OLEH :
A. Kompetensi Dasar
3.1 Menerapkan pengolahan hasil perkebunan tanaman rempah dan bahan penyegar
4.1 Memproduksi hasil perkebunan tanaman rempah dan bahan penyegar.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi, meyimak dan menggali informasi, peserta didik dapat
mengidentifikasi jenis dan karakteristik tanaman rempah dan bahan penyegar dengan
tepat
2. Setelah melakukan observasi dan praktik, peserta didik akan dapat memilih jenis alat
yang digunakan dalam proses pengolahan tanaman rempah dan bahan penyegar sesuai
dengan prinsip yang diminta
D. Uraian Materi
Karakteristik Bahan Makanan Herbal dan Rempah
1. Makanan Herbal
Makanan herbal adalah makanan mengandung zat-zat yang dibutuhkan untuk
kesehatan tubuh. Makanan herbal harus mengandung gizi yang seimbang.
Sehingga tubuh anda akan mengalami perkembangan yang baik, terhindar dari
penyakit. Menurut ahli gizi, bahwa makanan herbal terdapat pada empat macam
makanan yang terdiri dari: makanan pokok (nasi, jagung, singkong, dan sagu), lauk
pauk (daging, ikan, ayam, telur, tahu, tempe dan lainnya), sayur (bayam, wortel,
sawi hijau, brokoli, dan lainnya), serta buah (mangga, jeruk, pepaya, apel, srikaya,
jeruk, dan lainnya). Herbal tersedia dalam berbagai bentuk, ada herbal dalam bentuk
segar dan ada pula yang terdapat dalam bentuk kering/simplisia. Herbal kering
berfungsi agar kandungan zat aktif yang terkandung di dalam herbal dapat
dimanfaatkan secara maksimal. Penyimpanan herbal harus dilakukan dengan baik.
Herbal kering bisa tahan lebih lama namun efek panas, cahaya, Oksigen
(udara) tetap berpengaruh. Herbal aromatik seperti Chamomle, peppermint dengan
bahan aktif yang terikat minyak esensial mudah menguap saat bereaksi dengan
oksigen dan panas. Karena itu sebaiknya ditempatkan dalam wadah kaca yang
tertutup rapat, simpan dalam gelap, kering dan dingin serta jauhkan dari panas
matahari. Herbal segar sebaiknya disimpan dengan cara membungkusnya rapat-
rapat dalam suatu tempat yang tertutup rapat lalu dimasukkan ke lemari es. Dengan
cara ini herbal bisa lebih tahan sampai dengan 1 minggu. Herbal dalam bentuk
Liquid extract merupakan herbal yang paling stabil namun masih juga rusak oleh
panas, cahaya dan oksigen. Jika disimpan dalam wadah yang tertutup rapat, herbal
dalam bentuk Liquid extract bisa bertahan sampai 3 tahun. Berikut adalah jenis dan
karakteristik bahan makanan sehari-hari yang juga bersifat herbal:
a. Bayam (Amaranthus sp.L.)
Gambar 1.1 Bayam Bahan Makanan Sehari-hari yang Berfungsi sebagai Herbal
Sumber : http://doktersehat.com/terkuak-ini-waktu-paling-ideal-untuk-memasak-bayam-
agarnutrisinya-tidak-rusak/, dalam Diyahwatih, dkk.2019
Daun bayam kaya akan nutrisi, salah satunya adalah zat besi yang diperlukan
tubuh untuk merangsang pembentukan sel-sel darah merah, sehingga tubuh
terhindar dari lemas. Daun bayam mempunyai efek yang baik untuk ginjal dan
organ pencernaan karena kandungan seratnya cukup tinggi sehingga dapat
mengatasi sembelit dan melancarkan buang air besar. Kandungan nutrisi yang
ada di bayam dapat menurunkan kolesterol, gula darah, melancarkan peredaran
darah, dan menurunkan tekanan darah yang berlebihan. Bagi ibu yang baru
melahirkan, disarankan mengkonsumsi bayam sebab daun bayam dapat
menyapu bersih sisa darah kotor (darah nifas). Bayam merupakan sumber
magnesium, lutein, potassium, serat, dan folat. Bila dikonsumsi makanan herbal
yang berupa bayam secara rutin, maka anda akan terbebas dari homosistein yang
menyebabkan serangan jantung dan stroke, tekanan darah rendah, kanker
payudara, dan pengroposan gigi dan tulang.
Kacang-kacangan terdiri dari kacang tanah, kacang almond, kacang merah, atau
kacang brasil yang berkandungan magnesium dan potasium tersebut sangat
efektif untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Sementara kacang kenari dan
kacang brasil yang banyak mengandung potasium, magnesium, zat besi, Zinc,
tembaga, dan selenum tersebut mampu meningkatkan fungsi saluran pencernaan
dan sistem imun, memperbaiki kulit, mencegah kanker, dan membantu
mengontrol kadar kolesterol.
d. Cabai Rawit ( Capsicum annum L)
Gambar 1. 4. Cabai rawit bahan makanan sehari-hari yang berfungsi sebagai herbal
Sumber: https://manfaat.co.id/manfaat-daun-cabai dalam Diyahwatih, dkk. 2019
Kandungan cabai rawit yang kerap digunakan sebagai obat adalah capsaicin.
Sifat dari zat yang tidak larut dalam air ini memberikan rasa pedas dan panas
yang tidak hanya dapat dirasakan tubuh, tetapi juga kulit. Capsaicin juga
memicu pembentukan hormon endhorphin yang diproduksi oleh otak. Hormon
endorphin akan terbentuk bila tubuh berada dalam kondisi bahagia. Keluarnya
hormon yang disebabkan oleh suatu rangsangan secara tidak langsung dapat
meningkatkan kekebalan tubuh. Pada saat inilah reseptor pada syaraf dapat
memberikan rasa nyaman pada bagian tubuh yang sakit. Capsaicin dapat
menghilangkan rasa sakit kepala, mengatasi arthritis atau radang sendi.
Penggunaan cabai rawit sebagai pengobatan tradisional / ramuan cabai rawit
digunakan sebagai stimulan bagi orang yang mengalami gangguan pencernaan,
cabai rawit akan meringankan keluhan tersebut dengan merangsang jalan
kelenjar saliva (air liur) dan sekresi pada perut. Hal terpenting lain, bahwa cabai
rawit dapat melancarkan sirkulasi darah, mencegah pembekuan darah, dan
meredakan pembengkakan yang terjadi pada pembuluh darah vena. Cabai rawit
mengandung vitamin C dan bioflavonoid tersebut dapat mencegah serangan
jantung, memperkuat dinding pembuluh darah vena, serta mengembalikan
elastisitas pembuluh darah.
Gambar 1. 5. Sawi hijau bahan makanan sehari-hari yang berfungsi sebagai herbal
Sumber: http://sayuran-tani-batublogspot.blogspot.co.id/ dalam Diyahwatih, dkk. 2019
Merupakan jenis sayuran yang cukup populer. Dikenal pula sebagai caisim,
caisin, atau sawi bakso, sayuran ini mudah dibudidayakan dan dapat dimakan
segar (biasanya dilayukan dengan air panas) atau diolah menjadi asinan. Jenis
sayuran ini mudah tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi. Bila
ditanam pada suhu sejuk tumbuhan ini akan cepat berbunga. Karena biasanya
dipanen seluruh bagian tubuhnya (kecuali akarnya), dan sifat ini kurang disukai.
Sawi hijau memiliki kandungan kalsium yang mampu menjaga agar tulang dan
gigi tidak mengalami pengroposan.
f. Rebung (Dactylokladusstenostachys)
Rebung merupakan tunas bambu yang masih muda dan banyak dimanfaatkan
sebagai sayuran. Dalam masyarakat tradisional, rebung dipercaya mengurangi
risiko beberapa penyakit. Senyawa utama dalam rebung mentah adalah 91% air,
disamping itu rebung mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin A,
thiamin, riboflavin, vitamin C, serta mineral (kalsium, fosfor, besi, dan kalium).
Bila dibandingkan dengan sayuran lainnya, kandungan protein, lemak, dan
karbohidrat pada rebung juga hampir sama. Rebung mempunyai kandungan
kalium cukup tinggi, kadar kalium per 100 gram rebung adalah 533 mg.
Sehingga rebung dapat mengurangi risiko stroke. Selain itu, rebung dapat
membantu mengaktivasi reaksi enzim. Kandungan serat pangan pada rebung
juga cukup baik. Karenanya rebung dapat membantu dalam pencegahan
aterosklorosis (penyumbatan pembuluh darah), jantung koroner, diabetes
melitus, hiper kolesterolemia, hipertensi, hiperlipidemia, dan kanker kolon.
2. Rempah
Bahan rempah-rempah banyak digunakan juga sebagai bumbu atau digunakan
sebagai bahan tambahan pada produk pangan memiliki karakteristik tertentu.
Karakteristik tersebut dapat ditinjau dari sifat morfologis maupun fisiologis.
Pemahaman tentang sifat baik morfologis maupun fisiologis ini selain untuk
menentukan mutu produk juga berperan untuk menentukan cara penanganan dalam
usaha mempertahankan mutunya.
Tanaman rempah dapat dikelompokkan berdasarkan kesamaan dalam memberikan
efek terhadap penampakan dan karakter rasa serta aroma. Pengelompokan rempah
tersebut antara lain :
a. Rempah pedas
Rempah yang termasuk dalam kelompok rempah pedas ini antara lain cabai,
merica dan jahe. Kepedasan merica berbeda dengan kepedasan cabai. Kepedasan
merica disebabkan oleh kandungan piperine yang berbentuk kristal. Kepedasan
cabai disebabkan oleh senyawa capsaicin yang kadarnya berbeda dan tergantung
varietasnya. Sedangkan jahe, kepedasan dipengaruhi oleh senyawa yang tidak
teruap yaitu zingerone, gingerol dan shogaol.
Gambar 7. Kunyit
(Sumber : https://jogja.tribunnews.com/-manfaat-kunyit-untuk-kesehatan-yang-belum-banyak-
diketahui dalam Diyahwatih, dkk. 2019)
Gambar 8. Perbedaan Jahe kuning kecil, Jahe kuning besar, Jahe Merah
Sumber : Diyahwatih, dkk, 2019
b) Kunyit
Kunyit atau dikenal juga dengan nama kunir banyak digunakan sebagai
pewarna kuning alami dan digunakan sebagai bumbu masak dan obat
tradisional. Kunyit sering juga dimanfaatkan sebagai bahan kosmetika
tradisional. Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut
kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan
bisdesmetoksikurkumin dan zat- zat manfaat lainnya. (Kusbiantoro, dkk. 2018)
c) Kencur
Kencur atau dengan nama ilmiah Kaempferia galanga L memiliki rimpang
yang agak liat kulitnya, berwarna coklat muda hingga tua, licin dan berkilau.
Kencur (Kamferia galanga L) adalah salah satu jenis temu-temuan yang
banyak dimanfaatkan oleh rumah tangga dan industri obat maupun makanan.
Kandungan etil pmetoksisinamat (EPMS) didalam rimpang kencur menjadi
bagian yang penting didalam industri kosmetik karena bermanfaat sebagai
bahan pemutih dan juga anti aging atau penuaan jaringan kulit.
Gambar 9. Kencur
Sumber : Diyahwatih, dkk. 2019
d) Temulawak
Temulawak atau Curcuma xanthorrhiza. Temulawak mengandung senyawa
kimia yang mempunyai keaktifan fisiologi, yaitu kurkuminoid dan minyak
atsiri. Kurkuminoid yang memberi warna kuning pada rimpang bersifat
antibakteria, anti-kanker, anti-tumor dan anti-radang, mengandungi anti-
oksidan dan hypokolesteromik. Sedangkan minyak atsiri berbau dan berasa
yang khas. Rimpang temulawak ini umumnya digunakan sebagai bahan
ramuan beberapa obat tradisional dan dibuat menjadi bahan pembuat
minuman. Di dalam komponen minyak atsiriter dapat xanthorrhizol, dimana
xanthorrhizol hanya terdapat pada minyak atsiri rimpang temulawak.
Xanthorrhizol memiliki aktivitas antibakteri, antiseptik, dan antibiotik serta
antikanker. (Sutisna, 2012)
f) Cengkeh
Cengkeh (Syzygium aromaticum) merupakan tanaman rempah yang sejak lama
digunakan pada makanan, minuman dan obat–obatan. Bagian tanaman yang
dapat dimanfaatkan untuk keperluan tersebut adalah bunga, tangkai bunga dan
daun cengkeh. Kandungan dari minyak atsiri bunga cengkeh adalah eugenol
dan β-caryophyllene. (SNI Minyak Cengkeh dalam Pratiwi, dkk. 2016)
g) Pala
Pala atau Myristica fragrans Houtt. Minyak pala dan fuli digunakan sebagai
penambah flavor pada produk-produk. berbasis daging, pikel, saus, sup, serta
untuk menetralkan bau yang tidak menyenangkan dari rebusan kubis. Pada
industri parfum, minyak pala digunakan sebagai bahan pencampur minyak
wangi dan penyegar ruangan. (Sumber : Direktorat P-SMK, 2013)
SOAL
1. Rempah-rempah dapat diklasifikasikan berdasarkan asal dari bagian pohon,
1) Rimpang Jahe, kunyit, kencur, temulawak, lempuyang, temu ireng
2) Bunga Cengkeh, bunga lawang
3) Kulit batang Kayu manis, kayu secang
4) Biji Pala, kemiri,
5) Buah Lada, merica
6) Daun Salam, sereh
Yang mempunyai karakteristik bagian dalam rimpang berwarna jingga terang
mengandung senyawa kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan
bisdesmetoksikurkumin adalah….
a. jahe
b. kencur
c. temulawak
d. kunyit
e. lempuyang
6. Rempah diklasifikasikan berdasarkan asal dari bagian pohon yaitu rimpang, bunga, kulit
batang, biji buah dan daun. Salah satu contoh rempah yang berasal dari bunga adalah
cengkeh. Cengkeh memiliki karakteristik aroma yang khas. Berikut ini senyawa yang
terkandung dalam cengkeh adalah…
a. Galangol, eugenol
b. Kurkumin, desmetoksikumin
c. Gingerols, shogaols
d. Kurkumin, xanthorrhizol
e. Eugenol, β-caryophyllene
7. Berikut ini merupakan ciri-ciri dari salah satu rempah yang sering dipakai pada beberapa
masakan tradisional nusantara. Rimpangnya agak liat, kulitnya berwarna coklat muda hin
gga tua, kulitnya licin hingga berkilau, induk rimpangnya berbentuk silindris, bentuk caba
ng/ranting rimpang semula bulat hingga bulat telur akhirnya menjadi silindris adalah ciri-
ciri ...
a. Jahe
b. Kunyit
c. Lengkuas
d. Kencur
e. Temulawak
8. Rebung mempunyai serat pangan yang cukup baik sehingga mampu mencegah penyumba
tan pembuluh darah atau sering disebut ...
a. Hipoglikemia
b. Hiperlipidemia
c. Aterosklorosis
d. Hiperkolesterolemia
e. Homosistein
9. Temulawak merupakan rimpang yang memiliki beberapa senyawa aktif. Ada senyawa
aktif yang dapat berfungsi sebagai antibakteria, anti-kanker, anti-tumor dan anti-radang.
Selain itu, senyawa tersebut juga memberikan warna kuning pada temulawak. Senyawa
yang dimaksud adalah…
a. Shogaols
b. Kurkuminoid
c. Xanthorrhizol
d. Eugenol
e. Galangol
10. Makanan herbal adalah makanan mengandung zat-zat yang dibutuhkan untuk kesehatan
tubuh. Dengan mengkonsumsi makanan herbal, tubuh kita bisa terhindar atau bahkan
sembuh dari suatu penyakit. Suatu bahan makanan herbal yang dapat melancarkan
sirkulasi darah, mencegah pembekuan darah, dan meredakan pembengkakan yang terjadi
pada pembuluh darah vena adalah…
a. Wortel
b. Sawi
c. Rebung
d. Cabai
e. Bayam
Rubrik Penilaian
Skor 0 jika jawaban tidak sesuai dengan materi
Skor 1 untuk setiap poin yang dijawab dengan benar
F. Daftar Pustaka
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, 2013. Dasar Proses Pengolahan
Hasil Pertanian dan Perikanan. Buku Teks Bahan Ajar Siswa SMK Kelas X
Semester 1. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Hargono. Fitra Pradhita dan Margaretha Praba Aulia. 2013. Pemisahan Gingerol dari
Rimpang Jahe Segar melalui Proses Ekstraksi secara Batch. Momentum, Vol. 9,
No. 2, Oktober 2013, Hal. 16-21
Pratiwi, Luluk, Muhammad Saifur Rachman Dan Nur Hidayati. 2016. Ektraksi Minyak
Atsiri dari Bunga Cengkeh dengan Pelarut Etanol dan N-Heksana. The 3rd
Universty Research Colloquium 2016
Sutisna, Wina Apriani. 2012. Solasi dan Pemurnian Xantorizol dari Temu Lawak
(Curcuma Xanthorrhiza Roxb.). Departemen Kimia. Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor. Bogor