Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN TEKNOLOGI PASCA PANEN

“BUAH SEMANGKA”

Di susun Oleh :

NAMA : SUKIDI

NIM : 02.01.22.677

JURUSAN : Penyuluhan PertanianBerkelajutan

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN


JURUSAN PERTANIAN POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN
BOGOR
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkathidayah dan inayah-

Nya jualah serta nikmat kesehatan, dan kesempatan, sehingga Laporan Pasca Panen Buah

Semangka ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Dalam kesempatan ini, Penulis ucapkan

banyak terimakasih kepada seluruh staf dosen khususnya dosen yang telah memberikan ilmu,

bimbingan dan kesempatan Serta kepada pihak yang telah memberikan bantuannya, baik moril

maupun materi sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Dalam penyusunan Laporan ini Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat

kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat

konstruktif sangat Penulis harapkan demi melengkapi kekurangan makalah ini. Akhir kata Penulis

ucapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, amin.

OKU TIMUR, April 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan ....................................................................... 1

C. Rumusan Masalah ...................................................................... 2

BAB II. PEMBAHASAN ........................................................................... 3

A. Visiologi Pasca Panen ................................................................ 3

a. Panen Semangka .................................................................. 3

b. Hama dan Penyakit Tanaman Semangka .............................. 3

B. Pasca Panen .............................................................................. 4

a. Pengumpulan ....................................................................... 5

b. Penyortiran .......................................................................... 5

c. Penyimpanan ....................................................................... 5

d. Pengemasan ......................................................................... 5

C. Teknologi penyimpanan buah Semangka ................................... 5

D. Teknologi Pengolahan Buah Semangka ..................................... 7

BAB III. PENUTUP ................................................................................... 8

KESIMPULAN .............................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 9


BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Semangka merupakan tanaman buah berupa herba yang tumbuh merambat yang dalam

bahasa Inggris disebut Water Mellon. Berasal dari daerah kering tropis dan subtropis Afrika,

kemudian berkembang dengan pesat ke berbagai negara seperti : Afrika Selatan, Cina, Jepang, dan

Indonesia. Semangka termasuk dalam keluarga buah labu-labuan (Cucurbitaceae) pada daerah

asalnya sangat disukai oleh manusia/binatang yang ada di benua tersebut, karena banyak

mengandung air, sehingga penyebarannya menjadicepat.

Tingkat dan kualitas produksi semangka di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan

antara lain karena tanah yang keras, miskin unsur hara dan hormon, pemupukan yang tidak

berimbang, serangan hama dan penyakit tanaman, pengaruh cuaca /iklim, serta teknis budidaya petani.

PT. Natural Nusantaraberupaya membantu petani dalam peningkatan produksi secara Kuantitas dan

Kualitas dengan tetap memelihara Kelestarian lingkungan (Aspek K-3).

TUJUAN

1. Mengetahui fisiologi pasca panen buah semangka ?

2. Mengetahui Teknologi penyimpanan buah semangka setelah panen ?

3. Mengetahui Aneka olahan dari buah semangka ?

4. Mengetahui Manfaat limbah buah semangka ?


RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana fisiologi pasca panen buah semangka ?

2. Bagaimana Teknologi penyimpanan buah semangka setelah panen ?

3. Bagaimana Aneka olahan dari buah semangka ?

4. Bagaimana Pemanfaatan limbah buah semangka ?

BAB II PEMBAHASAN

A. Fisiologi Panen Buah Semangka

1. Ciri dan Umur Panen

Umur panen setelah 70-100 hari setelah penanaman. Ciri-cirinya: terjadi perubahan warna buah,
dan batang buah mulai mengecil maka buah tersebut bisa dipetik (dipanen).
2. Cara Panen
Pemetikan buah sebaiknya dilakukan pada saat cuaca cerah sehingga buah dalam kondisi kering
permukaan kulitnya, dan tahan selama dalam penyimpananan ataupun ditangan para pengecer.
Sebaiknya pemotongan buah semangka dilakukan beserta tangkainya.

3. Hama dan Penyakit

a. Thrips

Berukuran kecil ramping, warna kuning pucat kehitaman, mempunyai sungut badan beruas-ruas.
Cara penularan secara mengembara dimalam hari, menetap dan berkem3bang biak. Pengendalian:
semprotkan Natural BVR atau Pestona.
b. Ulat Perusak Daun

Berwarna hijau dengan garis hitam/berwarna hijau bergaris kuning, gejala: daun dimakan sampai
tinggal lapisan lilinnya dan terlihat dari jauh seperti berlubang. Pengendalian: dilakukan
penyemprotan Natural Vitura atau Pestona.
c. Tungau

Binatang kecil berwarna merah agak kekuningan/kehijauan berukuran kecil mengisap cairan
tanaman. Tandanya, tampak jaring-jaring sarangbinatang ini di bawah permukaan daun, warna
dedaunan akan pucat. Pengendalian: semprot Natural BVR atau Pestona.
d. Ulat Tanah

Berwarna hitam berbintik-bintik/bergaris-garis, panjang tubuh 2-5 cm,aktif merusak dan bergerak
pada malam hari. Menyerang daun, terutama tunas-tunas muda, ulat dewasa memangsa pangkal
tanaman. Pengendalian: (1) penanaman secara serempak pada daerah yang berdekatan untuk
memutus siklus hidup hama dan pemberantasan sarang ngengat disekitarnya; (2) pengendalian
dengan penyemprotan Natural Vitura/Virexi atau Pestona.
e. Lalat Buah

Ciri-ciri mempunyai sayap yang transparan berwarna kuning dengan bercak-bercak dan
mempunyai belalai. Tanda-tanda serangan : terdapat bekas luka pada kulit buah (seperti tusukan
belalai), daging buah beraroma sedikit masam dan terlihat memar. Pengendalian: membersihkan
lingkungan, tanah bekas hama dibalikan dengan dibajak/dicangkul, pemasangan perangkap lalat
buah dan semprot Pestona.
Penyakit

f. Layu Fusarium

Penyebab: lingkungan/situasi yang memungkinkan tumbuh jamur (hawa yang terlalu lembab).
Gejala: timbul kebusukan pada tanaman yang tadinya lebat dan subur. Pengendalian: (1) dengan
pergiliran masa tanam dan menjaga kondisi lingkungan, menanam pada areal baru yang belum
ditanami, (2) pemberian Natural GLIO sebelum atau pada saat tanam.
g. Bercak Daun

Penyebab: spora bibit penyakit terbawa angin dari tanaman lain yang terserang. Gejala: permukaan
daun terdapat bercak-bercak kuning dan selanjutnya menjadi coklat akhirnya mengering dan
mati, atau terdapat rumbai-rumbai halus berwarna abu-abu/ungu. Pengendalian: seperti pada
penyakit layu fusarium.

h. Antraknosa

Penyebab: seperti penyakit layu fusarium. Gejala: daun terlihat bercak-bercak coklat yang
akhirnya berubah warna kemerahan dan akhirnya daun mati. Bila menyerang buah, tampak
bulatan berwarna merah jambu yang lama kelamaan semakin meluas. Pengendalian: seperti
pengendalian penyakit layu fusarium.

i. Busuk Semai

Menyerang pada benih yang sedang disemaikan. Gejala: batang bibit berwarna coklat, merambat
dan rebah kemudian mati. Pengendalian: pemberian Natural GLIO sebelum penyemaian di media
semai.
j. Busuk Buah

Penyebab: jamur/bakteri patogen yang menginfeksi buah menjelang masak dan aktif setelah buah
mulai dipetik. Pengendalian: hindari dan cegah terjadinya kerusakan kulit buah, baik selama
pengangkutan maupun penyimpanan, pemetikan buah dilakukan pada waktu siang hari tidak
berawan/hujan.
k. Karat Daun

Penyebab: virus yang terbawa oleh hama tanaman yang berkembang pada daun tanaman. Gejala:
daun melepuh, belang-belang, cenderung berubah bentuk, tanaman kerdil dan timbul rekahan
membujur pada batang. Pengendalian: sama seperti penyakit layu fusarium.

Catatan : Jika pengendalian hama penyakit menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat
dipergunakan pestisida kimia. Agar penyemprotan pestisida kimia dapat merata dan tidak mudah
hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810 dengan dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.

4. Pasca Panen

1. Pengumpulan

Pengumpulan hasil panen sampai siap dipasarkan, harus diusahakan sebaik mungkin agar tidak

terjadi kerusakan buah, sehingga akan mempengaruhi mutu buah dan harga jualnya. Mutu buah

dipengaruhi adanya derajat kemasakan yang tepat, karena akan mempengaruhi mutu rasa, aroma

dan penampakan daging buah, dengan kadar air yang sempurna.

2. Penyortiran dan Penggolongan

Penggolongan ini biasanya tergantung pada pemantauan dan permintaan pasaran. Penyortiran dan
penggolongan buah semangka dilakukan dalam beberapa klas antara lain:

Kelas A: berat = 4 kg, kondisi fisik sempurna, tidak terlalu masak.

Kelas B: berat ± 2-4 kg, kondisi fisik sempurna, tidak terlalu masak.

Kelas C: berat < 2 kg, kondisi fisik sempurna, tidak terlalu masak.

3. Penyimpanan

Penyimpanan buah semangka di tingkat pedagang besar (sambil menunggu harga lebih baik)
dilakukan sebagai berikut: Penyimpanan pada suhu rendah sekitar 4,4 derajat C, dan
kelembaban udara antara 80-85%; Penyimpanan pada atmosfir terkontrol (merupakan cara
pengaturan kadar O2 dan kadar CO2 dengan asumsi oksigen atau menaikan kadar karbon
dioksida (CO2), dapat mengurangi proses respirasi; Penyimpanan dalam ruang tanpa
pengatur suhu: merupakan penyimpanan jangka pendek dengan cara memberi alas dari
jerami kering setebal 10-15 cm dengan disusun sebanyak 4-5 lapis dan setiap lapisnya
diberi jerami kering.

4. Pengemasan dan Pengangkutan

Di dalam mempertahankan mutu buah agar kondisi selalu baik sampai padatujuan akhir
dilakukan pengemasan dengan proses pengepakan yang secara benar dan hati-hati.
Menggunakan tempat buah yang standar untuk mempermudah pengangkutan. Melindungi
buah saat pengangkutan dari kerusakan mekanik dapat dihindari.
Dibubuhi label pada peti kemas terutama tentang mutu dan berat buah.

5. Dokumentasi panen

6. Teknologi Penyimpanan Buah Semangka

Proses penyimpanan buah semangka dilakukan di lokasi yang sama dengan tempat penjualan
dengan ukuran 4×6 meter. Sebelum di lakukan penyimpanan,buah semangka di bersihkan dengan
mengguanakan kain lap yang bertujuan untuk mengurangi kontaminasi awal dan untuk
memperbaiki penampakan visual buah semangka agar dapat menarik minat beli konsumen.
Penyimpanan ini dilakukan pada rak kayu beralaskan jerami dengan tujuan agar buah semangka
tidak mengalami kerusakan fisik sepeti memar dan pecah akibat benturan. Penyimpanan dalam rak
bertujuan untuk mengurangi kontak langsung dengan tanah yang dapat menyebabkan buah
semangka tercemar kontaminan pembusuk. Selain itu,pada dinding ruang penyimpanan telah
dilapisi terpal plastic yang berfungsi mencegah meningkatnya kelembaban udara yang dapat
mempercepat kerusakan buah semangka

7. Pengolahan limbah buah semangka.

Bagi kalangan masyarakat tertentu Kulit buah semangka dapat dimanfaatkan atau diolah kembali
menjadi manisan selain itu biji buah semangka juga dapat diolah menjadi susu yang dapat
bermanfaat bagi kesehatan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Semangka merupakan tanaman buah berupa herba yang tumbuh merambat yang dalam bahasa
Inggris disebut Water Mellon. Berasal dari daerah kering tropis dan subtropis Afrika, kemudian
berkembang dengan pesat ke berbagai negara seperti : Afrika Selatan, Cina, Jepang, dan Indonesia.
Semangka termasuk dalam keluarga buah labu-labuan (Cucurbitaceae) pada daerah asalnya sangat
disukai oleh manusia/binatang yang ada di benua tersebut, karena banyak mengandung air,
sehingga penyebarannya menjadicepat. Tingkat dan kualitas produksi semangka di Indonesia masih
tergolong rendah. Hal ini disebabkan antara lain karena tanah yang keras, miskin unsur hara dan
hormon, pemupukan yang tidak berimbang, serangan hama dan penyakittanaman, pengaruh cuaca
/iklim, serta teknis budidaya petani. PT. Natural Nusantara berupaya membantu petani dalam
peningkatan produksi secara Kuantitas dan Kualitas dengan tetap memelihara Kelestarian
lingkungan (AspekK-3).
Dengan adanya perkembangan budidaya tanaman semangka tersebut, maka tanaman semangka
dapat bermanfaat lebih dalam kehidupan manusia, baik bagi penghasilan
perekonomian,kesehatan,bahkan juga bagi daya tarik buah semangka itu sendiri,yaitu dengan
adanya bentuk-bentuk semangka yang menarik.
DAFTAR PUSTAKA

Arif.2007.Dasar-dasar Bercocok Tanam.Jakarta: Bumi Aksara Djafaruddin.2007.Hama


Tanaman Masalahnya Dan Solusinya. Jakarta: KanisiusDjafaruddin.2007.Dasar-dasar
Perlindungan Tanaman (Umum). Jakarta: Bumi
Aksara

Prahasta,A.2008.Budidaya Usaha Pengolahan Agribisnis Semangka.

Bandung: CV. Pustaka Grafika

Suwandi Wihardjo Bertanam Semangka (Kanisius) Yogyakarta 1993 Mochd. Baga Kalie.
Bertanam Semangka (Penabar swadaya) Jakarta 1993

Anda mungkin juga menyukai