Anda di halaman 1dari 13

TEKNIK BUDIDAYA KELAPA SAWIT

DI

SUSUN OLEH:
RINGGO SAPUTRA ( 19130009 )

PRODI AGRITEKNOLOGI

UNIVERSITAS ABULYATAMA
LAMPOH KEUDE
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahiim Alhamndulillahirrabbil Alamin


Segala puji bagi Allah swt Tuhan Semesta Alam. Itulah pujian yang kami panjatkan atas
kehadirat Maha besar-Nya Allah swt karena atas limpahan rahmat,karunia dan inayah-Nya
kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul“ budidaya tanaman kelapa
sawit ” dalam rangka memenuhi salah satusyarat kelulusan mata kuliah teknologi produksi
tanaman.Kami menyadari penulisan makalah ini masih begitu banyak kekurangandan
kelemahan maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yangmembangun dari
teman-teman mahasiswa, dosen dan pembaca sekalian.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………..i
DAFTAR ISI ………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….
11. Latar Belakang ……………………………………………………
12. Rumusan Masalah …………………………………………………13.
Tujuan Penulisan……………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………….
21.Pengertian Kelapa Sawit………………………………………….
22.Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa Sawit…………………………..
3a.Iklim ………………………………………………………….
3 b.Tanah ………………………………………………………….
33.Teknik Budidaya Tanaman Kelapa Sawit………………………...
4A.Pembibitan …………………………………………………….
4B.Persiapan Lahan……………………………………………….
5C.Pengolhan Tanah ………………………………………………
6D.Pembuatan Jalan, Parit, dan Teras…………………………….
6E.Penanaman ……………………………………………………..
7F.Hama dan Penyakit…………………………………………..
8G.Panen …………………………………………......................
9BAB III PENUTUP……………………………………………………
101.Kesimpulan,………………………………………………………..
102.Saran………………………………………………………………
10DAFTAR PUSTAKA………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Tanaman kelapa sawit memiliki nama latin (Elaeis guineensis Jacq) saatini merupakan salah satu
jenis tanaman perkebunan yang menduduki posisi penting disektor pertanian umumnya, dan sektor
perkebunan khususnya, hal inidisebabkan karena dari sekian banyak tanaman yang menghasilkan
minyak ataulemak, kelapa sawit yang menghasilkan nilai ekonomi terbesar per hektarnya didunia
(Balai Informasi Pertanian, 1990). Melihat pentingnya tanaman kelapa sawitdewasa ini dan masa
yang akan datang, seiring dengan meningkatnya kebutuhan penduduk dunia akan minyak sawit, maka
perlu dipikirkan usaha peningkatankualitas dan kuantitas produksi kelapasawit secara tepat agar
sasaran yangdiinginkan dapat tercapai. Salah satu diantaranya adalah pengendalian hama dan
penyakit. (Sastrosayono 2003).

2.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah teknologi budidayatanaman kelapa sawit ini yaitu :
Bagaimana syarat tumbuh tanaman kelapa sawit ?
Bagaimana teknik budidaya tanaman kelapa sawit ?

3.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah teknologi budidaya tanamankelapa sawit ini yaitu :
Untuk mengetahui syarat tumbuh tanaman kelapa sawit
Untuk mengetahui teknik budidaya tanaman kelapa sa
BAB II
PEMBAHASAN1.

1.Pengertian Kelapa Sawit

Tanaman Kelapa sawit berakar serabut yang terdiri atas akar primer,skunder, tertier dan
kuartier. Akar-akar primer pada umumnya tumbuh ke bawah,sedangkan akar skunder, tertier
dan kuartier arah tumbuhnya mendatar dan ke bawah. Akar kuartier berfungsi menyerap
unsur hara dan air dari dalam tanah.Akar-akar kelapa sawit banyak berkembang di lapisan
tanah atas sampaikedalaman sekitar 1 meter dan semakin ke bawah semakin sedikit
(Setyamidjaja,2006).

Tanaman kelapa sawit umumnya memiliki batang yang tidak bercabang.Pada


pertumbuhan awal setelah fase muda (seedling) terjadi pembentukan batangyang melebar
tanpa terjadi pemanjangan internodia (ruas). Titik tumbuh batangkelapa sawit terletak di
pucuk batang, terbenam di dalam tajuk daun. Di batangterdapat pangkal pelepah-pelepah
daun yang melekat kukuh (Sunarko, 2008).Pertumbuhan awal daun berikutnya akan
membentuk sudut. Daun pupus yangtumbuh keluar masih melekat dengan daun lainnya. Arah
pertumbuhan daun pupus tegak lurus ke atas dan berwarna kuning. Anak daun (leaf let) pada
daunnormal berjumlah 80-120 lembar (Setyamidjaja, 2006).

