NO BP : 1810221010
1. Jelaskan dan jabarkan dengan komprehensif terkait Model Inclusive Closed Loop
(minimal 700 kata)
Jawab :
Industri pertanian dan pangan bisa menjadi kunci pemulihan ekonomi nasional.
Skema inclusive closed loop antara petani dan para pengusaha bisa menjadi strategi
memperkuat ketahanan pangan nasional. Model Inclusive Closed Loop merupakan rantai
kemitraan yang melibatkan petani, koperasi, perbankan, dan off taker. Sistem kemitraan
melalui inclusive closed loop system menjadi kunci sukses membangun keberlanjutan
pangan dan gizi nasional di sektor pertanian, perkebunan, hortikultura, peternakan dan
perikanan.
Semua stakeholder berkolaborasi membangun ekosistem berusaha dan
menyediakan akses bagi petani. Ini konsep hulu ke hilir yang terus berkembang (dalam
membantu petani). Konsepnya memang sekarang yaitu lembaga keuangan, pemerintah,
petani, koperasi petani, kemudian perusahaan. Pemerintah melakukan tugasnya yaitu
ketersediaan tanah, sertifikasinya, infrastruktur jalan, dan irigasi. Perusahaan lebih
kepada offtaker dan pendampingan sesuai dengan produknya. Kemudian kalau ada juga
perusahaan teknologi digital, dia akan melakukan pendampingan bagaimana
mendigitalisasikan sistem tersebut. Akan ditambah dengan akademisi untuk memberikan
inovasi, pendampingan, dan konsultasi.
Sistem ini mencakup keseluruhan proses bisnis dari hulu hingga hilir sebagai
upaya meningkatkan efisiensi produk untuk mengacu kinerja sektor pangan nasional.
Dalam skema ini, petani tidak hanya terhubung dengan pemerintah, juga dengan lembaga
keuangan, perusahaan, hingga ritel. Tujuannya adalah membangun mata rantai pertanian
agar menciptakan efisiensi dan penigkatan kualitas komoditas. Terdapat empat unsur
kunci untuk mewujudkan keberhasilan model inclusive closed loop ini. Empat unsur ini
mencakup fasilitas produksi, peningkatan sumber daya manusia (SDM), permudah akses
pasar, pendanaan, serta menciptakan ekosistem dan model bisnis yang kondusif melaui
inclusive closed loop. Upaya ini dilakukan untuk mewujudukan penciptaan ekosistem
iklim investasi ketahanan pangan yang kompetitif di tengah pemulihan pasca pandemi.
Pemerintah berharap model bisnis kolaboratif yang inklusif ini dapat menjadikan sektor
pangan sebagai kekuatan ekonomi baru. Tak hanya itu, inisiatif tersebut juga dapat
membuka lebih banyak lapangan kerja yang menjadi sumber kesejahteraan masyarakat.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani
menyatakan bahwa pandemi Covid-19 memukul perekonomian global. Juga, memicu
resesi di berbagai belahan dunia, tidak terkecuali Indonesia. Dampak paling nyata dari
resesi ekonomi adalah meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan. Wakil Ketua
Umum Kadin Bidang Agrobisnis, Pangan, dan Kehutanan Franky O. Widjaja
menyatakan bahwa beberapa negara di Asia Tengga sukses di bidang pertanian. Vietnam
mampu menjadi produsen beras nomor satu di dunia. Thailand juga mampu menjadi
produsen beras nomor dua di dunia serta produsen sejumlah produk hortikultura.
Malaysia juga mampu mengembangkan durian lokalnya.
Indonesia, menurut Franky sejauh ini sukses mengembangkan kelapa sawit dan
menjadi produsen utama komoditas itu di dunia. Agar kesuksesan tersebut bisa
direplikasi untuk komoditas lainnya, maka menciptakan ekosistem dan model bisnis yang
kondusif perlu dilakukan. Franky menambahkan bahwa komoditas pangan menghadapi
berbagai persoalan. Diantaranya lahan, benih pupuk, irigasi, pembiayaan, pemasaran,
serta sarana dan prasarana pertanian. Namun, inclusive closed loop bisa menjadi solusi.
Sebab, skema kemitraan itu saling menguntungkan dari hulu ke hilir. Maka,
keberlanjutan produks tetap terjaga.
