KETERAMPILAN MEMBACA
Disusun Oleh :
Kelompok 12
Kelas: 1.A
2023
KATA PENGANTAA
Segala puji atas kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nya,
penyusunan makalah ini bisa dilakukan dengan lancar dan tepat waktu.Penulis mengucapkan
terima kasih kepada dosen pengampuh mata kuliah Keterampilan Membaca ibu Puspita Sari
M.pd. atas bimbingannya dalam penyusunan makalah ini.
Makalah berjudul “Hakikat Membaca Bahasa dan Tahapan Membaca Bahasa” ini
disusun sebagai tugas mata kuliah Keterampilan Membaca. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi penulis dan juga bagi para pembaca.
Terima kasih kepada seluruh teman-teman dan keluarga yang mendukung untuk
membuat makalah ini. Kami menyadari makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaanmakalahini.
Kelompok 12
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
A. Kesimpulan..............................................................................................................7
B. Saran........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berkomunikasi merupakan salah satu sarana belajar bahasa. Belajar bahasa
sangat penting untuk meningkatkan keterampilan bahasa. Keterampilan berbahasa ini
terdapat 4 aspek, yaitu Keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan
membaca, dan keterampilan menulis. Pada buku ajar ini hanya fokus pada
keterampilan membaca.
Membaca merupakan kegiatan atau proses menerapkan sejumlah keterampilan
mengolah teks bacaan dalam rangka memahami isi bacaan (Dalman, 2013:1).
Membaca merupakan aukegiatan memperoleh informasi yang disampaikan oleh
penulis dalam bentuk bahasa tulis. Oleh karena itu, pembaca harus memahami teks
bacaan, baik secara literal, kritis, maupun kreatif.
Membaca merupakan proses memperoleh informasi dengan menggunakan
teknik tertentu. Sebelum melakukan kegiatan membaca, seorang pembaca harus
menentukan tujuan membaca agar informasi yang diperoleh sesuai dengan tujuan
membaca. Oleh karena itu, membaca harus sesuai dengan tujuan membaca.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang di maksud hakikat membaca bahasa?
2. Bagaimana tahapan membaca bahasa?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hakikat membaca bahasa.
2. Untuk mengetahui tahapan dalam membaca bahasa.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
atau tidak, melainkan lebih dari itu. Tingkatan membaca seperti itu tergolong jenis
membaca permulaan. Pembelajaran membaca di kelas I dan kelas II merupakan
pembelajaran membaca permulaan (tahap awal). Kemampuan membaca yang
diperoleh siswa kelas I dan kelas II akan menjadi dasar pembelajaran membaca lanjut.
Oleh sebab itu, pembaca permulaan benar-benar memerlukan perhatian guru supaya
dapat memberikan dasar yang kuat, sehingga pada tahap membaca lanjut siswa sudah
memiliki kemampuan membaca yang memadai. Di sekolah dasar membaca dan
menulis merupakan factor utama yang perlu dilatih dari dini. Dengan membaca dan
menulis kita bisa mengikuti perkembangan pembelajaran di segala bidang. Tidak
hanya dalam pembelajaran bahasa saja.
Pada hakikatnya, aktifitas membaca terdiri dari dua bagian, yaitu membaca
sebagai proses dan membaca sebagai produk. Membaca sebagai proses mengacu pada
aktifitas fisik dan mental, sedangkan membaca sebagai produk mengacu pada
konsekuensi dari aktifitas yang dilakukan pada saat membaca. Proses membaca
sangat kompleks dan rumit karena melibatkan beberapa aktifitas, baik berupa kegiatan
fisik maupun kegiatan mental.
Proses membaca terdiri dari beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut adalah:
1. Aspek sensori, yaitu kemampuan untuk memahami simbolsimbol tertulis,
2. Aspek perseptual, yaitu kemampuan untuk menginterpresentasikan apa yang
dilihat sebagai simbol,
3. Aspek skemata, yaitu kemampuan menghubungkan informasi tertulis dengan
struktur pengetahuan yang telah ada,
4. aspek berpikir, yaitu kemampuan membuat inferensi dan evaluasi dari materi
yang dipelajari, dan
5. aspek afektif, yaitu aspek yang berkenaan dengan minat pembaca yang
berpengaruh terhadap kegiatan membaca.
4
5
dan simbol setelah dibacakan oleh orang lain. Anak-anak bisa menebak kata dari
simbol yang biasa dibacakan untuknya walaupun terkadang masih belum tepat.
Contohnya anak melihat papan toko minimarket dan orang tua biasa menyebut
nama tempat tersebut, anak akan menghubungkan warna dan bentuk tulisan nama toko
dengan nama tersebut, sehingga bisa jadi anak menyebut Indomaret dengan Alfamart
atau sebaliknya, karena keduanya mempunyai ciri simbol yang mirip. Pada tahap ini
juga anak-anak dapat menceritakan ulang cerita yang dibacakan kepadanya sesuai
gambar-gambar pada buku yang dilihatnya.
