Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JENIS-JENIS MEMBACA

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa dan Sastra Indonesia

Dosen Pengampu : Dr. Dindin Ridwanudin M.Pd.

Disusun Oleh
Kelompok 05

Aprilia Aisyah Astuti (11210183000077)


Indira Putri Nurfadilla (11210183000090)
Shalwa Davi Itqiyah (11210183000091)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2023 M/1444 H

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini
dibuatguna memenuhi tugas mata kuliah Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Shalawat serta
salam semoga tercurahkan kepada baginda kita habibina wa syafi’ina wa maulana
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyyah hingga zaman islamiyyah
seperti sekarang ini.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberi
dukungan dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah supaya menjadi lebih baik lagi.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kesalahan baik
dari segi isi penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu segala kritik dan
saran yang bersifat membangun guna perbaikan makalah ini lebih lanjut akan kami terima
dengan senang hati.

Depok, 19 April 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan membaca merupakan kegiatan meresepsi, menganalisa, dan


menginterpretasi yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang
hendak disampaikan oleh penulis dalam media tulisan. Dalam kegiatan membaca
terdapat beberapa level, kegiatan membaca meliputi membaca nyaring dan
membaca dalam hati.

Membaca nyaring adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara


membaca keras-keras di depan umum. Sedangkan kegiatan membaca dalam hati
adalah kegiatan membaca dengan seksama yang dilakukan untuk mengerti dan
memahami maksud atau tujuan penulis dalam media tertulis.

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

4
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Jenis-Jenis Membaca

Ada beberapa jenis membaca yang dapat dilakukan oleh seseorang. Ditinjau
dari segi terdengar atau tidaknya suara pembaca, proses membaca terbagi atas
membaca nyaring dan membaca dalam hati. Membaca nyaring adalah suatu aktivitas
yang merupakan alat bagi guru, murid, atau pun pembaca bersama-sama dengan
orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan
perasaan pengarang. Membaca dalam hati adalah membaca dengan tidak bersuara.
Sementara ditinjau dari sudut cakupan bahan bacaan yang dibaca, dapat kita
golongkan ke dalam dua jenis, yakni membaca ekstensif (extensif reading) dan
membaca intensif (intensive reading).

A. Jenis Membaca Berdasarkan Cara nya


1. Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan
yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan
pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik
yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman penulis.

Keterampilan yang dituntut dalam membaca nyaring adalah berbagai


kemampuan, diantaranya adalah :
a) Menggunakan ucapan yang tepat
b) Menggunakan frase yang tepat
c) Menggunakan intonasi suara yang wajar
d) Dalam posisi sikap yang baik
e) Menguasai tanda-tanda baca
f) Membaca dengan terang dan jelas
g) Membaca dengan penuh perasaan dan ekspresif
h) Membaca dengan tidak terbata-bata
i) Mengerti serta memahami bahan bacaan yang dibacanya
j) Kecepatan bergantung pada bahan bacaan yang dibacanya
k) Membaca dengan tanpa terus-menerus melihat bahan bacaan
l) Membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri.

2. Membaca Dalam Hati


Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan
tanpa menyuarakan isi bacaan yang dibacanya.

5
Keterampilan yang dituntut dalam membaca dalam hati antara lain sebagai
berikut:

a) Membaca tanpa bersuara, tanpa bibir bergerak, tanpa ada desis apapun
b) Membaca tanpa ada gerakan-gerakan kepala
c) Membaca lebih cepat dibandingkan dengan membaca nyaring
d) Tanpa menggunakan jari atau alat lain sebagai penunjuk
e) Mengerti dan memahami bahan bacaan
f) Dituntut kecepatan mata dalam membaca
g) Membaca dengan pemahaman yang baik
h) Dapat menyesuaikan kecepatan dengan tingkat kesukaran yang terdapat
dalam bacaan.

B. Jenis Membaca Berdasarkan Cakupan Bacaan


1. Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif adalah membaca sebanyak mungkin teks bacaan
dalam waktu sesingkat mungkin (Tarigan, 2008: 32). Tujuan membaca
ekstensif untuk memahami isi yang penting dengan cepat secara efisien.

Dalam Dictionary of Reading (1983:112) disebutkan membaca


ekstensif merupakan program membaca yang dilakukan secara luas. Para
siswa diberikan kebebasan dan keleluasaandalam hal memiliki baik jenis
maupun lingkup bahan-bahan bacaan yang dibacanya. Membacaekstensif ini
sangat besar manfaatnya dalam memberikan aneka pengalaman yang sangat
luaskepada para siswa. Karena membaca ekstensif merupakan program
membaca secara luas, makaimplikasinya antar lain, pertama, bahan-bahan
bacaan, baik jenis teks maupun ragamnyaharuslah luas dan beraneka.

