Anda di halaman 1dari 37

PRINSIP, PERENCANAAN, DAN PROSEDUR

PEMBELAJARAN MEMBACA
Prinsip-prinsip, Perencanaan, dan Prosedur Pengajaran Membaca
Yang Terhormat Dosen‫څ‬
Mata Kuliyah Membaca
Bpk Nur Irwansyah, M.Pd

Disusun Oleh:
NAMA : KHODIJAH
NPM : 201821500516
DAFTAR ISI :
- HALAMAN JUDUL
- Kata Pengantar
- DAFTAR ISI
- PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Rumus Masalah
- PEMBAHASAN
BAB I Pengertian Membaca
- Pembelajaran Membaca
- Kondisi Pembelajaran Membaca
BAB II Prinsip-prinsip Pengajaran Membaca
- Perencanaan Pembelajaran Membaca
- Prosedur Pembelajaran Membaca
BAB III Pembelajan Pendidikan Karakter
- Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter
1. Latar Belakang :

Membaca adalah kegiatan berinteraksi dengan bahasa yang dikodekan ke dalam cetakan
(huruf-huruf). Sedangkan menurut cox (1999) menyatakan bahwa pembaca ialah proses
psikologi untuk menentukan arti kata kata tertulis. Menurut Anderson 1972 menyatakan
bahwa membaca adalah proses membentuk arti dari teks-teks tertulis. Membaca melibatkan
penglihatan, gerak mata, pembicaraan batin, ingatan, pengetahuan mengenai kata yang dapat
dipahami, dan pengalaman pembacanya. pembelajaran membaca dapat diartikan sebagai
serangakaian aktivitas yang dilakukan siswa untuk mencapai keterampilan membaca dibawah
arahan, bimbingan, dan motivasi guru. Pembelajaran membaca juga masih dianggap sebagai
pembelajaran yang membosankan dan monoton. Maka materi hari ini bertujuan untuk
meningkatkan minat siswa membaca dan mengetahui aspek-aspek yang berkaitan pada
proses membaca dengan menjelasakan tentang Prinsip-prinsip, Perencanaan, dan Prosedur
Pengajaran Membaca
Rumus Masalah

Berdasarkan pembahasan masalah diatas, maka


rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana prinsip-prinsip pengajaran membaca ?
2. Seperti apakah perencanaan meningkatkan proses
membaca ?
3. Apakah prosedur pengajaran membaca dapat
meningkatkan hasil belajar siswa ?
BAB. 1 A. Pengertian Membaca

Menurut Flech,Gagne dan Gorgh dalam Harjasujana dan Mulyati (1988:3.3-3.4) membaca itu pada


dasarnya adalah terjemahan lambang, garfik kedalam bahasa lisan. Menurut Aminudin
(1999) bahwa membaca adalah mereaksi, yaitu memberikan reaksi karena dalam membaca
seorang terlebh dahulu melaksanakan pengamatan terhadap huruf sebagai representasi bunyi
ujaran ataupun tanda penulisan lainnya. Berdasarkan uraian diatas proses membaca merupakan
seluruh aktivitas yang dilakukan pembaca untuk memperoleh informasi yang terkandung  dalam
sebuah bahan bacaan.
Membaca secara sederhana dikatakan sebagai proses membunyikan lambing Bahasa tertulis.
Dalam pengertian ini, membaca sering disebut sebgai membaca nyaring atau membaca permulaan.
Membaca juga dapat dikatakan sebagai proses untuk mendapatkan informasi yang terkandung
dalam teks bacaan untuk memperoleh pemahaman atas bacaan tersebut. Membaca jenis ini sering
disebut sebgai membaca pemahaman. Membaca merupakan aktivitas yang dilakukan guna
mengkritisi isi bacaan, maka disebut membaca kritis. Selain ketiga definisi tersebut, membaca juga
dikatakan sebagai proses memperoleh informasi sebagai bahan pengembangan produk kreatif
pasca baca. Membaca jenis ini dapat dikatakan sebagai membaca kreatif. Jadi dapat disimpulkan
bahwa pengertian membaca dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.
Membaca terbagi dua macam yaitu Ekstensif Membaca dan Intensif Membaca.
Ekstensif adalah membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin
teks dalam waktu yang sesingkat-singkatnya..

