Anda di halaman 1dari 11

Jenis-Jenis Membaca Berdasarkan Aspeknya

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah sejarah pendidikan Islam yang
diampu oleh Liana Rochmatul Wachidah, M.Pd.

Oleh:

Kelompok 1

Zainuri Ihsan (22381071017)

Aldi firnanda (22381071026)

Kelas C

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INDONESIA

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA


2023

2
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini,materi yang akan dibahas
adalah Jenis-Jenis Membaca Berdasarkan Aspeknya.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan makalah ini banyak


terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan penulisan makalah ini.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyusunan makalah ini, khususnya kepada dosen pembimbing mata
kuliah Liana Rochmatul Wachidah, M.Pd.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat
menambah wawasan kita dalam mempelajari “Jenis-Jenis Membaca Berdasarkan
Aspeknya” serta dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Pamekasan, 26 Agustus 2023

Kelompok 1

Tim penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan Masalah.......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................2

A. Jenis-jenis membaca ...............................................................................2


B. Aspek-aspek membaca............................................................................4

BAB III PENUTUP..................................................................................6

A. Kesimpulan..............................................................................................6
B. Saran........................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Empat keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, berbicara,
membaca,dan menulis berhubungan erat satu dengan yang lainnya. Dalam
memperoleh keterampilan berbahasa biasanya kita melalui suatu hubungan
urutan teratur, mulai dari belajar menyimak atau mendengar, kemudian
berbicara, setelah itu kita belajar membaca dan kemudian menulis. Keempat
keterampikan itu berhubungan pula dengan proses berpikir yang menjadi dasar
bahasa. Bahasa yang diucapkan seseorang mencerminkan pikirannya, semakin
terampil seseorang berbahasa semakin jelas dan cerah jalan pikirannya,
keterampilan itu hanya dapat dikuasai dan diperoleh dengan praktek dan
latihan.
Dari kesemua bagian diatas merupakan bagian yang terpenting, karena
dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan berbahasa sesorang. Salah
satunya yaitu dengan membaca .Membaca merupakan kegiatan meresepsi,
menganalisa, dan menginterpretasi yang dilakukan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis dalam media tulisan. Dalam
hal ini dengan membaca kita dapat mengetahui berbagai infomasi yang tidak
kita ketahui, misalnya membaca koran, membaca majalah – majalah, membaca
buku pelajarandan banyak lagi yang dapat kita baca dan mengambil
informasinya.
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana jenis-jenis membaca?
2) Bagaimana aspek-aspek membaca?
C. Tujuan Masalah
1) Untuk mengetahui jenis-jenis membaca.
2) Untuk mengetahui aspek-aspek membaca.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Jenis jenis membaca


Menurut tarigan (2008: 11-13) Ditinjau dari segi terdengar atau tidaknya
suara pembaca waktu melakukan kegiatan membaca, maka dapat dibagi
menjadi membaca nyaring dan membaca dalam hati.
a) Membaca nyaring
adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru,
murid ataupun membaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar
untuk menangkap atau memahami informasi pikiran ,dan perasaan seorang
pengarang (Tarigan (1982: 23).
Kegiatan membaca suara yang paling sederhana yang pernah kita
lakukan adalah ketika kita mulai belajar membaca di kelas 1 tingkat
sekolah dasar. kita belajar melafalkan kalimat-kalimat sederhana dan suatu
wacana yang sederhana. Sekarang pun masih ditemukan guru di tingkat
pendidikan dasar yang menerapkan hal tersebut. Membaca bersuara pada
dasarnya sama dengan membaca nyaring yang sering diterapkan oleh
siswa di tingkat dasar.
Pada kegiatan belajar berbahasa, kegiatan membaca bersuara sangat
besar kontribusinya terhadap belajar berbicara. Melalui membaca bersuara
siswa belajar mengucapkan menyembunyi bahasa yang dipelajarinya
secara benar. Bahkan siswa secara tidak langsung mengucapkan dengan
benar kelompok kata, kalimat, dan wacana utuh melalui membaca
bersuara.
b) Membaca senyap( dalam hati)
Membaca senyap atau dalam hati adalah membaca tidak bersuara,
tanpa gerakan bibir, tanpa gerakan kepala, tanpa berbisik, memahami
bahan bacaan yang dibaca secara diam atau dalam hati, kecepatan mata

2
dalam membaca tiga kata per detik menikmati bahan bacaan yang dibaca
dalam hati, dan dapat menyesuaikan kecepatan membaca dengan tingkat
kesukaran yang terdapat dalam bahan bacaan itu.
Menurut Tarigan yang dikutip dari buku keterampilan membaca
karangan Dalman, dalam membaca senyap pembaca hanya
mempergunakan ingatan visual yang melibatkan pengaktifan mata dan
ingatan latihan. Latihan-latihan pada membaca senyap haruslah dimulai
sejak dini sehingga anak-anak sudah dapat membaca sendiri dan pada
tahap ini anak hendaknya dilengkapi bahan bacaan tambahan yang
penekanannya diarahkan pada keterampilan menguasai isi bacaan dan
memperoleh serta memahami ide-ide dengan usahanya sendiri.1
1. Membaca ekstensif
Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Objeknya meliputi
sebanyak mungkin dalam waktu yang sesingkat mungkin.
 Membaca survei, artinya kegiatan membaca yang bertujuan untuk
mengetahui gambaran umum isi bacaan. Pembaca dapat melihat judul,
pengarang, daftar isi, dan pengantar.
 Membaca sekilas, artinya kegiatan yang membuat mata bergerak cepat
ketika membaca. Tujuannya agar dapat menemukan informasi dengan
cepat.
 Membaca secara dangkal, artinya kegiatan baca untuk menemukan
pemahaman yang dangkal. Biasanya teks bacaan ringan karena kegiatan
membaca bertujuan untuk mencari kesenangan.2
2. Membaca intensif
Membaca intensif adalah studi seksama, telaah, dan penanganan
terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang
pendek kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari. Kuesioner, latihan
pola-pola kalimat, latihan kosakata, telaah kata-kata, dikte, dan diskusi
umum merupakan bagian dan teknik membaca intensif. Membaca intensif
dibedakan atas membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa terdiri atas:

1
Dahlia Patiung,” membaca sebagai sumber pengembangan intelektual,” Al-Daulah, V.5.2,
( Desember 2016) 357.
2
Nurhayati Pandawa,” Pembelajaran Membaca,” ( Jakarta Selatan: KKG Bermutu, 2009), 8.

3
 Membaca teliti
Membaca jenis ini sama pentingnya dengan membaca sekilas, maka
sering kali Seseorang perlumembaca dengan teliti bahan-bahan yang
disukai.
 Membaca Pemahaman
membaca pemahaman (reading for understanding) adalah sejenis
membaca yang bertujuan untuk memahami tentang standar-standar atau
norma-norma kesastraan (literary standards), resensi kritis
(criticalreview), dan pola-pola fiksi (patterns of fiction).
 Membaca kritis
adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana, mendalam,
evaluatif, dengan tujuan untuk menemukan keseluruhan bahan bacaan,
baik makna baris-baris, makna antarbaris, ataupun makna balik baris.
 Membaca ide
adalah sejenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh,
serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.
 Membaca Kreatif
membaca kreatif adalah kegiatan membaca yang tidak hanya sekedar
menangkap makna tersurat, makna antarbaris, tetapi juga mampu secara
kreatif menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari-hari.3
2. Aspek-aspek Membaca
Kaitan antara tujuan membaca dengan proses dan kemampuan
membaca,yaitu menunjukkan bahwa kecepatan gerakan bola mata sewaktu
membaca sejalan dengan perubahan tujuan membacanya. Selain itu,
kemampuan seseorang dalam memahami bahan bacaan secara nyata
dipengaruhi oleh tujuan membacanya. Tujuan aspek membaca yang
dirumuskan secara jelas akan mempengaruhi pemerolehan pemahaman bacaan.
Seseorang yang mempunyai daya bacaan tinggi, mampu memanfaatkan teknik
membaca yang bervariasi sejalan dengan tujuan membaca. Faktor yang
mempengaruhi keberhasilan membaca dapat disarikan menjadi dua, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal.

