Anda di halaman 1dari 44

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya pertumbuhan ekonomi penduduk Indonesia maka
bertambah pula pendapatan perkapita masyarakat Indonesia. Dengan demikian
masyarakat makin sadar akan pentingnya protein hewani. Salah satu sumber protein
hewani yang mudah ditemukan adalah daging ayam broiler. Daging ayam broiler tidak
kalah dibandingkan dengan daging ternak lain seperti daging sapi maupun kambing.
Meskipun tingkat konsumsi daging ayam masyarakat Indonesia sudah tinggi.
Namun belum diiringi dengan kenaikan populasi dan produksi ayam broiler itu sendiri.
Hal tersebut disebabkan karena manajemen pemeliharaan yang belum efektif. Salah satu
kendala dalam pemeliharaan ayam broiler adalah fluktasi harga pakan yang tidak
menentu. Faktor pakan tersebut tidak bisa diabaikan karena pakan dapat disebut sebagai
faktor pembiayaan yang paling penting dalam suatu usaha ternak ayam broiler selain
faktor lain seperti biaya kandang, vaksin maupun alat alat peternakan lainnya.
Dalam beternak untuk mendapatkan hasil yang sesuai, kita perlu memperhatikan
manajemen dalam pemeliharaan yaitu mulai dari pakan, kandang, penyakit ternak,
pengobatannya, sifat genetikanya, asal usulnya ternak, vaksinasi dan sebagainya.
Pemeliharaan ayam broiler membutuhkan penanganan khusus dan sangat penting untuk
diperhatian. Kunci utama untuk mencapai produksi yang optimal yaitu manajemen yang
baik. Namun sampai saat ini hanya sebagian kecil dari peternak yang sudah menerapkan
manajemen pemeliharaan yang sesuai dan diikuti dengan penerapan teknologi. Ini adalah
salah satu hambatan dalam peningkatan populasi ayam broiler.
Melalui kegiatan praktik kerja lapang manajemen pemeliharaan ayam broiler di
PT. Mitra Abadi Farm Unit Rumpin, Bogor, Jawa Barat ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta keterampilan mahasiswa tentang
manajemen pemeliharaan ayam broiler mulai dari DOC Sampai finisher, sistem
perkandangan, peralatan yang digunakan maupun teknik pemberian pakan dan air
minum, vaksinasi serta biosecuritinya sehingga pada akhirnya dapat diterapkan
dilapangan terutama didaerah sendiri.

1
Tujuan dan Kegunaan PKL
Adapun tujuan dan kegunaan kegiatan PKL ini adalah antara lain:
Tujuan PKL
1. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang hubungan antara teori yang
didapatkan diperguruan tinggi dengan penerapannya didunia kerja (lapangan)
yang merupakan bekal bagi mahasiswa setelah terjun dimasyarakat
2. Memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja dalam bidang perunggasan
khususnya pernakan ayam broiler
3. Menambah wawasan atau pengetahuan mahasiswa tentang berbagai kegiatan
agribisnis usaha ternak ayam broiler
4. Melihat dan memahami secara langsung sistem manajemen pemeliharaan ayam
broiler agar dapat memotivasi mahasiwa untuk dapat menjalankan usaha ternak
ayam broiler
Kegunaan PKL
1. Mengetahui kesesuaian dan penerapan ilmu yang dipelajari dilapangan
2. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi dan instansi pemerintah,
perusahaan swasta, dan masyarakat dalam rangka meningkatkan TRI Perguruan
Tinggi.

2
KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG
Waktu dan Lokasi Praktek Kerja Lapang
Kegiatan praktek kerja lapang ini dilaksanakan di PT.Mitra Abadi Farm Unit
Rumpin terletak di Kampung Bojong Keong RT 04 RW 05 , Cibodas, Rumpin,
Bogor, Jawa Barat. Kegiatan praktek kerja lapang dilaksanakan selama 1 bulan (30
hari) yang berlangsung sejak tanggal 18 Juli hingga tanggal 18 Agustus 2019.
Gambaran Umum Lokasi Praktek Kerja Lapang
Lokasi dan Tata Letak
PT. Mitra Abadi Farm Unit Rumpin terletak di Kampung Bojong Keong RT 04
RW 05, Cibodas, Rumpin, Bogor, Jawa Barat, 16350, Indonesia. Dilihat dari segi
geografisnya PT Mitra Abadi Farm Unit Rumpin ini berada pada ketinggian 150 km
diatas permukaan laut. Suhu udara berkisar antara 19oC hingga 32oC dengan
kelembaban udara dan intensitas matahari sekitar 70-80 % dan 40 %. PT.Mitra
Abadi Farm Unit Rumpin berada di kawasan perkebunan karet yang jauh dari
pemukiman warga. Peternakan ini berada di kawasan industri peternakan sebab tidak
jauh dari lokasi ditemukan banyak peternakan lain seperti adanya usaha peternakan
ayam petelur, usaha ternak kambing, usaha ternak domba dan usaha ternak sapi.

Gambar 1. Peta wilayah PT.Mitra Abadi Farm Unit Rumpin

3
PT. Mitra Abadi Farm merupakan salah satu anak perusahaan yang bergerak di
bidang peternakan unggas. Unggas yang diternakan antara lain ayam ras petelur,
ayam kampung dan ayam broiler. PT.Mitra Abadi Farm merupakan sarana dan
prasarana untuk usaha peternakan di wilayah Bogor mulai dari penyediaan bibit,
suplai pakan ternak, obat-obatan dan kandang serta bantuan pemasaran dan hal-hal
lain yang berhubungan dengan dunia peternakan.
Sejarah Perusahaan
PT. Mitra Abadi Farm Unit Rumpin merupakan salah satu anak perusahaan yang
tergabung dalam perusahaan besar bernanam Hartono Group dibidang peternakan.
Perusahaan ini pertama kali didirikan oleh Bapak drh. Hartono pada tahun 1970
selaku pemilik Hartono Group dalam bentuk usaha dagang (UD). Pada awal
berdirinya, semula perusahaan ini hanya fokus mengelola usaha budidaya ayam
broiler. Namun seiring dengan berjalannya waktu, perusahaan ini mengalami
perkembangan yang begitu pesat sehingga dibukanya cabang-cabang usaha baru. Ada
beberapa cabang usaha peternakan yang sudah dikembangkan diantaranya usaha
ayam petelur, usaha ayam kampung, breeding (pembibitan ternak unggas), hatchery
(penetasan telur), dan poultry shop.
Berkembangnya anak perusahaan PT. Mitra Abadi Farm Unit Rumpin ini
menyebabkan pengelolaan dibagi menjadi beberapa unit disekitar Bogor yaitu
P T . Mitra Abadi Farm Unit Rancakoja dan Mitra Abadi Farm Unit Cakrayuda
serta Mitra Abadi Farm Unit Leuwibatu.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan susunan antara tiap bagian atau posisi yang
ada pada suatu organisasi maupun perusahaan yang memiliki tugas dan wewenang
serta tanggung jawab masing-masing dalam menjalankan segala kegiatan operasional
untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Struktur
organisasi pada PT. Mitra Abadi Unit Rumpin dapat dilihat pada Gambar 2

4
Pemilik

General
Manager

Manager Manager Manager


Operasional Produksi Marketing

Staf Supervisor Staf

Kepala
Kandang

Anak
Kandang

Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Mitra Abadi Farm Unit Rumpin


PT. Mitra Abadi Farm dipimpin oleh seorang General Manager yang bertugas
memimpin dan mengkoordinasi kegiatan dan semua karyawan di area farm. General
manager kemudian dibantu oleh beberapa Manager tiap divisi yang memiliki
hubungan operasional kerja yang saling berkaitan. Manager divisi operasional
memiliki tugas dalam mengelola data dan administrasi yang berkaitan dengan
keuangan dan pemasaran input produksi serta kegiatan umum lainnya di perusahaan.
Manager divisi produksi memiliki tugas yaitu mengelola segala kegiatan produksi
mulai dari kegiatan persiapan kandang, jadwal DOC datang, masa produksi hingga
datang masa panen. Manager divisi marketing memiliki tugas mengelola kegiatan
pemasaran ayam mulai dari penjualan pada konsumen hingga penagihan pembayaran
pada konsumen.
Supervisor bertugas mengarahankan, mengawasi dan mengevaluasi semua
pekerjaan yang dikerjakan dalam kandang sedangkan kepala kandang membantu
supervisor dalam mengelola manajemen pemeliharaan. Tugas kepala kandang yaitu
mencatat aktivitas kandang seperti pemakaian pakan, kematian ayam setiap hari,
mengawasi pelaksanaan program OVK, dan mengamati kondisi ayam serta
perkembangan ayam kemudian melaporakan data rekording pemeliharaan ayam

5
tersebut untuk digunakan sebagai evaluasi setiap minggunya. Anak kandang bertugas
menjalankan semua kegiatan pemeliharaan ayam di dalam kandang. Mekanik dibantu
operator selama bertugas untuk mengontrol, merawat dan memperbaiki peralatan
kandang dan sistem kelistrikan di area farm.
Struktur Populasi dan Strain Ternak
Populasi ayam broiler yang dipelihara pada kandang 26 di PT. Mitra Abadi
Farm Unit Rumpin sebanyak 50.000 ekor. Struktur populasi ayam broiler pada
kandang semi close house tersebut terbagi menjadi 2 kelompok sebab kandang ini
memiliki 2 tingkatan. Pada kandang tingkat pertama populasi ayam broiler sebanyak
11.700 ekor sedangkan pada kandang tingkat dua populasi ayam broiler sebanyak
38.300 ekor. PT. Mitra Abadi Farm Unit Rumpin menggunakan ayam strain Coob
500.
Strain Cobb 500 diproduksi oleh PT.Charoen Pokphan Indonesia. Dedikasi
strain Cobb 500 ayam pedaging telah menghasilkan kemajuan luar biasa dalam sifat-
sifat ekonomi yang terkait dengan efisiensi pakan, pertumbuhan dan kualitas otot,
serta telah menghasilkan genetika ayam pedaging yang meningkatkan fungsi
kardiovaskular, kekuatan kerangka yang lebih baik, dan ukuran tubuh yang lebih
seragam. Keunggulan dari Cobb mempunyai daya konversi pakan yang cukup baik,
pertumbuhan cepat dan tingkat keseragaman tinggi. Strain Cobb merupakan salah satu
strain ayam pembibit broiler yang ada di Indonesia yang memiliki keunggulan tingkat
pertumbuhan yang cepat, breast formation yang baik, konversi ransum yang baik,
mempunyai struktur tulang dan otot yang lebih baik dan mempunyai kualitas daging
yang baik.
Sistem perkandangan
Dalam pembuatan kandang hendaknya memperhatikan karaktaristik biologis
ternak, sehingga kandang yang ditempati nantinya tidak menimbulkan cekaman bagi
ternak tapi bisa memberikan kenikmatan dalam berproduksi. Faktor kontruksi yang
dituntut untuk kandang ayam yang baik meliputi ventilasi, dinding kandang, lantai
kandang, dan atap kandang serta bahan bangunan kandang. Dengan demikian
kandang bagi unggas dikatakan baik apabila suatu bangunan kandang tersebut sudah
memenuhi karaktaristik biologis unggas, sehingga unggas mampu berproduksi sesuai
dengan potensi genetikanya (Anggorodi, 1985). Bentuk kandang 26 di PT.Mitra Abadi
Farm Unit Rumpin akan dijelaskan pada Gambar 3.

6
Gambar 3 Bentuk kandang
Sistem perkandangan yang diterapkan di PT. Mitra Abadi Farm Unit Rumpin
adalah sistem kandang semi close house. Sistem kandang semi close house yang
diterapkan pada kandang 26 tersebut merupakan adopsi dari sistem kandang
tertutup (close house). Bentuknya seperti kandang terbuka, dinding yang dibangun juga
belum tertutup permanen, kawat pada dinding kandang masih ditutupi tirai atau terpal.
Bagian atas kandang dibuat plafon, dan menggunakan exhaust fan pada sisi belakang
kandang yang berfungsi untuk menarik oksigen bagi ayam maupun gas karbondioksida
serta gas gas lainnya menuju luar kandang. Tujuannya untuk mengadopsi konsep vakum
udara pada sistem close house. Kandang ini dibuat untuk menjamin keamanan biologis
pada ayam seperti kontak dengan organisme merugikan. Menggunakan pengaturan
ventilasi atau control panel yang baik sehingga suhu didalam kandang menjadi lebih
rendah dibanding suhu luar kandang. Kelembapan dan kecepatan angin dalam
kandang dapat diatur secara optimal sehingga tercipta kondisi yang nyaman bagi
ayam, dengan demikian dapat menghindari stres pada ayam secara berlebihan.
Prinsip close house yaitu menyediakan udara yang sehat. Membangun kandang
ayam dengan menyediakan udara yang sehat dengan sistem ventilasi yang baik dan
pergantian udara yang lancar yaitu menghadirkan udara yang sebanyak-banyaknya
mengandung oksigen dan mengeluarkan sesegera mungkin gas berbahaya seperti
karbondioksida dan amoniak (Ratnani et all, 2009).
Luas kandang yang digunakan pada kandang 26 yaitu 1.700 m² dengan
panjang 100 m dan lebar 17 m serta tinggi 6 m. Arah kandang membujur dari barat
ke timur. Sistem pemeliharaan yang diterapkan di PT. Mitra Abadi Unit Rumpin

7
adalah brood- grow-lay, yang berarti pemeliharaan dari ayam DOC sampai ayam
afkir dilakukan dalam satu kandang tanpa adanya pemindahan ayam dari kandang.
Pemeliharaan ayam pada kandang 26 dilakukan dengan cara postal atau
umbar. Pemeliharaan dengan cara ini membuat ayam di kandang 26 tersebut dapat
bergerak bebas. Berdasarkan bentuk atapnya kandang ini menggunakan atap monitor
sedangkan lantainya menggunakan kandang litter dimana litter yang digunakan
adalah dari sekam padi. Litter adalah bahan yang mempunyai kemampuan dalam
menyerap air serta memberikan alas yang nyaman bagi ayam. Kandang litter memiliki
kelebihan dapat memberikan hasil yang memuaskan, dapat menghindarkan ternak
ayam menderita lepuh dada atau pembengkakan tulang dada (breast blister),
memudahkan dalam manajemen pemeliharaan yakni seperti pembersihan dan
pembuangan kotoran serta dapat menghemat tenaga kerja.

Gambar 4. Penggantian Sekam


Anonim(1989), ketebalan litter pada pemeliharaan anak ayam (day old
chicken) awalnya hanya sekitar 5 cm sampai 8 cm. Pada kandang 26 ini secara
bertahap, litter ditambah atau diganti maksimal sampai 10 cm atau 13 cm.
Pergantian sekam dilakukan apabila sekam sudah terlalu basah sementara
penambahan sekam dilakukan pada kandang ini minimal 2 kali seminggu tergantung
dari kondisi litter. Tujuannya adalah untuk menjaga ayam tetap merasa nyaman.
Kepadatan Kandang
Tingkat kepadatan yang cukup tinggi dalam kandang dapat meningkatkan
temperatur dalam kandang dan menurunkan daya dukung lingkungan pada ayam.
Ruang untuk ayam dapat makan dan minum menjadi sempit sehingga ayam akan

8
mengalamin kesulitan untuk mencapai tempat makan dan minum, serta kualitas
udara dalam kandang pun menjadi menurun. Kondisi ini tentunya menyebabkan
ayam jadi mudah mengalami stress dan dapat menurunkan daya tahan tubuhnya
terhadap infeksi penyakit serta pertumbuhan ayam menjadi tidak merata.
Kepadatan kandang di PT Mitra Abadi Farm Unit Rumpin selalu dikontrol.
Tujuan dari mengatur kepadatan ayam dalam kandang adalah untuk menjaga agar
lingkungan dalam kandang tetap nyaman dan ayam mempunyai ruang yang
cukup untuk makan dan minum. Pengontrolan kepadatan kandang dilakukan untuk
menjaga kapasitas tampung kandang agar ayam tidak berdesakan dan ayam bisa
beraktifitas dengan nyaman. Kapasitas kandang ayam broiler sesuai dengan tingkat
umur ayam broiler menurut Anonim (1985) :
a. Umur 1 hari – 1 minggu = 40 – 50 ekor DOC/m²
b. Umur > 7 hari – 2 minggu = 20-25 ekor ayam/m²
c. Umur > 2 minggu = 8-12 ekor ayam/m²
Jumlah ayam yang dipelihara pada kandang 26 di PT. Mitra Abadi Farm Unit
Rumpin sebanyak 11.700 ekor dengan luas sekitar 1.700 m² maka daya tampung
ayam disana adalah 7 ekor/m². Berdasarkan teori diatas maka tingkat kepadatan
ayam pada kandang 26 relatif ideal dan tidak menimbulkan stres karena tidak
melebihi kapasitas ayam per m² sehingga ayam yang dipelihara disana pun terlihat
nyaman juga mempunyai ruang untuk bergerak bebas mencari tempat pakan maupun
minum. Populasi yang terlalu padat menyebabkan ayam stress sehingga menurunkan
produktivitas, disamping juga akan berpengaruh terhadap efisiensi penggunaan
pakan.
Peralatan dan Perlengkapan Kandang
Kandang 26 di PT. Mitra Abadi Farm Unit Rumpin dilengkapi dengan
peralatan penunjang seperti tempat pakan dan minum, indukan atau brooder serta
alat-alat sanitasi lainnya. Peralatan penunjang pada kandang 26 cukup memadai baik
secara kualitas maupun kuantitas sehingga tidak terjadi kompetisi pada ayam yang
mengakibatkan stres. Peralatan penunjang tersebut dapat membantu dalam
pekerjaan didalam kandang. Peralatan yang terdapat dalam kandang 26 di PT
Mitra Abadi Farm Unit Rumpin antara lain :

9
Tempat Pakan
Pada kandang 26 penggunaan tempat pakan ada 3 jenis yaitu chic feeder tray
dan baby chick feeder serta round feeder. Biasanya tempat pakan ayam jenis baby
chick feeder dan chic feeder tray dikhususkan untuk ayam pada masa brooding.
Namun pada kandang 26 ini penggunaan baby chick feeder kapasitas 3 kg diterapkan
dari masa DOC hingga masa panen dan di kombinasikan dengan penggunaan round
feeder setelah umur ayam lebih dari 2 minggu (berakhirnya masa brooding).

Gambar 5. Chick Feeder Tray Gambar 6. Baby Chick Feeder

Gambar 7. Round Feeder


Pemakaian chick feeder tray dapat mempengaruhi kualitas DOC dikarenakan
banyak pakan yang terbuang karena DOC mengais-ngais pakannya juga kotoran DOC
dapat tercampur dalam pakan. Pada kandang 26 ini kombinasi pemakaian baby chick
feeder dengan chick feeder tray pada masa brooding dimaksudkan agar pakan ayam

10
tidak banyak tercecer dan terkena kotoran DOC. baby chick feeder yang digunakan
berkapasitas 3 kg sehingga cukup jika hanya untuk ayam DOC. Satu buah tempat
pakan baby chick feeder dapat digunakan untuk 25-50 ekor ayam DOC. Baby chick
feeder ini dibuat memang diperuntukkan bagi ayam kecil karena ketinggian lepeknya
menyesuaikan dengan tinggi dari DOC itu sendiri. Tempat pakan jenis round feeder
yang digunakan berkapasitas 5 kg, lepeknya tinggi dan juga lebih lebar hal ini agar
ayam makan lebih leluasa. Pada umumnya penggunaan round feeder dengan diameter
40 cm digunakan untuk 15-20 ekor ayam. Kapasitas tempat pakan berhubungan
dengan eating space seekor ayam. Standar kebutuhan eating space untuk Negara-
negara tropis seperti Indonesia adalah untuk tempat pakan manual memanjang eating
space standar 5 cm/ekor . Tempat pakan manual bundar eating space standar 2
cm/ekor .
Tempat minum
Terdapat dua jenis tempat minum yang digunakan selama pemeliharaan ayam
broiler di PT Mitra Abadi Farm Unit Rumpin yaitu chick found yang digunakan
pada masa brooding dengan kapasitas 50 DOC/buah. Kemudian untuk ayam yang
sudah berumur lebih dari 2 minggu menggunakan tempat air minum bundar (round
drinker) yang secara otomatis.

Gambar 8. Chick Found Gambar 9. Round Drinker Otomatis


Untuk tempat air minum manual dengan kapasitas bervariasi yaitu 600 ml, 1
liter, 1 galon dan 2 galon, kapasitas 2 galon untuk 100 ekor ayam pedaging,
sedangkan tempat air minum otomatis yang circumference 110 cm untuk kapasitas
50-75 ekor/ buah. Kapasitas tempat air minum berhubungan dengan dringking space.
Tempat minum manual bundar standar 1 cm/ekor.

11
Cooling pad
Cooling pad merupakan alat pendingin udara yang memanfaatkan penguapan
air. Cooling pad dihubungkan dengan pompa yang akan membasahinya dengan air.
Ketika udara panas dari luar kandang memasuki cooling pad, air akan mengambil
energi panas dari udara sehingga air akan menguap (proses evaporasi) dan
mengakibatkan turunnya temperatur udara yang masuk ke dalam kandang. Tidak
dianjurkan membasahi cooling pad saat kelembapan >75%, karena akan menambah
kelembapan dalam kandang.

Gambar 10 . Cooling Pad


Cooling pad pada kandang 26 berada di sisi depan kandang fungsinya juga
sebagai penyaring udara yang masuk ke dalam kandang. Sekat-sekat pada cooling
pad mencegah pengotor udara (berukuran besar) untuk masuk ke dalam kandang
sehingga udara masuk menjadi lebih bersih. Cooling pad dilengkapi dengan tirai
pada bagian dalam kandang. Tirai inlet cooling pad berfungsi untuk mengatur celah
bukaan udara masuk ke dalam kandang. Celah udara inlet dibuka dari bagian atas
tirai inlet cooling pad. Besarnya celah udara inlet atau bukaan tirai inlet cooling pad
disesuaikan dengan kecepatan udara yang diinginkan di dalam kandang. Kecepatan
udara keluar dari inlet (sebelum masuk kandang/sebelum keluar dari inlet) yang
direkomendasikan yaitu 3.5-4 m/s.
Exhaust fan/brower
Exhaust fan berfungsi sebagai pengisap udara busuk dari dalam kandang untuk
dibuang keluar agar sirkulasi udara dalam kandang tetap terjaga dan bau gas dalam
kandang tidak terlalu menyengat. Kebutuhan exhaust fan yang digunakan tergantung
dari kapasitas ayam, sekat pada bangunan kandang, suhu, umur, dan berat badan

12
ayam. Kandang 26 menggunakan exhaust fan sebanyak 11 buah yang dipasang pada
bagian belakang atau sisi lebar kandang. Prinsip kerja exhaust fan yaitu menyedot
udara dari dalam kandang agar keluar. Kemampuan exhaust fan dalam menarik udara
dari dalam kandang sangat penting untuk menjaga kandang dari gas-gas berbahaya
serta untuk menyediakan oksigen yang cukup.
Pemanas
Pemanas pada masa DOC sangat penting dilakukan saat memelihara ayam
broiler. Ayam broiler membutuhkan sumber panas untuk menjaga suhu tubuhnya
agar lebih stabil. Suhu yang rendah akan membuat pertumbuhan terhambat. Suhu
yang tinggi akan membuat ayam mudah dehidrasi dan menyebabkan kematian
atau pertumbuhan terhambat.

