PEMBELAJARAN MEMBACA
Prinsip-prinsip, Perencanaan, dan Prosedur Pengajaran Membaca
Yang Terhormat Dosenڅ
Mata Kuliyah Membaca
Bpk Nur Irwansyah, M.Pd
Disusun Oleh:
NAMA : KHODIJAH
NPM : 201821500516
DAFTAR ISI :
- HALAMAN JUDUL
- Kata Pengantar
- DAFTAR ISI
- PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Rumus Masalah
- PEMBAHASAN
BAB I Pengertian Membaca
- Pembelajaran Membaca
- Kondisi Pembelajaran Membaca
BAB II Prinsip-prinsip Pengajaran Membaca
- Perencanaan Pembelajaran Membaca
- Prosedur Pembelajaran Membaca
BAB III Pembelajan Pendidikan Karakter
- Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter
1. Latar Belakang :
Membaca adalah kegiatan berinteraksi dengan bahasa yang dikodekan ke dalam cetakan
(huruf-huruf). Sedangkan menurut cox (1999) menyatakan bahwa pembaca ialah proses
psikologi untuk menentukan arti kata kata tertulis. Menurut Anderson 1972 menyatakan
bahwa membaca adalah proses membentuk arti dari teks-teks tertulis. Membaca melibatkan
penglihatan, gerak mata, pembicaraan batin, ingatan, pengetahuan mengenai kata yang dapat
dipahami, dan pengalaman pembacanya. pembelajaran membaca dapat diartikan sebagai
serangakaian aktivitas yang dilakukan siswa untuk mencapai keterampilan membaca dibawah
arahan, bimbingan, dan motivasi guru. Pembelajaran membaca juga masih dianggap sebagai
pembelajaran yang membosankan dan monoton. Maka materi hari ini bertujuan untuk
meningkatkan minat siswa membaca dan mengetahui aspek-aspek yang berkaitan pada
proses membaca dengan menjelasakan tentang Prinsip-prinsip, Perencanaan, dan Prosedur
Pengajaran Membaca
Rumus Masalah
Kecepatan serta ketepatan dalam menyurvei bahan bacaan ini sangat pentìng. Hal ini
turut menentukan berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajarnya. Latar belakang
pandangan serta ilmu pengetahuan seseorang turut menentukan tepat atau tidaknya,
cepat atau lambatnya menyurvei bahan bacaan yang diinginkan. Memang ada
benarnya ucapan orang-orang tua yang mengatakan bahwa permulaan yang baik
sudah merupakan setengah dari hasil yang hendak dicapai.
2. Membaca Sekilas (Skimming)
Membaca sekilas atau skimming adalah sejenis membaca yang membuat
mata kita bergerak dengan cepat melihat, memperhatikan bahan tertulis
untuk mencari serta mendapatkan informasi. Kalau kita tidak tahu
bagaimana cara membaca sekilas dan kapan harus melakukannya, kita akan
menghadapi kesulitan dalam mengikuti serta menyelesaikan bacaan yang
diinginkan
1.Tujuan membaca
2. Bahan bacaan
3. Waktu yang tersedia untuk
membaca
4. Posisi pembaca
5. Jenis membaca
6. Berdasarkan uraian
tentang kriteria pemilihan
strategi membaca
B. Pembelajaran Membaca
1. Tujuan membaca
2.Bahan bacaan
3. Waktu yang tersedia untuk membaca
4. Posisi pembaca
5. Jenis membaca
C. Kondisi Pembelajaran Membaca
Problem utama saat ini pembelajaran membaca di sekolah saat ini adalah bahwa
pembelajaran membaca masih dilaksanakan secara asal-asalan. Kebiasaan buruk
terlihat dari kenyataan bahwa pembelajaran membaca jarang sekali dilaksanakan
untuk mendorong siswa agar memilki kecepatan dan gaya membaca yang tepat
melainkan hanya ditunjukan untuk kepentingan praktis belaka yakni siswa mampu
menjawab pertanyaan bacaan.
Good Customer Project Done Expert People Partners
Guru agar dapat melaksanakan pembelajaran membaca dengan baik yaitu:
Prinsip 4 Tidak ada satu cara yang paling tepat untuk mengajarkan membaca Beberapa
metode pengajaran membaca lebih cocok bagi beberapa siswa dari pada siswa lainnya.
Sebagian siswa merupakan individu yang belajar dengan cara mereka sendiri. Beberapa
siswa merupakan pebelajar yang visual, beberapa lainnya merupakan pebelajar auditor
dan yang lainnya merupakan pembelajar yang kinestetik.
