Anda di halaman 1dari 6

BDT TANAMAN PENYEGAR DAN OBAT-OBATAN

Tanaman cabai termasuk tanaman yang multi guna. Bisa untuk bahan memasak, dan bisa juga untuk
bahan obat-obatan. Untuk contoh, daunnya cukup ampuh mengobati luka (obat luar). Buahnya, yang
kandungan gizinya cukup tinggi itu, merupakan bahan ramuan obat. Bisa membantu kerja
pencernaan; mencegah kebutaan; dan menyembuhkan sakit tenggorakan.Sekarang ini, di mata dunia
industri pengolahan, cabai memang sudah menjadi salah satu bahan utama pembuatan saus sambal
hijau, saus sambal merah, bubuk cabe, dan bahan masakan lainnya. Sedangkan dalam dunia industri
farmasi, cabai merupakan salah satu bahan campuran untuk pembuatan balsem, inhaler, dan permen
pengganti rokok. Bubuk cabai juga bisa dimanfaatkan sebagai pengganti fungsi lada yang bisa
memancing selera makan. Sedangkan ekstraksi bubuk cabai digunakan dalam pembuatan minuman
ginger beer.
Kandungan vitamin dalam cabe, ternyata cabe memiliki berbagai macam vitamin dan mineral,
seperti:

 Kandungan vitamin C yang tinggi. Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang baik untuk
menguatkan imun tubuh.
 Vitamin B6 yang terdapat pada cabe memiliki peran penting dalam metabolisme tubuh.
 Vitamin K6 berpengaruh pada pembekuan darah dan kesehatan tulang dan ginjal.
 Potassium dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
 Copper merupakan elemen sisa antioksidan yang memiliki fungsi untuk kesehatan neuron dan
tulang yang kuat.
 Beta karoten ditemukan pada cabe merah, dan ketika masuk ke dalam tubuh, beta karoten
diubah menjadi vitamin A
 Cabe sangat tinggi akan caratenoids antioksidan, sehingga sangat berguna untuk berbagai
macam kesehatan tubuh.
 Capsanthin adalah jenis caratenoids paling utama di cabe merah bahkan ditemukan kebih dari
50 persen total caratenoids yang bermanfaat untuk melawan kanker.
 Violaxanthin adalah caratenoids antioksidan paling umum yang terdapat pada cabe kuning (di
Indonesia jarang ditemui cabe kuning.
 Lutein yang terdapat pada cabe hijau dapat mempengaruhi kesehatan mata. Usahakan untuk
mengonsumsi cabe hijau yang belum matang, karena lutein yang ditemukan berlimpah,
semakin ia matang maka tingkat kematangannya pun menurun.
 Capsaicin befungsi untuk memberikan rasa panas, diduga memberikan berbagai efek
kesehatan untuk tubuh, pun dapat menangani berbagai penyakt seperti gangguan serabut
saraf, rasa sakit akibat radang sendi, psoriasis, dan neuropati diabetes.
 Synaptic aid adalah antioksidan, selain itu juga sebagai antikanker.
 Ferulic acid merupakan antioksidan yang berfungsi untuk mencegah penyakit kronis.

Berbagai manfaat cabe untuk kesehatan


1. Penghilang rasa sakitPelepasan endorfin yang dirangsang oleh cabe dapat berperan sebagai
penghilang rasa sakit alami. Selain itu, endorfin juga dapat membuat seseorang menjadi
ketergantungan. Berikut ini rasa sakit yang mampu diredakan oleh cabe adalah herpes zoster, bursitis,
neuropati diabetes dan kejang otot pada bahu, serta penyakit rematik. Capsaicin pada cabe bekerja
sama dengan reseptor rasa sakit, adanya sensasi rasa panas mampu membuat ujung saraf berhenti
mengirim sinyal sensasi rasa sakit.
2. Penurun berat badanCapsaicin dipercaya mampu mengurangi asupan kalori. Penelitian
menunjukkan 10 gram cabe merah mampu meningkatkan pembakaran lemak pada perempuan dan
laki-laki. Memang tidak semua penelitian menemukan cara ini efektif, bahkan ada yang menemukan
bahwa cara ini tidak bekerja sama sekali.

3. Detoksifikasi
Cabe bisa membantu detoksifikasi gastrointestinal dalam mencerna makanan, dan membuang zat-zat
yang tidak terpakai oleh tubuh. Selain itu juga mampu meningkatkan pasokan nutrisi ke dalam
jaringan tubuh.
4. Kesehatan kardiovaskular
Cabe rawit mampu mengurangi kolestrol dalam darah dan level trigliserida. Penelitian yang dikutip
oleh WHFood (The World’s Healthiest Foods) menunjukkan bahwa 27 partisipan yang terdiri dari 14
perempuan dan 13 laki-laki), memakan potongan cabe selama 4 minggu, dibagi menjadi dua grup,
grup yang satu diet dengan mengkonsumsi cabe, yang satu lagi tidak melibatkan cabe. Hasilnya
terbukti grup yang memakan cabe, level kolestrol dan trigliseridanya lebih rendah baik pada laki-laki
maupun pada perempuan.
5. Mencegah bisul pada lambung
Orang-orang berasumsi bahwa memakan cabe dapat menimbulkan bisul pada lambung, namun
ternyata cabe membantu membunuh bakteri yang kemungkinan tertelan oleh Anda dan memberikan
stimulasi sel-sel yang melapisi lambung untuk mengeluarkan zat-zat yang melindungi lambung.
6. Mencegah penyakit jantung
Kandungan vitamin B6 dan asam folat yang terdapat pada cabe, serta potassium dan beta karoten,
Anda dapat terhindar dari serangan jantung. Vitamin B juga dapat dapat mengurangi level
homocysteine; tingginya level homocysteine dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko
stroke dan serangan jantung.
7. Mencegah risiko kanker usus besar
Vitamin C sangat berpenagruh dalam peningkatan imun tubuh. Cartonoid lycopene, beta karoten dan
asam folat pada cabe merah mampu mengurangi risiko kanker usus besar. Asam folat sangat berguna
untuk metabolisme tubuh yang sehat.
8. Melancarkan pernapasan
Cabe dapat membantu melebarkan saluran napas di paru-paru, sehingga dapat mengurangi asma.
Vitamin A pada cabe dapat mengurangi radang paru-paru akibat merokok, sebab asap rokok
mengandung benzopyrene yang menghancurkan vitamin A dalam tubuh.

1. Rematik
Bahan: 15 cabai rawit, 1/2 sendok teh kapur sirih, 1 jeruk nipis
Pemakaian: Cabai rawit digiling hingga halus, jeruk nipis dibelah dua, ambil airnya. Campur gilingan
cabai, kapur sirih, dan perasan jeruk nipis, aduk hingga rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian
tubuh yang sakit. Lakukan hingga penyakit sembuh.

3 PANDUAN PEMUPUKAN TANAMAN CABE SESUAI DENGAN UMUR TANAM


CABAI

- Pemupukan merupakan sebuah proses yang harus dilakukan agar tanaman Cabai memiliki buah
lebat, besar dan rutin. Beberapa jenis pupuk yang diberikan harus sesuai dengan keadaan, kondisi dan
usia tanam cabe agar karena jika salah dalam proses pemberian pupuk, Alih-alih tanaman cabe tidak
akan berbuah justru akan hidup sengsara bahkan sampai mati oleh karena sangat penting untuk
memperhatikan beberapa cara dan panduan pemupukan yang baik dan benar.

PUPUK UNTUK TANAMAN CAEB USIA 1 SAMPAI 30 HARI

Usia cabai selang dari 1 sampai 30 hari adalah kondisi yang sangat rentang dimana akar tanaman dan
daya hidupnya masih sangat kurang. Pemberian pupuk kimia tentu saja dapat mengganggu
pertumbuhan karena tidak sesuai dengan nutrisi alami yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk yang
sesuai dengan tanaman cabai pada usia 1 sampai 30 hari adalah pupuk organik baik kompos maupun
pupuk kandang. Pemberian pupuk kandang dapat dilakukan dengan bahan kotoran ayam kering,
sebaiknya kotoran ayam potong yang sudah dijemur dan dikurangi kadar kelembabannya.
Perbandingan yang paling baik adalah 1 banding 3 yakni 3 bagian tanah dan 1 bagian kotoran ayam.
Pupuk ini kemudian dicampurkan pada tanah sekitar tanaman cabai pada bagian atas Polybag.
Perbandingan jangan lebih dari dari 3:1 karena kotoran ayam mengandung ammonia yang bersifat
asam dan pada keadaan tertentu dapat menyebabkan akar tanaman menjadi busuk.Saran yang paling
penting untuk tanaman cabai usia kurang dari 30 hari sangat pantang untuk mendapatkan pupuk kimia
seperti Urea, TSP, dan KCl terutama tanaman yang baru di semai. pH dari pupuk tidak cocok dengan
kecambah tanaman cabai sehingga kemungkinan tanaman layu dan mati sangat besar. Pupuk
anorganik setidaknya hanya ditujukan pada tanaman cabai usia lebih dari satu bulan atau akar-akarnya
sudah tahan banting terhadap perubahan suhu dan pH.

PEMUPUKAN CABE USIA 1 SAMPAI 3 BULAN.

Setelah proses perawatan secara alami dengan pupuk Organik pada usia awal tanam tanaman, maka
tanaman cabai sudah siap mendapatkan ransangan dari pupuk anorganik agar cepet berbuah dan
memiliki buah besar. Pupuk tidak lain berasal dari pupuk berbahan kimia seperti Uream Larutan
Phonska cair, NPK dan pupuk TSP. Namun pemberian pupuk kandang dan Organik tidak boleh
dihentikan karena kondisi tanah akan terganggu dengan pupuk Kimia. Pupuk organik akan digunakna
kembali untuk menggemburkan tanah.

3. PUPUK CABE UNTUK TANAMAN JELANG BERBUAH.

Pada saat tanaman cabe memasuki waktu untuk berbuah. Pemberian pupuk kimia harus dihentikan
terutama pada masa berbunga dan penyerbukan namun pemberian pupuk masih tetap dapat dilakukan
dengan menggunakan pupuk organik cair dan juga larutan pupuk phonska cair. Pemberian pupuk
kandang berupa tai ayam kering juga dpaat dilakukan dengan cara menggali tanah di area sekitar
cabai. Tujuan ada dua yakni memberikan unsur hara dan juga melancarkan sirkulasi udara di dalam
tanah.

Hama tanaman cabe


Hampir semua hama yang menyerang tanaman terung-terungan bisa menyerang tanaman
cabe. Serangan hama ini bisa menurunkan produktivitas tanaman, bahkan pada tingkat
tertentu mengakibatkan gagal panen. Berikut ini beberapa jenis hama utama yang sering
menyerang tanaman cabe di Indonesia.

a. Hama ulat

Ulat yang sering menyarang tanaman cabe diantaranya ulat grayak (Spodoptera litura). Ulat
jenis ini memakan daun sampai bolong-bolong sehingga menganggu kemampuan fotosintesis
tanaman. Pada tingkat yang parah ulat grayak memakan habis seluruh daun dan hanya
menyisakan tulang-tulang daun.Selain itu ada juga jenis ulat yang menyerang buah cabai,
yaitu jenis Helicoverpa sp. dan Spodoptera exigua. Ulat jenis ini membuat lubang pada buah
cabe baik yang masih hijau maupun merah.Ulat biasanya menyerang pada malam hari atau
saat matahari teduh. Pada siang yang terik, ulat bersembunyi di pangkal tanaman atau
berlindung di balik mulsa sehingga ulat-ulat ini bisa lolos dari penyemprotan.

 Pengendalian teknis. Ulat diambil saat malam hari ketika mereka mulai berkeliaran.
Pengambilan ulat sebaiknya dilakukan secara menyeluruh dan serempak. Bisa juga dipasang
perangkap imago hama. Pencegahannya adalah dengan menjaga kebersihan kebun. Siangi
gulma pada selasar bedengan, parit atau lubang-lubang mulsa.
 Pengendalian kimiawi. Penyemprotan dilakukan apabila serangan sudah parah. Jenis obat
yang digunakan adalah insektisida. Penyemprotan sebaiknya dilakukan saat malam hari.
b. Hama tungau

Tungau yang biasa menyerang tanaman cabe ialah tungau kuning (Polyphagotarsonemus
latus) dan tungau merah (Tetranycus sp.). Tungau dijumpai juga menyerang tanaman
tanaman singkong.Pada tanaman cabe, serangan tungau membuat daun keriting menggulung
ke bagian kebawah seperti sendok terbalik. Daun menjadi tebal dan kaku sehingga
pembentukan pucuk terhambat. Lama kelamaan daun akan menjadi coklat dan mati.

 Pengendalian teknis. Tanaman yang terserang parah dicabut sedangkan yang belum parah
dipotong pucuk-pucuknya. Sisa tanaman yang terserang dibakar agar tidak menjangkiti yang
lain. Untuk mencegahnya, usahakan areal penanaman cabe tidak berdekatan dengan
tanaman singkong. Menjaga kebersihan kebun efektif mengurangi serangan tungau.
 Pengendalian kimiawi. Tungau hanya bisa diberantas dengan racun tungau seperti akarisida,
bukan dengan insektisida. Dilihat dari fisiknya, tungau berkaki delapan berbeda dengan
serangga (insek) yang berkaki empat.

c. Hama kutu daun

Kutu daun yang menyerang tanaman cabe biasanya berasal dari jenis Myzus persicae. Kutu
daun menyerang dengan menghisap cairan pada daun. Daun menjadi kering dan permukaan
daun keriting.Selain itu, kutu daun bisa mengundang berbagai penyakit secara tidak langsung.
Kutu ini bisa menjadi vektor pembawa virus, menghasilkan cairan berwarna kuning kehijaun
yang mengundang semut dan mengundang datangnya cendawan yang menimbulkan jelaga
hitam pada permukaan daun.

 Pengendalian teknis. Petik daun-daun yang terserang kemudian musnahkan. Hindari juga
penanaman cabe berdekatan dengan semangka, melon dan kacang panjang. Menjaga
kebersihan kebun dan penggunaan plastik mulsa perak efektif menekan perkembangan kutu
daun.
 Pengendalian kimiawi. Gunakan jenis insektisida yang mengandung fipronil atau
diafenthiuron. Penyempotan paling efektif dilakukan pada sore hari.

d. Hama lalat buah

Serangan lalat buah (Bactrocera dorsalis) pada tanaman cabe menyebabkan kerontokan
buah. Buah cabe tidak sempat dipanen karena keburu rontok ke tanah. Pada buah yang
terserang apabila di belah terdapat larva lalat. Bila tidak dibersihkan, larva pada buah cabe
yang rontok akan menjadi pupa di dalam tanah, sehingga siklus serangan akan terus berulang.

 Pengendalian teknis. Pungut dan kumpulkan buah cabe yang rontok, kemudian musnahkan
dengan cara membakarnya. Hal tersebut penting, agar lalat tidak menjadi pupa yang bisa
bersemayam di dalam tanah. Lalat buah biasa juga menyerang jenis buah-buahan lain
seperti belimbing, pisang, jeruk, dll. Jadi hindari membudidayakan tanaman cabe berdekatan
dengan kebun buah.
 Pengendalian kimiawi. Bisa menggunakan perangkap lalat dengan menggunakan atraktan
yang mengandung methyl eugenol. Teteskan obat tersebut pada kapas dan masukkan pada
botol bekas air mineral. Pemasangan perangkap bisa dilakukan setelah umur tanaman cabe
satu bulan. Bila serangan parah, semprot dengan insektisida pada pagi hari, ketika daun
masih berembun dan lalat belum berkeliaran.
e. Hama trips (Thrips)

Tanaman cabe yang terserang trips daunnya akan terlihat garis-garis keperakan, terdapat
bercak-bercak kuning hingga kecoklatan dan pertumbuhannya kerdil. Bila dibiarkan daun
akan kering dan mati. Serangan trips biasanya menghebat pada musim kemarau. Hama ini
juga berperan sebagai pembawa virus dan mudah sekali menyebar.

 Pengendalian teknis. Bisa memanfaatkan predator alami hama ini, seperti kumbang dan
kepik. Pemakaian mulsa dan menjaga kebersihan kebun efektif menekan perkembangannya.
Selain itu, rotasi tanaman membantu mengendalikan hama jenis ini.
 Pengendalian kimiawi. Penyemprotan dilakukan bila serangan meluas. Gunakan insektisida
yang berbahan aktif fipronil dan lakukan pada sore hari.

Penyakit tanaman cabe


Penyakit yang menyerang tanaman cabe bisa disebabkan virus, bakteri, cendawan maupun
jamur. Setidaknya ada enam macam penyakit yang biasa menyerang tanaman cabe,
diantranya:

a. Bercak daun

Penyakit bercak daun yang menyerang tanaman cabe disebabkan oleh jamur Cercospora
capsici. Gejalanya terdapat bercak-bercak bundar berwarna abu-abu dengan pinggiran coklat
pada daun. Bila serangan menghebat daun akan berwarna kuning dan akhirnya berguguran.
Penyakit ini biasanya menyerang pada musim hujan dimana kondisi kelembaban cukup
tinggi.Penyakit ini menyebar saat jamur masih berupa spora dan bisa dibawa oleh angin, air
hujan, hama vektor, dan alat pertanian. Spora jamur juga bisa terikut pada benih atau biji
cabe.Pencegahan terhadap penyakit ini dengan memilih benih yang sehat bebas patogen.
Merenggangkan jarak tanam berguna meminimalkan serangan agar lingkungan tidak terlalu
lembab. Pengendalian teknis bisa dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terinfeksi
dengan cara dibakar. Bila serangan menghebat bisa diberikan fungisida.

b. Patek atau antraknosa

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Colletotrichum capsici dan


Colletotrichum gloeosporioides. Pada fase pembibitan penyakit ini menyebabkan kecambah
layu saat disemaikan. Sedangkan pada fase dewasa menyebabkan mati pucuk, serangan pada
daun dan batang menyebabkan busuk kering. Sementara itu, pada buah akan menjadi busuk
seperti terbakar.Penyakit ini bisa terbawa dari benih atau biji cabe. Pencegahan bisa
dilakukan dengan memilih benih yang sehat dan bebas patogen. Pengendalian bisa dilakukan
dengan memusnahkan tanaman yang terserang dan penyemprotan fungisida.

c. Busuk

Terdapat dua macam penyakit busuk yang biasa menyerang tanaman cabe, yakni busuk
cabang dan busuk kuncup. Busuk cabang pada tanaman cabe disebabkan oleh Phytophthora
capsici. Menyerang saat musim hujan dan penyebarannya sangat cepat.
Busuk kuncup disebabkan oleh cendawan Choanosearum sp. Penyakit ini masih jarang
dijumpai di Indonesia. Gejalanya, kuncup tanaman berwarna hitam dan lama kelamaan
mati.Penyakit ini bisa dikendalikan dengan mengurangi dosis pemupukan nitrogen seperti
urea dan ZA. Kemudian mengatur jarak tanam agar sirkulasi udara berjalan lancar. Tanaman
yang terinfeksi sebaiknya dicabut dan dibakar. Penyemprotan bisa dilakukan dengan
fungisida, bila dilakukan saat musim hujan pilih fungisida yang memiliki perekat.

d. Layu

Penyakit layu merupakan penyakit yang cukup sulit dikendalikan pada budidaya tanaman
cabe. Penyakit layu bisa ditumbulkan oleh beragam jasad penganggu tanaman seperti
berbagai jenis cendawan dan bakteri.
Layu yang disebabkan cendawan disebut layu fusarium. Jenis cendawannya adalah Fusarium
sp., Verticilium sp. dan Pellicularia sp. Cendawan ini hidup di lingkungan yang
masam.Sedangkan layu bakteri disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Bakteri
ini hidup di jaringan batang. Pengendalian penyakit layu harus diamati dengan lebih spesifik
agar penanganannya bisa lebih tepat.

e. Bule atau virus kuning

Tanaman cabe yang terserang virus kuning, daun dan batangnya akan terlihat menguning.
Penyakit ini disebut juga penyakit bule atau bulai. Penyebabnya adalah virus gemini,
penyakit ini bisa dibawa dari benih atau biji dan ditularkan oleh kutu.Penyakit yang
disebabkan virus tidak akan mempan dengan penyemprotan racun-racun kimia. Pengendalian
harus dilakukan semenjak dini, dengan memilih benih unggul dan tahan serangan virus.
Selain itu bisa juga dengan membasmi hama yang menjadi vektornya, seperti kutu.Untuk
menaikan daya tahan tanaman cabe terhadap serangan virus kuning, bisa dengan
mengintensifkan pemupukan, misalnya penggunaan pupuk organik cair yang mengandung zat
hara makro dan mikro lengkap. Tujuannya agar tanaman cabe tumbuh subur sehingga lebih
tahan terhadap patogen.

f. Keriting daun atau mosaik

Penyebab serangan penyakit mosaik adalah Cucumber Mosaic Virus (CMV). Gejalanya,
pertumbuhan menjadi kerdil, warna daun belang-belang hijau tua dan hijau muda, ukuran
daun lebih kecil, tulang daun akan berubah menguning.Penyakit ini bisa menyebar dan
menular ke tanaman lain oleh aktivitas serangga. Penyemprotan kimia bertujuan untuk
menghilangkan serangga bukan penyakitnya. Untuk mengurangi penyakit, musnahkan
tanaman cabe yang telah parah terserang.Pemilhan benih tahan virus membantu menghindari
resiko serangan penyakit ini. Hal lain yang bisa membantu mengurangi resiko serangan
adalah pemupukan yang baik dan tepat

Anda mungkin juga menyukai