Gambar 11. Pemanas Heater


Suhu induk buatan yang baik untuk anak ayam tergantung pada jenis induk
buatan yang digunakan. Suhu lantai di bawah induk buatan yaitu 32oC pada
hari pertama, diturunkan kira-kira 2,8oC per minggu. Pada umur 2 minggu sampai
dipasarkan, unggas tidak membutuhkan lagi alat pemanas buatan dan suhu
lingkungan diusahakan tetap 21 oC. Alat pemanas yang digunakan pada kandang 26
pada masa brooding yaitu heater. Satu buah heater biasanya untuk 1000 ekor ayam
untuk itu heater yang digunakan pada kandang 26 sebanyak 2 buah.Selama masa
brooding, PT Mitra Abadi Farm Unit Rumpin tidak menganjurkan menggunakan
pompa evaporative cooling pad untuk dioperasikan. Menjalankan pompa
evaporative cooling pad dapat menghasilkan udara yang terlalu dingin bagi anak
ayam selama masa brooding.

13
Tirai kandang
Tirai diatur sesuai dengaan kebutuhan kebutuhan pada kandang dan bahan
yang digunakan secara umum adalah plastik.Di PT .Mitra Abadi Farm Unit Rumpin,
tirai yang digunakan pada dinding kandang adalah terpal. Terpal kandang ini
merupakan salah satu pelengkap kandang ayam, fungsinya sebagai penutup untuk
kandang yang sifatnya semi close house Tirai ini berfungsi untuk menahan udara dari
luar, atau angin kencang yang masuk kedalam kandang, disamping itu untuk
insulator agar suhu kandang dapat terjaga kestabilannya.

Gambar 12. Tirai Kandang 26


Biosecurity Kandang
Dalam pemeliharaan ayam broiler memerlukan manajemen pemeliharaan yang
baik agar ayam tidak terserang penyakit yang dapat menyebabkan kerugian bagi
peternak. Langkah yang dapat dilakukan untuk menghindarkan ayam broiler dari
serangan penyakit adalah dengan penerapan biosecurity. Biosekurity adalah suatu
langkah manajemen yang juga dilakukan di PT. Mitra Abadi Farm Unit Rumpin
untuk mencegah bibit penyakit masuk ke dalam serta mencegah penyakit yang ada
di area farm menulari peternakan yang lain atau masyarakat sekitar.
Biosecurity didefinisikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari rangkaian
program yang mencakup kebijakan dan praktek yang dirancang untuk mencegah
masuk dan menyebarnya pathogen pada ayam. Aspek biosekurity yang juga telah
diterapkan oleh perusahaan ini diantaranya penyemprotan dengan desinfektan pada
tangan dan alas kaki bagi setiap orang yang akan masuk kandang kemudian setiap
kendaraan yang masuk ke lingkungan kandang harus melewati genangan air dengan
desifektan di depan gerbang. Penyemprotan desifektan dilakukan bertujuan untuk

14
membunuh bibit penyakit baik berasal dari luar peternakan maupun yang ada di
peternakan.
Sanitasi diartikan sebagai tindakan pembersihan (cleaning) dan desifektan untuk
membunuh kuman. Implementasi sanitasi pada kandang 26 ini belum dilaksanakan
secara baik untuk kandang, alat, kendaraan, maupun pekerja. Wujud nyata yang
dapat dilihat dari implementasi sanitasi pada kandang 26 ini misalnya mendesifektan
alat alat di kandang, membersihkan dan mendesifektan kandang dalam masa
peralihan antara satu period ke periode berikutnya dan memiliki program
pengendalian hama.
Metode Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang
Wawancara dan Diskusi
Wawancara atau diskusi terbuka dilakukan dengan cara tanya-jawab secara
detail mengenai manajemen pemeliharaan ayam broiler di PT. Mitra Abadi Farm
Unit Rumpin. Diskusi terbuka biasanya dipimpin langsung oleh pihak fasilitator,
dan kepala kandang (mandor kandang) serta anak anak kandang.
Observasi
Kegiatan mengamati kondisi lingkungan tempat dilaksanakan praktik kerja
lapang. Metode observasi dilakukan secara rutin untuk memperoleh informasi
yang sebanyak-banyaknya tentang manajemen pemeliharaan ayam broiler.
Kegiatan Praktik Kerja Lapang
Metode ini dilakukan dengan mengikuti semua kegiatan didalam pemeliharaan
ayam broiler bersama dengan internal kandang. Kegiatan tersebut secara umum
meliputi pemberian pakan, pembersihan tempat minum, pengontrolan ayam,
penimbangan berat badan ayam, pemberian vitamin, vaksinasi, antibiotik, panen
ayam hingga pembersihan kandang.

15
16
BENTUK DAN MACAM KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANG
Pemberian Pakan
Pakan merupakan campuran dari berbagai macam bahan organik maupun
anorganik yang diberikan pada ternak dan berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan
zat-zat makanan dalam proses pertumbuhan (Suprijatna at all,2005). Konsumsi
pakan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain besar tubuh, bentuk pakan, jenis
kelamin, aktivitas sehari hari ayam, temperatur lingkungan, serta kuantitas dan
kualitas pakan yang diberikan. Pemberian pakan di PT Mitra Abadi Farm Unit
Rumpin dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pukul 08.00 dan pukul 16.00 WIB. Rasyaf
(1992) menyatakan bahwa frekuensi pemberian pakan dua sampai tiga kali sehari
akan menguntungkan secara teknis maupun ekonomis dalam pengelolaan pakan
ayam. Kegiatan pemberian pakan akan dijelaskan pada Gambar 13.

Gambar 13. Pemberian Pakan


Pada saat ayam broiler umur 0-12 hari pakan diberikan secara kontinue (Ad
Libitum) agar pakan yang tersedia ditempat pakan tidak habis dan supaya
pertumbuhan ayam dapat berjalan cepat. Jenis pakan yang diberikan pada masa
brooding tersebut adalah pakan BPS umur 1-10 dari perusahaan New Hope Feed.
Sedangkan pada saat ayam berumur lebih dari 12 hari hingga panen, pemberian
pakan dilakukan secara teratur yaitu setiap pagi dan sore hari. Jenis pakan yang
digunakan pun diganti yaitu jenis pakan B-11 A dari Pt. New Hope Feed.

17
Tabel 1. Konsumsi Pakan Mingguan Ayam Broiler
Pakan
Umur Actual (gr) Standar (gr)
(Minggu)
1 157 158
2 387 382
3 668 656
4 782 787
Sumber : Data Primer PT. Mitra Abadi Farm Unit Rumpin
Evaluasi keberhasilan program pemberian pakan penting dilakukan
berdasarkan konversi ransum. Konversi ransum merupakan perbandingan antara
jumlah pakan yang dikonsumsi dengan bobot badan ayam. Rata-rata konversi
pakan ayam di PT. Mitra Abadi Farm Unit Rumpin pada umur panen adalah 1,6 kg.
Konsumsi ayam pada kandang bawah dapat dikatakan sedikit hal tersebut sudah
sesuai dengan standar pemberian pakan yang telah ditetapkan dari perusahaan.
Umur panen ayam broiler disana relatif cepat dari peternakan lainnya hal
tersebut karena permintaan konsumen lebih banyak yang menginginkan bobot
ayam 1 kg. Menghitung konversi pakan bertujuan untuk mengetahui kemampuan
ayam dalam mengubah pakan menjadi telur dan melihat respon terhadap kualitas
pakan yang diberikan (Lokapirnasari et al. 2011).
Konversi pakan atau Feed Convertion Ratio (FCR) merupakan perbandingan
anatara jumlah pakan yang dikonsumsi dengan berat hidup sampai dengan ayam itu
dijual. Sehingga semakin kecil angka konversi pakan menunjukkan semakin baik
efisiensi penggunaan pakan. Bila angka perbandingan kecil berrti kenaikan berat
badan memuaskan atau ayam makan tidak terlalu banyak untuk meningkatkan berat
badannya ( North,1994).
Pemberian Air Minum
Air merupakan unsur yang sangat vital dalam perkembangan usaha
peternakan. Jika manajemennya baik maka keuntungan bisa di raih, sebaliknya jika
salah dalam manajemen air minum bisa berarti malapetaka. Air minum pada
kandang 26 ini selalu tersedia setiap saat dengan kualitas air yang baik karena
bersumber dari air sumur dataran tinggi di Rumpin. Sejatinya kekurangan air

18
minum baik dalam jumlah penyebaran serta jumlah tempat minum dan konsumsinya
dapat mempengaruhi pertumbuha pada ayam.
Pemberian air minum pada ayam di PT. Mitra Abadi Farm Unit Rumpin
dilakukan secara ad libitum karena tempat air minum menggunakan tempat minum
otomatis. Menurut Mulyantini (2011), Ketersediaan air di lokasi kandang sangat
penting untuk kelancaran produksi yang optimum dan pertumbuhan. Pada saat
ayam broiler umur 1 sampai 2 minggu air minum diberikan melalui tempat minum
manual (chick found). Sedangkan pada saat ayam berumur 2 minggu sampai dengan
panen, pemberian air dilakukan menggunakan tempat minum otomatis(round
drinker otomatis).

Gambar 14. Pembersihan Tempat Air Minum


Untuk menjaga kebersihan tempat minum agar tetap bersih dilakukan
pembersihan tempat minum 2 kali sehari yaitu pada pagi hari pukul 07.00 WIB dan
sore pukul 16.00 WIB.Dalam manajemen pemberian air minum harus diperhatikan
kontaminasi mikroorganisme yang meyebar melalui air seperti yang paling umum
adalah mikroorganisme E.coli, salmonela, mycoplasma, haemophilus. Untuk
menjaga air dalam kondisi normal , menggunakan 3-5 ppm chlorine untuk
mengurangi masalah salmonela, E.coli dan bakteri patogen lainnya.
Kontrol Bobot Badan Ayam
Penimbangan bobot ayam di PT Mitra Abadi Unit Rumpin dilakukan secara
rutin tiap minggu sekali pada pagi atau sore hari sebelum ayam makan untuk
mengontrol bobot badan ayam. Tujuan dari penimbangan bobot ayam tersebut
adalah untuk mengetahui bobot ayam, tingkat pertumbuhan ayam, dan tingkat
keseragaman ayam. Hasil dari penimbangan bobot digunakan untuk menentukan

19
kebutuhan pakan ayam minggu berikutnya. Alat timbang yang digunakan untuk
menimbang ayam yaitu timbangan digital. Penimbangan dilakukan dengan
mengambil sample setiap sekat. Jumlah sample penimbangan untuk ayam sekitar 10
ekor setiap sekat. Sampel ayam yang ditimbang diambil pada bagian ujung dan
tengah kandang secara acak dengan menggunakan karung. Berat ayam kemudian
dicatat.
Tabel. 2. Bobot Badan Mingguan Ayam Broiler
Umur Bobot
(minggu) Actual (gr) Standar (gr)
1 160 200
2 400 485
3 968 932
4 1200 1153
Sumber : data primer PT. Mitra Abadi Farm Unit Rumpin
Kecepatan pertumbuhan dapat diukur melalui pertambahan bobot badan pada
waktu tertentu, terhadap bobot badan pada minggu sebelumnya. Ayam akan
diketahui melalui pengontrolan bobot badan ayam. Kontrol bobot badan dilakukan
untuk mendapatkan produksi yang baik. Kontrol bobot badan dilakukan dengan cara
penimbangan sampel sebanyak 5-10 % dari jumlah ayam setiap minggu.
Rumus untuk menghitung kontrol bobot badan dapat ditulis sebagai berikut :

Penimbangan bobot badan dilakukan mulai minggu pertama dan ayam yang
mempunyai bobot badan dibawah standar dipisahkan (grading) dan diberi ransum
yang berkualitas dan berkuantitas baik, sedangkan apabila ayam terlalu gemuk maka
dilakukan pembatasan pemberian pakan agar bobot badan sesuai dengan standar
kebutuhan pakan ayam.
Kontrol bobot badan dilakukan di perusahaan ini yaitu dengan cara pemisahan
antara ayam yang berkualitas rendah, misalnya terlihat lemah dan tidak lincah,
pertumbuhannya lambat (kerdil) dengan ayam yang pertumbuhannya cepat, lincah
bergerak dan sehat.

20
Penanganan dan Pencegahan Penyakit
Penyakit yang sering menyerang ayam secara umum dapat di kelompokkan
menjadi beberapa macam yaitu di sebabkan karena stress (cekaman), defisiensi zat
makanan, parasit penyakit karena protozoa, penyakit karena bakteri, penyakit
karena virus dan penyakit karena cendawan (Suprijatno dan Atmomarsono, 2005).
Stres di sebabkan karena beberapa faktor yaitu dari lingkungan dan dari manajemen
pemeliharaan yang kurang baik. Diantara faktor penyebab stres yaitu kedinginan,
ventilasi yang buruk, populasi yang tinggi, tidak cukup pakan dan minum dan
pengobatan yang berlebihan. Apabila foktor tersebut bisa di minimalisir maka
kemungkinan stres sangat kecil.
Beberapa penyakit yang sering menjankit ayam antara lain cacar unggas, ND,
Infectious Bronchitis, Gumboro dan lain-lain. Jasad renik yang menyebabkan ternak
sakit dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam kelompok yaitu virus bakteri,
cendawan, protozoa, dan parasit lainnya. Semua jasad renik ini rentan terhadap obat
dan antibiotic, kecuali virus, maka pengendalian penyakit virus sepenuhnya
tergantung dari program pencegahan melalui perbaikan sanitasi, pengasingan ternak
yang sakit dan vaksinasi.
1. Vaksinasi
Kegiatan vaksinasi sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit-
penyakit yang disebabkan oleh virus, mengingat bahwa penyakit yang disebabkan
oleh virus sampai saat ini belum ditemukan obatnya jika ternak sudah terinfeksi.
Berikut program vaksinasi yang dilakukan di Pt Mitra Abadi Farm Unit Rumpin.
Tabel 3 Program Vaksinasi pada Ayam Broiler
UMUR PROGRAM CARA Dosis
VAKSIN PEMBERIAN
4 Hari ND kill Injeksi 0,2 cc
ND (Lasota) + IB Tetes Mata
13 Hari Gumboro Air Minum
Sumber : Data Primer PT. Mitra Abadi Farm Unit Rumpin
Program vaksinasi yang dilakukan di PT. Mitra Abadi Farm Unit Rumpin ada
3 yaitu melalui injeksi, melalui tetes mata dan melalui air minum. Vaksinasi tetes
mata dan injeksi dilakukan pada hari yang sama sesaat setalah vaksin inejsi diikuti
dengan vaksin tetes mata. Vaksinasi yang dilakukan adalah pada umur 4 hari

21
menggunakan vaksin ND-Kill dengan injeksi subkutan pada leher ayam dan
vaksinasi ND+IB melalui tetes mata. Vaksin ini berguna untuk mencegah penyakit
ND dan IB. Vaksinasi secara bersamaan dimaksudkan agar stress ayam tidak terlalu
tinggi. Dosis yang digunakan adalah 0,5 ml/ekor .

Gambar 15. Vaksinasi dengan Injeksi

Gambar 16. Vaksin dengan Tetets Mata


Vaksinasi yang ketiga dilakukan pada umur 13 hari, pada vaksinasi ini
ayam diberikan vaksin gumboro melalui air minum dengan pelarut medimilk.
Vaksinasi ini berguna untuk mencegah penyakit gumboro. Tujuan dilakukannya
vaksinasi untuk menjaga kekebalan pada ayam sehingga tubuh ayam kebal terhadap
penyakit. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Murtidjo (1987) yang menyatakan
bahwa vaksinasi merupakan suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada ayam
agar ayam tersebut kebal terhadap serangan penyakit. Program vaksinasi pada
kandang 26 ini relatif paling sedikit dilakukan dibandingkan dengan ayam petelur

22
maupun ayam kampung yang dipelihara di unit farm lainnya sebab pemeliharaannya
membutuhkan waktu yang relatif singkat yakni 3-5 minggu.
2. Sanitasi
Sanitasi adalah program yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi
terjangkitnya penyakit. Program sanitasi harus terarah serta tergantung dari cara
memilih desifektan yang sesuai dengan mikroorganisme yang dijadikan sasaran.
Desifektan adalah bahan kimia yang dapat membasmi mikroorganisme, khususnya
mikroorganisme yang membahayakan peternakan ayam. Bahan dari desifektan
adalah campuran kalium permanganate dengan formalin yaitu dosis 37 % - 40 %
formal dehid gas yang dilarutkan dalam air dengan cara memanaskan formal dehid
tersebut ( Murtidjo,1987). Sanitasi dengan desifektan dilakukan setiap masuk
kandang dengan cara menyemprotkan desifektan ke alas sandal dan kedua telapak
tangan.

Gambar 17. Penggunaan Desifektan


Untuk penanganan dan pencegahan agar ayam tidak terjangkit penyakit.
Pemberian vitamin meski dalam skala jumlah yang kecil tetap di berikan melalui air
minum yang bertujuan untuk menjaga stamina ayam tetap dalam kondisi prima.
Vitamin yang biasa di berikan adalah vitastres, vitachik, fortevit, neobro,dan
paramin serta merek yang lain lewat campuran pada air minum.
Vitaminm tidak diberikan setiap hari selama pemeliharaan tetapi di
kombinasikan dengan pemberian air minum biasa. Pemberian vitamin di lakukan
seminggu 2x atau insidental misalnya mengacu pada cuaca yang buruk, kondisi
ayam sendiri, kegiatan yang membuat ayam stres pra vaksinasi maka baru kemudian
ayam. diberikan vitamin.

23
Proses Pemanenan
Proses Pemanenan dilakukan tergantung dari permintaan konsumen (warung
padang dan restoran sunda. Biasanya rata-rata bobot badan yang diinginkan
konsumen berkisar antara 1 kg hingga 1.3 kg. Konsumen lebih menyukai bobot ayam
tidak terlalu tinggi sebab perlemakan daging masih sedikit sehingga umur panen
pada kandang 26 juga relatif cepat yaitu sekitar 26 hari sampai 30 hari. Jangkauan
pasar PT. Mitra Abadi Farm Unit Rumpin ditujukan ke wilayah Depok, Bogor,
Jakarta dan sekitarnya. Hal tersebut karena permintaan dari konsumen di wilayah itu
tergolong tinggi untuk memasok daging ayam ke warung-warung padang dan
restoran sunda.
Proses panen biasanya dilakukan pada sore atau malam hari untuk menghindari
cekaman stress ayam akibat suhu yang terlalu tinggi. Pada kandang 26 ini apabila
dilakukan panen pada malam hari maka penangkapan ayam dengan menggunakan
nyala lampu yang redup atau tidak terlalu terang.

Gambar 18 Proses Pemanenan


Tata cara pemanenan ayam broiler pada PT Mitra Abadi Famr Unit Rumpin adalah
sebagai berikut:
1. Suasana kandang ayam dibuat senyaman mungkin dengan cara mengantung tempat
pakan dan minum terlebih dahulu sehingga tidak banyak pakan dan air minum yang
tumpah saat proses pemanenan kemudian memberi sekat dengan terpal pada ayam
yang akan dipanen
2. Proses penangkapan ayam dilakukan secara bertahap agar ayam yang dipanen tidak
lumpuh karena lemas. Hal ini sangat perlu dilakukan karena dapat berakibat ayam
mati menumpuk (over lapping).

24
3. Cara penangkapannya adalah dengan memegang kakinya secara perlahan-lahan,
kemudian dipegang bagian dadanya dan ayam ditarik ke atas.
4. Setelah ditangkap, kedua kaki ayam diikat dengan tali agar bisa ditimbang secara
berkelompok (sekitar 5 ekor bersamaan) dan dicatat bobot hidupnya oleh kepala
kandang dan DO yang bersangkutan.
5. Memasukkan ayam yang akan ditimbang ke dalam boks atau keranjang yang sudah
ada di atas kendaraan secara cermat dan tidak kasar, hal ini untuk mengurangi
resiko banyaknya ayam yang diafkir akibat sayap atau kaki yang patah sehingga
peternak tidak rugi.
6. Setelah semua permintaan DO terpenuhi. Angkutan yang di gunakan membawa
ayam di siram atau disemprot dengan air sebelum meninggalkan kandang guna
meminimalisisr tingkat stress akibat panas.
7. Mencatat semua hal dari awal, seperti jumlah ayam yang ditangkap dan yang
ditimbang. Selain itu,hal yang harus dicatat adalah hasil penimbangan sehingga
data yang dihasilkan akan akurat.
8. Langkah terakhir yang dilakukan adalah Setelah semua data benar dan sesuai
dengan surat jalan penangkapan, barulah kendaraan pengangkut ayam boleh
diizinkan keluar meninggalkan lokasi.
Manfaat Praktik Kerja Lapang
Manfaat Praktik Kerja Lapang Bagi Mahasiswa
1. Memperoleh pengetahuan praktis tentang bagaimana memelihara ayam broiler
2. Memperoleh pengalaman kerja sehingga mahasiswa mampunyai wawasan
luas, kreatifitas, serta mampu bersaing di dunia kerja nantinya.
Manfaat Praktik Kerja Lapang Bagi Perusahaan Tempat PKL
1. Dapat membantu meringankan pekerjaan karyawan di farm.
2. Dapat memperluas jaringan kerjasama perusahaan di masa mendatang.
Manfaat Praktik Kerja Lapang Bagi Lembaga
1. Sebagai bahan pertimbangan menetukan lokasi PKL yang akan direkomendasikan
kepada mahasiswa.
2. Menjalin hubungan kerjasama antar lembaga (universitas) dengan perusahaan
tempat pelaksanaan pkl.

25
PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA
Permasalahan
Permasalahan yang terjadi di PT. Mitra Abadi Farm Unit Rumpin
tergolong sedikit yang menandakan bahwa manajemen usaha budidaya ayam
broiler disana berjalan dengan baik. Adapun permasalahan secara teknis yang
terjadi menyangkut kelalaian pegawai harian. Pada masa periode peralihan banyak
peralatan penunjang yang hilang seperti hilangnya lampu, mesin air, dan lainnya.
Kurangnya keamanan dan biosecurity juga menyebabkan orang luar farm dan
hewan liar dapat leluasa masuk di area farm.
Pemecahan
Adapun pemecahan masalah yang dilakukan yaitu manajer memperingati
karyawan untuk tidak sering meninggalkan area farm. Apabila peringatan tidak
diindahkan maka manager memotong gaji karyawan akibat kelalaiannya sehingga
kedepannya karyawan kandang lebih waspada dan tidak sering meninggalkan area
kandang.

26
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktek kerja lapang yang telah dilaksanakan di PT. Mitra
Abadi Farm Unit Rumpin, Bogor. Dapat diambil kesimpulkan sebagai berikut :
1. Manajemen pemeliharaan yang diterapkan oleh PT. Mitra Abadi Farm Unit
Rumpin sudah dapat dikatakan baik, meskipun ada beberapa manajemen kandang
yang belum diterapkan dengan maksimal.
2. Teori yang didapatkan di bangku kuliah tidak jauh berbeda dengan manajemen
yang telah diterapkan oleh PT. Mitra Abadi Farm Unit Rumpin, Bogor.
3. Praktek Kerja Lapang yang telah dilaksanakan di PT. Mitra Abadi Farm Unit
Rumpin memberikan banyak ilmu dan pengalaman bagi mahasiswa untuk
kedepannya ilmu tersebut dapat diterapkan di wilayah sendiri.
Saran
1. Mahasiswa PKL disarankan untuk lebih aktif dalam melakukan kegiatan praktek
kerja lapang. Ketika ada sesuatu yang belum dipahami, sebaiknya ditanyakan
kepada pihak fasilitator.
2. Bagi perusahaan sebaiknya menambah kegiatan biosecurity kandang seperti
baju khusus kandang, ruang mandi saat masuk kandang, dan penyemprotan tiap
kandang untuk meminimalisir faktor yang menghambat produktivitas ternak.
3. Bagi mahasiswa yang ingin praktek kerja lapang sebaiknya telah banyak
persiapan sehingga data yang diproleh dapat lebih maksimal.
4. Bagi lembaga (universitas) agar merekomendasikan lokasi PKL yang banyak dari
luar daerah sehingga mahasiswa dapat membandingkan penerapan manajemen di
luar daerah dengan di wilayah sendiri.

27
28
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1989. Produksi Ternak Unggas. Bogor (ID). IPB Press.

Anggorodi, R. 1985. Kemajuan Mutakhir dalam Ilmu Makanan Ternak


Unggas.Penerbit Unive2rsitas Indonesia (UO-Press). Jakarta.

Lokapirnasari, W. P., Soewarno, Y. Dhamayanti. 2011. Potensi Crude


Spirulinaterhadap Protein Efisiensi Rasio pada Ayam Petelur. Jurnal
IlmiahKedokteran Hewan.2 (1) 2011:5-8.

Mulyantini, N. G. A. 2011. Produksi Ternak Unggas. Institut Pertanian Bogor Press,


Bogor.
Murtidjo, B. A. 1987. Pedoman Beternak Ayam Broiler. Penerbit
Kanisius,Yogyakrta

North M.O,. Bell D.D. 1994. Commercial Chicken Production Manual. 4 th


Edition.Van Northland Reinhold. NewvYork.

Rasyaf, M. 1992. Pengaruh Pengguanaan Liter Sekam Padi , Sarutan Kayu dan
Jerami Padi Terhadap Performa Broiler di Close Hous . Fakultas Pertanian
Univesitas Lampung. (Skripsi)

Ratnani; H, H.A. Hermadi, S. Mulyati, D.K.Meles dan Wurlina. 2009. Memantapkan


Jiwa Wirausaha Berorientasi Agribisnis melalui Magang Mahasiswa pada
peternakan Ayam Potong. Program MKU-DP2M-DirjemDikti-KemDiknas.

Suprijatna, E., U. Atmomarsono., dan R, Kartasudjana. 2005. Ilmu Dasar Ternak


Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta.

29
LAMPIRAN
DATA PRIBADI MAHASISWA/MAHASISWI PKL

Nama : BUDI RATNASARI


NIM : B1D 016 046
Tempat, TanggalLahir : Batuyang, 26 November 1997
Agama : Islam
Jurusan : S1 Peternakan
Fakultas : Peternakan
Universitas : UniversitasMataram
Total SKS : 127
IPK : 3.56
AlamatAsal :Padamara Desa Batuyang Kec. Pringgabayal,Kabupaten
Lombok Timur, NTB.
AlamatSekarang : Jl lingkar selatan perumahan Lingkar Permai Blok X No 2
Loang balok, Mataram.NTB
No. Hp : 082339546038

30
DATA REKORDING PEMELIHARAAN AYAM BROILER
Tanggal Umur Kematian Sisa Pakan Bobot FCR
Mati Afkir Total Ayam Krg Act (gr) Std Act Std
g/e
2/7/19 1 9 50 59 11.641 2 8,5 9 67
3/7/19 2 10 91 101 11.540 3 12,9 14
4/7/19 3 10 75 85 11.455 4 17,4 16
5/7/19 4 15 82 97 11.358 5 22,0 22
6/7/19 5 18 112 130 11.228 5 22,2 27
7/7/19 6 17 180 197 11.031 7 31,7 33
8/7/19 7 23 172 195 10.836 8 36,9 37
Sub Total 102 762 864 10.836 34 157 158 160 0,98
9/7/19 8 15 87 102 10.734 8 37,2 41
10/7/19 9 31 98 129 10.605 10 47,1 45
11/7/19 10 15 72 87 10.518 11 52,2 50
12/7/19 11 18 63 81 10.437 11 52,6 54
13/7/19 12 15 48 63 10.374 12 57,8 59
14/7/19 13 23 51 74 10.300 13 63,1 63
15/7/19 14 31 69 100 10.200 14 68,6 70
Sub Total 148 488 636 10.200 79 387 382 400 0,96
16/7/19 15 52 - 52 10.148 15 73,9 76
17/7/19 16 37 83 120 10.028 16 79,7 82
18/7/19 17 100 - 100 9.928 18 90,6 89
19/7/19 18 73 - 73 9.855 19 96,3 94
20/7/19 19 94 - 94 9.761 20 102,4 100
21/7/19 20 83 10 93 9.668 20 103,4 105
22/7/19 21 18 - 18 9.650 21 108,8 110
Sub Total 457 93 550 9.650 129 668 656 968 1,25
23/9/19 22 83 - 83 9.567 22 114,9 117
24/9/19 23 52 - 52 9.515 23 120,8 122
25/9/19 24 47 - 47 9.468 24 126,7 129
26/9/19 25 78 4785 4865 4603 12 130,3 134
27/9/19 26 93 1440 1553 3070 9 146,5 140

31
28/9/19 27 66 1260 1326 1744 5 143,3 145
29/9/19 28 41 1703 1744 0 - -
Sub Total 460 9.188 9.648 0 782 120 1.6
0

32
DOKUMENTASI KEGIATAN PKL

Tempat Penampungan Air Gudang Pakan

DOC Atap Kandang

Depan Kandang
Belakang Kandang

33
Pengontrolan DOC Koran Untuk DOC

Pengontrolan suhu Penimbangan Saat Panen

34
Paramin Karung Ayam Mati

Pembersihan Kandang Desifektan

Colamox

35
Vaksin dan Larutannya

Katrol Control Panel

36
Poto Bersama Staf PT. Mitra Abadi Farm Unit Rumpin

Foto Bersama Manager Dan Karyawan PT. Mitra Abadi Farm Unit Rumpin

37
PT. MITRA ABADI FARM UNIT RUMPIN

Kp. Bojongkeong 04/05, Cibodas, Rumpin, Bogor, Jawa Barat 16350, Indonesia

LEMBAR DAFTAR KEGIATAN HARIAN

Judul PKL : MANAJEMEN PEMELIHARAAN AYAM BROILER PADA


KANDANG SEMI CLOSE HOUSE DI PT.MITRA ABADI
FARM BOGOR JAWA BARAT

Nama Mahasiswa : BUDI RATNASARI

No. Mahasiswa : B1D 016 046

Program Studi : S1 Peternakan

Nama Pembimbing : Ir I Nyoman Sukartha Jaya, M.Si

Lokasi Kegiatan : Kandang 26 PT. Mitra Abadi Farm Unit Rumpin, Bogor

Hari, Jenis Kegiatan Jam Kerja Paraf


Tanggal (WIB)
Kamis, - Pengenalan dengan 08.00 – selesai -
17/7/2019 lingkungan kandang serta
staffarm yang bekerja di
PT. Mitra Abadi Farm Unit
Rumpin.
Jumat, - Pemberian pakan pada 08.00 – 17.00 -
18/7/2019 lantai bawah
- Pembersihan tempat air
minum
- Melakukan pengontrolan
ayam dan lingkungan
kandang
- Melakukan grading pada
ayam yang memiliki
ukuran lebih kecil, sakit
dan mati.
- Penggantian sekam
dikarenakan basah
Sabtu, - Pemberian pakan pada 08.00 – 17.00 -
19/7/2019 lantai bawah
- Pembersihan tempat air

38
minum yang dilakukan 2
kali sehari.
- Melakukan pengontrolan
ayam dan lingkungan
kandang
- Melakukan grading pada
ayam yang memiliki
ukuran lebih kecil, sakit
dan mati.
- Penimbangan bobot badan
mingguan
Senin, - Pemberian pakan pada 08.00 – 17.00 -
21/7/2019 lantai bawah
- Pembersihan tempat air
minum
- Melakukan pengontrolan
ayam dan lingkungan
kandang
- Melakukan grading pada
ayam yang memiliki
ukuran lebih kecil, sakit
dan mati

Selasa, - Pemberian pakan pada 08.00 – 17.00 -


22/7/2019 lantai bawah
- Pembersihan tempat air
minum
- Melakukan pengontrolan
ayam dan lingkungan
kandang
- Melakukan grading pada
ayam yang memiliki
ukuran lebih kecil, sakit
dan mati.
Rabu, - Pemberian pakan pada 08.00 – 17.00 -
23/7/2019 lantai bawah
- Pembersihan tempat air
minum
- Melakukan grading pada
ayam yang memiliki
ukuran lebih kecil, sakit
dan mati.
- Penggantian sekam
dikarenakan basah.
Kamis, - Pemberian pakan pada 08.00 – 17.00 -

39
24/7/2019 lantai bawah
- Pembersihan tempat air
minum
- Melakukan pengontrolan
ayam dan lingkungan
kandang
- Melakukan grading pada
ayam yang memiliki
ukuran lebih kecil, sakit
dan mati.
Jumat, - Pemberian pakan pada 08.00 – 17.00 -
25/7/2019 lantai bawah
- Pembersihan tempat air
minum
- Melakukan pengontrolan
ayam dan lingkungan
kandang
- Melakukan grading pada
ayam yang memiliki
ukuran lebih kecil, sakit
dan mati.
-
- Pemberian pakan pada
lantai bawah
- Pembersihan tempat air
Sabtu, minum
26/7/2019 - Melakukan grading pada 08.00 – 17.00
ayam yang memiliki
ukuran lebih kecil, sakit
dan mati.
- Melakukan pemanenan
pada kandang 26.
Senin, - Pemberian pakan pada 08.00 – 17.00 -
28/7/2019 lantai bawah
- Pembersihan tempat air
minum
- Melakukan grading pada
ayam yang memiliki
ukuran lebih kecil, sakit
dan mati.
- Melakukan pemanenan
pada kandang 26.
Selasa, - Pemberian pakan pada 08.00 – 23.00 -
29/7/2019 lantai bawah
- Pembersihan tempat air
minum

40
- Melakukan grading pada
ayam yang memiliki
ukuran lebih kecil, sakit
dan mati.
- Melakukan pemanenan
pada kandang 26.
- Melakukan vaksinasi
Rabu, - Pembersihan kandang 08.00 – 17.00 -
30/7/2019 mulai dari pembersihan
tempat air minum, tempat
pakan
- Pengarungan kotoran
ayam.
Kamis, - Pembersihan kandang 08.00 – 17.00 -
31/7/2019 mulai dari pembersihan
tempat air minum, tempat
pakan,
- pengarungan sekam dan
kotoran ayam.
Jumat, - Pemberian pakan. 08.00 – 17.00 -
1/8/2019 - Pembersihan tempat air
minum.
- Melakukan grading pada
ayam yang memiliki
ukuran lebih kecil, sakit
dan mati.
Sabtu, - Pemberian pakan. 08.00 – 17.00 -
2/8/2019 - Pembersihan tempat air
minum
- Melakukan grading pada
ayam yang memiliki
ukuran lebih kecil, sakit
dan mati.
- Penggantian sekam
dikarenakan basah.
Senin, - Pemberian pakan. 08.00 – 17.00 -
4/8/2019 - Pembersihan tempat air
minum
- Melakukan grading pada
ayam yang memiliki
ukuran lebih kecil, sakit
dan mati.
Selasa, - Pemberian pakan pada 08.00 – 17.00 -
5/8/2019 lantai bawah
- Pembersihan tempat air
minum

41
- Melakukan pengontrolan
ayam dan lingkungan
kandang
- Melakukan grading pada
ayam yang memiliki
ukuran lebih kecil, sakit
dan mati.
Rabu, - Pemberian pakan pada 08.00 – 17.00 -
6/8/2019 lantai bawah
- Pembersihan tempat air
minum
- Melakukan grading pada
ayam yang memiliki
ukuran lebih kecil, sakit
dan mati.
- Melakukan pengontrolan
ayam dan lingkungan
kandang
- Penggantian sekam
dikarenakan basah.
Kamis, - Pemberian pakan pada 08.00 – 17.00 -
7/8/2918 lantai bawah
- Pembersihan tempat air
minum
- Melakukan pengontrolan
ayam dan lingkungan
kandang
- Melakukan grading pada
ayam yang memiliki
ukuran lebih kecil, sakit
dan mati.
-
- Pemberian pakan pada
lantai bawah
Jumat, - Pembersihan tempat air 08.00 – 17.00
8/8/2019 minum
- Melakukan pengontrolan
ayam dan lingkungan
kandang
- Melakukan grading pada
ayam yang memiliki
ukuran lebih kecil, sakit
dan mati.
-
- Pemberian pakan pada
Sabtu, lantai bawah

42
9/8/2019 - Pembersihan tempat air 08.00 – 17.00
minum
- Melakukan grading pada
ayam yang memiliki
ukuran lebih kecil, sakit
dan mati.
- Penggantian sekam
dikarenakan basah.
Senin, - Pemberian pakan pada 08.00 – 17.00 -
11/8/2019 lantai bawah
- Pembersihan tempat air
minum
- Melakukan grading pada
ayam yang memiliki
ukuran lebih kecil, sakit
dan mati.
Selasa, - Pemberian pakan pada 08.00 –17.00 -
12/8/2019 lantai bawah
- Pembersihan tempat air
minum
- Melakukan grading pada
ayam yang memiliki
ukuran lebih kecil, sakit
dan mati.
Rabu, - Pemberian pakan pada 08.00 – 17.00 -
13/8/2019 lantai bawah
- Pembersihan tempat air
minum
- Melakukan pengontrolan
ayam dan lingkungan
kandang
- Melakukan grading pada
ayam yang memiliki
ukuran lebih kecil, sakit
dan mati.
-
- Pemberian pakan pada
lantai bawah
- Pembersihan tempat air
Kamis, minum 08.00 – 17.00
14/8/2019 - Melakukan pengontrolan
ayam dan lingkungan
kandang
- Melakukan grading pada
ayam yang memiliki
ukuran lebih kecil, sakit

43
dan mati.
- Penggantian sekam
dikarenakan basah.
Jumat, - Pemberian pakan pada 08.00 – 17.00 -
15/8/2019 lantai bawah
- Pembersihan tempat air
minum
- Melakukan pengontrolan
ayam dan lingkungan
kandang
- Melakukan grading pada
ayam yang memiliki
ukuran lebih kecil, sakit
dan mati.
Sabtu, - Pemberian pakan pada 08.00 – 17.00 -
16/8/2019 lantai bawah
- Pembersihan tempat air
minum
- Melakukan pengontrolan
ayam dan lingkungan
kandang
- Melakukan grading pada
ayam yang memiliki
ukuran lebih kecil, sakit
dan mati.
Minggu, - Perpisahan dengan 09.00 – selesai -
17/8/2019 manager, staf dan semua
karyawan PT. Mitra Abadi
Farm Unit Rumpin

Total Waktu PKL 198 Jam

44

Anda mungkin juga menyukai