Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat,
rahmat beserta karunianya. Sehingga makalah ini yang sangat sederhana dapat di selesaikan.
Dengan demikian penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan tugas ini.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, baik isi maupun tehnik cara
pembuatannya, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun untuk perbaikan makalah dimasa yang akan datang.
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya semua orang dan
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1  Latar belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 2


2.1 Budidaya Tanaman Mangga.......................................................................... 2
2.2 Pedoman Budidaya...................................................................................... 2
2.3 Hama dan Penyakit........................................................................................ 5
2.4. Panen............................................................................................................. 8
2.5. Pascapanen ................................................................................................... 8

BAB III KESIMPULAN ................................................................................... 10


3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 10
3.2 Saran ............................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mangga merupakan tanaman buah tahunan berupa pohon yang berasal dari negara india.
Tanaman ini kemudian menyebar ke wilayah asia tenggara termasuk malaysia dan indonesia.
Jenis yang banyak ditanam di indonesia mangifera indica l. Yaitu mangga arumanis, golek,
gedong, manalagi dan cengkir dan mangifera foetida yaitu kemang dan kweni. Masing-masing
jenis mangga memiliki kekhasan baik dari aroma, daging atau tekstur buah serta rasa. Pemintaan
beragam jenis buah mangga dipasaran cukup tinggi, sehingga budidaya buah mangga masih
memiliki prospek yang cerah untuk ditingkatkan.
Untuk memulai budidaya mangga, dipelukan beberapa persiapan agar usaha agrobisnis mangga
ini berjalan dengan baik. Penguasaan pengetahuan dan teknik budidaya yang baik serta
penerapannya di lapangan mendukung budidaya ini memperoleh hasil yang optimal.
1.2 Rumusan Masalah
1.      Bagaimna membudidayakan tanaman mangga?
2.      Bagaimna cara menanam mangga dan memanen tanaman mangga?
3.      Apa saja jenis/verietas tanaman mangga?
4.      Apa manfaat tanaman mangga?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui cara membudidayakan tanaman mangga
Untuk mengetahui bagaimana cara menanam dan memanen tanaman mangga
Untuk mengetahui apa saja jenis tanaman mangga
Untuk mengetahui apa manfaat tanaman mangga
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Budidaya Tanaman Mangga


1. Iklim
Tanaman mangga cocok untuk hidup di daerah dengan musim kering selama 3 bulan. Masa
kering diperlukan sebelum dan sewaktu berbunga. Jika ditanam di daerah basah, tanaman
mengalami banyak serangan hama dan penyakit serta gugur bunga/buah jika bunga muncul pada
saat hujan.
2. Media Tanam
Tanah yang baik untuk budidaya mangga adalah gembur mengandung pasir dan lempung dalam
jumlah yang seimbang.
Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok adalah 5.5-7.5. Jika pH di bawah 5,5 sebaiknya
dikapur dengan dolomit.
3. Tempat Ketinggian
Mangga yang ditanam didataran rendah dan menengah dengan ketinggian 0-500 m dpl
menghasilkan buah yang lebih bermutu dan jumlahnya lebih banyak dari pada di dataran tinggi.
2.2 Pedoman Budidaya
2.1. Pembibitan
1) Perbanyakan dengan Biji
Biji dipilih dari tanaman yang sehat, kuat dan buahnya berkualitas. Biji dikeringanginkan dan
kulitnya dibuang.Siapkan kotak persemaian ukuran 100 x 50 x 20 cm 3 dengan media tanah
kebun dan pupuk kandang (1:1), biji ditanam pada jarak 10-20 cm. Dapat pula mangga disemai
dikebun dengan jarak tanam 30 x 40 atau 40 x 40 cm di atas tanah yang gembur. Persemaian
diberi naungan dari plastik/sisa-sisa tanaman, tetapi jangan sampai udara di dalam persemaian
menjadi terlalu lembab. Biji ditanam dengan perut ke arah bawah supaya akar tidak bengkok.
