Learned (L) Apa yang telah dipelajari/diperoleh?
4. How (H) Bagaimana cara untuk memperoleh informasi tambahan yang diperlukan?
Membaca Dangkal
Membaca dangkal atau superficial reading pada dasarnya bertujuan untuk “memperoleh
pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan”
(Tarigan, 2008: 36). Membaca dangkal dilakukan bila kita membaca demi kesenangan, membaca
bacaan ringan yang mendatangkan kebahagiaan pada waktu senggang. Misalnya cerita pendek,
novel ringan, dan sebagainya. Membaca jenis ini biasanya dilakukan bila pembaca bermaksud
untuk mencari kesenangan atau kebahagiaan.
Dengan kata lain membaca dangkal merupakan kegiatan membaca yang dilihat dari segi
hasil. Kegiatan membaca ini biasanya dilakukan bila kita membaca demi kesenangan, membaca
bacaan ringan yang mendatangkan kebahagian. Dalam membaca seperti ini tidak dituntut
pemikiran yang mendalam seperti halnya membaca karya-karya ilmiah. Oleh karena itu, jenis
bacaannya pun betul-betul merupakan jenis bacaan ringan. Misalnya, majalah, novel, cerpen dan
sebagainya. Membaca dangkal ini dilakukan dengan santai untuk mendapatkan kesenangan atau
hiburan.
Scanning
Scanning adat teknik membaca dengan sekilas untuk menemukan sebuah informasi
tertentu dalam sebuah bacaan dengan cepat dan akurat pada praktenya kita bisa menggunakan
teknik ini:
1. Mencari nomor telepon di buku telepon.
2. Mencari entri kata tertentu dalam kamus.
3. Mencari halaman dalam daftar isi.
4. Mencari keterangan tentang suatu istilah dalam ensiklopedia.
5. Mencari entri atau rujukan suatu hal pada Indeks atau glosarium buku.
6. Mencari data dalam suatu publikasi atau industri.
7. Mencari acara TV, jadwal perjalanan, jadwal praktek dokter, dan sebagainya.
Strategi yang baik digunakan sebelum teknik scanning dilakukan adalah menentukan
informasi spesifik apa yang butuhkan dan mengetahui lebih dahulu bagaimana sebuah informasi
disusun dan distrukturkan, meliputi :
1. Materi bacaan yang bisa kita scanning biasanya disusun berdasarkan:
2. Alfabet, di susun urut mulai dari A-Z (contoh: kamus, buku telepon)
3. Kronologis: di susun dalam nomor urut waktu (contoh: daftar isi buku atau majalah,
siaran TV)
4. Kategori: contoh: praktik dokter, buku manual kendaraan
Adapun langkah-langkah teknik membaca scanning yang cukup sederhana, ada beberapa
yang harus kita lakukan yaitu:
1. Harus tahu apa yang akan dicari dalam teks. Tetapkan terlebih dahulu suatu kata atau
kata kunci
2. Cari halam berapa kita bisa menemukan kata kunci tersebut.
3. Persempit daerah pencarian terhadap suatu bahan teks tersebut.
4. Baca pindai halaman yang ditemukan pada kata kunci mulai dari paragraf kata kunci.
Skimming
Membaca sekilas atau membaca skimming adalah sejenis membaca yang membuat mata
kita bergerak dengan cepat melihat dan memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan
mendapatkan informasi secara cepat (Tarigan, 2008:33). Istilah lain dari skimming adalah
tindakan untuk mengambil intisari atau saripati dari suatu hal. Berarti bila kita membaca buku
dengan skimming, maka kita hanya mengambil hal - hal yang penting dari bacaan itu, yaitu ide
pokok dan detail yang penting, sedangkan tempat ide pokok itu tidak selalu di permukaan (awal)
tetapi terkadang di tengah atau di bagian akhir bacaan.
Langkah-langkah membaca skimming untuk memahami ide-ide pokok yang ada dalam sebuah
bacaan adalah sebagai berikut:
1. Baca judul, sub judul dan subheading untuk mencari tahu apa yang dibicarakan teks
tersebut
2. Perhatikan ilustrasi (gambar atau foto) agar Anda mendapatkan informasi lebih jauh
tentang topik tersebut
3. Baca awal dan akhir kalimat setiap paragraph
4. Jangan membaca kata per kata. Biarkan mata Anda melakukan skimming kulit luar
sebuah teks. Carilah kata kunci atau keyword-nya
5. Lanjutkan dengan berpikir mengenai arti teks tersebut
Topik
Langkah-langkah untuk menemukan topik:
1. Kita harus membaca baris pertama dan kedua jika hanya ada satu paragraf atau amati
keseluruhan paragraf pertama jika ada lebih dari satu paragraf
2. Cari kata kunci yang paling sering diulang-ulang dalam bacaan baik pada awal baris
tetapi juga di bagian-bagian kesimpulan
3. Jika pertanyan tentang topik, maka jawabannya berupa satu suku kata atau bentuk frasa
(kelompok kata). Topik dari sebuah paragraf adalah subjek dari tulisan itu yang bisa
berupa inti isi tulisan atau judul teks.
