Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MEMBACA EKSTENSIF

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata Keterampilan Membaca

DOSEN PENGAMPU :
JOKO SETIYONO, M.Pd

Disusun Oleh : RENI ROSIDAH


NIM : 16110050
Kelas : 1/B

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
IKIP PGRI BOJONEGORO
2016/2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdullilah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas


limpahan Rahmat, Taufiq serta Inayah-Nya sehinga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.Makalah ini diberi judul “Membaca Ekstensif” makalah
ini dilakukan untuk memberi pengetahuan yang lebih bagi penulis sebagai
mahasiswa di IKIP PGRI BOJONEGORO.
Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Joko Setiyono,
M.Pd, selaku dosen pengampu yang telah banyak memberikan pengetahuan
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa hasil makalahnya banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi sempurnanya makalah ini.

Bojonegoro, 26 April 2017

Penulis.

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI ......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1


A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................2
C. Tujuan .....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................3


A. Definisi Membaca Ekstensif....................................................................3
B. Bagian-Bagian Membaca Ekstensif........................................................3
C. Ruang Lingkup Membaca Ekstensif.......................................................5
D. Tujuan Membaca Ekstensif.....................................................................6
E. Manfaat Membaca Ekstensif...................................................................6
F. Cara Membaca Secara Ekstensif.............................................................7

BAB III PENUTUP.............................................................................................8


A. Kesimpulan .............................................................................................8
B. Saran .......................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................9

iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, berbicara,
membaca dan menulis berhubungan erat satu dengan lainnya, dalam
memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya kita melalui suatu hubungan
urutan teratur, pada masa kecil kita belajar menyimak atau mendengar,
kemudian berbicara, setelah itu kita belajar membaca dan kemudian menulis,
yang keempatnya merupakan catur tunggal.
Keempat keterampilan itu berhubungan pula dengan proses berpikir yang
mejadi dasar bahasa. Bahasa yang diucapkan seseorang mencerminkan
pikirannya, semakin terampil seseorang berbahasa semakin jelas dan cerah
jalan pikirannya, keterampilan itu hanya dapat dikuasai dan diperoleh dengan
praktek dan latihan.
Rata-rata anak masuk sekolah dasar (SD), terutama yang berada di kota
sudah dapat berbahasa Indonesia sebagaimana orang dewasa. Sudah dapat
atau sudah mampu diartikan sebagai kemampuan atau kompetensi
menggunkan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi sehari-hari, misalnya
untuk berbicara dengan orang tuanya atau dengan teman sepermainnya atau
dengan yang lainnya. Akan tetapi, ini baru salah satu segi dari kemampuan
berbahasa Indonesia.
Seorang yang mahir atau terampil berkomunikasi dengan tetanggga atau
temannya belum tentu mampu mampu menggunakan bahasa Indonesia untuk
berpidato pada suatu upacara. Kemampuan berbicara pada situasi tak formal
seperti pada berbincang-bincang dengan tetangga atau temannya itu tidak
sama dengan kemampuan berbahasa Indonesia (berbicara) pada situasi formal.
Kemampuan berbahasa (berbicara) ragam formal tidak akan diperoleh
dengan sendirinya. Kemampuan ini harus direnggut lewat jalur sekolah, lewat
program yang direncanakan secara khusus, dan lewat latihan-latihan.Bahasa
sebagai alat komunikasi digunakan melalui kegiatan mendengarkan, berbicara,

1
membaca, dan menulis.Kegiatan yang paling praktis dan taktis untuk
melakukan komunikasi ialah berbicara.Dimana saja, kapan saja, dan siapa saja
berbicara untuk berkomunikasi.Bahkan terhadap bayi yang belum mampu
berbahasa pun orang menyapa dengan bahasa.
Untuk lebih memahani tentang berbahasa (membaca) maka dalam
penyusunan makalah ini penulis bermaksud untuk menjelaskan tentang
subpokok yang berjudul “Membaca Ekstensif”.

