Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

LINGUISTIK DAN ILMU LAIN

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Linguistik

Dosen Pengampu

CICI PARAMITA S.Pd

Disusun Oleh : Kelompok 4

NURAISYAH

NURAWIAH

SAPRAWATI

DEVI APRILITA

YENNI MARDIANA

KRISTI YULIASTIN

UNIVERSITAS TOMAKAKA

CAMPUS IV MAMBI

Jurusan Pendidikan Bahasa Dan sastra Indonesia

(PBSI)

Thn akademik 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan pada penulis untuk
menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul [LINGUISTIK DAN ILMU LAIN] tepat waktu Makalah [LINGUISTIK DAN ILMU LAIN] disusun
guna memenuhi tugas Makalah Dengan Mata Kuliah [PENGANTAR LINGUISTIK] Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang [Isi makalah] Penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu[CICI PARAMITA S.Pd] selaku [Dosen pengampu
dengan Mata Kuliah Pengantar Linguistik]. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

JUDUL......................................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR................................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii

BAB l PENDAHULUAN

A.Latar belakang..................................................................................................................................1

B.Rumusan masalah............................................................................................................................2

C.Batasan Masalah..............................................................................................................................3

D.Tujuan dan manfaat penulisan........................................................................................................4

BAB ll PEMBAHASAN

A.Pengertian Linguistik.........................................................................................................................5

B.Fungsi Linguistik................................................................................................................................6

C.Ciri-ciri Linguistik...............................................................................................................................7

D.Jenis-jenis keilmuan Linguistik........................................................................................................8

E.Cabang-cabang Ilmu Linguistik........................................................................................................9

1.Mikrolinguistik.................................................................................................................................9

2.Makrolinguistik................................................................................................................................9

F.Hubungan antara Linguistik dan ilmu lain.....................................................................................10

1.Linguistik sebagai cabang ilmu...................................................................................................10

2.Relasi linguistik dan ilmu-ilmu lain..............................................................................................10

BAB lll PENUTUP

A.Simpulan .........................................................................................................................................11

