Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

PRODUKSI DAN PENGAWETAN HMT

TENTANG
“PEMBUATAN SILASE TEBON JAGUNG”

NAMA : Erlangga Giri Sunu


NIRM : 06.03.18.009

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN (POLBANGTAN) MANOKWARI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt atas segala karunia nikmatnya sehingga makalah yang
berjudul “Laporan produksi dan pengawetan HMT tentang pembuatan silase tebon jagung ” ini
dapat diselesaikan dengan maksimal, tanpa ada halangan yang berarti.

Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Untuk itu kami ucapkan terima kasih
kepada :
1. Susan Carolina Labatar,S.Pt.,M.Si. selaku Dosen Pengampu mata kuliah produksi dan
pengawetan HMT.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari
segi EYD, kosa kata, tata bahasa, etika maupun isi. Oleh karenanya penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian untuk kami jadikan
sebagai bahan evaluasi.

Manokwari, Desember 2021

Erlangga Giri Sunu


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Tujuan..............................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................6
A. ALAT.................................................................................................................................................6
B. BAHAN..............................................................................................................................................6
C. CARA PEMBUATAN SILASE PADA MUSIM HUJAN.................................................................6
BAB III PENUTUP........................................................................................................................8
A. KESIMPULAN...............................................................................................................................8
B. SARAN...........................................................................................................................................8
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia terdapat 2 musim yaitu musing hujan dan musim kemarau. Pada musim hujan,
hijauan melimpah sehingga merupakan kesempatan bagi peternak untuk menyimpan pakan
hijauannya untuk musim kemarau. Tapi bagaimana caranya agar pakan hijauan  yang disimpan
tidak kering dan nilai gizi atau protein tidak berkurang, serta pakan hijauan tersebut dapat
disimpan selama 1 bulan, 2 bulan atau 6 bulan bahkan 1 tahun. Oleh karena itu  diperkenalkan
salah satu teknologi pengewatan pakan hijaun ternak yaitu Silase. Silase merupakan pakan
hijauan ternak yang diawetkan yang disimpan dalam kantong plastik yang kedap udara atau silo,
drum, dan sudah terjadi proses fermentasi dalam keadaan tanpa udara atau anaerob.

Tujuan Membuat Silase Untuk Pakan Ternak

1. Sebagai cadangan dan persediaan pakan ternak pada saaat musim kemarau yang panjang.
2. Untuk meyimpan dan menampung pakan hijauan yang berlebih pada saat musim hujan,
sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu pada saat musim kemarau.
3. Memanfaatkan pakan hijauan pada saat kondisi dengan nilai nutrisi terbaik seperti protein
yang tinggi.
4. Mendayagunakan sumber pakan dari sisa limbah pertanian ataupun hasil agroindustri
pertanian dan perkebunan seperti bekatul, dedak, ampas tahu, janggel jagung.

Prinsip dasar pembuatan silase memacu terjadinya kondisi aerob dan asam dalam waktu
singkat. Ada tiga hal paling penting untuk mendapatkan kondisi tersebut yakni menghilangkan
udara dengan cepat, menghasilkan asam laktat yang membantu menurunkan pH, mencegah
masuknya oksigen ke dalam silo dan menghambat pertumbuhan jamur selama penyimpanan.

Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat silase:

Bahan-bahan yang perlu dipersiapkan:

1. Tetes tebu(molasses) = 3% dari bahan silase


2. Dedak hulus =5% dari bahan silase
3. Menir =3.5% dari bahan silase
4. Onggok = 3% dari bahan silase
5. Rumput Gajah atau hijauan sebagai bahan silase
6. Silo atau kantong plastik.

Cara membuat silase :

1. Potong rumput hijau tersebut dengan ukuran 5-10 cm dengan menggunakan parang, atau
dengan menggunakan mesin chopper. Potongan rumput yang kecil tujuannya agar rumput
yang dimasukkan dalam silo dalam keadaan rapat dan padat sehingga tidak ada ruang
untuk oksigen dan air yang masuk.
2. Campurkan bahan pakan tersebut hingga menjadi satu campuran.
3. Bahan pakan ternak tersebut dimasukkan dalam silo dan sekaligus dipadatkan sehingga
tidak ada rongga udara.
4. Bahan pakan ternak dimasukkan sampai melebihi permukaan silo untuk menjaga
kemungkinan terjadinya penyusutan isi dari silo. Dan tidak ada ruang kosong antara tutup
silo dan permukaan pakan paling atas.
5. Setelah pakan hijauan dimasukkan semua, diberikan lembaran plastik, dan ditutup rapat,
dan diberi pemberat seperti batu, atau kantong plastik, atau kantong plastic yang diisi
dengan Tanah.

