Menganalisa Seminar
“ Membacakan Nyaring “
Disusun Oleh :
Junferry 2101655304
i
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN i
DAFTAR ISI ii
KATA PENGANTAR iii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Fakta Tentang Membaca di Indonesia 2
2.2 Belajar Membaca 3
2.3 Komponen yang Membentuk Keterampilan Membaca 4
2.4 Tingkatan Bahasa 4
2.5 Read Aloud (Membacakan Nyaring) 5
2.6 Strategi Membacakan Nyaring ………………………………………………...…………6
KESIMPULAN 10
LAMPIRAN 11
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyampaikan
analisa tentang Seminar yang berjudul “Membacakan Nyaring” guna untuk menyelesaikan tugas
akhir mata kuliah Business Communication di Universitas Bina Nusantara.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan waktu. Untuk itu Penulis
mengharapkan dan menghargai atas segala usulan yang diberikan yang bersifat membangun
dalam tugas akhir ini.
Bekal pengetahuan dan bimbingan diperoleh dari berbagai pihak, maka karya akhir ini
terwujud sebagaimana mestinya. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat :
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pembicara pada seminar ini adalah Roosie Setiawan, S.H, yang merupakan the founder of
Reading Bugs (Komunitas Read Aloud Indonesia). Komunitas ini bertujuan untuk mendorong
keberhasilan anak Indonesia dengan membantu anak, menjadi pembaca sepanjang hayat yang
dicapai melalui ‘Read Aloud’ berdiri pada tahun 2008.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam rangka memperingati hari guru yang jatuh pada tanggal 25 November 2018,
Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (HIMPGSD) di Binus University
mengadakan seminar pendidikan dengan tema “Membaca Nyaring”. Seminar ini merupakan
seminar mengenai bagaimana caranya agar guru SD mampu untuk menjelaskan dan
menyampaikan cerita maupun pelajaran dengan lebih komunikatif dan lebih menarik, salah
satunya adalah dengan menggunakan cara mendongeng. Berikut ini adalah informasi yang
disampaikan oleh Roosie Setiawan:
Dalam dunia literasi, Indonesia saat ini masih menempati tingkat yang sangat rendah jika
dibandingkan dengan negara-negara lain. Dalam 3 penilaian di bidang literasi yang diadakan di
Indonesia (PIRLS, PISA, INAP), Indonesia menempati urutan tingkat literasi hampir paling
bawah. PIRLS (Progress Internationall Reading Literacy Study) mengevaluasi kemampuan
membaca peserta didik kelas IV dan penilaian PIRLS di Indonesia pada tahun 2011
mengungkapkan fakta bahwa Indonesia menempati peringkat ke 42 dari 45 negara, termasuk
dalam negara dengan kemampuan memmbaca peserta didik kelas IV dengan ururtan 5 terbawah.
PISA (Program for International Student Assesment) mengevaluasi kemampuan peserta
didik berusia 15 tahun dalam hal membaca, matematika, dan sains. Penilaian PISA sendiri di
Indonesia sudah dilakukan sebanyak 3 kali dan dari ketiga penilaian tersebut, Indonesia
mendapatkan nilai yang masih sangat rendah. Pada tahun 2009, Indonesia mendapat peringkat
ke-57 dari 65 negara. Pada tahun 2012, menempati urutan ke-64 dari 65 negara dan pada tahun
2015, Indonesia masih menempati peringkat ke-64dari 70 negara, hasil yang masih sangat
kurang memuaskan.
Lalu penilaian terakhir adalah INAP (Indonesia National Assesment Program). INAP
sendiri menilai dan mengevaluasi tentang tingkat kompetensi dan nilai kemampuan membaca.
Penilaian INAP pada tahun 2016 memperlihatkan nilai 45,83%, yang berarti kurang.
2
2.2 Belajar Membaca
3
2.4 Tingkatan Bahasa
4
Read aloud (membacakan nyaring) berarti aktivitas sederhana dimana kita menyisihkan
waktu untuk membacakan cerita secara terus menerus yang berdampak dan membuat kita untuk
biasa mendengar sehingga meningkatkan kemampuan mendengar (listening level), mau
membaca, dan akhirnya bisa membaca (independent reading)
Dalam membacakan nyaring, guru juga punya kesempatan untuk menjadikan seorang
siswa sebagai pembaca sepanjang hayat. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukannya cara
menyenangkan untuk menjadikan manusia membaca.
