Anda di halaman 1dari 59

Metode Penyuluhan Pertanian

1. Pengembangan metode penyuluhan pertanian


2. Berbagai jenis metode penyuluhan pertanian
3. Metode penyuluhan pertanian yang lokal spesifik

Tujuan Intruksional Khusus (TIK) :


1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami
pengembangan metode penyuluhan pertanian
2. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis-jenis metode
penyuluhan pertanian
3. Mahasiswa dapat membuat metode penyuluhan
pertanian yang lokal spesifik
Metode Penyuluhan Pertanian

• adalah cara penyampaian materi (isi pesan)


penyuluhan pertanian oleh penyuluh
pertanian kepada petani beserta anggota
keluarganya baik secara langsung maupun
tidak langsung agar mereka tahu, mau dan
mampu menggunakan inovasi baru
Pengembangan Metode Penyuluhan Pertanian

1. Pengembangan kegiatan pembelajaran


2. Pengembangan keefektifan metode
3. Khusus di Indonesia Herman Suwardi
menyarakan upaya ketiga ----- Menumbuhkan
karsa melalui pendekatan sistem dan aktor
1. Pengembangan Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan pembelajaran memerlukan perumusan


tujuan yg khusus dan jelas. Tujuan seperti ini
memuat 4 hal yaitu : 1) org yg akan belajar, 2)
perubahan prilaku yg akan dikembangkan, 3)
materi pembelajaran yg berkaitkan dengan
perilaku itu, 4) metode
2. Kegiatan pembelajaran harus mewujudkan
perubahan perilaku yang berkaitan dengan
materi pelajaran
3. Kegiatan pembelajran memerlukan situasi belajar
yg mencakup lima unsur pokok .......
Continue.........

Situasi Belajar
Penyuluh/ (5 unsur pokok)
Materi pelajaran,
Fasilitator :
Mereka yg yg harus :
1. Memiliki tujuan Keadaan fisik, yg
belajar : 1. Berhubungan
yg jelas harus : Peralatan dan
1. Mampu dgn kebutuhan
2. Memiliki materi 1. Bebas dari perlengkapan
belajar mereka yg
pembelajaran gangguna pembelajaran ,
2. Menyenangi belajar
yg tersusun luar yg harus :
materi 2. Dpt digunakan
3. Menarik, 2. Berudara yg 1. Sesuai dgn
pelajaran sesuia dengan
bersemangat nyaman materi yg
3. Membutuhk keadaan nyata
dan 3. Cukup disajikan dan
an informasi 3. Diajarkan sesui
menyenangi bercahaya keadaan fisik
yg dgn tk
materi 4. Mempunyai 2. Cukup
ditawarkan kecerdasan mrk
4. Mampu ruangan memadai
4. Dapat 4. Disajikan dgn
berkomunikasi untuk dan tersedia
menggunaka jelas
5. Mendorong berkelompok 3. Digunkan
n informasi 5. Tersusun rapi,
partisipasi 5. Berlokasi secara
begitu disajikan secara
6. Bersahabat&so strategis terampil
diperoleh logis
pan
Continue.... pengembangan kegiatan pembelajaran

4. Kegiatan belajar memerlukan pengalaman


belajar----pengalaman belajar reaksi mental
dan atau fisik dari seseorang melalui
penglihatan, pendengaran, atau mengerjakan
sesutu yg dipelajari sehingga seseorang
memahami
5. Kegiatan belajar memerlukan kombinasi
berbagai metode
6. Kegiatan belajar memerlukan evaluasi
2. Pengembangan Keefektipan metode
• Untuk mengembangkan keefektifan metode,
pemilihan dan penggunaan metode harus
didasarkan atas kondisi petani
• Terdapat enam kondisi yang berkaitan dengan
perubahan, yakni :
• 1) perhatian,
• 2) minat,
• 3) Kepercayaan,
• 4) Hasrat,
• 5) tindakan dan
• 6) kepuasan.
1. Metod untuk mengembangkan perhatian
 Untuk membangkitkan perhatian petani, penyuluh harus
menggunkan berbagai metode. Misalnya metode satu
menyampaikan pesan ttg ide/praktek baru melalui media
cetak, metode lain dpt membangkitkan perhatian mis
melalui pameran dll
2. Metode untuk mengembangkan minat
 Faktor minat cedrung menentukan pengaruh PP, karena
hanya petani yg berminat akan melibatkan dirinya dalam
program PP. Mereka berminat kpd sesuatu yg mrk rasakan
berguna memenuhi kebutuhan dan sesui dgn maslah yg
dihadapinya.
3. Metode untuk mengembangkan kepercayaan
 Untuk membangkitkan dan memelihara kepercayaan
berkaitan dgn perubhan prilaku :1) Rekomendasi yg
menguntungkan dan praktis, 2) praktek yg dpt diadopsi, 3)
demonstrasi hasil, 4) petani melihat demonstrasi, 5)
kunjungan rumah dan lapangan/usahtani
4. Metode untuk mengembangkan hasrat
 Sikap cendrung bersifat umum, minat cendrung bersifat
khusus terhadap objek yg berkaitan. Hasrat bersifat lebih
khusus lagi hasrat---hasil perkembangan dari minat dan
kepercayaan..metode menggembangkan hasrat : 1) petani
melihat objek nyata, 2) partisipasi dalam demonstrasi, 3)
gambar sebelum dan sesudah, 4) pameran, 5) praktek yg
telah diadopsi, 6) hasil nyata yg disajikan berbagai cara