Jika kalimat utama atau ide penjelas tersebut terdapat pada terakhir paragraf, maka paragraf
tersebut dikatakan Induktif. Seperti pada contoh dibawa ini:
Jika kalimat utama atau ide penjelas tersebut terdapat pada awal paragraf, maka paragraf tersebut
dikatakan deduktif. Seperti pada contoh dibawa ini:
Jika kalimat utama atau ide penjelas tersebut terdapat pada awal dan di akhir paragraf, maka
paragraf tersebut dikatakan paragraf campuran. Seprerti pada contoh dibawa ini :
Ide Pokok
Untuk menemukan ide pokok paragraf dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1.
2. Kalimat topik di awal paragraf(kalimat utama) bacalah kalimat pertama, barangkali ide
pokok itu ada diawal paragraf.
3. Ide pokok ada di akhir kalimat dalam suatu paragraf
4. Ide pokok terdapat pada kalimat pertama dan terakhir jika prosedur kedua gagal Ide
pokok paragraf menyebar diseluruh paragraf. Jika ide pokok tidak ditemukan pada
prosedur satu, dua dan tiga maka anda harus mencari ide pokok sendiri. Sebab ide pokok
menyebar di seluruh paragraf. Artinya, disini ada secara implisit. Pembaca sendiri yang
harus menentukan dan membuat kesimpulan.
Pemahaman Ide Penjelas
Pengertian Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman adalah suatu proses untuk mengenali atau mengidentifikasi teks,
kemudian mengingat kembali isi teks. Membaca pemahaman juga dapat berarti sebagai suatu
kegiatan membuat urutan tentang uraian/mengorganisasi isi teks, bisa mengevaluasi sekaligus
dapat merespon apa yang tersurat atau tersirat dalam teks. Sedangkan pemahaman berhubungan
laras dengan kecepatan. Pemahaman atau comprehension, adalah kemampuan membaca untuk
mengerti: ide pokok, detail penting, dan seluruh pengertian.
Pemahaman bacaan merupakan komponen penting dalam suatu aktivitas membaca, sebab
pada hakikatnya pemahaman atas bacaan dapat meningkatkan keterampilan atau kepentingan
membaca itu sendiri maupun untuk tujuan-tujuan tertentu yang telah ditentukan atau hendak
dicapai. Ahli bahasa mengemukakan bahwa pemahaman merupakan kemampuan untuk
membaca dan memahami tulisan (Palawija, 2008: 1). Hal ini dapat dimaklumi karena
pemahaman merupakan esensi dari kegiatan membaca. Dengan demikian, apabila seseorang
setelah melakukan aktivitas membaca dapat mengambil pesan dari bacaan, maka proses tersebut
dikatakan berhasil. Begitu pula sebaliknya,apabila seseorang setelah melakukan kegiatan
membaca tetapi belum dapat mengambil pesan yang disampaikan oleh penulis, maka proses
tersebut belum berhasil.
Apabila dianalisis tujuan membaca Sim, di atas sejalan dengan pendapat Greane dan Patty
sebagaimana dikutip oleh Tarigan (1 985: 37) bahwa tujuan membaca pemahaman di antaranya:
a. Memilih butir-butir penting
b. Menentukan organisasi bacaan
c. Menarik kesimpulan
d. Menduga makna dan meramalkan dampak-dampak
e. Merangkum apa yang telah terjadi
f. Membedakan fakta dan pendapat, dan
g. Memperoleh informasi dari aneka sarana khusus seperti ensiklopedia, atlas, peta dan
sebagainya.
h. Menemukan ide pokok kalimat, paragraf, wacana,
Struktur atau Organisasi Teks Laporan Hasil Observasi pada Jenjang SMP Kelas VII
Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum atau melaporkan
sesuatu berupa hasil dari pengamatan (observasi), teks laporan observasi juga disebut teks
klasifikasi karena memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.
Menggambarkan ciri, bentuk atau sifat umum seperti benda, hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan
atau peristiwa yang terjadi di dalam semesta kita, teks hasil observasi bersifat faktual atau
berdasarkan fakta yang ada.
Struktur atau organisasi teks laporan hasil observasi :
1. Definisi Umum : berisi gambaran secara umum tentang objek yang diamati.
2. Deskripsi Bagian : berisi penjelasan secara terperinci tentang objek yang dibahas.
3. Deskripsi Manfaat : berisi manfaat atau kegunaan dari objek yang diamati
4. Penutup merupakan bagian rincian akhir dari teks
Struktur dan Organisasi Teks Puisi pada Jenjang SMP Kelas VIII
Puisi adalah suatu teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan
mengutamakan keindahan kata-kata. Struktur puisi dibagi menjadi 2 yaitu, struktur lahir dan
struktur batin puisi. Struktur lahir atau yang biasanya disebut tipografi adalah bentuk perwajahan
puisi seperti pengaturan baris, penggunaan huruf kapital, penggunaan tanda baca, dan lain-lain.