1. Membaca ekstensif meliputi berikut

1. Membaca Survei (Survey Reading)

Kecepatan serta ketepatan dalam menyurvei bahan bacaan ini sangat pentìng. Hal ini
turut menentukan berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajarnya. Latar belakang
pandangan serta ilmu pengetahuan seseorang turut menentukan tepat atau tidaknya,
cepat atau lambatnya menyurvei bahan bacaan yang diinginkan. Memang ada
benarnya ucapan orang-orang tua yang mengatakan bahwa permulaan yang baik
sudah merupakan setengah dari hasil yang hendak dicapai.
2. Membaca Sekilas (Skimming)
Membaca sekilas atau skimming adalah sejenis membaca yang membuat
mata kita bergerak dengan cepat melihat, memperhatikan bahan tertulis
untuk mencari serta mendapatkan informasi. Kalau kita tidak tahu
bagaimana cara membaca sekilas dan kapan harus melakukannya, kita akan
menghadapi kesulitan dalam mengikuti serta menyelesaikan bacaan yang
diinginkan

3. Membaca Dangkal (Superficial Reading)


Membaca dangkal atau superficial reading bertujuan untuk memperoleh
pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari
suatu bahan bacaan. Membaca superficial ini biasanya dilakukan bila kita
rnembaca demi kesenangan, membaca bacaan ringan yang mendatangkan
kebahagiaan di waktu senggang, misalnya cerita pendek, novel ringan, dan
sebagainya. Dalam membaca, seperti halnya membaca karya-karya ilmiah,
dapat dilakukan dengan santai tetapì menyenangkan.
2. Membaca intensif yaitu:

Membaca Intensif atau intensive reading adalah membaca


dengan penuh penghayatan untuk menyerap hal-hal yang
ingin kita pahami dan kuasai. Yang termasuk dalam
membaca intensif adalah:
01 02 03 04 05

.1 Membaca Telaah Isi


Membaca Teliti, Membaca Pemahaman, Pemahaman
Literal, pemahaman lnterpretasi, Pemahaman Kritis,
Pemahaman Kreatif dan Membaca Ide.
2. Membaca Telaah Bahasa
Quality Control

Membaca Pemahaman Menurut Tarigan (1990), membaca pemahaman


(reading for understanding) adalah jenis membaca untuk memahami
standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis,
dan pola-pola fiksi dalam usaha memperoleh pemahaman terhadap teks,
dan pembaca menggunakan strategi tertentu. Pemilihan strategi berkaitan
erat dengan faktor-faktor yang terlibat dalam pemahaman, yaitu teks dan
konteks. Kegiatan ini merupakan perpaduan antara kemampuan visual dan
Research Production
kemampuan kognitif seseorang.
Adapun rangkaian kegiatan membaca dapat
dibedakan menjadi tahapan berikut :
a) Tahap prabaca, pembaca menyiapkan sumber
atau bahan bacaan.
b) Tahap baca, pembaca melaksanakan kegiatan
membaca di suatu ruang (tempat) dengan alokasi
waktu tertentu.
c) Tahap pascabaca, pembaca memberikan
respons atau tanggapan terhadap isi atau pesan
yang dibacanya (Tarigan, 1986).
Jenis-jenis Membaca
Pemahaman
1. Pemahaman Literal
2. Pemahaman
lnterpretasi
3. Pemahaman Kritis
4. Pemahaman Kreatif
Penggunaan strategi baca akan sangat berhubungan dengan berbagai faktor
dan tujuan penggunaannya. Sekait dengan hal ini ada beberapa hal umum
yang harus diperhatikan seorang pembaca ketika  memilih strategi baca
yang akan ia gunakan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan membaca tersebut adalah sebagai
berikut:

1.Tujuan membaca
2. Bahan bacaan
3. Waktu yang tersedia untuk
membaca
4. Posisi pembaca
5. Jenis membaca
6. Berdasarkan uraian
tentang kriteria pemilihan
strategi membaca
B. Pembelajaran Membaca

