Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN

BAHASA INDONESIA SD BERDASARKAN KEDALAMAN


DAN KELUASAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengembangan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD
Yang Diampu Oleh Ibu Wahyu Nurmalasari, M.Pd.

Disusun oleh :
Kelompok 6

1. Fuad Hanikatur Rohmah (2086206036)


2. Yurida Darojatun Mulia (2086206050)
3. Sinta Yuliana Saputri (2086206055)
4. Sayidina Tegar Dwi P (2086206070)

PGSD - VB

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP PGRI TRENGGALEK
NOVEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillahirobbilalamin. Segala puji bagi Allah SWT atas segala
berkat, rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
tugas makalah mata kuliah Pengembangan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD
dengan judul “Pengembangan Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia Sd
Berdasarkan Kedalaman Dan Keluasan Bahan Ajar Bahasa Indonesia”.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mendapatkan banyak bantuan
dari berbagai pihak. Penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Wahyu Nurmalasari, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengembangan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD yang telah
memberikan bimbingan juga arahan.
2. Kedua orang tua penyusun yang telah memberikan doa serta jiwa raganya
untuk kebaikan kami.
3. Rekan-rekan mahasiswa STKIP PGRI Trenggalek program studi
“Pendidikan Guru Sekolah Dasar” yang selalu memberikan motivasi dan
semangat kepada penyusun.
4. Serta semua pihak yang tidak bisa penyusun sebutkan satu-persatu yang
telah memberikan bantuan berupa dukungan moril maupun materiil.
Sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini lebih baik lagi. Akhir kata penyusun berharap makalah ini dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan
penyusun pada khususnya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Trenggalek, November 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................i

KATA PENGANTAR................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................5
C. Tujuan..............................................................................................5
D. Manfaat............................................................................................6
BAB 2 PEMBAHASAN.............................................................................7

A. Pengembangan Pembelajaran Yang Inovatif..................................7


B. Pengembangan Model Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah
Dasar Yang Inovatif........................................................................8
BAB 3 PENUTUP.....................................................................................15
A. Kesimpulan....................................................................................15
B. Saran...............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seharusnya para guru sudah akrab dengan materi pembelajaran bahasa Indonesia
yang harus diajarkan. Apa pun kurikulumnya, dan apa pun acuan teorinya, pembelajaran
bahasa menyangkut 4 keterampilan, yaitu keterampilan mendengarkan, keterampilan
berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis baik dalam bidang bahasa
maupun sastra. Di smping itu, materi kebahasaan yang diperlukan ketika sedang
mempelajari empat keterampilan tersebut harus diintegrasikan ketika pembelajaram
keterampilan berlangsung.
            Masalah penting yang sering dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran adalah
memilih atau menentukan materi pembelajaran atau bahan ajar yang tepat dalam rangka
membantu pembelajar mencapai kompetensi atau tujuan. Masalan yang sering dihadapi
guru berkenaan dengan bahan ajar adalah guru memberikan bahan ajar atau materi
pembelajaran terlalu luas atau terlalu sedikit, terlalu mendalam atau terlalu dangkal,
urutan penyajian yang tidak tepat, dan jenis materi bahan ajar yang tidak sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai oleh pembelajar. Berkenaan dengan buku sumber sering
terjadi setiap ganti semester atau tahun ganti buku. Oleh karena itu, penulis membuat
makalah yang berjudul “Pengembangan Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia Sd
Berdasarkan Kedalaman Dan Keluasan Bahan Ajar Bahasa Indonesia ” untuk membantu
calon guru maupun guru dalam memilih atau menentukan materi pembelajaran bahasa
Indonesia.

4
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Pengembangan Pembelajaran Bahasa Indonesia ?


2. Apa saja bahan ajar dan jenis-jenisnya?
3. Apa saja langkah-langkah pemilihan bahan ajar?
4. Bagaimanakah penentuan cakupan dan urutan bahan ajar?
5. Apa saja sumber bahan ajar?
6. Bagaimanakah strategi mempelajari bahan ajar oleh pembelajaran?
7. Bagaimanakah pendalaman bahan ajar bahasa Indonesia?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui terkait pengertian Pembelajaran Bahasa Indonesia.