B.Saran................................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Linguistik adalah ilmu tentang bahasa atau penyelidikan bahasa secara ilmiah (Kridalaksana, 2009:144).
Definisi Linguistik juga diungkapkan oleh Tarigan (1986), yaitu seperangkat ilmu pengetahuan yang
diperoleh dengan jalan penerapan metode ilmiah terhadap fenomena bahasa. Secara populer, orang
asing menyatakan bahwa Linguistik adalah ilmu tentang bahasa atau ilmu yang menjadikan bahasa
sebagai objek kajiannya. Mempelajari Linguistik itu sangat penting, karena bahasa adalah alat
komunikasi utama pada setiap manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan berbagai
bentuk bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia yang paling utama adalah
dapat berkomunikasi dengan orang lain, karena tidak dapat dipungkiri bahwa manusia itu adalah
makhluk sosial yang saling berhubungan.Pada saat manusia saling berkomunikasi, terjadilah hubungan
timbal balik antara keduanya. Hubungan timbal balik itu adalah berbicara dan memahami. Saat
seseorang berbicara, lawan bicaranya akan mengerti apa yang dibicarakan. Hal itu dikarenakan adanya
makna dari apa yang disampaikan oleh seseorang tersebut. Makna dapat diartikan sebagai (1) maksud
pembicara, (2) pengaruh satuan bahasa dalam pemahaman persepsi atau perilaku manusia atau
kelompok manusia, (3) hubungan dalam arti kesepadanan antara bahasa dan alam di luar bahasa atau
antara ujaran dan semua hal yang ditunjuknya, (4) cara menggunakan lambanglambang bahasa
(Kridalaksana, 1993:148). Sejak awal perkembangan Linguistik, makna kurang mendapat perhatian dari
para ahli bahasa. Bloomfield (1933) berpendapat bahwa makna merupakan butir paling lemah dalam
Linguistik sehingga lebih tepat dimasukkan dalam disiplin lain seperti sosiologi dan psikologi. Chomsky
(1955) juga menghindari makna dalam ancangan sistem formalnya.Makna baru mendapatkan tempat
yang layak dalam teori Linguistik pada periode 1970-an. Makna dalam kalimat bahasa Jepang tidak bisa
dipahami hanya dengan melihat setiap kata-kata yang membentuknya, tetapi membutuhkan
pemahaman yang lebih untuk dapat mengetahui makna dan penggunaan bahasa tersebut. Ini bertujuan
agar tidak salah pengertian terhadap makna yang terdapat dalam bahasa tersebut (Putri, 2016:1).
Telaah empiris tentang makna terdapat dalam teori Natural Semantic Metalanguage (Metabahasa
Semantik Alami) yang selanjutnya disingkat menjadi MSA. MSA adalah sebuah teori yang
menggabungkan tradisi logis filosofis dalam studi makna dengan pendekatan tipologis untuk
mempelajari bahasa, dan dengan penyelidikan lintas-Linguistik empiris berbasis luas (Wierzbicka,
1996b:23). MSA memiliki tiga konsep penting yaitu makna asali, polisemi takkomposisi dan sintaksis
universal. Makna asali adalah seperangkat makna yang tidak dapat berubah dan telah diwarisi sejak
lahir. Artinya makna asali adalah makna pertama dari suatu kata yang tidak mudah berubah walaupun
terdapat perubahan kebudayaan dan zaman (Goddard, 1994:2). Polisemi takkomposisi adalah bentuk
leksikon tunggal yang terbentuk dari dua makna asali yang berbeda (Wierzbicka, 1996a:27-29).
Sedangkan sintaksis universal merupakan sistem perluasan dari sistem makna asali (Goddard, 1996:24).
Bentuk analisis menggunakan teori MSA ini disebut struktur semantis. Struktur semantis adalah
konfigurasi makna asali. Pemahaman terhadap struktur semantis akan dapat membantu
mendeskripsikan makna alamiah sebuah bahasa (Chafe, 1970:73). Pada umumnya, objek yang dikaji
menggunakan teori ini adalah sebuah verba Hal ini dikarenakan verba dalam kalimat menunjukkan
perbuatan dan tetap memiliki makna meskipun berdiri sendiri.Verba adalah kelas kata yang biasanya
berfungsi sebagai predikat; dalam beberapa bahasa lain verba mempunyai ciri morfologis seperti ciri
kala, aspek, persona atau jumlah. Sebagian besar verba mewakili unsur semantis perbuatan, keadaan,
atau proses (Kridalaksana, 2009:254). Dalam bahasa Jepang, penggunaan verba didasarkan pada situasi,
contoh: verba ochiru (落ちる) dantaoreru (倒れる) sama sama memiliki makna jatuh akan tetapi jika
dilihat pada penggunaannya, verba ochiru (落ちる) hanya menekankan bahwa objek tersebut jatuh
tidak perduli bagaimana posisinya sedangkan verba taoreru (倒れる) lebih menekankan bagaimana
posisi objek tersebut setelah jatuh. Jatuh adalah kondisi yang mana suatu benda terlepas dan turun atau
meluncur ke bawah dengan cepat karena gravitasi bumi; turun banyak; merosot; sampai ke; tiba di;
kena pada; tembus ke; bertepatan dengan; berbetulan dengan; tepat pada; berhenti memegang
kekuasaan; bangkrut; kalah atau dirampas musuh; tidak lulus; gagal; sangat menderita; tidak tahan lagi;
menjadi sakit, miskin, cinta (Alwi, 2007:462).Sebagai pembelajar bahasa Jepang, kita harus dapat
memahami hal tersebut agar bisa menggunakan bahasa Jepang yang baik dan benar. Berdasarkan hal
tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tentang struktur semantis verba ‘jatuh’ dalam bahasa Jepang
menggunakan kajian metabahasa semantik alami (MSA).Verba yang dianalisis adalah verba ‘jatuh’ dalam
bahasa Jepang, karena verba ini lebih mudah dilihat ciri-ciri penggunaannya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini
adalah sebagai berikut.

a. Verba bahasa Jepang apa saja yang dikategorikan ke dalam verba ‘jatuh’?

b. Bagaimana makna asali dari verba ‘jatuh’ dalam bahasa Jepang?

c. Bagaimana struktur semantis verba ‘jatuh’ dalam bahasa Jepang?

C. Batasan Masalah

Agar lebih fokus, peneliti menetapkan batasan masalah dalam penelitian kali ini. Penelitian ini dibatasi
pada struktur semantis dari verba ‘jatuh’ dalam bahasa Jepang. Verba ‘jatuh’ yang digunakan adalah
veba ‘jatuh’ yang menyebabkan sesuatu terjadi kepada subjek secara fisik. Veba ‘jatuh’ yang dianalisis
diperjelas penggunaannya dalam sebuah contoh kalimat yang didapat dari buku Shinsouban Kimono
Saijiki oleh Yamashita (2017), Gobi Boku to 125-Kiro

Hashita oleh Leonard dan Natsumedai, dan korpus bahasa yang digunakan karena jumlah verba ‘jatuh’
bahasa Jepang cukup banyak dan tidak ditemukan hanya dalam satu buku saja. Teori MSA digunakan
untuk menganalisis struktur semantis dari verba tersebut. Konsep teori MSA yang digunakan adalah
makna asali, polisemi takkomposisi, dan sintaksis universal.

