Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI TATA RUANG

Dosen Pengampu :

Iqbal Ramadhani Fuadiputra., S.E., M.SM.

Oleh :

Remai Haya Afifah (201810160311291)

Ramdhan Milenianto P (201810160311292)

Anggi Rahmadewi M. (201810160311303)

Yoka Yanarid (201810160311330)

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2018/2019
DAFTAR ISI

Contents
DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR ii
BAB I 3
PENDAHULUAN.................................................................................................................3
A. Latar Belakang..........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................3
C. Tujuan.........................................................................................................................3
BAB II 4
PEMBAHASAN....................................................................................................................4
A. Pentingnya Strategi Tata Ruang..............................................................................4
B. JENIS-JENIS TATA RUANG....................................................................................4
C. sel-sel Kerja................................................................................................................9
Struktur Kendali Proses Konveksi Haya Collection 10
BAB III 11
PENUTUP...........................................................................................................................11
KESIMPULAN...............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA 12

i
KATA PENGANTAR

Dengan segala puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah swt, yang
telah memberi rahmat, hidayah serta inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Manamejen Operasi. Kami selaku penulis
berharap, makalah ini selain sebagaisalah satu tugas dari mata kuliah Manajemen Operasi,
semoga dapat juga bermanfaat serta menambah ilmu bagi setiap pembaca pada umumnya dan
khususnya bagi penulis sendiri. Penulis sadar bahwa dalam penulisan makalah ini mungkin
masih banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kritik serta saran saya sebagai
penulis mengaharapkan dari pembaca sekalian.

Malang, 19 Oktober 2019


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Strategi tata ruang adalah suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi operasi
secara jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak
menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibelitas, biaya, kualitas
lingkungan kerja, kontak dengan pelanggan dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif akan
dapat menunjang pelaksanaan strategi bisnis yang telah ditetapkan perusahaan apakah
diferensiasi, low cost atau respon yang cepat.
Manfaat dari strategi tata ruang adalah utilisasi ruang, peralatan, dan sumber daya
manusia yang lebih tinggi, meningkatkan aliran informasi, barang dan manusia, modal
karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman, interaksi dengan
pelanggan/klien yang lebih baik dan fleksibilitas. Strategi tata ruang sendiri merupakan salah
satu bagian dari materi dalam manajemen operasi yang perlu dikuasai oleh mahasiswa
ekonomi. Oleh karena itu kami menyusun paper dengan judul “ Stategi – strategi Tata Ruang’
ini. Tujuan penyusunan paper ini adalah untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah
Manajemen Operasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pentingnya strategi Keputusan Tata Ruang
2. Apa saja Jenis-jenis Tata Ruang ?
3. Apa saja sel-sel kerja?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud tentang Keputsan Tata Ruang
2. Mengetahui dan memahami jenis-jenis tata ruang
3. Mengetahui tentang sel-sel Kerja

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pentingnya Strategi Tata Ruang


Tata ruang memiliki implikasi strategis karena ia menciptakan prioritas kompetitif. Suatu
tata ruang yang efektif membantu organisasi mencapai strategi yang menunjang diferensiasi ,
biaya rendah atau tanggapan.

Dalam keseluruhan kasus desain tata ruang harus mempertimbangkan bagaimana mencapai
hal-hal berikut:

1. Pemanfaat ruang yang lebih tinggi, peralatan, beserta sumber daya manusia
2. Memingkatkan aliran informasi, bahan , dan manusia
3. Meningkatkan moral pekerj dan kondisi keamanan kerja
4. Meningkatkan interaksi pelanggan/klien
5. Fleksibilitas

B. JENIS-JENIS TATA RUANG

1. Tata Letak Kantor

Adalah cara mengelompokkan pekerja, perlengkapan pekerja, dan ruang dengan


mempertimbangkan kenyamanan, keamanan, dan pergerakan informasi. Hal yang
membedakan antar layout kantor dan pabrik adalah pada kepentingan informasi. Tata letak
dan fungsi kantor terus berubah akibat perubahan teknologi. Walaupun begitu, analisis tata
letak kantor masih memerlukan pendekatan berbasis tugas, korespondensi lewat kertas,
kontrak, dokumen hukum, dokumen klien, naskah cetak, gambar, dan desain masih
memegang peraan besar di banyak kantor.

