Anda di halaman 1dari 10

TUGAS BUSINESS DEVELOPMENT

Tugas Personal 1
“ ETIKA BISNIS “

Disusun Oleh :

Ervin Wijaya 2101682072

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA


JAKARTA
2018
ETIKA BISNIS

1.1 Pengertian

Etika bisnis adalah suatu perilaku yang dilakukan dalam suatu bisnis baik dari pemilik
bisnis, karyawan, konsumen, pemegang saham, Lembaga keuangan dan antar perusahaan.

1.2 Hubungan etika bisnis antara perusahaan dengan konsumen

Dalam etika bisnis dimana perusahaan harus menjamin keamanan dan keselamatan
konsumen atas produk barang dan jasa yang ditawarkan biasanya disebut dengan perlindungan
konsumen dimana bisnis dan perlindungan konsumen sangat berkaitan.
Konsumen menjadi penentu untung atau ruginya suatu perusahaan. Jika perusahaan
tidak melakukan etika bisnis dengan benar terhadap konsumen, maka secara otomatis
konsumen tidak mau lagi menggunakan produk dan jasa tersebut lalu bakal menceritakan
kepada orang lain sehingga reputasi perusahaan tersebut menjadi sangat jelek dan tidak
terpercaya lagi. Dari situlah perusahaan ssecara otomatis rugi.
Sebaliknya, jika perusahaan melakukan etika bisnis dengan benar terhadap konsumen
maka secara otomatis konsumen mau menggunakan produk dan jasa tersebut lalu bakal
menceritakan kepada orang lain sehingga reputasi perusahaan tersebut menjadi sangat bagus
dan menjadi terpercaya. Dari situlah perusahaan mendapat profit atau keuntungan.

1.2.1 Contoh Kasus

1.2.1.1 Contoh Kasus Etika Bisnis yang Buruk

Salah satu contoh kasus yang dibahas yaitu Volkswagen. Volkswagen (VW) diduga
telah melanggar undang undang perlindungan konsumen di 20 negara Uni Eropa (UE) terkait
skandal emisi mesin diesel produknya.
Menurut harian Die Welt yang mengutip keterangan sejumlah sumber beberapa hal
yang dipermasalahkan terkait penjualan dan jaminan garansi produk. Hal itu terkait dengan
kewajiban perusahaan dalam memenuhi kewajiban membayar klaim terhadap gangguan
lingkungan serta kegiatan perdagangan yang tidak sehat lainnya.
Menurut Elzbieta Bienkowska, anggota komisioner industri dari Komisi Eropa,
pihaknya telah berulangkali meminta Volkswagen agar memberikan komensasi kepada
konsumen secara sukarela. Termasuk membahas kemungkinan pengadilan di beberapa negara
untuk menetapkan kompensasi ganti rugi bagi konsumen secara legal.
Untuk memastikan konsumen terlayani dengan baik, juru bicara konsumen komisi
Eropa Vera Jourova telah mengirim surat kepada asosiasi perlindungan konsumen yang
tersebar di sejumlah negara Eropa. Jourova telah bekerja sama dengan sejumlah kelompok
perlindungan konsumen untuk memaksa Volkswagen agar memberikan kompensasi kepada
konsumen mereka di Eropa. Seperti yang dilakukan di AS terkait skandal emisi gas buang
mesin diesel Volkswagen di AS.
Jourova sendiri mengaku masih menganalisa tanggapan dari sejumlah negara anggota
Uni Eropa dan melakukan koordinasi. "Volkswagen sudah jelas melanggar aturan
perlindungan konsumen di beberapa negara Eropa," katanya.
Sejauh ini, manajemen Volkswagen masih enggan berkomentar. Raksasa otomotif
Jerman itu telah berjanji menyiapkan anggaran miliaran dolar AS sebagai kompensasi bagi
para konsumen yang memiliki kendaraan diesel produksi Volkswagen. Namun, menolak
membayar ganti rugi bagi 8,5 juta unit di Eropa lantaran lemahnya aturan terkait ganti rugi di
benua biru tersebut.