D.Tujuan dan manfaat penulisan

Tujuannya yang pertama adalah untuk melatih penulis agar mampu menyusun tulisan ilmiah yang
benar.kedua adalah untuk memperluas wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan pembacanya.ketiga
adalah untuk memberi sumbangan pemikiran baik berupa konsep teoritis maupun praktis.

Dan Manfaatnya adalah :1.  Pembaca dapat mengetahui, memahami konsep dasar penulisan
makalah.2.  Pembaca dapat mengetahui dan memahami makalah dan ciri-ciri serta syarat-syarat dalam
makalah.3.  Pembaca dapat mengetahui, memahami dan mampu mengimplementasikan teori, konsep
dan langkah-langkah penulisan makalah dan unsur-unsurnya.4.  Pembaca mengetahui, memahami dan
menguasai tentang kajian kepustakaan untuk mengimplementasikan dalam penulisan
makalah.5.  Pembaca dapat mengetahui, memahami dan menguasai tentang pembuatan makalah.

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Linguistik
Linguistik adalah ilmu tentang bahasa atau penyelidikan bahasa secara ilmiah (Kridalaksana, 2009:144).
Definisi Linguistik juga diungkapkan oleh Tarigan (1986), yaitu seperangkat ilmu pengetahuan yang
diperoleh dengan jalan penerapan metode ilmiah terhadap fenomena bahasa.

Linguistik adalah ilmu tentang bahasa. Dan objek kajiannya adalah bahasa.Lingua adalah kata lain dari
bahasaLinguis adalah orang yang ahli dalam dalam ilmu linguistik atau pakar linguistik Perlu
diperhatikan, bahwa bahasa Perancis mempunyai dua istilah mengenai bahasa, yaitu langue dan
langage. Langue adalah suatu bahasa tertentu, seperti bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Perancis,
bahasa Jawa, dll. Sedangkan langage adalah bahasa secara umum, seperti tampak dalam ucapan
"manusia memiliki bahasa sedangkan binatang tidak". Disamping istilah langue dan langage masih ada
istilah lain dalam bahasa Perancis yaitu parloe. Parloe adalah wujud bahasa yang kongkret yang
diucapkan anggota masyarakat dalam kegiatan sehari-hari.

Ilmu linguistik sering juga disebut sebagai linguistik umum (general linguistics) karena ilmu linguistik
tidak hanya mengkaji satu bahasa saja, seperti bahasa Jawa saja atau bahasa Indonesia saja, melainkan
mengkaji seluk-beluk bahasa pada umumnya.

Seperti pembahasan di atas bahwa linguistik adalah ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek
kajiannya, ternyata dalam dunia keilmuan, tidak haknya linguistik yang menjadikan bahasa sebagai objek
kajiannya ada pula disiplin ilmu lain yg menggunakan bahasa sebagai objek kajiannya seperti ilmu
susastra, ilmu sosial, psikologi dan fisika. Namun walaupun ilmu tersebut memiliki kajian objek yang
sama yaitu bahasa, terdapat perbedaan pendekatan ilmu-ilmu tersebut terhadap bahasa itu yaitu :

 Ilmu susastra mendekati bahasa / memandang bahasa sebagai wadah seni, sebagai sarana untuk
mengungkapkan karya seni.

 Ilmu sosial/sosiologi mendekatkan dan memandang bahasa sebagai alat interaksi sosial di dalam
masyarakat.

 Ilmu psikologi mendekati dan memandang bahasa sebagai gejala pelahiran kejiwaan.

 Ilmu fisika mendekati dan memandang bahasa sebagai fenomena alam, yani gelombang bunyi
yang merambat dari mulut pembicara ke telinga pendengar

Bahasa adalah satu-satunya alat komunikasi terbaik yang hanya dimiliki manusia. Maka orang yang
profesinya berkenaan dengan bahasa perlu mempelajari dan memiliki pengetahuan tentang linguistik,
karena linguistik akan memberi pemahaman kepada kita mengenai hakikat dan seluk beluk bahasa

B.Fungsi Linguistik

Linguistik dan bahasa memiliki fungsi yang sama yakni untuk menyampaikan informasi. Esensi utama
dari bahasa adalah untuk komunikasi secara mudah untuk menyampaikan feeling, moods, dan sikap.

