Anda di halaman 1dari 12

LUMUT ( BRYOPHYTA )

Ciri & Struktur Lumut:


 Ukuran kecil (± 1 – 2 cm, 0,5 m)
 Lumut tidak memiliki akar, batang dan daun sejati. Akar lumut dinamakan rizoid
 Lumut banyak dijumpai di daerah lembap misalnya kulit kayu, tembok basah, dan di atas
pohon.
 Tak memiliki pembuluh angkut (xilem dan floem)
 Lumut berkembang biak dengan dua cara yaitu secara aseksual dan seksual.
Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan melalui fragmentasi dan pembentukan tunas.
Perkembangbiakan secara seksual dilakukan melalui peleburan gamet jantan dan betina.
 Reproduksi seksual dan aseksual dibedakan menjadi 3 kelas yaitu:
Kelas lumut Hati (Hepaticopsida)

Kelas lumut Tanduk (Antocerotopsida)


,
Kelas lumut Sejati (Bryopsida),

Bagan Bryophyta
Metagenesis Bryophyta

Siklus Hidup Tumbuhan Lumut - Lumut mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan
antara generasi gametofit yang memiliki kromosom haploid (n) dengan generasi sporofit yang
berkromosom diploid (2n). Bentuk gametofit sering kita temukan dari pada bentuk sporofit karna gametofit
memiliki masa hidup yang lebih lama. Skema siklus pergiliran keturunan dalam siklus hidup tumbuhan
lumut adalah sebagai berikut..
Pergiliran Keturunan (Metagenesis) Tumbuhan Lumut adalah sebagai berikut...
1. - Spora lumut jatuh pada tempat yang cocok yang akan berkecambah dan terjadi pembelahan secara
mitosis, kemudian tumbuh menjadi protonema
- Protonema akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut bergametofit jantan dan betina
- Tumbuhan lumut dewasa akan menghasilkan sel kelamin yaitu jantan (antheridium) dan betina
(arkegonium)
- Antheredium menghasilkan spermatozoid berflagel sedangkan arkegonium menghasilkan ovum.
2. Dari hasil fertilisasi atau pembuahan antara spermatozoid dengan ovum akan menghasilkan zigot
3. Zigot akan tumbuh menjadi sporogonium
4. Sporogonium dewasa akan menghasilkan spora dalam bentuk sporangium (kotak spora)
5. Sporogonium disebut sporofit dan tumbuhan lumut disebut gametofit.
TUMBUHAN PAKU ( PTERIDOPHYTA )

Ciri dan Struktur Pteridophyta :


 memiliki akar, batang,dan daun sejati
 memiliki jaringan pembuluh angkut
 Memiliki klorofil
 Ukuran dan bentuk tubuh (2cm – 5m )
 Ada dua generasi (sporofit dan gametofit)
 Sporofit adalah tumbuhan yang dominan
 BERDASARKAN JENIS SPORA YANG DIHASILKAN, TUMB. PAKU DIBEDAKAN
MENJADI :
Paku Homospora/isospora
Paku Heterospora/anispora
Paku peralihan/homospora & heterospora

1) Paku homospora/isospora
• Merupakan kelompok tumb.paku yang menghasilkan 1 macam spora yang berukuran sama
Bagan Pteridophyta :
Metagenesis pteridophyta homospora

Tumbuhan paku atau Pteridophyta bereproduksi secara vegetatif (vegetatif) maupun generatif (generatif).
Reproduksi secara vegetatif terjadi dengan pembentukan spora melalui pembelahan meiosis sel induk spora
yang terdapat di dalam sporangium (kotak spora). Reproduksi generatif terjadi melalui fertilisasi ovum oleh
spermatozoid berflagel yang menghasilkan zigot.

Metagenesis pada sikius hidup tumbuhan paku homospora adalah sebagai berikut.

1. Spora berkromosom haploid (n) bila jatuh di habitat yang cocok akan berkecambah, sel-selnya membelah
secara mitosis dan tumbuh menjadi protalium (gametofit) yang haploid (n).
2. Protalium membentuk alat kelamin jantan (anteridium) dan betina (arkegonium) yang haploid (n).
3. Anteridium menghasilkan spermatozoid berflagel (n) dan arkegonium menghasilkan ovum (n).
4. Spermatozoid (n) membuahi ovum (n) di dalam arkegonium dan menghasilkan zigot yang diploid (2n).
2) Paku Heterospora/anispora
tumb. Paku yang menghasilkan dua macam spora dengan ukuran yang berbeda.