2. Untuk mengetahui terkait bahan ajar dan jenis jenisnya.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah pemilihan bahan ajar.
4. Untuk mengetahui penentuan urutan bahan ajar.
5. Untuk mengetahui sumber bahan ajar.
6. Untuk mengetahui terkait strategi mempelajari bahan ajar.
7. Untuk mengetahui pendalaman bahan ajar bahasa Indonesia.

5
D. Manfaat

1.Secara Teoritis
Secara umum, makalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
meningkatkan pengetahuan mengenai Pembelajaran Bahasa Indonesia Sd Berdasarkan
Kedalaman Dan Keluasan Bahan Ajar Bahasa Indonesia

2. Secara Praktis

a. Bagi siswa
Makalah ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa mengenai
Pembelajaran Bahasa Indonesia Sd Berdasarkan Kedalaman Dan Keluasan Bahan
Ajar Bahasa Indonesia.

b. Bagi guru

Makalah ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kontribusi positif kepada


guru agar dapat memberikan pembekalan terkait Pembelajaran Bahasa Indonesia SD
berdasarkan Kedalaman dan Keluasan Bahan Ajar Bahasa Indonesia.

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Pada
hakekatnya pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Indonesia yaitu belajar
berkomunikasi dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi
secara lisan dan tertulis serta untuk mengembangkan kemampuan menggunakan bahasa
Indonesia dalam segala fungsinya yaitu sebagai sarana berpikir atau bernalar. Di lembaga
pendidikan yang bersifat formal seperti sekolah, keberhasilan pendidikan dapat dilihat
dari hasil belajar siswa dalam prestasi belajarnya. Kualitas dan keberhasilan belajar siswa
sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru memilih dan menggunakan
metode pengajaran.
Kenyataan di lapangan, khususnya dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, kegiatan
pembelajarannya masih dilakukan secara klasikal. Pembelajaran lebih ditekankan pada
model yang banyak diwarnai dengan ceramah dan bersifat guru sentris. Hal ini
mengakibatkan siswa kurang terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan siswa hanya
duduk, diam, dengar, catat dan hafal. Kegiatan ini mengakibatkan siswa kurang ikut
berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran yang cenderung menjadikan mereka cepat
bosan dan malas belajar.
Dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar, siswa diharapkan
belajar bahasa Indonesia dan guru diharapkan mengajarkan bahasa Indonesia karena
bagaimanapun juga guru merupakan kunci utama keberhasilan pembelajaran bahasa
Indonesia di sekolah dasar. Tidak semua anak dapat berbicara bahasa Indonesia dengan
baik dan benar, karena hampir setiap anak berkomunikasi menggunakan bahasa ibu
sehingga tugas guru mengajarkan bahasa Indonesia agar anak dapat berkomunikasi
dengan baik menggunakan bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia.
Pembelajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah membelajarkan peserta didik
tentang keterampilan berbahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai tujuan dan
fungsinya. Menurut Atmazaki, mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika
yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis, menghargai dan bangga menggunakan
7
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara, memahami bahasa
Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan,
menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta
kematangan emosional dan sosial, menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk
memperluas wawasan, budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa, dan menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Untuk mengimplementasikan tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia tersebut, maka
pembelajaran bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 disajikan dengan menggunakan
pendekatan berbasis teks. Teks dapat berwujud teks tertulis maupun teks lisan. Teks
merupakan ungkapan pikiran manusia yang lengkap yang di dalamnya memiliki situasi
dan konteks. Dengan kata lain, belajar Bahasa Indonesia tidak sekadar memakai bahasa
Indonesia sebagai alat komunikasi, tetapi perlu juga mengetahui makna atau bagaimana
memilih kata yang tepat yang sesuai tatanan budaya dan masyarakat pemakainya.
Mahsun, menyatakan,dalam pembelajaran Bahasa ada dua komponen yang harus
dipelajarai, yaitu masalah makna dan bentuk. Kedua unsur tersebut harus hadir secara
stimulant dan keduanya harus ada. Namun pemakai bahasa harus menyadari bahwa
komponen makna menjadi unsur utama dalam pembentuk bahasa, dan karena itu bahasa
menjadi sarana pembentukan pikiran manusia. Untuk itu guru perlu menyadari, bahwa
kemampuan berpikir yang harusnya dibentuk dalam bahasa adalah kemampuan berpikir
sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis.
Secara stipulatif kemampuan berpikir tersebut disebut dengan berpikir metodologis
yang hanya dapat dicapai melalui pembelajaran teks berdasarkan pendekatan ilmiah/
saintifik. Melihat kondisi demikian, maka perlu adanya alternatif pembelajaran yang
berorientasi pada bagaimana siswa belajar menemukan sendiri informasi,
menghubungkan topik yang sudah dipelajari dan yang akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari, serta dapat berinteraksi multi arah baik bersama guru maupun selama siswa
dalam suasana yang menyenangkan dan bersahabat.