5. Metode untuk mengembangkan tindakan


 Hasrat harus dilanjutkan oleh tindakan. Beberapa metode
: 1) menyederhanakan tindakan dengan , 2) menyediakan
pelajaran dan perbekalan, 3) meniadakan langkah yg tidak
perlu dan keterlambatan, 4) menyipakan langkah-langkah
yg jelas dan pasti untuk dilakukan, 5) menggunakan tanda
peringatan, 6) tindakan berupa kerjasama, 7) berita
melalui media cetak dan elektornik mengenai petani yg
melalkukan tindakan
6. Metode untuk memelihara kepuasaan
Kepuasaan bergantung kepada perkembangan
kepercayaan, kebanggaan dan keberhasilan
 Metode memelihara kepuasan :
1) hubungan perseorangan,
2) saran pada waktunya,
3) pemberiaan penghargaan,
4) memberikan informasi yang lebih banyak,
5) keberhasilan petani yg lain menerapkan prkatek
yg sama disebarluaskan melalui berbagai media.
3. Menumbuhkan karsa melalui pendekatan sistem

• Globalisasi ekonomi
• Kultur masyarakat indonesia “budaya santai dan cuek”
• Kesantaian masih mencirikan banyak mencirikan
lapisan bawah
• Telah menerapkan praktek baru dalam berusahtani
tetapi kepribadianya belum banyak berubah seperti :
- tdk beroerientasi kemasa depan,
- tdk ada falsafah maju (growth philosophy),
- cepat menyerah,
- mengundurkan diri (retreatism) dan
- lamban (inertia)
Hal-hal bersifat kultural menurut herman Suwardi merupakan
hambatan besar terhadap terlaksananya agribisnis dan
agroindustri

1. Pendekatan sistem
• Agribusiness is the sum total of all operations
involved in manufacturing and distributions of
farm supplies, production activities on the
farm, and storage, processing and distribution
of farm comodities and items made from them
INPUT ON FARM PROCESSING MARKETING

SUPPORTING SYSTEM
(AGRISERVICES)
Berbagai Metode Penyuluhan
Tujuan memilih metode penyuluhan
pertanian antara adalah:

1. Agar penyuluh pertanian dapat menetapkan


suatu metode atau kombinasi beberapa
metode yang tepat dan berhasil guna.
2. Agar kegiatan penyuluhan pertanian yang
dilaksanakan untuk menimbulkan perubahan
yang dikehendaki, yaitu perubahan perilaku
petani dan anggota keluarganya dapat
berdaya guna dan berhasil guna.
Metode Berdasarkan jumlah
Berdasarkan Indra
penerima
Penyuluhan sasaran dan proses
Pertanian adopsi

1. Yg dapat dilihat 1. Hubungan Massal


2. Yg dapat didengar 2. Hubungan Kelompok
3. Yg dapt dilihat dan Berdasarkan Teknik 3. Hubungan
didengar Komunikasi: Perorangan

1. Komunikasi langsung
2. Komunikasi tdk
langsung
1. Metode Berdasarkan Teknik Komunikasi

• Metode penyuluhan dapat dibedakan antara yang


langsung (muka ke muka/Face to face communication)
dan yg tidak langsung (indirect communications)
• Metode yang langsung digunakanan pada waktu PP
berhadapan muka ke muka dengan sasarannya.
Metode ini lebih efektif, meyakinkan dan
mengakrabkan hub antara penyuluh dan sasaran.
• Metode yg tdk langsung digunakan oleh PP yg tdk
langsung berhadapan dengan sasaran, tetapi
menyampaikan pesan melalui perantara
(media/medium)menarik perhatian dan menggugah
hati sasaran
2. Metode berdasarkan jumlah sasaran dan proses adopsi

• Berdasarkan jumlah sasaran dan proses adopsi maka


penyuluhan dapat dibedakan menjadi hubungan
massal, hubungan kelompok dan hubungan
perseorangan