Bagan Heterespora

Metagenesis pteridophyta heterospora

1) Bila mikrospora dan makrospora paku jatuh


di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi
mikroprotalium dan makroprotalium.
2) Setelah masak, mikroprotalium akan
menghasilkan alat kelamin jantan atau
disebut anteridium, dan makrospora akan
menghasilkan alat kelamin betina atau
disebut arkegonium.
3) Anteridium akan menghasilkan sel kelamin
jantan atau disebut spermatozoid, dan
arkegonium akan menghasilkan sel kelamin
betina yaitu sel telur (ovum)
4) Jika terjadi pembuahan ovum oleh
spermatozoid, akan dihasilkan zigot.
Selanjutnya zigot akan tumbuh menjadi
embrio dan akhirnya akan menjadi tumbuhan
paku
5) Setelah dewasa tumbuhan paku akan
menghasilkan mikrosporofil yang akan
berkembang menjadi mikrosporangium dan
makrosporofil berkembang menjadi
makrosporangium
6) Mikrosporangium mengandung mikrospora
dan makrosporangium mengandung
mikrospora

3) Paku peralihan/homospora & heterospora


tumb. Paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama tetapi ada yang berkelamin
jantan dan betina.

Bagan paku peralihan

METAGENESIS (DAUR HIDUP ) TUMBUHAN PAKU PERALIHAN:

1. Spora yang menempel di tempat lembab akan tumbuh menjadi protalium atau protalium betina.
2. Protalium akan menghasilkan anteridium, yaitu gamet jantan; sementara protalium betina akan
menghasilkan arkegonium yaitu gamet betina.
3. Anteridium akan menghasilkan spermatozoa sementara arkegonium akan menghasilkan ovum.
4. Pertemuan antara ovum dengan spermatozoa akan menghasilkan zigot.
5. Zigot tersebut akan tumbuh menjadi tumbuhan paku dewasa yang kala itu memasuki fase sporofit.
6. Lalu tumbuhan paku akan membentuk sporofil di bawah daunnya berupa bintil hitam yang sepenuhnya
berisi sporongium untuk kembali menjalankan fase hidupnya dari awal.
TUMBUHAN BIJI ( SPERMATOPHYTA )
Ciri dan Struktur spermatophyta :
 Memiliki organ /alat perkembangbiakan berupa biji
 Biji dihasilkan oleh bagian bunga atau strobilus.
 Sperma menuju ke telur melalui tabung serbuk sari
 Hampir semua memiliki klorofil
 Multiseluler / bersel banyak
 Tumbuhan kormus sejati (akar, batang, dan daun)
 Dibagi menjadi 2: Gymnospermae dan Angiospermae

1) Gymnospermae
Tumbuhan berbiji terbuka atau yang biasanya disebut dengan Gymnospermae merupakan tumbuhan
yang bijinya tidak tertutup oleh bakal buah. Tumbuhan berbiji terbuka juga pada umumnya memiliki
bagian-bagian akar, batang, daun, pembuluh, dan strobilus.
Ciri – ciri
• Bakal biji tidak ditutupi daun buah
• Umumnya perdu atau pohon dengan batang keras dan berkayu dan Akar tunggang
• Daun kaku, pipih, dan lebar
• Memiliki pembuluh angkut
• Belum punya bunga yang sesungguhnya
• Struktur reproduktif terdapat pada kerucut : Runjung (Strobilus).
Runjung yang tersusun daun buah : Runjung betina
Runjung yang tersusun atas badan penghasil serbuk sari : Runjung
jantan
• Bereproduksi dengan biji
• Siklus hidup
- Generasi sporofit dominan, hidup bebas
- Generasi gametofit tereduksi, tidak hidup bebas
Bagan Gymnospermae
Metagenesis Gymnospermae

1) Tumbuhan berbiji terbuka pada pertama-tama akan menghasilkan heterospora yang berupa
megaspora dan mikrospora.
2) Mikrospora akan berkembang menjadi mikrogametofit atau gametofit jantan yang berisi
serbuk sari.
3) Sedangkan megaspora akan berkembang menjadi megagametofit atau gametofit betina.

4) Pada megaspora atau bakal biji terdapat struktur mikrofil dan kantung serbuk sari atau yang
biasa disebut pollen chamber. Kedua elemen ini akan menggantikan fungsi bunga sebagai
organ reproduksi betina.
5) Setelah serbuk sari dilepas, maka akan berubah menjadi sperma.

6) Pada saat proses terjadinya penyerbukan pada bunga, serbuk sari ini akan melekat pada
megaspora atau bakal biji. Setelah itu, sperma bergerak menuju ke sel telur melalui buluh
serbuk sari.
7) Setelah itu biasanya akan terjadi pembuahan dan terbentuklah zigot yang kemudian
berkembang menjadi embrio dan juga biji. Jika biji ini jatuh ditempat yang sesuai, biji akan
berkembang dan terbentuklah tumbuhan yang baru.
2) Angiospermae
Tumbuhan berbiji tertutup atau yang biasa disebut dengan angiospermae memiliki suatu ciri yang
paling khas, yaitu semua tumbuhan yang termasuk ke dalam tumbuhan berbiji tertutup ini merupakan
tumbuhan berbunga. Organ reproduksi dari tumbuhan ini merupakan bunga yang memiliki bakal biji
dan bakal buah. Tumbuhan yang tergabung dalam tumbuhan berbiji tertutup ini sangat beragam, bisa
berupa tumbuhan pemanjat hingga tumbuhan yang menjulang tinggi.
Ciri-Ciri Tumbuhan Berbiji Tertutup
 Pada umumnya memiliki daun yang pipih dan lebar dengan urat daun yang beraneka ragam.
 Bakal biji maupun biji tidak akan terlihat dari luar karena bijinya ini tertutup oleh daun buah.
 Pada umumnya, tumbuhan berbiji tertutup memiliki bagian-bagian daun, batang, akar, dan
bunga.
 Akarnya bisa berbentuk tunggang ataupun berbentuk serabut.
 Reproduksinya bisa berupa vegetatif maupun berupa generatif.
 Memiliki elemen pada bunga yang cukup komplit, muli dari benang sari, putik, kelopak
bunga, dan mahkota bunga.
 Batangnya ada yang memiliki kambium namun ada juga yang tidak memiliki kambium.
 Batangnya juga ada yang memiliki cabang dan ada juga yang tidak memiliki cabang.
 Pada umumnya memiliki pembuluh angkut xylem yang diperkuat oleh serat dengan dinding
sel yang tebal.

• Mempunyai bunga yang sempurna


• Siklus hidup
- Generasi sporofit dominan, hidup bebas
- Generasi gametofit tereduksi, tidak hidup bebas
Bagan Angiospermae

Metagenesis Angiospermae
1) Pada awalnya, perkembangan gametofit betina terjadi karena adanya pembelahan pada inti
kandung lembaga primer di dalam megaspora atau bakal biji.

2) Inti kandung lembaga primer ini akan membelah sebanyak 3 kali, sehingga menghasilkan
total 8 inti, dimana 3 inti terdapat di daerah mikrofil yang terdiri dari 1 buah sel telur dan 2
buah sel pengapit sel telur yang dinamakan dengan sel sinergid. Kemudian terdapat juga 3
inti yang terdapat di daerah kalaza atau yang biasa disebut dengan antopoda dan 2 inti
lainnya melebur membentuk inti kandung lembaga sekunder.

3) Sehingga jika ditotal, maka gametofit betina akan menghasilkan sel telur (n), sel sinergid (n),
dan inti kandung lembaga sekunder (2n)

4) Sedangkan gametofit jantan terbentuk di dalam kantong sari, dan mengalami proses yang
dinamakan gametogenesis.

5) Selama proses gametogenesis, inti serbuk sari akan menghasilkan inti generatif dan inti
vegetatif.

6) Inti sel generatif ini akan membelah secara mitosis dan akan menghasilkan 2 sel sperma.

7) Nah, kemudian proses pembuahan dapat segera terjadi saat serbu sari jatuh tepat ke atas
kepala putik, sehingga terbentuklah yang dinamakan buluh serbuk sari.

8) Pada ujung buluh serbuk sari terdapat inti vegetatif yang befungsi sebagai penunjuk jalan
bagi 2 sel sperma tadi.

9) Selanjutnya, buluh serbuk sari ini biasanya akan memanjang hingga mencapai bakal biji.

10) Nah, didalam bakal biji ini, sel sperma 1 (n) akan membuahi sel telur (n) sehingga
terbentuklah zigot (2n), sementara sel sperma 2 (n) akan membuahi inti kandung lembaga
sekunder sehingga akan menghasilkan endosperm (3n) dan peristiwa inilah yang disebut
dengan pembuahan ganda.
Klasifikasi Tumbuhan Berbiji Terbuka

1. Cycadales

Salah satu ciri khas tumbuhan berbiji terbuka yang termasuk ke dalam kelas cycadales adalah
batangnya tidak bercabang, daunnya majemuk, dan juga tersusun sebagai tajuk di puncak pohon.
Tumbuhan berbiji terbuka yang termasuk dalam kelas cycadales ini memiliki strobilus jantan saja
atau strobilus betina saja. Contoh tumbuhan yang termasuk dalam kelas cycadales adalah tumbuhan
pakis haji.

2. Ginkgoales

Tumbuhan berbiji terbuka yang termasuk ke dalam kelas ginkgoales ini hanya ada satu spesies, yaitu
tanaman ginkgo biloba. Tumbuhan ginko biloba ini berasal dari dataran Cina dengan tinggi pohon
mencapai 30 m. Ciri-ciri lain tumbuhan yangtermasuk dalam kelas ginkgoales ini adalah daunnya
yang berbentuk runcing dan mudah berguguran.

3. Coniferales

Coniferales memiliki arti tumbuhan kerucut. Arti coniferales diberikan karena tumbuhan berbiji
terbuka yang berasal dari kelas ini memiliki alat perkembangbiakan jantan dan betina berupa
strobilus yang berbentuk kerucut.Ciri-ciri lain tumbuhan berbiji terbuka yang termasuk dalam
coniferales adalah daunnya yang selalu berwarna hijau sepanjang tahun. Contoh tumbuhan yang
termasuk dalam kelas coniferales adalah pohon pinus dan damar.

4. Gnetales

Tumbuhan berbiji terbuka yang termasuk ke dalam kelas gnetales merupakan tumbuhan pemanjat
maupun yang berbentuk pohon. Nah, ciri-ciri lainnya tumbuhan yang termasuk ke dalam kelas
gnetales adalah daunnya berbentuk oval dan urat daunnya berbentuk menyirip. Begitu juga dengan
strobilusnya yang tidak berbentuk kerucut, namun malahan sudah bisa disebut bunga. Contoh
tumbuhan berbiji terbuka yang termasuk ke dalam kelas gnetales ini adalah tanaman melinjo.

Klasifikasi Tumbuhan Berbiji Tertutup

1. Tumbuhan Berbiji Tertutup Bertipe Monokotil

Tumbuhan berbiji tertutup yang termasuk ke dalam kelompok monokotil ini biasanya memiliki biji
yang tunggal dan juga biasanya bukan merupakan tumbuhan yang memiliki kayu karena tumbuhan
bertipe monokotil biasanya tidak memiliki kambium. berikut ciri-ciri lain tumbuhan berbiji tertutup
yang bertipe monokotil.

 Batang tumbuhannya biasanya cukup kecil dan tidak bercabang.

 Urat daunnya memiliki tipe sejajar.

 Jumlah mahkota bunga tumbuhannya biasanya kelipatan tiga.

 Tumbuhannya biasanya memiliki akar serabut.

2. Tumbuhan berbiji Tertutup Bertipe Dikotil

Tumbuhan berbiji tertutup yang termasuk ke dalam kelompok dikotil ini biasanya memiliki
penampakan yang berbentuk pohon ataupun semak, dan perdu. Ciri2nya ialah

 Tumbuhannya biasanya memiliki batang dan kayu yang keras dan juga bercabang.

 Batang tumbuhannya biasanya memiliki kambium.

 Tumbuhannya biasanya memiliki akar yang tunggang.

 Urat daunnya memiliki tipe yang menyirip atau menjari.

 Jumlah mahkota bunga tumbuhannya biasanya kelipatan dua atau lima.

Anda mungkin juga menyukai