Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

STRATEGI – STRATEGI TATA RUANG

DOSEN PENGAMPU:

Ni Luh Sri Kasih, S.E, M.M.

DISUSUN OLEH :

Erwin Lokastrawan (21011091)


Gede Arta Dana (21011092)
Komang Teguh Bakti Permadi (21011094)
I Putu Ryan Purwa Adi Pratama (21011096)

JURUSAN MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SATYA DHARMA

School Of Economics With Spiritual Insight

SINGARAJA

2023
KATAPENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
rahmat dan hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“Strategi – Strategi Tata Ruang”. Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima
kasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan serta masukan
yang bermanfaat dalam proses penyusunan makalah ini. Rasa terima kasih juga
kami ucapkan kepada teman-teman yang telah memberikan kontribusinya baik
secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapat selesai pada
waktu yang telah ditentukan. Meskipun kami sudah mengumpulkan kami
menyadari bahwa didalam makalah yang telah kami susun masih terdapat banyak
kesalahan serta kekurangan. Sehingga kami mengharapkan saran serta masukan
dari para pembaca demi tersusunnya makalah lain yang lebih baik lagi. Akhir
kata, kami berharap makalahini dapat memberikan banyak manfaat.

Singaraja, 25 Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar..................................................................................................ii

Daftar Isi ..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Pentingnya Strategi Tata Ruang................................. 3


2.2 Jenis – Jenis Tata Ruang ..................................................................... 4
2.3 Sel – Sel Kerja .................................................................................... 6
2.4 Studi Kasus.......................................................................................... 8
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..........................................................................................11
3.2 Saran....................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA
Lampiran

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berkembangnya ilmu pengetahuan dan semakin ketatnya persaingan
perusahaan pada saat ini telah membawa dampak pada perusahaan untuk
terus mengembangkan penetapan strategi keputusan manajemen operasional
perusahaan, baik itu pada desain jasa, pengelolaan kualitas, strategi
penetapan proses, strategi lokasi dan strategi penetapan tata letak (plant
layout). Keputusan-keputusan tersebut dilakukan karena adanya dinamika
yang terjadi dari berbagai macam tekanan, globalisasi perdagangan dunia,
perpindahan ide, produk, dan uang dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat menyeimbangkan antara
waktu, kinerja, dan hasil secara efektif dan efisien. Salah satu upaya agar
pekerjaan organisasi dapat berjalan dengan lancar adalah dengan cara
menjalankan setiap aktivitas organisasi dengan berlandaskan pada efisiensi
yakni perbandingan terbaikantara usaha yang dilakukan dengan hasil yang
dicapai. Efisiensi yang berati penghematan yaitu dalam penggunaan tenaga,
pikiran, waktu, ruang, dan benda termasuk uang.
Efesiensi dalam konteks pwngubahan sumber daya menjadi jasa maka
hasilnya menjadi semakin produktif dan nilai yang ditambahkan pada jasa
yang dihasilkan menjadi lebih tinggi. Mendukung keputusan keefesiensian
didalam lingkup manajemen operasional yaitu dengan strategi tata letak
ruang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak
menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibelitas
dan biaya serta kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan dan citra
perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu perusahaan mencapai
strategi yang menunjang differensiasi, biaya rendah serta respon cepat dalam
pekerjaan. Desain tata letak ruang perlu dipandang sebagai sesuatu yang
dinamis. Hal ini berarti mempertimbangkan peralatan yang kecil, mudah
dipindahkan dan fleksibelitas sehingga dapat merespon dengan cepat dan

iv
mudah terhadap perubahan – perubahan yang nungkin terjadi pada saat
aktivitas perusahaan. Pengaturan tata ruang kantor yang sesuai azas dapat
pula membuat pegawai menyelesaikan perkerjaannya dengan baik dan dapat
membantu terciptanya suatu proses mekanisme dan mobilitas kerja yang baik
pula sehingga efisiensi kerja dapat terwujud dan tujuan dapat dengan mudah
dicapai.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apa Pengertian dan Pentingnya Strategi Tata Ruang ?
2. Apa Saja Jenis – Jenis Tata Ruang ?
3. Apa Sel – Sel Kerja ?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian dan Pentingnya Strategi Tata Ruang.
2. Untuk Mengetahui Jenis – Jenis Tata Ruang.
3. Untuk Mengetahui Saja Sel – Sel Kerja Dalam Tata Ruang.
1.