C.Ciri-ciri Linguistik

Ciri-ciri Keilmuan Linguistik.


 Ristal juga menyimpulkan bahwa Linguistik ini mempunyai 3 ciri dianataranya :

 Eksplisit ini maksudnya jelas,tidak mempunyai dua makna, menyeluruh, pasti / konsisten.

 Sistematis ini maksudnya berpola dan beraturan.

 Objektif ini maksudnya sesuai keadaan atau apa adanya.

D.Jenis-jenis Linguistik

Linguistik dengan berdasarkan pembidangannya.

 Linguistik umum / general linguistics ini merupakan suatu yang merumuskan dengan secara
umum seluruh bahasa manusia yang memiliki sifat alamiah.

 Linguistik terapan (Applied Linguistik) ini adalah ditujukan untuk menerapkan kaidah-kaidah
linguistik di dalam kegiatan atau aktivitas praktis , seperti di dalam pengajaran bahasa,
terjemahan, penyusunan kamus, serta sebagainya.

 Linguistik teoritis ini ialah hanya ditujukan untuk mencari atau juga menemukan teori-teori
linguistik belaka.

Linguistik berdasarkan telaahnya.

 Linguistik Mikro ini merupakan struktur internal bahasa itu sendiri, mencakup struktur fonologi,
morpologi, sintaksis serta leksikon.

 Linguistik Makro ini adalah suatu bahasa di dalam hubungannya itu dengan faktor-faktor di luar
bahasa, seperti misalnya sosiolinguistik , psikolinguistik, antropolilinguistik, dan dialektologi.

Linguistik berdasarkan pendekatan objek.

 Linguistik Deskriptif ini merupakan linguistik yang hanya menggambarkan bahasa apa adanya
pada saat penelitian dilakukan.

 Linguistik Perbandingan ini merupakan jenis linguistic yang membedakan 2 bahasa atau juga
lebih pada waktu yang berbeda.

 Linguistik Kontrastif ini merupakan jenis linguistic yang membedakan 2 bahasa atau juga lebih
pada waktu tertentu.

 Linguistik Singkronis ini merupakan jenis linguistic yang mempelajari 1 bahasa pada satu waktu.

 Linguistik Diakronis ini merupakan jenis linguistic yang mempelajari 1 bahasa pada satu waktu
yang berbeda

Berdasarkan Linguistik sejarah dan sejarah linguistik.


 Linguistik Sejarah ini merupakan mengkaji perkembangan serta perubahan suatu bahasa atau
sejumlah bahasa, baik itu dengan diperbandingkan maupun tidak.

 Sejarah Linguistik ini merupakan mengkaji perkembangan ilmu linguistic, baik itu mengenai
tokoh-tokohnya, aliran-alirannya, atau juga hasil-hasil kerjanya.

E.Cabang-cabang ilmu Linguistik

Cabang-cabang linguisik dibagi dua yaitu mikrolinguistik dan makrolinguistik. Mikrolinguistik dibagi
dua yakni umum (fonologi, morfologi, semantik, sintaksis) dan untuk bahasa tertentu. Makrolinguistik
dibagi dua pula yakni bidang interdisipliner dan bidang linguistik terapan.

A. Mikrolinguistik

Mikrolinguistik adalah bidang linguistik yang mempelajari bahasa dalam arti sempit, yaitu bahasa
dalam kedudukannya sebagai fenomena alam yang berdiri sendiri. Mikrolinguistik mempelajari bahan
bahasa secara langsung tentang sifat-sifat, struktur, cara kerja, dan sebagainya. Mikrolinguistik dibagi
menjadi dua, yaitu mikrolinguistik bersifat umum dan mikrolinguistik untuk bahasa - bahasa tertentu.

 Umum

1.Fonetik

Fonetik (fonetika) ini merupakan bagian dari ilmu di dalam linguistik yang menyelediki atau juga 
mempelajari mengenai suatu bunyi bahasa yang diciptkan oleh manusia itu tanpa harus melihat fungsi
bunyi itu yakni sebagai pembeda dari makna di dalam suatu bahasa (langue). Ilmu fonetik ini meyelidiki
bunyi dari sudut pandang tuturan atau juga ujaran (parole). Di sisi lain fonologi ini merupakan ilmu yang
berdasarkan fonetik serta mempelajari sistem fonetika.

2.Fonologi

Fonologi ini merupakan ilmu mengenai perbendaharaan bunyi-bunyi (fonem) bahasa serta distribusinya.
Fonologi diartikan yakni sebagai kajian bahasa yang mempelajari mengenai bunyi-bunyi bahasa yang
diproduksi oleh alat ucap manusia. Bidang kajian fonologi ini merupakan bunyi bahasa yakni sebagai
satuan terkecil dari ujaran dengan gabungan bunyi yang membentuk suku kata

3.Morfologi

Morfologi atau ilmu bentuk kata ini merupakan cabang linguistik yang mengidentifikasi mengenai
satuan-satuan dasar bahasa yakni sebagai satuan gramatikal. Morfologi ini mempelajari mengenai atau
tentang sangkut-paut dari bentuk kata serta  juga mengenai pengaruh dari perubahan-perubahan
bentuk kata tersebut terhadap suatu golongan dan arti kata. Dapat juga dikatakan bahwa morfologi ini
mempelajari seluk-beluk bentuk kata dan juga fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik itu
fungsi gramatikal atau juga fungsi semantik.
4.Sintaksis Dalam linguistik, sintaksis (dari Yunani Kuno yakni: συν- syn- artinya “bersama”, serta τάξις
táxis, artinya “pengaturan”) merupakan suatu ilmu mengenai prinsip serta peraturan untuk dapat
membuat kalimat di dalam bahasa alami. Selain dari aturan ini, kata sintaksis tersebut juga digunakan
untuk bisa atau dapat merujuk langsung pada peraturan serta juga prinsip yang mencakup mengenai
struktur kalimat di dalam bahasa apapun.

5.Semantik

Semantik (berasal dari bahasa Yunani: semantikos, yang artinya adalah penting,  memberikan
tanda,dari kata sema, tanda) merupakan suatu cabang linguistik yang mempelajari mengenai
arti/makna yang tersirat atau terkandung pada suatu bahasa dan kode, atau juga segala jenis
representasi lain. Dengan kata lain, semantik ini merupakan pembelajaran mengenai suatu makna.
Semantik ini juga biasanya dikaitkan atau dihubungkan dengan dua aspek lain daiantarnya seperti:
sintaksis merupakan pembentukan simbol kompleks itu dari simbol yang lebih sederhana, dan juga
pragmatika, yakni penggunaan praktis simbol oleh komunitas pada konteks tertentu.

 Bahasa tertentu

1. Linguistik deskriptif (Descriptive linguistics) adalah pendekatan linguistik dengan menggunakan teknik
penelitian lapangan dan tata istilah yang sesuai untuk bahasa yang diselidiki. Metode kerjanya adalah
metode deskriptif, yaitu memberikan atau menggambarkan struktur dan system bahasa yang dipelajari
sebagaimana adanya.

2. Linguistik struktural (Structural linguistics) adalah pendekatan dalam penyelidikan bahasa yang
menganggap bahasa sebagai system yang bebas.

3. Linguistik historis (Historical linguistics) adalah cabang linguistik yang menyelidiki perubahan-
perubahan jangka pendek dan jangka panjang dalam system bunyi, gramatika, dan kosa kata

suatu bahasa atau lebih.

4. Linguistik komperatif (Comparative linguistics) adalah cabang linguistik yang mempelajari


kesepadanan fonologis, gramatikal, dan leksikal dari bahasa-bahasa yang berkerabat atau dari periode-
periode historis dari suatu bahasa.

5. Linguistik historis komperatif (Historical and comparative linguistics) adalah bidang linguistik yang
menyelidiki perkembangan bahasa dari satu masa ke masa yang lain, serta menyelidiki perbandingan
satu bahasa dengan bahasa yang lain.

6. Linguistik diakronis adalah cabang linguistik yang mendeskripsikan struktur bahasa yang hidup dalam
dua periode atau lebih. Hasil deskripsi masing-masing periode tersebut biasanya dibandingkan satu
sama lain, sehingga menghasilkan cabang Linguistik Komperatif Diakronis.
7. Linguistik sinkronis (Synchronic linguistics) adalah cabang linguistik yang mendeskripsikan struktur
bahasa yang hidup dalam satu masa. Karena kegiatan cabang linguistik ini ialah mendeskripsikan
struktur bahasa, maka sering disebut Linguistik Deskriptif Sinkronis.

8. Linguistik kontranstif (Contranstive linguistics) adalah cabang linguistik yang cara kerjanya
memperbandingkan struktur dua bahasa atau lebih yang tidak serumpun dengan maksud mencari
pertentangan (contrast). Hasil kerja linguistik ini penting bagi pelaksanaan pengajaran bahasa kedua
(bahasa asing) dan terjemahan.

B. Makrolinguistik

Makrolinguistik adalah bidang linguistik yang mempelajari bahasa dalam hubungannya dengan
faktor-faktor di luar bahasa, seperti dari segi kejiwaan, social, pengajaran, pengobatan, dan filsafat.
Kajian secara eksternal itu dibagi menjadi dua bidang, yaitu bidang interdisiplinier dan bidang
terapan. Bidang Interdisiplinier merupakan kajian gabungan dua disiplin ilmu, yakni kajian bahasa dan
kajian yang lain.

 Bidang linguistik interdisipliner

1. Fonetik adalah cabang linguistik yang menyelidiki penghasilan, penyampaian, dan penerimaan
bunyi bahasa, yaitu bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucapan yang terdapat dalam rongga
mulut dan yang digunakan untuk melambangkan makna. Fonetik merupakan ilmu interdisiplinier
antara linguistik dengan fisika, anatomi, psikologi. Kajian fonetik dibagi tiga yaitu fonetik artikulatoris,
akustik, dan auditoris. 1) Fonetik artikulatoris adalah fonetik yang melihat bunyi bahasa dari segi cara
menghasilkannya, 2) fonetik akustik adalah fonetik yang memandang dari segi maujudnya sebagai
gelombag bunyi, dan 3) fonetik auditoris adalah fonetik yang memandang bunyi bahasa dari segi
penangkapannya.

2. Psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara bahasa dengan perilaku dan alat akal
budi manusia. Psikolinguistik merupakan ilmu interdisiplinier linguistik dengan psikologi. Objek studi
psikolinguistik, di antaranya ialah proses perkembagan bahasa pada anak-anak, proses belajar-mengajar
bahasa, proses terjadinya percampuran pemakaian bahasa oleh orang yang menguasai dua bahasa atau
lebih. Dalam psikolinguistik, bahasa dilibatkan pada masalah pengaruh proses, psikis terhadap
pelaksanaan bahasa.

3. Linguistik Antropologi (Anthropological Linguistics) adalah cabang linguistik yang menelaah hubungan
antara bahasa dan budaya terutama untuk mengamati bagaimana bahasa itu digunakan sehari-hari
sebagai alat dalam tindakan bermasyarakat. Antropologi linguistik adakalanya disebut etnolinguistik
yaitu menelaah bahasa bukan hanya dari strukturnya semata tapi lebih pada fungsi dan pemakaiannya
dalam konteks situasi sosia budaya. Kajian antropologi linguistic antara lain menelaah struktur dan
hubungan kekeluargaan melalui istilah kekerabatan, konsep warna, pola pengasuhan anak, atau
menelaah bagaimana anggota masyarakat saling berkomunikasi pada situasi tertentu seperti pada
upacara adat, lalu menghubungkannya dengan konsep budayanya.
4. Linguistik Etnografi (Ethnographic linguistics) adalah penyelidikan mengenai lingkungan alam dan
budaya suatu masyarakat bahasa dengan mempergunakan teknik penelitian lapangan untuk
mendeskripsikan konteks situasi suatu pertuturan.

5. Linguistik sosiologi (sociological linguistics) adalah penyelidikan bahasa yang berpegang pada
pandangan bahwa bahasa tidak dapat dipisahkan dari konteks social manusia, dan yang
menghubungkan analisis bahasa dengan gaya pengungkapan orang atau kelompok. Sebagai contoh
dapat dikemukakan pemakaian ragam bahasa jawa (kasar = ngoko, halus = kromo) yang disebabkan oleh
sifat hubungan (perbedaan tingkat sosial, tingkat ekonomi, tingkat keakraban, dan sebagainya) antara
pembicara dan pendengar.

6. Neurolinguistik merupakan kajian yang berupaya memahami kerja otak untuk memproses kegiatan
berbahasa sebagaimana psikolinguistik hanya saja fokusnya berbeda. Neurolinguistik berfokus pada
upaya untuk membuat sebuah model neural program yang merupakan rekuntruksi kerja otak dalam
memproses kegiatan bicara, mendengar, membaca, menulis, dan berbahasa isyarat. Neurolinguistik
lebih berkecimpung dalam memahami kesulitan berbahasa atau gangguan berbahasa, yang mencakup
kegiatan bcara, mendengar, membaca, menulis, dan berbahasa isyarat yang mengganggu kemampuan
berkomunikasi. Termasuk di dalamnya gangguan berbahasa karena bisu dan tuli sejak lahir.

7. Filologi adalah salah satu cabang ilmu linguistik yang tertua yang menkhususkan diri pada
comparative historical linguistics, yaitu bidang penelitian kekerabatan bahasa dan perubahan bahasa
dengan cara membandingkan berbagai bahasa. Selain itu filologi linguistik juga mengkaji transkripsi,
terjemahan, pelacakan, naskah babon, dan memaknai informasi yang terdapat dalam naskah-naskah
kuno. Kajian filologi pada umumnya terfokus pada naskah kuno yang dituliskan di atas kertas, lontar,
atau bilah bambu.

8. Stilistika merupakan cabang ilmu linguistik yang memfokuskan diri pada analisis gaya bahasa. Kajian
Stilistika cenderung melakukan pembahasan bahasa tulis termasuk kaya sastra. Stilistika mencoba
memahami mengapa si penulis cenderung menggunakan kata-kata atau

ungkapan tertentu. Adakalanya stilistika digunakan untuk maksud yang lebih luas, yaitu menandai gaya
bahasa berdasarkan variasi bahasa regional dan juga variasi bahasa sosial.

9. Filsafat bahasa (Linguistics Philosophy) adalah ilmu yang menyelidiki kodrat dan kedudukan bahasa
sebagai kegiatan manusia serta dasar-dasar konseptual dan teoritis linguistik. Filsafat bahasa merupakan
interdisipliner antara linguistik dan filsafat. Istilah-istilah filsafat, seperti subjek, predikat, objek, dalam
uraian Yunani, masih berpengaruh sampai sekarang.

10. Epigrafi merupakan cabang ilmu linguistik yang menelaah isi tulisan pada prasasti. Pada umumnya
epigrafi dipelajari leh seorang arkeologi.

11. Paleografi adalah cabang yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan pendeskripsian tulisan –
tulisan kuno terutama yang berasal dari abad pertengahan (penafsiran tulisan kuno).
12. Semiotika adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan
simbol/lambang.

 Bidang linguistik terapan

Bidang terapan adalah kajian yang berusaha mengkaji bahasa untuk diterapkan pada dunia lain. Yang
termasuk dalam bidang terapan adalah:

1. Linguistik Medis (Language Pathology) adalah bidang linguistik terapan yang mencakup cacat bahasa,
dan sebagainya. Linguistik medis disebut juga patologi bahasa.

2. Linguistik Edukasional juga dikenal dengan nama linguistik pedagogis. Adalah cabang linguistik
terapan yang bersangkutan dengan peningkatan efesiensi pengajaran bahasa dengan menyediakan
deskrisi yang komprehensif mengenai proses-proses dasar dan dengan mempergunakan metode
pengajaran yang memadai.

3. Linguistik forensik (Forensic Linguistics) adalah salah stu cabang linguistic terapan yang berkaitan
dengan hukum. Linguistik forensik digunakan untuk menyidik kejahatan yang sebagian pembuktiannya
berupa data bahasa.

4. Leksikografi adalah cabang ilmu linguistik terapan yang mencakup metode dan teknik penyusunan
kamus.

5. Penerjemahan (translation) adalah bidang linguistik terapan yang mencakup metode dan teknik
pengalihan amanat dari suatu bahasa ke bahasa yang lain. Tujuan utama penerjemahan adalah
menghasilkan terjemahan yang semirip mungkin dengan naskah aslinya.

6. Sosiolinguistik Terapan adalah bidang linguistik yang terapan mempelajari penerapan/ penggunaan
bahasa dalam komunikasi sosial.

7. Grafologi adalah kajian linguistik mengenai sistem simbol yang digunakan untuk

menyampaikan pesan bahasa dalam bentuk tetulis. Grafologi mengkhususkan diri pada jenis simbol apa
yang dipilih untuk membentuk sebuah sistem tulis, berapa jumlah simbol yang digunakan untuk
mentransfer bunyi bahasa ke dalam bentuk tertulis, bagaimana aturan penggunaan simbol-simbol itu
sehingga dapat dipakai untuk menuliskan bahasa lisan. 1) Ortografi, yaitu sistem ejaan yang disepakati
untuk sebuah bahasa, 2) Stenografi, yaitu sistem menulis secara singkat dan cepat. 3) Kriptografi, yaitu
sistem menuliskan pesan-pesan rahasia. 4) Paedografi, yaitu sistem menulis yang didesain khusus untuk
membantu anak-anak belajar membaca. 5) Teknografi, yaitu sistem menuliskan hal-hal khusus untuk
kepentingan ilmu pengetahuan seperti aksra fonetik untuk para linguis, simbol-simbol khusus untuk
bidang kimia, simbol-simbol khusus kartografi untuk membuat peta, dan simbol-simbol khusus untuk
pemrograman komputer.

