Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH TEKNIK

PENGOLAHAN TANAH

PENGOLAHAN TANAH MENGGUNAKAN IMPLEMEN BAJAK


SINGKAL

MUHAMMAD TEJA SUKMANA


02.01.22.422

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI MEKANISASI PERTANIAN


JURUSAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Laporan ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Saya
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata Saya berharap semoga makalah ilmiah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bogor, 21 November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR iii


PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan dan Manfaat 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pengolahan Lahan 3
Pengolahan Tanah dengan Alat Mesin Pertanian 4
Pembajakan Pola Tepi 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Lokasi 6
Hasil 7
PENUTUP
Simpulan 10
Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11
LAMPIRAN 13

3
DAFTAR GAMBAR

1 Kelompok praktikum 16
2 Bajak singkal 16
3 Proses engkol traktor 16
4 Proses bajak sawah 16
5 Pengukuran lahan 16
6 Lahan sebelum bajak 16
7 Lahan setelah bajak 16

4
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pengolahan tanah merupakan suatu tahap awal pada proses budidaya


tanaman. Pengolahan tanah sangatlah penting pada proses budidaya karena
pengolahan tanah akan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman budidaya tersebut. Pengolahan tanah meliputi aspek jenis lahan yang
akan diolah, alat dan mesin apa yang akan digunakan pada proses pengolahan
tanah tersebut dan tanaman apa yang nantinya ditanam. Semua aspek tersebut
harus diperhatikan untuk mengetahui teknik dan metode pengolahan tanah yang
tepat pada lahan tersebut. Selain itu, pengolahan tanah pada setiap lahan tentunya
berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Pengolahan tanah pada lahan pesawahan dilakukan untuk menyiapkan lahan
pertanian siap ditanami padi. Pengolahan tanah di lahan pesawahan dilakukan
dengan menggunakan traktor roda dua dengan implemen bajak singkal
dimaksudkan untuk memecah formasi tanah yang semula solid menjadi bagian
bagian yang lebih kecil.

Rumusan Masalah

Pengolahan tanah di lahan pesawahan dengan menggunakan bajak singkal


dengan traktor roda dua adalah perlu adanya analisis mengenai biaya yang harus
dikeluarkan untuk melakukan proses pengolahan lahan tersebut agar biaya yang
dikeluarkan dapat diperkirakan nilai harganya.

5
Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dari pelaksanaan praktikum ini adalah untuk


mengetahui biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan proses
pengolahanlahan tersebut agar biaya yang dikeluarkan dapat diperkirakan nilai
harganya.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengolahan Lahan

Anonim (2018) mengartikan Pengolahan tanah sebagai salah satu kegiatan


persiapan lahan (Land preparation) yang bertujuan untuk menciptakan kondisi
lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Pengolahan tanah menurut
Smith dan Wilkes (1983) didefinisikan sebagai penyiapan tanah untuk penanaman
dan proses mempertahankannya dalam keadaan remah dan bebas dari gulma
selama pertumbuhan tanaman budidaya.
Definisi lain menyatakan bahwa pengolahan tanah pada hakikatnya adalah
setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yang diperlukan untuk menciptakan
keadaan olah tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman, atau menciptakan
keadaan tanah olah yang siap tanam (Yunus 2004). Pengertian pengolahan tanah
secara umum adalah sebagai berikut Suatu usaha untuk memperbaiki dan
meningkatkan produktivitas tanah dengan memecah partikel menjadi lebih kecil
sehingga memudahkan akar tanaman mendapatkan makanan.

6
Pengolahan Tanah dengan Alat Mesin Pertanian

Proses pengolahan tanah merupakan faktor yang mempengaruhi dalam


proses penelitian traktor roda dua. Pola pengolahan tanah mempengaruhi proses
kerja suatu alat dan mesin yang disini adalah traktor roda dua. Pola pengolahan
yang bagus adalah yang mempunyai waktu kerja yang singkat dengan luasan yang
sama (Putro 2010).
Kapasitas kerja suatu alat atau mesin dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain, ukuran dan bentuk petakan, vegetasi permukaan tanah, topografi suatu
wilayah, kondisi spesifikasi alat dan mesin, keterampilan operator, dan jenis
tanah (Rizaldi 2006).
Pengolahan tanah pertama (primary tillage) adalah suatu tahapan dimana
tanah dipersiapkan untuk siap tanam dan dibersihkan dari tanaman dan tumbuhan
pengganggu, dimana pada tahap pengolahan tanah pertama tanah dipotong dan
dibalik dengan menggunakan bajak singkal atau menggunakan bajak piringan
(disk plow) (Yunus 2004).
Pengolahan tanah pertama dengan menggunakan bajak singkal dan
bajak piringan biasanya dilakukan dengan kedalaman antara 20 sampai 30 cm.
Penggunaan traktor tangan dengan aplikasi bajak singkal ataupun bajak piringan
dapat mengurangi kejerihan kerja oleh tenaga kerja manual. Traktor roda dua
dapat menghemat waktu kinerja tenaga kerja dari 142 jam/ha sampai dengan 17
jam/ha (Rachman 2010)
Pengolahan lahan pertanian dengan menggunakan traktor roda dua
mempunyai beberapa pola dalam aplikasinya. Pola yang biasa dilakukan antara
lain, pola tepi, tengah, alfa, spiral, bolak-balik, rapat, dan berkeliling. Adapun
yang biasa dilakukan dan lebih efektif dan efisien dalam penggunaan dan hasil
maksimal adalah pola spiral, karena pola ini pembajakan dilakukan secara terus
menerus dan berulang tanpa pengangkatan implemen (Rizaldi 2006).

7
Pembajakan Pola Tepi

Pola tepi cocok untuk dilakukan pada kondisi lahan yang memanjang dan
sempit, yang akan menghasilkan dead furrow (alur mati) yaitu alur bajakan yang
saling berdampingan satu sama lain. Pembajakan pola tepi dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
1) Memperkirakan areal yang akan digunakan untuk berbelok traktor di ke dua
ujunganya (head land) dan kemudian berilah tanda di kedua ujung lahan
tersebut.
2) Panjang head land diperkirakan sekitar 1.5 kali dari panjang traktor.
Lakukanlah pembajakan pertama yang dimulai dari tepi sebelah kanan
dengan lemparan tanah hasil bajakan ke arah kanan.
3) Di ujung lahan traktor kemudian dibelokkan ke kiri dan melakukan
pembajakan ke dua pada tepi sebelah kiri.
4) Traktor dibelokkan ke kiri dan mulai pembajakan ke tiga dengan cara
membajak rapat dengan pembajakan pertama tadi kemudian di ujung lahan
belokkan traktor ke kiri untuk selanjutnya melakukan pembajakan ke
empat.
5) Pembajakan ke empat dilakukan dengan cara yang sama, yaitu traktor
dibelokkan ke kiri lagi untuk membajak rapat dengan hasil pembajakan ke
dua, demikian seterusnya.
6) Setelah pembajakan selesai, barulah dilakukan pembajakan terhadap Head
land di kedua ujung lahan.
7) Sisa lahan yang tidak bisa dibajak dengan traktor, dilakukan pengolahan
tanahnya dengan cangkul.
8) Traktor dibelokkan ke kiri dan mulai pembajakan ke tiga dengan cara
membajak rapat dengan pembajakan pertama tadi kemudian di ujung lahan
belokkan traktor ke kiri untuk selanjutnya melakukan pembajakan ke
empat.
9) Pembajakan ke empat dilakukan dengan cara yang sama, yaitu traktor
dibelokkan ke kiri lagi untuk membajak rapat dengan hasil pembajakan ke
dua, demikian seterusnya.

8
10) Setelah pembajakan selesai, barulah dilakukan pembajakan terhadap Head
land di kedua ujung lahan.
11) Sisa lahan yang tidak bisa dibajak dengan traktor, dilakukan pengolahan
tanahnya dengan cangkul.

Gambar 1 Pola pengolahan tanah oleh traktor

9
HASIL DAN PEMBAHASAN

Lokasi Praktikum

Penelitian dilaksanakan pada Hari/Tanggal : Minggu, 6 Februari 2022 di kebun


percobaan Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor. Pada pukul 08-00-16.00
WIB.

Alat dan Bahan


Alat yang dipergunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.      Macam-macam alat pengolahan tanah pertama ((bajak singkal, bajak rotari, bajak
piringan).
2.      Macam-macam alat pengolahan tanah kedua (garu perata dan garu paku).

Metode Praktikum
Dalam melaksanakan praktikum pengenalan alat bantu pengolah tanah primer dan
tanah sekunder, praktikan mengamati semua alat pengolah tanah primer dan
sekunder secara mekanis. Selanjutnya menyebutkan kegunaannya, serta dapat
menggambarkan pada tempat yang tersedia.

Hasil Praktikum
Pada praktikum “Mesin dan Peralatan Tanaman Pangan” acara 1 dijelaskan
mengenai  “Pengenalan Alat Pengolah Tanah” yang terdiri dari alat pengolahan
tanah pertama dan alat pengolahan tanah kedua. Pada pengolahan tanah pertama,
ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat pembajakan, yaitu sebagai
berikut:
a.       Menjaga agar traktor berjalan lurus.
Pada saat membajak, tanah hasil bajakan akan terlempar ke arah sisi tepi
(biasanya ke kanan). Sehingga bajak akan terdorong ke kiri, dan traktor akan
terdorong dan akan berbelok ke kanan. Operator harus menahan agar traktor tetap
berjalan lurus. Untuk mengontrol agar jalannya traktor lurus, sesaat sebelum
melakukan pembajakan, operator melihat satu titik lurus di depan. Pada saat akan
mengontrol, operator dapat melihat kembali titik tadi apakah masih berada lurus
di depan.
b.      Menjaga kedalaman pembajakan.

10
Pada saat membajak, tanah akan terangkat ke atas. Sehingga bajak akan terdorong
ke bawah, dan bagian depan traktor akan terangkat. Operator harus menahan agar
posisi traktor stabil. Untuk implemen yang baik, biasanya dilengkapi dengan
peralatan yang dapat menahan bajak, sehingga kedalaman bisa dijaga. Selain itu
traktor juga dilengkapi dengan pemberat yang diletakkan di bagian depan traktor.
c.       Mengangkat implemen,
Apabila implemen menabrak halangan yang menimbulkan beban berat, seperti;
batu besar, tanah keras/liat, batang/tunggul pohon besar dan sebagainya. Dengan
mengangkat implemen, beban traktor akan berkurang. Selain itu juga dapat
menjaga agar implement tidak rusak
d.      Menggunakan kunci differensial untuk mencegah slip.
Apabila salah satu roda traktor slip, injak pedal kunci diferensial. Kedua roda
(kiri-kanan) akan tersambung porosnya, sehingga slip bisa dikurangi. Apabila
sudah tidak slip, lepaskan pedal kunci differensisal. Pada saat pedal diinjak,
traktor tidak boleh belok.
e.       Gunakan gardan depan apabila traktor Anda dilengkapi dengan gardan depan.
Dengan menggunakan gardan depan, kemampuan menarik traktor akan meningkat
(Anonim, 2003)

11
PENUTUP

Kesimpulan

 Pengolahan tanah tradisional adalah pengolahan tanah ini menggunakan


tenaga hewan untuk mengolah tanah. Sedangkan pengolahan tanah
modern yaitu pengolahan tanah yang menggunakan alta dan mesin
pertanian.

 Pengolahan tanah kering paling baik menggunakan traktor roda karet


karena apabila menggunakan roda besi, traktor akan sulit membalikkan
tanah.

Saran
Sebaiknya sebelum melakukan praktikum haruslah memakai perlengkapan
praktikum yang lengkap agar nantinya tidak terjadi kecelakan dalam praktikum
dan terhindar dari hal hal yang tidak diinginkan dan dilakukan dengan sebaik
mungkin sehingga dapat bermanfaat.

12
DAFTAR PUSTAKA

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Produksi Tanaman Buah–buahan


Tahun.2010–2020.https://www.bps.go.id/indicator/55/62/1/produksi-
tanaman-buah-buahan.html [diakses pada 7 Januari 2022]. [Kementan]
Kementerian Pertanian.
Efendi L. 2017.
Kusumastuti AC, Kolopaking LM, Barus B. 2002. Faktor yang Mempengaruhi
Alih Fungsi Lahan Pertanian. Pandeglang: IPB Pr
Roni NGK. 2005. Bahan Ajar Tanah sebagai Media Tumbuh. Denpasar:
Universitas Udayana Press.
Juhadi. 2007 .Pola-pola Pemanfaatan Lahan. Jurusan Geografi - FIS UNNES,
11-24.
Prembayun Miji Lestari PM, Irawati RP, Mujimin. 2019.
Tranformasi Alat Pertanian Tradisional Ke Alat Pertanian Modern Berdasarkan
kearifan Lokal Masyarakat Jawa Tengah. Semarang: Fakultas Bahasa dan
Seni, Universitas Negeri Semarang.
Hartono R, Wibowo S. 2018. Buku Ajar Teknik Pengolahan Tanah. Jakarta:
BPPSDMP
Widata S. 2015. Uji Kapasitas Kerja dan Efisiensi Hand untuk Pengolahan
Tanah Lahan Kering.
AgrowY Volume VI. No, 2. Maret 2015, 64-70.
Anonim. 1983. Mekanisasi Pertanian. Kerjasama Teknik Badan Pendidikan,
Latihan dan Penyuluhan Pertanian (BPLPP) dengan Japan Internasional
Cooperation
Agency (JICA). Jakarta : Pusdiklat, BPLPP
Anonim. Tillage System for Soil and Water Conservation. FAO UN Buletin.
Hadiutomo K. 2012. Mekanisasi Pertanian. Bogor: IPB Pr.
Moniaga VR. 2011. Analisis Daya Dukung Lahan Pertanian. AgriSosioekonomi.
7(2): 61–68.
Handayani T. 2017. Efisiensi Penggunaan Bahan Bakar pada Traktor Roda Dua
terhadap Pengolahan Tanah. Jurnal Ilmiah Hijau Cendikia. 2(2): 83–86.

13

Anda mungkin juga menyukai