v
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Pentingnya Strategi Tata Ruang


Strategi tata ruang adalah suatu keputusan penting yang menentukan
efesiensi operasi secara jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak
strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal
kapasitas, proses, fleksibelitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontrak
dengan pelanggan dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif akan dapat
menunjang pelaksanaa strategi bisnis yang telah ditetapkan perusahaan
apakah diferensiasi, low cost atau respon yang cepat.

Manfaat dari strategi tata ruang adalah utilisasi ruang, perlatan dan
sumber daya manusia yang lebih tinggi, meningkatkan aliran informasi,
barang dan manusia, modal karyawan yang lebih baik, juga kondisi
lingkungan kerja yang lebih aman, interaksi dengan pelanggan/klien yang
lebih baik dan fleksibelitas. Strategi tata ruang sendiri merupakan salah satu
bagian dari materi dalam manajemen operasi yang perlu dikuasai oleh
mahasiswa ekonomi.

2.2 Jenis – Jenis Tata Ruang


1
2
2.1
2.2
A. Tata Letak Kantor
Tata letak kantor adalah Berkaitan dengan dekorasi dan
memperhitungkan semua peralatan, persediaan dan desain pengaturan
sampai berfungsinya sebuah kantor. Penataan kantor yang tepat dan ideal
pastinya akan menciptakan lingkungan kerja yang sehat, komunikasi
yang baik, serta efisiensi lebih dalam bekerja. Sederhananya, lantai
kantor didesain sedemikian rupa untuk membuat alur pekerjaan jauh

vi
lebih mudah. Misalnya, semua tim marketing menempati 1 ruangan atau
satu area tertentu untuk membantu kepala tim menyalurkan atau
mengkoordinasi tugas jauh lebih baik dan efektif

1. Manfaat Bentuk Tata Ruang Kantor


 Peningkatan produksi kerja yang cepat dan tepat karena
pengawasan yang baik
 Memberikan kesempatan pegawai untuk berkembang dengan
kreativitas tanpa batas
 Meningkatkan komunikasi antar departemen melalui tata ruang
yang benar
 Jenis tata ruang kantor tertentu mampu mengurangi biaya
pemeliharaan kantor
 Peningkatan efesiensi pekerjaan melalui penggunaan mesin dan
peralatan kantor sebaik mungkin

2. Jenis – Jenis Tata Ruang Kantor


1. Jenis Ruang Kantor Terbuka (Open Office)
Bentuk tata ruang kantor terbuka merupakan salah satu
desain tata letak yang paling banyak digunakan perusahaan
kreatif, startup teknologi dan bahkan organisasi besar yang
sedang berkembang. Penggunaan jenis layout ini berfokus pada
penyediaan tuang terbuka dibandingkan dengan desain kubus
yang lebih tradisional, sehingga dapat meningkatkan komunikasi
yang lebih intens di tempat kerja. Dalam penggunaan open-plan
office tidak ada dinding pemisah yang menganggu yang ada
hanya meja kerja yang dibuat sejajar atau memanjang.
Kelebihan dari tata letak kantor terbuka yaitu untuk
meningkatkan komunikasi di tempat kerja, hemat biaya dan
mudah diimplementasikan. Sedangkan kekurangan dari open
office layout yaitu tidak ada privasi untuk karyawan dan
kurangnya partisi dapat menyebabkan gangguan bagi karyawan.

vii
2. Ruang Kantor Lanskap /Berhias (Landscape Office)
Kantor lanskap masuk dalam jenis ruang kantor terbuka.
Tipe kantor lanskap mengacu pada desain interior kantor yang
menyenangkan dan unik. Dalam prakteknya, jenis kantor ini
melibatkan pemilihan dan penempatan tanaman, penggunaan
cahaya alami dan beberapa karya seni. Banyak orang percaya,
hadirnya bentuk tata letak kantor lanskap dapat menciptakan
komunikasi, kolaborasi dan kerja tim diantara karyawan.
Kelebihan tata letak kantor lanskap yaitu menciptakan
lingkungan kerja yang menarik /kondusif, pengawasan terhadap
pekerja mudah karena manajer mungkin berada di posisi yang
lebih tinggi, biaya konstruksi rendah, menghemat ruang lantai dan
mempromosikan kerja tim antar karyawan. Sedangkan
kekurangan tata letak kantor lanskap adalah biaya perawatan dan
pemeliharaan yang mahal, pekerjaan terganggu karena suara
bising dari divisi lain dan desain interior yang tidak sesuai fungsi.

3. Ruang Kantor Bilik (Cubicle Office)


Untuk tipe ruang kantor ini biasa disebut dengan kantor
bilik dan paling sering digunakan di gedung kantor formal,
termasuk kantor sewa. Jenis kantor bilik adalah jenis desain tata
letak tertutup, dimana ruang kerja dipisahkan dengan dinding
partisi yang mengelilingi area kerja sehingga membentuk persegi
atau “bilik”. Sejalan dengan fakta di lapangan, cubicle office
membentuk formasi atau desain barisan yang umumnya
membutuhkan ruangan lebih luas.
Keuntungan dari tata letak kantor kubik adalah lebih banyak
privasi dan rasa kepemilikan bagi karyawan di tempat kerja,
mempromosikan kesetaraan karena setiap karyawan mendapakan
jumlah ruang yang sama, menumbuhkan fokus dari
menghilangkan gangguan, dan peluang untuk membuat banyak

viii
ruang kerja dalam area yang luas. Sedangkan kekurangan dari tata
letak kantor kubik yaitu membutuhkan lebih banyak ruang kantor
dibandingkan

4. Tata Letak Kantor Bersama (Coworking Office Layout)


Co-working space bisa jadi salah satu sewa kantor yang
mampu mengakomodir semua kebutuhan bisnis sekaligus bantuk
tata letak kantor yang diinginkan. Sebagai pihak ketiga, co-
working space telah dilengkapi dengan fasilitas kantor sewa yang
modern dan aksesoris trendi seperti mesin kopi, printer, ruang
pertemuan dan sebagainya.
Keuntungan dari ruang kantor bersama adalah fasilitas
kantor siap digunakan, budaya dan gaya kerja yang fleksibel,
banyak pilihan paket dengan beragam biaya, cocok untuk
pertemuan klien dan jaringan profesional dengan tim kerja dari
perusahaan lain. Sedangakan kekurangan dari ruang kantor
bersama yaitu tidak ada privasi untuk karyawan karena bergabung
dengan perusahaan lain, keamanan kurang dan biaya mahal jika
jumlah pegawai diatas 20 orang.

5. Bentuk Kantor Gabungan /Hybrid (Hybrid Office)


Bentuk tata ruang kantor gabungan atau hybrid bisa jadi
solusi tepat buat yang ingin memiliki layout jantor semi terbuka.
Dengan menggunakan gaya ini, dapat memadupadankan berbagai
jenis tata letak ruang kantor untuk menciptakan fungsi kantor
yang lebih serbaguna. Misalnya, dapat menggabungkan beberapa
bilik, ruang kerja bersama dan ruang terbuka untuk mendesain
kantor secara inovatif.
Kelebihan tata ruang kantor gabungan hybrid adalah
dinamis dan mudah disesuaikan, karyawan bebas memilih tempat
kerja yang mereka inginkan, meningkatkan kepuasan kerja
karyawan dan meningkatkan mood dan produktivitas karyawan di