2. Tata Letak Toko Eceran

Merupakan sebuah pendekatan yang berkaitan dengan aliran pengalokasian ruang


dan merespon pada perilaku konsumen. Layout ini didasarkan pada ide bahwa penjualan dan
keuntungan bervariasi kepada produk yang menarik perhatian konsumen. Tujuan utama dari
layout ini adalah “memaksimalkan keuntungan luas lantai per kaki persegi”. Disamping itu

4
ada juga konsep yang masih diperdebatkan yaitu Biaya Penempatan (Slotting Fees) yaitu
biaya yang dibayar produsen untuk menempatkan produk mereka pada rak di rantai ritel atau
supermarket. Tata letak toko ecera jga dapat menggunakan teori servicescape . Servicescape
adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh booming dan Bitner untuk menekankan
dampak lingkungan fisik di mana suatu proses pelayanan berlangsung.

3. Tata Ruang bagi Gudang dan Tempat Penyimpanan

Storage atau warehouse atau inventory adalah gudang penyimpanan untuk tempat
menyimpan material baik bahan baku, barang setengah jadi maupun barang jadi yang siap
dikirim ke pelanggan.

- CROSS- DOCKING

Cross-docking adalah menghindari penempatan material atau barang-barang


dalam gudang dengan langsung memprosesnya saat diterima. Artinya bahan
dipindahkan langsung dari penerima untuk pengiriman dan tidak ditempatkan dalam
penyimpanan di gudang.

- RANDOM STOCKING

Automatic Identification System (AIS) biasanya berbentuk barcode,


mengerjakan identifikasi barang secara akurat dan cepat. Informasi ini dapat
digunakan dengan operator manusia atau dengan ASRS untuk memuat unit di mana
pun di dalam gudang-secara acak. Jumlah dan lokasi persediaan yang akurat berarti
pemanfaatan fasilitas keseluruhan secara potensial karena ruang tidak perlu
dipersiapkan untuk unit penjaga persediaan (stock-keeping unit-SKU) atau keluarga
komponen. Sistem random stocking yang terkomputasi meliputi tugas-tugas berikut:
membuat daftar lokasi “terbuka” atau yang tersedia, membuat catatan persediaan
sekarang secara akurat dan juga lokasinya, mengurutkan barang-barang dalam urutan
tertentu untuk meminimalkan waktu perjalanan yang dibutuhkan untuk “mengambil”
pesanan, menggabungkan pesanan untuk mengurangi waktu penjemputan,
menugaskan barang atau sekumpulan barang tertentu, seperti barang-barang yang
sering digunakan pada wilayah gudang tertentu sehingga jarak tempuh total dalam
gudang dapat diminimalkan.

5
- CUSTOMIZING

Gudang dapat menjadi tempat di mana nilai produk ditambahkan melalui


kustomisasi. Kustomisasi gudang biasanya merupakan cara yang baik dalam
menghasilkan keunggulan bersaing pada pasar di mana terdapat perubahan produknya
terjadi sangat cepat. Sebagai contoh, gudang dapat menjadi tempat di mana komponen
computer dipasang, peranti lunaknya dimuat, dan perbaikannya dilakukan. Gudang
juga menyediakan label dan pengemasan yang terkostumisasi untuk pedagang eceran
sehingga barang yang datang dapat langsung dipajang.

4. Tata Ruang Posisi Tetap

Pada tata letak ini, proyek tetap berada di satu tempat, sementara para pekerja dan
peralatan datang ke tempat tersebut. Contoh jenis proyek seperti ini adalah proyek pembuatan
kapal, jalan laying, jembatan, rumah dan meja operasi di ruang operasi rumah sakit. Karena
permasalahan tata letak dengan posisi tetap sulit dipecahkan di lokasi, strategi alternative
yang ada adalah melengkapi proyeknya sedapat mungkin di luar lokasi atau berubah menjadi
strategi yang lebih berorientasi pada produk.