Tanaman kelapa sawit berumur tiga tahun sudah mulai dewasa dan mulaimengeluarkan
bunga jantan atau bunga betina. Bunga jantan berbentuk lonjongmemanjang, sedangkan
bunga betina agak bulat. Tanaman kelapa sawitmengadakan penyerbukan bersilang (cross
pollination). Artinya bunga betina dari pohon yang satu dibuahi oleh bunga jantan dari pohon
yang lainnya dengan perantaan angin dan atau serangga penyerbuk (Sunarko, 2008).

Tandan buah tumbuh di ketiak daun. Semakin tua umur kelapa sawit, pertumbuhan
daunnya semakin sedikit, sehingga buah terbentuk semakinmenurun. Hal ini disebabkan
semakin tua umur tanaman, ukuran buah kelapasawit akan semakin besar. Kadar minyak
yang dihasilkannya pun akan semakintinggi. Berat tandan buah kelapa sawit bervariasi, dari
beberapa ons hingga 30 kg(Setyamidjaja, 2006)
2.Syarat Tumbuh

Sebagai tanaman yang dibudidayakan, tanaman kelapa sawit memerlukankondisi


lingkungan yang baik atau cocok, agar mampu tumbuh subur dan dapat berproduksi secara
maksimal. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kelapa sawit antara lain
keadaan iklim dan tanah. Selain itu, faktoryang juga dapat mempengaruhi pertumbuhan
kelapa sawit adalah faktor genetis, perlakuan budidaya, dan penerapan teknologi.

a.Iklim

 Penyinaran matahariLama penyinaran matahari yang baik untuk kelapa sawit adalah
7-5 jam perhari.pertumbuhan kelapa sawit di Sumatera Utara terkanal baik karena
berkatiklim yang sesuai yaitu lama penyinaran matahari yang tinggi dan curahhujan
yang cukup. Umumnya turun pada sore atau malam hari.

 SuhuSuhu merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan hasil kelapa sawit.Suhu
rata-rata tahunan daerah-daerah pertanaman kelapa sawit berada antara25-27 0C, yang
menghasilkan banyak tandan. Variasi suhu yang baik janganterlalu tinggi. Semakin
besar variasi suhu semakin rendah hasil yangdiperoleh. Suhu, dingin dapat membuat
tandan bunga mengalami meratasepanjang tahun.

 Curah hujan dan kelembabanTanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan di daerah
tropik, dataran rendahyang panas, dan lembab. Curah hujan yang baik adalah 2.500-
3.000 mm pertahun yang turun merata sepanjang tahun. Daerah pertanaman yang
idealuntuk bertanam kelapa sawit adalah dataran rendah yakni antara 200-400meter di
atas permukaan laut. Pada ketinggian tempat lebih 500 meter di atas permukaan laut,
pertumbuhan kelapa sawit ini akan terhambat dan produksinya pun akan rendah.

b.Tanah

Pertumbuhan dan produksi kelapa sawit dalam banyak hal bergantung pada karakter
lingkungan fisik tempat pertanaman kelapa sawit itu dibudidayakan.
Jenis tanah yang baik untuk bertanam kelapa sawit adalah tanah latosol, podsolikmerah
kuning, hidromorf kelabu, aluvial, dan organosol/gambut tipis. Kesesuaiantanah untuk
bercocok tanam kelapa sawit ditentukan oleh dua hal, yaitu sifat-sifatfisis dan kimia tanah.