1.2.1.2 Contoh Kasus Etika Bisnis yang Baik

Salah satu contoh perusahaan yang berhasil melakukan etika bisnis yang baik yaitu
membangun citra positif di benak konsumen adalah Blue Bird Group.
Berkat nilai kejujuran dan integritas, perusahaan jasa ini menjadi begitu tersohor di
masyarakat lokal maupun mancanegara. Salah satu contoh sederhana adalah perilaku dari para
pengemudi yang terkenal ramah dan jujur. Ketika salah seorang penumpang tak sengaja
meninggalkan barang di armada mereka, pihak Blue Bird akan menginformasikan hal tersebut
melalui berbagai media yang dimiliki, seperti Twitter, Facebook, dan media internal yang
tersebar di semua armada Blue Bird.
“Perusahaan melihat hal tersebut memang harus dipertahankan, sehingga Blue Bird pun
mengutamakan pengemudi-pengemudi yang memiliki sikap dan perilaku sesuai dengan value
di Blue Bird. Tentunya ini menjadi tantangan tersendiri dalam hal pemenuhan sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas dibanding memperbanyak armada. Oleh karena itu, kami
sendiri begitu concern pada pengelolaan SDM dan melakukan penyeleksian yang cukup ketat,”
kata Tony Andrianto, Senior Manager Corporate Image Blue Bird.
Blue Bird juga terbilang konsisten menjaga reputasi. Jadi, tak sekadar menanamkan
value, tapi juga menjaga reputasi tersebut di semua lini—termasuk produk, proses, hingga pool.
Blue Bird sendiri menyebut hal tersebut sebagai product excellence, process excellence, dan
people excellence. Ya, memiliki citra baik di masyarakat menjadi keuntungan sendiri bagi Blue
Bird karena dapat disejajarkan dengan brand besar terbaik lainnya di masing-masing kategori.
Ini ibarat suatu investasi yang cukup lama, dan kini Blue Bird bisa menuai investasi tersebut.
Sementara untuk meningkatkan corporate image, Blue Bird bersumber pada semua
aspek kualitas, kinerja, tanggung jawab, dan daya tarik. Untuk itu, Tony mengungkapkan
bahwa Blue Bird lebih banyak mengedepankan inovasi teknologi yang berkembang saat ini.
Tujuannya adalah memberi benefit maupun kemudahan bagi pelanggan. Melalui slogan
“Aman, Nyaman, Mudah, dan Personal” memudahkan pelanggan untuk aware dan mengenal
Blue Bird lebih dekat lagi.
“Pada dimensi kualitas dan kinerja sudah mencakup ke dalam Blue Bird itu sendiri.
Kami lebih memprioritaskan tanggung jawab dan atraktif dengan pelanggan. Untuk dimensi
tanggung jawab, kami memiliki program Blue Bird Peduli. Ini merupakan program corporate
social responsibility (CSR). Sementara dimensi atraktif, kami melakukan komunikasi kepada
masyarakat terkait Blue Bird, baik dari sisi produk maupun layanan,” papar dia.

1.3 Hubungan Etika Bisnis antara perusahaan dengan Karyawan

Dalam suatu bisnis, perusahaan seharusnya melakukan etika yang baik terhadap
karyawan karena karyawan menjadi penentu dalam menjalankan suatu perusahaan. Seandainya
perusahaan tidak melakukan etika yang baik kepada karyawan seperti memberikan gaji sesuai
standar UMR, memberikan waktu istirahat kepada karyawan, dan sebagainya maka karyawan
tersebut tidak betah dan akan berhenti sendiri di perusahaan tersebut. Kemudian, karyawan
tersebut bakal menceritakan kejelekan dari perusahaan tersebut ke orang lain sehingga bisa
membuat calon karyawan lain tidak mau masuk ke tempat perusahaan tersebut dan reputasi
perusahaan tersebut menjadi jelek. Jadi, perusahaan tersebut tidak akan mendapatkan karyawan
yang berkualitas dan bisa mengakibatkan perusahaan tersebut menjadi bangkrut.
Jadi, sebaiknya perusahaan harus atau wajib melakukan etika bisnis yang baik kepada
karyawan sehingga bisa menjadikan perusahaan tersebut untung karena bisa mendapat
karyawan yang berkualitas baik, reputasi perusahaan menjadi lebih bagus. Dari karyawan yang
berkualitas tersebut bisa membuat performa perusahaan menjadi bagus. Dari reputasi
perusahaan yang bagus bisa membuat harga saham menjadi lebih tinggi dan investor lebih
tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut.

1.3.1 Contoh Kasus

1.3.1.1 Contoh Kasus Etika Bisnis yang Buruk

Salah satu contoh kasus yang dibahas yaitu PT Energi Mega Persada Tbk (EMP). PT
Energi Mega Persada Tbk (EMP) tengah diterpa masalah dengan para karyawannya.
Perusahaan minyak dan gas bumi (migas) yang terafiliasi dengan Grup Bakrie ini menunda
pembayaran gaji karyawannya secara penuh. Padahal, gaji karyawan itu masuk dalam
komponen cost recovery atau biaya talangan kontraktor migas yang diganti oleh pemerintah.
Berdasarkan salinan dokumen surat yang dimiliki Katadata, penundaan pembayaran
dilakukan untuk gaji bulan Oktober lalu. Dalam surat yang ditujukan untuk seluruh pekerja
staf, Senior Staf dan Eksekutif dan diteken oleh Vice President-Human Resources Energi
Mega, Budi Susanto, tidak disebutkan secara jelas alasan penundaan pembayaran gaji tersebut.
Pihak manajemen melalui Budi hanya menjelaskan, kondisi perusahaan yang tidak
memungkinkan untuk membayar gaji karyawan. Selain itu, perusahaan menjelaskan skema
penundaan pembayaran gaji berdasarkan tiga kelompok tingkatan karyawan.
Pertama, untuk pekerja tingkat 14-19 akan dibayarkan sebesar 50 persen dari gaji
bersih. Kedua, untuk pekerja tingkat 20 akan dibayarkan sebesar 40 persen dari gaji bersih.
Ketiga, untuk pekerja tingkat eksekutif akan dibayarkan sebesar 30 persen dari gaji bersih.
Namun, pihak manajemen tidak menjelaskan skema pembayaran sisa pemotongan gaji
tersebut. "Sisa pemotongan gaji bersih dibayarkan kemudian," tulis pihak manajemen dalam
surat tersebut. Tapi bagi pekerja yang memiliki pinjaman, maka pemotongan pinjaman untuk
bulan Oktober 2016 juga akan ditunda.
Berdasarkan laporan keuangan per akhir Juni 2016, Energi Mega memang menderita
rugi bersih periode berjalan sebesar US$ 40,7 juta atau setara Rp 533,2 miliar. Jumlah
kerugiannya hanya menurun sedikit dibandingkan periode sama 2015 yang sebesar US$ 42,6
juta.
1.3.1.2 Contoh Kasus Etika Bisnis yang Baik

Salah satu contoh kasus yang dibahas yaitu Intel. Intel bergerak di bidang teknologi,
dalam hal ini perusahaan memproduksi prosesor dan modem untuk komputer, serta sejumlah
solusi software. Intel diaggap sangat peduli pada karyawannya dan hal ini diterapkan dengan
menyediakan 2 juta jam training keahlian untuk 180 ribu karyawannya pada 2017.
Intel juga cukup peduli pada komunitas di sekelilingnya, pasalnya Intel mendapatkan
nilai tertinggi untuk praktik HAM dalam rantai pasokannya. Kepada lingkungan, Intel juga
cukup ramah. Intel berkomitmen memulihkan 100 persen penggunaan air murni untuk
pembuatan semikonduktor hingga 2025.

1.4 Hubungan etika bisnis antara perusahaan dengan pemegang saham

Pemegang saham sangat berpengaruh pada suatu perusahaan bisa berjalan atau tidak
karena perusahaan pastinya membuthkan modal untuk menjalankan suatu perusahaan. Tanpa
pemegang saham, perusahaan tersebut tidak bisa tercipta atau tidak bisa melanjutkan lagi jika
perusahaan di tengah jalan tiba – tiba tidak punya modal. Jadi, perusahaan harus bisa
meyakinkan pemegang saham untuk menginvestasikan uangnya di perusahaan tersebut.

1.4.1 Contoh Kasus

1.4.1.1 Contoh Kasus Etika Bisnis yang Baik

Salah satu contoh kasus yang dibahas yaitu Tokopedia. Tokopedia kembali mendapat
kucuran dana segar. Marketplace online di Indonesia ini mendapat pendanaan dengan nilai total
1,1 miliar dollar AS atau setara Rp 16 triliun. Pendanaan ini dipimpin oleh SoftBank Vision
Fund dan Alibaba Group dengan partisipasi Softbank Ventures Korea, serta investor-investor
Tokopedia sebelumnya.
Tokopedia bisa mendapat dana dari investor sebanyak itu karena mencari mitra jangkah
panjang yang dapat menggali potensi terbaik dari seorang wirausahawan. “Saya ingin
membangun produk yang dapat membawa manfaat positif ke masyarakat banyak, menciptakan
kesempatan, dan lapangan pekerjaan baru
1.4.1.2 Contoh Kasus Etika Bisnis yang Buruk