5. Tata Ruang Berorientasi Proses

Tata letak yang berorientasi pada proses (process-oriented layout) dapat menangani beragam
barang atau jasa secara bersamaan. Ini merupakan cara tradisional untuk mendukung sebuah
strategi diferensiasi produk. Tata letak ini paling efisien di saat produk yang memiliki
persyaratan berbeda, atau di saat penanganan pelanggan, pasien atau klien dengan kebutuhan
yang berbeda. Tata letak yang berorientasi pada proses biasanya memiliki strategi volume
rendah dengan variasi tinggi.

Biaya bagi penanganan material dalam pendekatan ini bergantung pada ; (1) jumlah muatan
(orang) yang dipindahkan antardua departemen pada periode waktu tertentu dan (2) biaya
terkait jarak dalam memindahkan muatan (atau orang) antardepartemen. Biaya diasumsikan
sebagai sebagai suatu jarak antar departemen.

6. Tata letak Sel Kerja

Pengaturan sel kerja digunakan di saat volume memerlukan pengaturan khusus mesin dan
peralatan. Dalam lingkungan manufaktur, teknologi kelompok mengidentifikasi produk yang
memiliki karakteristik sama dan kemungkinkan tidak hanya batch tertentu (sebagai contoh,

6
beberapa unit dari produk yang sama) tetapi juga sekumpulan batch, untuk diproses dalam sel
kerja tertentu. Walaupun ide sel kerja pertama kali diperkenalkan oleh R. E. Flanders pada
tahun 1925, hanya dengan meningkatnya penggunaan teknologi kelompok maka teknik
tersebut semakin teruji.

Ide sel kerja (work cell) adalah untuk mengatur ulang orang dan mesin yang
biasanya tersebar pada departemen proses yang beragam dan sewaktu-waktu mengatur
mereka dalam sebuah kelompok kecil, sehingga mereka dapat memusatkan perhatian dalam
membuat satu produk atau sekumpulan produk yang saling berkaitan. Oleh karena itu, sel
kerja dibangun di sekitar produk. Sel kerja ini dikonfigurasi ulang sewaktu desain atau
volume produk berubah. Keunggulan Sel kerja adalah: mengurangi persediaan bahan
setengah jadi karena sel kerja di-set untuk menghasilkan keseimbangan aliran dari mesin ke
mesin, ruang yang dibutuhkan lebih sedikit karena berkurangnya persediaan bahan setengah
jadi yang diperlukan di antara mesin, mengurangi persediaan bahan baku dan barang jadi
karena adanya bahan setengah jadi yang lebih sedikit, menyebabkan adanya pergerakan
bahan yang lebih cepat melalui sel kerja, mengurangi biaya tenaga kerja langsung karena
adanya peningkatan komunikasi antar karyawan, aliran bahan yang lebih baik, dan
penjadwalan yang lebih baik, meningkatkan partisipasi karyawan dalam organisasi dan
produk karena karyawan dapat menerima tanggung jawab yang lebih dan kualitas produk
yang dikaitkan secara Iangsung kepada mereka dan sel kerja mereka, meningkatkan
penggunaan peralatan dan mesin karena adanya penjadwalan yang lebih baik dan aliran
bahan yang lebih cepat, mengurangi modal pada mesin dan peralatan karena tingkat
pemanfaatan fasilitas yang baik mengurangi jumlah mesin dan jumlah peralatan dan
perangkat.

C. SYARAT SEL KERJA

Persyaratan produksi selular meliputi:

· Identifikasi produk, sering kali dengan menggunakan kode teknologi kelompok atau
yang sejenisnya.

· Tingkat pelatihan dan fleksibilitas karyawan yang tinggi.