B. Rumusan Masalah
Masalah menjadi dasar dalam sebuah kajian.Agar kajian dapat
dilaksanakan dengan baik, masalah yang begitu kompleks harus dirumuskan
agar menjadi lebih fokus.Terdapat dua masalah dalam kajian ini.
1. Apa yang dimaksud dengan membaca ekstensif?
2. Apa sajakah yang meliputi membaca ekstensif?
3. Apa sajakah ruang lingkup membaca ekstensif?
4. Apa tujuan dan Manfaat Membaca Ekstensif?
5. Bagaimana membaca secara ekstensif?

C. Tujuan
Tujuan menjadi sebuah target pencapaian dari pembahasan masalah yang
telah ditentukan. Berdasarkan rumusan masalah yang ada, terdapat dua tujuan
dalam kajian ini.
1. Untuk mendeskripsikan membaca ekstensif.
2. Untuk memaparkan bagian-bagian membaca ekstensif.
3. Untuk memaparkan ruang lingkup membaca ekstensif
4. Untuk menjelaskan apa tujuan dan manfaat dari membaca ektensif
5. Untuk menjelaskan bagaimana cara membaca ekstensif

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Membaca Ekstensif


Membaca Ekstensif berarti membaca luas.Objeknya meliputi sebanyak
mungkin teks dalam waktu yang sangat sesingkat mungkin. Pengertian atau
pemahaman yang bertaraf relative rendah sudah memadai untuk ini, karena
memang begitulah tuntunannya dan juga karena bahan bacaan itu sendiri
memang sudah banyak serta berlebih-lebihan, seperti halnya dengan laporan-
laporan surat kabar. Nama atau etiket itu menyatakan bahwa orang-orang yang
mempergunakannya tidalah mengenai keterampilan-keterampilan actual yang
berbelit-belit, yang rumit, tetapi dengan efek-efek yang dihasilkan oleh
pekerjaan keterampilan-keterampilan tersebut; dengan kata lain suatu
keakraban, suatu familiaritas, sekalipun bukan keakraban yang begitu mantap,
dengan isi bahan bacaan yang menjadi tujuan dan tuntutan kegiatan membaca
ekstensif adalah untuk memahami isi yang penting-penting dan cepat sehingga
dengan demikian membaca secara efisien dapat terlaksana. Hal ini juga
merupakan salah satu alat yang dapat dimanfaatkan oleh orang asing yang
hewndak mempelajari sesuatu tanpa dia sendiri pergi bermukim ke negara asal
bahasa tersebut.

B. Bagian-bagian Membaca Ekstensif


Hal-hal yang meliputi membaca ekstensif:
1. Membaca survey
Sebelum kita mulai membaca, kita biasanya meneliti terlebih
dahulu apa yang akan kita telaah. Kita mensurfei bahan bacaan yang akan
dipelajari, yang akan ditelaah dengan jalan:
a. Memeriksa, meneliti indeks-indeks, daftar kata-kata ynag terdapat
dalam buku.
b. Melihat-lihat, memeriksa, meneliti judul-judul bab yang terdapat
dalam buku-buku yang bersangkutan.

3
c. Memeriksa, meneliti bagan, skema, autline buku yang bersangkutan.
Kecepatan serta ketepatan dalam mensurvei bahan bacaan ini sangat
penting; hal ini turut menentukan berhasil atau tidaknya seseorang
dalam studinya. Latar belakang pandangan serta ilmu pengetahuan
seseorang turut menentukan tepat atau tidaknya, cepat atau lambatnya
mensurvei bahan bacaan yang diinginkan. Memang ada benarnya
ucapan orang-orang tua yang mengatakan bahwa permulaan yang baik
sudah merupakan setengah dari hasil yang hendak dicapai.
2. Membaca sekilas
Membaca sekilas atau skimming adalah sejenis membaca yang
membuat mata kita bergerak dengan cepatb melihat, memperhatikan bahan
tertulis untuk mencari serta mendapatkan informasi, penerangan. Kalau
kita tidak tau bagaimana cara membaca sekilas dan kapan harus
melakukannya, kita akan menghadapi kesulitan dalam mengikuti serta
menyelesaikan bacaan yang diinginkan. Ada tiga tujuan utama dalam
membaca sekilas ini yaitu:
a. Untuk memperoleh suatu kesan umum dari suatu buku atau artikel,
tulisan singkat.
b. Untuk menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan.
c. Untuk menemukan atau menempatkan bahan yang diperlukan dalam
perpustakaan. (Albertj (et al) 1961a: 30.
Berikut ini kita perbincangkan satu-persatu secara selayang pandang.
a. Memperoleh kesan umum
b. Menemukan hal tertentu
c. Menemukan bahan dalam perpustakaan

