HASIL PENELITIAN
Judul Skripsi : Identifikasi Hama Lalat Buah (Diptera tephridae) Pada Tanaman
Cabe Di Kabupaten Sinjai
Telah diperiksa oleh pembimbing dan dinyatakan layak diajukan untuk Ujian
Proposal Penelitian pada Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Sinjai.
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
PujiSyukurPenulispanjatkankehadiratAllahSWT,karenaberkatkarunia,rahmat, dan
terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini ,ada berbagai hambatan
yang penulis hadapi, namun dengan segala kerendahan hati, ketaatan dan sikap pantang
menyerah serta banyaknya bantuan dan dukungan dari semua pihak yang telah banyak
1. Kedua orang tua saya yang tidak pernah luput memberikan doa, motivasi dan
semangat, sehingga penulis selalu semangat dan berusaha sebaik mungkin dalam
menimba ilmu di kampus. Terima kasih banyak salam hormat dan ucapan cinta
buatbeliau.
Sinjai.
3. Bapak Dr. Abdul Hakim Fattah, S.Pt.,M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan
5. Ibu Dr. Dian Yustisia, S.P.,M.P Selaku Pembimbing II dan sekaligus Wakil Rektor II
6. Sahabat-sahabat saya yang telah membantu serta menyemangati saya. Kepada sahabat
itu kritik dan saran diperlukan untuk menyempurnakan. Semoga Skripsi ini ada
manfaatnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. 2
DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 6
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 8
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 10
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 10
BAB II TINJAUN PUSTAKA ............................................................................ 11
1.1 Klasifikasi Lalat Buah ........................................................................... 11
1.2 Morfologi dan Siklus Hidup Lalat Buah ................................................ 12
1.3 Gejala Serangan ..................................................................................... 15
1.4 Jenis lalat buah yang ada di Indonesia ................................................... 16
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 24
3.1 Tempat dan Waktu ................................................................................ 24
3.2 Alat dan Bahan ...................................................................................... 24
3.3 Metode Penelitian .................................................................................. 24
3.4 Pelaksanaan Penelitian .......................................................................... 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 27
4.1. Hasil ...................................................................................................... 27
4.2. Pembahasan .......................................................................................... 33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 37
5.1. Kesimpulan ........................................................................................... 37
5.2. Saran ..................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 38
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
6
DAFTAR GAMBAR
7
BAB I
PENDAHULUAN
Lalat buah (Diptera tephritidae) merupakan salah satu hama penting pada
tanaman cabe (Capsicum spp.) yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang
signifikan. Serangan lalat buah dapat menyebabkan kerusakan pada buah cabe,
mengurangi kualitas dan nilai jualnya. Kabupaten Sinjai, sebagai salah satu daerah
produsen cabe yang signifikan, mengalami masalah serius terkait infestasi lalat
buah pada tanaman cabe. Oleh karena itu, identifikasi lalat buah yang spesifik dan
akurat sangat penting untuk mengembangkan strategi pengendalian yang tepat dan
efektif.
ekspor impor hortikultura. Hama ini menjadi ancaman serius bagi industri
Lalat buah dapat menginfeksi buah dengan larvanya dan mengurangi kualitas serta
daya tahan buah tersebut. Selain itu, lalat buah juga memiliki potensi untuk
ekonomi yang signifikan. Lalat dewasa bertelur pada buah matang, dan larva yang
menetas akan memakan daging buah. Akibatnya, kualitas dan kuantitas panen
menjadi terganggu, menyebabkan kerugian ekonomi yang besar bagi para petani
8
Penyebaran hama lalat buah dapat terjadi melalui impor produk pertanian
hama lalat buah juga dapat menyebabkan penyebaran hama ini ke negara tujuan
ekspor. Pengawasan yang ketat diperlukan untuk mencegah invasi hama lalat buah
melalui kegiatan ekspor dan impor produk pertanian ekspor dan impor produk
pertanian menjadi salah satu sumber pendapatan yang signifikan bagi banyak
negara. Namun, risiko invasi hama lalat buah menjadi ancaman serius terhadap
hama lalat buah seperti ukuran, bentuk tubuh, warna, dan struktur tubuh dapat
pemetaan spesies hama lalat buah yang ada, sehingga memudahkan langkah-
pengumpulan sampel hama lalat buah dari berbagai lokasi, baik yang terkait
karakteristik morfologi hama lalat buah yang teramati akan dicatat. Hal ini
mencakup ukuran tubuh, warna tubuh, bentuk sayap, dan bagian tubuh lainnya
9
Dengan merujuk kepada penelitian-penelitian sebelumnya yang telah
dilakukan di wilayah yang serupa dan di daerah lain, kami akan menerapkan
metode penelitian identifikasi yang telah terbukti efektif, secara morfologi, untuk
memastikan keakuratan dan validitas hasil identifikasi lalat buah pada tanaman
kabupaten Sinjai.
mengenai identifikasi spesies lalat buah (Diptera tephritidae) yang ditemukan pada
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Famili ini merupakan famili serangga yang terdiri dari sejumlah spesies lalat yang
dalam famili Tephritidae dikenal sebagai hama penting pada tanaman buah-buahan
genus ini mencakup beberapa spesies yang memiliki ciri khas dan preferensi inang
yang berbeda.
Lalat buah dari famili Tephritidae umumnya memiliki siklus hidup yang
meliputi telur, larva, pupa, dan imago (dewasa). Lalat betina umumnya bertelur di
dalam buah matang, dan setelah menetas, larva akan berkembang di dalam buah,
Dalam hal perilaku dan ekologi, lalat buah cenderung memiliki preferensi
inang yang spesifik, di mana spesies tertentu mungkin lebih sering ditemukan pada
11
jenis tanaman tertentu. Beberapa spesies lalat buah juga memiliki pola musim
kita dapat lebih memahami keragaman spesies dan karakteristik mereka, serta
mengembangkan strategi pengendalian yang lebih efektif dalam melawan hama ini
studi ini, kami mengacu pada klasifikasi lalat buah yang telah dikaji oleh beberapa
1. Telur
Telur lalat buah biasanya berukuran kecil dan oval. Warna telur dapat
bervariasi tergantung pada spesiesnya, mulai dari putih hingga kuning pucat
permukaan kulit buah yang matang. Telur ini mungkin terlihat menempel pada
12
2. Larva
Setelah menetas dari telur, larva lalat buah mulai aktif dan
cacing, berwarna putih atau kuning dengan tubuh bersegmen. Larva lalat buah
buah. Mereka berkembang biak di dalam buah, dan tingkat pertumbuhan larva
tergantung pada spesiesnya. Selama periode larva, mereka terus makan dan
berikutnya.
3. Pupa
mencari tempat yang cocok di dalam atau di dekat buah untuk berubah
menjadi pupa. Pupa lalat buah memiliki bentuk yang mirip dengan lalat
dewasa, tetapi tubuhnya berada dalam keadaan diam dan terbungkus dalam
kulit pupa yang keras. Proses transformasi dari larva menjadi pupa ini dikenal
sebagai metamorfosis.
13
Gambar 3. Pupa Lalat Buah (Sumber :Popmama.com)
Setelah periode pupa, lalat dewasa, juga dikenal sebagai imago, akan
keluar dari kulit pupa. Lalat dewasa memiliki sepasang sayap transparan dan
tubuh yang lebih besar daripada larva. Warna tubuh lalat dewasa dapat
seperti cokelat, kuning, atau hijau dengan pola atau corak yang khas. Lalat
utama: telur, larva, pupa, dan imago (lalat dewasa). Siklus dimulai ketika
betina meletakkan telur di atau dekat buah yang matang. Setelah telur
14
menetas, larva keluar dan mulai menggerogoti buah sebagai sumber
sebelum mencapai ukuran maksimal. Pada tahap ini, larva mencari tempat
hidup baru. Siklus hidup lalat buah dapat bervariasi tergantung pada
15
1. Serangan lalat buah biasanya ditandai dengan adanya lubang-lubang kecil
pada permukaan kulit buah. Lubang-lubang ini disebabkan oleh larva yang
2. Setelah larva lalat buah masuk ke dalam buah, mereka terus menggerogoti
bagian dalam buah. Hal ini menyebabkan busuk pada buah yang
dan menjadi lunak, sehingga mempengaruhi kualitas dan daya tahan buah
tersebut.
3. Serangan lalat buah dapat mempercepat penguraian buah. Larva lalat buah
yang aktif dalam buah memakan jaringan dan menyebabkan buah menjadi
4. Selama serangan, larva lalat buah dapat mengeluarkan sekret cairan yang
dapat mengotori dan merusak permukaan buah. Cairan ini juga dapat
– cirinya yaitu :
16
1. Bactrocera albistrigata
a. Lalat buah pasir memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil, sekitar
dengan corak garis putih yang terlihat pada bagian sayap dan
abdomen.
b. Sayap lalat buah pasir memiliki pola garis putih yang khas, dengan
c. Antena lalat buah pasir relatif pendek dengan jumlah segmen yang
lainnya.
17
e. Serangan Bactrocera albistrigata pada buah ditandai dengan
adanya lubang kecil pada permukaan buah dan adanya larva yang
2. Bactrocera dorsalis
kehitaman dengan pola warna kuning dan hitam yang khas pada
beberapa segmen.
18
f. Lalat buah Oriental cenderung bersifat agregatif, artinya mereka
3. Bactrocera papaya
a. Lalat buah pepaya memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil, sekitar
5-7 mm panjangnya.
c. Sayap lalat buah pepaya memiliki corak atau pola yang khas,
e. Lalat buah pepaya cenderung aktif di siang hari dan lebih aktif
19
f. Bactrocera papaya memiliki spesialisasi pada buah pepaya sebagai
4. Bactrocera carambolae
c. Sayap lalat buah bintang memiliki vena dan pola yang khas. Pada
d. Kepala lalat buah bintang memiliki antena pendek dan mata yang
20
(belimbing), yang menjadi inang utamanya. Mereka juga memiliki
5. Bactrocera cucurbitae
oranye dengan corak dan pola khas di bagian thorax dan abdomen.
jelas.
d. Lalat buah ini memiliki ekor yang panjang, berwarna hitam atau
cokelat tua.
21
g. Bactrocera cucurbitae lebih cenderung menyerang buah-buahan
6. Bactrocera umbrosa
22
f. Bactrocera umbrosa biasanya ditemukan di daerah tropis dan
23
BAB III
METODE PENELITIAN
pengamatan detail, botol penangkap untuk menangkap lalat buah, pinset, dan
wadah untuk menyimpan dan mengamati lalat buah. Sedangkan bahan yang
diperlukan terdiri dari sampel lalat buah yang akan diteliti dan cairan petrogenol.
dipasang tali kawat pada bagian ujung-ujung botol sehingga perangkap mudah
masuknya kapas serta diberi lubang-lubang kecil pada bagian botol dengan
24
Gambar 12. Pembuatan Perangkap Sumber : Pusathidroponik.com (2023)
2. Penentuan Lokasi
meliputi Sinjai Utara, Sinjai Timur, Sinjai Selatan, Sinjai Barat, Sinjai Tengah,
desa melakukan budidaya cabe maka perangkap lalat buah akan dipasang di 2
3. Pemasangan perangkap
dibuat dari bekas botol kemasan air mineral. Botol perangkap diletakkan pada
pertanaman cabai yang telah diberi ajir menggunakan kawat dengan ketinggian
kira-kira 60 cm dengan tujuan agar aroma metil eugenol dapat menarik lalat
25
jantan. Pemasangan perangkap ini dilakukan pada pagi hari pada saat lalat buah
aktif pukul 06.00 – 09.00 WITA. Pada setiap lokasi pertanaman dipasang 1
botol specimen yang telah berisi silica gell kemudian diberi label.
4. Analisis Data
26
BAB IV
4.1. Hasil
lalat buah secara manual diliat dari 3 bagian tubuh lalat buah yaitu halteres (sayap),
thorax (dada) dan abdomen (perut). Adapun uraian identifikasi lalat buah dapat
Thorax
27
2 B. dorsalis Sayap
Thorax
Abdomen
3 B.musae Sayap
28
Thorax
Abdomen
4 B. Umbrosa Sayap
Thorax
Abdomen
29
5 B. Papayae Sayap
Thorax
Abdomen
Pada tabel 1 menunjukkan bahwa terdahap 6 (enam) jenis lalat buah yang
30
4.1.2. Jenis Bactrocera yang terperangkap
jenis lalat buah. Adapun jenis lalat buah yang didapatkan disajikan pada tabel di
bawah ini:
B.umbrosa
B.musae
Bontoe
B.dorsalis
Lingkungan Babara
B.dorsalis
Taipa 2 B. dorsalis
B. umbrosa
31
B. dorsalis
B. umbrosa
B.umbrosa
B. umbrosa
B. papayae
Alehanuae
B. papayae
B. dorsalis
32
4.2. Pembahasan
bahwa Cabe rawit menjadi inang bagi beberapa jenis lalat buah yang
1. Bactrocera carambolae
tanaman belimbing, jambu air, nangka dan mangga. lalat buah ini sulit
dikarenakan larva yang menyerang ada di dalam buah. Sayap : pita hitam
pada garis costa dan garis anal (anal steak) pola sayap pada bagian ujung
coklat tua pada bagian apical femur kaki depan lalat buah betina.
al.,2006)
2. Bactrocera dorsalis
33
bagian buah yang ada disekitarnya busuk sehingga buah pada tanaman
3. Bactrocera umbrosa
Lalat ini sering dikenal sebagai lalat nangka, karena banyak ditemukan
rentang sayap berkisar antara 5,5 mm – 8,1 mm. Pada bagian sayap terdapat
tiga pita melintang yang melintas mulai dari pita kostal sampai dengan pinggir
pola. Pada tergit ruas ketiga abdomen lalat jantan terdapat pekten (Putra, 1997).
4. Bactrocera musae
tipis hingga apeks, pita coklat kehitamana melewati r-m dan dm-cu. Pada
5. Bactrocera papayae
markisa, jeruk, sirsak, terong dan sawo. Toraks: berwarna hitam dominan
kuning/oranye. Sayap: pita hitam pada garis costa dan garis anal serta
terdapat bercak pada batok kepala. Warna femur depan pucat. Abdomen
dengan ruas-ruas jelas, tergit-3 pada jantan dengan pecten (sisir bulu)
34
kerusakan akibat serangan hama lalat buah dapat menyebabkan kehilangan
abdomen, ukuran tubuh, serta pola dan warna pada skutum dan sayapnya.
perangkap lalat buah, terdapat juga berbagai tanaman lain yang sering
mangga.
aktivitas dan keberadaan lalat buah yang menjadi inang bagi kedua tanaman
tersebut meliputi aspek morfologi seperti corak sayap dan abdomen, ukuran
tubuh, serta pola dan warna pada skutum dan sayapnya. Setiap spesies lalat
yang Anda sebutkan pada tanaman cabe (cabai) mungkin terjadi dalam
35
Meskipun bukan merupakan tanaman inang utama, beberapa jenis
lalat buah dapat ditemukan pada tanaman cabe. Adapun faktor yang
Lingkungan yang sesuai, seperti suhu, kelembaban, dan faktor lainnya, bisa
mendorong lalat buah untuk mampir atau berkembang biak pada tanaman
cabe.
mereka bukan cabe, lalat buah mungkin dapat menggunakan tanaman cabe
kondisi berubah secara tiba-tiba, lalat buah mungkin mencari tanaman inang
jauh, terutama jika ada angin yang membawa mereka. Ini bisa membuat
tanaman cabe.
36
BAB V
5.1. Kesimpulan
spesies lalat buah yang ditemukan memiliki perbedaan pada corak sayap,
abdomen, ukuran tubuh, serta pola dan warna pada skutum dan sayapnya
buah.
5.2. Saran
populasi lalat buah pada pertanaman cabe rawit. agar petani dapat
37
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, L., & Setiawati, W. (2018). Identifikasi Lalat Buah Pada Tanaman Cabe di
Kecamatan Sinjai. Jurnal Ilmiah Pertanian (JIP), 1(2), 84-92.
Anderson, M., & Smith, J. (2022). Infestasi Lalat Buah dalam Perdagangan Pertanian:
Implikasi untuk Ekspor dan Impor Produk Hortikultura. Jurnal Ekonomi Pertanian,
25(3), 137-152.
Akmal, M., & Yusuf, A. (2016). Metode Identifikasi Lalat Buah Menggunakan Pendekatan
Molekuler. Jurnal Agrikultura, 23(1), 39-46.
Andriyani, A., & Nursal, A. (2020). Identifikasi Lalat Buah pada Tanaman Cabe di
Kabupaten Serang. Jurnal Hortikultura, 30(1), 67-74.
Brown, A., & Jones, B. (2021). Strategi Pemantauan dan Pengendalian Infestasi Lalat Buah
dalam Perdagangan Hortikultura: Studi Perbandingan. Jurnal Pengelolaan Hama,
45(2), 78-95.
De Meyer, M., Larmuseau, M. H., Frérot, B., & Virgilio, M. (2021). Analisis Morfometrik
Geometri Kompleks Bactrocera cucurbitae (Diptera: Tephritidae) di Afrika dengan
menggunakan QFlyC.
Dewi, K., & Pratama, B. F. (2017). Tinjauan Literatur tentang Metode Identifikasi Lalat
Buah pada Tanaman Cabe. Jurnal Litbang Pertanian, 36(2), 75-82.
Handayani, S. W., & Widiastuti, R. (2019). Tinjauan Pustaka tentang Metode Identifikasi
Lalat Buah dengan Pendekatan Morfologi pada Tanaman Cabe. Jurnal
Agroindustri, 9(1), 1-12.
Hadisuwito, S., & Pranata, R. (2022). Strategi Pengendalian Infestasi Lalat Buah dalam
Perdagangan Pertanian: Pelajaran dari Pengalaman Internasional. Jurnal Pertanian
Indonesia, 35(1), 56-72.
Hee, A. K. W., Tan, K. H., & Lee, C. K. (2013). Studi Sistematis Morfologi Larva
Kompleks Bactrocera dorsalis (Diptera: Tephritidae) di Malaysia. Raffles Bulletin
of Zoology, 61(1), 47-59.
Ibrahim, H. I., Kumela, T., & Emana, G. (2019). Siklus Hidup Lalat Buah (Diptera:
Tephritidae): Sebuah Tinjauan. Journal of Plant Pathology and Microbiology,
10(3), 473.
Johnson, T., & Smith, D. (2008). Lalat Buah (Tephritidae): Filogeni dan Evolusi Perilaku.
Annual Review of Entomology, 53(1), 447-466.
38
Manrakhan, A., Vayssières, J. F., Lux, S. A., Kagy, V. E., Caplong, P., & Hanna, R. (2017).
Analisis Morfometrik Geometri Kompleks Bactrocera dorsalis (Hendel) (Diptera:
Tephritidae) di Tanzania. Bulletin of Entomological Research, 107(3), 345-353.
Meier, R., Shiyang, K., Vaidya, G., & Ng, P. K. L. (2018). DNA barcoding dan taksonomi
pada Diptera: sebuah kisah tentang variasi intraspesifik yang tinggi dan
keberhasilan identifikasi yang rendah. Systematic Biology, 57(5), 1-11.
Nursal, A., & Andriyani, A. (2020). Identifikasi Lalat Buah pada Tanaman Cabe di
Kabupaten Serang. Jurnal Hortikultura, 30(1), 67-74.
Schutze, M. K., Virgilio, M., Norrbom, A. L., Clarke, A. R., & Tsuruta, K. (2012). Apakah
Bactrocera dorsalis (Diptera: Tephritidae) saat ini sedang menginvasi Amerika
Serikat Journal of Economic Entomology, 105(5), 753-766.
Siwi, S.S., Hidayat P., Suputa. 2006. Taksonomi dan Bioekologi Lalat Buah Penting di
IndonesiaDiptera:Tephritidae).http://www.litbang.deptan.go.id/download/one/3
8/file/Bagian-1.pdf Diakses pada tanggal 4 Agustus 2023.
Schutze, M. K., Aketarawong, N., Amornsak, W., Armstrong, K. F., Augustinos, A. A.,
Barr, N., ... & Cameron, S. L. (2015). Sinkronisasi spesies hama penting dalam
kompleks Bactrocera dorsalis (Diptera: Tephritidae): perubahan taksonomi
berdasarkan tinjauan data morfologi, molekuler, sitogenetika, perilaku, dan
kemoekologi selama 20 tahun. Systematic Entomology, 40(2), 456-471.
Thongjua, T., Clarke, A. R., Drew, R. A., & Schutze, M. K. (2016). Identifikasi molekuler
spesies lalat buah (Diptera: Tephritidae) dari Thailand. ZooKeys, 621, 103-119.
Zubaidah, Siti. 2008. Daya Atraktan Ekstrak Daun Selasih (Ocimum santum) dan Biji Pala
(Myristica fragant) Terhadap Lalat Buah (Bactrocera sp.). Skripsi. Malang.
39
LAY OUT
40
LAMPIRAN
41
GAMBAR KEGIATAN
42
Lokasi Kegiatan Kecamatan Sinjai Borong Desa Batu Belerang Dusun
Bontoe
43
Lokasi Kegiatan Kecamatan Tellulimpoe Kelurahan Mannanti Lingkungan
Aholaie
44
Lokasi Kegiatan Kecamatan Bulupoddo Desa Bulu Tellue Dusun
Alehanuae
45
Lokasi Kegiatan Kecamatan Sinjai Tengah Desa Mattunreng Tellue Dusun
Sahuneng
46
Lokasi Kegiatan Kecamatan Sinjai Tengah Desa Mattunreng Tellue Dusun
Sahuneng
47
Lokasi Kegiatan Kecamatan Sinjai Utara Kelurahan Biringere Lingkungan
Biringere
48
Lokasi Kegiatan Kecamatan Sinjai Timur Desa Bongki Lengkese Dusun
Lengkese
49
Lokasi Kegiatan Kecamatan Sinjai Barat Desa Gunung Perak Dusun
Lembanna
50