Dengan demikian, siswa akan banyak memiliki kekuasaan


dalammelakukan pilihan terhadap bahan bacaan tersebut. Meskipun demikian,
yang harusdiperhatikan oleh guru adalah faktor kesulitan dari bahan bacaan
tersebut. Jangan sampai bahan bacaan terlalu sulit untuk dicerna. Kedua,
waktu yang perguna untuk membaca pun harussesingkat mungkin. Pada
membaca ekstensif pengertian atau pemahaman yang bertaraf relatifrendah
sudah memadai. Mengapa demikian? Karena dalam membaca ekstensif
tuntutan dantujuannya pun memang hanya sekedar untuk memahami isi yang
penting saja dari bahan bacaan yang dibaca tersebut dengan menggunakan
waktu secepat mungkin.

Menurut Broughton (1798) sebagaimana dikutip H.G Tarigan


(1979:31) membaca ekstensif meliputi tiga jenis membaca, yakni membaca
survei (survey reading), membaca sekilas (skimming) dan membaca dangkal
(superficial reading).

6
a) Membaca Survei (Survey Reading)
Membaca survei ialah sejenis kegiatan membaca dengan tujuan untuk
mengetahuigambaran umum ihwal isi (content) serta ruang lingkup (scope)
dari bahan yang hendak kita baca. Oleh karena itu, dalam praktiknya
pembaca hanya sekedar melihat, meneliti, ataumenelaah bagian bacaan
yang dianggap penting saja. Misalnya judul, nama pengarang beserta
biodatanya, daftar isi, judul-judul bab beserta sub-bab, daftar indeks atau
daftar buku-buku rujukan yang dipergunakannya. Dengan demikian
membaca survei pada dasarnya bukanlahkegiatan membaca yang
sesunguhnya.

Jadi, dapat dikatakan semacam kegiatan prabaca. Dalam konteks jenis


bacaan ilmiah, seperti skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian atau
artikel yang terdapat dalam jurnal ilmiah, bagian yang terpenting juga
perlu disurvei untukmendapatkan gambaran umum serta ruang lingkup
tersebut yakni bagian abstrak atau sebagianorang menyebutnya ringkasan
(summary) terletak dibagian awal karya tersebut, sedangkan untuk buku
kita dapat membacanya lewat keterangan atau semacam pengantar singkat
yangterletak pada sampul bagian belakang dari buku tersebut.

Kemampuan membaca survei ini penting dimiliki oleh setiap pelajar,


khususnya paramahasiswa agar dapat membaca secara efektif dan efisien.
Meskipun demikian, untuk memiliki jenis keterampilan membaca jenis
keterampilan ini bukan hal mudah. Faktor pengalaman, latar belakang,
penguasaan bidang ilmu serta kesungguhan merupakan hal-hal yang
turutmempengaruhi keberhasilan seseorang memiliki kemampuan
membaca survey ini.

b) Membaca Sekilas (Skimming)


Membaca sekilas atau membaca skimming adalah sejenis membaca
yang membuat mata kita bergerak dengan cepat melihat dan
memperhatikan bahan tertulis untuk mencari danmendapatkan informasi
secara cepat (Tarigan, 1990:32). Tampubolon menyebut membaca
skimming ini sebagai membaca layap, yakni membaca dengan cepat untuk
mengetahui isiumum dari suatu bacaan atau bagian-bagiannya (1989:49),
sedangkan dalam Dictionary of Reading (1983:298) skimming disebutkan
sebagai kegiatan membaca cepat dan selektif serta bertujuan.

Soedarso (188:89) mendefinisikan skimming sebagai keterampilan


membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang
efisien. Menurutnya skimming antaralain dapat diperlukan untuk
kepentingan :
1) Mengenal topik bacaan

7
2) Mengetahui pendapat orang lain (opini)
3) Mendapatkan bagian penting yang kita perlukan, tanpa membaca
keseluruhan
4) Mengetahui organisasi tulisan
5) Penyegaran terhadap bahan yang pernah dibaca.

c) Membaca Dangkal (Superficial Reading)


Membaca dangkal atau superfical reading pada dasarnya merupakan
kegiatanmembaca untuk memperoleh jenis pemahaman yang dangkal atau
tidak terlalu mendalam dari bahan bacaan yang kita baca. Membaca jenis
biasanya dilakukan bila kita bermaksud untukmencari kesenangan atau
kebahagiaan.

Oleh karena itu, jenis bacaannya pun betul-betul merupakan jenis


bacaan ringan. Misalnya majalah hiburan, cerpen, novel, dan
sejenisnya.Membaca dangkal ini dilakukan dengan santai untuk
mendapatkan kesenangan.

2. Membaca Intensif
Dalam Dictionary of reading (1983:160) disebutkan bahwa membaca
intensifmerupakan program kegiatan membaca yang dilakukan secara
seksama. Dalam membaca ini, para siswa hanya membaca satu atau beberapa
pilihan dari bahan bacaan yang ada. Program membaca intensif merupakan
salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca
secara kritis.

Menurut Brook sebagaiman dikutip oleh H.G Tarigan (1990:35)


intensif readingmerupakan studi seksama, telaah teliti serta penanganan
terperinci terhadap suatu tugas pendek yang kira-kira hanya 2-4 halaman pada
setiap harinya. Menurutnya secara garis besar intensif reading terbagi dua,
yakni membaca telaah isi (content study reading) dan membaca telaah bahasa
(linguistic study reading).

