Oleh
Lisa Ariyanti Safitri
NIM 07.16.20.035
iii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA
Mengetahui
Pemimbing Internal
Menyetujui,
Kepala Program studi
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas limpahan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis diberi kesempatan untuk
dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka
(MBKM) di Sarisa Merapi, Kabupaten Sleman” dengan baik. Sholawat serta salam
tak lupa semoga tetap tercurah pada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW.
Terima kasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang telah memberikan
bantuan dan dukungan baik moral maupun materil sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan MBKM ini secara maksimal, khususnya kepada :
1. Dr. Murhafiza, STP., M.Si. selaku Direktur Politeknik Enjiniring Pertanian
Indonesia
2. Bapak Shaf Rijal Ahmad, S.TP., M.Agr selaku Kepala Program Studi
Teknologi Hasil Pertanian
3. Ibu Narjisul ummah, S.TP., M.Si. selaku pembimbing internal
4. Ibu Rini Handayani selaku pembimbing eksternal dan owner Sarisa Merapi
yang telah bersedia mengizinkan penulis untuk melakukan kegiatan
MBKM ditempat beliau.
5. Pak Tono, Mbak Wiwik/Zani, Mbak Siti, Mbak Alvi, Mbak Tiwin, Mbak
Nova, dan Mbah kakung yang telah membantu kelancaran penulis dalam
pelaksanaan kegiatan MBKM
6. Rekan-rekan mahasiswa THP PEPI yaitu fiqi, ruchil, Sara, dan Andrei atas
kerjasama serta bantuannya di tempat magang Sarisa Merapi selama kurang
lebih 2,5 bulan ini.
7. Rekan-rekan mahasiswa dari Polbangtan Yoma atas kerjasama yang
dilakukan selama pelaksanaan magang di tempat yang sama.
8. Kedua Orangtua dan seluruh pihak yang membantu dalam penyelesaian
laporan yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu
Penulis menyadari bahwa bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan, maka dari itu kritik serta saran akan sangat diterima demi laporan yang
lebih baik lagi kedepannya. Demikian yang dapat penulis sampaikan, besar harapan
v
agar laporan ini dapat diterima serta dapat digunakan sebagai ide/gagasan yang
menambah kekayaan intelektual bangsa.
Sleman, Januari 2023
Penulis
vi
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 34. Mesin Pemarut Kelapa ..................................................................... 66
Gambar 35. Komponen Mesin Pemarut Kelapa .................................................. 67
Gambar 36. Komponen Mesin Mixer .................................................................. 68
Gambar 37. Komponen Mesin Pengaduk Dodol ................................................. 69
Gambar 38. Komponen Penyangga ..................................................................... 70
Gambar 40. Unit Penggerak ................................................................................ 70
Gambar 41. Unit Penggerak Mesin ..................................................................... 71
Gambar 42. Unit Produksi ................................................................................... 71
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) PEPI Program Studi Teknologi Hasil
Pertanian.
2
e. Mengenalkan pepi kepada masyarakat luar sebagai penyelenggara
pendidikan program vokasi dalam bidang enjiniring pertanian.
f. Meningkatkan kerjasama yang baik antara instansi PEPI dengan
industri tempat pelaksanaan magang.
1.2.3 Pokok Bahasan
Pelaksanaan BKP MBKM resmi dimulai pada tanggal 14 November 2022
hingga 03 Februari 2023 yang berlokasi di Sarisa merapi dengan capaian
pembelajaran mata Kuliah (CPMK) sebanyak 6 capaian mata kuliah. Batasan
kegiatan yang dilakukan mencakup kegiatan yang mengandung unsur mata
kuliah yang sedang dibebankan yaitu; (1) Kewirausahaan, (2) Alat dan Mesin
Pengemasan Produk Segar dan Olahan, (3) Fasilitas Bangunan dan
Penyimpanan, (4) Teknologi Pascapanen Hasil Pertanian, (5) Pemeliharaan dan
Perbaikan Mesin Pascapanen, dan (6) Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Pengolahan Hasil.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Salak
Buah salak yang memiliki nama latin Salacca zalacca merupakan salah
satu tanaman asli Indonesia yang banyak diminati oleh masyarakat karena
memiliki nilai relatif ekonomis dan pasar yang cukup luas dalam skala dalam
negeri maupun luar negeri. Keunggulan dari salak yakni memiliki kandungan
gizi cukup tinggi, diketahui bahwa dari setiap 100gr buah mengandung 77 kalori,
0,5 gr protein, 21gr karbohidrat, 28mg kalsium, 18 mg fosfor, 4,2 mg besi,
0,04mg vitamin B1 dan 2 mg Vitamin 5 (R. Pulakiang A, dkk 2017).
4
untuk menghasilkan produk yang tentunya inovatif dan lebih menarik. Salak
terbagi atas berbagai jenis yang tentunya terdapat perbedaan antara satu dengan
yang lainnya. Menurut Nuryati (2007), jenis-jenis salak diklasifikasikan sebagai
berikut :
a. Salak Pondoh
Salak pondoh merupakan jenis salak yang banyak diminati oleh
banyak masyarakat karena rasanya yang manis dan memiliki nilai jual
yang tingga karena merupakan jenis salak yang mudah untuk
dikembangkan terutama di daerah Sleman. Salak pondoh menjadi menjadi
salak yang sering dicari oleh masyarakat karena memiliki harga yang
standar serta selain dapat dikonsumsi secara langsung sebagai buah segar,
salak jenis ini juga mampu dijadikan sebagai bahan baku suatu produk
olahan yang bervariasi. Budidaya salak pondoh secara umum memiliki
berbagai keuntungan diantaranya; dapat dikerjakan dengan mudah dan
biaya yang terjangkau, bibit yang dihasilkan pada tanaman yang
dibudidaya relatif banyak, tanaman yang dihasilkan memiliki
kecenderungan besar untuk dapat berhasil tumbuh dengan sehat, tanaman
yang dihasilkan tumbuh dengan kohoh dan tahan rebah karena memiliki
perakaran kuat, dan kemungkinan untuk dilakukan persilangan untuk
mendapatkan perbaikan sifat (Prihatman, 2000 dalam (Hazra F, 2015)
b. Salak Madu
Salak madu merupakan jenis salak yang memiliki rasa lebih manis
dibandingkan dengan jenis salak lainnya. Salak jenis ini merupakan salah
satu salak jenis unggul yang memiliki nilai jual lebih tinggi dari salak
pondoh. Rasa salak pondoh yang dianggap lezat menjadikan salak ini
sebagai primadona masyarakat sehingga menjadikan salak jenis ini
memiliki nilai jual yang unggul, namun salak ini jarang dijadikan bahan
baku produksi olahan salak karena sudah cukup untuk dimakan langsung
sebagai buah dan juga harga yang relatif mahal sehingga dianggap kurang
menguntungkan sebagai produk olahan. Salak jenis ini juga memiliki
kelemahan yaitu kulit buah yang tipis dengan sisik besar, daging yang
5
cenderung berair membuat salak ini lebih cepat mengering (Darmawati E,
Sari PRP, dan Sutrisno 2020)
c. Salak Padang Sidempuan
Salak jenis ini banyak ditemui di daerah Tapanuli Selatan yang mana
memiliki ciri khas berbeda dengan jenis salak yang lain yaitu memiliki
daging buah berwarna kuning tua dengan serabut merah. Rasa yang
dimiliki salak condet cenderung manis yang bercampur dengan rasa asam
sedangkan pada jenis salak condet yang sudah tua atau terlalu matang rasa
sepat atau asam yang dihasilkan tidak ada (Nuryai, 2007).
d. Salak Condet
Salak jenis ini memiliki ciri khas aroma yang lebih harum dan tajam
dibandingkan dengan jenis salak lainnya. Rasa yang dihasilkan juga
bervariasi, tergantung dengan kedaan dan tingkat kematangan buah yaitu
dari rasa masam sampai manis (Nuryai, 2007).
e. Salak Manonjaya
Salak jenis ini memiliki ciri khas susunan sisik pada kulit yang lebih
halus dibandingkan dengan jenis salak yang lainnya namun kulit buah
salak manonjaya tergolong paling tebal diantara yang lainnya. Salak jenis
ini banyak ditemukan di daerah Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat
(Nuryai, 2007).
Salak pondoh dapat dijual secara langsung setelah panen berupa buah
segar ataupun dalam bentuk produk olahan seperti manisan salak, sari salak
ataupun dodol salak dan lain lain (juwitaningtyas dkk., 2020)
6
2.3 Sarisa Merapi
Sarisa Merapi merupakan industri pengolahan salak pondoh oleh KWT
Kemiri Edum yang terletak di bawah lereng Gunung Merapi, Kabupaten Sleman.
Menurut data dari BPS Statistik Indonesia (2016) bahwa salah satu sentra
penghasil salak tertinggi di Indonesia adalah Provinsi DIY. Daerah tersebut
dinilai memiliki iklim tropis yang cocok untuk mengembangkan tanaman salak
dan tumbuh dengan baik.2menurut da2ta yang diolah dari BPS DIY (2015)
dinyatakan bahwa Kabupaten Sleman menjadi penghasil salak terbesar terutama
jenis salak pondoh pada tahun 2014 dengan angka capaian 74.1274,2 ton.
7
pegawai. Produk yang dihasilkan mengalami perkembangan dari inovasi inovasi
yang dilakukan yaitu terdapat lebih dari 2 produk seperti Manisan salak, sari
salak, dodol salak, bakpia isi salak, dan pai salak.