B. BAHAN AJAR DAN JENIS-JENISNYA

Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri
atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari pembelajar dalam
rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Jenis-jenis materi

8
pembelajaran terdiri atas: 

• Materi yang termasuk jenis fakta seperti nama-nam objek, peristiwa sejarah, lambang,
nama tempat, nama orang, dan sebagainya.

• Materi yang termasuk jenis konsep seperti pengertian, definisi, ciri khusus, komponen
atau bagian suatu objek.

• Materi yang termasuk jenis prinsip seperti dalil, rumus, adagium, postulat, teorema, atau
hubungan antar konsep yang menggambarkan “jika….maka….”, misal “Jika logam
dipanasi akan memuai”, rumus menghitung luas bujur sangkar adalah sisi kali sisi.

• Materi yang termasuk jenis prosedur adalah materi yang berkenaan dengan langkah-
langkah ecara sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu tugas.

• Materi jenis sikap (afektif) adalah materi yang berkenaan dengan sikap atau nilai,
misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat, dan minat belajar,
semangat bekerja, dan sebagainya.

1.  Teori yang sudah mapan dan keberadaannya tidak lagu terbantah

Hampir tiap ilmu memilliki teori yang sudah mapan yang dijadikan dasar untuk
mengembangkan teori baru bagi ilmu itu. Masilnya, ilmu fisika sampai sekarang tetap
mengakui kebenaran teori archimedes, ilmu ekonomi sampai sekarang tetap mengakui
kebenaran teori boyle, ilmu bahasa mengenai fonologi, morfologi, sintaksis, semantik,
dan sebagainya.Teori-teori tersebut harus tetap diinformasikan kepada pembelajar
sebagai teori dasar ketika mereka harus mempelajari ilmu tertentu. Dengan demikian,
setiap pembelajar fisika pasti mengetahui hukum archimedes. Begitu juga pembelajar
ilmu lain. Meski demikian, pembelajar harus tetap tahu bahwa ilmu pengetahuan
memiliki sifat terbuka. Artinya, kebenaran ilmiah suatu ilmu tidak tertutup kemungkinan
bahwa pada suatu ketika akan dapat runtuh karena temuan-temuan teori baru berikutnya.

2. Teori baru yang sedang hangat dibicarakan tetapi sudah cenderung untuk diterima
sebagai kebenaran.

 Bahan ajar tidak boleh tertinggal dengan perkembangan ilmu. Akhir-akhir ini banyak
teori baru yang muncul dan cenderung diterima sebagai kebenaran. Oleh karena itu,
pendidikan tidak boleh tertinggal dengan perkembangan seperti itu.Teori-teori baru yang
9
sedang hangat karena berkembang di Indonesia belum begitu lama harus dipilih sebagai
bahan agar dapat memicu belajar pembelajar. Memang, teori yang masih hangat seperti
itu kadang-kadang menuntut kreativitas guru dalam mengemas dalam materi.
Tidak mustahil guru yang tidak rajin membaca dapat kekuranagn literatur sehingga
pembahasannya menjadi dangkal. Padahal, jika teori yang sedang hangat mewarnai
perkembnagan ilmu tertentu di dalam dunia ilmu tidak diinformasikan, pembelajar dapat
tertinggal dengan pembelajar di sekolah lain.