Membaca telaah bahasa dibagi menjadi membaca Bahasa asing


(foreign language reading) dan membaca telaah sastra (literary reading)
(Suhendar & Supinah). Membaca telaah isi dibagi lagi menjadi membaca teliti
(close reading), membaca pemahaman (reading for understanding), membaca
kritis (critical reading) dan membaca ide (reading for ideas).

a) Membaca Teliti
Secara sederhana, membaca teliti dapat dikatakan sebagai kegiatan
membaca secaraseksama yang bertujuan untuk memahami secara detil
gagasan-gagasan yang terdapat dalamteks bacaan tersebut atau untuk
melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan oleh si

8
penulis. Oleh karena itu, pembaca selain dituntut harus dapat memahami
semua makna teks yang dibacanya juga dituntut untuk mengenali dan
menghubungkan kaitan antar gagasanyang ada, baik yang terdapat dalam
kalimat maupun dalam setiap paragraf.

Salah satu kegiatan penunjang yang akan sangat membantu dalam


proses membaca teliti ini, yakni dengan menandai bagian-bagian buku
yang penting. Terdapat sejumlah cara untuk menandai sebuah buku, antara
lain :
1) Untuk menandai pernyataan-pernyataan, definisi atau hal-hal lain yang
dianggap penting, kita dapat menggunakan tanda garis bawah
(underline), baik dengan menggunakan ballpoint, pena atau dengan
membuat blok dengan menggunakan stabilllo berwarna terang.
2) Untuk memberi penekanan pada suatu pernyataan yang telah digaris
bawah, kita dapat membuat garis-garis tegak lurus pada setiap pinggir
halaman buku tersebut.
3) Melingkari kata-kata ataupun frasa-frasa yang dianggap penting.
4) Untuk menandai urutan butir penting yang dibuat oleh sang pengarang
dalammengembangkan argumen, uraian atau penjelasan, kita dapat
memberikan angka-angka pada pinggir halaman.
5) Menuliskan atau membuat semacam catatan kecil pada pinggir, atas,
atau bawah halaman buku tersebut, jika kita bermaksud merekam
pertanyaan-pertanyaan dan juga jawaban.

b) Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman menurut H.G Tarigan (1986:56) merupakan sejenis
membacayang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-
norma kesastraan (literary standards), resensi kritis (critical review),
drama tulis (printed drama) serta pola-pola fiksi (patterns of fiction).

c) Membaca Kritis
Menurut Albert [et al] sebagaimana dikutip oleh H.G Tarigan (1986:89)
membaca kritis adalah sejenis kegiatan membaca yang dilakukan secara
bijaksana, penuh tenggang hati,mendalam, evaluatif, serta analitis dan
bukan hanya mencari kesalahan.

d) Membaca Ide
Menurut H.G Tarigan (1986:116) membaca ide adalah sejenis kegiatan
membacayang bertujuan untuk mencari, memperoleh serta memanfaatkan
ide-ide yang terdapat dalam bacaan.

Kemudian menurut Anderson (1972) sebagaimana dikutip oleh H.G


Tarigan (1986:117) membaca ide merupakan kegiatan membaca yang

9
bertujuan untuk mencari jawabanatas pertanyaan-pertanyaan berikut dari
suatu bacaan :
1) Mengapa hal itu merupakan judul atau topik yang baik.
2) Masalah apa saja yang dikupas atau dibentangkan dalam bacaan
tersebut.
3) Hal-hal apa saja yang dipelajari dan dilakukan sang tokoh.

10
BAB III

PENUTUP

3. 1 Kesimpulan
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untukmemperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
media kata-kata atau bahasa tulis. Ditinjau dari segi terdengar atau tidaknya suara
pembaca, proses membaca terbagi atas membaca nyaring dan membaca dalam hati.
Ditinjau dari sudut cakupan bahan bacaan yang dibaca, dapat kita golongkan ke dalam
dua jenis, yakni membaca ekstensif (extensif reading) dan membaca intensif
(intensive reading). Membaca ekstensif meliputi tiga jenis membaca, yakni membaca
survei (survey reading), membaca sekilas (skimming) dan membaca dangkal
(superficial reading). Membaca telaah isi (intensif) dibagi menjadi membaca teliti
(close reading), membaca pemahaman (reading for understanding), membaca kritis
(critical reading) dan membaca ide (reading for ideas).

3. 2 Saran
Diharapkan setelah membaca makalah ini, pembaca dapat memperoleh
informasi yang belum diketahui dan mencoba untuk melakukan praktik langsung
terhadap bahan bacaan. Penulis menyarankan agar tidak menjadikan makalah ini
sebagai bahan acuan untuk pelajaran karena makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak lagi kekurangan materi, sehingga diharapkan kepada
para pembaca agar mencari sumber-sumber lainnya untuk dijadikan bahan pelajaran

11
DAFTAR PUSTAKA

Suhendar, M. ., & Supinah, P. Bahasa Indonesia (Keterampilan Membaca dan Menulis). 1–


161.
Pandawa, & Nurhayati. (2009). Pembelajaran Membaca. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.

Tarigan, & G, H. (2008). Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:


Percetakan Angkasa.

12

Anda mungkin juga menyukai