Sarisa Merapi mengalami perkembangan pesat pada tiap tahunnya hingga
saat ini, dapat dilihat dari produk yang telah tersebar di seluruh Yogyakarta
utamanya di toko pusat oleh-oleh serta adanya penghargaan dan sertifikat yang
berhasil diraih oleh Sarisa Merapi dalam berbagai ajang dan kompetisi yang
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2. Daftar Penghargaan Yang Diperoleh Sarisa Merapi
Penghargaan Tahun
Juara 3 Olahan Pangan Lokal Kab. Sleman 2019
UKM Award Kab. Sleman 2017
Juara 1 Penyuluh Swadaya Kab Sleman 2018
Juara 3 Penyuluh Swadaya Provinsi Yogyakarta 2019
Juara 2 Olahan Pangan Lokal Komersial
2019
Provinsi DIY
15 Champions Inkubator Bisnis Provinsi DIY 2019
Piagam Penghargaan Museum Rekor-Dunia
2019
Indonesia (MURI)
8
BAB III
METODOLOGI
9
- Memahami kemitraan
usaha dan strategi
usaha
- Mampu menghitung
biaya produksi produk
2. Alat dan Mesin - Analisis jenis serta Informasi jenis dan
Pengemasan Produk metode pengemasan metode pengemas
Segar dan Olahan - Analisis alat mesin dan alat mesin yang
pengemasan produk digunakan
segar dan olahan
3. Fasilitas dan - Analisis pengelolaan Kesesuaian
Bangunan bangunan produksi dan persyaratan fasilitas
Penyimpanan produk. dan bangunan
- Menjalankan penyimpanan,
pengelolaan alur keluar informasi mengenai
masuk barang serta metode
sistem penyimpanan. penyimpanan.
4. Teknologi - Memahami prinsip Informasi mengenai
Pascapanen Hasil dasar penanganan metode penanganan
Pertamian produk pertanian salak yang dilakukan
- Memahami oleh petani dan
karakteristik produk pelaku usaha.
hasil pertanian
mencakup susut
kualitas dan kuantitas
produk.
- Penanganan
pascapanen produk
holtikultura
5. Pemeliharaan dan - Memahami konsep Usaha dalam
Perbaikan Mesin pemeliharaan dan memperpanjang
Pascapanen
10
perawatan teknologi umur ekonomi alat
dalam proses produksi. mesin
- Melakukan perawatan
dan perbaikan mesin
pascapanen
6. Pemeliharaan dan - Memahami konsep Usaha dalam
Perbaikan Mesin pemeliharaan dan memperpanjang
Pengolahan Hasil perawatan teknologi umur ekonomi alat
dalam proses produksi. mesin
- Melakukan perawatan
dan perbaikan mesin
pascapanen
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
12
Tangga yang produktif dan berkembang. KWT Kemiri Edum lah yang ikut andil
dalam membesarkan nama usaha Sarisa Merapi, terbukti karena KWT ini
semakin berkembang dan mendapatkan ijin bahkan penghargaan dari dinas
setempat dan lambat laun Sarisa Merapi berhasil menjadi sentra Oleh-oleh khas
Sleman bahkan mampu masuk kedalam oleh-oleh khas Jogja hal tersebut tidak
luput dari adanya perjuangan Ibu Rini beserta segenap KWT Kemiri Edum yang
terus menerus melakukan perkembangan dengan beragam inovasi.
Dalam upaya pengembangan usaha Sarisa Merapi tentunya Ibu Rini selaku
pemilik usaha melakukan beragam inovasi agar tidak tertinggal trend yang ada,
terlebih pada saat pandemi Covid-19 menyerang dan sektor industri menjadi sepi
sehingga diperlukan inovasi agar usaha tidak mengalami kemunduran. Oleh
sebab itu Ibu Rini memutuskan untuk membuat teh celup bunga telang sereh dan
lemon yang saat itu sedang menjadi trend minuman sehat ditengah pandemi yang
berbahaya. Hal tersebut mampu menyiayati usaha agar tetap berjalan. Lambat
laun terus dilakukan inovasi terbarukan terkait produk yang dihasilkan. Selain
untuk mengembangkan produk usaha hal ini dilakukan juga agar ada hal baru
dan menonjol dari SARISA MERAPI karena selain menjadi ketua KWT, Ibu
Rini juga bergabung dalam program pemerintah yaitu Pusat Pelatihan Pertanian
dan Pedesaan Swadaya (P4S) dan pelatihan yang mana kegiatannya adalah
pengenalan produk olahan salak. Dengan usaha maksimal maka dihasilkan usaha
Sarisa Merapi yang telah memiliki nama dan kemitraan usaha yang terjamin.
13
kegiatan jual beli sehingga biasanya konsumen atau tamu yang berkunjjung
untuk pertama kalinya ketika datang akan menuju ke outlet.
Salak digunakan sebagai bahan baku pembuatan bermacam produk yang
ada di Sarisa, namun kegunaan salak dalam menjadi bahan baku pembuatan
salak memiliki peran dan kegunaan yang berbeda-beda, dengan rincian sebagai
berikut
14
Tabel 6. Produk Sarisa Merapi Non-Salak
2 Metik Chips
3 Teh celup
4 Tepung -
Produksi dilakukan setiap hari namun untuk produk yang dibuat pada
setiapharinya tidak terjadwal hanya mengikuti stock mana yang perlu ditambah
atau sesuaikan pembuatan apabila terdapat pesanan dari konsumen. Sarisa
Merapi memiliki pegawai yang utamanya berasal dari KWT Kemiri Edum untuk
memberdayakan anggotanya, namun setelah ditinjau dari aspek lainnya maka
diputuskan untuk mempekerjakan pegawai laki-laki dikarenakan bahan baku
pembuatan produk dan alat yang cukup besar dan memiliki berat yang tinggi
maka diperlukan tenaga laki-laki didalamya.
Sarisa Merapi bekerja sama dengan berbagai pusat oleh-oleh yang terdapat
di tempat-tempt ramai pengunjung dan wisatawan di Yogyakarta sehingga
diharapkan untuk kedepannya produk ini dapat berkembang secara usaha
pemasaran hingga keluar daerah dan tentunya dengan adanya inovasi yang terus
dikeluarkan.
15
4.3 Hasil Pembelajaran per Mata Kuliah
4.3.1. Kewirausahaan
4.3.1.1. Analisis Usaha “Sarisa Merapi”
16
terhpisa untuk setiap pengeluaran harian, hahsil hprohduk dan bahan yang
digunakan untuk membuatnya, pencatatan stok barang dan hasil jumlah produk
yang terjual. Usaha yang diberi nama “Sarisa Merapi” ini telah mendapatkan izin
merk dagang dari Kemenkumham Republik Indonesia dengan nomor
LCB0590105729720, mendapatkan sertifikat produksi pangan Industri
Rumahtangga (SPP-IRT) dengan nomor HK.03.1.23.04.12.2205, dan juga
sertifikat halal dari MUI dengan nomor 12200006341119.
17
konsumen terkait produk yang sesuai dengan selera masing-masing
konsumen, dari jenis makanan basah hingga makanan kering.
6) Promosi yang dilakukan semakin gencar mengingat bergabungnya
Sarisa Merapi dalam kegiatan P4S yang merupakan kegiatan pelatihan
dan pembinaan terkait suatu hal tertentu yang dalam hal ini Sarisa
Merapi memberikan pelatihan dan pembinaan terhadap pemanfaatan
salak menjadi berbagai olahan, dengan hal tersebut tentunya nama serta
produk dari Sarisa Merapi semakin banyak dikenal oleh konsumen.
B. Kelemahan (weakness)
Adapun faktor kelemahan dari Sarisa Merapi dalam pengembangan
usaha yang menjadi nilai tambah diantaranya sebagai berikut
18
menguntungkan kedua belah pihak dan apabila permintaan terus
meningkat akan menjadikan Sarisa Merapi lebih berkembang dan
mendapat peluang kesempatan untuk bermitra dalam batas yang
lebih luas.
3) Strategi marketing yang digunakan yaitu dengan menitipkan produk
ke berbaia tempat menajdikan Sarisa Merapi memiliki resseler
bahkan dapat dikembangkan hingga ke berbagai daerah
4) Adanya dukungan dari pemerintah setempat terkait pengembangan
UMKM daerah yang menjadikan faktor pendukung bagi usaha
Sarisa Merapi untuk berkembang, dukungan yang diberikan berupa
pelatihan dan pendampingan serta kebijakan pendukung lainnya.
5) Promosi yang dikembangkan melalui metode online sehingga
menguntungkan produk yang dihasilkan untuk menjangkau seluruh
daerah.
D. Ancaman (treat)
Adapun ancaman dari Sarisa Merapi dalam pengembangan usaha
yang menjadi nilai tambah diantaranya sebagai berikut
19
memberikan oleh-oleh kepada kerabatnya. Karena berada di kawasan wisata
yang mana selain dikunjungi oleh wisatawan, Sarisa Merapi juga kerap
didatangi oleh rombongan pelajar untuk mendapatkan
pembelajaran/pelatihan terkait usaha ataupun sekedar mampir sebagai
tempat rujukan oleh-oleh. Selain itu, bangunan Sarisa Merapi dibangun
dalam lingkup perkebunan salak yang ada dimana-mana sehingga hal
tersebut akan sangat memudahkan dalam mendapatkan bahan baku secara
cepat dan dekat. Alasan-alasan tersebutlah yang menjadi dasar dalam
penentuan lokasi usaha dan tempat produksi dari Sarisa Merapi yang mana
lokasi ini dianggap sangat efektif baik dalam segi penerimaan bahan baku,
tempat produksi maupun tempat penjualan.
a c d e
f
g
b h
i
Keterangan:
20
b. Ruang produksi 1
Ruang produksi ini digunakan sebagai tempat produksi
pembuatan sari salak dan manisan salak, ruang produksi tersebut
terpisah dengan kegiatan produksi yang lain dikarenakan bahan dan
alat yang digunakan sensitif dan rentan akan kontaminasi yang dapat
menyebabkan produk mengalami kerusakan.
c. Kantor
Ruangan ini digunakan sebagai tempat pengarsipan
dokumen yang diperlukan dalam kegiatan industri seperti pencatatan
pengeluaran, pemasukan dan juga omset yang didapatkan.
d. Gudang
Ruangan ini digunakan sebagai tempat penyimpanan barang-
barang dan bahan yang belum atau sedang tidak digunakan.
f. Ruang produksi 2
Ruangan ini digunakan sebagai tempat produksi beragam
produk Sarisa Merapi selain produk manisan dan sari salak artinya
tempat ini digunakan sebagai tempat produksi produk yang diolah
dengan cara di oven.
g. Janitor 1
Ruangan ini berupa ruangan kecil disebelah tempat produksi
2 yang digunakan sebagai tempat pencucian alat kotor yang
digunakan setelah selesai produksi.
21
produksi 1, tempat mencuci dibedakan dengan tempat pencucian alat
di ruang produksi 2.
22
250/ 2.000/
6 Garam 288 576,000
10 g bks
7 Salak 1000g 4,000 288 1,152,000
8 Kacang hijau 350g 7000 288 2,016,000
9 Air 400 ml 288 0
10 Gas 1 kg 5000 288 1,440,000
11 Kemasan 11 pcs 14,000 288 4,032,000
Jumlah 18,576,000
Satu produksi menghasilkan 11 bungkus. 5 x 11 dalam satu minggu
melakukan 2-3 kali produksi sehingga dalam satu minggu 11x2
menghasilkan 22 pcs. 22x 4 =88 pcs dalam 1 bulan. Sehingga dalam 1 tahun
menghasilkan 1056 pcs
3. Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Keuntungan
A. Biaya Operasional Usaha
Total Cost = FC + VC
= 18,957,100.00
B. Penerimaan
Penerimaan ( R ) = Jumlah Produk ( Q ) terjual x Harga ( PY )
Jumlah Produksi Bakpia sekali produksi ( Q ) = 1,056
Harga Bakpia Salak( PY ) = 25,000
Penerimaan ( R ) selama 4 bulan = 26,400,000.00
per 4 bulan
Penerimaan ( R ) selama 1 tahun = 79,200,000.00
per tahun
23
D. Harga Pokok Produksi (HPP)
I = Penerimaan ( R ) - Total Cost ( TC )
Penerimaan ( R ) = 79,200,000.00
Total Cost ( TC ) = 18,957,100.00
(I) Income = 60,242,900.00
24
Tabel 9. Jenis Kemasan yang Digunakan untuk Produk pada Sarisa Merapi
25
B. Kemasan sekunder berada di lapisan kedua setelah kemasan primer.
Kemasan ini berfungsi untuk menambah proteksi terhadap Farmaka
28 Volume 19 Nomor 1 kemasan dan dapat digunakan untuk
mengelompokkan kemasan primer bersama. Kemasan sekunder dapat
berbentuk kotak, karton, baki injeksi, dan sebagainya. 3. Kemasan tersier
digunakan untuk mengemas produk yang telah ada dalam kemasan sekunder
dan berfungsi saat proses distribusi atau pengiriman produk. Kemasan
tersier dapat berbentuk dus, kontainer, barel, dan sebagainya (Pareek et.al,
2014).
(Sumber: indiamart.com)
26
Mesin ini dioperasikan dengan bantuan tenaga listrik sebagai aluran
panas dan secara manual menggunakan tangan. Setelah kabel pada mesin
ditancapkan pada aluran listrik kemudian memutar knop yang digunakan
untuk mengatur suhu sesuai kebutuhan untuk mengepres plastik, letakkan
plastik diantara bagian press arm dan high-temperature cloth dan tekan
handle menggunakan tangan hingga kedua bagian menyatu. Pada saat mesin
press beroperasi maka cloth atau lampu indikator akan menyala dengan
warna merah, Ddamkan beberapa detik hingga cloth berhenti menyala yang
tandanya proses pengepressan pada plastik kemasan telah selesai dilakukan.
Mesin hand sealer memiliki beragam jenis dan ukuran, mulai dari
ukuran kecil portabel yang mana mudah untuk dibawa kemana saja hingga
ukuran yang besar sehingga pantas digunakan dalam skala rumah tangga
hingga dunia industri yang lebih besar. Dalam proses pengemasan produk
oleh Sarisa Merapi digunakan hand sealer dengan tipe impulse sealer PFS
200 yang memiliki ukuran panjang 20cm, power berkekuatan 220v, dan
PFS-200 300W dengan FS-200 350 W.
27
B. Continuous sealer
model FR-800PH/SH
voltase 110/220V 50-60Hz
daya 500W
kecepatan 0-12m/min
Lebar seal 6-12 min
Kisaran suhu 0-300c
Muatan maksimal 3kg
Tipe percetakan Steel wheel printing
28
Berat mesin 16,5 kg
ukuran 800x400x305mm
(Sumber : https://www.heavypack.id/detail/FR-800PH)
- Prinsip Kerja
Mesin ini memiliki prinsip kerja yaitu meletakkan kemasan pada tatakan
mesin ke feeding inlet dan kemudian kemasan akan ikut terbawa dengan
conveyor untuk melewati elemen panas yang akan menjadikan bagian kemasan
meleleh kemudian kemasan diarahkan menuju ke roda penjepit dengan
conveyor sehingga akan berputar yang akan merekatkan kedua penutup
kemasan yang meleleh sehingga kedua sisi penutup kemasan akan menyatu
dan akhirnya tersegel/tertutup dengan sempurna.
- Cara Pengoperasian
Langkah yang harus dilakukan sebelum mengoperasikan alat mesin
adalah dengan memahami bagian serta fungsi dari komponen alat tersebut
serta pastikan arus listrik mengalir dengan sesuai kedalam alat mesin yang
akan digunakan.
1. Pada tombol panel, tekan tombol berwarna merah atau power hingga
tombol tersebut menyala yang menandakan aliran listrik telah mengalir
kedalam alat mesin tersebut.
29
2. Lakukan pengaturan suhu dengan menekan tombol + untuk menambah
angka pada suhu ataupun – untuk mengurangi nilai suhu yang akan
digunakan
3. Ketika telah mencapai suhu yang ditetapkan, tekan tombol kuning yang
berada pada tombol panel untuk menjalankan conveyor pada alat mesin
tersebut.
4. Secara berhati-hati meletakkan satu persatu kemasan melalui feeding
inlet yang kemudian akan dibawa oleh conveyor untuk melewati tahapan
perekatan tutup kemasan.
5. Kemasan yang telah tersegel akan menuju ke ujung penampungan.
30
C. Mesin pengemas vacuum sealer
Vacuum sealer atau pengemasan vakum meripakan salah satu
moetode pengemasan dengan menghilangkan udara yang berada didalam
kemasan berisi produk hingga kedap udara kemudian menyegelnya dengan
cara pengepressan. Mesin ini banyak digunakan untuk mengemas produk
makanan basah yang biasanya tidak dapat bertahan terlalu lama pada suhu
ruang.
Telah diketahui bahwa udara menjadi salah satu faktor yang dapat
mempercepat pembusukan karena adanya kelembapan udara menjadikan
bakteri mudah berkembang dan menyerang produk. Pengemasan vakum
artinya menjadikan kemasan minim bahkan kedap udara sehingga hal
tersebut akan berdampak bagi produk didalamnya yaitu
- Memperlambat pertumbuhan bakteri perusak/pembusuk sehingga
menjadikan produk didalamnya memiliki daya simpan/umur yang
lebih lama.
- Menjaga kualitas mencakup rasa, aroma,dan kesegaran produk
diddalamnya
- Dengan bentuk kemasan yang ramping karena kedap udara setelah di
vakum menjadikan berkurangnya volume didalam kemasan.
1. Prinsip kerja
Prinsip kerja dari alat mesin vacuum sealer ini adalah dengan
mengeluarkan seluruh udara dari dalam kemasan yang berisi produk
kemudian mengepressnya hingga tersegel secara sempurna sehingga udara
tidak dapat masuk kedalam kemasan tersebut.
2. Cara kerja
Berikut merupakan langkah pengoperasian/cara kerja mesin vacuum
sealer sesuai dengan buku panduan alat
- Sebelum mengoperasikan alat mesin, terlebih dahulu mengenali dan
mengetahui bagian serta fungsi masing-masing bagian yang ada pada
vacuum sealer.
31
- Mengalirkan arus listrik dengan cara mencolokkann kabel kedalam stop
kontak, apabila alat mesin telah dialiri arus listrik maka pada indikator
vacuum dan sealer akan menyala.
- Membuka alat mesin dengan cara menekan clips yang berada pada
masing-masing sisi akat mesin kemudian masukkan kedua sisi penutup
kemasan kedalam alat dengan mengaitkannya pada bag clip yang berada
didalam alat mesin.
- Menutup kembali bagian penutup alat mesin hingga terdengar bunyi klik.
- Tekan tombol vacuum seal button untuk menjalankan proses vacuum,
biarkan lampu indikator vacuum menyala hijau hingga nyalanya berubah
menjadi warna merah.
- Biarkan proses vacuum berjalan hingga akhir.
- Setelah proses vacuum berhenti, biasanya sealer akan bekerja secara
otomatis namun apabila terdapat kendala dapat dilakukan secara manual
yaitu dengan menekan tombol self button lalu tunggu hingga heading
indikator berubah warna menjadi merah yang tandanya proses sealer
telah selesai.
32
Keterangan :
Spesifikasi alat :
Tabel 11. Spesifikasi Alat Mesin Vacuum Sealer Xin Bao Long
Daya/power 80W/220V
Material ABS
Dimensi 355x82x65 mm
Lebar kawat pemanas: 2 mm
Lain-lain Tekanan vacuum sealer : -60kPa
Motor : pompa vacuum sealer
Lebar penyegelan : <29 cm
Sumber: jakartanotebook.com
33
Adapun kelemahan yang dimiliki oleh alat mesin ini adalah sebagai berikut
- Untuk produk makanan kering seperti keripik ataupun kue kering yang
memiliki tekstur mudah hancur tidak dapat dilakukan pengemasan
menggunakan metode ini karena rencan mengalami kehancuran produk
yang sangat tinggi.
D. Mesin cup sealer
Cup sealer merupakan salah satu jenis alat mesin pengemasan produk
yang berfungsi untuk menyegel/menutup cup gelas plastik secara semi
otomatis. Mesin ini biasa digunakan oleh pedagang mikro usaha kecil hingga
skala industri besar. Begitupun dengan Sarisa Merapi yang juga memanfaatkan
teknologi alat mesin cup sealer sebagai penunjang kegiatan produksi utamanya
dalam hal pengemasan produk manisan dan sari salak. Adapun alat mesin cup
sealer yang digunakan oleh Sarisa Merapi memiliki spesifikasi sesuai dengan
data yang diperoleh dari buku panduan dan dari web bernama perkakasku.com
sebagai berikut
34
Gambar 10.. Komponen Cup Sealer
35
3. Kelebihan
Adapun kelebihan yang dimiliki dari alat ini merupakan ukuran alat
yang minimalis sehingga mudah dibawa dan dipindahkan sehingga lebih
fleksibel.
4. Kelemahan
Adapun kelemahan dari alat mesin ini adalah sebagai berikut
- Memerlukan waktu yang lebih lama karena dalam pengerjaannya tidak
dapat dilakukan sekaligus sehingga wadah alat mesin hanya mampu
menampung 2-4 cup dalam sekali tarikan/engkolan.
- Memerlukan tenaga yang lebih karena harus memindahkan cup terus
menerus menggunakan tangan selama mesin beroperasi.
E. Mesin Pengisi (filling) dan sealing otomatis
Cup filling and sealing merupakan alat mesin yang digunakan untuk
menunjang kegiatan pengemasan produk yang menggunakan kemasan cup.
Mesin ini dapat mengisi cairan ke dalam cup secara otomatis dengan kuantitas
tertetntu dan juga dapat sekaligus melakukan sealing cup secara otomatis
menggunakan metode sealing pemanas
Auto cup filling sealing type 2 line ini memiliki spesifikasi yang tidak
terlalu besar yaitu dua kemasan cup untuk satu kali proses filling namun alat
ini memiliki spesifikasi yang mampu memproduksi 2000 kemasan per jam
yang mana kapasitas ini dianggap besar untuk skala bisnis UMKM. Mesin ini
tentunya sangat menguntungkan karena memiliki sistem kerja yang otomatis
36
yang mana tenaga hanya dibutuhkan untuk memantau kinerja mesin,
meletakkan cup kedalam feeding cup.
Alat mesin feeding cup yang digunakan di sarisa merapi merupakan jenis
filling cup feeding 2 line yang menggunakan bahan body full stainless steel.
Alat mesin ini kepunyaan WIRAPAX dengan detail spesifikasi sebagai berikut:
Model : 2 line
Power : 380V/50 Hz, 3,5kW
Kapasitas : 2000-2200 cup/hour
Sealing width : 190mm (double)
Machine size : 230 x 50 x 150 cm
Packing size : 230 x 67 x 170 cm
Machine weight : 500 kg
Packing weight : 700 kg
Berikut merupakan skema bagian alat mesin feeding cup yang digunakan.
Keterangan :
1. Feeding cup yaitu bagian yang digunakan sebagai tatakan cup yang akan
diisi produk dan dikemas
2. Filling liquid yaitu bagian yang berfungsi sebagai bagian pengisian cairan
kedalam cup sesuai dengan kuantitas yang diatur. Cairan/produk yang akan
dimasukkan kedalam tampungan yang berada diatas filling liquid.
3. Feeding seal yaitu bagian yang dioergunakan dalam proses seal cup.
37
4. Panel yaitu bagian yang terdiri dari beberapa tombol dalam pengoperasian
alat mesin sehingga berjalan dengan semestinya dan dapat diatur dengan
sedemikian rupa.
5. Block press merupakan bagian pengepresan plastik penutup cup keatas cup
yang telah diisi oleh produk, sistem pengepressan ini memanfaatkan energi
panas.
6. Blok cutting yaitu bagian untuk memotong plastik penutup cup setelah
dilakukan pengepresan supaya dapat terpisah antara satu dengan yang
lainnya.
7. Seal sampah merupakan bagian penyimpanan sisa plastik yang digunakan
untuk mengeseal cup.
Kelebihan :
- Lebih efektif dan efisien dalam waktu karena dapat mengerjakan beberapa
cup sekaligus dalam satu kali putaran dan juga proses pengisian hingga
penyegelan cup dapat berlangsung otomatis daam sekali jalan.
- Menghasilkan penutupan cup yang lebih sempurna dan rapih pada saat
proses penyegelan sehingga menghasilkan kualitas tampilan kemasan gelas
tetap terjaga.
- Memiliki umur ekonomi yang lebih panjang karena penggunaan bahan
stainless steel pada setiap bagiannya.
- Memiliki fitur yang canggih, teknologi modern dan terbarukan sehingga
dapat membantu mempercepat kegiatan produksi dan mengurangi
keterlibatan banyak pekerja didalamnya.
- Sistem pengoperasian yang full otomatis akan meminimalisir resiko produk
mengalami kerusakan akibat kontaminasi kotoran luar sehingga kebersihan
dan kualitas produk terjamin.
Kelemahan
- Masih terdapat beberapa cup yang bocor atau rusak dalam penutupannya
karena tidak dapat dilakukan pengecekan satu persatu pada saat proses
pengoperasian berlangsung.
38
F. Hand printing
Mesin hand printing merupakan alat mesin yang berfungsi dalam proses
pelabelan produk yang dihasilkan yang mana mesin ini akan mencetak kode-
kode pada kemasan mencakup kode produk, kode expired date, dan kode best
before, dan kode-kode lainnya.
39
Gambar 14. Komponen Mesin Hand Printing
a. Cara penggunaan
Berikut merupakan tahapan penggunaan alat mesin sesuai dengan
manual book dari alat mesin hand printing HP-351
- Metode penggantian pita
Menggambar plat organik bergerak pada pita yang melepaskan dan
menerima roda kemudian memasang pita sesuai dengan arah panah.
Memastikan jaring yang digunakan untuk melunjur diantara rol kertas pita,
roda penerima, dan pelepas pita
- Pita-pita, Memutar batang sekrup yang dapat disesuaikan
- Metode pergantian kata
Langkah yang harus dilakukan dengan melepaskan ikat yang melekat
pada bagian bawah pegas pemulihan, kemudian menarik pegangannya
danbiarkan kepala cetak menuju ke atas kemudian longgarkan pita.
Melonggarkan sekrup atas pada kepala pencetakan lagi dan ganti kata kata
bahan tembaga dengan pinset dan tahan sekrup dengan erat.
40
dan nantinya tinta akan keluar sesuai kode yang telah disseting
sebelumnya.
- Fleksibel dalam penggunaannya karena kode angka tembaga yang
dipasang dapat diganti sewaktu waktu yang dapat disesuaikan dengan
kebutuhan dan penggunaannya pada kemasan.
Adapun kelemahan yang dimiliki oleh alat mesin tersebut adalah sebagai
berikut
- Sedikit terdapat kesulitan saat menetapkan bagian print agar sesuai
dengan bagian yang akan ditulisi di kemasannya.
- Suhu belum dapat disesuaikan
1. Kemasan fleksibel
Pada pengemasan produk yang dihasilkan oleh Sarisa Merapi seperti bakpia salak,
dodol salak, dan mocaf salak diberikan
41
Gambar 15. Desain Label Kemasan
Keterangan :
42
A. Tipe Sarana Yang Digunakan
1) Sarana tradisional
Sarana tradisional digunakan pada skala penyimpanan dengan skala
kecil dan jangka pendek yang mana hal tersebut sangat sesuai dengan mode
penyimpanan yang ada di Sarisa Merapi. Sarana penyimpanan tradisional
- Ada pula rak lainnya yang juga terbuat dari kayu namun disusun sejajar
dalam beberapa tingkatan yang mana digunakan pada tempat produksi
produk selain manisan dan sari salak. Barang yang disimpan berupa
peralatan memasak atau produksi pembuatan kue seperti baakpia, pie,
bolen dan lain sebagainya.
43
- Box penyimpanan bahan baku yang menjadi tempat penyimpanan bahan
baku berupa tepung dan bahan pembuatan kue laonnya, box yang
digunakan terbuat dari plastik dan memiliki besar seperti kontainer.
- Gudang, gudang yang tersedia pada tempat produksi sarisa merapi
merupakan jenis gudang dengan skala yang kecil, digunakan untuk
menyimpan segara keperlua produksi seperti label, kemasan, alat
penunjang produksi dengan skala kecil dan juga beebrapa bahan baku
dengan sifat penyimpanan sementara.
4.3.3.2. Pergudangan
Menurut Sosanto DA, dkk (2007) disebutkan bahwa gudang merupakan
tempat untuk menyimpan barang namun terdapat banyak aktifitas yang terjadi
selama proses pengambilanbahan hingga barang keluar dari gudang. Dalam
industri pengolahan makanan gudang biasanya digunakan sebagai tempat
penyimpanan bahan dan juga alat yang menunjang kegiatan produksi. Gudang
dibedakan menjadi 3 jenis dan masing-masing memiliki peranan penting bagi
industri untuk memaksimalkan hasil produk yang akan disampaikan kepada
konsumen.
A. Gudang Bahan Baku
Gudang bahan baku merupaakan gudang yang digunakan untuk
menyimpan bahan baku atau bahan mentah sebelum dilakukan pengolahan
dalam tahapan produksi. Biasanya gudang bahan baku ini terletak di dekat
dengan pusat pengolahan produksi. Berbeda dengan industri lainnya, sarisa
merapi memiliki gudang bahan baku yang memiliki sistem terbuka karena
44
bahan baku yang digunakan yaitu buah salak pada umumnya memerlukan
sirkulasi udara dan ruang yang cukup untuk menghindari berkembangnya
mikroba pembususk dalam keadaan lembab.
Dalam hal ini, perusahaan induk menyewa atau membuat satu anak
perusahaannya berbentuk pengelolaan pergudangan yang berfungsi untuk
45
mendistribusikan seluruh hasil produksinya kepada pelanggan yang sudah
ditetapkan.
1) Pemeriksaan barang
2) Aktifitas penerimaan barang (dokumen, pemeriksaan mutu,
penyelesaian administrasi, proses handling.
3) Pencatatan barang
B. Penyimpanan
Penyimpanan bahan atau produk dilakukan secara terpisah bergantung
dengan jenis dan karakteristik barang karena dibutuhkan penanganan yang
berbeda pada setiap jenis barang yang ada agar mendapatkan penanganan
yang sesuai. Karakteristik barang menjadi acuan utama penentuan lokasi dan
tempat penyimpanan suatu barang tersebut karen aapabila terjadi kesalahan
dalam proses penyimpanan akan mengakibatkan barang menjadi rusak.
Seperti dalam penyimpanan salak harus dilakukan pada suhu ruang
yang tidak begitu lembab dan memiliki sirkulasi udara cukup agar
memperhambat pertumbuhan mikroba pembusuk.
46
jenis masing-masing agar tidak tercampur dan kemudian dapat dilertakkan
pada rak atau box sebagai wadah, tujuan penyimpanan pada suhu ruang
dimaksudkan agar bahan kue tersebut tidak menggumpal karena suhu rendah
menjadikan bahan serbut padat menjadi menggumpal.
Penyimpanan bahan yang memiliki sifat cair atau semi cair maka
penyimpanan dapat dilakukan pada suhu yang dingin untuk menghambat
pertumbuhan bakteri dan mikroba. Jadi sebelum melakukan kegiatan
penyimpanan pada bahan pembuatan produk maka harus dilakukan analisis
karakteristik dan jenis penyimpanan yang sesuai agar terhindar dari
kerusakan yang mungkin terjadi.
47
Jenis makanan setengah jadi seperti adonan ataupun telur yang hanya
tersisa putihnya saja diletakkan pada freezer storage yang memiliki suhu
rendah untuk menghambat pertumbuhan mikroba dan bakteri pembusuk
yang menyebabkan makanan cepat basi. Untuk penataan barang yang
disimpan pada freezer storage belum memiliki sistem penataan yang baik
hanya saja untuk setiap jenis bahan akan diletakkan kedalam wadah yang
dapat tertutup rapat sebelum dimasukkan kedalamnya. Hal tersebut
bertujuan agar tidak terjadi kontaminasi antara bahan satu dengan bahan
yang lainnya sehingga meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi. Suhu
pada freeze storage dikendalikan secara seksama agar kerja alat menjadi
optimal.
b) Penyimpanan bahan kering seperti tepung dan juga kacang-kacangan
diletakkan di tempat terbuka dengan menggunakan wadah yang sesuai.
- Penanggalan bahan makanan
- Faktor penyebab menurunnya mutu barang selama penyimpanan
1. Layout pergudangan
Sarisa Merapi belum memiliki pergudangan dengan sistem yang
signifikan sehingga barang belum tertata dengan sempurna, namun begitu
Sarisa Merapi memiliki satu ruangan khusus sebagai gudang penyimpanan yang
kegunaannya masih general yaitu menyimpan barang-barang yang mungki
belum diperlukan seperti alat-alat mesin pengemasan, kemasan yang masih
dalam bentuk lembaran ataupun peralatan produksi mencakup loyang pisau dll.
Karena bangunan produksi yang sekarang ditempati dan digunakan tergolong
masih baru sehingga penggunaannya masih kurang sempurna terlebih lagi
penataan ruang yang masih alakadarnya.
48
4.3.4. Teknologi Pasca Panen Hasil Pertanian
Berikut merupakan bagan alur packing house paguyuban petani salak
1. Pemanenan
1) Panen dilakukan dalam keadaan kering atau cuaca cerah tidak hujan,
biasanya dilakukan pada pagi hari antara pukul 09.00-10.00 WIB yaitu
pada saat buah sudah tidak berembun dan kekeringannya mencapai lebih
dari 60%. Apabila panen dilakukan pada buah yang masih
berembun/lembab maka buah akan mudah kotor dan apabila buah
mengalami cacat luka atau kerusakan bagian luar akan menyebabkan
infeksi dan rentan terkena penyakit. Apabila buah di[anen pada sore hari
maka akan mengakibatkan kematangan berlebih.
2) Pemanenan dilakukan dengan cara memotong bagian tangkai tandan
dengan menggunakan alat bantu berupa pisau ataupun sabit yang tajam
apabila buah salak yang ditanam mengalami kematangan serempak,
49
3) apabila buah tidak mengalami kematangan serempak maka dilakukan
pemanennan dengan metode petik pilih.
4) Buah ini merupakan buah jenis klimaterik sehingga dapat dipanen hanya
jika telah matang di pohon.
Ciri-ciri buah salak yang sudah matang dan siap panen menurut fahroji
(2011) adalah sebagai berikut
a. Kulit buah tampak bersih mengkilap dengan susunan sisik yang terlihat
lebih renggang.
b. Buah rentan terlepas dari tandannya
c. Biji didalam buah memiliki warna cokelat gelap kehitaan
d. Apabila dipijit bagian ujungnya maka akan terasa lembut dan empuk
e. Apabila dimasukkan kedalam air maka akan terapung
2. Pengangkutan
Setelah buah salak dipanen, salak dimasukkan kedalam keranjang bambu
atau peti plastik yang digunakan sebagai wadah untuk membawa salak dari
kebun menuju ke tempat pengepul atau pengemas. Sebelum dimasukkan
ketandan, biasanya dilakukan pembersihan tandan salak dari tanah dan kotoran
yang menempel karena hal tersebut dapat memicu binatang pengerat yang
menyukai daerah lembab untuk masuk dan tinggal didalamnya sehingga akan
mempercepat pembusukan salak. Buah salak yang telah dimasukkan kedalam
wadah namun belum diangkut maka diletakkan terlebih dahulu di tempat yang
teduh agar terhindar dari terik matahari yang dapat mempercepat kerusakan.
50
Pengangkutan dilakukan menggunakan alat transportasi darat yaitu
menggunakan mobil ataupun motor tergantung pada jumlah salak yang
dipanen. Salak yang dimasukkan kedalam wadah memiliki batasan jumlah
maksimal dan kemudian di tutup menggunakan tali agar tidak tercecer pada
saat pengangkutan dari lahan ke alat transport ataupun pada saat dalam
perjalanan menuju lokasi pengepul.
4. Pembersihan kulit
Kebersihan buah salak akan berpengaruh terhadap umur simpan salak,
apabila pada kulit salak masih menempel kotoran ataupun debu tanah pada saat
panen ataupun pengangkutan maka akan memancing serangga pengerat yang
menyukai tempat lembab menempel pada kulit salak dan apabila dibiarkan
maka serangga tersebut akan menyerang dan merusak salak tersebut sehingga
luka kerusakan yang timbul akan memicu berlangsungnya reaksi kimia dan
menyebabkan buah mengalami kebusukan dalam tempo yang lebih cepat.
51
Gambar 244. Mesin Pembersih Kulit Salak
5. Sortasi
52
Sortasi merupakan tahapan penggolongan buah salak menurut klasifikasi
tertentu. Sortasi bertujuan untuk memilih buah salak yang baik, tidak cacat,
tidak ada kerusakan dan memisahkan buah yang baik dengan buah yang sudah
busuk atau memiliki kerusakan. Setelah dikelompokkan sesuai kualitasnya
kemudian salak digolongkan berdasarkan ukuran ataupun beratnya, biasanya
pada tempat pengepul memiliki masing-masing ambang batas ukuran dan berat
salak yang akan dikemas dan dipasarkan. Penggolongan tersebut memiliki
beberapa manfaat antara lain sebagai berikut
Untuk membantu dalam proses sortasi dapat digunakan tabel mutu SNI 01-
3167-1992 untuk menentukan kelas mutu buah salak. Dengan demikian
klasifikasi mengenai penggolongan kelas mutu buah salak sebagai berikut
53
Tabel 12. Klsifikasi Mutu Salak
6. Penimbangan
Setelah salak melewati tahapan sortasi, salak akan masuk kedalam tahapan
penimbangan. Penimbangan dilakukan untuk mengetahui jumlah buah salak
yang akan dikemas. Penimbangan dilakukan untuk menyamaratakan kuantitas
didalam peti kemas dan juga agar mempermudah kisaran buah yang dapat masuk
kedalam kemasan. Apabila jumlah buah yang dimasukkan kedalam kemasan
kurang dari angka timbangan yang seharusnya maka akan menyebabkan
kemasan memiliki riang kosong banyak sehingga dalam saat pengangkutan
dapat menimbulkan gesekan dan benturan buah didalamnya yang akan
mengakibatkan kerusakan dan luka sobek yang timbul akibat benturan. Apabila
jumlah buah yang dimasukkan kedalam kemasan melebihi angka timbangan
yang seharusnya maka kemasan akan susah untuk ditutup dengan rapat dan
sesuai. Penimbangan juga dilakukan agar jumlah per kemasan sama rata
sehingga adil untuk konsumen.
54
Penimbangan dilakukan menggunakan alat timbangan digital ataupun
timbangan duduk sesuai dengan kebutuhan pada industri tersebut sehingga dapat
memudahkan proses penimbangan salak.
55
ukuran tertentu yang memiliki penutup dengan ukuran yang disesuaikan. Setelah
peti kemas tertutup dengan rapat kemudian
8. Penyimpanan
56
mampu meningkatkan mutu salak karena dapat menghasilkan gas etilen yang
membuat buah salak yang masih belum matang menjadi matang namun tidak
menjadikan buah salak yang sudah matang menjadi langsung membusuk
(Rukmana R, 2010).
57
a. Breakdown maintenance
Perawatan jenis ini merupakan perawatan yang dilakukan hanya
apabila terjadi kerusakan pada mesin sehingga sistem kerjanya terganggu
dan tidak dapat dioperasikan secara maksimal atau bahkan mesin tidak
dapat beroperasi secara total. Contoh breakdown maintenance adalah ketika
proses penggilingan dan pengaduk salak menjadi dodol, tidak sengaja
terdapat baut dari bagian mesin yang terlepas sehingga alat pengaduk tidak
dapat berputar dan mengakibatkan kerusakan.
b. Preventive maintenance
Perawatan jenis ini merupakan jenis perawatan yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya kerusakan pada mesin sehingga dapat dikatakan bahwa
perawatan ini dilakukan sebelum terjadinya kerusakan pada mesin.
Contohnya adalah dengan membuat jadwal secara berkala untuk melakukan
pengecekan terhadap setiap komponen alat mesin pengering dengan cara
membersihkan bagian yang kotor dan juga mengganti bagian yang telah
berkurang fungsinya.
c. Corrective maintenance
58
Perawatan berencana merupakan perawatan yang dilakukan dengan
perencanaan sebelumnya terkait apa saja yang akan dilakukan perawatan atau
diperbaiki sehingga segala sesuatu perlengkapannya telah disiapkan dan
kegiatan perawatan berjalan dengan lancar dalam waktu singkat.
https://123dok.com/document/yjk17p5q-spesifikasi-alat-mesin-pasca-panen.htm
59
Cara kerja sabit yaitu dengan mengarahkan mata pisau ke tandan salak
yang akan dipanen kemudian berikan tekanan pada gagang menggunakan tangan
untuk maju dan membuat tandan salak terjatuh dari pohonnya.
60
Kelebihan
- Risiko kerja dan pegoperasian akibat mesin lebih minim karena sabit tidak
menggunakan bantuan mesin
- Harga lebih terjangkau
- Mudah dibawa kemana saja yang kegunaannya fleksibel
- Biaya perawatan yang dibutuhkan lebih minim dibanding teknologi panen
lainnya
Kelemahan
- Pekerjaan sedikit lebih lama karena proses pemanenan dilakukan satu
persatu terhadap masing-masing pohon
- Memerlukan tenaga yang lebih tinggi
4.3.5.3. Mesin Pembersih Kulit Salak
Mesin pembersih kulit salak dari duri sisik yang masih tajam sehingga
nantinya akan didapatkan buah salak dengan permukaan yang lebih halus dari
sebelumnya, karena duri yang berada pada sisik buah salak dianggap
merugikan apabila mengenai bagian tubuh karena dapat menjadikan luka
hingga infeksi. Pembersihan inijuga dimaksudkan untuk mempermudah proses
pengemasan dan pendistribusian salak karena dianggap mampu menjadikan
kualitas salak lebih unggul dari sebelumnya dan mampu menarik konsumen.
Berikut merupakan gambar mesin pembersih kulit salak beserta
komponennya
61
a. Sistem penyalaan alat ini menggunakan energi daya listrik yang diubah
menjadi energi gaya gerak
b. Conveyor digunakan sebagai tempat penyaluran gerak yang ditransmisikan
dari energi listri menjadi energi gerak menuju poros silinder putar sehingga
silinder putar yang mana keseluruhan permukaan bagiannya terpasang sikat
yang digunakan untuk membersihkan kulit salak tersebut dapat bergerak
memutar.
c. Sikat yang terbuat dari plastik atau ijuk tersebut memiliki peran uatma
dalam tahapan ini karena mampu membersihkan kulit salak dari duri yang
menempel pada sisik kulit salak.
d. Unit pembersihan memiliki 2 tahapan yaitu tahapan pembersihan pertama
dan tahapan pembersihan kedua yang mana keduanya memiliki fungsi dan
peranan yang sama.
e. Pada bagian bawah alat terdapat wadah penyangga yang akan menampung
salak ketika salak selesai melewati bagian pembersihan.
62
- Salak yang telah selesai melalui tahapan pembersihan akan ditampung dari
wadah outlet pengeluaran.
Tabel 14. Analisis Kerusakan dan Perbaikan Alat Pembersih Kulit Salak
Kelebihan
63
- Mempercepat pekerjaan karena keseluruhan tahapan pembersihan dilakukan
menggunakan alat sehingga tenaga manusia yang dikeluarkan dapat
diminimalisir.
- Memiliki desain yang praktis sehingga mudah untuk dioperasikan
- Biaya perawatan yang digunakan cenderung rendah
- Mendapatkan hasil salak dengan tekstur kulit yang lebih halus dan lebih minim
duri tertinggal yang mungkin menyebabkan luka sehingga hal tersebut
meningkatkan kualitas dan harga jual serta memikat daya tarik konsumen.
Kelemahan
- Masih banyak salak yang tidak mau turun dan menyangkut di wadah
penampungan salak ketika selesai melalui unit pembersihan sehingga
terkadang harus diambil secara manual menggunakan tangan untuk buah
salak yang tercecer.
- Lubang jarak antara silinder putar satu dengan silinder putar lain terlalu
renggang sehingga menyebabkan salak banyak yang jatuh dan menyangkut
di saringan.
4.3.5.4. Mesin Pengering
Mesin pengering merupakan suatu alat mesin yang berguna dalam
pengurangan kadar air bahan yang mana biasanya bahan yang dikeringkan
berupa produk makanan ataupun bahan makanan sebelum diproses untuk
produksi. Sejauh ini banyak teknologi pascapanen yang digunakan dalam
skala industri maupun rumahan untuk penanganan pascapanen pengeringan
berbagai bahan, termasuk sarisa merapi. Sarisa merapi menggunakan alat
pengering dengan model susunan didalam alat berupa tray dan juga panas
yang dihasilkan memanfaatkan sumber panas dari api yang berasal dari
kompor gas,
Mesin ini memanfaatkan energi panas yang keluar dari gas yang
mana sumber panas/api diletakkan dibagian bawah alat mesin yang telah
dilubangi kemudian penataan tray disusun secara meningkat sebanyak 2
kolom ke arah atas. Panas api akan menyebar melalui rongga yang terdapat
di setiap ujung dinding rangka luar sehingga panas yang disalurkan dapat
64
merata. Pengaturan suhu dilakukan dengan memutar switch yang terpasang
pada selang gas.
65
4.3.6. Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin Pengolahan Hasil
4.3.6.1. Mesin pengecil ukuran (pemarut dan penepung/disk mill)
Pengecilan ukuran merupakan suatu tahapan yang digunakan untuk
mengubah ukuran dari suatu produk menjadi ukuran tertentu yang lebih kecil.
terdapat dua jenis alat mesin pengecilan ukuran yang digunakan di Sarisa
Merapi yaitu alat mesin pemarut dan juga disk mill/penepung
Alat pemarut biasa digunakan untuk mengecilkan ukuran dari suatu bahan
makanan yang bersifat padat seperti kelapa dan singkong. Kelapa sendiri
memiliki banyak kegunaan salah satunya sebagai bahan tambahan dalam
pembuatan produk olahan salak di Sarisa Merapi.