Prinsip 5 Belajar membaca merupakan proses yang berkelanjutan Anak-anak belajar
membaca dalam beberapa periode waktu yang panjang, memperoleh kemampuan membaca
lanjutan setelah mereka menguasai keterampilan prasyarat. Bahkan setelah mereka
menguasai semua jenis membaca, latihan membaca masih harus terus berlanjut.
Prinsip 6 Siswa harus diajari pengenalan kata yang memungkinkan mereka dapat mengenali
pelafalan dan makna kata-kata sulit secara independen Siswa tidak dapat mengingat semua kata
yang mereka baca dalam teks. Oleh karena itu mereka membutuhkan untuk mempelajari teknik-
teknik untuk memahami kata-kata yang tidak dikenal sehingga mereka dapat memahami isi
bacaan meskipun tanpa bantuan guru, orang tau, atau teman.
Prinsip 7 Guru harus mendiagnosis kemampuan membaca siswa dan menggunakan hasil
diagnosisi tersebut sebagai dasar untuk merencanakan pengajaran Mengajari semua siswa
dengan bahan ajar dan metode yang sama serta berharap dapat menangani kesulitan siswa yang
berbeda dalam waktu yang bersamaan adalah hal yang perlu dihindari.
Prinsip 8 Membaca dann keterampilan berbahasa lainnya sangat berkaitan membaca interaksi
antara pembaca dan bahasa tulis saat dimana pembaca berusaha untuk merekonstruksi pesan
penulis-sangat berhubungan erat dengan keterampilan berbahasa lainnya (menyimak,
berbicara, dan menulis). Hubungan erat antara menulis dan membaca adalah keduanya
merupakan kemampuan berbahasa reseptif, yang bertolak belakang dengan dua keterampilan
membaca ekspresif yaitu berbicara dan menulis.
Prinsip 9 Membaca merupakan bagian integral dari semua area isi pengajaran dalam program
pendidikan. Guru harus mempertimbangkan hubungan antara membaca dengan mata pelajaran
lain dalam kurikulum sekolah dasar. Untuk memahami semua materi pelajaran dibutuhkan
keterampilan membaca. Bahan ajar yang dikembangkan dalam mata pelajaran lain menjadi area
isi dalam teks yang harus dibaca siswa. Dengan demikian, membaca menjadi bagian integral
dalam pembelajaran di sekolah dasar.
Prinsip 10 Siswa perlu untuk mengetahui mengapa membaca itu penting. Anak-anak yang tidak
bisa melihat keuntungan yang akan diperoleh dalam belajar membaca tidak akan termotivasi
untuk belajar membaca. Belajar membaca memerlukan usaha, dan siswa yang melihat nilai lebih
membaca sebagai aktivitas personal akan lebih cenderung bekerja keras dalam membaca dari
pada siswa yang tidak melihat manfaat tersebut. Guru harus menekankan kepada siswa tentang
kebutuhan membaca di masa depan.
Prinsip 11 Kesenangan membaca harus dianggap sebagai hal yang penting. Membaca
merupakan kegiatan yang bisa menghibur dan juga informatif. Guru harus dapat membantu
siswa menyadari fakta ini melalui kegiatan memberi contoh kegiatan membaca yang dapat
mereka amati. Guru dapat melakukan kegiatan membaca rekreatif seperti membaca cerita
atau puisi. Pemodelan seperti ini sangat penting bagi siswa.
Prinsip 14 Pentingnya dorongan untuk mengarahkan dan memantau diri dalam proses
Membaca. Pembaca yang baik mengarahkan sendiri kegiatan membacanya, membuat
keputusan untuk menentukan pendekatan yang tepat untuk memahami isi teks, menetukan
kecepatan membacanya, dan menentukan tujuan membacanya. Mereka memiliki
kemampuan untuk memutuskan kapan mereka menemukan kesulitan untuk memahami isi
teks dan dapat mengambil langkah untuk meremisi kesulitan membacanya. Pada saat
mengajarkan membaca, dengan tidak mempermasalahkan pendapat apa yang dipakai atau
pola pengajarn yang dipakai, prinsip-prinsip di atas harus diaplikasikan.
B. Perencanaan Pembelajaran Membaca
1. Tahapan Prabaca
Tahapan atau kegiatan prabaca adalah : Kegiatan pengajaran yang dilaksanakan sebelum siswa
melakukan kegitan membaca. Dalam kegitan prabaca ini guru mengarahkan perhatian pada
pengaktifan mata yang berhubungan dengan teks bacaan. Skema itu sendiri adalah : Latar
belakang pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa tentang informasi atau konsep
tentang sesuatu. Skema menggambarkan sekelompok konsep yang tersusun dalam diri
seseorang yang dihubungkan dengan objek, tempat – tempat, tindakan atau peristiwa. Dalam hal
ini siswa harus memiliki konsep – konsep tentang tujuan bahan cetakan dan tentang hubungan
bahasa bicara dan bahasa tertulis.
