Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat,
rahmat beserta karunianya. Sehingga makalah ini yang sangat sederhana dapat di selesaikan.
Dengan demikian penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan tugas ini.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, baik isi maupun tehnik cara
pembuatannya, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun untuk perbaikan makalah dimasa yang akan datang.
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya semua orang dan
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih.
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2. Penyakit
1) Penyakit mangga
Penyebab: jamur Gloeosporium mangifera. Jamur ini menyebabkan bunga menjadi layu, buah
busuk, daun berbintik-bintik hitam dan menggulung.
Pengendalian: fungisida Bubur Bordeaux.
2) Penyakit diplodia
Penyebab: jamur Diplodia sp. Tumbuh di luka tanaman muda hasil okulasi.
Pengendalian: dengan bubur bordeaux. Luka diolesi/ditutup parafin-carbolineum.
3) Cendawan jelaga
Penyebab: virus Meliola mangifera atau jamur Capmodium mangiferum. Daun mangga yang
diserang berwarna hitam seperti beledu. Warna hitam disebabkan oleh jamur yang hidup di
cairan manis.
Pengendalian: dengan memberantas serangga yang menghasilkan cairan manis dengan
insektisida atau tepung belerang.
4) Bercak karat merah
Penyebab: jamur Colletotrichum gloeosporiodes. Menyerang daun, ranting, bunga dan tunas
sehingga terbentuk bercak yang berwarna merah. Penyakit ini sangat mempengaruhi proses
pembuahan.
Pengendalian: pemangkasan dahan, cabang, ranting, menyemprotkan fungisida bubuk bordeaux
atau sulfat tembaga.
5) Kudis buah
Menyerang tangkai bunga, bunga, ranting dan daun.
Gejala: adanya bercak kuning yang akan berubah menjadi abu-abu. Pembuahan tidak terjadi,
bunga berjatuhan.
Pengendalian: fungisida Dithane M-45, Manzate atau Pigone tiga kali seminggu dan memangkas
tangkai bunga yang terserang.
6) Penyakit Blendok
Penyebab: jamur Diplodia recifensis yang hidup di dalam lubang yang dibuat oleh kumbang
Xyleborus affinis). Lubang mengeluarkan getah yang akan berubah warna menjadi coklat atau
hitam.
Pengendalian: memotong bagian yang sakit, lubang ditutupi dengan kapas yang telah dicelupkan
ke dalam insektisida dan menyemprot pohon dengan bubur bordeaux.
7). Gulma
Benalu memberikan kerusakan dalam waktu pendek karena menyebabkan makanan tidak
diserap tanaman secara sempurna. Pengendalian dengan memotong cabang yang terserang,
menebang tanaman yang diserang benalu dengan berat.
2.4 Panen
Ciri dan Umur Panen
Mangga cangkokan mulai berbuah pada umur 4 tahun, mangga okulasi pada umur 5-6 tahun.
Banyaknya buah panen pertama hanya 10-15 buah, pada tahun ke 10 jumlah buah dapat
mencapai 300-500 buah/pohon. Panen besar biasanya jatuh di bulan September-Oktober. Tanda
buah sudah dapat dipanen adalah adanya buah yang jatuh karena matang sedikitnya 1
buah/pohon, warna buah arumanis/manalagi berubah menjadi hijau tua kebiruan, warna buah
mangga golek/gedok berubah menjadi kuning/merah Buah yang dipetik harus masih keras.
Cara Panen
Pada saat pemetikan, buah jangan sampai terpotong, tercongkel atau jatuh sampai memar. Buah
dipetik di sore hari dengan menggunakan pisau tajam atau dengan galah yang diujungnya
terdapat pisau dan keranjang penampung buah.
Periode Panen
Di Indonesia pohon mangga berbunga satu tahun sekali sehingga panen dilakukan satu periode
dalam satu tahun. Dari satu pohon, buah tidak akan masak bersamaan sehingga dilakukan
beberapa kali panen.
Perkiraan Produksi
Pohon muda okulasi menghasilkan 50-100 buah/tahun, meningkat sampai 300-500 buah pada
umur 10 tahun, 1.000 buah pada umur 15 tahun dan 2.000 buah pada waktu produksi maksimum
di umur 20 tahun.
2.5 Pascapanen
Pengumpulan
Buah hasil panen dikumpulkan di tempat yang teduh.
Penyortiran dan Penggolongan
Mangga yang rusak dipisahkan dengan mangga yang mulus. Setelah sortasi buah mangga dilap
untuk menghilangkan getah yang dapat menurunkan mutu terutama jika buah akan dipasarkan
ke pasar swalayan atau luar negeri. Buah yang akan dipasarkan di dalam negeri dapat diperam
untuk mempercepat pemasakan. Sortasi didasarkan berat buah atau ukuran buah. Kelas
berdasarkan berat buah antara lain:
Kelas I: > 320 gram/buah
Kelas II: 270 – 320 gram/buah
Kelas III: 200 – 270 gram/buah
3.1 Kesimpulan
Mangga merupakan tanaman buah tahunan berupa pohon yang berasal dari negara India.
Tanaman ini kemudian menyebar ke wilayah Asia Tenggara termasuk Malaysia dan Indonesia.
Mangga sebagai sumber vitamin dan mineral yang penting bagi kesehatan, buah mangga juga
merupakan komoditi yang mempunyai nilai ekonomis tinggi untuk diperdagangkan.
Tanaman mangga termasuk suku Anarcadiaceae, berbentuk pohon dengan tinggi mencapai 10-
40 meter dengan garis tengah batang sekitar 80-100cm. Batang berwarna keabuan, kulit
berbelah-belah tidak rata dan getah putih bening. Untuk pertumbuhannya tidak memerlukan
syarat yang berat, tanaman dapat tumbuh baik pada ketinggian 300-500m dpl, terutama pada
tanah yang gembur dengan pH 5-6 dan berpengairan baik. Iklim yang diperlukan bagi
pertumbuhannya ialah yang mempunyai masa kering sekitar 3-4 bulan.
Klasifikasi botani tanaman mangga adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Keluarga : Anarcadiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera spp.
Jenis yang banyak ditanam di Indonesia Mangifera indica L. yaitu mangga arumanis, golek,
gedong, manalagi dan cengkir dan Mangifera foetida yaitu kemang dan kweni.
3.2 Saran
Setelah kita mempelajari tentang budidaya tanaman mangga banyak hal yang kita ketahui
tentang tanaman mangga,cara menanam dan memanennya, juga manfaat mangga itu sendri dan
mudah-mudahan makalah ini dapat membantu pengetahuan kita dalam membudidayakan
tanaman mangga.
Dan penulis sadari masih banyak kekurangan dan kendala dalam penyusunan makalah ini baik
waktu ataupun bimbingan dari guru,untuk itu penulis harapkan agar pelaksanaan lebih
terarahkan demi kelanacaran penyusun makalah ini selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
Kaslan A. Tohir. 1978. Bercocok Tanam Pohon Buah-Buahan. Penerbit : Pradnya
Paramita. Jakarta.