Mesin parut kelapa skala kecil memang khusus di desain untuk kalangan
rumah tangga dan UMKM dengan menggunakan penggerak dinamo dengan
daya kecil. Begitupun yang digunakan di Sarisa Merapi memiliki spesifikasi
sebagai berikut
66
Gambar 315. Komponen Mesin Pemarut Kelapa
(Sumber : jurnal teknoin)
67
Gambar 3632. Komponen Mesin Mixer
68
Kecepatan Sakelar atau Pengadukan tidak Membersihkan
motor tidak kontak sakelar dapat dilakukan bagian luar dan
dapat kotor atau rusak secara optimal dalam sakelar,
meningkatkan dan pengatur apabila diperlukan
kecepatan kecepatan rusak dilakukan
penggantian
sakelar.
Keterangan :
69
5. Speed reducer 8. Rangka
6. Poros pengaduk 9. Wajan
7. Pulley penggerak 2 10. Pengaduk
Berikut merupakan penjabaran dari beberapa komponen utama yang ada di alayt
pengaduk dodol otonatis menurut Shinnaqof I (2017)
a. Unit penyangga
b. Unit penggerak
70
pengaduk akan berputar sesuai kecepatan tertentu. Berikut merupakan
komponen yang termasuk kedalam unit penggerak dari alat mesin pengaduk
dodol otomatis
c. Unit produksi
Bagian dari alat mesin yang digunakan sebagai proses produksi adalah wajan besar
yang dipasangkan pada kerangka alat. Wajan digunakan sebagai tempat
diletakkannya bahan yang akan dilakukan proses produksi kemudian menjadi
wadah agar memudahkan dalam proses pengadukan. Wajan yang digunakan dapat
diganti apabila mengalami kerusakan atau memiliki tempat yang lebih baik untuk
dipasang hanya saja harus disesuaikan dengan dimensi alat agar terpasang dengan
sesuai.
71
2. Kerusakan dan penyebab rusak
- Adanya kerusakan pada mesin yang diakibatkan karena sudah lama tidak
dilakukan pengecekan seperti ganti oli dan pembersihan bagian motor
listrik.
- Alat mesin tidak dapat beroperasi dengan maksimal atau gerakan poros
pemutar terhenti karena v-belt kendur pada saat mesin dijalankan mana
diakibatkan karena pemasangan yang kurang sesuai atau v-belt yang telah
memuai menjadi lebih panjang dan terlepas dari bagiannya.
- Unit kerangka roboh dan menjadi tidak kokoh yang diakibatkan karena
sekrup pada bagian unit penopang/rangka utama terlepas
3. Perawatan dan perbaikan
- Melakukan pengecekan bagian motor strik secara berkala, lakukan
penggantian oli apabila diperlukan dan juga melakukan pembersihan bagian
motor listrik.
- Melakukan pergantian v-belt dengan yang baru apabila diperlukan.
- Melakukan pengecekan secara berkala terhadap kondisi unit penyangga,
lakukan pengencangan pada skrup yang bersungsi untuk menyatukan
seluruh bagian dari alat mesin tersebut.
4. Kerugian dan kegagalannya
5. Keuntungan pemakaian
1) Mempermudah pekerjaan dalam pembuatan dodol dengan waktu yang lebih
cepat dan tenaga yang lebih minim.
2) Dapat digunakan sebagai alat untuk membuat selai dan juga makanan yang
memiliki tekstur padat.
2. Mesin pendingin
72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kegiatan MBKM yang dilaksanakan di Pusat Oleh-
oleh Olahan Salak Sarisa Merapi didapatkan kesimpulan sebagi berikut:
1. Sarisa Merapi merupakan sebuah usaha industri skala kecil UMKM yang
dinaungi oleh KWT Kemiri Edum dan terletak di daerah Sleman,
Yogyakarta.
2. Kegiatan yang dilakukan Sarisa Merupakan industri pengolahan buah salak
yang dijadikan sebagai pusat oleh-oleh pengolahan salak yang ada di daerah
DI Yogyakarta khususnya dari daerah Sleman.
3. Kegiatan Wirausaha yang dijalankan Sarisa Merapi cukup sesuai dengan
mestinya hanya saja masih kurang dalam tahap manajemen dan pengaturan
siklus pembukuan selama kegiatan produksi berlangsung.
4. Teknologi dan Alat Mesin yang digunakan sebagai penunjang kegiatan
pengemasan produk cukup diimplementasikan sehingga banyak didapatkan
informasi dan ilmu baru terkait sistem pengemasan, metode pengemasan,
hingga jenis-jenis kemasan serta alat mesin yang digunakan dalam
tahapannya.
5. Kegiatan Teknologi Pascapanen yang dilakukan oleh Sarisa Merapi
tergolong sangat sedikit sehingga kunjungan ke Packing House salak
menjadi alternative dan juga disana ditemukan serangkaian kegiatan
pascapanen Salak dengan memanfaatkan teknologi pascapanen yang
komplit dan dapat menjadi ilmu baru.
6. Fasilitas Bangunan dan Penyimpanan yang dimiliki dan diterapkan oleh
Sarisa Merapi masih kurang optimal dan diperlukan perkembangan
selanjutnya agar sistem Fasilitas Bangunan serta penyimpanan dapat lebih
tertata dan sempurna.
73
7. Kegiatan Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin Pascapanen dan Pengolahan
Hasil sudah banyak dilakukan untuk menjaga umur ekonomi alat mesin
lebih panjang dan juga kegiatan tersebut sudah dilakukan secara rutin.
8. Kegiatan MBKM yang bertempat di Sarisa Merapi memberikan dampak
dan gambaran positif terkait dunia usaha serta pelaksanaannya agar berjalan
dengan sebagaimana mestinya.
5.2 SARAN
Dalam pelaksanaan kegitan Merdeka Belajar KAmpus Merdeka
(MBKM) yang dilaksanakan di Pusat Oleh-Oleh Pengolahan Salak Sarisa
Merapi, segenap keluarga dan pegawai serta rekan-rekan yang turut serta
dalam kegiatan MBKM memberikan bantuan dengan baik namun perlu
adanya pembaharuan sistem produksi, penataan layout produksi serta sistem
manajemen pemasaran yang memang perlu ditingkatkan demi kelancaran dan
pengembangan usaha kedepannya.
74
DAFTAR PUSTAKA
Alfauzi AS, Rofarsyam. 2005. Mesin Pemeras Kelapa Parut Menjadi Santan
Sistem Ulir Tekan Penggerak Motor Listrik 1 HP. TEKNOIN, vol. 10 No. 4
hal: 249-256
Darmawati E, Sari PRP, dan Sutrisno. 2020. Menjaga Mutu Salak Madu dengan
Aplikasi Coaing Berbahan Komposit Gel Aloe Vera – Beswax. Jurnal
Hortikultura Indonesia Vol. 11 No. 3. Hal: 157-165
Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendigbud RI. 2020. Buku Panduan Merdeka
Belajar-Kampus Merdeka
Fahroji.2011. Teknologi Pascapanen HAsil Pertanian. Makalah dalam Apresiasi
teknologi pascapanen buah-buahan oleh dinas tanaman pangan dan
holtikultura. Riau
Hazra H.2015. Pertumbuhan Bibit Salak (Salacca zalacca (Gaertner) Voss)
Pondoh yang Diinokulasi dengan Isolat Bakteri Potensial di Tanah Regosol
Darmaga
Isbandi, Arifin, Suprihadi A. 2021. SISTEM PERAWATAN DAN PERBAIKAN
(MAINTENANCE) KOMPONEN MESIN PENGGILING PADI DAN
PENEPUNG TYPE KD-550 HM. Politeknik Harapan Bersama, Tegal.
Kurniawan KD. 2022. Pemberdayaan Petani Salak Melalui Agrowisata Terpadu
oleh Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan di Desa Sibetan Kecamatan
Bebandem Kabupaten Karangasem Provinsi Bali.
Manual book Alat Mesin Hand Printing HP-351 oleh POWERPACK mesin
pengemasan
Nuryati S. 2007. Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis Budi Daya Salak. Jakarta:
Agromedia Pustaka
Pulaking AR., Polii-Mandang JSh., Sompotan S. 2017. Beberapa Karakter
Morfologis Tanaman Salak (Salacca zalacca (Gaert)Voss) di Kampung
Bawoleu, Kecamatan Tungulandang Utara, Kabupaten Kepulauan Siau
Tungulandang Biaro). Jurnal Eugenia Vol. 23 No. 2
Rukmana R. 2010. Pascapanen Salak. Badan lItbang Pertanian. Riau
Sosanto DA, Maukar AL, Sianto ME. 2007. Perancangan Usulan Tata Letak
Gudang bahan baku Penunjang di PT. Multi Manao Indonesia. Jurnal Widya
Teknik vol. 6 No. 1 hal: 100-110
Syinnaqof I. 2017. Rancang Bangun Mesin Pengaduk Dodol. Universitas Negeri
Surabaya. JRM Vol. 04 No.. 02. Hal: 83-88
Suradi, hanafie A, Rusdi M, Muzdalifah. 2017. Evaluasi Mesin Filling pada
BAgian Produksi PT. DHARANA INTI BOGA (Suntory Garuda). ILTEK
Vol. 12 No.. 24
Suryawati N, Irawati DY. 2022. Inovasi Dodol Buah Salak Untuk Meningkatkan
Kesejahteraan Petani Salak di Desa Bilaporah, Kabupaten Bangkalan. Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol. 6 No:4
Widiati A. 2019. Peranan Kemasan (Packaging) dalam Meningkatkan Pemasaran
Produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di “MAS PACK’’ Terminal
Kemasan pontianak. Jurnal Audit dan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Tanjungpura. Vol. 8 , No. 2 hal 67-76
75
Zuliatin I dan Faizah M. 2021. Identifikasi Karakteristik Morfologi dan Hubungan
Kekerabatan Salak Pondoh, Salak Madu, Salak Gula Pasir di Desa Sumber
Kecamatn Wonosalam Jombang. Jurnal AGRIFOR Vol. XX No:2
Manual book Alat Mesin Hand Printing HP-351 oleh POWERPACK mesin
pengemasan
76
LAMPIRAN
77
pusat oleh
oleh
melakukan
pengemasan
Alat mesin Melakukan proses
primer
pengemasan labelling secara
terhadap
2 produk segar manual karena
produk dodol
dan produk mesin sedang
salak
olahan bermasalah.