Menerapkan (kunjungan usahtani,


Makin Intensif

surat menyurat, telepon)

Hubungan
Kurang Intensif

Perseorangan
Mencoba/ Evaluasi (Temu karya,
demonstrasi, karya wisata)
Hubungan Kelompok
Perhatian Minat
(Rapat,siaran pedesaan,
Hubungan Massal pemutaran film
&penyebaran brosur)
Dalam mempelajari sesuatu, seseorang akan mengalami suatu proses untuk
mengambil suatu keputusan yang berlangsung secara bertahap melalui
serangkaian pengalaman mental fisikologis sebagai berikut

1. Tahap sadar yaitu sasaran mulai sadar tentang adanya inovasi


yang ditawarkan oleh penyuluh
2. Tahap minta yaitu tumbuhnya minat yang seringkali ditandai oleh
keinginan untuk bertanya atau untuk mengetahui lebih banyak
tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan inovasi yang
ditawarkan oleh penyuluh.
3. Tahap menilai yaitu penilaian terhadap baik/buruk atau manfaat
inovasi yang telah diketahui informasinya secara lebih lengkap.
4. Tahap mencoba yaitu tahap dimana sasaran mulai mencoba dalam
skala kecil untuk lebih meyakinkan penilaiannya, sebelum
menerapkan untuk skala yang lebih luas.
5. Tahap menerapkan yaitu sasaran dengan penuh keyakinan
berdasarkan penilaian dan uji coba yang telah dilakukan/diamati
sendiri.
Continue............
• Metode dgn hubungan massal digunakan oleh PP untuk
menyampaikan pesan langsung atau tdk langsung kpd byk
org sekaligus pada waktu yg hampir bersamaan.
 untuk menarik minat dan perhatian masyarakat akan
sesuatu rekomendasi usahatani
• Metode dgn hubungan kelompok digunakan oleh PP untuk
menyampaikan pesan kepada kelompok.
 meningkatkan tahapan minat dan perhatian ketahapan
evaluasi dan mencoba menerapkan rekomendasi yg
dianjurkan
• Metode dng hubungan perseorangan digunakan PP untuk
berhubungan langsung maupun tdk langsung dengan
masing-masing orgnya.
 diperlukan agar petani menerapkan langsung
rekomendasi yg dianjurkan
3. Metode berdasarkan indera penerima
• Berdasarkan indera penerima pada sasaran metode
penyuluhan juga dpt digolongkan menjadi metode yg
dapat dilihat, metode yg dapat didengar dan metode
yg dapat dilihat dan didengar sekaligus
• Metode dpt dilihat pesan penyuluhannya diterima oleh
sasaran melalui indra penglihatan, cth : gambar, poster,
slide..dll
• Metode yg dpt didengar pesan penyuluhan diterima
oleh sasaran melalui indera pendengaran.cth; siaran
lewat radio,melalui telpon, tape recorder, dll.
• Metdoe yg dpt dilihat dan didengar pesan penyuluhan
dapat diterima oleh sasaran lewat indera penglihatan
dan pendengaran sekaligus. Cth; televisi, sandiwara,
demonstrasi, kursus, karyawisata..dll.
• Penelitian Hasmorsrowignjo dan Attila garnadi dalam
bukunya berjudul “penyuluhan kepada rakyat
tani”menyatakan bahwa hasil penangkapan pesan dari
mendengarkan saja kira-kira 10%, hasil penangkapan pesan
dari melihat kira-kira 50% sedangkan hasil penangkapan
pesan dari mngerjakan sendiri kira-kira 90 %

• Penggunaan panca indera tidak terlepas dari suatu proses


belajar mengajar seseorang karena panca indera tersebut
selalu terlibat di dalamnya. Hal ini dinyatakan oleh Socony
Vacum Oil Co. Yang di dalam penelitiannya memperoleh
hasil sebagai berikut: 1% melalui indera pengecap, 1,5%
melalui indera peraba, 3% melalui indera pencium, 11%
melalui indera pendengar dan 83% melalui indera
penglihat.
Dalam pemilihan metoda penyuluhan pertanian, pertimbangan-
pertimbangan yang harus diambil didasarkan pada:

1. Karakteristik sasaran
2. Karakteristik penyuluh
3. Karakteristik daerah
4. Materi penyuluhan pertanian
5. Sarana dan biaya
6. Kebijaksanaan pemerintah
1. Karakteristik Sasaran
• Karakteristik sasaran yang perlu dipertimbangkan
dalam memilih metoda penyuluhan pertanian,
antara lain: 1) tingkat pengetahuan, sikap dan
keterampilan sasaran, yaitu pengalaman bertani,
pendidikan, dan tingkat adopsinya
• Keadaan sosial budaya sasaran perlu pula
dipertimbangkan dalam memilih metoda
penyuluhan pertanian. Penyuluh pertanian harus
mengetahui: 1) nilai-nilai hidup yang dianut oleh
sasaran, 2) norma-norma sosial (usage, folkways,
mores, dan customs), 3) stratifikasi masyarakat,
4) status sosial, dan 5) struktur kekuasaan
Tingkat Adopsi Sasaran
Metode PP

Rapat, siaran pedesaan,


Hubungan Massal pemutaran film,
Sadar & Minat penyebaran
brosur/pemasangan
poster/spanduk

Menilai dan Hubungan Diskusi kelompok, temu


mencoba Kelompok karya, demonstrasi, karya
wisata,

Kunjungan usahatani,
Menerapkan Hubungan kunjungan rumah, surat
Perseorangan menyurat, telepon
2. Sumberdaya Penyuluh
• Sebagai mitra sasaran (petani), penyuluh pertanian
sering disebut sebagai: fasilitator, dinamisator,
organisator, katalisator, moderator dalam proses
pembelajaran
• Penyuluh harus mempunyai kemampuan
menggunakan metode PP yg berdaya guna dan berhasil
guna
• Penyuluh harus memiliki kemampuan penguasaan
teknologi atau ide baru (inovasi) yang akan disuluhkan
dalam arti pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
dimiliki perlu dipertimbangkan dalam memilih metode
penyuluhan pertanian yang tepat
3. Keadaan Daerah
• Karakteristik daerah yang perlu dipertimbangkan
adalah keadaan musim (agroklimat), keadaan usaha
tani, dan keadaan lapangan.
• Keadaan musim akan berpengaruh terhadap metoda
penyuluhan pertanian yang digunakan.
• Keadaan usaha tani di suatu daerah akan turut
mempengaruhi penetapan metoda penyuluhan
pertanian. Misalnya penyuluhan pada waktu
pengolahan lahan akan berlainan dengan penyuluhan
pada saat panen dan pasca panen.
• Keadaan lapangan juga perlu dipertimbangkan,
misalnya dalam struktur wilayah perdesaan ada yang
pemukimananya tersebar dan ada yang terpusat
4. Materi Penyuluhan
• Materi penyuluhan sangat menentukan terhadap jenis
metoda penyuluhan pertanian yang akan digunakan .
• Misalnya, penyuluhan tentang intensifikasi pemanfaatan
lahan pertanian sangat berbeda dengan penyuluhan
intensifikasi ayam buras, intensifikasi ternak potong,
intensifikasi kedele atau intensifikasi padi (inivasi teknis).

5. Sarana dan Biaya


• Pertimbangan sarana dan biaya didasarkan atas bagaimana
ketersediaanya sarana yang akan digunakan sebagai alat bantu dan alat
peraga penyuluhan pertanian
• Biaya diperlukan untuk mendanai kegiatan, misalnya dari segi
efisiensinya; kursus tani lebih mahal daripada pertemuan umum, namun
lebih murah daripada melakukan kunjungan rumah atau usaha tani
6. Kebijaksanaan Pemerintah
• Penyuluhan pertanian adalah bagian dari
pembangunan pertanian, dan pembangunan
pertanian merupakan bagian dari
pembangunan nasional yang dilaksanakan
pemerintah bersama-sama dengan seluruh
rakyat Indonesia
• Dengan demikian, kegiatan penyuluhan
pertanian harus sesuai dengan kebijaksanaan
pemerintah baik pemerintah pusat maupun
daerah.
Pemilihan dan penggunaan Media
serta kaitanya dengan metode
penyuluhan pertanian
Media Penyuluh Pertanian ???
• Salah satu kegiatan PP penyampaian informasi dan
teknologi pertanian kpd penggunaannya bisa disampaikan
langsung maupun tdk langsung dgn menggunakan media PP
• Seperti : media cetak, media audio, media audiovisual,
media berupa objek fisik atau benda nyata
• Media merupakan suatu perantara yg digunakan dalam
proses belajar
• Tujuan : untuk memperjelas informasi yg disampaikan
sehingga dpt merangsang pikiran, perasaaan perhatian dan
kemampuan sasaran
• Media berperan penting antara lain dalam memberikan
pengalaman yg kongkrit dan sesuai dengan tujuan belajar
• Media penyuluh  suatu benda yg dikemas sedemikian
rupa untuk memeudahkan penyampaian materi kepada
sasaran, agar sasaranya dapat menyerap pesan dengan
mudah dn jelas
Pemilihan jenis media penyuluhan
No Jenis Media Sasaran
Massal Kelompok individu
1 Poster √
2 Film Layar Lebar √
3 Film Video √
4 Leaflet √ √
5 Brosur √ √
6 Peta Singkap √
7 Kartu Kilat √
8 Papan Tulis √
9 Siaran Pedesaan (TV, Radio) √
10 Kaset rekaman √ √
11 Slide √
12 Photo √ √
13 Transparansi √
14 Telephone √
Pengaruh media
• Media massa dapat mempercepat proses perubahan
tetapi jarang dapat mewujudkan perubahan perilaku
• Disebabkan pengirim dan penerima pesan cendrung
melakukan proses selektif saat menggunakan media
massa sehingga pesan mengalami distorsi
• Proses-proses selektif tersebut meliputi :
1) publikasi selektif,
2) perhatian selektif,
3) persepsi selektif,
4) daya ingat selektif,
5) penerimaan selektif dan
6) diskusi selektif
Lanjut....
1. Publikasi selektif
 Media cetak dan elektronik tdk mungkin menyiarkan
semua informasi karena terbatas ruang dan waktu.
Penyuntinglah yg memutuskan yg akan atau yg tidak
dimuat.
2. Perhatian selektif
 Tidak seorangpun dpt membaca semua penerbitan, maka
harus dilakukan seleksi. Penelitian menunjukan bahwa
dasar pemilihan terletak pada kegunaan yg diharapkan
yaitu berupa untuk memecahkan masalah, mengetahui
apa yg sedang terjadi, atau sekedar bersantai
3. Persepsi selektif
 Pesan yg tdk disetujui cendrung ditafsirkan sedemikian
rupa sehingga tidak/sedikit terjadi perubahan pendapat
mengenai suatu hal
4. Daya ingat selektif
 Tak seorang pun dpt mengingat sema yg pernah didengar
atau dibacanya. Org sendrung melaukan hal-hal yg tdk
sesuai dng pendapatnya atau menempatkannya pada
suatu keadaan yg tdk menyenangkan
5. Penerimaan selektif
 Suatu gagasan cendrung lebih mudah diterima bilamana
sesuai dengan pendapat sendiri. Org akan lebih mudah
menerima imbaun melalui televisi dgn bintang fim yg
menggambarkan perilaku yg diinginkan oleh pemberi
pesan.
6. Diskusi selektif
 Tdk cukup waktu utk membicarakan segala sesuatu yg
dibaca atau didengar dari berbagai media. Yg dibicarakan
terutama mengenai hal-hal yg disepakati bersama atau yg
dirasakan menarik
Kelompok media dan contohnya
No Kelompok Media Contoh-contohnya
1 Media Penyuluhan Buku, brosur, leaflet, poster, peta singkap)
Tercetak Kelebihan : Relatif tahan lama, dapat dibaca berulang-
ulang, dpt digunakan sesuai kecepatan belajar masing-
masing, mudah dibawa
Kelemahan : proses penyampaian sampai pencetakan
butuh waktu relatif lama, sukar menampilkan gerak,
membutuhkan tk literasi yg memadai, cendrung
membosankan bila padat dan panjang
2 Media penyuluhan Siaran radio dan kaset radio
audio Kelebihan : informasi dikemas sudah tetap, terpatri dan
tetap sama bila direproduksi. Produksi dan
reproduksinya tergolong ekonomi dan mudah
didistribusikan
Kelemahan : bila terlalu lama akan mmbosankan,
perbaikan atau revisi harus memproduksi master baru
No Kelompok Media Contoh-contohnya
3 Media Penyuluhan Siaran televisi, kaset video, sound slide dan film
Audio Visual Kelebihan : dpt memberikan gambaran yg lebih
kongkrit, baik dari unsur gambar maupun geraknya,
lebih aktratif, dan komunikatif
Kelemahan : biaya produksi relatif mahal, produksi
memerlukan waktu dan diperlukan peralatan yg tdk
murah
4 Media penyuluhan Menunjukan benda hidup secara nyata, berbentuk tiga
berupa objek fisik dimensi dan alat peraga
atau benda nyata Kelebihan : dapat menyediakan lingkungan belajar yg
amat mirip dgn ling kerja sebenarnya, memberikan
stimulasi terhadap banyak indra, dt digunkan sebagai
latihan kerja, latihan menggunakan lat bantu
Kelemahan : relatif mahal untuk pengadaan benda
nyata
2. Tinjauan berbagai metode penyuluhan
pertanian di Indonesia
1. Demonstrasi

• Salah satu metode penyuluhan yg paling


populer di kalangan petani petani lebih
menginginkan bukti dari pada janji
• Demontrasi dpt dilakukan dalam ruangan
secara simulasi untuk menunjukan produk
atau cara kerja teknologi baru yg lebih
menguntungkan petani
• Selain itu juga dapat dilakukan dilapangan
pada areal terbuka agar dapat diukuti oleh
lebih banyak khalayak
Berdasarkan jenis materi yg didemkan, dikenal 3
macam demonstrasi yaitu :
1. Demonstrasi cara (demcar)
Tujuan : menunjukan kepada petani sasaran cara atau
metde yg benar dalam mengaplikasikan suatu produk
sarana produksi
2. Demonstrasi hasil (Demha)
Tujuan: untuk mengekspose hasil-hasil yg didapat dari
penerapan suatu cara, metode, teknologi budidaya
maupun produk sarana produksi
3. Demonstrasi Trial
 Sebagaimana demcar, namun cara/metode yg
didemonstrasikan merupakan uji coba ditingkat petani
antara lain utk mengetahui secara faktual varietas
unggulan
Berdasarkan luas areal, dikenal 4 macam
demonstrasi yaitu
1. Demonstrasi Plot (Demplot)
 Demonstrasi yg dilakukan secara perorangan/individu
petani pada areal hamparan 0,1-1ha milik petani atas
komoditas tanaman tertentu
2. Demonstrasi Farm (denfarm)
 Demonstrasi yg dilaksanakan oleh beberapa org petani
dalam satu kelompok tani pada luasan hamparan 1 – 5 ha,
atas komoditas tertentu pada waktu yg bersamaan
3. Demonstrasi area (Demarea)
Demonstrasi yg dilaksanakan atas kerjasama antar
kelompok tani pada suatu hamparan wilayah 5 – 25 ha, atas
komoditas tertentu pada waktu yg bersamaan
4. Demonstrasi Unit (Dem unit)
 Demonstrasi yg dilaksanakan oleh beberapa kelompok tani
atau gapoktan pada luasan hamparan 500 – 1000 ha
Keunggulan dan kelebihan
• Keunggulan :
1. Mempercepat proses adopsi
2. Memperoleh keterangan dan data yg nyata
3. Memperkenalkan perubahan cara kerja dgn biaya
rendah
4. Memberi pengalaman kpd petugas PPL dan
memperbesar keyakinan akan tugasnya
• Kerugian :
1. Memerlukan persiapan, pelaksanaan dan pengawasan
yg diteliti dan relatif memerlukan biaya-biaya besar
2. Memerlukan ketelitian dalam memilih demonstrator
di samping bimbingan yg terus menerus
3. kadang-kadang gagal karena faktor alam
2. Temu Wicara
•  pertemuan antara petani/nelayan dengan pemerintah
untuk bertukar informasi mengenai kebijaksanaan
pemerintah dalam pembangunan, khususnya
pembangunan pertanian serta mengenai keinginan,
gagasan dan pelaksanaan pembangunan oleh
petani/nelayan
• Tujuan :
1) Terciptanya kesempatan bagi petani/nelayan utk lebih
mngetahui dan mengerti ttg kebijaksanaan pembangunan
pertanian, 2) terwujudnya kesempatan bagi pejabat
pemerintah utk lebih mngenal aspirasi, keinginan dan
gagasan dan masalah, 3) terwujudnya situasi yg
memperkuat diseleggarakannya program pemb yg
berlandasrkan keinginan dan kebutuhan masyarakat, 4)
tumbuhnya motivasi petani, 5) terbukanya saluran umpan
balik dari msyarakat tani kpd pemerintah, 6) terbukanya
kesempatan bagi petani utk mengemukakan pendapat.
3. Temu Karya/Temu Hasil
•  pertemuan antara petani/nelayan, untuk bertukar
pikiran dan pengalaman serta belajar atau saling
mengajarkan sesuatu keterampilan
• Bentuk kegiatan merupakan ungkapan pengalaman,
pemikiran atau peragaan keterampilan
• Tujuan :
1) Terbukanya kesempatan tukar menukar pengalaman
dan keterampilan, 2) tersaluranya teknologi dikalangan
petani secara langsung dan cepat, 3) memperluas
cakrawala berpikir terhadap sesuatu hal yg dibicarakan,
4) mendidik utk berpikir secara skematis, 5) belajar utk
dpt mengendalikan diri, 6) meningkatkan keakraban
4. Temu Lapang
•  pertemuan antara petani/nelayan dengan
peneliti untuk saling tukar menukar informasi
tentang teknologi yg dihasilkan oleh peneliti dan
umpan balik dari petani
• Tujuan :
1) Membuka kesempatan bagi petani untuk
mendapatkan informasi mengenai teknologi hasil
penelitian, 2) Membuka kesempatan bagi para
peneliti untuk mendapatkan umpan balik dari
hasil – hasil penelitian, 3) Menyalurkan teknologi
dikalangan petani secara cepat, 4). Menjalin
hubungan yang akrab antara peneliti, penyuluh
dan petani
5. Temu Bisnis – Temu Usaha
•  pertemuan antara petani/nelayan dgn pengusaha
dibidang pertanian untuk tukar menukar informasi,
baik mengenai teknologi produksi, maupun pemasaran
agar menumbuhkan, meningkatkan dan memprluas
terjadinya transaksi usaha yg menguntungkan
• Metode ini berguna utk menumbuhkan kegiatan
usahatani yg berorientasi pasar
• Tujuan : 1) menumbuhkan rangsangan ke arah usahtani
komersil, kerjasama usaha, 2) petani mempromosikan
hasil usahataninya, 3) nemabah pengetahuan dibid
pemasaran dan tek produksi, 4) untuk
mempercepat/mempromosikan pengguanna
barang/barang dalam negeri
6. Kursus Tani
• Kursus tani adalah kegiatan belajar dan
mengajar bagi para petani dalam waktu
tertentu dengan tujuan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan petani.
• Tujuan diadakannya kursus tani adalah: 1)
membekali pengetahuan, 2) meningkatkan
keterampilan, 3) menumbuhkan sikap positif,
dan 4) mengembang-kan sikap kepemimpinan
petani.
7. Magang
• Untuk lebih meningkatkan partisipasi para petani
dalam menyelenggarakan kegiatan penyuluhan, maka
dikembangkan suatu metode belajar mengajar sesama
petano/nelayan secara magang
• Tujuan
1) Meningkatkan keterampilan dan kecakapan serta
kecintaan petani terhadap pekerjaanya, 2)
menumbuhkan kreativitas, sikap kritis, rasa percaya diri
dan jiwa wirasaha, 3) menumbuhkan minat dan
keyakinan pemagang terhadap usahtani sebagai
sumber mata perncaharian, 4) menumbuhkan dan
megembangkan hubungan sosial dan interaktif positif
anatara sesama petani
8. Widyawisata
•  Sebagai suatau perjalanan bersama yang dilakukan
oleh sekelompok orang, untuk belajar dengan melihat
suatu penerapan teknologi dalam keadaan yg
sesungguhnya
• Widyawisata berguna untuk menumbuhkan keakraban
antar perserta dan antara peserta dgn petani atau
kelompok yg dikunjungi
• Tujuan : 1) menyakinkan peserta dgn menyaksikan
sendiri hasil penerapan suatu teknologi, demonstrasi
keterampilan dan alat bantu, 2) membantu peserta
mengenal masalah, menumbuhkan minat dan
perhatian serta motivasi untuk melakukan sesuatu
9. Pameran
• Dalam metode PP, pameran merupakan salah
satu metode dengan pendekatan massal
• Pameran merupkan sutau usaha untuk
memperlihatkan secara sistematis model, contoh,
barang sesungguhnya, peta atau gambar pada
suatu tempat tertentu dalam suatu urutan untuk
menumbuhkan perhatian pengunjung
• S. Wiriaatmadja (1976) berpendapat bahwa suatu
pameran melingkupi tiga tahap usaha
komunikasi, yaitu menarik perhatian, menggugah
hati dan membangkitkan keinginan
Continue..Tujuan diselenggaran suatu pameran
• 1) Menanamkan irama kehidupan yg lebih maju,
layak dan sejahtera, 2) memberikan alternatif
usahatani kepada pengunjung terhadap cara-cara
baru, 3) menarik perhatian dan meningkatkan
pengertian, 4) menumbuhkan daya tarik pada
kegiatan-kegiatan penyuluhan
• S. Wiriaatmadja (1976), menambahkan bahwa
pameran bermanfaat dalam menumbuhkan daya
kreasi dan menumbuhkan pasaran untuk hasil-
hasil dan sarana usahatani tertentu
10. Anjangsono
• Anjangsono atau kunjungan merupakan kegiatan
penyuluhan pertanian yang dilakukan secara
langsung kepada sasaran
• Kunjungan dapat dilakukan ke tempat sasaran
yaitu lahan usaha tani atau ke rumah berupa
pendekatan perorangan, Selain itu, apabila
penyuluh melakukan kunjungan pada kelompok
tani disebut pendekatan kelompok,
• Kegiatan kunjungan secara umum mempunyai
tiga tujuan utama, yaitu: 1) mempengaruhi sikap
sasaran, 2) mengajarkan pengetahuan, dan 3)
mengajarkan keterampilan.
11. Mimbar Sarasehan
• Mimbar sarasehan merupakan forum konsultasi antara wakil para
petani beserta keluarganya/KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan)
dengan pihak pemerintah yang diselenggarakan secara periodik dan
berkesinambungan untuk membicarakan, memusyawarahkan dan
mencapai kesepakatan mengenai hal-hal yang menyangkut
masalah-masalah pelaksanaan program pemerintah dan kegiatan
petani-nelayan dalam rangka pembangunan pertanian.
• Tujuan Mimbar Sarasehan adalah (1) memahami keadaan dan
masalah-masalah yang dihadapi dalam pembangunan pertanian di
lapangan, baik oleh pihak petani-nelayan maupun oleh pejabat
pemerintah, (2) mencapai kesepakatan bersama tentang
pemecahan masalah-masalah beserta penyusunan rencana
kegiatan yang mencakup usahatani nelayan dan kehidupan petani-
nelayan beserta keluarganya, (3) melaksanakan penerapan kegiatan
di lapangan sesuai dengan kesepakatan bersama, (4) meningkatkan
peranan dan peranserta petani-nelayan sebagai subjek
pembangunan dan (5) mewujudkan hubungan timbal balik yang
serasi antara kontaktani-nelayan dan pemerintah dalam
pelaksanaan dan pengawasan pembangunan pertanian untuk
memperbaiki perencanaan masa yang akan datang.
12. Sekolah Lapang (SL)
• Untuk menjelaskan pengetian dan tujuan Sekolah Lapngan,
digunakan dari ruang lingkup SLUBA sebagai contoh
• SL.UBA adalah suatu proses diklat untuk petani yang
terhimpun dalam kelompok tani di lapangan bersama
Pemandu lapangan (PL) untuk meningkatkan pengetahuan,
pemahaman, keterampilan dan penghayatan tentang
pengelolaan usaha tani yang berorientasi agribisnis melalui
diklat PL.I dan diklat petani dengan azas latihan
Partnership, yang mendapatkan dukungan dari aparat
terkait semua tingkatan.
• Tujuan SL.UBA
SL.UBA adalah mendidik petani menjadi ahli dan mampu
mengelolah usaha taninya dengan menggunakn prinsip
agribisnis dan mampu memandu petani lainnya dalam
kegiatan SL.UBA Swadaya
Metode Penyuluhan Pertanian yg lokal
spesifik
• Kegiatan penyuluhan pertanian terkait dengan
beberapa disiplin ilmu salah satunya adalah
berdasarkan kajian sosiologis
• Manusia sebagai makhluk sosial, kecendrungan sosial
itu dimulai sejak bayi menggantungkan dirinya kepada
ibu
• Mekanisasi interaksimanusia berusaha mempelajari
prilaku rekannya maupun prilaku dirinya sendiri
• Prilaku dpt diartikan sebagai respon (reaksi) atau
rentetan respon yg dibuat oleh seseorang
• Respon ditimbulkan oleh adanya stimulus (aksi)
sesorang memberikan respon melalui satu atau lebih
dari lima inderanya, yakni melihat, mendengar,
meraba, mengecap dan mencium
Beberapa implikasi praktis yg dpt ditarik dari
kajian tersebut yg berkaitan dengan metode
penyuluhan pertanian yg lokal spesifik
(perbedaan sosio kultural ) sebagai berikut :
1. Suatu wilayah atau masyarakat tertentu mempunyai
cara-cara tertentu dlam berkomunikasi
2. Setiap media komunikasi mempunyai aspek fisik atau
materiil yg mudah diihat dan aspek sosial atau
psikologis yg sulit dilihat
3. Dalam masyarakat pedesaan, demonstrasi adalah
media yg sangat penting, petani umumnya tdk
mampu utk mengambil resiko kegagalan dalam
melalkukan percobaan dari praktek yg baru
Cont....metode PP yg lokal spesifik dibahas oleh A.W.
Van Den Ban dengan menggunakan istilah media rakyat

• Media yg dimaksud adalah sandiwara, nyanyian, wayang,


dogeng dan bentuk hiburan tradisional lainnya
• Meningkatnya perhatian thd media rakyat tsb karena
kurang berhasilnya media massa dalam meningkatkan
pembangunan pedesaan, sebab lain berkurangnya tekanan
pada komunikasi “dari atas ke bawah” dgn penduduk
pedesaanmemungkinkan utk berpartisipasi
• Pengetahuan mengenai efek media rakyat masih
berdasarkan kesan dan bukan atas dasar penelitian
evaluatif yg rasional
• Media ini banyak menghimbau kepada emosi
pemirsa/pendengar yg mengidentifikasikan diri mereka
dengan pemain
• Media rakyat sering lebih efetif
membangkitkan motivasi utk melakuka
perubahan daripada alih pengetahuan kepada
suatu perubahan suatu penduduk desa
• Masyarakat desa dpt mengambil bagian di
dalam media rakyat dalam berbagai cara
• Beberapa kasusu yg berhasil “waang kulit
telah digunakan utk mempromosukan inovasi
pertanian di pulau jawa,

Anda mungkin juga menyukai