2. Kegiatan Membaca
For Companies
For Companies
1. Kesatu, konsep dasar pembelajaran bahasa Indonesia yang menjelaskan bahwa pembelajaran
For Companies
adalah serangkaian proses yang dilkukan guru agar siswa belajar. For Companies
2. Kedua, dimensi-dimensi pembelajaran bahasa Indonesia. Membahas tentang makna
pendekatan, metode, teknik, dan model pembelajaran bahasa.
3. Ketiga, pembelajaran bahasa Indonesia dalam gamitan pendidikan karakter. For Now
4. Keempat, prinsip-prinsip pembelajaran bahasa.Konsep dasar prinsip pembelajaran bahasa,
yaitu 4. filosofis (keilmuan dan filsafat), akuisisi bahasa, dan pembelajaran bahasa.
5. Kelima, embelajaran menyimak dalam gamitan pendidikan karakter.
6. Keenam, pembelajaran berbicara dalam gamitan pendidikan karakter.
7.Ketujuh, pembelajaran membaca dalam gamitan pendidikan karakter.
8. Kedelapan, pembelajaran menulis dalam gamitan pendidikan karakter.
9. Kesembilan, Pembelajaran sastra dalam gamitan pendidikan karakter.
10.Kesepuluh, Penilaian Otentik dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
33
Proses membaca merupakan seluruh aktivitas yang dilakukan pembaca untuk
memperoleh informasi yang terkandung dalam sebuah bahan bacaan.
Pembelajaran membaca dapat diartikan sebagai serangakaian aktivitas yang
dilakukan siswa untuk mencapai keterampilan membaca dibawah arahan,
bimbingan, dan motivasi guru. Kegiatan membaca terdiri atas dua bagian utama,
yaitu proses membaca dan hasil membaca. Dalam proses membaca terdapat
delapan aspek yang harus dipahami siswa sebagai pembaca sehingga terjadi
interaksi dengan teks secara baik dan siswa memahami isi bacaan. Untuk dapat
merencanakan dan melaksanakan pengajaran membaca secara baik, guru
diharapkan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip pengajaran membaca,
Perencanaan, dan Prosedur Pengajaran Membaca.
KESIMPULAN
Membaca secara sederhana dikatakan sebagai proses membunyikan lambing bahasa tertulis.
Dalam pengertian ini, membaca sering disebut sebgai membaca nyaring atau membaca
permulaan. Membaca dapat diartikan dari berbagai sudut pandang. Membaca yaitu memberikan
reaksi karena dalam membaca seorang terlebih dahulu melaksanakan pengamatan terhadap
huruf sebagai representasi bunyi ujaran ataupun tanda penulisan lainnya. Membaca merupakan
aktivitas yang dilakukan guna mengkritisi isi bacaan, maka disebut membaca kritis.selain ketiga
definisi tersebut, membaca juga dikatakan sebagai proses memperoleh informasi sebagai bahan
pengembangan produk kreatif pascabaca. Membaca jenis ini dapat dikatakan sebagai membaca
kreatif. Dan disimpulkan bahwa pembelajaran membaca dapat diartikan sebagai serangakaian
aktivitas yang dilakukan siswa untuk mencapai keterampilan membaca dibawah arahan,
bimbingan, dan motivasi guru. Membaca dalam gamitan pendidikan karakter tentunya memiliki
prinsip-prinsip, prosedur, perencanaan serta metode yang digunakan dalam pembelajaran
membaca guna tercapai tujuan pembelajaran bahasa yang selaras dengan pedidikan karakter.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. (2016). Pembelajaran Membaca Berbasis
Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama.
Abidin Yunus, M.Pd. 2012. Pembelajaran membaca berbasis
pendidikan karakter.Bandung : PT. Refika Aditama.
Bahan Belajar Mandiri 1, PRINSIP-PRINSIP PENGAJARAN
MEMBACA.
http://nurhaya1990.blogspot.com/2014/06/pembelajaran-
membaca-berbasis.html
https://scholar.google.co.id/citations?
view_op=view_citation&hl=id&user=FT7AxPMAAAAJ&citation_for_
view=FT7AxPMAAAAJ:IjCSPb-OGe4C
THANKS!