Salah satu contoh kasus yang dibahas yaitu PT Bakrie & Brothers Tbk. Saham PT
Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) jadi juru kunci sebagai saham dengan kinerja paling buruk
sepanjang 2018. Investor tampaknya tak terlalu mengapresiasi upaya perusahaan, yang
terafiliasi dengan Grup Bakrie, melakukan perbaikan kinerja.
Saham tersebut turun disebabkan oleh reverse stock split dengan rasio 10:1, sehingga
harga baru saham BNBR naik menjadi Rp 500/saham. Namun pasca reverse stock split, harga
saham BNBR terus mengalami koreksi dalam hingga harga terendah Rp 50/saham. Reverse
stock yaitu perusahaan menaikkan harga saham dan mengurangi jumlah saham yang beredar.
Selama 2018 harga saham BNBR tercatat tekoreksi 90% dan mentok di harga Rp
50/saham. Rata-rata volume transaksi saham ini dalam setahun mencapai 19,57 juta saham dan
rerata nilai transaksi Rp 1,45 miliar/hari. Tahun ini, BNBR fokus melakukan restrukturisasi
utang yang nilainya mencapai Rp 9 triliun, setelah pada 2017 merugi hingga Rp 1,2 triliun.
Jajaran direksi juga dirombak.

1.5 Hubungan etika bisnis antara perusahaan dengan Pemerintah

Pemerintah ini menjadi peran penting bagi suatu perusahaan khususnya PT dan pabrik
karena sia – sia saja kalau sudah berjalan dengan lancar dan mendapatkan keuntungan yang
besar tetapi tidak melakukan izin seperti izin gubernur, izin prinsip, aspek tata ruang, izin
mendirikan bangunan (IMB), Retribusi Izin Gangguan (RIG), Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP), dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Dari tanpa melakukan izin tersebut maka
pemerintah akan memaksa tutup perusahaan tersebut.

1.5.1 Contoh Kasus

1.5.1.1 Contoh Kasus Etika Bisnis yang Buruk

Salah satu contoh kasus yang dibahas yaitu PT Trikarsa Nusantara. Satuan Polisi
Pamong Praja atau Satpol PP Kabupaten Bantul menutup paksa pabrik aspal PT Trikarsa
Nusantara. Penutupan itu dilatarbelakangi karena pihak pabrik tidak mengurus izin yang sudah
mati sejak tahun 1994. Hal itu diperparah lagi dengan limbah debu dan suara bising yang
melampaui ambang batas. Penutupan dilakukan tim Satpol PP yang dipimpin langsung oleh
kepalanya,
Ada tujuh izin yang dipermasalahkan yakni izin gubernur, izin prinsip, aspek tata ruang,
izin mendirikan bangunan (IMB), Retribusi Izin Gangguan (RIG), Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) , dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
Bila dalam waktu dua bulan seluruh izin tersebut tidak dipenuhi maka Satpol PP akan
menutup pabrik untuk selamanya. PT Trikarsa Nusantara sudah beroperasi di Desa Piyungan
sekitar 25 tahun. Pada masa awal pihak pabrik sempat memenuhi ketentuan izin kecuali izin
gubernur. "Memang ada beberapa izin sempat dipenuhi meski sudah mati sejak 1994, namun
khusus izin gubernur tidak pernah dipenuhi," katanya.

1.6 Hubungan etika bisnis antara perusahaan dengan masyarakat sekitar

Masyarakat sekitar juga berpengaruh pada suatu perusahaan masih bisa berjalan atau
tidak karena kalau masyarakat tidak mendukung suatu perusahaan berjalan, maka secara
otomatis perusahaan tidak dapat dukungan seperti demo serta masyarakat bisa melaporkan
kepada pemerintah untuk menutup perusahaan tersebut.
Sebaliknya, apabila perusahaan didukung penuh oleh masyarakat sekitar maka ini
menjadi dampak positif bagi perusahaan karena perusahaan bisa menjalankan bisnisnya dengan
tenang dan tidak khawatir akan datangnya ancaman untuk penutupan perusahaan.