Salah satu yang menjadi fokus model inclusive closed loop adalah subsektor
hortikultura. Ketua Komite Tetap Hortikultura Kadin Karen Tmabyong mengatakan
sinergi besar ini akan mampu mencocokkan pola tanam petani dengan kebutuhan pasar.
Dengan cara, setiap stakeholder memberikan pendampingan dan resep bagaimana
memberikan yang terbaik untuk petani karena dia punya kepentingan sehingga hasilnya
maksimal.
Skema inclusive closed loop tidak saja meningkatkan produksi secara
berkelanjutan, namun juga meningkatkan kesejahteraan para petani, dan mengurangi
pelepasan emisi. Inclusive closed loop membuka peluang berbagai pihak untuk bekerja
sama guna mengoptimalkan potensi yang ada sehingga dapat memecahkan beragam
tantangan di sektor pertanian. Keberadaan para stakeholder di sepanjang rantai nilai
pertanian dari hulu sampai ke hilir tidak dipandang sebagai kompetisi melainkan sinergi.
Sinergi multipihak dalam inclusive closed loop disusun petani, pengusaha untuk
mendongkrak kinerja bisnis hortikultura. Peningkatan produktivitas dan tingkat harga
merupakan salah satu target yang dibidik, sehingga petani lebih sejahtera.
Selama ini meningkatkan produktivitas para petani serta mencapai ketahanan
pangan tidaklah mudah. Ada sejumlah kendala yang harus dihadapi. Beberapa tantangan
yang terus mengganggu ialah ketersediaan lahan, benih unggul, pupuk, pembiayaan,
pemasaran, irigasi, sarana penyimpanan hasil pertanian dan sarana prasarana lainnya,
serta kelembagaan.
2. Jelaskan dan jabarkan dengan komprehensif apa kelebihan Model Inclusive Closed Loop
dalam menyelesaikan masalah pertaniaan, kenapa model ini perlu (minimal 1000 kata)
Jawab :
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Makanan Olahan dan Industri Peternakan Juan
Permata Adoe menambahkan, sistem inclusive closed loop sudah berhasil diterapkan para
petani kelapa sawit dan mereka mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Dari hasil
itu, dia yakin sistem tersebut juga bisa diterapkan pada komoditas lainnya. Apabila hal
tersebut diinginkan, maka perlu juga disiapkan skema pendamping seperti public private
partnership (PPP) agar bisa konsistensi menjalankan peningkatan kebutuhan pangan.
"Membuat inclusive closed loop itu mahal dan tidak mudah. Jadi, kalau komoditas
lainnya ingin seperti sawit, tidak mungkin bisa cepat dalam kondisi sekarang. Karena itu,
perlu ada skema pendamping seperi PPP untuk komoditas nonsawit tersebut."
Di sektor peternakan, sistem ini telah berhasil meningkatkan daya saing produk
budidaya peternakan dalam negeri, beserta produk ternak dan turunannya. Terlebih,
budidaya peternakan saat ini menghadapi sejumlah kendala. Seperti pasokan bibit ternak
dan ternak budidaya melalui perusahaan atau perseorangan. Namun, sampai saat ini
untuk bidang peternakan, tidak ada perubahan karena belum ada ketetapan terkait
peraturan pemerintah.
Model inclusive closed loop ini melibatkan empat pihak yang saling terkait yakni
korporasi, perbankan, koperasi, dan pemerintah. Perusahaan bertugas membeli hasil
panen. Lembaga keuangan akan menyiapkan fasilitas pendanaan dengan bunga rendah
hingga asuransi sebagai perlindungan petani dari risiko gagal panen. Koperasi dalam hal
ini mencairkan pinjaman kredit bank untuk petani. Sedangkan pemerintah akan
melakukan pendampingan petani baik dari benih, pupuk, mekanisasi, serta teknologi.
Regulator juga memastikan ketersediaan lahan, sertifikasi, hingga penyediaan
infrastruktur.