· Sel kerja dibangun pertama kali oleh dukungan staf, atau karyawan yang fleksibel dan
imajinatif.

· Pengujian (poka-yoke) terdapat pada setiap stasiun dalam sel.

7
g. Mengisi dan Menyeimbangkan Sel Kerja

Produksi yang efisien dalam sel kerja membutuhkan pengisian staf yang tepat. Hal ini
melibatkan dua langkah: menentukan waktu takt yaitu laju produksi barang yang dibutuhkan
untuk memenuhi permintaan pelanggan, menentukan jumlah operator yang dibutuhkan.
Artinya kita bagi waktu operasi total dalam sel kerja dengan waktu takt.

Waktu takt = total waktu yang tersedia / unit diperlukan

h. Tata Letak Berorientasi Produk

Tata letak yang berorientasi pada produk disusun di sekeliling produk atau keluarga produk
yang sama yang memiliki volume tinggi dan bervariasi rendah. Produksi yang berulang dan
kontinu, menggunakan tata letak produk. Asumsi yang digunakan adalah: volume yang ada
mencukupi untuk utilisasi peralatan yang tinggi, permintaan produk cukup stabil untuk
memberikan kepastian akan penanaman modal yang besar untuk peralatan khusus, produk
distandarisasi atau mendekati sebuah fase dalam siklus hidupnya, yang memberikan penilaian
adanya penanaman modal pada peralatan khusus, pasokan bahan baku dan komponen
mencukupi dan mempunyai kualitas yang seragam (cukup terstandarisasi) untuk memastikan
bahwa mereka dapat dikerjakan dengan peralatan khusus tersebut.

i. Keseimbangan Lini Perakitan

Lini perakitan biasanya dilaksanakan untuk meminimalkan ketidakseimbangan antara mesin


atau karyawan dan memenuhi output yang dibutuhkan dari lini perakitan.

Diagram preseden

Diagram tersebut membantu menstruktur lini perakitan dan stasiun kerja, serta membuat kita
semakin mudah memvisualisasikan langkah – langkah tugasnya. Berikut prosedur formal
untuk mengerjakan penyeimbangan lini :

a) Mengidentifikasi daftar tugas utama.

b) Menghilangkan tugas – tugas yang telah diberikan pada stasiun

kerja tertentu.

c) Menghilangkan tugas – tugas yang memiliki hubungan

preseden yang tidak dapat dipenuhi.

8
d) Menghilangkan tugas – tugas yang tidak cukup waktunya untuk

dilaksanakan pada stasiun kerja.

e) Menggunakan salah satu “Heuristik” penyeimbang lini yang

dijelaskan pada tabel.

C. sel-sel Kerja
Pengaturan sel kerja digunakan di saat volume memerlukan pengath khusus mesin
dan pera1atan. Dalam lingkungan manufaktur, teknologi kelompok mengidentifikasi produk
yang memiliki karakteristik sama dan rnemungkinkan tidak hanya batch tertentu (sebagai
contoh, beberapa unit dari produk yang sama) tetapi juga sekumpulan batch, untuk diproses
dalam sel kerja tertentu. SeI kerja dapat dilihat sebagai sebuah kasus khusus dan tata letak
yang berorientasi pada proses. Walaupun ide sel kerja pertama kali diperkenalkan oleh R. E.
Flanders pada tahun 1925, hanya dengan meningkatnya penggunaan teknologi kelompok
maka teknik tersebut semakit teruji.

Ide sel kerja (work cell) adalah untuk mengatur ulang orang dan mesin yang
biasanya tersebar pada departemen proses yang beragam dan sewaktu-waktu mengatur
mereka dalam sebuah kelompok kecil, sehingga mereka dapat. memusatkan perhatian dalam
membuat satu produk atau sekumpulan produk yang saling berkaitan. Oleh karena itu, seT
kerja, dibangun c’ sekitar produk. Sebagai contoh, Motoro1 membentuk sel kerja untuk
membangun dan menguji sistem pengendali mesin penguji untuk traktor John Deere. Sel
kerja mi dikonfigurasi ulang sewaktu desain atau volume produk berubah. Keunggulan Sel
kerja adalah:

1. Mengurangi persediaan bahan setengah jadi karena Sel kerja di-set untuk menghasilkan
keseimbangan aliran dan mesin ke mesin.

2. Ruang yang dibutuhkan lebih sedikit kanena berkurangnya persediaan bahan setengah jadi
yang diperlukan di antara mesin.

3. Mengurangipersediaan bahan baku dan barangjadi karena adanya bahan setengah jadi yang
lebih sedikit, menyebabkan adanya pergerakan bahan yang lebih cepat melalui sd kerja.

4. Mengurangi biaya tenaga kerja langsung karena adanya peningkatan komunikasi


antarkaryawan, aliran bahan yang lebih baik, dan penjadwalan yang lebih baik.

9
5. Mcningkatkan partisipasi kaiyawan dalam organisasi dan produk karena karyawan dapat
menerima tanggung jawab yang lebih dan kualitas produk yang dikaitkan secara Iangsung
kepada mereka dan sel kerja mereka.

6. Meningkatkan penggunaan peralatan dan mesin karena adanya penjadwalan yang lebih
baik dan aliran bahan yang lebih cepat.

7. Mengurangi modal pada mesin dan peralatan karena tingkat pemanfaatan fasilitas yang
baik mengurangi jumlah mesin dan jumlah peralatan dan perkakas.

Tata Ruang Produksi Konveksi Haya Collection


Konveksi haya collection memiliki 2 lantai, lantai dasar sebagai produksi dan display. Lantai
2 digunakan untuk penyimpanan kain glondongan dan sebagai gudang stock jahitan yang
sudah jadi.

Etalase tempat benang, Display gamis. Seragam


kancing dan hijab

-Jahit Obras -Mesin Jahit


Benang 5 High Speed

- Jahit - Mesin Jahit


Obras Overdeck

-Mesin neci -Mesin Jahit


dan kelim Overdeck

- mesin itik -Mesin Jahit


benang Serba Guna
TEMPAT PEMBUATAN POLA DAN
-Mesin -Mesin TEMPAT KAIN SISA POTONGAN
Press potong listrik
Kancing

10
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Tata ruang memiliki implikasi strategis karena ia menciptakan prioritas kompetitif.
Suatu tata ruang yang efektif membantu organisasi mencapai strategi yang menunjang
diferensiasi , biaya rendah atau tanggapan. Jenis Tata Ruang antara lain : Tata Letak Kantor,
Tata Letak Toko Eceran, Tata Ruang bagi Gudang dan Tempat Penyimpanan, Tata Ruang
Posisi Tetap, Tata Ruang Berorientasi Proses dan Tata letak Sel Kerja. Dalam strategi tata
ruang akan menghasilkan ide sel kerja (work cell). Ide sek kerja adalah untuk mengatur
ulang orang dan mesin yang biasanya tersebar pada departemen proses yang beragam dan
sewaktu-waktu mengatur mereka dalam sebuah kelompok kecil, sehingga mereka dapat.
memusatkan perhatian dalam membuat satu produk atau sekumpulan produk yang saling
berkaitan. Oleh karena itu, seT kerja, dibangun c’ sekitar produk. Sebagai contoh, Motoro1
membentuk sel kerja untuk membangun dan menguji sistem pengendali mesin penguji untuk
traktor John Deere. Sel kerja mi dikonfigurasi ulang sewaktu desain atau volume produk
berubah

11
12
DAFTAR PUSTAKA

http://chepico.blogspot.com/2012/01/strategi-proses.html

https://analisisproseskapabilitas.weebly.com/

https://tekniklovers.wordpress.com/2015/05/13/jenis-jenis-sistem-kendali/

https://industri3604.wordpress.com/2014/05/02/sistem-kontrol-proses/

13

Anda mungkin juga menyukai