1.6.1 Contoh Kasus

1.6.1.1 Contoh Kasus Etika Bisnis yang Baik

Salah satu contoh kasus yang dibahas yaitu PT MNC Investama. PT MNC Investama
melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Berikut ini kegiatan CSR yang
dilakukan oleh PT MNC Investama :
- Bakti Sosial MNC Group memberikan bantuan khususnya daerah yang terkena bencana, seperti:
korban banjir Muara Gembong Kabupaten Bekasi; Bantul dan Pacitan, serta pengungsi Gunung
Sinabung, Sumatra Utara.
- Perseroan beserta unit bisnis juga telah melaksanakan aksi donor darah sebanyak 3x di tahun 2017,
Pemeriksaan Mata dan Pembagian Kacamata Gratis, Memberikan Alat Bantu Dengar & Kaki Palsu
untuk Masyarakat Prasejahtera di berbagai wilayah di Indonesia.
- Selain itu, Perseroan juga menggelar Baksos Pengobatan Umum, Operasi Sumbing, Operasi
Katarak & Pterigium serta Operasi Hernia gratis di Lampung, Sukabumi, Jateng, Tulungagung,
Semarang, Jambi, dan Tasikmalaya.
- Di bidang Pendidikan, Perseroan memberikan bantuan berupa ratusan buku pendidikan untuk anak-
anak di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Jeruk Manis, Kebon Jeruk, dan Kebon Sirih,
Jakarta Pusat. Selain itu Perseroan beserta unit bisnis mengadakan kegiatan literasi media, literasi
keuangan dan pasar modal serta kuliah umum di beberapa Universitas di Indonesia.
- Di bidang Keagamaan, Perseroan berpartisipasi dalam pembangunan Pesantren dan Mesjid untuk
korban bencana alam di beberapa wilayah di Indonesia.

1.6.1.2 Contoh Kasus Etika Bisnis yang Buruk

Salah satu contoh kasus yang dibahas yaitu PT South Pacific Viscose. Perusahaan ini
bergerak di bidang tekstil.
Ratusan warga berunjuk rasa di pabrik tekstil PT South Pacific Viscose di Desa Cicadas,
Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta, Selasa (23/1/2017), karena diduga terlibat dalam
pencemaran lingkungan. Pencemarannya berupa udara yang bau dan air yang kotor.
Warga yang didampingi sebuah lembaga swadaya masyarakat tersebut menuntut pabrik PT
South Pacific Viscose untuk bertanggung jawab tentang limbah pabrik yang mencemari lingkungan,
terutama Sungai Citarum yang berada di dekatnya.
Sebelumnya, pabrik tekstil PT Indobarat yang tak jauh dari PT South Pacific Viscose telah
dilaporkan warga dan dinyatakan bersalah karena mencemari Sungai Citarum oleh Mahkamah Agung
(MA). Pabrik PT Indobarat pun dikenai denda sebesar Rp 2 miliar serta wajib reklamasi sungai.

1.7 Kesimpulan

Jadi, kesimpulan yang dapat kita ambil yaitu jika ingin membuat dan menjalankan suatu
perusahaan, maka lakukanlah etika bisnis yang benar. Walaupun melakukan etika yang buruk bisa
mendapat kauntungan, sia – sia saja karena suatu saat bakal ditutup secara paksa oleh pemerintah dan
akhirnya bangkrut.
REFERENSI

https://anitapurwati.wordpress.com/2013/11/23/bisnis-dan-perlindungan-konsumen/. ( diakses pada


tanggal 9 Maret 2019 )
https://muamalatku.com/contoh-pelanggaran-etika-bisnis/. ( diakses pada tanggal 9 Maret 2019 )
https://republika.co.id/berita/otomotif/mobil/16/09/05/od10ko380-ue-volkswagen-langgar-aturan-
perlindungan-konsumen-di-20-negara. ( diakses pada tanggal 9 Maret 2019 )
https://marketing.co.id/konsistensi-blue-bird-dalam-menjaga-reputasi/. ( diakses pada tanggal 9
Maret 2019 )
https://www.liputan6.com/tekno/read/3840447/5-perusahaan-teknologi-yang-paling-peduli-pada-
karyawan. ( diakses pada tanggal 10 Maret 2019 )
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20141023082110-206-7546/tokopedia-dapat-investasi-rp-
12-triliun. ( diakses pada tanggal 10 Maret 2019 )
https://www.cnbcindonesia.com/market/20181228181039-17-48386/anjlok-90-saham-bakrie-
brothers-paling-buntung-di-2018. ( diakses pada tanggal 10 Maret 2019 )
https://nasional.kompas.com/read/2008/11/05/18034363/14.tahun.beroperasi.tanpa.izin.pabrik.aspal.di
tutup.paksa. ( diakses pada tanggal 10 Maret 2019 )
https://www.mncgroup.com/page/corporate-governance/tanggung-jawab-sosial-perusahaan. ( diakses
pada tanggal 11 Maret 2019 )
https://lifestyle.kompas.com/read/2018/01/23/12441541/cemari-sungai-citarum-pabrik-tekstil-pt-
south-pacific-viscose-didemo-warga. ( diakses pada tanggal 11 Maret 2019 )

Anda mungkin juga menyukai