Selama penyemaian, bibit tidak boleh kekurangan air. Pada umur 2 minggu bibit akan
berkecambah. Jika dari 1 biji terdapat lebih dari 1 anakan, sisakan hanya satu yang benar-benar
kuat dan baik. Bibit di kotak persemaian harus dipindahtanamkan ke dalam polybag jika
tingginya sudah mencapai 25-30 cm. Seleksi bibit dilakukan pada umur 4 bulan, bibit yang
lemah dan tumbuh abnormal dibuang. Pindahtanam ke kebun dilakukan jika bibit telah berumur
6 bulan.
2) Okulasi
Perbanyakan terbaik adalah dengan okulasi (penempelan tunas dari batang atas yang buahnya
berkualitas ke batang bawah yang struktur akar dan tanamannya kuat). Batang bawah untuk
okulasi adalam bibit di persemaian yang sudah berumur 9-12 bulan. Setelah penempelan, stump
(tanaman hasil okulasi) dipindahkan ke kebun pada umur 1,5 tahun. Okulasi dilakukan di musim
kemarau agar bagian yang ditempel tidak busuk.
3) Pencangkokan
Batang yang akan dicangkok memiliki diameter 2,5 cm dan berasal dari tanaman berumur 1
tahun. Panjang sayatan cangkok adalah 5 cm. Setelah sayatan diberi tanah dan pupuk kandang
(1:1), lalu dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa.
1. Pengolahan Media Tanam
        Persiapan : Penetapan areal untuk perkebunan mangga harus memperhatikan faktor kemudahan
transportasi dan sumber air.
        Pembukaan Lahan Membongkar tanaman yang tidak diperlukan dan mematikan alang-alang
serta menghilangkan rumput-rumput liar dan perdu dari areal tanam.
        Membajak tanah untuk menghilangkan bongkahan tanah yang terlalu besar.
        Pengaturan Jarak Tanam : Pada tanah yang kurang subur, jarak tanam dirapatkan sedangkan
pada tanah subur, jarak tanam lebih renggang. Jarak tanam standar adalah 10 m dan diatur
dengan cara:
Segi tiga sama kaki.
Diagonal.
Bujur sangkar (segi empat).
2. Teknik Penanaman
1) Pembuatan Lubang Tanam Lubang tanam dibuat dengan panjang, lebar dan kedalaman 100
cm. Pada waktu penggalian, galian tanah sampai kedalaman 50 cm dipisahkan dengan galian
dari kedalaman 50-100 cm. Tanah galian bagian dalam dicampur dengan pupuk kandang lalu
dikeringanginkan beberapa hari. Masukkan tanah galian bagian atas, diikuti tanah galian bagian
bawah. Pembuatan lubang tanam dilakukan pada musim kemarau.
2) Cara Penanaman
Lubang tanam yang telah ditimbun digali kembali dengan ukuran panjang dan lebar 60 cm pada
kedalaman 30 cm, taburi lubang dengan furadan 10-25 gram. Polibag bibit digunting sampai ke
bawah, masukkan bibit beserta tanahnya dan masukkan kembali tanah galian sampai membentuk
guludan. Tekan tanah di sekitar batang dan pasang kayu penyangga tanaman.
3) Penanaman Pohon Pelindung
Pohon pelindung ditanam untuk menahan hembusan angin yang kuat. Jenis yang biasa dipakai
adalah pohon asam atau trembesi.
3. Pemeliharaan Tanaman
1) Penyiangan
Penyiangan tidak dapat dilakukan sembarangan, rumput/gulma yang telah dicabut dapat
dibenamkan atau dibuang ke tempat lain agar tidak tumbuh lagi. Penyiangan juga biasa
dilakukan pada waktu penggemburan dan pemupukan.
2) Penggemburan/Pembubunan
Tanah yang padat dan tidak ditumbuhi rumput di sekitar pangkal batang perlu digemburkan,
biasanya pada awal musim hujan. Penggemburan tanah di kebun mangga cangkokan jangan
dilakukan terlalu dalam.
3) Perempelan/Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk membentuk kanopi yang baik dan meningkatkan produksi. Ketika
tanaman telah mulai bertunas perlu dilakukan pemangkasan tunas agar dalam satu cabang hanya
terdapat 3–4 tunas saja. Tunas yang dipilih jangan terletak sama tinggi dan berada pada sisi yang
berbeda. Tunas dipelihara selama kurang lebih 1 tahun saat tunas-tunas baru tumbuh kembali.