3. Fenomena-fenomena baru yang sedang menjadi isu mutakhir, tetapi dapat


merangsang tumbuhnya berpikir pembelajar

Di samping teori yang sudah mapan maupun teori yang sedang hangat
berkembang, materi ajar juga harus berani menyajikan fenomena baru yang belum
menjadi teori, tetapi benar-benar terjadi di dalam masyarakat akademik. Fenomena ini
dapat dimunculkan sebagai kasus di dalam bahan ajar agar dapat merangsang pikiran
pembelajar. Isu-isu mutakhir akan sangat berguna bagi perkembangan berpikir
pembelajar karena dapat mengasah daya analisis, olah pikir, dan mencari berbagai
alternatif pemecahan sehingga tidak mustahil akan muncul teori baru dari para
pembelajar.

10
C. LANGKAH-LANGKAH PEMILIHAN BAHAN AJAR
Pemilihan bahan ajar haruslah mengacu atau merujuk pada standar kompetensi.
Berikut ini merupakan langkah-langkah pemilihan bahan ajar:
1) Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan
kompetensi dasar.
Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap aspek standar kompetensi dan
kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan
pembelajar.
1) Identifikasi jenis-jenis materi pembelajaran.
Materi pembelajaran dapat dibedakan menjadi jenis materi aspek kognitif yang
meliputi fakta, konsep, prinsip, dan prosedur; aspek afektif yang meliputi pemberian
respons, penerimaan (apresiasi), internalisasi, dan penilaian; dan aspek psikomotorik
yang terdiri atas gerakan awal, semi rutin, dan rutin.
2) Memilih materi.
 Hal yang perlu diperhatikan adalah jumlah atau ruang lingkup yang cukup memadai
sehingga mempermudah pembelajar dalam mencapai standar kompetensi.

D. PENENTUAN CAKUPAN dan URUTAN BAHAN AJAR

Dalam menetukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus


diperjatikan apakah materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip, prosedur),
aspek afektif, ataukah aspek psikomotorik, sebab nantinya jika sudah dibawa ke kelas,
masing-masing jenis materi tersebut memerlukan strategi dan media pembelajaran yang
berbeda-beda.
Selain memperhatikan jenis materi pembelajaran juga harus memperhatikan prinsi-
prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan materi pembelajaran yang
menyangkut keluasan dan kedalaman materinya.  Cakupan atau ruang lingkup materi
perlu ditentukan untuk mengtahuo apakah materi yang harus dipelajari oleh murid terlalu
banyak, terlalu sedikit, atau telah memadai sehingga sesuai dengan kompetensi dasar yng
ingin dicapai. Materi pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta
kedalamannya dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok, yaitu :
• Pendekatan prosedural
Urutan materi pembelajaran secara prosedural menggambarkan langkah-langkah secara
urut sesuai dengan langkah-langkah melakukan suatu tugas.
11
• Pendekatan hierarkis
Urutan materi pembelajaran secara hierarkis menggambarkan urutan yang bersfat
berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. Materi sebelumnya harus
dipelajari dahulu sebagai prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.