Pembelajaran membaca yang dilakukan disekolah harus diarahkan agar mencapai


beberapa tujuan utama pembelajaran membaca. Tiga tujuan utama pembelajaran
membaca disekolah adalah:
1. Memungkinkan siswa agar mampu menikmati kegiatan membaca
2. Mampu membaca balam hati dalam kecepatan bacaan yang flexible
3. Serta memperoleh tingkat pemahaman yang cukup atas isi bacaan
Secara umum, ada dua strategi umum yang dapat kita lakukan agar siswa mampu
menjadi pembaca yang flexible. Kedua strategi yang harus dilatihkan guru kepada
Add Title Add Title Add Title
siswa tersebut dkemukakan Ahuja dan Ahuja 2007 sebagai berikut:
1. Kurangi kecepatan membaca
2. Tingkatkan kecepatan membaca
Penggunaan strategi baca akan sangat berhubungan dengan berbagai faktor dan
tujuan penggunaannya. Sekait dengan hal ini ada beberapa hal umum yang harus
diperhatikan seorang pembaca ketika  memilih strategi baca yang akan ia gunakan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan membaca tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tujuan membaca
2.Bahan bacaan
3. Waktu yang tersedia untuk membaca
4. Posisi pembaca
5. Jenis membaca
C. Kondisi Pembelajaran Membaca

Problem utama saat ini pembelajaran membaca di sekolah saat ini adalah bahwa
pembelajaran membaca masih dilaksanakan secara asal-asalan. Kebiasaan buruk
terlihat dari kenyataan bahwa pembelajaran membaca jarang sekali dilaksanakan
untuk mendorong siswa agar memilki kecepatan dan gaya membaca yang tepat
melainkan hanya ditunjukan untuk kepentingan praktis belaka yakni siswa mampu
menjawab pertanyaan bacaan.
Good Customer Project Done Expert People Partners
Guru agar dapat melaksanakan pembelajaran membaca dengan baik yaitu:

1. Memahami perannya dalam pembelajaran membaca.


2. Memahami benar prinsip pembelajaran membaca.
3. Menguasai prosedur pembelajaran membaca.
4. Menguasai strategi membaca.
5. Mempraktikan prosedur dan strategi membaca dalam pembelajaran.
6. Menguasai konsep penilaian pembelajaran membaca.
7. Mengukur secara periodic kemampuan membaca siswa, dan
8. Melakukan pembelajaran dalam dimensi penelitian tindakan kelas
BAB II A. Prinsip-prinsip Pengajaran Membaca

Berkaitan dengan pelaksanaan pengajaran membaca, Burns


(1982) mengemukakan 14 prinsip pengajaran membaca.
Prinsinsi-prinsip yang dikemukakan didasarkan pada
generalisasi hasil penelitian tentang pengajaran membaca
dan pada hasil observasi praktik membaca. Prinsip-Prinsip
ini diharapkan dapat mengarahkan guru dalam
merencanakan pengajaran membaca.
Guna meningkatkan pembelajaran membaca adalah
memahami berbagai prinsip-prinsp pembelajaran membaca.
Prinsip yang dikemukakan oleh para ahli. Nuttall 1996
mengemukakan beberapa prinsip umum pembelajaran
membaca
Prinsip-prinsip Pengajaran Membaca

Guna meningkatkan pembelajaran membaca adalah memahami berbagai prinsip-


prinsp pembelajaran membaca. Prinsip yang dikemukakan oleh para ahli. Nuttall
1996 mengemukakan beberapa prinsip umum pembelajaran membaca
Cloud Message Message Application Media Price

Perencanaan Pembelajaran Membaca

Guna meningkatkan pembelajaran membaca adalah memahami berbagai prinsip-prinsp


pembelajaran
Marketing membaca. Prinsip Laptop yang dikemukakan Camera olehDesktoppara ahli. Nuttall 1996 mengemukakan Cloud

beberapa prinsip umum pembelajaran membaca


Perencanaan Pembelajaran Membaca
A. Kegiatan Prabaca
Click here to add content of the text,and briefly explain your point of view.Click here to add content of the text,and briefly explain your point of view.Click here to add content of the text,and briefly
explain your point of view.Click here to add content of the text,and briefly explain your point of view.
B. Kegiatan Membaca
C. Kegiatan Pascabaca
Prinsip-Prinsip ini diharapkan dapat mengarahkan guru dalam merencanakan
pengajaran membaca. Berikut dipaparkan keempat belas prinsip tersebut, yaitu:

Prinsip 2 Membaca merupakan proses


Prinsip 1 Membaca adalah tindakan kompleks interpretasi terhadap makna dari symbol-
dengan banyak faktor yang harus simbol yang tertulis Jika seseorang tidak
dipertimbangkan Guru harus memahami memahami sebagian makna dari teks,
semua aspek yang berkaitan dengan proses maka ia belum membaca, bahkan jika
membaca sehingga dia dapat merencanakan seseorang itu melafalkan setiap kata
pengajaran membaca secara bijaksana. dengan tepat.
Prinsip 3 Membaca melibatkan kegiatan mengkonstruksi makna dari passage makna dari
bagian yang tertulis di samping untuk memahami informasi dari huruf-huruf dan kata-kata
dalam teks, membaca melibatkan kegiatan memilih dan menggunakan pengetahuan tentang
orang, tempat, sesuatu, dan pengetahuan tentang teks dan organisasi teks. Sebuah teks tidak
banyak mengandung makna seperti sumber dari informasi yang memungkinkan pembaca
untuk melibatkan pengetahuan yang telah dimilikinya sehingga dapat menentukan makna
yang terkandung di dalam teks (Anderson dalam Burns, 1992:23).

Prinsip 4 Tidak ada satu cara yang paling tepat untuk mengajarkan membaca Beberapa
metode pengajaran membaca lebih cocok bagi beberapa siswa dari pada siswa lainnya.
Sebagian siswa merupakan individu yang belajar dengan cara mereka sendiri. Beberapa
siswa merupakan pebelajar yang visual, beberapa lainnya merupakan pebelajar auditor
dan yang lainnya merupakan pembelajar yang kinestetik.
Prinsip 5 Belajar membaca merupakan proses yang berkelanjutan Anak-anak belajar
membaca dalam beberapa periode waktu yang panjang, memperoleh kemampuan membaca
lanjutan setelah mereka menguasai keterampilan prasyarat. Bahkan setelah mereka
menguasai semua jenis membaca, latihan membaca masih harus terus berlanjut.

Prinsip 6 Siswa harus diajari pengenalan kata yang memungkinkan mereka dapat mengenali
pelafalan dan makna kata-kata sulit secara independen Siswa tidak dapat mengingat semua kata
yang mereka baca dalam teks. Oleh karena itu mereka membutuhkan untuk mempelajari teknik-
teknik untuk memahami kata-kata yang tidak dikenal sehingga mereka dapat memahami isi
bacaan meskipun tanpa bantuan guru, orang tau, atau teman.
Prinsip 7 Guru harus mendiagnosis kemampuan membaca siswa dan menggunakan hasil
diagnosisi tersebut sebagai dasar untuk merencanakan pengajaran Mengajari semua siswa
dengan bahan ajar dan metode yang sama serta berharap dapat menangani kesulitan siswa yang
berbeda dalam waktu yang bersamaan adalah hal yang perlu dihindari.

Prinsip 8 Membaca dann keterampilan berbahasa lainnya sangat berkaitan membaca interaksi
antara pembaca dan bahasa tulis saat dimana pembaca berusaha untuk merekonstruksi pesan
penulis-sangat berhubungan erat dengan keterampilan berbahasa lainnya (menyimak,
berbicara, dan menulis). Hubungan erat antara menulis dan membaca adalah keduanya
merupakan kemampuan berbahasa reseptif, yang bertolak belakang dengan dua keterampilan
membaca ekspresif yaitu berbicara dan menulis.
Prinsip 9 Membaca merupakan bagian integral dari semua area isi pengajaran dalam program
pendidikan. Guru harus mempertimbangkan hubungan antara membaca dengan mata pelajaran
lain dalam kurikulum sekolah dasar. Untuk memahami semua materi pelajaran dibutuhkan
keterampilan membaca. Bahan ajar yang dikembangkan dalam mata pelajaran lain menjadi area
isi dalam teks yang harus dibaca siswa. Dengan demikian, membaca menjadi bagian integral
dalam pembelajaran di sekolah dasar.