Karen juga berharap dengan model ini, maka akan ada kesesuaian antara pasokan
dari petani dan ketersediaan pangan di tingkat pasar. Apalagi menurutnya di masa lalu
kerap kali terjadi ketidakcocokan antara tanaman pangan yang ditanam dengan
kebutuhan. “Jadi mulainya harus dari pasar ditarik ke hulu. Petani dulu menanam karena
tidak ada koordinasi,” katanya. Cabai bukan satu-satunya komoditas yang akan
dikembangkan dengan model bisnis ini. Karen mengatakan setelah ini pihaknya mencoba
pangan lain yakni bawang merah agar pasokannya lancar dan sesuai permintaan pasar.
“Bawang dan cabai termasuk hortikultura strategis yang masuk dalam program strategis
pemerintah,” kata Karen.
Industri pertanian dan pangan bisa menjadi kunci pemulihan ekonomi nasional.
Skema inclusive closed loop antara petani dan para pengusaha bisa menjadi strategi
memperkuat ketahanan pangan nasional. Model Inclusive Closed Loop merupakan rantai
kemitraan yang melibatkan petani, koperasi, perbankan, dan off taker. Sistem kemitraan
melalui inclusive closed loop system menjadi kunci sukses membangun keberlanjutan
pangan dan gizi nasional di sektor pertanian, perkebunan, hortikultura, peternakan dan
perikanan.
Semua stakeholder berkolaborasi membangun ekosistem berusaha dan
menyediakan akses bagi petani. Ini konsep hulu ke hilir yang terus berkembang (dalam
membantu petani). Konsepnya memang sekarang yaitu lembaga keuangan, pemerintah,
petani, koperasi petani, kemudian perusahaan. Pemerintah melakukan tugasnya yaitu
ketersediaan tanah, sertifikasinya, infrastruktur jalan, dan irigasi. Perusahaan lebih
kepada offtaker dan pendampingan sesuai dengan produknya. Kemudian kalau ada juga
perusahaan teknologi digital, dia akan melakukan pendampingan bagaimana
mendigitalisasikan sistem tersebut. Akan ditambah dengan akademisi untuk memberikan
inovasi, pendampingan, dan konsultasi.
Upaya ini dilakukan untuk mewujudukan penciptaan ekosistem iklim investasi
ketahanan pangan yang kompetitif di tengah pemulihan pasca pandemi. Pemerintah
berharap model bisnis kolaboratif yang inklusif ini dapat menjadikan sektor pangan
sebagai kekuatan ekonomi baru. Tak hanya itu, inisiatif tersebut juga dapat membuka
lebih banyak lapangan kerja yang menjadi sumber kesejahteraan masyarakat.
3. Jelaskan dan jabarkan dengan komprehensif kritik dan kekurangan Model Inclusive
Closed Loop dalam menyelesaikan masalah pertaniaan menurut saudara (minimal 1000
kata)
Jawab:
Baru beberapa petani yang menerapkan sistem Model inclusive closed loop
seperti petani kelapa sawit dan petani cabai. Tantangan untuk menerapkan model
inclusive closed loop di luar sektor sawit salah satunya karakter komoditas pertanian
bersangkutan. Tapi tantangan dalam penerapan di komoditas selain sawit yang
terutamanya adalah komitmen dari seluruh pelaku di dalam skema closed loop itu
sendiri.Kebijakan dan kemitraan yang berpihak kepada sektor pertanian, peternakan,
perikanan, dan industri pengolahan yang mendukung ketahanan pangan, sekaligus
meningkatkan kesejahteraan petani, peternak, dan nelayan perlu terus didorong.
“Koperasi harus menjadi bagian dalam sirkuit ekonomi, dengan model inclusive
closed loop melalui kemitraan yang melibatkan UMKM, koperasi, perbankan, dan
offtaker yang terhubung dengan rantai pasok bisnis,” ujar Zabadi. Dalam outlook
transformasi koperasi pada 2021 koperasi diharapkan mampu meningkatkan kontribusi
terhadap PDB per tahunnya hingga mencapai 5,10-5,50 persen pada 2024 dan
terbentuknya 100 koperasi baru yang modern dan berbasis digital per tahun hingga
mencapai 400 unit pada akhir 2024 sesuai dengan amanat RPJMN 2019-2024.
4. Jelaskan contoh aplikasi model ini sudah dilakukan dalam persoalan apa saja dan oleh
lembaga apa (minimal 400 kata)
Jawab: