DI KELAS TINGGI
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
TAHUN 2020
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Pembelajaran Membaca Di Kelas Tinggi ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Dosen pengampu Fitri Angraini,S.S.,M,pd pada mata kuliah Bahasa
indonesia kelas tinggi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang pembelajaran membaca. bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Pengertian Berbicara...........................................................................3
B. Hakikat Keterampilan Berbicara........................................................4
C. Tujuan Pembelajaran Berbicara Di Kelas Tinggi...............................5
D. Macam-Macam Pembelajaran Berbicara Di Kelas Tinggi.................8
E. Strategi Meningkatkan Kemampuan Berbicara Di Kelas Tinggi......10
F. Contoh Model Berbicara Di Kelas Tinggi.........................................11
A. KESIMPULAN ..................................................................................15
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
PEMBAHASAN
A. Pengerian Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media
bahasa tulis. Pengertian lain dari membaca adalah suatu proses suatu kegiatan
mencocokan huruf atau mengapalkan lambang-lambang tulis. Membaca
adalah suatu kegiatan dalam mengupayakan pembinaan daya nalar, dengan
membaca seseorang secara tidak langsung sydah mengumpulkan kata demi
kata dalam mengaitkan maksud dan arah bacaanya yang pada akhirnya
pembaca dapat menyimpulkan suatu hal dengan nalar yang dimilikinya.
Harjasujana mengemukakan wahwa membaca merupakan proses.
Membaca bukanlah proses yang tunggal melainkan sintesis dari berbagai
proses yang kemudian berakumulasi pada suatu perbuatan tunggal. Mebaca
dirtikan sebagai pengucapan kata-kata, mengeditifikasi kata dan mencari arti
dari sebuah teks.
Ada beberapa ahli mencoba mendefinisikan “membaca” diantaranya:
1. Kolker, membaca merupakan suatu proses komunikasi antara pembaca dan
penulis dengan bahasa tulis dalam pengertian tersebut, terkait tiga hal
tersebut, yaitu efektif, koknitif, dan bahasa. Prilaku afektif mengacu pada
perasaan , prilaku kognitif mengacu pada pikiran, dan prilaku bahasa
mengacu pada bahasa anak.
2. Goglass, memberikan definisi membaca sebagai suatu proses penciptaan
makna terhadap segala sesuatu yang ada dalam lingkungan tempat
pembaca mengembangkan suatu kesadaran.
3. Rosenblatt, berpendapat bahwa membaca merupakan suatu proses
trasaksional. Proses membaca berdasarkan pendapat ini meliputi langkah-
langkah selama pembaca mengkonstru makna melalui intraksinya dengan
teks bacaan. Makna tersebut dihasilkan melalui proses transaksional.
Dengan demikian , makna teks bacaan itu tidak semata-mata dalam teks
bacaan atau pembaca saja.
4. Frendrichk me donald, mengatakan bahwa membaca merupakan
rangkayan respon yang kompleks, diantaranya mencangkup respon
koknitif sikap dan manipulatik. 1
Selain penting, membaca merupakan bagian dari proses
pendidikan, seperti yang tercantum dalam Permendikbud No 67 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum yang menyatakan:
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan
berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna
terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya
berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai
dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta
didik.
Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa membaca merupakan
bagian dari proses pendidikan pengembangn potensi diri sehingga
memiliki kemampuan berpikir rasional dan prestasi akademik. Membaca
yang dimaksud adalah mendapatkan makna dari apa yang dibacanya.
Pembaca yang baik berusaha mendapatkan makna berupa pemahaman dari
apa yang dibacanya. Membaca pemahaman merupakan kegiatan membaca
yang diarahkan untuk mendapatkan pemahaman terhadap isi bacaan.2
B. Hakikat Ketrampilan Membaca Di Kelas Tinggi
Pada hakikatnya, aktiftas membaca terdiri dari dua bagian, yaitu membaca
sebagai proses dan membaca sebagai produk. Membaca sebagai proses
mengacu pada aktivitas fisik dan mental. Sedangkan membaca sebagai
produk mengacu pada konsekuensi dari aktivitas yang dilakukan pada saat
1
Darmadi, strategi menumbuhkan minat baca pada anak usia dini ,( jakarta: guepedia, 2013), hal.
37
2
Aan khasanah dan isah cahyani”peningkatan kemampuan membaca pemahaman dengan
strategi question answer resationships (QAR) pada siswa kelas V sekolah dasar”, jurnal pedagonik
pendidikan dasar , jilid 4, no 2 (juli 2016) hal. 163
membaca. Proses membaca sendiri terdiri dari beberapa aspek, Aspek-aspek
tersebut adalah:
1. aspek sensori ( kemampuan memahami simbol),
2. aspek perseptual (kemampuan menginterprestasikan apa yang dilihat
sebagai simbol),
3. aspek skema (kemampuan menghubungkan informasi tertulis dengan
kemampuan yang telah ada),
4. aspek berfikir (kemampuan membuat imfrensi dan evaluasi),
5. aspek afektif ( minat pembaca yang berpengaruh terhadap kegiatan
membaca). 3
C. Tujuan Pembelajaran Membaca Dikelas Tinggi
Tujuan setiap membaca adalah memahami bacaan yang dibacanya.
Dengan demikian pemahaman merupakan faktor yang amat penting dalam
membaca. Pemahan terhadap bacaan dapat dipandang sebagai suatu proses
yang bergulir, terus menerus dan berkelanjutan. Membaca pemahaman
sebagai suatu peroses mempercayai bahwa upaya membaca bacaan sudah
terjadi ketika kita belum membaca buku apapun. Kemudian pemahaman itu
menapaki tahapan yang berbeda terus berubah saat baris demoi baris, kalimat
demi kalimat, paragraf demi paragraf dari bacaan yang mulai kita baca.
Pemahan bacaan itu akan mencapai tahapan yang lain pula ketika kita sampai
pada bagian terahir bacaan itu, yakni ketika menutup buku, novel ataupun
apasaja.
Begitu besar peran membaca untuk menambah pengetahuan seseorang.
Begitu besar pula peran orang lain yang menyempurnakan pemahaman
seseorang terhadap apa yang dibacanya, karena itu dikelas membaca, proses
memasukan informasi dan pengetahuan kedalam otak siswa harus terjadi.
Tetapi ini belum cukup kelas harus memberi kesempatan kepada siswa untuk
memperoleh tentang kejelasan tentang bagian-bagian bacaan yang belum
dipahami sehingga terjadilah penambahan pengetahuan dalam dirinya. Oleh
3
Ngalim purwanto, metodologi bahasa indonesia di sekolah dasar, (bandung: rosda, 2004), hal.
27
sebab itu, agar peningkatan pemahan dalam diri siswa itu terjadi, guru perlu
menciptakan kondisi yang memungkinkan intraksi antara siswa itu terjadi.
Guru perlu menciptakan kondisi yang memungkinkan interaksi antara
beberapa pihak dapat terjadi. Untuk itu, guru harus membuat perencaan yang
matang.
4
Furkanul azies, pengajaran bahasa komunikatif teori dan praktek, (bandung: Pt remaja rosda
karya, 2000) hal 119
2) membaca telaah bahasa
a. membaca bahasa asing
b. membaca sastra
D. Macam-Macam Pembelajaran Membaca Dikelas Tinggi
Macam-macam membaca yang diajarkan pada jenjang pendidikan SD
dapat di bedakan menjadi sebagai berikut:
1. Membaca teknik tujuan membaca teknik ini adalah untuk melatih siswa
mampu bersuara dengan ucapan nada dan irama
2. Membaca dalam hati (membaca intensip atau membaca memindai)
Membaca memindai adalah wacana eksposisi dengan cara melihat
dengan cermat dan lama. Sedangkan membaca intensif adalah membaca
dengan cara bersungguh dan terus menerus hingga memperoleh hasil
yang optimal. Tujuan membaca dalam hati, membaca intensif dan
membaca memindai adalah agar siswa dapat memahami isis wacana.
3. Membaca bahasa
Tujuan membaca bahasa adalah agar pengetahuan siswa semakin
bertambah tentang unsur-unsur kebahasaan atau seluk beluk bahasa
indonesia yang dapat diterapkan dalam berbagai bentuk bahasa dengan
situasi.
4. Membaca cepat
Membaca cepat adalah membaca sekejap mata atau selayang pandang,
tujuanya adalah dalam waktu singkat pembaca memperoleh informasi
secara cepat dan tepat
5. Membaca pustaka
Tujuan membaca pustaka adalah untuk menumbuhkan kegemaran
membaca. Kegiatan membaca pustaka ini dapat digunakan untuk
kegiatan pembelajaran dan dapat dimanfaatkan untuk mengekfektifkan
waktu-waktu tertentu.
Ada beberapa perbedaan yang perlu di ketahui oleh para pendidik
antara pembaca teknik dengan membaca di dalam hati hal ini perlu
mendapat perhatian sebab akan berpengaruh terhadap pelaksaan
pengajaran bahasa indonesia, terutama pengajaran membaca.
Perbedaan-perbedaan antara membaca teknik dengan membaca
dalam hati antara lain:
1. Membaca teknik sudah dapat di mulai ketika anak-anak masih duduk
di kelas satu. Bobot bahan yang diberikan hendaknya mendapat
pertimbangan yang matang dari para guru. Membaca dalam hati baru
dapat dimulai pada anak-anak sekolah dasar yang telah duduk di kelas
tiga
2. Membaca dalam hati disiapkan untuk kelompok orang-orang yang
telah dewasa atau orang-orang yang telah tua. Membaca teknik lebih
banyak diberikan kepada siswa yang masih duduk dalam taraf belajar
membaca. Dalam proses tersebut, pembetulan lafal intonasi, jeda
perubahan yang datangnya dari guru masih terbuka lebar
3. Membaca dalam hati yang aktif bekerja adalah mata dan ingatan
sedang kan membaca teknik di samping ata dan ingatan masih di
tambah lagi saru sarana yaitu mulut sebagai penghasil suara.
4. Frekuensi (jumlah) pemberian pelajaran bahasa dalam hati semakin
tinggi kelas yang diduduki oleh anak-anak semakin banyak diberikan .
sebaliknya dengan memberikan pembelajaran membaca teknik
semakin tinggi kelas yang di duduki oleh anak-anak semakin
berkurang
5. Membaca teknik dapat dilakukan untuk kepentingan orang lain, seperti
guru, kawan , kelompok dan sebagainya. Juga dirinya sendiri.
Membaca dalam hati hanya untuk kepentingan diri sendiri
6. Perolehan bacaan lebih banyak yang dilaksanakan dengan membaca
dalam hati dari pada yang dilaksanakan dengan membaca teknik. 5
5
Darmadi, strategi menumbuhkan minat baca pada anak usia dini ,( jakarta: guepedia, 2013), hal.
43
E. Setrategi Meningkatkan Kemampuan Membaca Di Kelas Tinggi
Untuk meningkatkan kemampuan membaca anak sekolah dasar, guru
perlu memperhatikan prihal pemilihan bahan ajar membaca, setrategi
pembelajaran membaca, dan problem umum yang di hadapi anak dalam
membaca. Pengajaran membaca yang paling baik adalah pengajaran
membaca yang di dasarkan pada kebutuhan anak dan mempertimbankan apa
yang telah di kuasai anak. Rubin mengemukakan beberapa kegiatan yang
dilakukan dalam pengajaran membaca, sebagaimana dikemukakan berikut ini,
yakni:
1. Peningkatan ucapan
2. Kesadaran fonemik (bunyi bahasa)
3. Hubungan antara huruf-huruf merupakan persyarat untuk dapat membaca
4. Membedakan bunyi-bunyi merupakan hal yang penting dalam
memperoleh bahasa, khususnya membaca
5. Kemampuan mengingat
6. Membedakan huruf
7. Orientasi ke kiri dan ke kanan
8. Keterampilan pemahaman
9. Penguasaan kosa kata
Kesulitan-kesulitan umum yang di hadapi anak dalam belajar
membaca pada:
1. Sebelum membaca pada umumnya kesulitan anak dalam kurangnya
mengenali huruf
2. Membaca suara, kesulitannya pada:
a. Membaca kata demi kata
b. Pemarafrasean yang salah
c. Miskin pelafalan atau kesalahan pengucapan
d. Penghilangan
e. Pengulangan
f. Pembalikan
g. Penyisipan
h. Penggantian
i. Menggunakan gerak bibir, menggunakan jari telunjuk dan
menggerakkan kepala
3. Pemecahan kode (decoding) yang meliputi:
a. Kesulitan konsonan
b. Kesulitan vokal
c. Kesulitan kluster, diftong,digraf
d. Kesulitan menganalisis setruktur kata
e. Tidak mengenali makna kata dalam kalimat 6
F. Contoh Model Pembelajaran Membaca Di Kelas Tinggi
6
Ngalim purwanto, metodologi bahasa indonesia di sekolah dasar, (bandung: rosda, 2004), hal.
45
1. Prabaca
a. Tahap Persiapan
(1) Guru mempersiapkan materi berikut perangkat pembelajaran
termasuk lembar kerja Siswa (LKS) dan perlengkapan turnamen.
(2) Guru membagi kelompok berdasarkan skor awal (nilai rata-
rata harian). Dalam satu kelompok terdiri dari 4-5 orang dengan
kemampuan heterogen.
2. Tahap Membaca
(1) Guru mengulas mengenai materi dan soal-soal turnamen yang telah
dipelajari.
7
Tarigan, H. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. (Bandung: Angkasa.2014) hal 23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pembelajaran bahasa indonesia khususnya membaca bagi
kelas tinggi sangat perlu. Karna agar guru dapat mengetahui kebutuhan
peserta didiknya juga memfasilitasi kebutuhan peserta didiknya, serta
peserta didik mampu mengimplementasikan salah satu strategi belajar
membaca bagi dirinya sendiri.
B. Saran
Diharapkan kita sebagai calon guru dapat memfasilitasi kebutuhan
peserta didik, tidak hanya peserta didik berkebutuhan khusus, namun
peserta didik reguler juga perlu diketahui gaya dan strategi apa yang di
butuhannya.
DAFTAR PUSTAKA
Darmadi, 2013. Strategi Menumbuhkan Minat Baca Pada Anak Usia Dini ,
jakarta: guepedia.