Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MEMBACA NYARING DAN MEMBACA DALAM HATI


Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Teori Membaca

Dosen Pengampu : Normasunah,, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :

SRI DEVI SILVA

Semester II (Dua)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)


PARIS BERANTAI KOTABARU

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah menolong hambanya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongannya maka penulis tidak bisa menyelesaikan
dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang membaca nyaring dan
membaca dalam hati, yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Semoga makalah
ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki
kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon saran dan kritiknya, terimakasih.

Gendang Timburu, 22 Mei 2022

i
DAFTAR ISI

Cover
Kata Pengantar ....................................................................................................................i
Daftar isi .............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................1
C. Tujuan ..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Membaca Nyaring .......................................................................................2
B. Membaca dalam hati ...................................................................................3

BAB II PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................5
B. Saran ..............................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Membaca dalam hati adalah membaca dengan mempergunakan ingatan visual (visual memory),
yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Tujuan utama membaca dalam hati adalah untuk
memperoleh Informasi.

Membaca nyaring atau membaca bersuara merupakan jenis kompetensi membaca yang menuntut
persyaratan yang ketat. Membaca nyaring bukan sekedar menyuarakan huruf. Jika hal ini yang terjadi
maka pemahaman pada materi yang dibaca akan gagal diperoleh.

Membaca nyaring atau membaca bersuara merupakan kelanjutan dari membaca pemulaan. Pada
membaca pemulaan tekanan ada pada kelancaran dan ketepatan penyuaraan huruf, pada membaca
nyaring difokuskan pada tekanan kata, lagu kalimat atau intonasi, jeda dan menguasai tanda baca.
Keempatnya harus tepat, jika ketepatan ini diabaikan maka murid akan mengalami kesulitan pada waktu
membaca dalam hati atau membaca intensif. Mereka hanya bisa membac tetapi sulit menemukan
pemahaman yang dikandung dalam bacaan.

Keterempilan membaca dapat dikembangkan secara tersendiri, terpisah dari keterampilan


mendengar dan berbicara. Minat membaca adalah keinginan untuk memperhatikan atau melukan
kegiatan membaca serta memahami isi dari apa yang tertulis. Dengan membaca, banyak informasi yang
akan di peroleh sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian membaca nyaring?


2. Apa saja keterampilan-keterampilan yang dituntut dalam membaca nyaring?
3. Apa pengertian membaca dalam hati?
4. Apa saja keterampilan-keterampilan yang pada membaca dalam hati?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian membaca nyaring.


2. Untuk Mengetahui keterampilan-keterampilan yang dituntut dalam membaca nyaring.
3. Untuk mengetahui pengertian membaca dalam hati.
4. Untuk mengetahui keterampilan apa saja yang dituntut pada membaca dalam hati.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. MEMBACA NYARING
Membaca menurut KBBI adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis
(dengan melisankan atau hanya dalam hati). Sedangkan nyaring menurut KBBI adalalh keras,
tinggi dan terang (terang suara, bunyi), lantang, maka dapat disimpulkan bahwa membaca
nyaring merupakan kegiatan melihat serta memahami isi pada bacaan dengan nada keras, tetapi
bersifat apresiasi yang tinggi.
Secara umum membaca nyaring diartikan sebagai suatu kegiatan keterampilan dan
memahami isi bacaan yang rumit dan kompleks dengan ucapan, intonasi dan perasaan. Oleh
karena itu, dalam mengajar keterampilan-keterampilan membaca nyaring, guru harus memahami
proses komunikasi dua arah. Lingkaran komunikasi belumlah lengkap jika pendengar belum
memberi tanggapan secukupnya terhadap pikiran atau perasaan yang diekspresikan oleh
pembaca, memang tanggapan tersebut mungkin hanya dalam hati, tetapi bersifat apresiatif,
mempunyai nilai apresiasi yang tinggi.

Membaca nyaring memiliki manfaat bagi siswa, yakni :


1. Mampu memberikan siswa informasi baru
2. Memperbanyak kosakata
3. Melatih daya imajinasi siswa melalui simakan dari hasil membaca nyaring

Menurut Nurhadi (2008 : 11-14) membaca nyaring memiliki lima tujuan, yakni :

1. Membaca untuk tujuan studi (telaah ilmiah). Tujuan membaca ini berguna apabila kita
memahami secara detail dan menyeluruh isi buku, menangkap ide pokok atau gagasan
utama buku tepat dan mendapatkan informasi tentang sesuatu.
2. Membaca untuk tujuan menangkap garis besar bacaan. Tujuan membaca ini menggunkan
teknik membaca skimming, berguna apabila kita ingin menemukan informasi dari surat
kabar, buku ensiklopedia.
3. Membaca untuk menikmati karya sastra seperti novel, cerpen, puisi dan drama.
Membaca yang mempunyai tujuan menikmati biasanya dilakukan dengan santi.
4. Membaca untuk mengisi waktu luang dilakukan untuk mencari informasi dalam surat
kabar.
5. Membaca untuk mencari keterangan tentang suatu istilah dalam kamus.
1. Keterampilan-keterampilan yang ditunut dalam membaca nyaring
Dalam pembahasan sebelumnya telah dikemukakan bahwa membaca nyaring menuntut
banyak keterampilan. Daftar keterampilan ini sangat menolong para guru dalam menjalankan
tugasnya untuk memcapai tujuan yang telah ditentukan dalam membaca nyaring.
 Kelas I : Memperoleh ucapan yang tepat; mempergunakan frase yang tepat (bukan kata
demi kata); mempergunakan intonasi suara yang wajar agar makna mudah terpahami;
menguasai tanda-tanda baca sederhana seperti; titik (.), koma (,), tanda Tanya (?), tanda
seru (!).
 Kelas II : Membaca dengan terang dan jelas; membaca dengan penuh perasaan, ekpresi;
membaca tanpa bertegun-tegun, tanpa terbanta-banta.

2
 Kelas III : Membaca dengan penuh perasaan, ekpresi; mengerti serta memahami bahan
bacaan.
 Kelas IV : memahami bacaan pada tingkay dasar; kecepatan membaca dan suara, tiga
patah kata satu detik.
 Kelas V : Membaca dengan pemahaman dan perasaan; aneka kecepatan membaca
nyaring bergantung pada bahan bacaan; dapat membaca tanpa terus menerus melibatkan
pada bahan bacaan.
 Kelas VI : Membaca nyaring dengan perasaan atau ekpresi; membaca dengan penuh
kepercayaan (pada diri sendiri) dan mempergunakan frase atau susunan kata yang tepat.
2. Peningkatan keterampilan-keterampilan dalam membaca nyaring
Pembaca biasanya menggunakan berbagai cara antara lain :
 Dia menyoroti ide-ide baru dengan mempergunakan penekanan yang jelas
 Dia menjelaskan perubahan dari satu ide ke ide yang lainnya
 Dia menerangkan kesatuan kata kesatuan kata-kata yang tepat dan jelas
 Menghubungkan ide-ide yang bertautan dengan jalan menjaga suaranya agar tinggi
sampai akhir dan tujuan tercapai
 Menjelaskan klimaks-klimaks dengan gaya dan daya ekpresi yang baik dan tepat.

B. MEMBACA DALAM HATI


Membaca dalam hati adalah membaca dengan menggunakan ingatan visual, yang melibatkan
pengaktifan mata dan ingatan. Tujuan utama membaca dalam hati adalah untuk memperoleh
informasi.
Setelah meninggalkan bangku sekolah, mayiritas pelajar akan sedikit sekali membaca bersuara,
membaca nyaring, tetapi membaca dalam hati.walaupun ahli berbeda pendapat mengenai
jangka/jumlah waktu yang akan dipergunakan untuk membaca dalam hati di sekolah, namun
semua sependapat bahwa lebih banyak waktu harus diberikan untuk itu bila para pelajar
meningkat dari kelas rendah ke kelas yang lebih tinggi.
Dalam garis besarnya, membaca dalam hati dapat dibagi atas :
1. Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Obyeknya meliputi sebanyak mungkin teks
dalam waktu yang sesingkat mungkin. Isi bahan bacaannya yang menjadi tujuan dan tuntutan
dari kegiatan membaca ekstensif adalah untuk memahami isi yang penting-penting dengan
cepat dan dengan demikian membaca secara efisien dapat terlaksana. Seperti halnya membaca
surat kabar.
Membaca ekstensif ini meliputi :
a. Membaca survey ( survey reading )
Sebelum kita mulai membaca maka biasanya kita meneliti terlebih dahulu apa-apa yang
akan kita telaah. Kita mensurvei bahan bacaan yang akan kita pelajari, yang akan kita
telaah, dengan jalan;
 Memeriksa, meneliti, indeks-indeks, daftar kata-kata yang terdapat dalam buku-
buku;
 Melihat-lihat, memeriksa, meneliti judul-judul bab yang terdapat dalam buku-buku
yang bersangkutan;
 Memeriksa, meneliti bagan, skema, outline buku yang bersangkutan. Kecepatan
serta ketepatan dalam mensurvei bagan bacaan ini sangat penting;
b. membaca sekilas ( Skimming )
Membaca sekilas atau skimming adalah sejenis membaca yang membuat mata kita
bergerak dengan cepat melihat, memperhatikan bahan tertulis untuk mencari serta
mendapatkan informasi, penerangan. Kalau kita tidak tahu bagaimana cara membaca

3
sekilas dan kapan harus melakukannya, maka kita akan menghadapi kesulitan dalam
mengikuti serta menyelesaikan bacaan yang diinginkan.
Adapun tiga tujuan utama dalam membaca sekilas ini, yaitu :
 Untuk memperoleh suatu kesan umum dari suatu buku atau artikel, tulisan singkat;
 Untuk menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan;
 Untuk menemukan/menempatkan bahan yang diperlukan dalam perpustakaan.
(Albert [ et al ] 1961a : 30)
c. Membaca dangkal (superficial reading)
Membaca dangkal atau superficial reading pada dasarnya bertujuan untuk memperoleh
pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan
bacaan. Membaca superficial ini biasanya dilakukan bila kita membaca demi
kesenangan, membaca bacaan ringan yang mendatangkan kebahagiaan di waktu
sengganf; misalnya cerita pendek, novel ringan, dan sebagainya. Dalam membaca seperti
ini tidak dituntut pemikiran yang mendalam seperti halnya membaca karya-karya ilmiah.
Dapat dilakukan dengan santai tetapi menyenangkan. (Broughton [et al] 1978 : 92).
2. Membaca Insentif
Yang dimaksud dengan membaca insentif atau intensive reading adalah studi seksama, telaah,
teliti, dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang
pendek kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari. kuesioner, latihan pola-pola kalimat,
latihan kosa kata, telaah kata-kata, dikte dan diskusi umum merupakan bagian dan teknik
membaca insentif. Teks-teks bacaan yang benar-benar sesuai dengan maksud ini haruslah
dipilih oleh sang guru, baik dari segi bentuk dan isinya. Para pelajar atau mahasiswa yang
berhasil dalam tahap ini secara langsung akan berhubungan dengan kualitas serta keserasian
pilihan bahan bacaan tersebut (Brooks 1964 : 172-173).
Yang termasuk ke dalam kelompok membaca insentif ini adalah :
a. Membaca telaah isi
 Membaca teliti, adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara teliti untuk
memahami, menilai, serta mengevaluasi suatu informasi tertentu dalam media
tulisan.
 Membaca pemahaman, adalah sejenis kegiatan yang bertujuan untuk memahami;
standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensi kritik, drama tertulis dan pola-
pola fiksi.
 Membaca kritis, adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh
tenggang hati, mendalam, evaluasi, serta analitis dan bukan hanya mencari
kesalahan. Aspek yang perlu diperhatikan antara lain: memahami maksud penulis,
memahami organisasi dasar tulisan, dapat menilai penyajian penulis/pengarang,
dapat menerapkan prinsip-prinsip kritis pada bacaan seharu-hari.
 Membaca ide, adalah kegiatan membaca yang bertujuan untuk menemukan ide atau
gagasan utama yang hendak disampaikan penulis
b. Membaca telaah bahasa
 Membaca bahasa, merupakan kegiatan membaca yang dilakukan untuk mengetahui
bahasa-bahasa yang digunakan oleh penulis dalam menyampaikan suatu gagasan.
 Membaca sastra, merupakan kegiatan membaca yang berhubungan dengan seni atau
keindahan

4
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Membaca dibagi menjadi dua, yaitu membaca nyaring dan membaca dalam hati.
Membaca dalam hati terdiri dari membaca ekstensif dan membaca intensif. Membaca ekstensif
mencakup membaca survey, membaca sekilas dan membaca dangkal. Sedangkan, membaca
intensif mencakup membaca telaah isi (membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis
dan membaca ide-ide) dan membaca telaah bahasa (membaca bahasa dan membaca sastra).
Membaca dalam hati yang lancar sangat berguna bagi setiap orang yang ingin mencapai
jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Cara membaca yang baik adalah membaca dalam hati.

B. SARAN
Oleh karena itu, sebagai seorang mahasiswa kita harus bisa menerapkan dan membedakan antara
membaca nyaring dan membaca dalam hati.

5
DAFTAR PUSTAKA

Tarigan. H.G. 2008. Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.
(Tarigan 2008 : 27). (Dawson (et al) 1936 : 215-2016). (Broughton (et al) 1978 : 91). Taringan
2008 : 30). (Taringan 1978 : 33). (Brooks 1964 : 173)

Anda mungkin juga menyukai