menggunakan
plastik
melakukan
pemeliharaan perbaikan
Mengetahui cara
16/11/ dan terhadap filter
penggantian filter
2022 1 perbaikan air pada alat
air pada alt
mesin mesin pengisi
pengemas.
pascapanen dan pengemas
manisan salak
melakukan
tahapan
penanganan
pascapanen Mengetahui
tahapan
Teknologi salak yang
pascapanen
Pascapanen meliputi
2 sereh yang
Hasil pengupasan
dibimbing oleh
Pertanian kulit,
pegawai sarisa
pemisahan merapi
daging buah
dan biji, serta
pencucian
78
Mendapatkan
Melakukan pengalaman dari
18/11/
Kewirausaha Promosi Produk berbagai
2022
an dengan media narasumber yang
siaran di radio dapat dijadikan
pembelajaran.
21/11/ 1 Perawatan Pengolahan Mengetahui
2022 dan bakpia dengan tahapan
Pemeliharaan isian salak, pembuatan
Alat mesin membuat isian bakpia salak
pengolahan selai salak bersama
hasil menggunakan pegawai Sarisa
pertanian mesin Merapi.
pengaduk dan
mengoven
dengan alat
mesin oven
2 Alat Mesin Melakukan Mengetahui tata
Pengemasan pengemasan cara
produk segar terhadap teh penggunaan
dan olahan celup bunga mesin sealer
telang dan dan cara
sereh dengan mengemas
alat mesin produk teh
sealer
22/11/ 1 Alat Mesin Melakukan Mengetahui cara
2022 Pengemasan pengemasan penggunaan
bakpia salak mesin vacuum
dengan alat and sealing
mesin vacuum untuk
and sealing mengemas
bakpia kering
79
23/11/2 1 Alat Mesin Melakukan
022 Pengemasan pengemasan
produk segar primer
dan olahan terhadap dodol
salak
2 Teknologi Melakukan Mengetahui
Pascapanen tahapan tahapan
Hasil pascapanen pascapanen
Pertanian sereh meliputi sereh yang
pencucian dan dibimbing oleh
pencacahan pegawai sarisa
merapi
3 Pemeliharaan Melakukan Mengetahui tata
dan pengeringan cara
perbaikan sereh dan pengoperasian
mesin bunga telang dan persiapan
pascapanen menggunakan alat mesin tray
tray dryer dryer sebelum
digunakan.
24/11/2 1 Kewirausaha Melakukan Melakukan
022 an promosi praktik langsung
produk dengan promosi barang
mengikuti dagangan
event yang didalam event
diselenggarak pameran
an oleh BRI
dengan tema
UMKM
25/11/2 1 Kewirausaha melakukan melakukan
022 an promosi praktik langsung
produk dengan promosi barang
mengikuti dagangan
event yang didalam event
diselenggarak pameran
an oleh BRI
80
dengan tema
UMKM
28/11/ 1 Teknologi Melakukan mengetahui
2022 Pascapanen tahapan tahapan
Hasil pascapanen pascapanen
Pertanian salak yaitu salak dengan
pengupasan metode yang
kulit salak dan sesuai
pemisahan
daging buah
dan bijinya
menggunakan
pisau untuk
memudahkan.
29/11/ 1 Fasilitas melakukan Melakukan sortasi
2022 Bangunan sortasi pada buah salak untuk
dan buah salak digunakan
sebagai bahan
Penyimpanan yang akan
baku pembutan
digunakan
produk.
sebagai bahan
baku
pembuatan
produk.
30/11/2 1 pemmelihara melakukan Melakukan
022 an dan perbaikan perbaikan alat
81
didalam
produk
1/12/02 1 pemeliharaan membersihkan Mengetahui cara
2 dan wajan pada melakukan
perbaikan alat mesin perawatan pada
alat mesin
mesin pengaduk
pengaduk dodol
pascapanen dodol setelah
selesai
digunakan
untuk
membuat
dodol.
2 Alat mesin melakukan mampu
pengemasan pengemasan melakukan
terhadap pengemasan
terhadap produk
bakpia salak
bakpia salak
menggunakan
menggunakan
vacuum sealer.
vacuum sealer
2/12/ 1 Kewirausaha Mengikuti
2022 an kegiatan
pelatihan usaha
dengan
narasumber ibu
Rini Handayani
sekalu owner
sarisa merapi,
diberikan
motivasi serta
tips yang
dilakukan dalam
melakukan
sebuah usaha
tidak lupa juga
dengan
mengenalkan
82
produk sarisa
sebagai promosi
5/12/20 1 Alat Mesin Melakukan Mengetahui
22 Pengemasan pengemasan tahapan sortir
83
telah
dibersihkan,
perendaman
dilakukan
menggunakan
larutan
metabusufit
untuk
menjadikan
tampilan salak
menjadi putih
bersih
9/12/20 1 Fasilitas melakukan Mempelajari
22 Bangunan penataan tentang
dan terhadap mekanisme
penyimpanan manisan salak penataan
yang telah produk
dimasukkan
kedalam cup
2 alat mesin melakukan Mengetahui
pengemasan pengaturan sari metode
produk segar manisan yang pengemasan
akan
dan olahan sari salak
dimasukkan
kedalam
kedalam
kemasan cup
kemasan cup
menggunakan
alat mesin.
12/12/2 1 Pemeliharaan melakukan Mengetahui
022 dan pengadukan penanganan
84
pengaduk
dodol secara
berkala agar
adonan dodol
tidak nelekat
dan berkerak
pada wajan
dan
mengakibatka
n kegosongan.
13/12/2 1 Alat mesin melakukan mengetahui tata
022 pengemasan pengemasan cara
85
15/12/2 1 Fasilitas melakukan Mengetahui cara
022 Bangunan identifikasi pengaturan layout
perbaikan mengoven
bakpia salak dan
alat mesin
pai salak dengan
86
pengolahan suhu 150°c
hasil menggunakn
oven gas BIMA
JAYA
19/12/2 1 Teknologi Melakukan Mengetahui cara
022 Pascapanen sortasi sortasi salak
87
atau
mendekati
tanggal
expired
20/12/2 1 Alat mesin melakukan Melakukan
022 pengemasan pengemasan perkiraan
terhadap penempatan
plastik vacuum
produk bakpia
berisi bakpia yang
salak
akan dikemas
menggunakan
agar dapat lebih
alat mesin
cepat dan mudah
vacuum
sealing
21/12/2 1 pemeliharaan mengecek Mengetahui cara
022 dan kondisi mesin pengoperasian
perbaikan pengaduk alat mesin
pengaduk dodol
mesin dodol kekita
pengolahan digunakan
hasil karena listrik
pertanian sempat mati
yang membuat
mesin berhenti
dan api harus
dimatikan agar
tidak gosong
adonannya.
22/12/2 1 alat mesin melakukan mampu
022 Pengemasan pengemasan menangani
88
2 alat mesin melakukan Mengetahui cara
Pengemasan pengemasan mengurangi
89
sebelum
dikemas
kedalam
kardus
kemasan,
2 fasilitas melakukan menerapkan
bangunan penataan prinsip FIFO pada
90
28/12/2 1 pemeliharaan meletakkan melakukan
022 dan salak yang perkiraan untuk
91
2 fasilitas melakukan mampu
bangunan penghitungan melakukan
92
4/01/ 1 teknologi Melakukan mengetahui
2023 pascapanen identifikasi tahapan dan
93
6/01/ 1 pemeliharaan melakukan mengetahui
2023 dan perawatan tahapan
94
12/01/ 1 alat mesin melakukan mengetahui
2023 pengemasan pelabelan tahapan
95
18/01/ 1 melakukan membantu proses
2023 proses produksi
produksi
harian dengan
menggunakan
metode sesuai
sehingga
menghasilkan
produk yang
menarik dan
berkualitas
tinggi.
19/01/ 1 pemeliharaan kegiatan melakukan
2023 dan pascapanen tahapan
96
produk sarisa dan
juga harga
pencetakan label
tersebut.
25/01/2 1 pemeliharaan melakukan mengetahui
023 dan pembersihan tahapan
97
kantor sleman demo pembuatan
yang produk.
melakukan
kunjungan 4S
di sarisa
Merapi
2 alat mesin mengetahui
pengemasan tahapan
produk segar pengoperasian
dan olahan alat mesin
continous
sealer dan juga
cara
pengaturan
suhu.
27 1 teknologi melakukan mengetahui
Januari pasacapanen tahapan tahapan
98