Anda di halaman 1dari 10

“BUDIDAYA TANAMAN UBI KAYU”

Disusun oleh:
Nama : Reno Prasetyo
Jurusan : TBSM B

SMK MUHAMMADIYAH REMBANG


TAHUN AJARAN
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang memberikan rahmat, hidayah
serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Budidaya
Tanaman Ubi Kayu”. Makalah ini disusun sebagai bagian dari tugas Produk Kreatif dan
Kewirausahaan, dengan tujuan untuk memahami lebih dalam mengenai teknik budidaya
tanaman ubi kayu serta manfaat bagi pertanian dan masyarakat.

Pada makalah ini saya banyak mengambil dari berbagai sumber dan referensi dan
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini saya mengucapkan
terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan
makalah ini.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga makalah ini
dapat menjadi bahan pembelajaran yang bermanfaat bagi para pembaca serta memberikan
kontribusi positif dalam pengembangan budidaya tanaman ubi kayu.

Penyusun

Reno Prasetyo

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 1
BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................................................ 2
2.1 Pengertian ......................................................................................................................... 2
2.2 Sistem Budidaya ............................................................................................................... 2
2.3 Panen Dan Pasca Panen.................................................................................................... 4
2.4 Manfaat dan Keuntungan Ubi Kayu................................................................................. 5
BAB 3 PENUTUP ..................................................................................................................... 6
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 6
3.2 Saran ................................................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 7

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Budidaya ubi kayu, juga dikenal sebagai singkong atau cassava, memiliki latar
belakang yang kaya akan sejarah dan nilai ekonomis. Tanaman ini berasal dari Amerika
Tengah dan Selatan, tetapi telah menyebar ke berbagai belahan dunia, terutama wilayah
tropis dan subtropis. Budidaya ubi kayu telah menjadi salah satu komoditas penting dalam
pertanian, baik untuk konsumsi langsung maupun sebagai bahan baku industri makanan.
Dibanyak negara, ubi kayu menjadi makanan pokok yang penting bagi jutaan orang.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan penelitian pertanian, metode budidaya ubi
kayu terus mengalami peningkatan dan penyesuaian. Petani modern menggunakan berbagai
teknik dan praktik yang telah terbukti meningkatkan hasil dan efisiensi produksi. Penggunaan
varietas unggul, pemupukan yang tepat, pengendalian hama dan penyakit, serta penerapan
praktik pertanian berkelanjutan menjadi fokus utama dalam meningkatkan produktivitas dan
kualitas ubi kayu.

Selain menjadi sumber karbohidrat yang penting dalam makanan, ubi kayu juga
memiliki potensi sebagai bahan baku industri non-pangan, seperti pembuatan tepung, pati,
dan bioetenol. Oleh karna itu, budidaya ubi kayu tidak hanya memberikan manfaat ekonomis
bagi petani tetapi juga berkontribusi pada diversifikasi pangan dan pengembangan industri
berkelanjutan. Dengan permintaan yang terus meningkat baik di pasar lokal maupun
internasional, budidaya ubi kayu masih menjadi pilihan yang menjanjikan bagi petani di
berbagai belahan dunia.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah
penelitian yaitu:
1. Bagaimana cara budidaya tanaman ubi kayu?
2. Apa keuntungan atau manfaat dari tanaman ubi kayu?

1.3 Tujuan
Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka tujuan pembuatan makalah ini
yaitu:
1. Mengetahui cara budidaya tanaman ubi kayu.
2. Mengetahui keuntungan atau manfaat dari tanaman ubi kayu.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Ubi kayu atau biasa disebut singkong dengan nama latin Manihot esculenta merupakan
tumbuhan jenis umbi akar atau akar pohon yang panjang fisik rata-rata bergaris tengah 2-3
cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya
berwarna putih atau kekuning-kuningan. ubi kayu, merupakan pohon tahunan tropika dan
subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok
penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.

2.2 Sistem Budidaya


Untuk melakukan budidaya tanaman ubi kayu kita harus menentukan lokasi budidaya
yang tepat sehingga dicapai produkis optimal. Ubi kayu merupakan tanaman tropis, tetapi
dapat pula beradaptasi dan tumbuh dengan baik di daerah sub-tropis. Tanaman ubi kayu tidak
menuntut iklim yang spesifik untuk pertumbuhannya. Secara umum, ubi kayu dapat tumbuh
dengan baik pada iklim dengan curah hujan: 1.500-2.500 mm/thn. Sinar matahari yang
dibutuhkan bagi tanaman ubi kayu sekitar 10 jam/hari terutama untuk kesuburan daun dan
perkembangan umbinya. Tanaman ubi kayu dapat tumbuh pada ketinggian 2.000m dari
permukaan air laut atau di sub-tropis dengan suhu rata-rata 16oC. Pada ketinggian tempat
sampai 300m dpl, tanaman ubi kayu dapat menghasilkan umbi dengan baik, akan tetapi tidak
menghasilkan bunga. Sedangkan pada ketinggian tempat mencapai 800m dpl tanaman ubi
kayu mampu menghasilkan bunga dan biji. Bahan baku ubi kayu yang didapat dari daerah
dataran tinggi akan menghasilkan rendemen yang tinggi dibandingkan singkong dari dataran
rendah. Ubi kayu yang ditanam pada daerah yang curah hujannya rendah memiliki kadar air
yang lebih rendah dibandingkan dengan ubi kayu yang ditanam pada daerah dengan curah
hujan yang tinggi.

Tanaman ubi kayu memerlukan media tanam sesuai agar menghasilkan produksi yang
maksimal. Media taman yang paling sesuai untuk tanaman ubi kayu adalah tanah yang
berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros serta kaya bahan organik.
Tanah dengan struktur remah mempunyai tata udara yang baik, selain itu unsur hara lebih
mudah tersedia dan mudah diolah. Tanaman ubi kayu akan tumbuh dengan baik jika tanah
subur dan kaya bahan organik baik unsur makro maupun mikronya. Jenis tanah yang sesuai
untuk tanaman singkong adalah jenis aluvial latosol, podsolik merah kuning, mediteran,
grumosol dan andosol. Tanaman ubi kayu akan tumbuh dengan baik pada lahan dengan
derajad keasaman pH berkisar antara 4,5-8,0 dengan pH ideal 5,8. Sedangkan tanah di
Indonesia ber-pH rendah (asam), yaitu berkisar 4,0-5,5, sehingga cukup netral bagi suburnya
tanaman ubi kayu. Teknik budidaya tanaman ubi kayu meliputi; pembibitan, pengolahan
lahan, penaman, pemupukan, perawatan, penanggulangan hama dan penyakit, penanganan
pasca panen.

2
a. Pembibitan Ubi Kayu
Sebelum melakukan budidaya tanaman ubi kayu, perlu dilakukan pemilihan bibit yang
berkualitas. Bibit ubi kayu yang akan dikembangbiakan dipilih berasal dari tanaman induk
yang mempunyai karakteristik; produksi tinggi, kadar tepung tinggi, umur panen 7-9 bulan,
tahan terhadap hama dan penyakit, warna putih, kadar sianida-nya rendah. Bibit dengan
kualitas baik akan menghasilkan produksi yang tinggi dan kualitas ubi kayu yang tinggi pula.

Pengembangbiakan tanaman ubi kayu dapat dilakukan dengan cara stek. Batang
tanaman singkong yang akan digunakan untuk stek dipilih berdasarkan umur kurang lebih 7-
12 bulan, diameter 2,5-3 cm, telah berkayu, lurus dan masih segar, panjang stek 20-25 cm,
bagian pangkal diruncingi agar memudahkan penanaman, kulit stek tidak terkelupas terutama
pada bakal tunas.

b. Pengolahan Lahan
Sebelum melakukan penanaman bibit ubi kayu, maka perlu dilakukan pengolahan tanah
terlebih dahulu agar tanah menjadi gembur sehingga pertumbuhan akar dan umbi
berkembang dengan baik. Gulma dan sisa-sisa tanaman. harus dibakar. Waktu mengerjakan
tanah sebaiknya pada saat tanah tidak dalam keadaan becek atau berair, agar struktur tanah
tidak rusak. Pengolahan tanah dibajak atau di cangkul 1-2 kali sedalam kurang lebih 20 cm,
diratakan langsung ditanami atau di buat bedengan-bedengan atau guludan dan juga dibuat
saluran drainase, kemudian baru dapat ditanam.
c. Penanaman
Penanaman bibit ubi kayu dapat dilakukan setelah bibit/stek dan tanah disiapkan.
Waktu yang baik untuk penanaman adalah permulaan musim hujan. Hal ini disebabkan ubi
kayu memerlukan air terutama pada pertumbuhan vegetatif yaitu umur 4-5 bulan, setelah itu
kebutuhan akan air relatif lebih sedikit. Jarak tanam secara monokultur antara lain: 100cm x
100cm; 100cm x 60cm. Cara menanam singkong sebaiknya stek tegak lurus atau minimal
membentuk sudut 60 derajat dengan tanah dan kedalaman stek 10-15 cm.
d. Pemupukan
Untuk mencapai hasil yang tinggi perlu dilakukan pemupukan bisa dengan
menggunakan pupuk organik (pupuk kandang, kompos dan pupuk hijau) dan pupuk an-
organik (Urea, TSP, KCL). Pupuk organik sebaiknya diberikan bersamaan dengan
pengolahan tanah. Tujuan utama pemberian pupuk adalah untuk memperbaiki struktur tanah.
Pupuk an-organik diberikan tergantung komposisi tanah. Pada umumnya dosis pupuk anjuran
untuk tanaman ubi kayu adalah:
- Urea: 60 - 120 kg hl/ ha
- TSP: 30 kg P205/ ha
- KCL: 50 kg K20/ ha
Cara pemberian pupuk adalah Pupuk dasar: 1/3 bagian dosis Urea, KCL., dan seluruh
dosis P (TSP) diberikan pada saat tanam, pupuk susulan: 2/3 bagian dari dosis Urea dan KCL
diberikan pada saat tanaman berumur 3-4 bulan.

3
e. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman perlu dilakukan untuk mendapatkan tanaman yang sehat, baik,
seragam dan memperoleh hasil yang tinggi. Pemeliharaan ubi kayu meliputi Penyiangan dan
Pembumbunan. Penyiangan dilakukan apabila sudah mulai tampak adanya gulma (tanaman
pengganggu). Penyiangan kedua dilakukan pada saat ubi kayu berumur 2-3 bulan sekaligus
dengan melakukan pembumbunan. Pembumbunan dilakukan untuk memperbaiki struktur
tanah sehingga ubi kayu dapat tumbuh dengan sempurna, memperkokoh tanaman supaya
tidak rebah.
f. Penanggulangan Hama Dan Penyakit Tanaman Ubi Kayu
Hama pada tanaman ubi kayu antara lain; tungau daun merah dan kumbang, sedangkan
penyakit yang sering menyerang tanaman ubi kayu adalah layu bakteri dan bercak daun.
Untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit pada tanaman ubi kayu adalah; sanitasi
lahan setelah panen (sisa tanaman dibakar), bibit yang digunakan sehat dari varietas tahan
penyakit, pengolahan tanah secara sempurna, pergantian tanaman dengan palawija/tanaman
lainnya. Cara-cara tersebut dapat secara efektif mengurangi serangan hama penyakit.

2.3 Panen Dan Pasca Panen


1. Panen
a. Ciri Dan Umur Panen
Ubi kayu dapat dipanen pada saat pertumbuhan daun bawah mulai berkurang. Warna
daun mulai menguning dan banyak yang rontok. Umur panen tanaman ubi kayu telah
mencapai 6–8 bulan untuk varietas Genjah dan 9–12 bulan untuk varietas Dalam.
b. Cara Panen
Ubi kayu dipanen dengan cara mencabut batangnya dan umbi yang tertinggal diambil
dengan cangkul atau garpu tanah.

2. Pasca Panen dan Penyimpanan


Hasil ubi kayu biasanya dalam bentuk ubi segar. Penanganan pasca panen ubi segar
meliputi tahap-tahap sebagai berikut.
a. Pengumpulan Hasil
Kumpulan hasil panen ubi di tempat (lokasi) yang strategis, yaitu tempat yang aman
dan mudah di jangkau oleh angkutan.
b. Sortasi
Pilih dan pisah-pisahkan ubi yang baik dari ubi yang memar atau rusak, dan
berdasarkan ukuran ubi.
c. Penyimpanan
Penyimpanan ini dilakukan dengan membuat lubang yang akan di simpan lama,cara
penyimpannya sebagai berikut:
1. Alasi dasar lubang dengan daun-daun, misalnya daun nangka atau daun ubi kayu.
2. Masukan ubi kayu secara teratur kemudian tutup dengan selapus daun-daun segar atau
jerami.
3. Masukan ubi pada lapisan kedua dan seterusnya hingga lubang tersebut berisi beberapa
lapisan ubi. Tiap lapis ubi ditutup dengan daun-daun segar atau jerami.
4. Timbun lubang berisi ubi dengan tanah sampai permukaan lubang berbentuk cembung.

4
2.4 Manfaat dan Keuntungan Ubi Kayu
1. Ubi Kayu Bagi Kesehatan
Di dalam ubi kayu, terkandung aneka nutrisi yang berguna bagi kesehatan meliputi:
 Karbohidrat.
 Protein.
 Serat.
 Mineral, termasuk kalium, magnesium, fosfor, dan kalsium.
 Vitamin, yakni vitamin C dan vitamin A.
 Air.
Karena kandungan nutrisinya yang beragam, ubi kayu dianggap memiliki manfaat
bagi kesehatan, seperti:
a. Menambah energi
Ubi kayu mengandung kalori yang cukup tinggi. Dalam 100 gram ubi kayu,
terkandung 110-150 kalori. Jumlah kalori ini lebih tinggi daripada kalori pada umbi jenis
lain, seperti kentang dan ubi. Oleh karena itu, Anda bisa mendapatkan energi ekstra untuk
menjalani aktivitas sehari-hari jika mengonsumsi ubi kayu.
b. Merupakan sumber serat dan karbohidrat kompleks
Selain kalori, ubi kayu juga kaya akan karbohidrat kompleks dan serat. Kedua nutrisi
ini berfungsi untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan, mengurangi peradangan, dan
mengendalikan kadar gula darah. Bila kadar gula darah terkendali, risiko terjadinya diabetes
tipe 2 dan obesitas juga akan lebih rendah.
c. Memiliki kandungan antioksidan yang baik
Manfaat ubi kayu lainnya bisa didapat dari kandungan vitamin C, vitamin A, dan
beta-karoten di dalamnya. Vitamin C dan vitamin A merupakan antioksidan yang berfungsi
untuk melindungi tubuh dari efek radikal bebas, mencegah penyakit jantung, hingga
mengatasi kerutan di kulit. Sementara beta-karoten berfungsi untuk meningkatkan daya tahan
tubuh, mencegah kekambuhan gejala asma, mengurangi risiko kanker, serta baik untuk
kesehatan kulit dan mata. Asupan nutrisi ini juga dapat mencegah berbagai penyakit mata,
seperti katarak dan degenerasi makula terkait usia. Selain manfaat di atas, ubi kayu juga
diklaim dapat digunakan sebagai obat alternatif untuk mengatasi kelelahan, diare, infeksi,
masalah kesuburan, dan menginduksi persalinan. Kendati demikian, manfaat ubi kayu
sebagai obat alternatif ini belum terbukti secara medis.

2. Ubi Kayu Sebagai Bahan Baku Bioetanol


Penggunaan sumber energi alternatif terbarukan yang berasal dari hasil pertanian
seperti bioetanol perlu dilakukan karena meningkatnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
dipasaran dunia dan menipisnya cadangan fosil. Ubi kayu cukup berpotensi sebagai bahan
baku industri etanolkarena mampu memproduksi etanol sebanyak 2.000-7.000 1/ha/th.
Kandungan pati yang tinggi pada ubi kayu merupakan substrat yang baik unyuk
menghasilkan glukosa sebagai produk antara pada pembuatan etanol. Proses pengolahan ubi
kayu menjadi etanol meliputi gelatinisasi pati, diikut hidrolisis pati secara enzimatis menjadi
glukosa degan menggunakan enzim amilase dan glukoamilase, lalu difermentasi menjadi
etanol dan dilanjutkan dengan distilasi dan dehidrasi untuk mendapatkan debgan kadaran
99.5 persen.

5
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Untuk melakukan budidaya tanaman ubi kayu kita harus menentukan lokasi budidaya
yang tepat sehingga dicapai produkis optimal. Ubi kayu merupakan tanaman tropis, tetapi
dapat pula beradaptasi dan tumbuh dengan baik di daerah ssub-tropis. Tanaman ubi kayu
tidak menuntut iklim yang spesifik untuk pertumbuhannya. Secara umum, ubi kayu dapat
tumbuh dengan baik pada iklim dengan curah hujan: 1.500-2.500 mm/thn.

Karena kandungan nutrisinya yang beragam, singkong dianggap memiliki manfaat


bagi kesehatan, seperti:
 Menambah energi
 Sumber serat dan karbohidrat kompleks
 Memiliki kandungan antioksidan yang baik

Ubi kayu memiliki manfaat sebagai bahan baku industri bioethanol. Kandungan pati yang
tinggi pada ubi kayu merupakan substrat yang baik unyuk menghasilkan glukosa sebagai produk
antara pada pembuatan etanol. Proses pengolahan ubi kayu menjadi etanol meliputi gelatinisasi
pati, diikut hidrolisis pati secara enzimatis menjadi glukosa degan menggunakan enzim amilase
dan glukoamilase, lalu difermentasi menjadi etanol dan dilanjutkan dengan distilasi dan dehidrasi
untuk mendapatkan debgan kadaran 99.5 persen.

3.2 Saran
Dalam penulisan ini diharapkan agar masyarakat dapat memahami cara budidaya ubi
kayu yang baik dan benar, sehingga dapat menambah produktivitas budidaya ubi kayu.

6
DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembangan pertanian. 2012. Varietas Unggul Ubi Kayu Untuk
Bahan Pangan dan Bahan Industri. J Agroinovasi 29 (3412) : 1-7.

Rukmana, Rahmat, H, Ir. 1997. UBI KAYU, Budi Daya Dan Pascapanen. Karnisius.
Yokyakarta.

Fauzi, M., E.H. Khardinata dan L.A.P. Putri. 2015. Identifikasi dan Investasi Genotipe
Tanaman Ubi Kayu (Manihot esculenta Cranzt) di Kabupaten Serdang Bedagai
Sumatra Utara. J. Online Agroekoteknologi 3 (3): 1082-1088.

Ginting, E., T. Sundari., B. Triwuyono dan Triatmojo. 2011. Identfikasi Varietas/Klon Ubi
Kayu Unggul untuk Bahan Baku Biotanol. Bul. Penelitian. Pertan. Tan. Pangan. 30
(2) : 127-353.

Anda mungkin juga menyukai