E. SUMBER BAHAN AJAR

Sumber bahan ajar adalah tempat di mana bahan ajar dapat diperoleh. Beberapa sumber
yang dimaksud dapat disebutkan di bawah ini:
    1.      Buku teks
    2.      Laporan hasil penelitian
    3.      Jurnal (penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah)
    4.      Pakar bidang studi
    5.      Profesional
    6.      Buku kurikulum
    7.      Terbitan berkala seperti harian, mingguan, dan bulanan
    8.      Internet
    9.      Media audiovisual (TV, video, VCD, kaset auditif)
   10.  Lingkungan (alam, sosial, seni budaya, teknik, industri, ekonomi)

F. STRATEGI MEMPELAJARI BAHAN AJAR OLEH PEMBELAJAR

o Menghafal

     Ada dua jenis menghafal, yaitu menghafal verbal (remember verbatim) dan menghafal
parafrase (remember paraphrase). Mengahafal verbal adalah menghafal persis seperti apa
adanya, misalnya nama orang, nama tempat, nama zat, lambang, peristiwa sejarah, nama-
nama bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya. Sebaliknya ada juga materi
pembelajaran yang tidak harus dihafal persis seperti apa adanya tetapi dapat diungkapkan
dengan bahasa atau kalimat sendiri (hafal parafrase).
o Menggunakan/Mengaplikasikan (Use)

Materi pembelajaran setelah dihafal atau dipahami kemudian digunakan atau


diaplikasikan. Jadi dalam proses pembelajaran, pembelajar perlu memiliki kemampuan
untuk menggunakan, menerapkan atau mengaplikasikan materi yang telah dipelajari.

12
Penggunaan materi konsep adalah untuk menyususn proposisi, dalil, atau rumus.
Seperti diketahui, dalil atau rumus merupakan hubungan antara beberapa konsep.
Penerapan atau penggunaan prinsip adalah untuk memecahkan masalah pada kasus-kasus
lain. Penggunaan materi prosedur adalah untuk dikerjakan atau dipraktikkan. Penggunaan
prosedur (psikomotorik) adalah untuk mengerjakan tugas atau melakukan suatu
perbuatan. Dan penggunaan materi sikap adalah berperilaku sesuai nilai atau sikap yang
telah dipelajari.
o Menemukan

Yang dimaksud penemuan (finding) adalah menemukan cara memecahkan masalah-


masalah baru dengan menggunakan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang telah
dipelajari. Menemukan merupakan hasil tingkat belajar tingkat tinggi. 
o Memilih Materi

Yang dimaksudkan dengan memilih di sini adalah untuk berbuat atau tidak berbuat
sesuatu. Pemilihan seperti itu berkaitan dengan aspek sikap dan nilai dalam kehidupan.

G. PENDALAMAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA

1. Keterampilan mendengarkan
     Ketika berkomunikasi lisan, seseorang harus mampu menangkap informasi yang
disampaiakn oleh penutur. Informasi yang dimaksud bukan sekedar informasi yang
terucapkan tetapi juga informasi yang tidak terucapkan tetapi tersirat dalam
berkomunikasi. Aktivitas penyimakan yang perlu diajarkan kepada pembelajar adalah
menyimak intensif, menyimak ektensif, serta menyimak reflektif. Semua itu harus
diberikan melalui berbagai jenis tuturan, misalnya pidato, khotbah, diskusi, seminar, dan
sebagainya.
     2.      Keterampilan berbicara
     Keterampilan berbicara merupakan kemampuan mengungkapkan gagasan
menggunakan bahasa lisan. Materi yang harus diajarkan mencakup banyak hal, misalnya
diskusi, wawancara, memperkenalkan diri, berccerita, dan sebagainya. Ketika seorang
pembelajar sedang berbicara harus memperhatikan siapa mitra bicaranya, kapan dan
dimana dia berbicara, apa pokok masalah yang dibicarakan, ragam bahasa apa yang harus
digunakan, bagaimana pranata sosial budayanya, dan sebagainya.
    3.      Keterampilan membaca
     Keterampilan membaca adalah kemampuan menangkap informasi yang disampaikan
13
melalui bahasa tulis (wacana tulis). Kemampuan membaca membahas kemampuan
membaca cepat (scimming, scanning, membaca ektensif), membaca intensif (membaca
kritis, membaca pemahaman), membaca kritis, dan sebagainya). Berbagai wacana tulis
yang diajarkan juga beraneka ragam, seperti membaca artikel, membaca tabel, membaca
bagan, membaca skema, membaca teks drama, membaca teks cerpen, membaca puisi,
membaca laporan, dan sebagainya.
    4.      Keterampilan menulis
     Kemampuan menulis merupakan kemampuan mengungkapkan gagasan menggunakan
bahasa tulis. Materi yang harus diajarkan mencakup menulis dengan topik tertentu yang
menarik, menulis pengumuman, menulis berita, menulis karya ilmiah sederhana,
mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif,
argumentatif), menulis pengalaman yang menarik, menulis puisi, menulis buku harian,
menulis surat pribadi, dan sebagainya.
    5.      Materi kebahasaan
     Materi kebahasaan terintegrasi dengan materi keterampilan berbahasa. Permasalahan
yang sering muncul dalam pembelajaran antara lain: a) permasalahan ejaan tidak terletak
pada kejelasan aturan, tetapi pada penggunaannya dalam berbahasa; b) permasalahan
sintaksis muncul terutama berkaitan dengan penyusunan kalimat secara baik dan benar; c)
permasalahan semantik muncul terutama berkaitan dengan pemkaian kata-kata baku dan
takbaku dalam berbahasa; d) permasalahan pragmatik muncul terutama berkaitan dengan
pemakaian bahasa yang tidak sesuai dengan konteks.

