Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MATA KULIAH ILMU PANGAN

PERTEMUAN KE DUABELAS
MAKALAH PENAGANAN PASCA PANEN MELON

Dosen:
Junieni, S.Gz,.M.Si

Disusun Oleh :
Sunarti Wally
NIM:P07131020061

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
JURUSAN GIZI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan Makalah praktek ini dengan judul “ Penanganan pasca panen
melon”. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini. Semoga dengan terselesaikan makalah ini dapat membantu dan menambah
wawasan bagi para pembaca.

Kami menyadari bahwa makalah masih kurang sempurna.Oleh karena itu, dengan
senang hati kami senantiasa menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Ambon, mei 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar belakang............................................................................................1
B. Rumusan masalah......................................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................................1
D. Manfaat.......................................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN.....................................................................................2
A. Sejarah singkat melon................................................................................2
B. Jenis tanaman melon..................................................................................2
C. Manfaat tanaman melon............................................................................3
D. Syarat tumbuh melon.................................................................................3
E. Penanganan pasca panen melon.................................................................3
BAB V : PENUTUP..............................................................................................7
A. Kesimpulan.................................................................................................7
B. Saran ..........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................8

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman buah termasuk famili


Cucurbitaceae, banyak yang menyebutkan buah melon berasal dari Lembah Panas
Persia atau daerah Mediterania yang merupakan perbatasan antara Asia Barat dengan
Eropa dan Afrika. Dan tanaman ini akhirnya tersebar luas ke Timur Tengah dan
keEropa. Pada abad ke-14 melon dibawa ke Amerika oleh Colombus dan akhirnya
ditanam luas di Colorado, California, dan Texas. Akhirnya melon tersebar keseluruh
penjuru dunia terutama di daerah tropis dan subtropis termasuk Indonesia.

Agribisnis melon menunjukkan prospek menjanjikan. Tetapi jika faktor


tanahyang semakin keras, miskin unsur hara terutama unsur hara mikro dan hormon
alami,faktor iklim dan cuaca, faktor hama dan penyakit tanaman serta faktor
pemeliharaan tidak diperhatikan maka keuntungan akan menurun. PT. Natural
Nusantara berusaha membantu meningkatkan produktivitas melon secara Kuantitas,
Kualitas, dan Kelestarian lingkungan ( Aspek K-3 ). Dari uraian di atas perlu adanya
suatu usaha peningkatan mutu hasil produk, hal ini yang melatarbelakangi penulis
untuk membuat suatu makalah yang berjudul,”Teknologi Pasca Panen Aneka Olahan
Tanaman Melon (Cucumis melo L. )”.

B. Rumusan masalah

 Sejarah singkat melon?


 Jenis tanaman melon.?
 Manfaat melon?
 Syarat tumbuh melon.?
 Penanganan pasca panen melon.?

C. Tujuan

 Untuk mengetahui sejarah tentang melon


 Utuk mengetahui jenis-jenis tanaman melon
 Untuk mengetahui manfaat buah melon
 Untuk mengetahui syarat tumbuh melon
 Untuk mengetahui pasca panen buah melon

C. Manfaat

 Menambah wawasan penulis dan pembaca tentang manfaat tanaman melon.


 Meningkatkan nilai dari olahan tanaman melon.
 Mampu mengangkat taraf hidup masyarakat dari penjualan produk berbahan
melon.
 Membuka peluang usaha yang berbasis kuliner

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Melon

Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman buah termasuk


familiCucurbitaceae, banyak yang menyebutkan buah melon berasal dari
Lembah Panas Persia atau daerah Mediterania yang merupakan perbatasan
antara Asia Barat dengan Eropa dan Afrika. Dan tanaman ini akhirnya tersebar
luas ke Timur Tengah dan ke Eropa.

Pada abad ke-14 melon dibawa ke Amerika oleh Colombus dan


akhirnya ditanam luas di Colorado, California, dan Texas. Akhirnya melon
tersebar keseluruh penjuru dunia terutama di daerah tropis dan subtropis
termasuk Indonesia.

B. Jenis Tanaman Melon

Jenis-jenis melon yang terkenal adalah: melon Christianism (1850);


melon Sill Hybrid (1870); melon Surprise (1876); melon Ivondequoit, Miller
Cream, Netted Gem, Hacken Sack dan Osage (1881–1890); melon Honey
Rock dan Improved Perfecto (1933); melon Imperial (1935); melon Queen of
Colorado dan Honey Gold (1939).

Untuk memudahkan sistem penanaman dan pengelompokan melon,


para ahli mengklasifikasikan melon dalam dua tipe, yaitu:

1) Tipe Netted-Melon
a) Ciri-ciri: kulit buah keras, kasar, berurat dan bergambar seperti jala
(net); aroma relatif lebih harum dibanding dengan winter–melon;
lebih cepat masak antara 75–90 hari; awet dan tahan lama untuk
disimpan.
b) Varietas: (1) Cucumis melo var. reticulatus, buah kecil, berurat
seperti jala dan harum; (2) Cucumis melo var. cantelupensis, buah
besar, kulit bersisik dan harum Bau dari buah melon tersebut.
2) Tipe Winter-Melon
a) Ciri-ciri: kulit buah halus, mengkilat dan aroma buah tidak harum;
buah lambat untuk masak antara 90–120 hari; mudah rusak dan
tidak tahan lama untuk disimpan; tipe melon ini sering digunakan
sebagai tanaman hias.
b) Varietas: (1) Cucumis melo var. inodorous, kulit buah halus, buah
memanjang dengan diameter 2,5–7,5 cm; (2) Cucumis melo var.
flexuosus permukaan buah halus, buah memanjang antar 35–70
cm;
3) Cucumis melo var. dudain, Ukuran kecil-kecil, sering untuk tanaman
hias

5
4) Cucumis melo var. chito,

Ukuran buah sebesar jeruk lemon, sering digunakan sebagai tanaman


hias.

C. Manfaat Tanaman Melon


Buah melon dimanfaatkan sebagai makanan buah segar dengan
kandungan vitamin C yang cukup tinggi yang sangat di butuhkan oleh tubuh
manusia.
D. Syarat Tumbuh Melon
a. Angin yang bertiup cukup keras dapat merusak pertanaman melon,
dapat mematahkan tangkai daun, tangkai buah dan batang tanaman.
b. Hujan yang terus menerus akan menggugurkan calon buah yang sudah
terbentuk dan dapat pula menjadikan kondisi lingkungan yang
menguntungkan bagi patogen. Saat tanaman melon menjelang panen,
akan mengurangi kadar gula dalam buah.
c. Tanaman melon memerlukan penyinaran matahari penuh selama
pertumbuhannya.
d. Tanaman melon memerlukan suhu yang sejuk dan kering untuk
pertumbuhannya. Suhu pertumbuhan untuk tanam melon antara 25–30
derajat
e. Tanaman melon tidak dapat tumbuh apabila kurang dari 18 derajat C.
f. Kelembaban udara secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan
tanaman melon. Dalam kelembaban yang tinggi tanaman melon mudah
diserang penyakit.
E. Penanganan Pascapanen Buah Melon
Penanganan pasca panen buah-buahan, termasuk buah melon yang
kurang baik dan tidak tepat dapat mempengaruhi mutu buah yang dihasilkan.
Penurunan mutu ini berupa kerusakan mekanik maupun kerusakan akibat
mikroorganisme. Kerusakan mekanik berupa cacat fisk, misalnya adanya
goresan, luka, memar ataupun tidak lengkapnya komponen dari buah itu
sendiri seperti tangkai buah yang sudah terlepas.
Sedang kerusakan mekanik dapat terjadi dari mulai pemetikan
(pemanenan) sampai pengemasan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka
dalam setiap tahapan penanganan pasca panen buah perlu diperhatikan
perlakuan-perlakuan yang diberikan agar terhindar dari suatu kerusakan-
kerusakan yang dapat menurunkan mutu buah melon yang akan di pasarkan.
Penanganan pasca panen adalah kegiatan pengumpulan, sortasi,
pengkelasan, pengemasan dan penyimpanan buah berdasarkan ukuran dan
standar mutu yang telah ditentukan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk
menghasilkan buah dengan standar mutu yang baik dan seragam dalam mutu
dan kualitas tiap – tiap buah melon.
Penanganan Pasca Panen Sebagaimana yang telah disebutkan di atas,
penanganan pasca panen adalah suatu kegiatan pengumpulan, sortasi,

6
pengkelasan, pengemasan dan penyimpanan buah berdasarkan ukuran dan
standar mutu yang telah ditentukan oleh suatu pihak yang berwenang. Ada pun
langkah-langkah masingmasing kegiatan pasca panen adalah sebagai berikut.
1. Pengumpulan
Buah-buah melon yang telah dipanen dikumpulkan pada suatu tempat
untuk segera disortir/dipilih. Pengangkutan dari kebun ke tempat
pengumpulan harus dilakukan dengan hati-hati. Sebab, pengangkutan yang
kurang baik dapat mengakibatkan kerusakan fisik seperti terjadinya benturan
antara buah, goresan dan memar oleh bahan kemasan. Oleh karna itu hal ini
harus sangat dihindari.
Umumnya buah melon diangkut dari lapang ke tempat pengumpulan
dengan berjalan kaki (dipikul, dijinjing atau disunggi di atas kepala), sepeda
atau sepeda motor. Dalam proses pengumpulan ini sebaiknya lokasi
pengumpulan/penampungan harus dekat dengan tempat pemanenan agar tidak
terjadi penurunan kualitas buah akibat pengangkutan dari dan ke tempat
pengumpulan. Sebagai wadah tempat
penampungan dapat berupa keranjang, peti atau karung goni untuk
mengangkut hasil panen ke tempat pengumpulan sementara/gudang
penyimpanan. Buah melon yang baru datang dari kebun segera dikeluarkan
dari dalam keranjang atau wadah lain, kemudian ditaruh pada tempat terbuka
dan dianginanginkan. Buah-buah melon yang telah dipanen dan dikumpulkan
itu selanjutnya disortir sesuai dengan mutu buah yang dibutuhkan konsumen.

2. Penyortiran dan Pengkelasan (Grading)


Sortasi adalah memilih hasil panen antara hasil panen yang baik dan
hasil panen yang jelek. Sedang grading adalah pengelompokan hasil panen
yang telah disortasi. Penyortiran dan grading tergantung dari permintaan pasar
Penyortiran buah dilakukan di tempat pengumpulan buah .Unsur-unsur yang
diperhatikan dalam penyortiran/pemilihan, buah dipilih yang mulus, jaring
tebal dan merata, bentuknya normal, tidak luka, tidak diserang penyakit, tidak
ada cacat fisik maupun mikrobiologis, tidak ada noda getah, tidak ada bintik-
bintik kehitaman, tidak ada noda kudis (scab) dan tidak ada luka memar.
Sesudah buah disortir, kemudian dikelompokan dan ditimbang untuk
dilakukan pengkelasan berdasarkan berat buah dan penampilan fisik.
Pengkelasan buah tersebut disesuaikan dengan permintaan pasar dan untuk
mempermudah penentuan harga jual sesuai dengan mutunya.
Pada dasarnya, pengekelasan/penggolongan buah melon menjadi 3
kelas, yaitu Kelas A (berat > 1,6 kg), Kelas B (berat 1-1,5 kg) dan Kelas C
(berat < 1 kg). Sedang buah muda, terlalu matang, memar, cacat dan lain-lain
digolongkan menjadi buah off-grade (di luar kelas). Dalam melakukan
penyortiran buah, para penyortir harus menggunakan sarung tangan dari kain
rajut/katun supaya tidak mengotori dan atau merusak buah yang dapat
menurunkan kualitas buah yang kita kelompokkan.

7
Buah yang sudah ditimbang, kemudian dibersihkan dengan kain lap,
ditempeli sticker dan siap untuk dikemas, disimpan dalam gudang atau
didistribusikan/dipasarkan kepada para konsumen di setiap tempatnya.

3. Pengemasan Buah dan Pengangkutan

Dalam melakukan pengemasan, buah dimasukkan ke dalam kemasan


dari kertas karton atau kayu biasa yang mempunyai sekat, lubang ventilasi dan
dasarnya diberi potongan-potongan kertas atau jerami kering. Dalam satu
kemasan hanya berisi buah dengan kelas yang sama. Kemasan yang digunakan
harus bersih dan bebas dari semua benda asing yang sifatnya mengganggu.

Setiap kemasan diberi label dari bahan yang tidak beracun, baik tinta
untuk menulis maupun lem untuk melekatkan kemasannya. Label yang dibuat
itu menjelaskan indetifikasi produk (nama, asal dan kode produsen yang telah
diketahui) dan asal produk (nama varietas, tulisan atau gambar melon apabila
produk tidak terlihat dari luar, dimaksudkan agar identitas mudah di kenali).

Selain itu, label tersebut menunjukan juga asal (nama asal/daerah,


lokasi tumbuh dan nama negara apabila akan dieksport) dan spesifikasi
komersial (kelas, ukuran dengan minimum dan maksimum, kode, ukuran dan
jumlah buah) Sebelum kemasan ditutup dan dilakban, di atas buah melon
diberi potongan-potongan kertas. Dalam pengemasan ini bisa juga buah
dikemas satu per satu dengan menggunakan jaring/net plastik. Kendaraan yang
digunakan untuk mengangkut buah melon ke pasar tergantung jarak yang
ditempuh dan kondisi jalan yang ditempuh.

4. Penyimpanan Buah
Buah melon yang sudah dipanen tidak boleh ditumpuk satu sama lain,
buah yang belum terangkut harus disimpan dalam gudang
penyimpanan.Gudang untuk penyimpanan harus bersih, kering dan bebas
hama seperti kecoa dan tikus serta mempunyai sirkulasi udara yang lancar.
Buah yang disimpan dalam kotak yang terbuat dari kayu, paling banyak diisi
10 buah/kotak (ukuran besar) atau 12 buah/kotak (ukuran kecil). Jika buah
disimpan dalam karton, setiap karton diisi 4 buah/karton, sedang apabila
disimpan dalam keranjang plastik, isinya 6-8 buah/keranjang, jika terlalu
berlebih maka akan terjadi kerusakan pada buah melon.
Bila penyimpanan buah akan ditumpuk, buah ditata secara rapih,
maksimum 7 lapis dan setiap lapis diberi alas jerami kering, kertas atau koran
bekas. Paling lama penyimpanan buah melon tidak lebih dari seminggu.
Melon yang sudah terlalu masak jangan disatukan dengan melon yang
setengah masak (mengkal). Bila ada melon yang mulai busuk harus dijauhkan
dari tempat penyimpanan. Jika buah akan diangkut ke pasar untuk dijual,
selama pengangkutan, buah yang diangkut tersebut sebaiknya terhindar dari
sinar matahari secara langsung.

8
Kondisi udara (suhu dan kelembaban) di dalam alat pengangkut perlu
dijaga, terutama apabila lama perjalanan lebih dari 2,5 jam. Selama
pengangkutan, usahakan buah dijaga dari kemungkinan benturan, gesekan dan
tekanan yang terlalu berat sehingga mutu buah tetap terjaga. Untuk buah
melon yang akan diekspor biasanya dikemas secara khusus dengan peti kemas
terbuat dari kayu, karton dan kotak plastik. Dalam kargo pesawat, peti kemas
buah melon dilakukan penangan lebih lanjut agar buah melon yang didalam
peti kemas tetap terjaga. Dengan cara dimasukkan dalam container pendingin
agar buah melon tetap segar jika sampai tempat tujuan.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Melon(Cucumis melo L.) merupakan tanaman buah termasuk family


Cucurbitaceae, banyak yang menyebutkan buah melon berasal dari Lembah
Panas Persia atau daerah Mediterania yang merupakan perbatasan antara Asia
Barat dengan Eropa dan Afrika. Dan tanaman ini akhirnya tersebar luas ke
Timur Tengah dan ke Eropa. Pada abad ke-14 melon dibawa ke Amerika oleh
Colombus dan akhirnya ditanam luas di Colorado, California, dan Texas.
Akhirnya melon tersebar keseluruh penjuru dunia terutama di daerah tropis
dan subtropis termasuk Indonesia.

Jenis-jenis melon yang terkenal adalah: melon Christianism (1850);


melon Sill Hybrid (1870); melon Surprise (1876); melon Ivondequoit, Miller
Cream, Netted Gem, Hacken Sack dan Osage (1881&ndash;1890); melon
Honey Rock dan Improved Perfecto (1933); melon Imperial (1935); melon
Queen of Colorado dan Honey Gold (1939). Untuk memudahkan sistem
penanaman dan pengelompokan melon. para ahli mengklasifikasikan melon
dalam dua tipe, yaitu: Tipe Netted-Melon dan Tipe Winter-Melon.

B. Saran
Perlu diadakannya budidaya lebih lanjut agar tanaman ini bisa semakin
ditingkatkan kualitasnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Setiadi dan Parimin SP, Bertanam melon,jakarta 2001.

Final, Prajnanta, Ir., Melon Pemeliharaan Secara Intensif Kiat Sukses Beragribisnis

Cetakan ke-2, (Jakarta: Penebar Swadaya, 1998).

Fakultas Pertanian IPB, Bogor, 1984. Karya Ilmiah Mahasiswa Jurusan Budidaya

Pertanian

Prahasta, Arief, M.P. Agribisnis Melon. 2010. CV. Pustaka Grafika. Bandung.

Rukamana, R. 1994. Budidaya Melon Hibrida. Kanisius, Yogyakarta.

Sobir dan Siregar. D. Firmansyah. 2010. Budidaya Melon Unggul . Penebar swadaya.

Jakarta.

Soedarya, A. 2010. Agribisnis Melon. Pustaka Grafika. Bandung

Setiadi, Bertanam Melon, Cetakan ke-4, (Jakarta: Penebar Swadaya, 1998).

Sudarsono dan Winata, Livy, Fakultas Pertanian IPB. Pemakaian Teknik Kultur

Jaringan Sebagai Perbanyakan Melon (Cucumis melo L.)

Tjahjadi, Nur, Ir.,Bertanam Melon, 24352, (Jakarta: Kanisius, 1987).

11

Anda mungkin juga menyukai