Prinsip 10 Siswa perlu untuk mengetahui mengapa membaca itu penting. Anak-anak yang tidak
bisa melihat keuntungan yang akan diperoleh dalam belajar membaca tidak akan termotivasi
untuk belajar membaca. Belajar membaca memerlukan usaha, dan siswa yang melihat nilai lebih
membaca sebagai aktivitas personal akan lebih cenderung bekerja keras dalam membaca dari
pada siswa yang tidak melihat manfaat tersebut. Guru harus menekankan kepada siswa tentang
kebutuhan membaca di masa depan.
Prinsip 11 Kesenangan membaca harus dianggap sebagai hal yang penting. Membaca
merupakan kegiatan yang bisa menghibur dan juga informatif. Guru harus dapat membantu
siswa menyadari fakta ini melalui kegiatan memberi contoh kegiatan membaca yang dapat
mereka amati. Guru dapat melakukan kegiatan membaca rekreatif seperti membaca cerita
atau puisi. Pemodelan seperti ini sangat penting bagi siswa.

Prinsip 12 Kesiapan membaca harus dipertimbnagkan dalam semua level pembelajaran.


Kesiapan membaca siswa tidak hanya dilihat saat pengajaran membaca dimulai, tetapi
selama proses pengajaran membaca berlangsung dan pada semua jenjang kelas. Hal ini
dapat dilakukan melalui kegiatan tanya jawab dengan siswa.
Prinsip 13 Membaca harus diajarkan melalui cara yang menngarahkan siswa untuk mengalami
kesuksesan. Meminta siswa untuk belajar membaca dari bahan yang terlalu sulit bagi mereka
merupakan langkah menuju kegagalan yang sangat besar. Guru harus memberi pengajaran kepada
siswa sesuai dengan level masing-masing, sesuai dengan penempatan tingkatannya. Jika siswa
diberi tugas membaca yang mengarahkan mereka pada kesuksesan, mereka akan dengan percaya
diri melaksanakan tugas-tugas membaca yang mengarah pada kesuksesan. Guru harus
menyesuaikan tingkat keterbacaan teks dengan level atau jenjang kelas yang tepat.

Prinsip 14 Pentingnya dorongan untuk mengarahkan dan memantau diri dalam proses
Membaca. Pembaca yang baik mengarahkan sendiri kegiatan membacanya, membuat
keputusan untuk menentukan pendekatan yang tepat untuk memahami isi teks, menetukan
kecepatan membacanya, dan menentukan tujuan membacanya. Mereka memiliki
kemampuan untuk memutuskan kapan mereka menemukan kesulitan untuk memahami isi
teks dan dapat mengambil langkah untuk meremisi kesulitan membacanya. Pada saat
mengajarkan membaca, dengan tidak mempermasalahkan pendapat apa yang dipakai atau
pola pengajarn yang dipakai, prinsip-prinsip di atas harus diaplikasikan.
B. Perencanaan Pembelajaran Membaca

Pembelajaran pada dasarnya dilandasi oleh


kemampuan guru dalam membuat keputusan
tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakannya. Salah satu dimensi penting
dalam membuat keputusan tersebut terletak
pada keputusan guru dalam menentukan
perencanaan pembelajaran. Demikian pula
dalam pembelajaran membaca, guru harus
mampu membuat keputusan yang tepat dalam
menyusun dan mempersiapkan pelaksanaan
pembelajaran membaca.
Berbicara tentang menyusun perencanaan pembelajaran membaca,
langkah – langkah yang secara tepat harus di tentukan guru, antara lain :

1. Menentukan Tujuan Program Bembelajaran Yang Dirancang.


Artinya : Dalam hal ini guru harus meyakinkan dirinya bahwa apa pun jenis dan kegiatan
pembelajaran membaca yang akan dilaksanakan harus memiliki tujuan umum untuk membentuk
kemungkinan bagi siswa guna mampu menikmati kegiatan membaca, mampu membaca dengan
gaya dan kecepatan fleksibel, dan mampu memperoleh pemahaman isi bacaan yang memadai.
Tujuan utama ini sudah selayaknya menjadi jiwa bagi semua pembelajaran membaca yang akan
dilaksanakan.
2. Secara Tepat Ditentukan Menyusun Program Pembelajaran Membaca.
Artinya : Mempersiapkan berbagai kebutuhan bagi siswa selama proses membaca.
Beberapa kebutuhan yang harus dipertimbangkan tersebut, antara lain :
a. Memilih bahan bacaan ( pertimbangkan isi dan keragaman materi dan sebaiknya materi
berupa materi lintas kurikulum ),
b.  Menentukan panduan membaca yang tepat.
c.  Menentukan strategi baca yang tepat.

