JENIS-JENIS MEMBACA
Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa dan Sastra Indonesia
Disusun Oleh
Kelompok 05
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini
dibuatguna memenuhi tugas mata kuliah Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Shalawat serta
salam semoga tercurahkan kepada baginda kita habibina wa syafi’ina wa maulana
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyyah hingga zaman islamiyyah
seperti sekarang ini.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberi
dukungan dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah supaya menjadi lebih baik lagi.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kesalahan baik
dari segi isi penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu segala kritik dan
saran yang bersifat membangun guna perbaikan makalah ini lebih lanjut akan kami terima
dengan senang hati.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Jenis-Jenis Membaca
Ada beberapa jenis membaca yang dapat dilakukan oleh seseorang. Ditinjau
dari segi terdengar atau tidaknya suara pembaca, proses membaca terbagi atas
membaca nyaring dan membaca dalam hati. Membaca nyaring adalah suatu aktivitas
yang merupakan alat bagi guru, murid, atau pun pembaca bersama-sama dengan
orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan
perasaan pengarang. Membaca dalam hati adalah membaca dengan tidak bersuara.
Sementara ditinjau dari sudut cakupan bahan bacaan yang dibaca, dapat kita
golongkan ke dalam dua jenis, yakni membaca ekstensif (extensif reading) dan
membaca intensif (intensive reading).
5
Keterampilan yang dituntut dalam membaca dalam hati antara lain sebagai
berikut:
a) Membaca tanpa bersuara, tanpa bibir bergerak, tanpa ada desis apapun
b) Membaca tanpa ada gerakan-gerakan kepala
c) Membaca lebih cepat dibandingkan dengan membaca nyaring
d) Tanpa menggunakan jari atau alat lain sebagai penunjuk
e) Mengerti dan memahami bahan bacaan
f) Dituntut kecepatan mata dalam membaca
g) Membaca dengan pemahaman yang baik
h) Dapat menyesuaikan kecepatan dengan tingkat kesukaran yang terdapat
dalam bacaan.
6
a) Membaca Survei (Survey Reading)
Membaca survei ialah sejenis kegiatan membaca dengan tujuan untuk
mengetahuigambaran umum ihwal isi (content) serta ruang lingkup (scope)
dari bahan yang hendak kita baca. Oleh karena itu, dalam praktiknya
pembaca hanya sekedar melihat, meneliti, ataumenelaah bagian bacaan
yang dianggap penting saja. Misalnya judul, nama pengarang beserta
biodatanya, daftar isi, judul-judul bab beserta sub-bab, daftar indeks atau
daftar buku-buku rujukan yang dipergunakannya. Dengan demikian
membaca survei pada dasarnya bukanlahkegiatan membaca yang
sesunguhnya.
7
2) Mengetahui pendapat orang lain (opini)
3) Mendapatkan bagian penting yang kita perlukan, tanpa membaca
keseluruhan
4) Mengetahui organisasi tulisan
5) Penyegaran terhadap bahan yang pernah dibaca.
2. Membaca Intensif
Dalam Dictionary of reading (1983:160) disebutkan bahwa membaca
intensifmerupakan program kegiatan membaca yang dilakukan secara
seksama. Dalam membaca ini, para siswa hanya membaca satu atau beberapa
pilihan dari bahan bacaan yang ada. Program membaca intensif merupakan
salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca
secara kritis.
a) Membaca Teliti
Secara sederhana, membaca teliti dapat dikatakan sebagai kegiatan
membaca secaraseksama yang bertujuan untuk memahami secara detil
gagasan-gagasan yang terdapat dalamteks bacaan tersebut atau untuk
melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan oleh si
8
penulis. Oleh karena itu, pembaca selain dituntut harus dapat memahami
semua makna teks yang dibacanya juga dituntut untuk mengenali dan
menghubungkan kaitan antar gagasanyang ada, baik yang terdapat dalam
kalimat maupun dalam setiap paragraf.
b) Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman menurut H.G Tarigan (1986:56) merupakan sejenis
membacayang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-
norma kesastraan (literary standards), resensi kritis (critical review),
drama tulis (printed drama) serta pola-pola fiksi (patterns of fiction).
c) Membaca Kritis
Menurut Albert [et al] sebagaimana dikutip oleh H.G Tarigan (1986:89)
membaca kritis adalah sejenis kegiatan membaca yang dilakukan secara
bijaksana, penuh tenggang hati,mendalam, evaluatif, serta analitis dan
bukan hanya mencari kesalahan.
d) Membaca Ide
Menurut H.G Tarigan (1986:116) membaca ide adalah sejenis kegiatan
membacayang bertujuan untuk mencari, memperoleh serta memanfaatkan
ide-ide yang terdapat dalam bacaan.
9
bertujuan untuk mencari jawabanatas pertanyaan-pertanyaan berikut dari
suatu bacaan :
1) Mengapa hal itu merupakan judul atau topik yang baik.
2) Masalah apa saja yang dikupas atau dibentangkan dalam bacaan
tersebut.
3) Hal-hal apa saja yang dipelajari dan dilakukan sang tokoh.
10
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untukmemperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
media kata-kata atau bahasa tulis. Ditinjau dari segi terdengar atau tidaknya suara
pembaca, proses membaca terbagi atas membaca nyaring dan membaca dalam hati.
Ditinjau dari sudut cakupan bahan bacaan yang dibaca, dapat kita golongkan ke dalam
dua jenis, yakni membaca ekstensif (extensif reading) dan membaca intensif
(intensive reading). Membaca ekstensif meliputi tiga jenis membaca, yakni membaca
survei (survey reading), membaca sekilas (skimming) dan membaca dangkal
(superficial reading). Membaca telaah isi (intensif) dibagi menjadi membaca teliti
(close reading), membaca pemahaman (reading for understanding), membaca kritis
(critical reading) dan membaca ide (reading for ideas).
3. 2 Saran
Diharapkan setelah membaca makalah ini, pembaca dapat memperoleh
informasi yang belum diketahui dan mencoba untuk melakukan praktik langsung
terhadap bahan bacaan. Penulis menyarankan agar tidak menjadikan makalah ini
sebagai bahan acuan untuk pelajaran karena makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak lagi kekurangan materi, sehingga diharapkan kepada
para pembaca agar mencari sumber-sumber lainnya untuk dijadikan bahan pelajaran
11
DAFTAR PUSTAKA
12