ix
ruang kerja. Sedangkan kekurangan tata ruang kantor gabungan
yaitu denah kantor terlihat berantakan, biaya pemeliharaan sangat
mahal, membutuhkan area ruang kantor yang luas dan lebih
banyak kebisingan dan membuat pekerjaan terganggu.
B. Tata Ruang Toko Eceran
Tata ruang toko eceran (Retail Layout) dilandasi gagasan bahwa
penjualan dan keuntungan bergantung secara langsung dengan
pemajangan produk-produk terhadap pelanggan. Oleh karenanya, sebagai
manajer operasi toko eceran mencoba manarik pelanggan pada sebanyak
mungkin produk. Studi benar-benar memperlihatkan semakin besar
angka pemajangan, semakin besar penjualannya dan semakin tinggi
imbal hasil investasinya. Manajer operasi dapat mengubah pemajangan
dengan penataan toko dan alokasi tempat bagi berbagai produk dalam
tataran tersebut.
Lima gagasan ini mungkin dapat membantu menentukan penataan
umum di kebanyakan toko:
1. Tempatkan barang-barang yang high-draw di bagian pinggiran toko.
Jadi, kita cenderung menemukan produk susu pada satu sisi
supermarket dan roti beserta kue di sisi lainnya.
2. Gunakan lokasi-lokasi utama bagi barang-barang bernilai tinggi dan
margin tinggi.
3. Distribusikan apa yang dikenal dalam perdagangan sebagai
“kekuatan barang” barang-barang yang dapat mendominasi sebuah
perjalanan pembelian pada kedua sisi sebuah jendela dan sebarkanlah
guna meningkatkan layangan pandang terhadap barang-barang
lainnya.
4. Gunakan lokasi ujung jendela karena ia memiliki angka pemajangan
yang tinggi
5. Ungkapkan misi toko secara hati-hati dengan menyeleksi posisi
departemen lead-offI. Sebagai contoh, Walmart menekan untuk
meningkatkan penjualan pakaian berarti departemen-departemen

x
tersebut berada dalam pandangan luas sewaktu memasuki sebuah
toko.
Begitu tata ruang umum sebuah toko eceran ditentukan, produk-
produk perlu diatur guna dijual. Banyak pertimbangan yang diperlukan
bagi penataan. Meskipun demikian, tujuan utama tata ruang toko eceran
adalah memaksimalkan keuntungan diperoleh dari luas lantai per kaki
persegi. Barang – brang mahal dapat menghasilkan pendapatan lebih
besar, namjun keuntungan per kaki persegi barangkali lebih rendah.
Program – program terkomputerisasi hadir menyertai para manajer dalam
mengevaluasivkeuntungan bagi beragam barang jualan dalam ratusan
kategori, dimana tehnik ini dikenal sebagai manajemen kategori.
Sebagai tambahan dan perihal yang agak kontrovesial dalam tata
ruang toko eceran disebut slotting. Biaya slotting (Slotting fees) adalah
biaya yang harus dibayar oleh pabrikan agar barang mereka dapat
dipajang di rak sebuah toto eceran atau rantai supermarket.

C. Tata Ruang Bagi Gudang dan Tempat Penyimpanan


Tujuan tata ruang pergudangan (warehouse layout) adalah
menemjukan trade off yang optimum antara biaya penanganan dan biaya
terkait ruang gudang. Sebagian konsekuensinya, tugas manajemen adalah
memaksimalkan pemanfaatan “kubik” total gudang tersebut,
memanfaatkan volume penuhnhya sambil mempertahankan biaya – biaya
penanganan materi yang rendah. Kita mendefinisikan biaya penanganan
materiak sebagai seluruh biaya terkait transportasi. Ini mencakup
transpor yang sedang datang, penyimpanan dan transportasi material
guna digudangkan. Biaya ini meliputi peralatan, orang, materialm
penyeliaan, asuransi dan depresiasi. Tata ruang pergudangan yang
efektif, tentu saha juga meminimalkan kerusakan dan buangan bahan dari
gudang.
Manajemen meminimalkan jumlah sumber daya yang dihabiskan
guna menemukan dan memindahakan material ditambahkan dengan
kemerosotan nilai dan kerusakan material itu sendiri. Beragam barang

