Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

BUDIDAYA TANAMAN MELON

Dosen Pengampu: Catarina  Hariyani, S.IP, M. Si

OLEH:
Mei Umairah
NIM : A210020

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN (STIPER)


BELITANG
2022

i
KATA PENGANTAR
 
 
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Budidaya Tanaman Melon”.
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar penulis dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

OKU Timur, 02 Januari 2022


Penulis

Mei Umairah

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL  ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULAN ................................................................................ 1


A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan ............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3


A. Sejarah Singkat Melon ...................................................................... 3
B. Jenis Tanaman .................................................................................. 3
C. Manfaat Buah Melon ........................................................................ 4
D. Syarat Tumbuh ................................................................................. 4
E. Pedoman Budidaya ........................................................................... 5
F. Haman dan Penyakit ......................................................................... 11
G. Panen ................................................................................................ 12
 
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 14
A. Kesimpulan ...................................................................................... 14
B. Saran ................................................................................................. 14
 
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah        


Melon merupakan  salah satu tanaman jenis buah-buahan yang sudah sangat
populer diseluruh dunia.  Namun perhatian masyarakat terhadap buah melon ini
masih sebatas usaha sampingan, sehingga rata-rata hasil tanaman melon secara
nasional masih rendah. Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia maupun dunia
akan berpengaruh terhadap naiknya persediaan komsumsi  buah-buahan terutama
melon. Salah satu upaya untuk meningkatkan persediaan buah-buahan  adalah
dengan meningkatkan produksi melon.
Prosfek pengembangan budi daya melon secara comersial dan dikelola dalam
skala besar semakin cerah karena pemasaran hasilnya tidak hanya dilakukan di
dalam negeri, tetapi juga ke luar negeri untuk diekspor. Pasar potensial untuk
buah-buahan adalah Malaysia, Singapura, Taiwan, Hongkong, dan Eropa lainnya.
Untuk pemesanan dengan skala besar, Indonesia tidak mampu menyediakan
karena masyarakat Indonesia hanya menyediakan dalam skala kecil karena usaha
melon hanya usaha sampingan yang kurang dilirik selama ini. Sikap kurang
percaya diri bagi masyarakat kita untuk tanaman ini banyak disebabkan kurang
mengetahui bagaimana pembudidayaan yang baik. Banyak di antara petani yang
melakukan asal tanam dan asal hidup, tanpa memperhitungkan dengan baik
bagaimana usaha ini mempunyai peluang yang sangat baik jika dilakukan dengan
maksimal.
Sehubungan dengan keadaan tersebut di atas penulis berkeinginan untuk
menelusuri tanaman ini lebih mendalam, bahwa buah melon sangat besar peluang
bisnisnya untuk menambah inkam.
Mengigat besarnya peluang bisnis buah melon ini menjadi perhatian penulis
dan menjadi latar belakang penyusunan karya tulis ini karena penulis tertarik
untuk mengetahui lebih jauh proses budi daya tanaman  ini dengan
memberi  judul “ Budi Daya Tanaman Melon”

1
B. Rumusan  Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:“Bagaimana cara membudidayakan  melon  agar dapat
menghasilkan buah yang baik”?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bahwa pembudidayaan tanaman melon yang baik akan
berpeluang  besar  bagi pasar buah nasional maupun dunia.
2. Untuk   memberi pengetahuan  cara membudidayakan tanaman melon yang
baik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Melon    


Melon merupakan tanaman buah termasuk famili Cucurbitaceae. Nama
latinnya Cucumis Melo. Banyak yang mengatakan buah melon berasal dari
Lembah Panas, Persia atau derah Merditerania yang merupakan perbatasan antara
Asia Barat dengan Eropa  dan Afrika.
Tanaman ini akhirnya tesebar luas ke Timur Tengah dan Eropa. Pada abad
ke-14 melon dibawa ke Amerika oleh Colombus dan akhirnya melon tersebar ke
seluruh penjuru dunia terutama di daerah tropis dan subtropis termasuk Indonesia.

B. Jenis Tanaman
Jenis –jenis melon yang terkenal adalah melon Cristianism(1850), melon Sill
hybrid (1870), melon Surprise(1876), melon Ivondequoit, Miller cream, Netted
gem, Hacken sack, dan Osage (1881-1890), Melon Queen of Colorado dan Honey
Gold (1939). Untuk memudahkan pengelompokan dan penanaman melon, para
ahli mengklasifikasikan melon dalam dua tipe yaitu sebagai berikut:
1. Tipe Netted –Melon
a. Ciri-ciri :
- Kulit buah keras
- Kasar berurat bergambar, seperti jala(Net)
- Aroma relatif lebih harum dibanding dengan winter-melon
- Lebih cepat masak antara 75-90 hari,
- awet, tahan lama untuk disimpan.
b. Varietas:
- Cucumis melo var. Reticulatus : buah kecil berurat seperti jala dan
harum
- Cucumis melo var.flexuosus : cantelupensus :buah besar , kulit
bersisik dan harum.
2. Tipe winter-melon

3
a. Ciri-ciri:
- Kulit buah halus, menkilat 
- Aroma buah tidak harum
- Buah lambat untuk masak antara 90-120 hari
- Mudah rusak dan tidak tahan lama untuk di simpan.
- Tipe melon ini sering digunakan sebagai tanaman hias.
b. Varietas:
- Cucumis melo-var.Inorous . kulit buah halus, buah memanjang antara
2,5-7,5 cm.
- Cucumis melo-var .Flexuosus .permukaan buah halus , buah
memanjang antara 35-70 cm.
- Cucumis melo-var. Dudain. Ukuran kecil-kecil, sering untuk tanaman
hias.
- Cucumis melo-var. Chito.ukuran buah sebesar jeruk lemon. Sering
digunakan sebagai tanaman hias.

C. Manfaat Buah Melon


Buah melon dimamfaatkan sebagai makanan buah segar dengan kandungan
vitamin C cukup tinggi.

D. Syarat Tumbuh
1. Iklim
- Angin yang bertiup cukup kencang dapat merusak penanaman melon
karena dapat mematahkan tangkai daun , tangkai buah, dan batang
tanaman.
- Hujan yang terus menerus akan menggugurkan calon buah yang sudah
terbentuk dan dapat pula menjadikan kondisi lingkungan yang
menguntungkan bagin patogen. Dengan demikian, saat tanaman melon
menjelang panen , akan mengurangi kadar gula dalam buah.
- Tanaman melon memerlukan penyinaran matahari penuh selama
pertumbuhannya.

4
- Tanaman melon memerlukan suhun yang sejuk dan kering untuk
pertumbuhannya. Suhu pertumbuhan untuk tanaman melon antara 25-30
derajat.
- Tanaman melon tidak dapat tumbuh apabila kurang dari 18 derajat
celcius.
- Kelembaban udara secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan
tanaman melon. Dalam kelembaban yang tinggi tanaman melon mudah
diserang penyakit.
2. Media Tanam
- Tanah yang baik untuk budi daya tanaman melon ialah tanah liat berpasir
yang banyak  mengandung bahan organik untuk memudahkan akar
tanaman melon berkembang. Tanaman melon tidak menyukai tanah yang
terlalu basah.
- Tanaman melon akan tumbuh baik apabila P-H nya 5,8-7,2.
- Tanaman melon pada dasarnya membutuhkan air yang cukup banyak.
Akan tetapi, sebaiknya air itu berasal dari irigasi, bukan dari air hujan.
3. Ketinggian tempat
Tanaman melon dapat tumbuh dengan cukup baik pada ketinggian 300-900 di
permukaan laut. Apabila ketinggian lebih dari 900meter dari permukaan laut,
tanaman tidak berproduksi dengan optimal.

E. Pedoman Budidaya
1. Pembibitan
a) Persyaratan benih
Tanaman melon yang sehat dan berproduksi optimal berasal dari bibit
tanaman yang sehat, kuat, dan terawat baik pada awalnya. Benih direndam ke
dalam larutan furadam dan atonik selama 2 jam. Benih yang baik berada di
dasar air, sedangkan yang kurang baik akan mengapung di atas permuakaan
air. Oleh sebab itu, pembibitan merupakan kunci keberhasilan agribisnis
melon.

5
b) Penyiapan benih
1) Pengadaan Benih Secara Generatif
Fase generatif ditandai dengan keluarnya bunga. Pada fase ini tanaman
memerlukan banyak unsur fosfor untuk memperkuat akar dan
membentuk biji pada buah. Pada fase ini apabila tanaman dalam kondisi
sehat, maka jaring-jaring pada buah diharapkan muncul secara merata.
Untuk mendukung pertumbuhan generatif, tanaman disemprot dengan
pupuk daun complesal supertonic (merah) dengan konsentrasi 2 gram
atau 1 liter seminggu sekali. Untuk mencegah kekurangan unsur calsium
dan boron maka tanaman disemprotkan dengan daun fertical dengan
konsentrasi 2 mililiter atau liter atau CaB dengan konsentrasi 2 mililiter
atau liter.
2) Pengadaan Bibit Secara Vegetatif (Kultur Jaringan)
Dengan metode ini, pemilihan media tanam dan sumber eksplan yang
digunakan haruslah tepat agar memberikan hasil yang optimal. Media
dasar yang digunakan haruslah tersusun  atas garam-garam berdasarkan
susunan murasigeh dan skoog (1962) dengan penambahan tihamin
0,04mg/liter,myo-inositol 100miligram/liter, sukrosa 30 gram/liter dan
berbagai kombinasi hormon tanaman ditambahkan sesuai dengan
perlakuan. Media dibuat dengan cukup padat, dengan penambahan agar
bacto 8 gram/liter, PH media dibuat 5,7 dengan penambahan NaOH atau
HCI 0,1 m. Sterilisasi media dilakukan dengan autoclap bertekanan 17,5
Psi, suhu 100 derajat celcius selama 20 menit. Tanaman yang didapat
dari kultur jaringan membentuk bunga jantan dan betina seperti halnya
tanaman yang didapat dari biji.
3) Sumber benih
Untuk menanam melon, kita harus mengetahui sumber benihnya terlebih
dahilu. Sebaiknya selalu menggunakan benih asli, F1hibrid .
4) Cara penyimpanan benih
Benih disimpan di tempat yang kering, dan tempat untuk menyimpan
benih dapat dibuatkan rumah pembibitan yang sederhana karena

6
mengingat umur benih hanya selama 10-14 hari, karena untuk
melindungi benih tanaman yang masih muda dari terik matahari, air
hujan ,dan serangan hama maupun penyakit.Alas rumah pembibitan,
tempat polibag diletakkan dilapisi kertas koran agar perakaran bibit tidak
menembus ke dalam tanah.
5) Kebutuhan Benih
Benih yang dibutuhkan sesuai dengan luas tanam ditambah sepuluh
persen untuk cadangan penyulaman.
6) Perlakuan Benih
Benih melon memerlukan perlakuan yang lebih sederhana dibandingkan
dengan benih semangka non biji. Hal ini karena kulit melin cukup tipis
sehingga tidak memerlukan perlakuan ektra. Perlakuan unruk benih biji
melin adalah pencucian, perendaman serta pemeraman benih.
c) Teknik penyamaian benih
1) Cara dan Waktu Penyamaian
Benih melon yang akan disemaikan ,direndam lebih dahulu di dalam air
2-4 jam. Setelah itu, benih disemaikan pada kantong plastik yang telah
diisi tanah dan pupuk kandang yang dicampur dengan perbandingan 5:1.
Benih disemaikan dalam posisi tegak dan ujung calon akarnya ,enghadap
ke bawah.benih ditutup dengan campuran abu sekam dan tanah dengan
perbandingan 2:1 yang telah disiapkan, agar tanaman dapat tumuh
dengan baik,tidak mudah rebah.untuk merangsang perkecambahan benih
dengan ,menciptakan suasana hangat , maka tutuplah permukaan
persemaian dengan karung goni basah.apabila kecambah telah muncul ke
permukaan media semai(pada hari ke-3-4), maka karung goni dapat
dibuka.
2) Pembuatan Media Semai
Melon termasuk tanaman yang terlalu menuntut media semai yang
khusus untuk pembibitannya. Medianya dapat dibuat dengan berbagai
variasi, caranya dengan mencampaurkan tanah, pasir, pupuk kandang
atau kompos dengan perbandingan 1:1:1 . Untk mendapatkan hasil bibit

7
melon yang kekar dan sehat, kompososo media semai yang tepat terdiri
atas campuran tanah, pupuk kandang, pupuk sp3, NPK , ditambah
dengan insektisida karbofuran.
d) Pemeliharaan Pembibitan (Penyemaian)
Setelah benih disemai di polibet, akan tumbuh menjadi calon bibt, dan harus
mendapatkan pemeliharaan yang baik agar menjadi bibit melon yang sehat
dan kekar.
1) Cara dan Waktu Penyiraman
Bibit di persemaian disiram tiap hari mulai dari kecambah belum muncul
sampai bibt muncul kepermukaan tanah. Untuk penyiraman tangki
semprot. Saat menyemprot, jangan terlalu kuat karena akan mengikis
tanah media dan melenmparkan kecambah keluar dari polibag. Apabila
daun sejati keluar, penyiraman bibit baru dapat dilakukan dengan
gembor. Jika cuaca panas, penyiraman diulangi pada sore hari, dan
jangan menyiram pada siang hari karena makanan tidak dapat terserap
yang mengakibatkan bibit menjadi kurus, kering, dan layu.
2) Penjarangan
Penjarangan dilakukan dengan tujuan untuk menyiapkan bibit yang sehat
untuk ditanam dapat dilakukan 3 hari sebelum penanaman bibit
dilapangan. Bibit yang pertumbuhannya seragam disatukan dan yang
merana disingkirkan.
3) Pemupukan
Untuk pertumbuhan vegetatif penyemprotan daun dilakukan 1 kali saat
berumur 7-9 hari dengan konsentrasi 1-1,5 gram/liter. Pupuk akar berupa
pupuk kimia maupun  organik tidak diperlukan.
4) Pemberian Pestisida Pada Masa Pembibitan
Pada masa pembibitan penyemprotan pestisida dilakukan jika diperlukan.
Penyemprotan dapat dilakukan 2-3 hari sebelum bibit ditanam di
lapangan.
5) Pemindahan bibit

8
Pemindahan dilakukan ke lapangan bila sudah berdau 4-5 helai atau
berusia 10-12 hari. Caranya kantong plastik polibag dibuang secara
berhati-hati, lalu bibiit berikut tanahnya di tanam pada bedengan yang
sudah di lubang sebelumnya. Bedenganpun jangan sampai kekurangan
air.

2. Pengolahan Media Tanam


a. Persiapan
- Pengukuran pH tanah
- Analisis tanah
- Penetapan waktu atau jadwal tanam
- Penetapan luas area tanam
- Pengaturaan volume produksi
b. Pembukaan Lahan
- Pembajakan
- Penggarukan dan pencangkulan lahan serta waktu lahan siap tanam.
c. Pembentukan bedengan
- Cara pembuatan
- Bentuk bedengan
- Ukuran dan jarak bedengan
d. Pengapuran
e. Pemasangan Mulsa Plastik Hitam Perak (PHP)
f. Teknik Penanaman
- Penentuan Pola Tanam
- Pembuatan lubang tanam
- Cara penanaman
g. Pemeliharaan Tanaman
- Penjarangan dan penyulaman
Penjarangan dan penyulaman dilakukan jika dalam waktu 2 minggu bibit
tidak menunjukkan pertumbuhan normal. Tanaman dicabut dan diganti

9
dengan bibit baru pada sore hari. Penyulaman dan penjarangan dilakukan
selama 35 hari kemudian disiram
- Penyiangan
Pada bididaya melon, sistem mulsa PHP, penyiangannya dilakukan pada
lubang tanam dan parit diantara bedengan. Gulma yang tidak dibersihkan
akan merugikan karena menjadi hama dan penyakit pada bibit.
- Pembubunan
Untuk pembubunan, pertama-tama dilakukan adalah pemupukan awal
dan menseterilkan lahan situ. Tujuannya adalah setelah tanah diolah dan
dipupuk , tanah akan menmjadi subur dan akan terbebas dari hama dan
penyakit. Saat  melakukan pemupukan, tanah yang sebelumnya sudah
diolah, telah dikelantang selama 2 minggu dengan begitu, diharapkan
tanah yang cukup lama terkena terik matahari tersebut, cukup sehat untuk
ditanami.
- Perempalan
Perempalan dilakukan terhadap tunas/cabang air yang bukan merupakan
cabang utama.
- Pemupukan
Pemupukan diberi sebanyak 3 kali yaitu 20 hari setelah ditanam, tanaman
berusia 40 hari.dan pada saat tnaman berusia 60 hari. Caranya disebarkan
secara merata di atas tanah bedengan pada pinggiran kiri dan kanannya.
Selain itu tanah dibali dengan hati-hati supaya tidak merusak perakaran
tanaman dan agar pupuk tersebut bisa aman terpendam dalam tanah.
Unuk memudahkan dalam pemupukan,dibuat data mengenai rangkaian
pemupukan sejak awal.
a) Pupuk kandang /kompos : pupuk dasar = 10-20 ton/hektar
b) urea : pupuk dasar 440 kg pupuk susulan I = 330kg/ha, pupuk
susulan II = 220 kg/ha : pupuk susulan III 440kg perha.
c) TSP : pupuk dasar = 1.200kg/ha : pupuk susulan I = 220kg/ha :
pupuk  susulan II =550kg/ha
d) KCL : pupuk dasar = 330-440kg/ha : pupuk susulan II = 160kg/ha

10
- Pengairan dan Penyiraman
a. Pengairan
Tanaman melon menghendaki udara yang kering untuk
pertumbuhannya tetapi tanah harus lembab.pengairan harus
dilakukan jika hari tidak hujan pada sore dan malam hari.
b. Penyiraman
Tanaman disiram sejak masa pertumbuhan tanman sampai tanaman
akan dipetik buahnya.saat enyiram jangan sampai membasahi daun
dan buahnya agar daun dan buah tidak dijangkiti penyakit, karena
akan mengundang jamur . maka sebaiknya penyiraman dilakukan
pada pagi-pagi sekali atau malam  hari.
- Waktu Penyemprotan Pestisida
a. Tindakan preventif, benih direndam dalam larutan bakterisida.
b. Penyemprotan fungisidaprevicur n dengan konsentrasi 2-3 ml/liter
apabila serangan telah melewati ambang ekonomi
c. Fungisida derasol 500 sc dengan konsentrasi 1-2 ml/liter. Pangkal
batang yanhg terserang dioles dengan larutan fungisida Calixin 750
EC dengan konsentrasi 5 ml/liter.
- Pemeliharaan Lain
a. Pemasangan Ajir
Ajir atau tongkat  dapat dipasang setelah selesai membuat
pembubunan dan menseterilkan kebun.
b. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan bertujuan untuk memelihara cabang sesuai
dengan yang dikehendaki tinggi tanaman dibuat antara 20-25 cm.

F. Hama dan Penyakit


1. Hama
a. Kutu Aphids
Ciri tanaman yang dirusak hama ini adalah daun menggulung dan pucuk
tanaman menjadi kering karena cairan daun dihisap oleh hama.

11
b. Trips
Ciri tanaman yang dirusak hama ini daun-daun muda dan tunas-tunas
baru menjadi keriting dan bercak kekuningan, tanaman kerdil dan tidak
dapat membentuk buah secara normal.   
2. Penyakit
- Layu Bakteri
Penyebabnya disebarkan kumbang daun oteng-oteng. Gejalanya daun
dan cabang layu dan berkerut, warana daun menguning, mengering, mati
satu persatu.
- Penyakit Busuk pada Pangkal Batang
Penyebab penyakit ini adalah cendawan. Ciri-ciri terkena penyakit ini
dari batang keluar lendir warna coklat merah kemudian layu lalu mati,
sedang daun mengering sehingga jika diremas berbunyi kresek seperti
kerupuk.
- Gulma
Gulma dikenal sebagai tanaman pengganggu, merugikan tanaman karena
bersaing dengan zat hara, tempat tumbuh dan cahaya. Pencabutan harus
dilakukan sejak tumbuhan masih kecil karena jika sudah besar akan
merusak perakaran  tanaman melon.

G. Panen
1. Ciri dan Umur Panen
a. Tanda/Ciri Tanaman Siap Panen
- Ukuran buah sesuain dengan ukuran normal
- Serat jala pada kulit buah sangat nyata dan kasar
- Warna kulit hijau kekuningan
b. Umur panen_+ 3 bulan setelah tanam
c. Waktu pemanenan  yang baik adalah pada pagi hari.
2. Cara Panen
- Potong tangkai buah melon dengan pisau , sisakan minimal 2,0 cm untuk
memperpanjang masa simpan buah.

12
- Tangkai dipotong berbentuk huruf “T” maksudnya agar tangkai buah
utuh dan kedua sisi atasnya merupakan tangkai daun yang telah dipotong
daunnya.
- Pemanenanya dilakukan secara bertahap, dengan mengutamakan buah
yang benar-benar telah siap dipanen
- Buah yang telah dipanen, dikumpulkan si suatu tempat untuk disortir.
Kerusakan buah akibat terbentur/cacat fisik lainnya, sebaiknya dihindari
karena akan mengurangi harga jual terutama di swalayan.

3. Periode Panen
Panen dilakukan secara bertahap mengutamakan buah yang benar-benar siap
panen. Buah yang telah dipanen diangkut dan dikumpulkan di suatu tempat untuk
segera disortir.buah yang sehat dan utuh dipisahkan dari buah yang cacat fisik
maupun cacat karena serangan hama dan penyakit. Buah melon yang berkualitas
bagus kemudian dilakukan penggolongan melon berdasarkan tiga kelas.
- Kelas M1, yaitu melon berbobot 1,5 kg/ lebih jarang berbentuk sempurna
- Kelas M2, yaitu melon berbobot 1-1,5 jaringnya  berbentuk hanya 70% saja.
- Kelas M3, boibot buahnya bervariasi dengan jaring sedikit atau tidak
berbentuksama sekali. Belum layak dipanen tetapi karena batangnya sudah
mati terlebih dahulu karena terkena hama.
Penyimpanan  dilakukan dengan meletakkan di atas jerami ditata dengan rapi
tidak boleh bertumpuk satu tempat . penyimpanan harus kering jauh dari kecoak
dan tikus . buah yang masak dan mengkal tidak boleh disatukan . jika ada buah
yang mau busuk langsung diungsikan karena akan menimbulan buah lain tertular
busuk. Pengemasan dibuat dari kayu biasa dan banyak memiliki lubang angin.
Cara menyusunnya bagian dasar kotak diberi jerami kering yang cukup tebal
demikian juga bagian atasnya . selain jerami dapat juga dibuat dengan rajutan
benang mirip jala lalu dimasukkan ke dalam karton. Karton dilapisi dengan kertas
hancuran . buah yang akan diekspor dipak secara khusus dengan peti kemas yang
terbuat dari kayu, karton atau plastik. Jika di pesawat melon dimasukkan dalam
kontainer pendingin agar buah tetap segar sampai ke tujuan.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Buah  melon sangat banyak digemari masyarakat Indonesia bahkan sudah
mendunia, ini dapat diketahui dengan banyaknya permintaan pasokan  buah
melon ini kemanca negara. Untuk dapat menghasilkan buah melon yang sesuai
dengan permintaan pasar baik jumlah maupun kualitasnya perlu budi daya yang
baik. Budi daya tanaman melon yang baik akan menghasilkan buah yang
maksimal jumlah dan kualitasnya.

B. Saran
1. Tanaman  melon sebaiknya dibudidayakan sebagai tanaman utama bukan
tanaman sampingan semata karena tanaman ini berpeluang besar bagi pasar
nasional maupun internasional.
2. Masyarakat  hendaknya dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
dalam  budi daya tanaman melon karena besar mamfaatnya

14
DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1998. Bertanam Pohon Buah-Buahan. Yogyakarta: Kanisius

Ashari, Semeru. 1995. Holtikultura Aspek Budidaya. Jakarta: Universitas


Indonesia Press (Ul-Press)

Badan Agribisnis Departemen Pertanian. 1999. Investasi Agribisnis Komoditas


Unggulan Tanaman Pangan dan Holtikultura. Yogyakarta: Kanisius

E.W.M, Verheij & R.E. Coronel. 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara II:
Buah-Buahan yang Dapat Dimakan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum
dan Prosea Indonesia & European Commision.

Natawidjaja, P.Suparman. 1983. Mengenal Buah-Buahan yang Bergizi. Jakarta:


Pustaka Dian

Rukmana, Rahmat.1996. Budidaya dan Pasca Panen. Yogyakarta: Kanisius

15

Anda mungkin juga menyukai