2. Tahap Decoding Stage (Tahap Decoding)
Decoding Stage (Tahap Decoding) adalah tahapan membaca sesungguhnya yang
terjadi antara usia 6-7 tahun. Pada tahap ini anak menemukan bahwa huruf dan
bunyinya (fonologi) mempunyai hubungan, misalnya huruf i-b-u dibaca “ibu” dan
merujuk pada sosok ibu atau orang tua perempuannya.
Anak juga mulai bisa membaca teks singkat yang mengandung kata-kata
sederhana. Pada akhir tahap ini, anak biasanya sudah dapat memahami 4.000 kata
yang didengarnya dan 600 kata yang dibacanya.
3. Tahap Confirmation & Fluency (Menghubungkan dan Kefasihan)
Pada umumnya pada tahap ini dicapai sewaktu anak berusia 7-8 tahun. Ketika
anak mulai cukup lancar membaca, anak menjadi penasaran pada bacaannya dan ingin
membaca lebih banyak lagi. Pada tahap ini anak belajar menghubungkan teks bacaan
dengan pengucapan, bahkan dari teks ke pemikiran baru.
Kemampuan decoding-nya telah berkembang dan kecepatannya dalam membaca-
pun meningkat. Ketepatannya dalam membaca juga ikut meningkat dan semakin
lancar. Pada tahap ini anak sudah mampu memberi atensi pada arti dan teks
bacaan. Di akhir tahap ini biasanya anak sudah mampu memahami 9.000 kata yang
didengarnya dan 3.000 kata yang dibacanya.
4. Tahap Reading for Learning The New (Membaca untuk Belajar)
Ini adalah tahapan yang terjadi antara usia 9-14 tahun. Pada tahap ini motivasi
untuk membaca berubah dari “learning to read” (belajar membaca) menuju “reading
to learn” (membaca untuk belajar). Pada umumnya anak sudah mampu menguasai
informasi dari materi tertulis yang dapat ditelaah dalam buku pelajarannya. Pada tahap
ini, bagi anak membaca teks adalah untuk memperoleh informasi sehingga
perbendaharaan kata mereka berkembang pesat. Untuk mengembangkan kemampuan
di tahap ini, orang tua bisa meminta anak membuat ringkasan buku yang dibacanya.
5. Tahap Taking Multiple View During Reading
Kemampuan ini muncul pada usia 15-17 tahun. Karakteristik tahapan ini adalah
kemampuan untuk membandingkan dua atau lebih sudut pandang berdasarkan
perbandingan artikel yang dibaca. Untuk mengembangkan kemampuan ini, orang tua
dan guru perlu memberikan latihan berpikir komparatif , diskusi dan analisa.
6. Tahap Reading for Building and Testing Personal Theory
Tahapan akhir ini umumnya dicapai pada usia 18 tahun dan
seterusnya. Kemampuan membaca pada tahap ini dimanifestasikan melalui berbagai
tulisan hasil penelitian. Pada tahap ini anak mulai memasuki usia dewasa. Mereka
membaca dengan tujuan membuat formula dan atau menetapkan posisi pendapatnya
mengenai suatu fenomena, serta melakukan konsolidasi atas apa yang telah dibacanya
sambil membaca, sekaligus melakukan konstruksi teori pribadi.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Membaca pada hakikatnya adalah suatu proses yang bersifat fisik dan
psikologis. Proses yang berupa fisik berupa kegiatan mengamati tulisan secara visual
dan merupakan proses mekanis dalam membaca. Proses mekanis tersebut berlanjut
dengan proses psikologis yang berupa kegiatan berpikir dalam mengolah informasi.
Proses pskologis itu dimulai ketika indera visual mengirimkan hasil pengamatan
terhadap tulisan ke pusat kesadaran melalui sistem syaraf. Proses decoding gambar-
gambar bunyi dan kombinasinya itu kemudian diidentifikasi, diuraikan, dan diberi
makna. Proses decoding berlangsung dengan melibatkan knowledge of the world
dalam skemata yang berupa kategorisasi sejumlah pengetahuan dan pengalaman yang
tersimpan dalam gudang ingatan.
Adapun beberapa tahapan membaca bahasa adalah sebagai berikut
yaitu :Tahap 0: Pre Reading (Pra Membaca), Decoding Stage (Tahap
Decoding),Confirmation & Fluency (Menghubungkan dan Kefasihan),Reading for
Learning The New (Membaca untuk Belajar),Multiple View (Sudut Pandang Jamak),dan
Reading for Building and Testing Personal Theory.
B. Saran
Semoga materi ini dapat menjadi acuan agar kita lebih memahami tentang
hakikat membaca bahasa dan tahapan membaca bahasa. Kami menyadari jika
makalah ini masih jauh dari sempurna. Kesalahan ejaan, metodologi penulisan dan
pemilihan kata serta cakupan masalah yang masih kurang adalah diantara kekurangan
dalam makalah ini Karena itu saran dan kritik membangun sangat kami butuhkan
dalam makalah ini.
7
DAFTAR PUSTAKA
Tahapan Belajar Membaca Menurut Jeanne Chall. (2022, Februari 10). Retrieved November
12, 2023, from rumahinspirasi.com: https://rumahinspirasi.com/tahapan-belajar-
membaca-menurut-jeanne-chall/