Pada saat ini dilakukan pemangkasan kedua dengan meninggalkan 2-3 tunas. Pemangkasan
ketiga, 1 tahun kemudian, dilakukan dengan cara yang sama dengan pemangkasan ke-2.
4) Pemupukan
a) Pupuk organik
        Umur tanaman 1-2 tahun: 10 kg pupuk kandang, 5 kg pupuk kandang.
        Umur tanaman 2,5–8 tahun: 0,5 kg tepung tulang, 2,5 kg abu.
        Umur tanaman 9 tahun: tepung tulang dapat diganti pupuk kimia SP-36, 50 kg pupuk kandang,
15 kg abu.
        Umur tanaman > 10 tahun: 100 kg pupuk kandang, 50 kg tepung tulang, 15 kg abu.
Pupuk kandang yang dipakai adalah pupuk yang sudah tercampur dengan tanah. Pemberian
pupuk dilakukan di dalam parit keliling pohon sedalam setengah mata cangkul (5 cm).
b) Pupuk anorganik
        Umur tanaman 1-2 bulan : NPK (10-10-20) 100 gram/tanaman.
        Umur tanaman 1,5-2 tahun: NPK (10-10-20) 1.000 kg/tanaman.
        Tanaman sebelum berbunga: ZA 1.750 gram/tanaman, KCl 1.080 gram/tanaman.
        Tanaman waktu berbunga : ZA 1.380 gram/tanaman, Di kalsium fosfat 970 gram/tanaman, KCl
970 gram/tanaman.
        Tanaman setelah panen: ZA 2700 gram/tanaman, Di kalsium fosfat 1.940 gram/tanaman, KCl
1.940 gram/tanaman.
5) Peningkatan Kuantitas Buah
Dari sejumlah besar bunga yang muncul hanya 0,3% yang dapat menjadi buah yang dapat
dipetik. Untuk meningkatkan persentase ini dapat disemprotkan polinator maru atau
menyemprotkan serbuk sari diikuti pemberian 300 ppm hormon giberelin. Dengan cara ini,
persentase pembentukan buah yang dapat dipanen dapat ditingkatkan menjadi 1,3%.
2.3 Hama Dan Penyakit
1. Hama
        Kepik mangga (Cryptorrhynoccus gravis)
Menyerang buah dan masuk ke dalamnya.
Pengendalian: dengan semut merah yang menyebabkan kepik tidak bertelur.
        Bubuk buah mangga
Menyerang buah sampai tunas muda. Kulit buah kelihatan normal, bila dibelah terlihat bagian
dalamnya dimakan hama ini.
Pengendalian: memusnahkan buah mangga yang jatuh akibat hama ini, menggunakan pupuk
kandang halus, mencangkul tanah di sekitar batang pohon dan menyemprotkan insektisida ke
tanah yang telah dicangkul.
        Bisul daun(Procontarinia matteiana.)
Gejala: daun menjadi berbisul dan daun menjadi berwarna coklat, hijau dan kemerahan.
Pengendalian: penyemprotan buah dan daun dengan Ripcord, Cymbuth atau Phosdrin tiga kali
dalam seminggu, membakar daun yang terserang, menggemburkan tanah untuk mengeluarkan
kepompong dan memperbaiki aerasi.
        Lalat buah
Gejala: buah busuk, jatuh dan menurunkan produktivitas.
Pengendalian: dengan memusnahkan buah yang rusak, memberi umpan berupa larutan sabun
atau metil eugenol di dalam wadah dan insektisida.
        Wereng ( Idiocerus clypealis, I. Niveosparsus, I. Atkinsoni)
Jenis wereng ini berbeda dengan yang menyerang padi. Wereng ini menyerang daun, rangkaian
bunga dan ranting sambil mengeluarkan cairan manis sehingga mengundang semut api untuk
memakan tunas atau kuncup. Cairan yang membeku menimbulkan jamur kerak hitam.
Pengendalian dengan insektisida Diazinon dan pengasapan seminggu empat kali.