14
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui


kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya di masa yang
akan datang. Pada hakekatnya pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Indonesia
yaitu belajar berkomunikasi dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa untuk
berkomunikasi secara lisan dan tertulis serta untuk mengembangkan kemampuan
menggunakan bahasa Indonesia dalam segala fungsinya yaitu sebagai sarana
berpikir atau bernalar.
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis
besar terdiri atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari
pembelajar dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.

Langkah-langkah pemilihan bahan ajar, yaitu mengidentifikasi aspek-aspek


yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar, identifikasi jenis-
jenis materi pembelajaran, memilih materi.
Dalam menetukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus
diperjatikan apakah materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip,
prosedur), aspek afektif, ataukah aspek psikomotorik, sebab nantinya jika sudah
dibawa ke kelas, masing-masing jenis materi tersebut memerlukan strategi dan
media pembelajaran yang berbeda-beda.

Beberapa sumber bahan ajar yaitu buku teks; laporan hasil penelitian; jurnal
  

(penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah); pakar bidang studi;


profesional; buku kurikulum; terbitan berkala seperti harian, mingguan, dan
bulanan; internet; media audiovisual (TV, video, VCD, kaset auditif).

Strategi mempelajari bahan ajar oleh pembelajar yaitu menghafal,


 

menggunakan/mengaplikasikan (use), menemukan, memilih mater yang


dimaksudkan.
Pendalaman bahan ajar bahasa Indonesia meliputi keterampilan
mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, keterampilan
menulis, dan materi kebahasaan.

15
B. SARAN

Demikian makalah ini kami susun, kami menyadari bahwa ada banyak
kesalahan serta kekurangan yang terdapat didalam makalah ini baik dari segi isi,
pengertian, dan kesalahan lain yang terjadi. Namun demikian, segala masukkan,
tanggapan, saran serta kritikan yang bersifat membangun sangat kami harapkan
untuk perbaikan di masa depan. Semoga makalah kami dapat memberi manfaat
bagi pembaca untuk lebih memahami terkait Pengembangan Materi Pembelajaran
Bahasa Indonesia Sd Berdasarkan Kedalaman Dan Keluasan Bahan Ajar Bahasa
Indonesia.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ali Muhammad, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan I. (Bandung: Angkasa 2009:33).

Mahsun. 2014. Teks Pembelajaran Bahasa


Indonesia Kurikulum 2013. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mulyasa E. Pengembangan dan


Implementasi Kurikulum 2013. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013 ).

Sardiman A.M,. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rajawali Pers.
2000 ).

17

Anda mungkin juga menyukai