3.Teknik Budidaya Tanaman Kelapa Sawit

A. Pembibitan

Merupakan produk yang dihasilkan dari suatu proses pengadaan bahantanaman yang
dapat berpengaruh terhadap pencapaian hasil produksi padamasa selanjutnya. Pembibitan
merupakan langkah awal dari seluruh rangkaiankegiatan budidaya tanaman kelapa sawit.
Melalui tahap pembibitan sesuaistandar teknis diharapkan dapat dihasilkan bibit yang baik
dan berkualitas.Bibit kelapa sawit yang baik adalah bibit yang memiliki kekuatan dan
penampilan tumbuh yang optimal serta berkemampuan dalam menghadapikondisi cekaman
lingkungan pada saat pelaksanaan penanaman(transplanting). Menurut Setyamidjaja, (2006),
untuk menghasilkan bibit yang baik dan berkualitas seperti tersebut di atas, diperlukan
pedoman kerja yangdapat menjadi acuan, sekaligus kontrol selama pelaksanaan di lapang.
Untukitu berikut ini disampaikan tahapan pembibitan, mulai dari persiapan, pembibitan awal
dan pembibitan utama.

a.Pemilihan Lokasi

Penentuan lokasi pembibitan perlu memperhatikan beberapa persyaratansebagai berikut:

 Lokasi Pembibitan mempunyai jalan yang mudah dijangkau danmempunyai kondisi


baik.

 Areal harus jauh dari sumber hama dan penyakit, serta mempunyaisanitasi yang baik.

 Dekat dengan tenaga kerja lapangan sehingga memudahkan dalam pengawasan.

 Dekat dengan tempat pengambilan media tanam untuk pembibitan.Drainase baik,


sehingga pada musim hujan tidak tergenang air.

 Dekat dengan sumber air dan air tersedia cukup untuk penyiraman,dengan kualitas
yang memenuhi syarat.

 Areal diusahakan mempunyai topografi datar dan berada di tengah-tengah Kebun.

 Areal pembibitan harus terletak sedekat mungkin dengan daerah yangdirencanakan


untuk ditanami dengan memperhitungkan biaya pengangkutan bibit
b.Media Tanam

Media tanam yang digunakan seharusnya adalah tanah yang berkualitas baik, misalnya
tanah bagian atas (top soil) pada ketebalan 10-20cm. Tanah yang digunakan harus memiliki
struktur yang baik, gembur, serta bebas kontaminasi (hama dan penyakit, pelarut, residu dan
bahan kimia). Bilatanah yang akan digunakan kurang gembur dapat dicampur pasir dengan
perbandingan pasir : tanah = 3 : 1 (kadar pasir tidak melebihi 60%). Sebelumdimasukkan ke
dalam polybag, campuran tanah dan pasir diayak denganayakan kasar berdiameter 2 cm.
Proses pengayakan bertujuan untukmembebaskan media tanam dari sisa-sisa kayu, batuan
kecil dan materiallainnya.

c.Pemeliharaan (pada pembibitan)

Bibit yang yang telah ditanam di prenursery atau nursery perlu dipeliharadengan baik
agar pertumbuhannya sehat dan subur, sehingga bibit akan dapatdipindahkan ke lapang sesuai
dengan umur dan saat tanam yang tepat.Pemeliharaan bibit meliputi :

 Penyiraman

 Penyiangan

 Pengawasan dan seleksi

 Pemupukan

B..Persiapan Lahan

Pembukaan lahan merupakan salah satu tahapan kegiatan dalam budidayaKelapa Sawit
yang sudah ditentukan jadwalnya berdasarkan tahapan pekerjaanyang akan dilakukan sesuai
dengan jenis lahannya (areal) hutan, areal alang-alangmenyilang. Sementaraitu, interval
antara rotasi minimum dilakukan dalam dua minggu.

C..Pembuatan Jalan, Parit, dan Teras

Pembuatan Jalan dilakukan dengan cara mengorek, menimbun,mengeraskan bagian


lapangan, membuat bentang, dan membuat parit di sebelahkiri-kanan jalan. Jalan utama dan
jalan produksi dibuat dengan bulldozer dan ataugrader. Jalan sepanjang 1 km dibuat dalam
waktu 40-80 jam kerja dengan pemakaian bahan bakar 80 liter/jam kerja. Selanjutnya, jalan
di padatkan denganmenggunakan alat pemadat (bomag). Pekerjaan ini umumnya dilakukan
padaakhir musim hujan. Pembuatan parit dikerjakan dengan menggali tanah sesuaiukuran
dasar. Tanah galiannya di buang ke tempat tertentu.Saluran air di daerah berbukit berupa
saluran kebun dan saluran utama yang menyalurkan air ke salurandrainase alam (sungai).
Saluran kebun di buat setiap 16 baris tanaman kelapa

sawit dan di buat menurut kontur lahan. Saluran utama di buat dengan lebar bagian atas 150
cm, lebar bagian bawah 80 cm. saluran kebun di buat denganlebar bagian atas 90 cm, lebar
bagian bawah 60 cm, dan kedalaman 60 cm. Terasindividu di buat menggunakan mal
berbentuk tapak kuda dengan muka terasmenhadap kearah lereng bukit. Ukuran teras 3 m x 3
m, jarak antara ajir tanamandan tepi muka teras selebar 1,25 m.

D..Penanaman

Penentuan.Pola,Tanaman
Pola tanam menggunakan sistem monokultur. Tanaman penutup tanah (legumecover crop
LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapatmemperbaiki sifat-sifat
fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi,mempertahankan kelembaban tanah dan
menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma). Penanaman tanaman kacang-kacangan
sebaiknyadilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai.

E.Pembuatan.Lubang,Tanam

Pembuatan lubang dilakukan secara mekanis. Lubang tanam disiapkan 2 – 4minggu


sebelum tanam, sebaiknya paling lambat 4 minggu. Ukuran lobang berkisar antara 60 dan 90
cm dengan kedalaman 60 cm, tergantung kondisitanah. Jika tanah gembur dan subur, cukup
60 x 60 x 60 cm, tetapi kalautanahnya lebih padat atau berliat dan kurang subur, sebaiknya
ukuran lobang lebih besar.Jarak tanam yang direkondasikan adalah 9x9x9 m sistem persegi
panjang.Penggalian lubang dilakukan pada titik ajir sedemikian rupa sehingga ajir
beradatepat di tengah lubang tanam. Buat tanda batas penggalian dengan tongkat berukuran
tadi sebelum ajir dicabut untuk penggalian lubang. Setelah lubangselesai, ajir harus
dikembalikan pada posisi tepat di tengah lubang. Tanah galiandipilah dua yaitu lapisan atas
(top soil) dan lapisan bawah (sub soil) sertameletakkannya terpisah pada sisi lubang yang
berbeda (kiri – kanan atau utara – selatan) dalam arah yang konsisten.

F.Cara,Penanaman

Penanaman pada awal musim hujan yaitu bulan Oktober dan bulan November, setelah
hujan turun dengan teratur. Sehari sebelum tanam, siram bibit pada polibag. Lepaskan plastik
polybag hati-hati dan masukkan bibit ke dalamlubang. Taburkan Natural GLIO yang sudah
dikembangbiakkan dalam pupukkandang selama + 1 minggu di sekitar perakaran tanaman.
Segera ditimbundengan galian tanah atas. Siramkan POC NASA secara merata dengan dosis
± 5-10 ml/ liter air setiap pohon atau semprot (dosis 3-4 tutup/tangki). Lalu gunakan 1 botol
SUPER NASA yang diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air. Kemudiansetiap 1 liter air diberi
10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.
G.Hama dan Penyakit

a.Hama

 Hama TungauPenyebabnya tungau merah (Oligonychus). Bagian diserang


adalahdaun. Gejala terlihat pada daun menjadi mengkilap dan berwarna bronz.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara Semprot Pestisidaatau Natural BVR.

 Ulat SetoraPenyebabnya adalah (Setora nitens). Bagian yang diserang adalahdaun.


Gejala yang terlihat pada daun dimakan sehingga tersisa lidinyasaja. Pengendalian
dengan cara penyemprotan dengan Pestisida

b.Penyakit

 Root BlastPenyebab dari penyakit ini yaitu (Rhizoctonia lamellifera) dan(Phythium


Sp). Bagian diserang akar. Gejala dapat dilihat dari bibit di persemaian mati
mendadak, tanaman dewasa layu dan mati, terjadi pembusukan akar. Pengendalian
dengan cara pembuatan persemaianyang baik, pemberian air irigasi di musim
kemarau, penggunaan bibit berumur lebih dari 11 bulan (Zaman, 2006).

 Garis Kuning
Penyebab dari penyakit ini yaitu (Fusarium oxysporum). Bagiandiserang daun. Gejala
terdapat bulatan oval berwarna kuning pucatmengelilingi warna coklat pada daun, daun
mengering. Pengendaliandengan cara inokulasi penyakit pada bibit dan tanaman muda.

 Dry Basal Rot


Penyebab penyakit ini yaitu (Ceratocyctis paradoxa). Bagian diserang batang. Gejala
terdapat pada pelepah mudah patah, daun membusukdan kering; daun muda mati dan kering.
Pengendalian denganmenanam bibit yang telah diinokulasi penyakit

.Panen

Dalam budidaya kelapa sawit panen merupakan salah satu kegiatan penting dan
merupakan saat-saat yang ditunggu oleh pemilik kebun, karena saat panen adalah indikator
akan dimulainya pengembalian inventasi yang telahditanamkan dalam budidaya. Melalui
pemanenan yang dikelola dengan baik akandiperoleh produksi yang tinggi dengan mutu yang
baik dan tanaman mampu bertahan dalam umur yang panjang. Berbeda dengan tanaman
semusim, pemanenan kelapa sawit hanya akan mengambil bagian yang paling
bernilaiekonomi tinggi yaitu tandan buah yang menghasilkan minyak kelapa sawit daninti
kelapa sawit dan tetap membiarkan tanaman berproduksi secara terus menerussampi batas
usia ekonomisnya habis. Secara umum batas usia ekonomis kelapasawit berkisar 25
tahun.Kelapa sawit mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah
penyerbukan. Dapat dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya60% buah telah
matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buah matang panen.Ciri tandan matang panen

adalah sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh daritandan yang beratnya kurang dari 10 kg
atau sedikitnya ada 10 buah yang lepasdari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih

BAB III
PENUTUP

1.Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat saya simpulkan bahwa kelapa sawit adalahtanaman penghasil
minyak nabati yang dapat menjadi andalan dimasa depankarena berbagai kegunaannya bagi
kebutuhan manusia. Kelapa sawit termasuktanaman daerah tropis yang umumnya dapat
tumbuh di daerah antara 120º LintangUtara 120º Lintang Selatan. Curah hujan optimal yang
dikehendaki antara 2.000-2.500 mm per tahun dengan pembagian yang merata sepanjang
tahun. Lama penyinaran matahari yang optimum antara 5-7 jam per hari dan suhu optimum
berkisar 240-380C.Tanaman kelapa sawit mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan masak 5,5
bulan setelah penyerbukan. Dapat dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan,sedikitnya
60% buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buahmatang panen. Ciri tandan
matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah yanglepas/jatuh dari tandan yang beratnya kurang
dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih.
Tanaman denganumur kurang dari 10 tahun, jumlah brondolan kuran lebih 10 butir dan
tanamandengan umur lebih 10 tahun, jumlah brondolan sekitar 15-20 butir. Tanamankelapa
sawit akan menghasilkan tandan buah segar (TBS) yang dapat dipanen pada saat tanaman
berumur 3 atau 4 tahun.

2.Saran
Melihat pentingnya tanaman kelapa sawit dewasa ini dan masa yang akandatang seiring
dengan meningkatnya kebutuhan penduduk dunia akan minyaksawit, maka perlu dipikirkan
teknologi produksi sebagai usaha peningkatankualitas dan kuantitas produksi kelapa sawit

DAFTAR PUSTAKA

Setyamidjaja dan Djoehana. 1991. Budidaya Kelapa sawit . Kanisius. Yogyakarta

Pahan, I. 2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit . Penebar Swadaya. Jakarta.

Perangin-angin, S.A. 2006. Pengendalian Gulma di Kebun Kelapa Sawit (Elaeis guinensis
Jacq.)Kawan Batu Estate, PT. Teguh Sempurna, Minamas Plantation,Kalimantan Tengah.

Zaman, F.F.S.B. 2006. Manajemen Pengendalian Hama dan penyakit padaTanaman Belum
Mengahasilkan di Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guinensis Jacq.)Sumatera barat

.Sastrosayono, S., 2003. Budidaya Kelapa Sawit . Agromedia Pustaka, Jakarta.

Setyamidjaja, D. 2006. Budidaya Kelapa Sawit . Kanisius. Yogyakarta. 62 Hal


.Sunarko, 2008. Petunjuk Praktis Budidaya dan Pengolahan Kelapa Sawit AgromediaPustaka,
Jakarta

.Anonim. 2012. Makalah teknik budidaya kelapa sawit. http://www.blogspot.com.


(Diakses,25 Nopember 2015)

Sulesman. 2014.Makalah budidaya tanaman kelapa sawit.


http://.blogspot.co.id/.html(diakses, 25 Nopember 2015)

Anda mungkin juga menyukai