        Tungau (Paratetranychus yothersi, Hemitarsonemus latus)
Tungau pertama menyerang daun mangga yang masih muda sedangkan yang kedua menyerang
permukaan daun mangga bagian bawah. Keduanya menyerang rangkaian bunga.
Pengendalian dengan menyemprotkan tepung belerang, insektisida Diazinon atau Basudin.
        Codot
Memakan buah mangga di malam hari.
Pengendalian: dengan membiarkan semut kerangkeng hidup di sela daun mangga, memasang
kitiran angin berpeluit dan melindungi pohon dengan jaring.

2. Penyakit
1) Penyakit mangga
Penyebab: jamur Gloeosporium mangifera. Jamur ini menyebabkan bunga menjadi layu, buah
busuk, daun berbintik-bintik hitam dan menggulung.
Pengendalian: fungisida Bubur Bordeaux.
2) Penyakit diplodia
Penyebab: jamur Diplodia sp. Tumbuh di luka tanaman muda hasil okulasi.
Pengendalian: dengan bubur bordeaux. Luka diolesi/ditutup parafin-carbolineum.
3) Cendawan jelaga
Penyebab: virus Meliola mangifera atau jamur Capmodium mangiferum. Daun mangga yang
diserang berwarna hitam seperti beledu. Warna hitam disebabkan oleh jamur yang hidup di
cairan manis.
Pengendalian: dengan memberantas serangga yang menghasilkan cairan manis dengan
insektisida atau tepung belerang.
4) Bercak karat merah
Penyebab: jamur Colletotrichum gloeosporiodes. Menyerang daun, ranting, bunga dan tunas
sehingga terbentuk bercak yang berwarna merah. Penyakit ini sangat mempengaruhi proses
pembuahan.
Pengendalian: pemangkasan dahan, cabang, ranting, menyemprotkan fungisida bubuk bordeaux
atau sulfat tembaga.
5) Kudis buah
Menyerang tangkai bunga, bunga, ranting dan daun.
Gejala: adanya bercak kuning yang akan berubah menjadi abu-abu. Pembuahan tidak terjadi,
bunga berjatuhan.
Pengendalian: fungisida Dithane M-45, Manzate atau Pigone tiga kali seminggu dan memangkas
tangkai bunga yang terserang.
6) Penyakit Blendok
Penyebab: jamur Diplodia recifensis yang hidup di dalam lubang yang dibuat oleh kumbang
Xyleborus affinis). Lubang mengeluarkan getah yang akan berubah warna menjadi coklat atau
hitam.
Pengendalian: memotong bagian yang sakit, lubang ditutupi dengan kapas yang telah dicelupkan
ke dalam insektisida dan menyemprot pohon dengan bubur bordeaux.
7). Gulma
Benalu memberikan kerusakan dalam waktu pendek karena menyebabkan makanan tidak
diserap tanaman secara sempurna. Pengendalian dengan memotong cabang yang terserang,
menebang tanaman yang diserang benalu dengan berat.
2.4 Panen
Ciri dan Umur Panen
Mangga cangkokan mulai berbuah pada umur 4 tahun, mangga okulasi pada umur 5-6 tahun.
Banyaknya buah panen pertama hanya 10-15 buah, pada tahun ke 10 jumlah buah dapat
mencapai 300-500 buah/pohon. Panen besar biasanya jatuh di bulan September-Oktober. Tanda
buah sudah dapat dipanen adalah adanya buah yang jatuh karena matang sedikitnya 1
buah/pohon, warna buah arumanis/manalagi berubah menjadi hijau tua kebiruan, warna buah
mangga golek/gedok berubah menjadi kuning/merah Buah yang dipetik harus masih keras.
Cara Panen
Pada saat pemetikan, buah jangan sampai terpotong, tercongkel atau jatuh sampai memar. Buah
dipetik di sore hari dengan menggunakan pisau tajam atau dengan galah yang diujungnya
terdapat pisau dan keranjang penampung buah.
Periode Panen
Di Indonesia pohon mangga berbunga satu tahun sekali sehingga panen dilakukan satu periode
dalam satu tahun. Dari satu pohon, buah tidak akan masak bersamaan sehingga dilakukan
beberapa kali panen.