3.  Menentukan Kebutuhan Agar Siswa Memiliki Memampuan Membaca.


Artinya : Dalam tahap ini guru harus benar – benar menyusun strategi agar siswa
terdorong untuk memiliki kebiasaan membaca yang baik. Kebiasaan ini diharapkan tidak
tumbuh dalam lingkungan sekolah tetapi juga tumbuh dalam kehidupan siswa sehari –
hari. Dalam konteks pembelajaran kebiasaan membaca yang baik dapat diawali dengan
menugasbacakan siswa untuk membaca buku. Buku yang ditawarkan hendaknya
merupakan buku yang menarik minat siswa sehingga akn timbul perasaan senang pada
diri siswa ketika membaca buku tersebut.
C. Prosedur Pembelajaran Membaca

Sebagaimana telah kita bicarakan pada bagian menyimak,


dalam kaitannya dengan pendidikan karakter prosedur
pembelajaran membaca juga merupakan saluran pendidikan
karakter. Hal ini disebabkan bahwa pada masing – masing
tahapan pembelajaran membaca ini akan terdapat sejumlah
aktivitas yang harus dilakukan siswa. Melalui aktivitas –
aktivitas inilah siswa akan secara tidak sadar menunjukan
karakter dirinya.
Proses pembelajaran membaca secara garis besar harus
terdiri atas tiga tahapan yaitu : tahapan prabaca, tahapan
membaca, dan tahapan pascabaca.

1. Tahapan Prabaca

Tahapan atau kegiatan prabaca adalah : Kegiatan pengajaran yang dilaksanakan sebelum siswa
melakukan kegitan membaca. Dalam kegitan prabaca ini guru mengarahkan perhatian pada
pengaktifan mata yang berhubungan dengan teks bacaan. Skema itu sendiri adalah : Latar
belakang pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa tentang informasi atau konsep
tentang sesuatu. Skema menggambarkan sekelompok konsep yang tersusun dalam diri
seseorang yang dihubungkan dengan objek, tempat – tempat, tindakan atau peristiwa. Dalam hal
ini siswa harus memiliki konsep – konsep tentang tujuan bahan cetakan dan tentang hubungan
bahasa bicara dan bahasa tertulis.
  2.  Kegiatan Membaca

Beberapa kegiatan yang bisa


Setelah kegiatan prabaca, maka selanjutnya dilakukan, antara lain :
dilaksanakan kegiatan inti pembelajaran a. Menemukan inti gagasan
membaca. Tahapan ini sering disebut tahapan b. Mengidentifikasi kata kunci
membaca. Pada tahap ini banyak sekali c.  Mengutip bacaan
variasi yang dapat dilakukan guru sejalan d.  Menjaring data
dengan strategi baca yang dipilih guru atau e.  Mengisi format isi bacaan
siswa. Penentuan kegiatan pada tahap ini f.  Merespons bacaan
akan sangat bergantung pada metode g.  Membuat peta konsep bacaan
pembelajaran membaca apa yang dipilih. h.  Shairing ide dan diskusi
i.  Menguji prediksi
j.  Menjaring kata sulit, menguji fakta
dan opini
3.    Kegiatan Pascabaca

Kegiatan pascabaca merupakan tahapan


pembelajaran membaca yang bertujuan untuk
menguji kemampuan membaca sekaligus
memantapkan kemampuan membaca para siswa. Strategi tahapan Prabaca:
 Burns (Rahim, 2007 ) mengemukakan bahwa
kegiatan pascabaca digunakan untuk membantu a.   Belajar mengembangkan
siswa memadukan informasi baru yang dibacanya bahan bacaan
kedalam schemata sehingga diperoleh tingkat b.   Memberikan pertanyaan
pemahaman yang lebih tinggi. seperti halnya
pada kegiatan membaca yang lain, pada kegiatan
c.   Menceritakan kembali
ini juga memerlukan strategi. d.   Presentasi visual
Keterpaduan Prosedur Pembelajaran Membaca dengan
BAB III Pendidikan Karakter