Cara pengambilan silase

 Sesudah 3 minggu silo dapat dibongkar, selanjutnya diambil silasenya. Proses pembuatan
silase yang benar dapat bertahan satu sampai dua (1—2) tahun, bahkan lebih.
 Pengambilan silase secukupnya untuk pakan ternak, contohnya untuk 3-5 hari.
 Silase yang baru dibongkar sebaiknya dijemur atau diangin-anginkan terlebih dahulu.
 Jangan sering-sering membuka silo untuk mengambil silase, ambil seperlunya, dan tutup
rapat kembali silasenya, agar silase tidak mudah rusak

Ciri-ciri silase yang baik

 Rasa dan wanginya asam


 Warna pakan ternak masih hijau
 Teskstur rumput masih jelas
 Tidak berjamur, tidak berlendir, dan mengumpal

Jadi, silase dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak di segala musim terutama sebagai
makanan cadangan ketika musim kemarau atau bahkan musim paceklik. Pemanfaatan silase juga
merupakan salah satu cara meningkatkan nilai guna limbah pertanian. Limbah pertanian yang
biasanya terbuang sia-sia, dapat digunakan sebagai makanan jangka panjang untuk ternak
ruminansia.

B. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Pembaca mengerti akan silase tebon jagung.


2. Pembaca mengerti akan definisi dari silase tebon jagung.
3. Pembaca bisa mengetahui silase tebon jagung.
BAB II PEMBAHASAN

A. ALAT 

1. Alat pemotong/Chopper jika tidak ada bisa menggunakan alat pemotong manual seperti
sabit dengan panjang sekitar 5 cm
2. Sekop untuk mengaduk adonan
3. Silo (tempat untuk memproses Silase
4. Plastik untuk alas atau penutup, bisa juga menggunakan kantong plastik

B. BAHAN

1. Tebon jagung
2. Dedak padi/ Tepung Gaplek 4% dari berat bahan baku
3. Molases/tetes tebu 2 % dari berat bahan baku

C. CARA PEMBUATAN SILASE PADA MUSIM HUJAN 

1. Bahan silase di potong-potong dengan ukuran sekitar  5 cm.


2. Pada musim hujan bahan silase rumput dan tebon jagung perlu dilayukan untuk
mengurangi kadar air,
3.Tambahkan dan campur bahan hijauan yang telah dilayukan dengan dedak padi, tetes tebu,
tepung gaplek jumlahnya 4% dari hijauan yang akan di silase
4.Aduk adonan menjadi satu dan campurkan secara merata
5.Masukkan Adonan yang sudah tercampur secara merata ke dalam silo/kantung plastik.
Kemudian dipadatkan.(ukuran standar kepadatan:650kg harus dapat masuk  dalam silo
ukuran 1 meter kubik dengan cara diinjak injak (Untuk memaksimalkan proses silase, silo
plastik menjadi  menurut penelitian LIPI harus diikat atau divakum 6.kemudian diperam
(diinkubasi) selama 21 sampai 30 hari)
7.Ditutup rapat dan tidak boleh ada lubang udara. Tutup atas ditindih dengan karung-karung
berisi tanah atau pasir.
8.Proses silase /fermentasi berlangsung sekitar 21 hari lebih
9.Apabila proses berjalan baik, ditandai dengan tidak adanya jamur dan baunya asam, maka
penyimpanan dapat dteruskan sampai saat dibutuhkan
10.Pengambilan silase harus secara cepat dan segera diutup kembali, Bahan pakan hasil
silase yang sudah dikeluarkan dari silo harus segera diberikan ke ternak

Gambar Rumput yang diberi tambahan dedak / tetes / tepung gaplek


BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Prinsip dasar pembuatan silase memacu terjadinya kondisi aerob dan asam dalam waktu
singkat. Ada tiga hal paling penting untuk mendapatkan kondisi tersebut yakni menghilangkan
udara dengan cepat, menghasilkan asam laktat yang membantu menurunkan pH, mencegah
masuknya oksigen ke dalam silo dan menghambat pertumbuhan jamur selama penyimpanan.

B. SARAN
Saran yang penulis berikan silase merupakan pakan tambahan bagi ternak,
mempermudah pemeliharan ternak selain pemberian hijauan. Terutama di manokwari sendiri,
tebon jagung hanya dibuang saja, lebih baik digunakan untuk pakan tambahan seperti silase
tebon jagung.

Anda mungkin juga menyukai