3. Membaca dangkal
Membaca dangkal atau super fisial reading pada dasarnya
bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat
luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan.Membaca
superfisial ini biasanya dilakukan bila kita membaca demi kesenangan,

4
membaca bacaan ringan yang mendatangkan kebahagiaan diwaktu
senggang; misalnya cerita pendek, novelringan, dan sebagainya.Dalam
membaca, seperti halnya membaca karya-karya ilmiah, dapat dilakukan
dengan santai tetapi menyenangkan (Broughton (et al) 1978: 92).
Demikian kita telah perbincangkan secara sekilas tiga jenis
membaca yang termasuk kedalam kelompok membaca ekstensif.
Berlainan dengan membaca intensif, teknik yang dipergunakan
dalam membaca ekstensif ini jelas sangat berbeda. Sebuah cerita pendek
atau suatu bab novel, ataupun adegan drama satu babak, disodorkan oleh
sang guru agar dibaca olrh para pelajar lalu disuruh melaporkan secara
singkat sebagai suatu kesatuan yang utuh. Membaca ekstensif diarahkan
pada pemahaman keseluruhan terhadap tokoh dan kejadian-kejadian,
bukan pada detail bahasa atau isi cerita yang terinci sampai sekecil-
kecilnya.

C. Ruang Lingkup Membaca Ekstensif


Broughton (dalam Mintowati, 2003: 10) mengelompokkan membaca
ekstensif menjadi 3 macam, yaitu:
1. Membaca survei (survey reading) merupakan kegiatan membaca yang
dilakukan sebelum pembaca memulai membaca, biasanya meneliti terlebih
dahulu apa yang akan ditelaah. Untuk mensurvei bahan bacaan yang akan
dibaca dengan cara: Bila yang dibaca adalah buku, yang lebih dahulu
adalah indeksnya untuk melihat judul bab, bagan buku tersebut.Membaca
survei untuk pembelajar bahasa kedua sangat berguna dalam pilihan materi
bacaan sesuai dengan apa yang diminatinya (Nurhadi, 2010: 192–193).
2. Membaca sekilas (skimming); merupakan jenis membaca yang membuat
mata agar bergerak lebih cepat untuk melihat, memperhatikan bahan
tertulis untuk mendapatkan sebuah informasi penting. Jika tidak mengerti
cara membaca sekilas dan kapan harus melaksanakannya, mak kita tidak

5
bisa menghadapi kerumitan serta menyelesaikan bacaan yang diharapkan
(Tarigan, 2008: 33).
3. Membaca dangkal (superfisial reading) adalah kegiatan membaca yang
bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat
luaran. Maksudnya, proses membaca yang tidak mendalam. Membaca
dangkal biasanya dilakukan di waktu senggang demi memperoleh sebuah
kesenangan atau kebahagiaan (Broughton dalam Nurhadi, 2010: 193).

D. TUJUAN MEMBACA EKSTENSIF.


Tujuan utama pengajaran membaca ekstensif adalah agar siswa terampil
memperoleh informasi dari bacaan secara cepat dan cermat. Adapun tujuan-
tujuan lain yang perlu kita ketahui ketika kita membaca ekstensif kita dapat :
1. Mengakses informasi sebanyak-banyaknya dari beragam bacaan dengan
cepat.
2. Memperluas informasi.
3. Untuk memahami bacaan secara komprehensif, memperkaya informasi,
memenuhi kesenangan daripada pemahaman yang mendalam.
4. Agar siswa terampil memperoleh informasi dari bacaan secara cepat dan
cermat.
5. Untuk memperoleh banyak pemahaman dari bacaan.