Sedangkan struktur batin puisi yaitu :
1. Tema : pokok persoalan yang disampaikan penyair.
2. Amanat : pesan yang disampaikan penyair.
3. Perasaan : perasaan yang tergambar dalam puisi tersebut (sedih, senang semangat)
Adapun unsur-unsur dalam puisi yaitu, sebagai berikut :
1. Majas : bahasa kias yang digunakan untuk menimbulkan kesan tertentu bagi penyimak
atau pembacanya.
2. Irama : alunan bunyi yang teratur yang berulang-ulang.
3. Penggunaan kata-kata konotasi : kata yang bermakna tidak sebenarnya.
4. Kata-kata berlambang : gambar, tanda, atau kata yang mempunyai maksud tertentu.
5. Pengimajinasian dalam puisi : kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan
atau imajinasi.
Struktur dan Organisasi Teks Cerita Pendek pada Jenjang SMP Kelas IX
Cerita pendek merupakan salah satu karya sastra yang memusatkan diri pada satu tokoh
dan satu situasi. Ada bebrapa karakter tokoh dalam cerpen yaitu, protagonisdan antagonis.
Keduanya merupakan cerminan dari kehidupan nyata. Dalam hal ini ada nilai-nilai yang perlu
diteladani juga ada nilai-nilai yang harus dibuang yaitu perbuatan baik dan perbuatan buruk.
Cerita pendek merupakan cerita yang habis dibaca sekali duduk dengan kisaran waktu 1 0 menit
hingga 30 menit. Panjang ceritanya yaitu 500 – 5000 kata. Dengan seiring perkembangan literasi
khususnya di bidang sastra, cerita pendek kontemporer atau yang biasa disebut eksperimental
menyepakati bahwa cerita pendek boleh mencapai sampai 1 0.000 kata/karakter.
Struktur atau organisasi cerita pendek ialah sebagai berikut :
1. Abstrak : ambaran awal dari cerita yang akan diceritakan. Abstrak bersifat optional pada
cerpen, artinya boleh ada namun boleh juga jika cerpen tidak memiliki abstrak.
2. Orientasi : berhubungan dengan waktu, suasana dan tempat di dalam cerita pendek
tersebut, yang menjawab pertanyaan kapan, dimana serta bagaimana.
3. Komplikasi : urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat.
4. Evaluasi : konflik yang terjadi dan menuju pada klimaks.
5. Resolusi : ketika pengarang mengungkapkan solusi terhadap masalah yang dialami tokoh
dalam cerpen. Dalam resolusi, masalah sudah mendapat penyelesaian di tahap akhir
cerita.
6. Koda : nilai atau pelajaran yang bisa didapat dari teks cerita pendek oleh pembaca.
Pemahaman Kritis
Membaca kritis adalah kemampuan memahami makna tersirat sebuah bacaan. Menurut
Albert (et al) yang dikutip oleh H.G. Tarigan (1982:89) membaca kritis adalah sejenis kegiatan
membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluative, serta
analitis, dan bukan hanya mencari kesalahan belaka. Selain itu membaca kritis merupakan suatu
strategi membaca yang bertujuan untuk mendalami isi bacaan berdasarkan penilaian yang
rasional lewat keterlibatan yang lebih mendalam dengan pikiran penulis. Dengan membaca
kritis, pembaca dapat pula mencamkan lebih dalam apa yang dibacanya dan pembaca pun akan
mempunyai kepercayaan diri yang lebih mantap dari pada kalau dia membaca tanpa usaha
berpikir secara kritis.
Menurut soedarso terdapat empat teknik yang dapat digunakan dalam membaca kritis
1. Mengerti isi bacaan, Mengenali fakta dan menginterprestasi ide pokok, mengetahui fakta
yang penting dan dapat membuat kesimpulan serta menginterprestasikan ide-idetersebut.
Fakta berguna untuk menambah informasi sedangkan ide bermanfaat untuk
menambahkan pemahaman.
2. Menguji sumber penulis, Apakah penulis dapat dipercaya? Kita harus mencari tahu
kebenarannya, misalnya mengetahui di bidang apa penulis itu berkompeten, dalam hal ini
termasuk uji pandangan , tujuan dan asumsi penulis yang terdapat dalam tulisannya untuk
membedakan apakah tulisan itu fakta apa opini.
3. Interaksi antara penulis dengan pembaca, Pembaca tidak hanya mengetahui maksud
penulis tetapi juga membandingkan dengan pengetahuan yang dimiliki dari penulis-
penulis lain.
4. Terbuka terhadap gagasan penulis, Pembaca hendaknya menghargai pendapat yang
dikemukakan oleh penulis kemudian pembaca juga mengevaluasi teknik penulisannya,
lalu penulis mempertimbangkan dan mengujinya alasannya dengan alas an yang logis dan
interpretasi yang berdasar.