xi
yang disimpan dan jumlah barang yang “dipungut” memiliki pengaruh
langsung terhadap tata ruang optimal. Sebuah gudang menyimpan
sejumlah kecil barang bersifat unik membawa pada dirinya sendiri
kepadatan lebih tinggi dibandingkan sebuah gudang yang nmenyimpan
beragam barang. Manajemen pergudangan modern dalam kebanyakan
contoh merupakan suatu prosedur otomatis menggunakan sistem
penyimpanan dan perbaikan otomatis (ASRS).
Suatu komponen penting tata ruang gudang adalah hubungan antara
area penerimaan dan pembongkaran dan area pengapalan/loading. Desain
fasilitas bergantung pada jenis pasokan yang dibongkar, apakah
semuanya itu dibongkar dari truk, mobil krel, barge, dan lain sebagainya
dan dimanakah barang-barang tersebut dibongkar. Pada beberapa
perusahaan, penerimaan dan pengiriman fasilitas atau dock, sebagaimana
disebut, bahkan berlangsung di area yang sama, terkadang mereka
menerima dock saat pagi hari dan pengirimannya sewaktu siang hari.
1. Dorking Silang
Docking silang (cross-docking) berarti menghindari
menempatkan material atau pasokan di gudang melalui
pemerosesannya saat diterima. Dalam fasilitas manufakturing, produk
diterima secara langsung oleh lini perakitan. Dalam pusat distribusi,
muatan – muatan yang telah dilabeli dan dikelompokan tiba di dock
pengiriman guna perutean ulang segera, dengan demikian
menghindari penerimaan formal, penyetok penyimpanan dan
kegiatan seleksi order. Karena kegiatan-kegiatan ini tidak
memberikan nilai tambah bagi produk, penghapusannya adalah 100
persen penghematan. Dengan docking silang, Walmart mengurangi
biaya distribusi dan kecepatan melakukan penyetokan ulang bagi
toko-tokonya, dengan demikian meningkatkan layanan pelanggan.
Meski docking silang mengurangi biaya penanganan produk,
persediaan dan fasilitas ia memerlukan baik penjadwalan yang benar
dan identifikasi produk akurat di bagian dalam.

xii
2. Penyetok Acak
Sistem identifikasi otomatis (AIS), selalu dalam bentuk bar
kode, memungkinkan identifikasi barang yang akurat dan cepeat.
Apabila sistem identifikasi otomatis dipadukan dengan sistem
manajemen informasi yang efektif, manajer operasi mengetahui
jumlah dan lokasi setiap unit. Informasi ini dapat dipergunakan
dengan operator manusia dengan pergudangan otomatis dan sistem
retrieval yang berguna memuat barang-barang dimanapun dalam
gudang secara acak, jumlah akurat sediaan dan lokasinya berarti
penggunaan potensial bagi keseluruhan fasilitas karena ruang tidak
perlu direservasi bagi unit penyimpanan stok (SKU atau kelompok
suku cadang) tertentu.
Sistem penyetokan acak (random stocking) kerap kali
mencakup tugas-tugas sebagai berikut.
 Memelihara daftar lokasi “terbuka”
 Memelihara catatan akurat terkait persediaan yang ada beserta
lokasinya
 Mengurutkan barang yang berguna meminimalkan waktu yang
diperlukan untuk “memungut” pesanan
 Memadukan pesanan yang berguna mengurangi ukuran kemasan
 Meletakkan barang-barang tertentu atau kelas barnag tertentu,
seperti barang yang sering digunakan ke area gudang khusus
sehingga jarak perjalanan total dalam gudang dapat
diminimalkan.

3. Kustomisasi
Kostumisasi gudang adalah khususnya cara bermanfaat untuk
membangkitkan nilai keunggulan dalam persaingan di pasar, dimana
produk memiliki banyak konfigurasi. Sebagai contoh, sebuah gudang
dapat merupakan dimana suku cadang-cadang komputer diletakkan
bersama. Perangkat lunak diunduh dan perbaikan-perbaikan
dilakukan. Gudang juga dapat menyediakan pelabelan terkustomisasi

xiii
dan pengemasan bagi pengecer sehingga barang-barang tiba untuk
dipajang.
Semakin bertambah banyak, jenis pekerjaan ini yang
berdekatan dengan bandara-bandara besar, seperti FedEx punya
terminal di Memphis. Menambahkan nila pada gudang dekat
bandara-bandara besar juga menunjang pengiriman dalam semalam.
Sebagai contoh, jika komputer mengalami kerusakan, penggantinya
mungkin dikirim pada kita dari gudang semacam itu dan tiba
dikeesokan paginya. Nilai-nilai tambah kegiatan di gudang
memberikan sumbangsih pada strategi diferensiasi, biaya rendah dan
tanggapan cepat.

D. Tata Ruang Posisi Tetap


Dalam suatu tata ruang posisi tetap (fixed-position layout) proyek
berada pada disatu tempat dan pekerja beserta peralatan datang ke tempat
tersebut. Contoh bagi jenis proyek ini adalah kapal, jalan raya, jembatan,
rumah dan meja operasi di sebuah ruang operasi rumah sakit. Teknik
dalam memnbangun tata ruang posisi tetap adalah dirumitkan oleh tiga
faktor. Pertama, terdapat ruang terbatas pada hampir semua lokasi.
Kedua, pada bagian tahapan berbeda proyek, material yang berbeda-beda
dibutuhkan sehingga barang-barang berbeda menjadi sesuatu yang
krtitikal saat proyeknya berjalan. Ketiga, volume material yang
diperlukan adalah bersifat dinamik. Sebagai contoh angka penggunaan
panel baja bagi sebuah kapal berubah seiring dengan berjalannya proyek.
Karena permasalahan tata letak dengan posisi tetap sulit dipecahkan di
lokasi, strategi alternativ yang ada adalah melengkapi proyeknya sedapat
mungkin di luar lokasi atau berubah nenjadi strategi yang lebih
berorientasi pada produk.

E. Tata Ruang Berorientasi Proses


Tata ruang berorientasi proses suatu tata ruang yang menangani
volume kecil, produk dengan keragaman tinggi yang seperti mesin dan

xiv
peralatan dikelompokkan bersama. Suatu tata ruang berorientasi proses
(process oriented layout) dapat secara bersamaan menangani keragaman
besar produk atau jasa. Ini adalah cara tradisional dalam mendukung
suatu strategi diferensiasi produk. Tata ruang berorientasi proses adalah
khususnya bersifat volume rendah. Dalam suasana kerja ini, masing-
masing produk atau sekelompok kecil mengalami serangkaian operasi
berbeda. Sebuah produk pesanan kecil diproduksi dengan menggerakkan
dari satu departemen ke departemen lainnya dalam urutan yang
diperlukan bagi produk itu.
Keuntungan besar bagi tata ruang berorientasi adalah
flesibelitasnya dalam hal perlengkapan dan pengaturan tenaga kerja.
Rusaknya satu mesin sebagai contoh, tidak perlu menghentikan
keseluruhan proses, pekerjaan dapat dialihkan pada mesin lainnya dalam
departemen tersebut. Tata ruang berorientasi proses juga khususnya baik
bagi penanganan pabrikasi suku-suku cadang dalam batch kecil atau lot
pekerjaan (job lots) serta bagi produksi beragam suku cadang dalam
beragam ukuran serta bentuk.
Kekurangan tata ruang berorientasi proses berasal dari tujuan
umum penggunakan peralatan. Pesanan memerlukan lebih banyak waktu
dalam bergerak disepanjang sistem karena penyusunan perubahan jadwal
dan penanganan material yang unik. Sebagai tambahan perlengkapan
kegunaan umum memerlukan kemampuan kerja yang tinggi.
Kemampuan pekerjaan yang tinggi memerlukan pula tingkat
pelatihan lebih tinggi dan pengalaman yang lebih tinggi dan tingkatan
proses kerja ini meningkatkan investasi dalam bentuk modal. Sewaktu
merancang tata ruang, taktik paling umum adalah menata departemen-
departemen atau pusat kerja sehingga meminimalkan biaya penanganan
material. Fasilitas berorientasi proses tata ruang posisi tetap pula)
mencoba meminimalisasi muatan, atau perjalanan, dikalikan dengan
biaya terkait jarak.
Biaya diasumsikan sebagai suatu fungsi jarak antara departemen.
Hal tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

xv
xvi
2.3 Sel – Sel Kerja
Suatu sel kerja mengorganisasi ulang manusia dan mesin yang
biasanya tersebar dalam berbagai departemen menjadi suatu kelompok
sehingga semuanya dapat dipusatkan guna menghasilkan suatu produk
tunggal atau sekelompok produk terkait.
Keuntungan sel – sel kerja adalah sebagai berikut
1. Mengurangi persediaan kerja proses karena sel kerja dirancang untuk
menghasilkan arus tunggal dari mesin ke mesin
2. Lebih sedikit luas lantai yang diperlukan karena lebih sedikit ruang
diperlukan antara masih guna menampung persediaan bagi kerja proses
3. Mengurangi bahan mentah dan persediaan barang jadi karena lebih sedikit
kerja proses memungkinkan gerakan lebih cepat bagi bahan melalui sel
kerja.
4. Mengurangi biaya pekerja langsung karena peningkatan komunikasi antar
pekerja, alur material lebih baik dan penjadwalan lebih baik
5. Kesan keterlibatan pekerjaan yang lebih tinggi dalam organisasi dan
produk. Para pekerja menerima tanggung jawab tambahan bagi kualitas
produk karena ia terkait secara langsung dengan produk-produk tersebut
dan sel kerja mereka.
6. Peningkatan perlengkapan dan penggunaan mesin karena penjadwalan
lebih baik dan arus bahan lebih cepat.
7. Mengurangi investasi dalam hal pemesinan dan perlengkapan karena
penggunaan lebih baik mengurangi jumlah mesin dan jumlah peralatan
beserta perkakas
Menyeimbangkan sel kerja dan susunan kepegawaian. Pertama,
menentukan waktu takt, berapakah kecepatan (frekuensi) unit produksi yang
diperlukan (waktu setiap unit) agar memenuhi pesanan pelanggan. Waktu takt
= Total waktu kerja/unit diperlukan. Kedua, menentukan jumlah operator
yang diperlukan. Hal ini memerlukan pembagian waktu operasi total dalam
sel kerja dengan waktu takt. Jumlah pekerja dibutuhkan = jumlah waktu
operasi total yang diperlukan /waktu takt.

xvii
Pusat kerja terpusat dan perusahaan terpusat. Pusat kerja terpusat
adalah suatu penataan berorientasi produk yang permanen ataupun semi
permanen bagi mesin dan personel. Pabrik terpusat adalah suatu fasilitas yang
dirancang untuk menghasilkan produk mirip atau komponen yang serupa.

2.4 Studi Kasus


Manajemen Walters Company ingin merancang enam departemen di
pabriknya sedemikian rupa sehingga dapat meminimalkan biaya penanganan
material antar departemen. Mereka membuat asumsi inisial (guna
menyederhanakan permasalahannya) bahwa masing-masing departemen
adalah 20 x 30 kaki dan bangunannya adalah sepanjang 60 kaki dan lebar 40
kaki.
PENDEKATAN DAN SOLUSI
Langkah 1 : Menciptakan sebuah “matriks dari ke” yang memperlihatkan
alur suku cadang atau material dari departemen
Langkah 2 : Tentukan kebutuhan tempat bagi masing-masing departemen
Langkah 3 : Mengembangkan diagram skematis yang memperlihatkan
urutan departemen dimana material melaluinya. Coba
menempatkan departemen dengan suatu aliran berat material
atau suku cadang berurutan satu sama lain.
Langkah 4 : Menentukan biaya tata ruang ini dengan menggunakan
persamaan penanganan material

Bagi soal ini, Walters Company mengasumsikan bahwa sebuah


forklift membawa seluruh beban antar departemen. Biaya memindahkan satu
beban atau muatan antara departemen yang berdekatan diperkirakan senilai
$1. Memindahkan beban sebuah antara departemen yang tidak berdekatan
adalah senilai $2. Biaya penanganan antara departemen 1 dan 2 adalah $50
(USD 1 x 50 muatan atau beban). Senilai $200 antara departemen 1 dan 3 ($2
x 100 muatan). Senilai $40 antara 1 dan 6 ($2 x 20 muatan) dan lain
sebagainya. Area kerja yang saling diagonal satu sama lain, seperti 2 dan 4,
juga dipandang sebagai saling berdekatan. Biaya total bagi tata ruang adalah:

xviii
Biaya = $50 + $200 + $40 + $30 + $50
(1 dan 2) (1 dan 3) (1 dan 6) (2 dan 3) (2 dan 4)
+ $10 + $40 + $100 + $50
(2 dan 5) (3 dan 4) (3 dan 6) (4 dan 5) = $570

Langkah 5 : Dengan metode uji dan ralat, cobalah memperbaiki tata ruang
yangdigambarkan guna menciptakan penataan yang lebih baik
bagi departemen-departemen
Dengan mengamati grafik dan kalkulasi biaya, kita menyaksikan
bahwa penempatan departemen-departemen 1 dan 3 lebih dekat satu sama
lainlebih menguntungkan. Mereka sebelumnya tidak dekat dan volume aliran
yang tinggi antara mereka menyebabkan pengeluaran lebih besar. Dengan
mengamati kembali situasinya, kita perlu memeriksa dampak pergeseran
departemen dan mungkin barangkali meningkatkan dan bukannya
mengurangi, biaya secara umum.
Salah satu kemungkinan adalah menukar departemen 1 dan
2. Pertukaran menghasilkan arus departemen kedua yang memperlihatkan
suatupengurangan boaya hingga $480, suatu penghematan biaya
penangananmaterial sebear 590

Langkah 6 : Siapkan suatu rencana terperinci penataan departemen agar


sesuai dengan bentuk bangunan dan area tidak bergerak (seperti
dok pemuatan, ruangcuci, dan tangga). Sering kali langkah ini
melibatkan upaya meyakinkan bahwar rencana akhir dapat
diakomodasi dengan sistem kelistrikan, beban lantai, keindahan,
dan faktor lainnya

xix
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Strategi tata ruang adalah suatu keputusan penting yang menentukan
efisiensi operasi secara jangka panjang. Manfaat dari strategi tata ruang
adalah utilisasi ruang, peralatan dan sumber daya manusia yang lebih tinggi,
meningkatkan aliran informasi, barang dan manusia, modal karyawan yang
lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman, interaksi dengan
pelanggan/klien yang lebih baik dan fleksibilitas.
Tata letak ini mencakup banyak sekali wilayah. Seperti tata letak
kantor, tata letak toko eceran, tata ruang untuk gudang dan tempat
penyimpanan, tata ruang posisi tetap, tata ruang yang berorientasi pada
proses, tata ruang repetitif dan berorientasi produk.

3.2 Saran

Demikian makalah yang penyusun buat, semoga dapat bermanfaat dan


menambah pengetahuan. Akan tetapi makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan baik itu kesalahan dalam penulisan maupun kesalahan dalam
pembahasan karena kurangnya pengetahuan penyusun. Oleh karena itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, dan
besar harapan penyusun, para pembaca dapat memberikan bimbingan lebih
lanjut demi kesempurnaan makalah ini.

xx
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-andalas/manajemen-
operasional/makalah-strategi-strategi-tata-ruang-manajemen-operasi/
18396832

Heizer Jay, Render barry, dan Munson Chuck. 2017. Operation


Management, Sustainability and Supply Chain Management. United
States of America: Pearson Education. Edisi 1

Handoko, T. Hani. 2002. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan


Operasi. Yogyakartya: BPFE

Jacobs F, R. d. (2015). Manajemen Operasi dan Rantai Pasokan (14 ed.).


SalembaEmpat

Anda mungkin juga menyukai