For Companies
For Companies
1. Kesatu, konsep dasar pembelajaran bahasa Indonesia yang menjelaskan bahwa pembelajaran
For Companies
adalah serangkaian proses yang dilkukan guru agar siswa belajar. For Companies
2. Kedua, dimensi-dimensi pembelajaran bahasa Indonesia. Membahas tentang makna
pendekatan, metode, teknik, dan model pembelajaran bahasa.
3. Ketiga, pembelajaran bahasa Indonesia dalam gamitan pendidikan karakter. For Now
4. Keempat, prinsip-prinsip pembelajaran bahasa.Konsep dasar prinsip pembelajaran bahasa,
yaitu 4. filosofis (keilmuan dan filsafat), akuisisi bahasa, dan pembelajaran bahasa.
5. Kelima, embelajaran menyimak dalam gamitan pendidikan karakter.
6. Keenam, pembelajaran berbicara dalam gamitan pendidikan karakter.
7.Ketujuh, pembelajaran membaca dalam gamitan pendidikan karakter.
8. Kedelapan, pembelajaran menulis dalam gamitan pendidikan karakter.
9. Kesembilan, Pembelajaran sastra dalam gamitan pendidikan karakter.
10.Kesepuluh, Penilaian Otentik dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

33
Proses membaca merupakan seluruh aktivitas yang dilakukan pembaca untuk
memperoleh informasi yang terkandung  dalam sebuah bahan bacaan.
Pembelajaran membaca dapat diartikan sebagai serangakaian aktivitas yang
dilakukan siswa untuk mencapai keterampilan membaca dibawah arahan,
bimbingan, dan motivasi guru. Kegiatan membaca terdiri atas dua bagian utama,
yaitu proses membaca dan hasil membaca. Dalam proses membaca terdapat
delapan aspek yang harus dipahami siswa sebagai pembaca sehingga terjadi
interaksi dengan teks secara baik dan siswa memahami isi bacaan. Untuk dapat
merencanakan dan melaksanakan pengajaran membaca secara baik, guru
diharapkan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip pengajaran membaca,
Perencanaan, dan Prosedur Pengajaran Membaca.
KESIMPULAN

Membaca secara sederhana dikatakan sebagai proses membunyikan lambing bahasa tertulis.
Dalam pengertian ini, membaca sering disebut sebgai membaca nyaring atau membaca
permulaan. Membaca dapat diartikan dari berbagai sudut pandang. Membaca yaitu memberikan
reaksi karena dalam membaca seorang terlebih dahulu melaksanakan pengamatan terhadap
huruf sebagai representasi bunyi ujaran ataupun tanda penulisan lainnya. Membaca merupakan
aktivitas yang dilakukan guna mengkritisi isi bacaan, maka disebut membaca kritis.selain ketiga
definisi tersebut, membaca juga dikatakan sebagai proses memperoleh informasi sebagai bahan
pengembangan produk kreatif pascabaca. Membaca jenis ini dapat dikatakan sebagai membaca
kreatif. Dan disimpulkan bahwa pembelajaran membaca dapat diartikan sebagai serangakaian
aktivitas yang dilakukan siswa untuk mencapai keterampilan membaca dibawah arahan,
bimbingan, dan motivasi guru. Membaca dalam gamitan pendidikan karakter tentunya memiliki
prinsip-prinsip, prosedur, perencanaan serta metode yang digunakan dalam pembelajaran
membaca guna tercapai tujuan pembelajaran bahasa yang selaras dengan pedidikan karakter.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. (2016). Pembelajaran Membaca Berbasis
Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama.
Abidin Yunus, M.Pd. 2012. Pembelajaran membaca berbasis
pendidikan karakter.Bandung : PT. Refika Aditama.
Bahan Belajar Mandiri 1, PRINSIP-PRINSIP PENGAJARAN
MEMBACA.
http://nurhaya1990.blogspot.com/2014/06/pembelajaran-
membaca-berbasis.html
https://scholar.google.co.id/citations?
view_op=view_citation&hl=id&user=FT7AxPMAAAAJ&citation_for_
view=FT7AxPMAAAAJ:IjCSPb-OGe4C
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai