PERTEMUAN KE DUABELAS
MAKALAH PENAGANAN PASCA PANEN MELON
Dosen:
Junieni, S.Gz,.M.Si
Disusun Oleh :
Sunarti Wally
NIM:P07131020061
Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan Makalah praktek ini dengan judul “ Penanganan pasca panen
melon”. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini. Semoga dengan terselesaikan makalah ini dapat membantu dan menambah
wawasan bagi para pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah masih kurang sempurna.Oleh karena itu, dengan
senang hati kami senantiasa menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar belakang............................................................................................1
B. Rumusan masalah......................................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................................1
D. Manfaat.......................................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN.....................................................................................2
A. Sejarah singkat melon................................................................................2
B. Jenis tanaman melon..................................................................................2
C. Manfaat tanaman melon............................................................................3
D. Syarat tumbuh melon.................................................................................3
E. Penanganan pasca panen melon.................................................................3
BAB V : PENUTUP..............................................................................................7
A. Kesimpulan.................................................................................................7
B. Saran ..........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................8
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
C. Manfaat
4
BAB II
PEMBAHASAN
1) Tipe Netted-Melon
a) Ciri-ciri: kulit buah keras, kasar, berurat dan bergambar seperti jala
(net); aroma relatif lebih harum dibanding dengan winter–melon;
lebih cepat masak antara 75–90 hari; awet dan tahan lama untuk
disimpan.
b) Varietas: (1) Cucumis melo var. reticulatus, buah kecil, berurat
seperti jala dan harum; (2) Cucumis melo var. cantelupensis, buah
besar, kulit bersisik dan harum Bau dari buah melon tersebut.
2) Tipe Winter-Melon
a) Ciri-ciri: kulit buah halus, mengkilat dan aroma buah tidak harum;
buah lambat untuk masak antara 90–120 hari; mudah rusak dan
tidak tahan lama untuk disimpan; tipe melon ini sering digunakan
sebagai tanaman hias.
b) Varietas: (1) Cucumis melo var. inodorous, kulit buah halus, buah
memanjang dengan diameter 2,5–7,5 cm; (2) Cucumis melo var.
flexuosus permukaan buah halus, buah memanjang antar 35–70
cm;
3) Cucumis melo var. dudain, Ukuran kecil-kecil, sering untuk tanaman
hias
5
4) Cucumis melo var. chito,
6
pengkelasan, pengemasan dan penyimpanan buah berdasarkan ukuran dan
standar mutu yang telah ditentukan oleh suatu pihak yang berwenang. Ada pun
langkah-langkah masingmasing kegiatan pasca panen adalah sebagai berikut.
1. Pengumpulan
Buah-buah melon yang telah dipanen dikumpulkan pada suatu tempat
untuk segera disortir/dipilih. Pengangkutan dari kebun ke tempat
pengumpulan harus dilakukan dengan hati-hati. Sebab, pengangkutan yang
kurang baik dapat mengakibatkan kerusakan fisik seperti terjadinya benturan
antara buah, goresan dan memar oleh bahan kemasan. Oleh karna itu hal ini
harus sangat dihindari.
Umumnya buah melon diangkut dari lapang ke tempat pengumpulan
dengan berjalan kaki (dipikul, dijinjing atau disunggi di atas kepala), sepeda
atau sepeda motor. Dalam proses pengumpulan ini sebaiknya lokasi
pengumpulan/penampungan harus dekat dengan tempat pemanenan agar tidak
terjadi penurunan kualitas buah akibat pengangkutan dari dan ke tempat
pengumpulan. Sebagai wadah tempat
penampungan dapat berupa keranjang, peti atau karung goni untuk
mengangkut hasil panen ke tempat pengumpulan sementara/gudang
penyimpanan. Buah melon yang baru datang dari kebun segera dikeluarkan
dari dalam keranjang atau wadah lain, kemudian ditaruh pada tempat terbuka
dan dianginanginkan. Buah-buah melon yang telah dipanen dan dikumpulkan
itu selanjutnya disortir sesuai dengan mutu buah yang dibutuhkan konsumen.
7
Buah yang sudah ditimbang, kemudian dibersihkan dengan kain lap,
ditempeli sticker dan siap untuk dikemas, disimpan dalam gudang atau
didistribusikan/dipasarkan kepada para konsumen di setiap tempatnya.
Setiap kemasan diberi label dari bahan yang tidak beracun, baik tinta
untuk menulis maupun lem untuk melekatkan kemasannya. Label yang dibuat
itu menjelaskan indetifikasi produk (nama, asal dan kode produsen yang telah
diketahui) dan asal produk (nama varietas, tulisan atau gambar melon apabila
produk tidak terlihat dari luar, dimaksudkan agar identitas mudah di kenali).
4. Penyimpanan Buah
Buah melon yang sudah dipanen tidak boleh ditumpuk satu sama lain,
buah yang belum terangkut harus disimpan dalam gudang
penyimpanan.Gudang untuk penyimpanan harus bersih, kering dan bebas
hama seperti kecoa dan tikus serta mempunyai sirkulasi udara yang lancar.
Buah yang disimpan dalam kotak yang terbuat dari kayu, paling banyak diisi
10 buah/kotak (ukuran besar) atau 12 buah/kotak (ukuran kecil). Jika buah
disimpan dalam karton, setiap karton diisi 4 buah/karton, sedang apabila
disimpan dalam keranjang plastik, isinya 6-8 buah/keranjang, jika terlalu
berlebih maka akan terjadi kerusakan pada buah melon.
Bila penyimpanan buah akan ditumpuk, buah ditata secara rapih,
maksimum 7 lapis dan setiap lapis diberi alas jerami kering, kertas atau koran
bekas. Paling lama penyimpanan buah melon tidak lebih dari seminggu.
Melon yang sudah terlalu masak jangan disatukan dengan melon yang
setengah masak (mengkal). Bila ada melon yang mulai busuk harus dijauhkan
dari tempat penyimpanan. Jika buah akan diangkut ke pasar untuk dijual,
selama pengangkutan, buah yang diangkut tersebut sebaiknya terhindar dari
sinar matahari secara langsung.
8
Kondisi udara (suhu dan kelembaban) di dalam alat pengangkut perlu
dijaga, terutama apabila lama perjalanan lebih dari 2,5 jam. Selama
pengangkutan, usahakan buah dijaga dari kemungkinan benturan, gesekan dan
tekanan yang terlalu berat sehingga mutu buah tetap terjaga. Untuk buah
melon yang akan diekspor biasanya dikemas secara khusus dengan peti kemas
terbuat dari kayu, karton dan kotak plastik. Dalam kargo pesawat, peti kemas
buah melon dilakukan penangan lebih lanjut agar buah melon yang didalam
peti kemas tetap terjaga. Dengan cara dimasukkan dalam container pendingin
agar buah melon tetap segar jika sampai tempat tujuan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Perlu diadakannya budidaya lebih lanjut agar tanaman ini bisa semakin
ditingkatkan kualitasnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Final, Prajnanta, Ir., Melon Pemeliharaan Secara Intensif Kiat Sukses Beragribisnis
Fakultas Pertanian IPB, Bogor, 1984. Karya Ilmiah Mahasiswa Jurusan Budidaya
Pertanian
Prahasta, Arief, M.P. Agribisnis Melon. 2010. CV. Pustaka Grafika. Bandung.
Sobir dan Siregar. D. Firmansyah. 2010. Budidaya Melon Unggul . Penebar swadaya.
Jakarta.
Sudarsono dan Winata, Livy, Fakultas Pertanian IPB. Pemakaian Teknik Kultur
11