3
Ria Kristia Fatmasari,” Keterampilan Membaca,”( Bangkalan: STKIP PGRI, 2018), 26.

4
Berdasarkan kedua faktor tersebut faktor internal seseorang lebih
dominan mempengaruhi keberhasilan membaca daripada faktor eksternal.
Faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan membaca adalah sesuatu
yang ada pada diri si pembaca, seperti kesehatan fisik, terutama kesehatan
mata, minat dan motivasi membaca, niat dan tujuan membaca, kebiasaan dalam
membaca, dan skemata pembaca terdapat bacaan yang tersedia. Adapun faktor
eksternal yang mempengaruhi hasil membaca adalah seperti bacaan yang
digemari, keterbacaan wacana yang dibaca, dan lingkungan tempat membaca,
seperti keberhasilan, kenyamanan, ketersediaan alat pelengkap ruangan tempat
membaca, dan cahaya matahari atau lampu ruangan Menurut Hairudin, dkk.
(2007:3-22) bahwa proses membaca melibatkan kegiatan fisik dan mental. 4
Proses membaca terdiri dari delapan aspek. Aspek tersebut sebagai berikut:
1) aspek sensori, yakni kemampuan untuk memahami simbol-simbol tertulis.
2) Aspek perseptual, yaitu aspek kemampuan untuk menginterpretasi apa yang
dilihatnya sebagai simbol atau kata.
3) Aspek sekuensial, yaitu kemampuan mengikuti pola-pola urutan, logika, dan
gramatikal teks.
4) Aspek asosiasi, yakni aspek kemampuan mengenal hubungan antara simbol
dan bunyi, dan antara kata-kata yang dipresentasikan.
5) Aspek pengalaman, yakni aspek kemampuan menghubungkan kata-kata
dengan pengalaman yang telah dimiliki untuk memberikan makna.
6) Aspek berpikir, yaitu kemampuan untuk membuat interferensi dan evaluasi
dari materi yang dipelajari.
7) Aspek belajar, yakni seperti kemampuan untuk mengingat apa yang telah
dipelajari dan menghubungkannya dengan gagasan dan fakta yang baru
dipelajari.
8) Aspek afektif, yaitu aspek yang berkenaan dengan minat pembaca yang
berpengaruh terhadap keinginan pembaca.5

4
Elvi Susanti,” Keterampilan Membaca,” ( Bogor: INMEDIA, 2022), 6.
5
Hilda Melani Purba,” Aspek-aspek membaca dan pengembangan dalam keterampilan membaca
di kelas tinggi,”Inspirasi Dunia: Jurnal Riset Pendidikan dan Bahasa V.2.3 (Agustus 2023), 186

5
BAB III
PENUTUP

1) Kesimpulan
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Dilihat dari sudut cakupan bahan
bacaan yang dibaca membaca digolongkan dalam dua
Jenis yakni membaca ekstensif dan membaca intensif. Dalam Dictionary of
reading disebutkan membaca ekstensif itu merupakan kegiatan membaca yang
dilakukan secara luas. Sedangkan membaca intensif merupakan kegiatan
membaca yang dilakukan secara seksama dan teliti.
2) Saran
Dengan adanya penulisan makalah ini, maka tidak menutup kemungkinan lepas
dari kesalahan. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
perbaikan makalah ini, khususnya pada dosen pengampu mata kuliah Sejarah
Pendidikan Islam yaitu Ibu Liana Rochmatul Wachidah, M.Pd. demi
terciptanya makalah yang lebih sempurna dari saat ini. Dan semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi semua pembaca.

6
DAFTAR PUSTAKA

Fatmasari, Ria Kristia.” Keterampilan Membaca,”Bangkalan: STKIP PGRI, 2018.

Pandawa, Nurhayati ,” Pembelajaran Membaca,” Jakarta Selatan: KKG Bermutu,


2009.

Patiung, Dahlia,” membaca sebagai sumber pengembangan intelektual,” Al-


Daulah, V.5.2, Desember 2016.
Purba, Hilda Melani. ” Aspek-aspek membaca dan pengembangan dalam
keterampilan membaca di kelas tinggi,”Inspirasi Dunia: Jurnal Riset
Pendidikan dan Bahasa V.2.3, Agustus 2023.

Susanti, Elvi. ” Keterampilan Membaca,” Bogor: INMEDIA, 2022.

Anda mungkin juga menyukai