Perkiraan Produksi
Pohon muda okulasi menghasilkan 50-100 buah/tahun, meningkat sampai 300-500 buah pada
umur 10 tahun, 1.000 buah pada umur 15 tahun dan 2.000 buah pada waktu produksi maksimum
di umur 20 tahun.

2.5 Pascapanen
Pengumpulan
Buah hasil panen dikumpulkan di tempat yang teduh.
Penyortiran dan Penggolongan
Mangga yang rusak dipisahkan dengan mangga yang mulus. Setelah sortasi buah mangga dilap
untuk menghilangkan getah yang dapat menurunkan mutu terutama jika buah akan dipasarkan
ke pasar swalayan atau luar negeri. Buah yang akan dipasarkan di dalam negeri dapat diperam
untuk mempercepat pemasakan. Sortasi didasarkan berat buah atau ukuran buah. Kelas
berdasarkan berat buah antara lain:
        Kelas I: > 320 gram/buah
        Kelas II: 270 – 320 gram/buah
        Kelas III: 200 – 270 gram/buah

Sedangkan berdasarkan ukuran buah dapat diklasifikasikan sebagai berikut:


        Klasifikasi Besar: arum manis > 17,5 cm, golek > 20 cm
        Klasifikasi Sedang: arum manis 15 – 17,5 cm, golek 17,5 – 20 cm
        Klasifikasi Kecil: arum manis < 15 cm, golek < 17,5 cm
Penyimpanan
Buah mangga yang telah dipetik disimpan ditempat yang kering, teduh dan sejuk.
6. Manfaat Tanaman
Buah mangga yang matang merupakan buah meja yang banyak digemari. Mangga yang muda
dapat diawetkan dengan kadar gula tinggi menjadi manisan baik dalam bentuk basah atau
kering.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mangga merupakan tanaman buah tahunan berupa pohon yang berasal dari negara India.
Tanaman ini kemudian menyebar ke wilayah Asia Tenggara termasuk Malaysia dan Indonesia.
Mangga sebagai sumber vitamin dan mineral yang penting bagi kesehatan, buah mangga juga
merupakan komoditi yang mempunyai nilai ekonomis tinggi untuk diperdagangkan.
Tanaman mangga termasuk suku Anarcadiaceae, berbentuk pohon dengan tinggi mencapai 10-
40 meter dengan garis tengah batang sekitar 80-100cm. Batang berwarna keabuan, kulit
berbelah-belah tidak rata dan getah putih bening. Untuk pertumbuhannya tidak memerlukan
syarat yang berat, tanaman dapat tumbuh baik pada ketinggian 300-500m dpl, terutama pada
tanah yang gembur dengan pH 5-6 dan berpengairan baik. Iklim yang diperlukan bagi
pertumbuhannya ialah yang mempunyai masa kering sekitar 3-4 bulan.
Klasifikasi botani tanaman mangga adalah sebagai berikut:
        Divisi : Spermatophyta
        Sub divisi : Angiospermae
        Kelas : Dicotyledonae
        Keluarga : Anarcadiaceae
        Genus : Mangifera
        Spesies : Mangifera spp.
Jenis yang banyak ditanam di Indonesia Mangifera indica L. yaitu mangga arumanis, golek,
gedong, manalagi dan cengkir dan Mangifera foetida yaitu kemang dan kweni.
3.2 Saran
Setelah kita mempelajari tentang budidaya tanaman mangga banyak hal yang kita ketahui
tentang tanaman mangga,cara menanam dan memanennya, juga manfaat mangga itu sendri dan
mudah-mudahan makalah ini dapat membantu pengetahuan kita dalam membudidayakan
tanaman mangga.
Dan penulis sadari masih banyak kekurangan dan kendala dalam penyusunan makalah ini baik
waktu ataupun bimbingan dari guru,untuk itu penulis harapkan agar pelaksanaan lebih
terarahkan demi kelanacaran penyusun makalah ini selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
        www.google.com
         Kaslan A. Tohir. 1978. Bercocok Tanam Pohon Buah-Buahan. Penerbit : Pradnya
Paramita. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai