Disusun Oleh
KELAS 3A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP HAMZAR LOMBOK TIMUR
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim,
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta
salam senantiasa tercurah pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,
beserta kerabat, sahabat dan seluruh pengikut beliau hingga akhir zaman.
Tidak lupa pula kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada
Bapak Muhammad Hafizin, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra di Kelas Rendah yang telah memberikan
bimbingan dan arahan serta motivasi dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah
yang berjudul ”Model Pembelajaran Membaca Permulaan” ini disusun untuk
memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia dan
Sastra di Kelas Rendah.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan, dan masih jauh dari kata sempurna, hal ini dikarenakan keterbatasan
kemampuan dan waktu. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.
Mamben Lauk, 11
November 2022
Penulis
II
DAFTAR ISI
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD hendaknya berjalan seefektif
mungkin karena Bahasa Indonesia termasuk pembelajaran yang utama. Salah
satu factor keberhasilan suatu pembelajaran ditentukan oleh pendekatan dan
metode yang digunakan oleh seorang guru. Banyak pendekatan dan metode
pembelajaran yang dapat digunakan. Dalam kaitan ini guru harus cermat
dalam memilih pendekatan dan metode mana yang cocok digunakan untuk
lingkungannya karena penggunaan metode-metode dalam proses belajar
mengajar erat kaitannya dengan keberhasilanmutu pendidikan.
Pada hakikatnya tujuan membaca adalah untuk mencari serta
memperoleh informasi, mencakup isi dan memahami makna bacaan. Selain
itu, membaca merupakan keterampilan dasar, ini menunjukan bahwa
keterampilan membaca perlu dimiliki setiap orang karena mempunyai
peranan yang sangat penting.
Membaca juga merupakan salah satu jenis keterampilan yang bersifat
reseptif. Disebut reseptif karena dengan membaca, seseorang akan dapat
memperoleh informasi, ilmu dan pengetahuan, serta pengalaman-pengalaman
baru. Semua yang diperoleh dari bacaan akan memungkinkan pembaca untuk
mampu mempertinggi daya pikirnya, mempertajam pandangannya, dan
memperluas wawasannya. Pernyataan tersebut menekankan tentang
pentingnya membaca bagi peningkatan kualitas diri seseorang.
Dari penjelasan diatas dapat dikemukakan bahwa kegiatan membaca
mempunyai berbagai macam tujuan dan manfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap orang yang akan melakukan kegiatan membaca tentu mempunyai
maksud mengapa dia perlu membaca teks tersebut yang selanjutnya dapat
mengambil manfaat setelah kegiatan membaca berlangsung.
Adapun manfaat kegiatan membaca antara lain sebagai media
rekreatif, media aktualisasi diri, media informatif, media penambah wawasan,
media untuk mempertajam penalaran, media pembentuk kecerdasan emosi
dan spiritual dan sebagainya.
1
Dengan demikian, kegiatan membaca merupakan kegiatan yang sangat
diperlukan oleh siapa pun yang ingin maju dan meningkatkan diri. Oleh
karena itu, metode pembelajaran membaca permulaan ditingkat SD kelas satu
dan dua mempunyai peranan penting sebagai modal awal dalam
mengembangkan kualitas membaca seorang siswa ditingkat lebih tinggi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam
makalah ini adalah sebagai berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kemampuan membaca permulaan maka semakin cepat pula mereka
dapat memasuki tahap membaca pemahaman. Oleh sebab itu, peran
guru kelas I memegang peran penting dalam bidang pengajaran bahasa
Indonesia khususnya membaca.
Membaca merupakan salah satu aspek penting yang harus
dikuasai oleh anak agar dapat membaca kata-kata sederhana atau
mengetahui dan memahami katakata bermakna untuk persiapan
memasuki tingkat pendidikan selanjutnya, membaca juga dapat
diartikan menterjemahkan simbol-simbol atau gambar kedalam suara
yang dikombinasikan dengan kata-kata, agar orang lain dapat
memahaminya. Membaca termasuk kegiatan yang melibatkan berbagai
keterampilan seperti pengenalan huruf, kosakata, bunyi dari huruf atau
rangkaian huruf, makna kata dan pemahaman makna kata tersebut.
Karena itu membaca merupakan kegiatan yang bersifat kompleks, dan
merupakan kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari
tulisan. Kemampuan membaca menjadi bagian dari penguasaan dan
perbendaharaan kata dan pengalaman baru yang setiap saat menjadi
meningkat. Dengan seringnya membaca maka makin terbukanya dalam
memperoleh tambahan sejumlah katakata serta wawasan pengetahuan
dan pengalaman. Penguasaan sejumlah kata sangat diperlukan untuk
membuat sebuah kalimat yang memiliki makna. Melalui membaca
perubahan perlu dilakukan secara terus menerus yang disesuaikan
dengan usia tingkat perkembangan dan pengalaman anak.
Pada tingkatan membaca permulaan, pembaca belum memiliki
keterampilan kemampuan membaca yang sesungguhnya, tetapi masih
dalam tahap belajar untuk memperoleh keterampilan atau kemampuan
membaca.
4
Tujuan Membaca Permulaan
5
6
Contoh berikut ini ilustrasi dari phonic method, antara lain:
7
media pembelajaran yang menyenangkan, antara lain kartu huruf, kartu
huruf raba, kartu gambar, buku cerita, dan poster fonik.
8
menyenangkan dan juga untuk membantu anak dirumah dibuat media lain
yang mempermudah dalam bentuk media visual, yaitu VCD.
9
c. Meggunakan alat peraga yang sangat disukai oleh anak
d. Menumbuhkan minat baca yang tingg
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
bermain dan bercerita dengan menggunakan alat peraga. Penerapan
metode cantol raudhoh dianggap tepat sebagai salah satu metode
membaca untuk anak karena dasarnya setiap anak senang bernyanyi,
mendengar cerita dan melihat gambar-gambar yang bewarna warni.
B. Saran
Dalam proses membaca permulaan guru sangat berperan penting dalam hal
ini, guru harus memiliki banyak metode dalam mengajar sehingga peserta didik
mudah memahami pelajaran dan tidak mudah jenuh dalam mengikuti
pembelajaran.
11
Daftar Pustaka
12