Output Output
Diperlukan bakat dan latihan khusus ( cukup Kita yang bisa membaca dan mau
lama ) untuk menjadi pendongeng membacakan cerita
5
2.6 Manfaat membacakan nyaring
1) P
e
r
s
i
a
p
a
n
MN
Merencanakan tujuan membaca
Dalam membacakan nyaring, pertama kali kita harus merencanakan apa tujuan membaca
kita, untuk menghibur dan sekedar menceritakan atau untuk menjelaskan dan memberi
pengetahuan kepada pendengar?
6
Mengetahui tahapan membaca anak-anak
Dalam membaca dan menyampaikan informasi, tentu saja kita harus mengetahui siapa
pendengar kita, apakah orang dewasa atau anak-anak? Dalam hal ini, lebih dikhususkan
untuk membacakan kepada anak-anak sehingga kita harus mencari informasi dan
mengerti tahapan membaca kepada anak-anak, bagaimana cara menyampaikan cerita
secara menarik, tetapi mereka pun juga mampu untuk mengambil kesimpulan dan paham
terhadap garis besar cerita.
7
Melatih diri agar ketika MN intonasi suara menarik dan menggunakan gerak
tubuh
Siap dengan beberapa kegiatan jika dibutuhkan
Buat aturan MN yang di sepakati bersama
Aturan perlu di tinjau secara berkala
Beri konsekuesi untuk yang tidak mengikuti aturan
Pujilah anak-anak yang mengikuti aturan atau penghargaan (kelompok/individu)
berupahadiah kecil, memilih buku yang akan di bacakan atau tugas sebagai
asisten saat kegiatn MN
Buat anak terlibat > interaktif
2) Sebelum MN
a. Mulailah dengan percakapan pembuka
b. Tunjukkan sampul buku atau bacaan yang akan dibacakan dan menyebutkan
gambaransingkat cerita untuk mengaktifkan pengaturan latar
c. Ajak anak melakukan prediksi
d. Sebut judulnya, sebut pengarang dan ilustrasinya
e. Mulai menyusuri ilustrasi kalo terdapat dalam buku atau bahan bacaan ( membaca
gambar)
f. Buat membaca semenarik mungkin
3) Saat MN
a. Pertanyaan dan tanggap
b. Diskusi dan berbagi
c. Buat koneksi
d. Tekanan kosakata
e. Tanggapan teks & membuatnya interaktif
f. Gunakan jari anda saat MN untuk menunjukan bahwa kita membaca dari kiri ke kanan
dan naik turun
g. Ajak anak-anak mengungkapkan secara lisan apa yang didengar atau dibacakan dan apa
yang dipikirkan
h. Kurangi gangguan
i. Hanya satu orang yang berbicara dalam satu waktu
j. Pastikan semua siswa dapat melihat anda yang MN
k. Pastikan setiap siswa nyaman
4) Setelah MN
a. Menceritakan kembali
b. Ungkapkan apa yang dipikirkan
c. Diskusikan pelajaran yang dipetik
d. Periksa prediksi
e. Letakan buku atau materi bacaan ditempat yang mudah di jangkau anak-anak
8
5) 5 Pertanyaan saat MN interaltif
a. Apa yang mereka lakukan?
b. Mengapa mereka melakukan?
c. Bagaimana menurut kamu perasaan mereka?
d. Menurut kamu apa yang akan mereka lakukan selanjutnya?
e. Apa yang dapat dipelajari dari kisah ini? Apa yang dipelajari karakter utama?
KESIMPULAN
Dari seminar "Membacakan Nyaring" yang sudah kami ikuti, pembicara yang bernama
Roosie Setiawan menjelaskan dan mengajarkan tentang bagaimana cara membacakan dongeng
maupun cerita secara efektif dan enak didengar kepada audiens, khususnya anak-anak. Dia juga
menjelaskan bahwa dalam proses dan penerapan membacakan nyaring, hal tersebut harus
dilakukan secara santai dan dapat terasa menyenangkan bagi audiens dan anak-anak. Selain itu,
anak-anak dengan kebutuhan khusus dapat memperoleh manfaat dari membaca nyaring sama
seperti anak-anak lain. Anak-anak dengan kebutuhan khusus sebenarnya sama dengan anak-anak
pada umumnya, hanya saja mereka memiliki kondisi fisik yang terbatas sehingga dalam
membaca nyaring kepada anak-anak berkebutuhan khusus, kita memerlukan usaha lebih,
menggunakan alat bantu, dan lebih bersabar.
9
LAMPIRAN
10