8. Pengajaran bahasa adalah bidang linguistik terapan yang mempelajari bahasa untuk kepentingan
proses belajar mengajar bahasa, baik bahasa ibu maupun bahasa asing.
9. Mekanolinguistik (linguistik komputasi) adalah bidang linguistik terapan yang mencakup penggunaan
linguistik untuk ilmu komputer dan usaha untuk membuat mesin penerjemahan; memanfaatkan
komputer dalam penelitian bahasa.

10. Pembinaan bahasa adalah bidang linguistik terapan yang mempelajari bahasa agar pemakai bahasa
sadar dan patuh terhadap kaidah yang berlaku.

11. Medikolinguistik adalah bidang linguistik terapan yang mempelajari bahasa untuk diterapkan di
dalam pengobatan.

12. Fonetik terapan adalah cabang ilmu linguistik terapan yang mempelajari bunyi bahasa dan
penggunaanya di dalam praktek.

F.Hubungan Linguistik dan ilmu lain

1.linguistik sebagai sebuah cabang ilmu

Paradigmailmu dapat dianggap sebagai suatu skema kognitif yang dimiliki bersama.Sebagai mana
skema kognitif itu member kita,sebagai individu, suatu cara untuk mengerti alam sekeliling,suatu cara
memahami alam alamiah.Bila seorang pakar memperhatikan suatu fenomena dan menafsirkan
perhatian terhadap hal itu,maka pakar sains itu menggunakan suatu paradigm ilmu untuk member
makna bagi penafsiran perhatian terhadap hal itu.

Kemungkinan penggabungan dua pokok persoalan ataupun penyatuan dua pusat minat dalam
menelaah sebuah fenomena, ilmu dapat dibagi menjadi tujuh jenis,yakni:

a.Ilmu-ilmumatematis

b.ilmu-ilmufisik

c.ilmu-ilmubiologis

d.ilmu-ilmupsikologis

e.ilmu-ilmusosial

f.ilmu-ilmulinguistik dan

g.ilmu-ilmuinterdisipliner

2.Relasi Linguistik dan ilmu-lain

Asal mula segala ilmu-ilmu adalah filsafat.Dengan kata lain,filsafatlah yang menjadi pohon ilmu
sehingga dari filsafat tumbuhlah dahan,cabang,dan tangkai ilmu yang beragam termasuk didalamnya
linguistik atau ilmu bahasa.
BAB III

PENUTUP

A.Simpulan

Makalah adalah salah satu jenis karya tulis ilmiah yang membahas satu permasalahan tertentu
sebagai haril kajian pustaka ataupun kajian lapangan.Makalah disusun dengan tujuan untuk
memenuhi tugas tertentu (tugas akademik maupun tugas non akademik). Sistematika pembuatan
makalah yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian penutup. Sementara rangkuman dapat diartikan
sebagai suatu hasil merangkum atau meringkas suatu tulisan atau pembicaraan menjadi suatu uraian
yang lebih singkat dengan perbandingan secara proposional antara bagian yang dirangkum dengan
rangkumannya. Dan buku adalah kumpulan kertas atau bahan lain yang dijilid menjadi satu pada salah
satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Hubungan antara membaca dan menulis antara dengan
menulis pada dasarnya adalah hubungan pembaca dan penulis yang saling keterkaitan dan saling
membutuhkan. Tugas penulis adalah mengatur/menggerakan suatu proses yang mengakibatkan
suatu perubahan tertentu dalam bayangan/kesan membaca.

B. Saran

Tulisan hanyalah bersifat pendahuluan. Untuk itu perlu dilakukan penyempurnaan oleh semua pihak
yang berkecimpung dalam bidang akademik. Demikian pula penyempurnaan dari segala aspek perlu
dilakukan demi kesempurnaan tulisan

DAFTAR PUSTAKA

https//google.com.id

Anda mungkin juga menyukai