Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENGAMATAN

TATA LETAK (LAY OUT)


MINI MARKET

“INDOMARET”

OLEH :

RIANA AGUSTINA
19032384810618
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penentuan tata letak (layout) meliputi pengaturan letak mesin-mesin, bahan-bahan, personalia,
perlengkapan untuk operasi, dan semua peralatan dan fasilitas untuk terlaksananya proses
produksi yang lancar & efisien. Desain layout harus dirancang untuk memungkinkan
perpindahan yang ekonomis dari orang-orang dan bahan-bahan dalam berbagai proses dan
operasi perusahaan. Penentuan layout/tata letak fasilitas-fasilitas produksi ini erat
hubungannyadengan pendirian bangunan gedung/pabrik.

Penentuan tata letak merupakan suatu langkah atau keputusan penting yang menentukan
efisiensi sebuah operasi jangka panjang. Tata letak mempunyai dampak strategis karena
menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksilitas, biaya, dan kualitas
lingkungan kerja, kontak pelanggan, seta citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat
membantu organisasi mencapai suatu strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah, atau
respon yang cepat. (Heizer, Render, 2004 :450)

Tata letak yang tepat, akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitas
perusahaan. Hal ini akan memperlancar arus produksi/jasa yang akan diproses, mulai sejak
disiapkan dan diserahkan ke dalam pemrosesan sampai produk/jasa akhir, Di samping itu,
karyawan dapat bekerja secara leluasa, aman dan jauh dari tekanan perasaan. (Haming,
Nurnajamuddin. 2011: 433)

Tujuan dari penempatan tata letak ini adalah meminimumkan material handling cost,
meningkatkan efisiensi utilisasi ruangan, meningkatkan efisiensi utilisasi tenaga kerja pabrik,
mengurangi kendala proses, dan memudahkan komunikasi dan interaksi antara para pekerja,
pekerja dengan supervisornya, dan antara pekerja dengan para pelanggan perusahaannya
(Russel dan Taylor (2001), Chase., Richard, Aquilano., Jacobs (2001), Dervitsiotis (1981),
dan (Haming, Nurnajamuddin. 2011 : 442), Ria Arofianti (2014).

Desain tata letakpun menurut Heizer, dan Render (2004: 450), Ria Arifianti (2014) harus
mempertimbangkan bagaimana dapat mencapai : 1. Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang
lebih tinggi. 2. Aliran informasi, barang, atau orang yang lebih baik. 3. Moral karyawan yang
lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman. 4. Interaksi dengan pelanggan lebih
baik. 5. Fleksibilitas (bagaimana kondisi tata letak yang ada sekarang, tata letak tersebut akan
perlu dirubah).

Selain daripada itu, tata letak (Render dan Jay, 2001) dan (Haming, Nurnajamuddin. 2011:
433) dapat membantu perusahaan dalam mencapai : 1. Pemanfaatan yang lebih efektif atas
ruangan, peralatan, dan manusia ; 2. Arus informasi, bahan baku, dan manusia yang lebih baik
; 3. Lebih memudahkan konsumen ; 4. Peningkatan moral karyawan dan kondisi kerja yang
lebih aman.
B. TUJUAN
Dengan mengamati tata letak (lay out) mini market “Indomaret” di wilayah Magelang, dapat
mengetahui tipe lay out berdasarkan arus keluar-masuk barang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tentang PT. Indomarco Prismatama
Berawal dari pemikiran untuk mempermudah penyediaan kebutuhan pokok sehari-hari
karyawan, maka pada tahun 1988 didirikanlah sebuah gerai yang diberi nama Indomaret.

Sejalan pengembangan operasional toko, perusahaan tertarik untuk lebih mendalami dan
memahami berbagai kebutuhan dan perilaku konsumen dalam berbelanja. Guna meng-
akomodasi tujuan tersebut, beberapa orang karyawan ditugaskan untuk mengamati dan
meneliti perilaku belanja masyarakat. Kesimpulan yang didapat adalah bahwa masyarakat
cenderung memilih belanja di gerai modern berdasarkan alasan kelengkapan pilihan produk
yang berkualitas, harga yang pasti dan bersaing, serta suasana yang nyaman.

Berbekal pengetahuan mengenai kebutuhan konsumen, keterampilan pengoperasian toko dan


pergeseran perilaku belanja masyarakat ke gerai modern, maka terbit keinginan luhur untuk
mengabdi lebih jauh bagi nusa dan bangsa. Niat ini diwujudkan dengan mendirikan Indomaret,
dengan badan hukum PT. Indomarco Prismatama yang memiliki visi “menjadi jaringan ritel
yang unggul” serta moto “mudah dan hemat”.

Seiring dengan perjalanan waktu dan kebutuhan pasar, Indomaret terus menambah gerai di
berbagai kawasan perumahan, perkantoran, niaga, wisata dan apartemen. Dalam hal ini
terjadilah proses pembelajaran untuk pengoperasian suatu jaringan retail yang berskala besar,
lengkap dengan berbagai pengalaman yang kompleks dan bervariasi.

Setelah menguasai pengetahuan dan keterampilan mengoperasikan jaringan ritel dalam skala
besar, Manajemen berkomitmen untuk menjadikan Indomaret sebagai sebuah aset nasional.
Hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa seluruh pemikiran dan pengoperasian Perusahaan
ditangani sepenuhnya oleh putra putri Indonesia. Sebagai aset nasional, Indomaret ingin
berbagi kepada masyarakat Indonesia melalui bisnis waralaba dan juga mampu bersaing dalam
persaingan global. Oleh karena itu, visi perusahaan kemudian berkembang “menjadi aset
nasional dalam bentuk jaringan ritel waralaba yang unggul dalam persaingan global”.

B. Tata Letak Indomaret


Berdasarkan hasil pengamatan, salah satu gerai Indomaret yang terletak di wilayah Magelang
menggunakan konsep strategi tata letak dengan :
a. Menggunakan jenis tata letak Toko Eceran
merupakan pendekatan yang menggunakan aliran, mengalokasikan ruang, dan
menanggapi perlaku pelanggan.
 Menempatkan rak-rak dan merespons perilaku pelanggan
 Tata letak toko berasumsi bahwa penjualan dan
keuntungan tergantungdari produk yang dapat menarik perhatian pelanggan
 Jadi manajer operasi toko eceran mencoba memperlihatkan produk-produk mereka
kepada pelanggan sebanyak mungkin.
b. Menggunakan konsep tata letak dengan tipe Tata letak ritel dengan menempatkan rak-rak
dan memberikan tanggapan atas perilaku pelanggan.
Ruangan tata letak toko/gerai Indomaret
19
13 14 19

12

11

20
10
15 16 17 18 29 30

8 21

7 22

6 23
26

5 24
27
25
4
1
28
3 2
1
Keterangan:
1 = Pintu masuk/keluar
2 & 3 = Sembako
4 = Frozen food
5, 6, 7 = Ice cream
8 = Buah dan yogurt
9, 10,11 = Minuman dingin (berbagai rasa dalam kemasan kotak)
12 = Minuman ready to drink
13 = Minuman instan
14 = Susu
15, 16 = Makanan ringan dan produk bakery
17 = Bumbu, minyak goreng, makanan instan
18 = Mie instan, alat tulis, tissue, pembalut
19 = pintu gudang
20 = diapers, peralatan listrik, peralatan makan
21, 22 = detergen, pewangi
23 = rokok
24 = make up
25 = susu
26, 27 = kasir
28 = produk promo
29 = produk perawatan bayi, body care
30 = peralatan mandi, obat-obatan

Menurut pengamatan yang telah saya lakukan, lay out dari mini market tersebut adalah jenis
Lay out arus U. Proses keluar masuk barang melalui lorong atau gang yang berkelok-kelok
sehingga proses penyimpanan dan pengambilan barang relatif lebih lama. Lokasi barang
yang akan disimpan dibedakan antara barang yang bersifat fast moving dan slow moving.
Barang yang bersifat fast moving disimpan dilokasi yang dekat dengan pintu keluar
sebaliknya barang yang bersifat slow moving disimpan dilokasi yang dekat dengan pintu
masuk.

Pembeli dapat menentukan akan melewati arah mana saja yang diinginkan atau sesuai
dengan tujuan yaitu barang apa yang akan dibeli. Kemudian produk promosi dan sembako
yang termasuk produk fast moving diletakkan di bagian dekat dengan pintu, sesuai dengan
kriteria lay out arus U.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Tata letak (lay out) yang diterapkan pada mini market “Indomaret” wilayah Magelang adalah lay
out arus U.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2005. Konsep Tata Letak. http://makalahdesi.blogspot.com/2015/06/konsep-tata-letak.html

Anda mungkin juga menyukai