E. MANFAAT MEMBACA EKSTENSIF


Terampil membaca ekstensif banyak manfaatnya. Seorang yang terampil
membaca ekstensif akan memiliki :
a. Wawasan luas
b. Perbendaharaan kosakata yang terus berkembang
c. Model pengetahuan yang banyak untuk bercerita, berdiskusi, dan menulis
d. Pengetahuan mengenai suatu topic atau beberapa topic atau bahkan
pengetahuan hubungan antar topic yang semakin kaya

6
e. Hobi membaca terpelihara
f. Kebiasaan yang lebih positif dalam memanfaatkan waktu yakni untuk
membaca.

F. CARA MEMBACA SECARA EKSTENSIF


Anda dapat membaca ekstensif dengan langkah-langkah berikut ini.
1. Mengumpulkan bahan bacaan sejenis dari berbagai ataubeberapa sumber.
Anda dapat mencari dari media massacetak atau elektronik.
2. Membaca sekilas judul bacaan tersebut
3. Membaca satu demi satu setiap bacaan (artikel atau berita)yang sudah
Anda kumpulkan. Lakukan dengan caraskimming. Artinya, Anda tidak
perlu membaca keseluruhanbacaan.
4. Mencatat atau memberi tanda pada hal-hal pokok bacaansambil
membaca.Membaca skimming dapat dilakukan dengan cara matabergerak
pada baris-baris pertama atau terakhir yangmengandung ide pokok
paragraf. Kemudian, gerakan matamelompat dan berhenti pada beberapa
fakta, detail tertentuyang penting, dan menunjang ide pokok.
5. Meneliti secara sekilas petunjuk-petunjuk lain mengenaiinformasi yang
dibicarakan dalam bacaan tersebut.

Ada beberapa hal yang bisa dicari dengan membaca ekstensif.


1. Mencari persamaan dan perbedaan informasi dalam beberapabacaan yang
bertopik atau bertema sama.
2. Memecahkan masalah berdasarkan bahan lebih dari satu.
3. Menentukan gambaran umum bacaan. Gambaran umumbacaan merupakan
isi bacaan.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Uraian pembahasan yang begitu detail, mendalam, dan panjang perlu
diambil intinya sehingga perlu dipahami dengan mudah.Inti dari pembahasan
tersebut merupakan simpulan kajian.Berdasarkan pembahasan pada BAB II,
dapat diambil dua kesimpulan.
1. Membaca Ekstensif berarti membaca luas. Objeknya meliputi sebanyak
mungkin teks dalam waktu yang sangat sesingkat mungkin. Pengertian atau
pemahaman yang bertaraf relative rendah sudah memadai untuk ini, karena
memang begitulah tuntunannya dan juga karena bahan bacaan itu sendiri
memang sudah banyak serta berlebih-lebihan, seperti halnya dengan
laporan-laporan surat kabar.
2. Bagian-bagian dari membaca ekstensif yaitu; Membaca Survei, Membaca
Sekilas, dan juga membaca dangkal.

B. Saran
Kami menyadari bahwa kajian yang telah dilakukan ini tidak terlepas dari
kekurangan, seperti halnya pepatah yang mengatakan, “tak ada gading yang
tak retak, taka ada satupun manusia yang sempurna.” maka saran dan kritik
yang bersifat membangun dari pembaca sangat kami harapkan sehingga dapat
dijadikan bahan evaluasi untuk kedepannya lebih baik.Akhirnya, semoga
kajian ini memberikan manfaat bagi pembaca dalam menambah wawasan
dalam keilmuan. Amiin…

8
DAFTAR PUSTAKA

Guntur, Henry. 1979. MEMBACA Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.


Bandung: Angkasa.
http://pbsi-2014b.blogspot.co.id/2015/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://intansuryan.blogspot.co.id/2014/12/membaca-ekstensif.html
Mintowati, Maria. 2003. “Membaca”. Jakarta. Depdiknas.
Nurhadi. 2010. Dimensi-Dimensi dalam Belajar Bahasa Kedua. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
Tarigan, Henry Guntur. 1984. Membaca Ekspresif. Bandung: Angkasa Bandung.

Anda mungkin juga menyukai